BI Sosialisasi Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2017 dan Uang Baru Tahun 2016 di IAIN Pontianak
Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyelenggarakan kegiatan “Kampoeng GenBI II” di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, 25 Januari 2017. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mensosialisasikan uang baru tahun EMISI 2016 dan beasiswa Bank Indonesia tahun 2017.
Kegiatan sosialisasi ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalbar, Dwi Suslamanto dan dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (FSEI), Kajur Perbankan Syari’ah, dosen dan ratusan mahasiswa dengan penuh antusias ingin mendapatkan beasiswa BI tahun 2017 dan mengetahui perbedaan dan fitur baru rupiah.
Dalam sambutannya, Kepala KPw BI Kalbar menjelaskan bahwa beasiswa BI yang disalurkan merupakan salah satu program dari Bank Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi dan kendala pendidikan di Indonesia. Penerima beasiswa BI ini diperuntukan kepada mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi negeri. Total perguruan tinggi di Indonesia yang menerima beasiswa sebanyak 80 perguruan tinggi, termasuk di dalamnya IAIN Pontianak dan Universitas Tanjungpura Pontianak yang berada di Kalimantan Barat.
“Total perguruan tinggi di Indonesia yang menerima beasiswa sebanyak 80 perguruan tinggi dan termasuk 2 perguruan tinggi negeri di Pontianak yakni IAIN Pontianak dan Universitas Tanjungpura Pontianak. Secara keseluruhan penerima beasiswa BI di Indonesia sebanyak 3120 mahasiswa dan Kalbar tahun ini berjumlah 80 mahasiswa. Setiap tahun dan setiap perguruan tinggi ada 40 mahasiswa penerima,” ujar Kepala KPw BI Kalbar.
Selain sosialisasi beasiswa BI 2017, KPw BI Kalbar bersama GenBI pada kesempatan tersebut melakukan sosialisasi uang rupiah baru tahun EMISI 2016. Pada kesempatan itu, Dwi juga menyinggung sedikit soal hebohnya lambang palu arit yang terdapat di dalam uang kertas baru tersebut. Terlepas dari persepsi dan tanggapan sebagian masyarakat soal lambang palu arit di kode pengamanan uang NKRI tersebut, Dwi mengklaim bahwa uang NKRI sudah dikenal secara luas pada masyarakat.