LP2M Launching Draft Al-Quran dalam Bahasa Dayak Kanayatn

al quran

Momen peresmian alih status STAIN menjadi IAIN Pontianak yang dilakukan oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama RI tidak hanya menandai sebuah perubahan status pada lembaga tersebut. Pada kesempatan yang sama LP2M IAIN Pontianak me-launching al-Quran dan Terjemahan dalam Bahasa Dayak Kanayatn bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khasanah Keagamaan Kemenag RI.

Dengan diterbitkannya terjemahan al-Quran Bahasa Dayak Kanayatn ini, Kepala LP2M IAIN Pontianak Luqman Abdul Jabbar berharap dapat memberikan perubahan positif dalam pengembangan syiar Islam di Kalimantan Barat, dan dapat menambah khazanah Islam pada pendekatan budaya dan bahasa serta sebagai bentuk pelestarian bahasa Dayak Kanayatn. Terlebih mengingat banyaknya muallaf dari suku Kanayatn yang memerlukan pembinaan dan mempelajari al-Quran dalam bahasa Dayak Kanayatn.

Selain itu, menurut Luqman Abdul Jabbar, bahasa Dayak Kanayatn dipilih dalam terjemahan ini lebih dipertimbangkan pada kemiripan kata dan mudah dimengerti dalam Bahasa Dayak lainnya. Generalisasi bahasa Dayak Kanayatn lebih mudah dipahami oleh suku dayak lainnya. Suku Dayak Kanayatn secara geografis juga tersebar di berbagai daerah di Kalimantan Barat.

al quran#2Dia menjelaskan, di dalam proses penerjemahan terdapat banyak kesulitan satu diantaranya adalah belum terstruktur bahasa dayak secara baku. Maka selama proses penerjemahan tersebut harus mengundang tokoh yang berkompeten untuk menyesuaikan kosakata, pilihan kata dan simbol yang tepat, penentuan aksara, dan lain-lain.

Namun demikian, Luqman mengakui tim penerjemah yang dibentuknya bekerja dengan penuh semangat dan antusias yang tinggi. Menurutnya ini merupakan terobosan penting yang harus dimaknai secara positif.

Dia berpendapat, proses penerjemahan merupakan kerja keras yang menguras tenaga dan pikiran tim penerjemah. Selama dua tahun timnya yang terdiri dari Ahmad Zakaria, Syarif, Udi Yulianto, Damanhuri, dan Ahmad Antony, dan dibantu oleh Albertus, Marianus serta Amandus yang bekerja untuk menyelesaikan terjemahan tersebut.

Lebih lanjut ia menuturkan dengan ekspresi gembira, dirinya mengucapkan terima kasih kepada tim penerjemah, Rektor IAIN Pontianak, Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khasanah Keagamaan Kemenag RI, dan pihak lain yang terlibat serta mendukung diterbitnya terjemahan al-Quran bahasa Dayak Kanayatn. Dia juga berharap apa yang dihasilkan dari terjemahan tersebut dapat menjadi bagian kekayaan khazanah Islam di Kalimantan Barat.

Print Friendly, PDF & Email