Sambutan Dekan Fakultas dan Direktur Pascasarjana pada Raker IAIN Pontianak

Raker 2015

Rapat kerja (Raker) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak diadakan di Aula Dekopinwil Kalimantan Barat, jalan Letjend Soetoyo No. 125, pada tanggal 10-12 Pebruari 2015. Dalam sesi pembukaan Raker IAIN Pontianak, masing-masing Dekan Fakultas TIK, SEI, UAD dan Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak menyampaikan pendapatnya dalam Raker IAIN Pontianak.

Mendapat kesempatan pertama, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd mengatakan bahwa Raker IAIN Pontianak dapat mengamankan semua kebijakan Rektor dan para Wakil Rektor (Warek) dan secara bertahap dapat melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut.

Dr. Ali Hasmy (Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak)
Dr. Ali Hasmy (Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak)

Selanjutnya ia juga mengharapkan bahwa agenda Raker ini dapat menghantarkan rencana-rencana strategis pada masing-masing fakultas dan pascasarjana terutama dalam menyiapkan peningkatan nilai akreditasi masing-masing fakultas dan pascasarjana.

Menurutnya reformasi birokrasi dan penguatan akuntabilitas perlu dilakukan, di samping perlu menyusun core belief dan core values. Tentu saja IAIN Pontianak tidak hanya menjadi kampus terkemuka di Indonesia tapi juga menjelma menjadi world class university.

Sementara Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, Dr. Samsul Hidayat, MA menyampaikan bahwa Raker ini penting bagi FUAD, terutama dalam menyatukan orientasi fakultas dengan orientasi IAIN Pontianak.

“Kami di FUAD berharap pihak lembaga mendukung kebijakan-kebijakan FUAD yang berbasis riset, di mana mensinergikan soft skill dan hard skill secara integral, sehingga tahun 2016 sudah berbasis produk”, ucap Samsul.

Tugas besarnya sekarang adalah memikirkan bagaimana FUAD dapat tersosialisasi dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Namun demikian, problematika yang muncul dari promosi juga perlu dipikirkan.

“Hemat saya, gencarnya promosi yang dilakukan jika tidak diiringi dengan ketersediaan SDM dosen, sementara peminat FUAD meningkat, juga akan menimbulkan masalah, kami di FUAD berharap jajaran pimpinan mendukung program-program FUAD. Saya takut motivasi yang tinggi ini tidak didukung sarana dan prasarana yang baik”, demikian Dekan FUAD menjelaskan.

Berikut menurut Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), Dr. Ichsan Iqbal, MM, menuturkan, Raker ini jangan hanya menjadi ajang bermimpi saja. IAIN Pontianak harus menjadi perguruan tinggi yang realistis bukan perguruan tinggi yang kaya mimpi.

Tahun 2015 FSEI kita hanya akan menerima 6 kelas, namun demikian, akan memaksimalkan pelayanan.

Selain itu, Dekan FSEI menyatakan keberpihakannya pada kebijakan Warek I, Dr. H. Hermansyah, M.Ag yang menginginkan manajemen Fakultas harus berbasis akreditasi.

Kemudian, tambahnya, “SIA sudah harus kita mulai dan implementasikan”.

Terakhir, Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, Menurut Dr. Ali Hasjmi, dari Raker ini, ada rekomendasi-rekomendasi Raker yang secara strategis bermanfaat bagi pengembangan Pascasarjana IAIN Pontianak.

“Adanya SOP yang jelas dan efektivitas ICT perlu menjadi agenda. Hal lainnya, perlu maksimalisasi web sebagai media aktualisasi dosen dan mahasiswa. Pengelola Pascasarjana IAIN Pontianak juga berharap ke depan Pascasarjana memiliki program studi baru. Untuk itu, saat ini Pascasarjana telah menyiapkan verifikasi program studi”, pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email