Samsul Hidayat: Keberagaman Kelompok Agama Menjadi Sebuah Kemaslahatan

workshop-multikultural

Jurusan Perbandingan Agama FUAD IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Workshop Multikultural yang bertemakan “Isu Multikulturalisme di Era Globalisasi” di ruang teater UPT IAIN Pontianak pada hari Kamis, 29 September 2016.

Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Dr. Samsul Hidayat MA mengatakan kegiatan workshop ini merupakan upaya jurusan baru yakni Jurusan Perbandingan Agama untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di dalam memahami keragaman dan cara untuk mengatasi beberapa persoalan termasuk konflik yang ada di Kalimantan Barat.

dsc_0142Sehingga, paparnya, isu tentang multikulturalisme memang menjadi isu yang sebenarnya sudah mendunia. Bahkan Islam pun memiliki konsep untuk menjabarkan dengan jelas tentang keberagaman kelompok beragama manjadi sebuah kemaslahatan.

Samsul menjelaskan, dalam al-Quran pun sudah dijabar bahwa tuhan sengaja tidak menciptakan manusia dalam satu kelompok dan dengan keberagaman kelompok yang ada akan ada perbedaan. Dalam skenario tuhan, mungkin Dia akan melihat siapa yang paling baik diantara kelompok manusia tersebut, sehingga perbedaan multikulturalisme menjadi sesuatu yang positif dalam meningkatkan semangat untuk terus berbuat kebaikan.

Setelah memberikan sambutan dan membuka acara secara resmi. Dekan FUAD, Samsul Hidayat menandatangani MoU bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatangan MOU kali ini dalam rangka legalitas hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan bersama para stakeholder lembaga majelis keagamaan di Kalbar.

Dalam pernyataan singkatnya, Samsul menyebut, dengan adanya penandatanganan MoU ini menandakan semakin luaslah cakupan pembelajaran bagi mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak khususnya.

“Saya kira kerja sama ini bagus, karena hal pertama ini adalah untuk kepentingan akademik, semakin banyak menjalin kerja sama dengan pihak lain maka jurusan itu perkembangannya akan semakin bagus”, tambah Samsul.

Menyambut kerjasama tersebut Ketua Walubi Kalbar, Edy Tansuri menyampaikan bahwa kerja sama ini sangat bagus sekali dalam rangka membangun keharmonisan. Karena untuk membangun bangsa yang kuat harus bisa menjaga keharmonisan di setiap perbedaan.

Selain itu, “manusia diciptakan untuk mendapatkan suatu persamaan seperti menghirup udara yang sama, tinggal di bumi yang sama dan di bawah langit yang sama. Melalui MuU ini menunjukkan suatu keterbukaan diantara umat beragama. Pentingnya kerjasama ini dikarenakan kita sudah memasuki era globalisasi, dimana manusia yang hebat adalah manusia yang bisa menghormati dan memuliakan orang lain”, tandas Edy Tansuri.

Dalam workshop tersebut menghadirkan pemateri ahli di bidang multikultural yaitu Dr. Zakiyuddin Baidhawy dari IAIN Salatiga, dan Eka Hendry Ar. M.Si Sosiolog yang merupakan Wakil Dekan I FTIK, IAIN Pontianak.

Turut hadir dalam acara tersebut Dekan, Wakil Dekan I, II, III, Seluruh Ketua dan Sekretaris Jurusan, Dosen di lingkungan FUAD IAIN Pontianak serta seluruh mahasiswa semester 1 dan 3 Jurusan Perbandingan Agama. Hadir pula stakeholder dari seluruh lembaga majelis keagamaan yang ada di Kalbar.

Print Friendly, PDF & Email