Testimoni Peserta Ujian UM-PTKIN

UM-PTKIN#3

Muhammad Saparudin, alumni SMA Negeri 2 Sekadau mengaku lega sekaligus was-was setelah mengikuti ujian tertulis Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2015 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak pada hari Selasa, 23 Juni 2015.

“Perasaan saya otomatis lega bercampur deg-degan, mampu atau tidaknya saya menjawab ujian”. Ceritanya setelah mengikuti ujian tes Keislaman.

Mengisi jawaban pada lembaran soal menjadi kekhawatiran untuknya, terlebih pria berkulit sawo matang ini bukan berasal dari pendidikan Madrasah. Tes Kebahasaan, terutama Bahasa Arab merupakan tes yang paling ia khawatirkan.

“Jujur, saya kesulitan di bahasa Arab, apalagi saya ini dari SD, SMP, SMA bukan Madrasah tetapi sekolahnya umum, jadi pusing, sangat pusing”, akunya.

Mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru, celana panjang berbahan kain warna hitam, potongan rambut pendek menunjukan keseriusan peserta yang mendaftar di Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), sebab dalam poin disiplin ditentukan peserta harus berpakaian rapi, tidak mengenakan celana jeans dan sandal.

“Saya berharap dapat lulus di sini. Saya sudah menjadi alumni tahun lalu, jadi melanjutkan baru tahun ini. Saya juga tidak ada mendaftar di tempat lain, hanya di sini di IAIN”, harapnya dengan suara yang terbata-bata.

“Mohon doanya, semoga saya lulus di sini”, tutupnya.

Tidak jauh berbeda dengan Saparudin, pada hari terakhir ujian tertulis, Rabu, 24 Juni 2015, peserta lain bernama Rudi Kurniadi, mengatakan mantap, PAI sebagai jurusan yang dipilihnya. Pendidikan Agama Islam menjadi sangat penting untuk menyeimbangkan pergaulan yang semakin modern.

“Saat ini banyak anak muda yang lebih memilih hal-hal yang modern dibandingkan dengan untuk akhirat. Jadi sangat diperlukan pendidikan agama Islam, akhirat dapat dunia dapat, jelas alumni SMK Negeri 7 Pontianak ini.

Membaca soal melalui internet merupakan cara yang dipilih oleh Nunung Zakiyah. Peserta yang memilih Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (KPI-FUAD) tersebut mengaku tidak mengalami kendala saat ujian. Gadis yang berasal dari Galing-Sambas ini datang tiba pukul 06.15 agar tidak telat.

Berdasarkan data dari Panitia Pusat UM-PTKIN didapat data bahwa peminat yang mendaftar     di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Mayoritas pendaftar di PTKIN justru berasal dari sekolah umum yang mengalahkan jumlah pelamar dari madrasah/pondok pesantren.

Print Friendly, PDF & Email