PSGA IAIN Pontianak dan PKK Kota Pontianak Teken MoU

Pontianak (iainptk.ac.id)-, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak melalui Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) menghelat seminar yang bertajuk Membentuk Perempuan Tangguh Menuju Negara Kuat di Industri 4.0.

Kegiatan seminar dirangkai dengan menandatanganan MoU bersama Ketua PPK Kota Pontianak Dr. Hj. Yanieta Arbiastutie, MM., M.Sc.

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Rektorat Lantai 4. Jum’at, (08/11/2019) IAIN Pontianak.

Kepala Pusat Studi Gender dan Anak Fitri Kusumayanti, S.Sos.,M.Si menyampaikan pandangannya “Untuk membentuk perempuan tangguh menuju Negara kuat di Industri 4.0. sengaja diambil mengingat permaslahan kesetaran gender menjadi isu global dan masih memiliki proses panjang bahwa masih banyak agenda gender yang belum dituntaskan dan menjadi polemik.

’’Hadirnya era Industri 4.0 membuka peluang bagi siapa saja, tanpa adanya skat perbedaan gender. Sehingga pada seharusnya bisa dimanfaatkan dikelola dengan baik oleh kaum perempuan karena memiliki prospek yang menjanjikan sebagai bagian dari peradaban dunia.’’paparnya.

Pemberdayaan perempuan menjadi suatu hal mutlak yang harus melakukan berbagai program baik yang disponsori oleh pemerintah, maupun masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kesadaran individu dan sinergi antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

’’Dalam mengembangkan potensi pemberdayaan perempuan di Indonesia, semoga dengan terselenggaranya kegiatan yang digelar studi gender dan anak, bermanfaat dalam pembinaan keluarga dan dalam pembentukan pembentukan organisasi perempuan” ungkapnya disela penyampaikan kata sambutan.

Lebih lanjut ketua PKK Kota Pontianak, Dr. Hj. Yanieta Arbiastutie, MM., M.Sc mengapresiasi luar biasa sebagai pengurus PKK terselenggaranya kegiatan ini kemudian dirangkai dengan penandatangan MoU bersama Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) sebagai organisasi kemasyarakatan, yang memberdayakan wanita.
.
”Meskipun dalam kepengurusan PKK ini tidak semua wanita. Ada lelaki diantara wanita. Karena sudah takdirnya wanita pasti ada diantara pria, dan pria ada diatara wanita” jelas Yanieta Arbiastutie, yang sekaligus istri Walikota Pontianak.

Oranisasi kemasyarakatan membantu pemerintah dalam melaksanakan program kerja. Program PKK juga mengakar dari bawah ke atas apapun yang pada masyarakat akan kami sosialisasikan dan sudah 29 kelurahan dari 6 kecamatan memiliki anggota maupun kader PKK yang ada di Kota Pontianak. Kalau pengurus saja sudah berjumlah 150 belum lagi ditambah kader.

“Dengan adanya penandatanganan MoU ini bisa bekerjasama karena banyak kegiatan yang bisa disinergikan dengan Pusat Study Gender dan Anak. Di seminar gender dan anak menuju arah industry 4.0, bahwa di Kota Pontianak ini, masih didapati adanya perempuan dan anak yang mengalami kekerasan, dan adanya stunting dengan adanya revolusi industri 4.0 ini sebagai perempuan dituntut untuk mandiri, cerdas kreatif dan menggali potensi diri kita yang ada dalam diri kita, memberikan apa yang kita miliki untuk dimanfaatkan kepada masyarakat” terangnya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S. Ag. MA
mengutarakan “Kita baru mau masuk 4.0 itupun kita tidak mengetahui apa bendanya 4.0. Saya tidak menganggap latah tetapi setidaknya, intinya adalah disebut 4.0 juklak juknispun belum ada, tetapi spanduk sudah dimana bertebaran 4.0 hari ini tenaga manusia diminimkan diganti dengan kemajuan teknologi, berupa yang ada di medsos, ceramah hari ini tidak perlu di halaman yang besar, karena cukup lewat hanphone dengan begitu dapat menangkap tantangan inti, 4.0.

‘’Saya agak risih kalau disebut era industi 4.0 masuk ke IAIN, karena kita bukan pabrik oleh karena IAIN subjek industri 4.0. Karena banyak orang IAIN menggunakan teknologi, oleh karena itu kita menjadi subjek’’ ungkapnya.

Kerjasama anatar PPK Kota Pontianak dan IAIN cq. PSGA, sesuai porsi dan tusi IAIN Pontianak, IAIN sebagai satu-satunya perguruan tinggi keagamaan Islam negeri, oleh karena itu mesti punya partisipasi yang riil. Saya mempunyai gerakan anti ritualistik. Anti ahli kalam, artinya tukang cakap-cakap. Kita mau mengriilkan semua yang dicakapkan menjadi program nyata untuk kalau kita mempunyai sains untuk bersama, kita lakukan bersama.

Kekerasan terhadap anak terutama pendidikan ini memandang terkait kepahaman agama. Ada satu fakta yang menjadi tantangan kita, terutama Ibu PKK dan PSGA. Anggaran sangat minim, karena anggaran hanya untuk sekali kegiatan. Kalau IAIN Pontianak memandang kiranya manusia ini baik saja, tidak berkelahi tidak memaki, hasut, iri dengki memfitnah, tak mengambil yang bukan haknya. Tidak konflik, maka Tuhan tidak perlu mengutus para nabi, tak perlu manusia diajarkan agama,

Yang masuk ke IAIN mengambil porsi PTKIN seluruh Indonesia itu, melalui resit Jakarta yang masuk perguruan tinggi dari non madrasah.

Majelis taklim PKK sebagai utama. Karena minimnya pemaham agama kepada anak kita, pendidikan agama di masyarakat.

‘’PKK mendirikan sekolah diniyah, persoalan ekonomi bukan masalah. Banyak orang miskin t ygetapi baik. Berharap walikota mempunyai kebijakan, pendidikan hari ini tidak menjadi indicator generasi anak bangsa. Pendidkan agama tidak masuk Ujian nasional. Jadi hari ini anak sekolah tidak semangat belajar agama karena dianggap tidak menjadi penilaian kelulusan. Terpenting matematika bagus, Bahasa Inggris bagus, persetan dengan anak itu tidak memilki adab terhadap sama orantua. Pengetahuan agama tidak menjadi indikator ini terlalu besar, buat kegiatan untuk menopang berkaitan dengan norma agama.

Jangan hanya mengundang penceramah yang bikin ketawa, memberikan solusi keagamaan. Membuat bimbel keagamaan, jangan hanya kuliah untuk mengejar pegawai negeri
ercacat 67 juta sarjana, IAIN saja diberi formasi 52 orang saja, ini pun tidak terisi semua karena menggunakan CAT sehingga tidak ada nepotisme dalam penerimaannya.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Bangun Kesadaran Wakaf, Kanwil Kemenag Kalbar Gandeng IAIN Pontianak Gelar Seminar Wakaf Goes to Campus

Pontianak, (iainptk.ac.id)– Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat menggandeng IAIN Pontianak helat seminar Wakaf Goes to Campus bersama Fakultas Syariah. Acara itu dilaksanakan di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud. Kegiatan juga merupakan program inovatif. Kalimantan Barat mendapatkan bagian yang pertama, mulai dari pusat sampai ke daerah yang tidak seluruh daerah atau provinsi mendapatkan program ini” ungkap Kepala Bidang Penerangan Islam Kemenag Kalbar, Kaharudin, S.Ag, Kamis, (07/11/2019).

”Alhamdulilah menggandeng Fakultas Syariah Perwakilan Badan Wakaf Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, dan Bank Kalbar Syariah. Kegiatan ini juga bertujuan untuk integrasikan kepada mahasiswa, sebagai pelajar dan calon pemimpin bangsa atau yang lebih dikenal dengan generasi melenial”, ungkap Kaharudin disela menyampaikan laporannya sebagai Ketua Penyelenggara.

Lebih lanjut Kaharuddin dalam kesempatan tersebut juga mengakatan generasi muda sebagai generasi penerus, sebagai calon pemimpin bangsa mendapatkan kesempatan belajar, memiliki pemahaman tentang pengelolaan wakaf, generasi melenial ini ketika mereka berada di dunia maya, mereka tidak hanya aktif dengan gaya hidup. Anak masa kini mengetahui bahan pokok lain. mereka juga harus mampu beradaptasi tentang wakaf.

’’Inilah pentingnya melibatkan generasi muda milenial dalam memahami wakaf.

Melalui kegiatan seminar wakaf Goes to campus selain itu juga kegiatan ini disertai dengan kegiatan lomba penulisan artikel.” terangnya.

Mahasiswa Kalimantan Barat responsif atas lomba penulisan artikel. Diluar perkiraan, peserta berjumlah 73 mahasiswa. Ini menggambarkan betapa antusias mahasiswa generasi milenial ketika berbicara mengenai wakaf.

Dalam penyelegaraan ini sebagai bentuk kolaborasi dengan beberapa pihak, antara lain Fakultas Syariah, PWI, dan Bank Kalbar Syariah.

Saya mengkhususkan bekerjasama karena Bank Kalbar merupakan lembaga keuangan Syariah. Bank daerah yang diberikan kewenangan untuk mengelola wakaf tunai, sehingga memiliki harapan. Dengan berkerjasama mulai hari ini dan berkelanjutan pada tahap berikutnya.

“Secara bersama mengembangkan wakaf tunai sebagai upaya meningkatkan ekonomi ummat, dalam pengembangan ekonomi dan pendidikan. Harapan dalam berkerjasama unit Bank Kalbar Syari’ah” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif. S. Ag. M. Ag., mengungkapkan sangat mengejutkan dan terimakasih karena telah melakukan kerjasama melalui Wakaf Goes to campus. Kerjasama ini, kerjasama yang baik. Semoga ini juga bagian dari kerjasama antara Kanwil Kemenag dan IAIN Pontianak kedepan.
Kalau tidak salah kerjasama dengan Kanwil baru ini terwujud walaupun dalam bentuk wacana ada atmosfirnya. Melihat adanya kemajuan seperti seminar, ”Menulis artikel dan menulis buku, kita sudah memulai selama ini. Kalau kita berbicara wakaf tentang kuburan, Kemajuan dan sebagai bentuk pernyataan kita, sebagai ummat Islam, kerjasama melalui Fakultas Syariah atas nama IAIN menindak lanjuti membuat sebuah buku tentang fiqih wakaf” jelasnya.

Wakaf bagian dari infaq dan kita harus memulai. Supaya tidak hanya wacana. IAIN Pontianak sedang meminimalisir hal-hal percakapan ritualistik sekiranya manusia baik-baik saja. IAIN memiliki Aula terindah IAIN terdapat dan ini wakaf STQ ke IAIN meskipun serah terima belum diberikan itu adalah bentuk wakaf, tinggal menunggu wakaf Kanwil Kemenag Kalbar untuk IAIN Pontianak” tutup Rektor Syarif.

Drs. H. Ridwansyah, M.Si selaku Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalbar menyampaikan apresiasi seminar ini, dan sangat luar biasa wakaf Goes to campus. Mengajak kepada generasi milenial tantangan kita, berada pada generasi milenial karena kalau milenial cenderung memikirkan yang nyata.

”Generasi milenial selalu up date. Melalui generasi milenial menjadi penyambung, karena memiliki gerak cepat. Dalam menyelesaikan tugas bahkan generasi milenial terdapat dua sisi seperti mata pisau,” ungkapnya.

Generasi milenial juga seringkali terjebak pada kondisi salah. Oleh karena itu perlu memberikan dukungan.

“Perlu menyiapkan generasi milenial yang cerdas, mandiri dan membangun hubungan sosial. Di tengah kemajuan teknologi yang jauh terasa dekat dan dekat terasa jauh. Membangun kepedulian sosial sehingga terbagun hubungan yang harmonis” ulasnya.

“Kaum melenial dengan kemampuan teknologinya, bisa menyuarakan. Kami di Kementerian Agama tidak bisa meninggalkan IAIN Pontianak sebagai penjamin mutu dari dalam berbagai kegiatan terlihat memang tidak seperti bersentuhan langsung tetapi sumber daya manusia direkrut untuk memperkuat yang kebanyakan adalah alumni IAIN Pontianak” pungkasnya mengakhiri.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




LP2M IAIN Pontianak Komitmen Tri Dharma Perguruan Tinggi, Adakan Syiar Borneo di Lemukutan

Pontianak (iainptk.ac.id)–Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Syiar Borneo di Lemukutan”.

Kegiatan ini akan diselenggarakan selama 2 hari. Mulai tanggal 10 s.d 11 November 2019 di Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. Tersebar di berbagai titik yang ada di daerah tersebut, seperti: Melano Barat, Melano Timur, Teluk Surau, dan Teluk Cina.

Acara menghadirkan beberapa narasumber maupun penceramah yang akan mengisi beberapa materi keagamaan di daerah tersebut.

Ketua Panitia Pengabdian Masyarakat Syiar Borneo di Lemukutan, Septian Utut Sugiatno, M.Pd mengungkapkan kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat dalam bentuk ceramah maupun praktik. Dalam hal ini masyarakat akan dibimbing mengenai beberapa hal terkait rutinitas keagamaan yang nantinya dapat diaplikasikan melalui beberapa program yang dirancang oleh ta’mir maupun remaja masjid.

“Kegiatan Syiar Borneo merupakan salah satu program pengabdian pada masyarakat yang digagas oleh LP2M IAIN Pontianak dalam rangka memberikan pemahaman tentang keagamaan yang meliputi teori dan praktik kepada masyarakat.

Program ini melibatkan beberapa Dosen IAIN Pontianak yang nantinya menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Materi yang akan disampaikan seperti Metode Dakwah bil Lisan, Metode Dakwah bil Qalam, Praktik Khutbah Jumat, dan Praktik Fardu Kifayah.” jelas Septian.

Sementara itu, Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum berharap dengan dilaksanakan kegiatan ini nantinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang ada di Lemukutan. Khususnya pada daerah yang menjadi fokus kegiatan. “Kegiatan ini bagian dari komitmen LP2M IAIN Pontianak dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Semoga kegiatan ini membawa manfaat dan berkontribusi bagi masyarakat.” pungkasnya.

Penulis: Utut Sugiatno
Editor: Aspari Ismail




Fakultas Syariah Jalin Kerjasama dengan Kemenag Kalbar

Pontianak (iainptk.ac.id) — Kemenang Kalbar bidang Penerangan Islam bersama Fakultas Syariah IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Wakaf Goes to Campus. kegiatan ini merupakan awal dari kerjasama antara dua Instansi pemerintah dibawah Kementerian Agama RI.

Mahasiswa Fakultas Syariah tampak memadati aula Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak dengan menggunakan almamater biru kebanggaannya.

Bukan sekadar Seminar semata, namun dalam agenda Seminar ini berakhir dengan penandatanganan Kerjasama antara Kemenag Kalbar dan Fakultas Syariah IAIN Pontianak.

Kerjasama ini langsung ditandatangai oleh Kaharudin, S.Ag selaku Kepala Bidang Penerangan Islam Kanwil Kemenag Kalbar dan Dr. Muhammad Hasan sebagai Dekan Fakultas Syariah IAIN Pontianak.

Mereka berharap kegiatan ini akan terus berlanjut dengan kegiatan yang berbeda tentunya.

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 3 tahun sejak diadakannya Wakaf Goes to Campus pada (07/11/2019). Kegiatan pertama dari Penandatanganan kerjasama ini adalah kerjasama kegiatan Wakaf Goes to Campus berupa Seminar Wakaf.

Penulis: Farli Afif
Editor: Aspari Ismail




Komisi Informasi Kalbar: PPID IAIN Pontianak Layak Dijadikan Contoh

Pontianak (iainptk.ac.id)— Tim Penilai mengapresiasi PPID IAIN Pontianak. Salah satu penilai yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi Informasi Kalbar, Muhammad Darussalam, SE., mengungkapkan “Tidak ada pertanyaan untuk PPID IAIN Pontianak. Saya melihat dari presentasi yang dilakukan PPID IAIN Pontianak sudah termasuk PPID ideal dan bisa dijadikan contoh untuk PPID yang lainnya.” katanya.

Darussalam menambahkan “Saya berharap IAIN Pontianak sebagai lembaga akademisi bisa bersinergi dengan Komisi Informasi Kalbar dalam memberikan penyadaran pentingnya Keterbukaan Informasi kepada badan publik lainnya. Dengan adanya keterbukaan dan transparansi, saya beranggapan bahwa proses-proses pembangunan akan berjalan dengan efektif dan di kontrol secara konsisten. Sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan atau kekeliruan bisa di kontrol oleh berbagai kalangan.” ujarnya.

Pernyataan Wakil Ketua Komisi Informasi itu dinyatakannya ketika menanggapi presentasi dari PPID IAIN Pontianak. Presentasi dilaksanakan di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Kalimantan Barat, Selasa (5/11/2019) siang.

PPID IAIN Pontianak, Aspari Ismail memaparkan, “Kami terus melakukan pembenahan dalam pengelolaan PPID. Beberapa inovasi yang lakukan diantaranya: membuat website PPID IAIN Pontianak, memaksimalkan media sosial dengan akun ppid, menggunakan aplikasi sehingga website bisa diinstal di playstor melalui android, mengumumkan LHKPN, menyediakan ruangan PPID di Gedung Rektorat Lantai I, menyediakan papan infomasi, ruang tunggu dan lain-lain”.

Dalam presentasi itu dihadiri Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Abdul Mukti, MA., Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si., Direktur Pascasarjana, Dr. Misdah, S.Ag, M.Pd., Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Humas, dan Rumah Tangga (THR), Aspari, S.Pd.I, M.Pd., Staf Humas, Bambang Eko Priyanto, S.Kom.I, M.Pd dan pengelola Web PPID IAIN Pontianak, Ibnu Qayyim Rabbani, S.Kom.

Hadirnya Rektor IAIN Pontianak beserta jajarannya pada presentasi Keterbukaan Informasi membuktikan komitmen terhadap keterbukaan informasi publik. Komisi Informasi Kalimantan Barat mengundang IAIN Pontianak untuk mempresentasikan kepada tim penilai tentang Komitmen, Koordinasi dan Inovasi dalam penyelenggaraan Keterbukaan Informasi.

Terdapat 152 Badan Publik di Kalbar yang akan dinilai dengan 8 kategori, diantaranya kategori Perguruan Tinggi. Hanya 7 dari 20 Perguruan tinggi di Kalimantan Barat yang lolos di tahapan visitasi dan presentasi ini.

Pelaksanaan presentasi ini merupakan tahapan dari kegiatan Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Propinsi Kalimantan Barat. Pengumuman pemenang rencananya akan diumumkan pada akhir November ini.

Rektor Syarif menegaskan berkomitmen untuk terus bekerja menyukseskan program-program pemerintah, diantara tentang keterbukaan informasi kepada publik. IAIN Pontianak juga telah membangun sarana dan prasarana terkait keterbukaan informasi dan kita sudah wujudkan PPID di IAIN Pontianak. Kami juga menginstruksikan kepada jajaran untuk selalu bekerja sesuai regulasi dan didokumentasikan serta dipublikasikan ke masyarakat.

“Tulis apa yang kalian pikirkan. Kerjakan apa yang kalian tulis. Dokumentasikan apa yang dikerjakan. Publikasikan kegiatan yang dilakukan. Ini juga yang dilakukan oleh PPID IAIN Pontianak, untuk terus mempublis informasi ke publik” tegas orang nomor satu di IAIN Pontianak itu.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Yusriadi dan Rasiam Juri Lomba Penulisan Artikel Wakaf Kemenag Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id)– Dosen IAN Pontianak Dr.Yusriadi dan Rasiam,MA menjadi juri Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Barat (Kalbar). Lomba penulisan artikel zakat tersebut berlangsung di Pontianak, tanggal (6/11/2019) yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Kalbar bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura.

Dr. Yusriadi dan Rasiam,MA dipercaya oleh Kementerian Agama Kalimantan Barat dan Universitas Tanjungpura untuk menjadi juri pada lomba artikel zakat yang diikuti oleh 51 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Kalbar seperti UNTAN, IAIN Pontianak, Polnep dan lain-lain.

Rasiam, MA menyampaikan “Kegiatan ini lahir dari ide briliant karena ada 2 kegiatan bersamaan sebagai rangkaian. Pertama seminar zakat dan lomba artikel zakat. Kedua kegiatan ini sangat mendukung terhadap peningkatan kapasitas mahasiswa tentang zakat. Tentunya perlu dipertahankan setiap tahunnya.

“Kemudian soal juri, banyak kriteria penilaian terhadap artikel. Kami ketat melakukan pengecekan plagiat tulisan melalui turnitin. Rata-rata terekam plagiat, akan tetapi banyak juga persentase plagiatnya masih dalam kategori dimaklumi secara akademis.” tutupnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Prodi Studi Agama-Agama IAIN Pontianak Lahirkan Kader Perdamaian

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Prodi Studi Agama-Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Resolusi Konflik dan Mediasi.

Dalam workshop ini peserta akan mendapatkan informasi berkaitan dengan trend baru peta konflik dan dialog sebagai resolusi strategis. Kegiatan yang di buka oleh Rektor IAIN Pontianak ini dilaksanakan pada Jumat, (7/11/2019) pagi di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyampaikan “Ada teori yang mengatakan bahwa agama itu bisa menjadi alat untuk menggerakkan dalam hal apapun. Penggerak masa yang kedua adalah suku, baik dari segi positif maupun negatif. Inilah fungsinya kegiatan resolusi konflik dan mediasi. Kita ketahui bersama bahwa ajaran Islam sangat menjunjung dialog, karena Agama Islam adalah rahmatan lil ‘alamin.”

Rektor Syarif menambahkan “IAIN Pontianak sebagai kampus Islam Negeri, harus menjadi support teori keagamaan yang mapan. Peserta harus bisa menyampaikan ke masyarakat tentang toleransi. Ciri-ciri orang yang tidak toleransi ada 4. Pertama pemikiran, gerakan, karya yang dilakukan anti pada Pancasila dan UUD 1945. Kedua, Anti NKRI. Ketiga, Intoleran. Keempat, pemikiran, gerakan, dan karya yang ingin merubah sistem di Indonesia menjadi khilafah Islamiyah. Pandangan Islam terhadap Pancasila sudah selesai, tidak ada lagi pembahasan tentang merubah Pancasila. Kiranya worshop ini melahirkan bibit-bibit kader baru perdamaian di Kalimantan Barat. Alfatihah.”ujarnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat yang juga merupakan Dekan FUAD, Dr. Ismail Ruslan, S.Ag.,M.Si., mengatakan “Kegiatan ini sebagai tindak lanjut kerjasama dengan berbagai pihak. FKUB Kalbar akan selalu merangkai harmoni di Kalimantan Barat. Kaum millenial juga perlu diajak untuk merangkai keharmonisan di Kalbar. Harapan kita kalbar selalu damai dan jauh dari konflik.” terangnya.

Ketua panitia, Fakhri Zakirman, Lc, MA melaporkan “Acara ini akan dilaksanakan selama dua hari. Acara ini ada dua tujuannya. Pertama meningkatkan kapasitas dan skill peserta. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk melakukan kerjasama dengan komunitas yang ada di Kalimantan Barat. Guna menciptakan perdamaian di Kalimantan Barat. Ini merupakan acara tahunan, ini adalah tahun ketiga digelarnya kegiatan ini. Semoga acara ini mencapai hasil yang maksimal.”tutupnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak Borong Juara Lomba Artikel Wakaf Kemenag Kalbar

Pontianak (iainptk.ac.id)– Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kankemenag) Kalimantan Barat menyelenggarakan lomba artikel tingkat Mahasiswa se-Kalimantan Barat. Tema yang diangkat pada perlombaan kali ini yaitu “Wakaf”. Sebanyak 73 mahasiswa ikut serta dalam perlombaan tersebut.

Hal yang membanggakan, perlombaan penulisan artikel tersebut pemenangnya diborong oleh mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak sebanyak 6 pemenang dari 73 peserta se- Kalimantan Barat. Hadiah yang diperoleh dari para pemenang disponsori oleh Kanwil Kemenag Kalbar dan Bank Kalbar Syariah berupa uang beserta buku tabungan, piala, cinderamata.

Koordinator kegiatan di IAIN Pontianak Rasiam, MA mengatakan bahwa kegiatan ini mempunyai nilai-nilai akademis karena selain seminar wakaf juga ada lomba penulisan artikel. Para pemenang akan selalu dibina untuk ke depannya.

Dekan Fakultas Syariah, Dr. Hasan mengatakan bahwa kegiatan yang bersifat produktif ini akan dilanjutkan setiap tahunnya.

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif turut mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Kalbar ini. Ia pun mengatakan bahwa perlu ada tindakan kongkrit berupa adanya wakaf untuk pengembangan IAIN Pontianak ke depannya.

Penulis: Farli afif
Editor: Aspari Ismail




AINUN, Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak Juara I MTQ Mempawah

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Belakangan ini mahasiswa IAIN Pontianak terus menorehkan prestasi yang membanggakan. Diantaranya Ainun Jariyah, mahasiswa Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah IAIN Pontianak meraih juara 1 pada perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Kabupaten, di Mempawah yang ke 31 cabang Hifdzil 500 hadits tentang bidunissanad yang diikuti oleh peserta delegasi Kecamatan di wilayah Mempawah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2-6 November 2019.

Kaprodi HKI, Dr. Dahlia mengungkapan kebahagiaan dan rasa syukur atas prestasi yang yang diraih oleh Ainun. “Tentunya ini prestasi yang luar biasa dan perlu diapresiasi” ujarnya. Begitu juga Sekprodi, Ust Ardiansyah mengucapkan selamat dan sukses kepada Ainun.

Salah satu dosen pada Fakultas Syariah, Qomaruzzaman dan Yusuf mengucapkan selamat kepada Ainun atas prestasi yang diraih. Ini tidak luput dari kerja keras Ainun sebelum dan sesudah masuk kampus. Guru dan dosen yang selama ini mendidik Ainun turut andil positif untuk kemajuan Ainun dan tentunya bagi mahasiswa yang lainnya.

Wakil Dekan I Fasya, Rasiam mengungkapkan kebahagiaan dan selamat kepada Ainun. “Barakallah, inilah prestasi luar biasa mahasiswa Fakultas Syariah. Ke depan tentunya akan selalu diberikan apresiasi mahasiswa yang mempunyai prestasi seperti Ainun untuk kemudian diarahkan pada yang lebih baik ke depannya. Begitu juga Dekan dan Wadek II mengucapkan selamat kepada Ainun. Mabruk.” tuturnya sumringah.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Ridwan, Mahasiswa KPI Raih Juara I Lomba Iklan Layanan Masyarakat

Pontianak (iainptk.ac.id)—Kembali mahasiswa IAIN Pontianak mengharumkan nama kampusnya. Ridwan, mahasiwa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak berhasil meraih juara I Lomba Iklan Layanan Masyarakat yang diselenggarakan BKKBN Kalbar beberapa waktu lalu.

Forum Genre mengajak semua elemen organisasi diluar Forum Genre, untuk mengikuti kegiatan yang bertujuan membangun kerja sama antar organisasi. Diprioritaskan pada remaja dan pemuda. Dalam kegiatan ini diadakan beberapa sesi materi dan juga perlombaan.

“Alhamdulillah, saya juga ikut ambil andil dalam beberapa lomba yaitu Cafetarian berteman, lomba Iklan Layanan Masyarakat (ILM) dengan tema remaja inspirasi Indonesia. Serta lomba pemecahan masalah dengan metode diskusi dan drama. Nah dari beberapa perlombaan itu Alhamdulillah saya dan tim memenangkan 2 perlombaan yaitu lomba Iklan Layanan Masyarakat sebagai juara 1 dan lomba diskusi juga mendapatkan juara 1”. ujar Ridwan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) ini.

Mahasiswa semester 7 itu mencerirakan, “Lomba Iklan Layanan Masyarakat terdapat beberapa kendala karena waktu yang diberikan hanya setengah hari. Serta platform yang kita pakai adalah Instagram jadi durasi video hanya 1 menit. Ini membuat kita kewalahan dalam mencari ide cerita. Setelah ide cerita selesai, kita melakukan pengambilan video hingga pukul 15.00. Lalu proses editing pun dimulai. Nah saat proses editing ada kendala yang sangat berpengaruh yaitu hp/gawai yang digunakan tidak bisa menyimpan hasil editan serta video yang kita ambil setelah diedit ternyata melebihi durasi yang ditentukan” kata mahasiswa asal Sintang ini memaparkan.

Ridwan melanjutkan ceritanya “Dalam kebingungan akhirnya saya selaku editor serta kameraman mengambil inisiatif untuk mengubah alur cerita dan mengulang pengambilan video dan editing menggunakan hp milik saya sendiri hingga akhirnya selesai dan di post di IG. Hingga akhirnya pada malam itu juga kami di ajak berkumpul untuk menyaksikan lomba pentas seni serta pengumuman pemenang lomba yang dalam beberapa hari telah terlaksana” tutur aktivis Senat Mahasiswa FUAD itu.

“Sampailah pada pengumuman lomba Iklan Layanan Masyarakat. Dimulai dari juara 3 lalu 2. Nah ketika pengumuman juara kedua sebenarnya saya sudah curiga kalau kelompok kami yang menang. Namun karena tidak mau terburu-buru berasumsi saya menunggu saja sampai waktunya pengumuman dan Alhamdulillah. Ternya memang benar kelompok kami menang dan mendapatkan juara 1 pada lomba Iklan Layanan Masyarakat tersebut” cerita aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu bersemangat.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail