Rektor Buka Agenda Monev dan Rapat Tinjauan Manajemen

Pontianak (iainptk.ac.id)–Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak mengadakan Publikasi hasil Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran Semester Genap dan Rapat Tinjauan manajemen 2018 – 2019 di Aula Syeikh abdurrani IAIN Pontianak.

Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat kampus IAIN Pontianak seperti halnya Rektor, Dekan dari 4 Fakultas beserta jajaran, hingga Kaprodi dan Sekretaris Prodi di.

Kepala LPM IAIN Pontianak Edi Kurnanto mengatakan bahwa hasil yang dilakukan oleh masing-masing kaprodi dalam menjalankan Monev ini sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.

“Hari ini dan kegiatan MONEV Sebelumnya memang belum bisa kita Integrasikan kegiatan Monev kita kedalam Aplikasi. Akan tetapi jika nanti Monev sudah terintegrasi dengan Aplikasi maka pengerjaan ini akan menjadi lebih mudah. Teman-teman panitia sudah bekerja kurang lebih 2 bulan dalam menjalankan kegiatan ini dalam rangka menjamin bahwa proses dalam pembelajaran yang kita lakukan dan juga di Komandani oleh bapak ibu program studi itu betul-betul sesuai dengan rencananya.”Katanya.
Dr. Syarif sebagai Rektor IAIN Pontianak mengapresiasi kinerja para pejabat yang dinahkodai oleh Edi Kurnanto tersebut. Pasalnya, kegiatan ini telah berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan dari awal. Walaupun ada sedikit yang perlu ditingkatkan lagi.

“Terima Kasih kepada LPM yang kinerjanya sudah padat dan banyak. Maka dari itu kawan-kawan jangan sungkan untuk memanggil Dekan dan kaprodi yang memunyai program yang kurang pas.” pungkasnya.

Penulis: Farli Afif
Editor: Aspari Ismail




Buka Publikasi Monev Pembelajaran, Rektor Ingatkan Pejabat untuk Menyelesaikan Masalah Bukan Membuat Masalah!

Pontianak, (iainptk.ac.id)–Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak melaksanakan publikasi monitoring dan evaluasi (monev) pembelajaran semester genap 2018-2019 dan rapat tinjauan manajemen.

Rapat dihadiri oleh dosen tingkat fakultas prodi, sekretaris prodi di aula Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, Rabu (06/11/2019).

Dalam laporan Kepala LPM IAIN Pontianak Dr. M. Edi Kurnanto, “Penjaminn mutu yang berkaitan akreditasi intusi dan prodi hari ini mulai betul bekerja dengan giat memenuhi semua tuntutan yang ada pada instrument APT maupun APS. Bagaimanapun juga hari ini menjadi tolak ukur Perguruan Tinggi, dilihat dari hasil akreditasi.

“Oleh karena itu harus mengidentifikafikasi beberapa kegiatan yang berguna, bermanfaat dalam mengisi APT dalam akreditasi instusi maupun dalam mengisi LKPS sesuai masa berlaku program studi yang masing. Salah satu kegiatan dalam rangka memenuhi tutunan APT dalam rangka menjamin mutu, memotori dan mengevaluasi proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh program studi.” jelasnya.

Hari ini kegiatan monev sebelumnya diakui memang belum bisa mengintegrasikan dengan SIAKAD akan tetapi nantinya bila monev bisa terintegrasi dengan aplikasi akan lebih mudah dari sekarang. Hari ini karena hal itu belum terintergasi mau tidak mau harus melakukan secara manual.

“LPM dengan jajaran sudah berkerja sudah 2 bulan dalam rangka menjamin proses pembelajaran yang dikomadani oleh Bapak/Ibu ketua program studi betul dilakukan sesuai dengan rencana. LKPS dan evaluasinya. Panitia sudah memunculkan data yang berkaitan dengan tuntutan monev. Unit pelayanan program studi, Pascasarjana dan Dekan fakultas memiliki bukti, tentang system monev, pelaksanaan, analisis dan menindaklanjutinya” paparnya.

’’Terkait dengan tingkat kepuasaan mahasiswa, berkaitan dengan pembelajaran harus lebih besar dan sama 75% dalam nilai ukur kalau dalam nilai tingkat kepuasan mahasiswa, baik pembelajaran mahasiswa kurang dari itu akan sulit untuk mendapatkan dari yang sebelumnya. Dalam akreditasi cukup dengan melaksanakan dan mendapatkan hasilnya, oleh karena itu renstra disebutkan bahwa kita harus memiliki bukti yang shoheh’’pungkasnya mengakiri sambutan.

Rektor juga menyampaikan bahwa partisipasi monev sangat minim, meminta kepada wakil rektor bidang akademik dan pengembangan lembaga Dr. Firdaus Achmad mengingatkan fakultas diharapkan ikut berperan aktif. Kegiatan yang berjalan tidak menjadi ritualistik, agar yang dilakukan ada perbedaan antara ada evaluasi dan tidak adanya evaluasi harus berfikir secara sistem apa mungkin evaluasi dosen dan mahasiswa tidak mengetahui yang dilakukan secara online.

“Fakultas yang partisipasinya paling rendah untuk diingatkan. Ini dilakukan persemester dan disiasati sebelum memasuki semester depan” tegasnya.

“Peran mahasiswa semester 1 sampai dengan semester 5 tingkat partisipasi mereka masih bisa didoktrin tingkat partipasi. Kalau bisa sekretaris prodi melakukan kerjasama dengan dema institut, dema fakultas. Bila perlu sosialisasi ke UKM UKK” saran Rektor Syarif.

Terimakasih kepada lembaga penjamin mutu, (LPM) ditengah padatnya bekerja waktu melakukan inisiasi. Untuk pihak LPM jika memiliki program jangan sungkan untuk mengundang dekan, kaprodi untuk mendukung APT dan kalau ada ke khawatiran tidak dihargai. LPM yang menginiasi saya sebagai rektor yang menandatangani.

“Saya hanya minta bantu atas tanggungjawab, yang mewajibkan kita, nurani kita. Bantu di sektor masing-masing. Anda diangkat dengan SK Rektor untuk membantu rektor. Menyelesaikan masalah di setiap sektor. Terkadang saya sedih kalau di sektor bukan membantu, tetapi justru membuat masalah. Apa mungkin saya kurang sosialisasi. Untuk melaksanakan program rektorat dan menyelesaikan disektor masing. Jika berbuat masalah tersangkut oleh regulasi” tutupnya.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Buktikan Komitmen Keterbukaan Informasi

Pontianak (iainptk.ac.id)— Hadirnya Rektor IAIN Pontianak beserta jajarannya pada presentasi Keterbukaan Informasi membuktikan komitmen terhadap keterbukaan informasi kepada publik. Komisi Informasi Kalimantan Barat mengundang IAIN Pontianak untuk mempresentasikan kepada tim penilai tentang Komitmen, Koordinasi dan Inovasi dalam penyelenggaraan Keterbukaan Informasi. Presentasi dilaksanakan di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Kalimantan Barat, Selasa (5/11/2019) siang.

Terdapat 152 Badan Publik di Kalbar yang akan dinilai dengan 8 kategori, diantaranya kategori Perguruan Tinggi. Hanya 7 dari 20 Perguruan tinggi di Kalimantan Barat yang lolos di tahapan visitasi dan presentasi ini. Pelaksanaan presentasi ini merupakan tahapan dari kegiatan Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Propinsi Kalimantan Barat. Pengumuman pemenang rencananya akan diumumkan pada akhir November ini.

Atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) IAIN Pontianak adalah Rektor IAIN Pontianak. Rektor Syarif menegaskan berkomitmen untuk terus bekerja menyukseskan program-program pemerintah, diantara tentang keterbukaan informasi kepada publik. IAIN Pontianak juga telah membangun sarana dan prasarana terkait keterbukaan informasi dan kita sudah wujudkan PPID di IAIN Pontianak. Kami juga menginstruksikan kepada jajaran untuk selalu bekerja sesuai regulasi dan didokumentasikan serta dipublikasikan ke masyarakat.

“Tulis apa yang kalian pikirkan. Kerjakan apa yang kalian tulis. Dokumentasikan apa yang dikerjakan. Publikasikan kegiatan yang dilakukan. Ini juga yang dilakukan oleh PPID IAIN Pontianak, untuk terus mempublis informasi ke publik” tegas orang nomor satu di IAIN Pontianak itu.

PPID IAIN Pontianak, Aspari Ismail menyatakan, “Kami terus melakukan pembenahan dalam pengelolaan PPID. Beberapa inovasi yang lakukan diantaranya: membuat website PPID IAIN Pontianak, memaksimalkan media sosial dengan akun ppid, menggunakan aplikasi sehingga website bisa diinstal di playstor melalui android, mengumumkan LHKPN, menyediakan ruangan PPID di Gedung Rektorat Lantai I, menyediakan papan infomasi, ruang tunggu dan lain-lain”.

Tim Penilai mengapresiasi PPID IAIN Pontianak. Salah satu penilai yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi Informasi Kalbar, Muhammad Darussalam, SE., mengatakan “Tidak ada pertanyaan untuk IAIN Pontianak. Saya melihat dari presentasi ini PPID IAIN Pontianak sudah termasuk PPID ideal dan bisa menjadi contoh untuk PPID yang lainnya.”

Darussalam menambahkan “Saya berharap IAIN Pontianak sebagai lembaga akademisi bisa bersinergi dengan Komisi Informasi Kalbar dalam memberikan penyadaran pentingnya Keterbukaan Informasi kepada badan publik lainnya. Dengan adanya keterbukaan dan transparansi, saya beranggapan bahwa proses-proses pembangunan akan berjalan dengan efektif dan di kontrol secara konsisten. Sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan atau kekeliruan bisa di kontrol oleh berbagai kalangan.” ujarnya.

Tampak hadir dalam kegiatan presentasi itu Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Abdul Mukti, MA., Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si., Direktur Pascasarjana, Dr. Misdah, S.Ag, M.Pd., Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Humas, dan Rumah Tangga (THR), Aspari, S.Pd.I, M.Pd., Staf Humas, Bambang Eko Priyanto, S.Kom.I, M.Pd dan pengelola Web PPID IAIN Pontianak, Ibnu Qayyim Rabbani, S.Kom.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Pekan Raya FTIK, Rektor Ingatkan Mahasiswa Harus Optimis

Pontianak (iainptk.ac.id) — Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan (FTIK) IAIN Pontianak melakukan perhelatan akbar dengan tajuk Pekan Raya FTIK. Kegiatan tersebut mengusung tema “Mengembangkan daya, seni, olahraga dan pendidikan untuk lebih kreatif di masa depan”.

Acara itu dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Pontianak, Senin, (04/11/2019) pagi di Gedung Sport Center IAIN Pontianak. Pekan raya ini menampilkan bakat dan minat mahasiswa yang berada di prodi-prodi lingkungan FTIK. Kegiatan ini pula akan diakhiri dengan kegiatan Maulid Nabi Muhammad Saw.

”Persiapan ini sangat singkat, mengingat pengurus Dema FTIK hanya beberapa saja yang aktif. Kegiatan ini menampilkan bermacam kegiatan yang berkaitan dengan keterampilan mahasiswa” ungkap Joni Iskandar, Ketua Dema FTIK.

Rektor IAIN Pontianak Dr Syarif mengatakan “Jadikan Pekan Raya FTIK, untuk memilih Duta FTIK karena kedepan akan ada juga Pemilihan Duta Institut. Duta yang terpilih akan diberikan kesempatan untuk keliling Kalbar melakukan promosi tentang IAIN Pontianak, yang akan dibiayai oleh kampus” ujarnya.

”Diantara kriteria penilaiannya mesti punya attitude. Gaya komunikasi menjadi penunjang. Yang kalau berbicara artikulasi jelas, tidak patah-patah. Menjadi kriteria penting dalam penilaian”, imbuhnya.

Diharapkan semua kegiatan positif. Dema silakan buat proposal, buat TOR dan RAB. Tangkap isu kontemporer kampus hubungan daerah dan nasional buat kegiatan. Kalian juga mesti kuat, memiliki urgensi sampaikan dengan argumen yang jelas. Kegiatan mahasiswa harus akuntebel, transparan dan kelihatan manfaatnya. Kita harus punnya keyakinan dan menjadi optimis. Ada satu masalah dia buat seribu alasan, orang optimis itu terdapat masalah dia ciptakan 1000 jalan keluar. Tidak ada kata tidak bisa, Allah tidak pernah menyalahkan iktiar hamba-Nya” ulas rektor.

”Terimakasih kepada Dr. Ali Hasmy yang telah mengimami kegiatan mahasiswa. Acara pekan raya bingkai semua tujuan dengan akhlakul karimah, sehingga menjadi ruh dalam beraktifitas. Dalam melakukan komunikasi tingkat atas. Sukses tidak terdapat hambatan” tutupnya mengakhiri.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Sukiryanto Serahkan Hibah Tanah untuk IAIN Pontianak, Rektor: Kami akan Bangun Pesantren Mahasiswa

Pontianak (iainptk.ac.id) — “Sudah menjadi niat saya selama ini untuk secepatnya menyerahkan hibah tanah untuk pesantren, ma’had al-Jami’ah IAIN Pontianak. Saya minta kepada Rektor agar segera melakukan serah terima tanah ini. Supaya segera bisa dilengkapi dokumennya balik nama sertifikatnya. Semoga tanah yang saya berikan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat. Kita berharap agar mahasiswa IAIN Pontianak lebih fasih dalam membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid yang benar”.

Pernyataan itu disampaikan H. Syukiryanto, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dapil Kalimantan Barat yang juga Ketua IKBM Kalbar ketika menyerahkan serah terima sertifikat tanah hibah kepada Rektor IAIN Pontianak, Ahad (3/11/2019) di Balai Pertemuan Rumah Adat Madura, di Jalan Selat Panjang Pontianak Utara.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA bersyukur sekaligus berterima kasih kepada H. Sukiryanto, S.Ag yang telah bersedia dan ikhlas menghibahkan tanahnya kepada IAIN Pontianak.

“H. Syukiryanto adalah alumni STAIN Pontianak tahun 1993. Kami atas nama keluarga besar IAIN Pontianak mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas hibah yang berada di Kota Pontianak ini. InsyaAllah hibah ini jadi amal jariah dunia akhirat pak H. Syukiryanto. Tanah hibah ini untuk Ibnu Sabil, orang yang menuntut ilmu. Kedepan mahasiswa baru mesti ikut program pesantren mahasiswa ini dalam rangka instrumen integrasi ilmu. 80% yang masuk IAIN Pontianak adalah pelajar SMA. Sekarang kami sedang gencarkan kuliah religiusasi. Sebelum perkuliahan dimulai dengan mengaji. Saya yakin karena kebaikan pak H. Syukiryanto terpilih menjadi anggota DPD RI. Semoga Allah membalas kebaikannya dan mengganjarkan kepada beliau rezeki yang lebih dari apa yang diberikannya kepada IAIN Pontianak.” ungkap rektor.

Rektor Syarif menerangkan, tanah yang nantinya akan di bangun pesantren ini, pada tahap pertama akan menampung 2500 mahasiswa. “Anggaran 2020 sudah kami siapkan untuk mulai membangun ma’had al-Jami’ah di Jalan Selat Panjang ini. Nanti di lokasi ini akan kita jadikan lokasi area bahasa asing.

Lurah Siantan Hulu, Tirta Arifin yang hadir menyaksikan acara serah terima tanah itu menyatakan turut berbahagia dan berharap agar segera dibangun pesantren mahasiswa di lokasi tanah yang dihibahkan tersebut. “Dengan adanya pesantren ini nantinya akan meningkatkan kualitas dan pengaruh kehidupan masyarakat di sekitar wilayah ini” harapnya.

Terlihat hadir pada acara serah terima sertifikat tanah hibah ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, alumni dan Kerjasama,; Mudir Ma’had al-Jami’ah, Kepala Satuan Pengawas Internal, para Dekan, Direktur Pascasarjana, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan para Kabag.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




Hadiri Studium Generale FEBI, Tuan Guru Bajang Ajak Mahasiswa IAIN Pontianak Kunjungi Wisata Halal Terbaik Dunia di Lombok

Pontianak (iainptk.ac.id)–Dalam rangka perhelatan Festival FEBI, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak mengadakan Studium General dengan tema “Pasar, Peluang, dan Tantangan”. Namun siapa sangka, kali ini merupakan Agenda yang luar biasa dengan menghadirkan Dr. TGB, KH. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang.

Tidak hanya itu, Panitia juga menghadirkan salah satu dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ialah Dr. Misnen Ardiansyah, SE., M.Si., Ak., CA., ACPA untuk menjadi Pemateri dalam kegiatan ini.

Selama Agenda berlangsung, Tuan Guru Bajang (TGB) tampak akrab dengan para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dengan cara berinteraksi langsung dengan peserta.

Dr. H. Fachrurazi sebagai Dekan FEBI dalam sambutannya ia optimis untuk menahkodai FEBI dalam lajunya pertumbuhan Dunia usaha.

“Fakultas FEBI adalah suatu Fakultas yang mencoba untuk beradaptasi dan bersinergi dalam generasi Milenial Z yang hadir dalam percepatan laju pertumbuhan dunia usaha. Bahkan disaat-saat tidak hadirnya atau belum hadirnya orang-orang pintar dan orang-orang hebat dan pada hari ini insyaallah bismillah bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam akan menghadirkan itu untuk mahasiswa -mahasiswa saya, mahasiswa IAIN Pontianak”, katanya.

Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif menginginkan setiap Pimpinan harus kreatif dalam mengadakan setiap kegiatan kemahasiswaan. Ia pun mengutarakan misinya bahwa kedepannya mahasiswa IAIN Pontianak harus menjadi sel inti anak bangsa.

“Pimpinan maupun Dekan mesti mengaitkan semua kreativitas dalam rangka mewujudkan itu. Kadang orang ndak terlalu pintar, tapi laku dimasyarakat. Namun sebaliknya orang yang pintar tapi tidak laku di masyarakat. Karena tindak dan katanya tidak tertata. Jadi misi kita, kita akan mencetak kalian sebagai sel inti anak bangsa yang punya peran yang dibekali ilmu pengetahuan” pungkasnya.

Sebelum beranjak dari lokasi agenda, TGB mengundang Mahasiswa IAIN Pontianak khususnya Mahasiswa FEBI untuk mengunjungi sebuah destinasi wisata halal terbaik dunia di Lombok yang mana telah mendapatkan dua Penghargaan World Halal Travel Awards (WHTA) pada tahun 2015, yaitu dalam kategori World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination” ujar mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat itu.

Penulis: Farli Afif
Editor: Aspari Ismail




Pentas Minat dan Bakat FEBI Sukses

Pontianak (iainptk.ac.id) — Gebyar pentas minat dan bakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) sukses digelar. Acara itu dilaksanakan di Gedung Tower B, Jum’at (01/11/2019) malam.

Kegiatan yang meriah itu dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Achmad. Turut dihadiri oleh unsur pimpinan ditingkat fakultas dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak.

Gebyar pentas minat dan bakat, FEBI dirangkai dengan beberapa event Pemilihan Duta Prodi dan Fakultas; Perlombaan stund up komedi; Cipta karya puisi, Busana daerah, penampilan minat dan bakat dari Dema, UKM, UKK, HMPS.

Dalam peningkatan kualitas dan kompetisi akademik, kompetensi kemahasiswaan, pelayanan administrasi keuangan dalam rangka bisnis UKM yang berada di ormawa FEBI. Fakultas ini diharapkan tidak hanya matang dalam kajian ekonomi. Tetapi juga pada aspek pentas seni.

Dekan FEBI Fachrurrazi menyatakan, “Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah bahu membahu agar terselenggaranya kegiatan ini. Terimakasih juga karena telah mengisi tempat dengan segala bentuk produk unggulan untuk disajikan di lingkungan IAIN Pontianak. Mahasiswa yang hadir pada kesempatan ini menjadi contoh, terus memiliki nilai, sehingga tumbuh peminatakan yang tadinya belum ada dan sebelumnya belum mengetahui minat, saling mengenal diharuskan banyak mengasah, mengukur”. ucapnya bersemangat.

“Fakultas FEBI terdiri 4 prodi yakni perbankan syariah, akuntasi syariah, ekonomi syariah dan manajemen bisnis syariah. 4 prodi ini adalah prodi unggulan bagi mahasiswa yang berada perguruan timggi. Kami bertekat dapat menambah prodi baru di masa akan datang. Untuk kemudian dapat menyaksikan, menghadirkan anak bangsa yang cerdas, relegius yang memiliki visi kedepan terukur yang lebih baik yang sesuai dengan kaidah Al-qur’an memiliki kompentsi profesionalitas. Kegiatan ini diharapkan bisa ditingkatkan. Mahasiswa harus mencari dan menemukan pasion. Sampaikan kepada HMPS dan bisa diakomodir oleh prodi” jelasnya.

Walikota Pontianak melalui Kepala Dinas Pendidikan menyambut baik pentas minat dan bakat. Ia juga memberikan apresiasi kepada rektor, dekan yang telah menyelenggarakan ini untuk menyalurkan dan semangat inovasi dari mahasiswa.

“Malam ini terdapat penyaluran ekonomi kreatif, dimana kita ekonomi kreatif memasuki industri 4.0 perlu dikembangkan. cara-cara tradisional perlu dikembangkan. Meskipun perkembangan zaman sudah maju namun tradisi itu tetap bertahan. Tempat segala kreatifitas mahasiswa untuk maju bersama, memberikan kepada pemanfaatan ummat. Kerjasama dibangun dengan baik”, ungkapnya.

Kedepan diharapkan bisa menunjang pembangunan yang lebih baik untuk Kota Pontianak. Kota Pontianak mendapat predikat IPM tertingi di tingkat Propinsi Kalimantan Barat, salah satu bentuk kontribusinya adanya IAIN Pontianak, mengingat indikator, yang ikut mencerdaskan anak bangsa.

Dr. Firdaus Achmad,M.Hum., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga yang hadir dalam pembukaan tersebut mengungkapkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dari pertama sebelum ada pemekaran terkenal sebagai pelopor dosen, mahasiswa pembuat masalah. Karena seringkali melaksanakan kegiatan di malam hari. Kedepan dekan, wakil dekan, dan jajarannya mesti dikenal aktivitas, mesti dikenal dengan prestasi. Baik prestasi akademik maupun prestasi non akademik” tuturnya.

”Bahwa IAIN Pontianak bukan hanya siap bersaing dengan perguruan tinggi lain yang berada di Kalimantan Barat. Oleh karena pemerintah kota melalui kantor pendidikan dan kebudayaan yang berperan aktif, membutuhkan terkait penelitian dengan karya ilmiah dan hal yang mengarah akademik, tidak akan kecewa bila menggandeng IAIN Pontianak”. ucapnya.

Dr. Firdaus menambahkan, menurut data IAIN Pontianak, belum melahirkan professor baru. Tetapi HAKI HAK CIPTA KARYA Intelektual (HAKI) dosen melebihi dengan dosen perguruan tinggi lain. Bahkan ada salah satu perguran tinggi meminta tolong diuruskan hak karya ilmiah di IAIN Pontianak. Dosen IAIN Pontianak tidak sedikit dalam memiliki karya ilmiah, baik dalam bentuk artikel, maupun yang sudah diterbitkan bersekala scopus berstandar internasional.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Studium Generale FEBI Hadirkan Tuan Guru Bajang, Rektor Syarif: Jadilah Mahasiswa Berakhlak Mulia

Pontianak (iainptk.ac.id)— Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak menggelar kegiatan Studium Generale, Jum’at (1/11/2019) di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud. Menghadirkan dua pembicara nasional, Dr. TGB M Zainul Majdi, saat ini menjabat sebagai Ketua OIAA Cabang Indonesia dan Dr. Misnen Ardiansyah, SE. M.SI, AK.CAAK dosen UIN Sunan Kalijaga. Tema yang diusung “ Pasar Syariah, Peluang dan Tantangan”.

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif mengingatkan kepada mahasiswa yang hadir untuk menjadi mahasiswa yang berakhlak mulia. Menjaga lisan dengan menata kata-kata dalam berucap. “Mahasiswa diharapkan membentuk akademisi ulung dan berakhlak mulia. Mandiri, bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan. Mahasiswa harus memiliki sikap mandiri yang berbasis akhlakul karimah. Hal itu yang akan membuat mahasiswa diterima di masyarakat. Kalau akhlak tidak mulia, hidup tidak akan bermanfaat. Banyak orang pintar, tapi tidak laku di masyarakat karena tindak dan katanya tidak tertata. Kebaikan itu yang semua orang pasti suka, seperti kejujuran dan keadilan. Begitu pula sebaliknya” ujar rektor.

Lebih lanjut Rektor Syarif menegaskan, “Mahasiswa sebagai sel inti anak bangsa, harus punya andil dengan menambah ilmu pengetahuan. Teladanilah Nabi Muhammad Rosulullah, yang tidak sekolah tetapi bisa diterima oleh kawan dan lawan. Disegani lawan. Disayangi kawan. Karena tindak kata-katanya tertata. Semua yang keluar dari lisan banyak disukai oleh orang, baik yang satu haluan maupun yang tidak sehaluan” imbuhnya.

“Studium general pasar syariah, peluang dan tantangan” dibagi dalam beberapa sub tema; Disrupsi generasi qur’ani di era milenial; Tantangan, perkembangan dan peluang pasar syariah di era revolusi industry 4.0; dan Prospek UMKM dalam perkembangan pasar syariah di Indonesia.

Kegiatan studium general juga rangkaian Gebyar FEBI dan Temu Kangen Alumni Fakultas syariah dan ekonomi angkatan 1997 -2015 di masa STAIN hingga IAIN Pontianak.

Dekan FEBI Dr. Fahrurrazi menyampaikan, “Mahasiswa memiliki kreatifitas, dan terus beradaptasi dalam laju pertumbuhan dunia usaha. Maka dengan tidak hadirnya buku dengan berbagai kesibukan para pengusaha, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam akan menghadirkan para mahasiswa untuk mampu, bisa, mau untuk berubah. Mahasiswa FEBI bisa bersinergi dengan perkembangan dunia usaha. IAIN hadir bersama, maju bersama untuk mencapai dan mewujudkan peluang usaha” paparnya.

Terlihat hadir dalam acara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Achmad; Wakil Rektor Bdang Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr. Saifuddin Herlambang; Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. Abdul Mukti, dan para Kepala dan Sekretaris Program Studi di lingkungan FEBI.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Monitoring TLHP, Itjen Tegaskan Perlunya Memori Jabatan

Pontianak (iainptk.ac.id)–Mat Roji, Ketua Tim Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Itjen Kemenag RI menegaskan perlunya penyerahan memori jabatan setiap pergantian pejabat.

“Setiap pejabat yang dimutasi atau dirolling pada jabatan yang baru, mesti melakukan penyerahan memori jabatan. Dengan demikian ada bahan tertulis bagi pejabat baru untuk bisa dengan cepat memahami apa sebenarnya yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh pejabat sebelumnya” tegas Mat Roji disela-sela pemeriksaan berkas, Jum’at (1/11/2019) sore di Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak.

“Terkait hasil pemeriksaan sebelumnya, ada beberapa pejabat yang telah berganti posisi. Sementara pejabat yang baru harus memberikan tanggapan disertai dengan bukti-bukti yang akan menjadi pertimbangan dan ditentukan oleh auditor” terang Ketua Tim Itjen.

Sementara itu, Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Pontianak, Dr. Fauziah mengatakan perlu dipertimbangkan juga oleh Rektor IAIN Pontianak untuk membuat Surat Edaran terkait besaran pinjaman di Bank. Untuk antisipasi ke depan apabila ada terjadi temuan dalam kesalahan pembayaran honor dan lain-lain. Sehingga langsung dipotong oleh bendahara di rekening pegawai tersebut” sarannya.

“SPI sebagai perpanjangan Itjen membantu rektor dalam penyerapan anggaran, tata kelola keuangan, kinerja pegawai dan lain-lain yang terkait non akademik” imbuhnya.

“Kunjungan tim itjen selain sebagai edukasi juga memberikan warning agar kita selalu memperhatikan peraturan yang berlaku dalam pengelolaan keuangan. Untuk menghindari kekeliruan dalam membuat Laporan Pertanggungjawaban, maka semua pelaksana atau penanggungjawab kegiatan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang menjadi standar pengelola keuangan” paparnya.

Fauziah melanjutkan, “Kedepan untuk tahun anggaran 2019 seluruh pengelola keuangan harus sesegara mungkin menindaklanjuti apabila ada potensi temuan yang disampaikan SPI kepada semua pengelola keuangan. Apabila itu tidak ditindaklanjuti, dapat berdampak pada temuan yang dilakukan oleh pemeriksa eksternal” pungkasnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail