FTIK Gelar Rapat Kerja Jelang Raker Institut

Pontianak (iainptk.ac.id)– Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyelenggarakan Rapat Kerja di Hotel Orchardz Pontianak, Kamis (16/1). Rapat Kerja di tingkat fakultas dilaksanakan untuk membahas Evaluasi Kegiatan Tahun 2019 dan Proyeksi Kegiatan Tahun 2020.

Wakil Rektor Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M. Hum, yang mewakili Rektor untuk memberi arahan dan membuka acara tersebut mengungkapkan bahwa dalam kegiatan apapun koordinasi adalah hal yang penting.

“Idealnya dalam pelaksanaan program kerja, setiap pertengahan tahun diadakan evaluasi oleh pemegang tusi sehingga ada gambaran apa yang harus diperbaiki di tahun berikutnya. Selain itu, koordinasi itu wajib dilakukan agar tak ada missed antara pemegang kebijakan dengan pelaksana kegiatan”, papar Firdaus saat memberikan arahan.

Sementara Dekan FTIK, Dr. Ali Hasmy, M. Si, menyampaikan dalam sambutannya agar pimpinan di Program Studi dan Pelaksana Kegiatan di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan untuk memperhatikan mekanisme pelaksanaan kegiatan, anggaran, hingga laporan di tahun 2020 ini.

“Semoga setelah rapat kerja di tingkat fakultas ini kinerja pelaksanaan kegiatan di FTIK semakin baik dari tahun sebelumnya, ditambah lagi dengan adanya pemaparan materi dari narasumber sehingga bisa menambah wawasan kita sebagai pelaksana kegiatan”, tuturnya.

Selain membahas Kegiatan FTIK di tahun 2019, 2020, dan rencana kegiatan tahun 2021, ada pula agenda penyampaian materi dari Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan IAIN Pontianak, Suhaimi, M. Pd, tentang Mekanisme Persiapan Pelaksanaan Anggaran Kegiatan 2020. Kemudian materi tentang Evaluasi Kegiatan Tahun 2019 dan Mekanisme Laporan Kegiatan 2020 yang disampaikan oleh Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI), Dr. Hj. Fauziah, S. Pd, MM. Dan diakhiri dengan pemaparan materi dari Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak, Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M. Pd, yang menyampaikan tentang Pelaksanaan Kegiatan berbasis Akreditasi.

Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan FTIK, Ajeng Vashqie Varaulizza, MM, berharap kedepan kegiatan Raker FTIK perlu ditambah waktunya.

“Pemaparan materi oleh narasumber sangat bagus. Para pimpinan yang menjadi peserta raker juga sangat antusias berdiskusi. Mungkin kedepan, sebagai bahan masukan, pelaksanaan raker fakultas ini bisa ditambah harinya,” pungkas Ajeng.

Raker FTIK IAIN Pontianak Tahun 2020 ini dihadiri oleh seluruh Wakil Dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Prodi, Kepala Bagian TU, para Kepala Sub Bagian, staf prodi, dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP).

Editor: Mulyadi
Penulis: Dian Kartika Sari




Rektor IAIN Pontianak Hadiri Malam Tasyakuran Hari Amal Bakti Ke-74 | Menag: Baik-baik melaksanakan tugas, baik-baik menjaga nama baik, baik-baik melakukan tupoksi kita

Jakarta (iainptk.ac.id) — Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., menghadiri malam Tasyakuran Hari Amal Bakti ke 74 Kementerian Agama Tahun 2020. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, (16/01) malam, di Auditorium H.M.Rasjidi Kantor Kementerian Agama. Adapun tema yang di usung yaitu Umat Rukun, Indonesia Maju. Ratusan undangan hadir dalam kegiatan ini begitu juga dengan Menteri Agama sebelumnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. H. Muhammad Nur kholis Setiawan, M.A., melaporkan “Kegiatan ini merupakan serangkaian acara yang telah di mulai pada tanggal 27 Desember 2019 yang lalu dengan senam bersama. Karena kita tahu Bersama-sama sehat itu penting. Pas tanggal 03 Januari sebagai hari lahir Kementerian Agama, kita melaksanakan Upacara Bendera serentak seluruh Indonesia, sekaligus kita memberikan apresiasi Satya Lencana kepada seluruh ASN yang berhak untuk mendapatkan itu. Kita juga ada bakti sosial, karena pak Menteri mencanangkan Kemenag peduli. Kita salurkan untuk korban bencana banjir dan alhamdulillah secara sepontan terkumpul 156 Juta.”

Menteri Agama,  Fachrul Razi., menyampaikan “Pertama-tama tentu saja kita ucapkan puju dan syukur kehadirat Allah yang Maha Esa, karena atas ridhonya kita berhasil menjalankan tugas-ugas kita sejak tahun 1946 sampai saat ini yaitu 74 tahun dengan baik. Kita ucapkan terimakasih kepada pejabat-pejabat terdahudu dan semua keluarga Kementerian Agama yang telah berbuat maksimal sebaik mungkin untuk Kementerian Agama ini. Kepada organisasi-organisasi kemasyarakatan keagamaan, yang telah banyak membantu tugas-tugas kita. Tokoh-tokoh agama, kepala-kepala daerah dan lain sebagainya, yang sudah berusaha maksimal mendukung tugas-tugas kita.

Dalam kesempatan ini beliau juga menyampaikan kelebihan dari Kementerian Agama “Dalam situasi seperti ini, tentu saja kita evaluasi atau instrofeksi atau muhasabah tentang apa-apa yang kita lakukan. Apa saja prestasi baik kita dimasa lalu. Banyak hal yang menonjol yang kita buat dan dapat penghargaan sebagai contoh didalam bidang keuangan Kementerian Agama mendapat nilai wajar tanpa pengecalian dan sudah 3 kali kita berturut-turut mendapatkan predikat itu. Kemudian ombisman juga menilai kita sebagai salah satu pelayanan publik terbaik. Kemudian kerukunan umat beragama yang menjadi tanggung jawab kita juga angkanya terus menaik. Saya juga dapat informasi KUA-KUA kita dinilai ombudsman bekerja dengan sangat baik. begitu juga pelaksanaan haji dinilai dengan sangat baik. Saya ucapkan terimakasih kepada semua keluarga Kementerian Agama dan kedepan kita berusaha berbuat lebih baik.

Beliau yang juga purnawirawan Jenderal TNI, melanjutkan “Tugas Kita kedepan masih sangat berat, terutama tentang moderasi beragama. Kita sudah sepakat moderasi beragama, bukan agamanya yang dimoderatkan, tetapi cara beragama kita yang kita moderatkan. Kita harus saling menghargai satu dengan yang lain, karena Allah sengaja menciptakan berbeda-beda tujuannya supaya kita saling kenal, kalau berbeda-beda itu membuat kita bermusuhan berarti kita salah mengartikan perintah tuhan.”

Terakhir beliau mengingatkan “Baik-baik melaksanakan tugas, baik-baik menjaga nama baik, baik-baik melakukan tupoksi kita. Salah satu pesan Menteri Agama terdahulu, Aparatur Kementerian Agama sebagai orang yang mengenakan baju putih. Sedikit saja kena noda dan kotoran akan jelas terlihat bekasnya.

Dalam kesempatan ini Menteri Agama juga memberikan penghargaan kepada Gubernur DKI Jakarta, karena telah menghibahkan 400 Milyar Rupiah untuk kesejahteraan guru agama di Jakarta. Gubernur Kalbar menghibahkan tanah untuk asrama haji seluas lebih dari 23 hektar. Gubernur Riau menghibahkan tanah untuk 56 lokasi KUA.  Bupati Bondoyoso membantu 18 Milyar Rupiah untuk kesejahteraan guru di pesantren. Walikota Kupang menghibahkan 942 Meter untuk rumah ibadah Budha. “Semua ini kita hargai bukan hanya karena besarnya pemberiannya tetapi kepedulian tanpa melihat apapun agamanya.” Tutupnya.

Rektor IAIN Pontianak juga menyambut arahan Menteri Agama tersebut. Menurutnya kinerja Kemenag yang telah sangat baik ini hari harus kita warisi dan teladani. Kita harus wujudkan prestasi-prestasi untuk kemajuan IAIN kita.  Kita juga bersyukur dapat mengukir beberap prestasi kinerja baik di lokal Kalimantan Barat maupun di tingkat pusat. Saya terkesan dengan pesan Menag terkait bahwa kita harus baik-baik dalam bertugas, dalam menjalankan tusi, dan dalam menjaga nama baik. Ini harus menjadi ruh kinerja kita ke depan.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Seminar Personal Branding DWP IAIN Pontianak: Hal Yang Perlu Diperhatikan Untuk Membangun Personal Branding

Pontianak (iainptk.ac.id) — Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Pontianak bersinergi dengan Pemuda Indonesia Kreatif menggelar Seminar Personal Branding di Aula Syekh  Abdurrani IAIN Pontianak pada hari Kamis. (16/01/2020)

Seminar Personal Branding yang bertema “Pembentukan karakter diri yang cerdas dan tangguh dalam menghadapi era distruptif” ini dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak yaitu Dr. Syarif M.A, kemudian wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, M.A. Tidak lupa Dharma Wanita dan perwakilan mahasiswa dari kampus se-Pontianak antusias meramaiakan seminar ini.

Rektor IAIN Pontianak dalam hal ini memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar

“Cara ini saya rasa sangat bermanfaat demi membentuk karakter wanita menjadi karakter yang cerdas. Namun cerdas saja tidak cukup, selain cerdas juga harus mendahulukan kejujuran seperti sifat nabi yaitu shidiq amanah tablig dan fathanan” ungkapnya

Ia mengapresiasi acara karena peserta dalam seminar ini penuh, menurutnya mobilitasnya bagus untuk acara yang positif dan bermanfaat untuk wanita Indonesia.

Seminar ini diisi oleh Fauzi Andrian seorang Motivator Personal Branding dari Jakarta. Ia menjelaskan tentang pentingnya Personal Branding, karena hal itu merupakan hal penting yang digunakan untuk meningkatkan citra diri/self-image. Apalagi untuk para perempuan.

“Ada empat hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan personal Branding, yang pertama adalah skill, atau kemampuan, setiap personal harus menemukan skill masing-masing, yang kedua adalah value atau nilai, karena setiap manusia mempunyai nilai berbeda beda, baik di mata Allah maupun di mata manusia, sehingga personal harus bisa menunjukkan nilai positif dihadapan keduanya”Ungkapnya.

“Selanjutnya yang perlu diperhatikan lagi adalah etika, respect dan integritas, hal itu penting diperhatikan” Imbuhnya

Ia juga menjelaskan bahwa untuk membangun personal Branding Yang dibutuhkan selanjutnya adalah mindset namun mindset yang positif, karena jika mindsetnya negatif maka akan menyebabkan jebakan batman artinya menghambat rencana rencana yang akan dicapai, sehingga akan berpengaruh di dalam kehidupan.

“Setiap orang memiliki keunikan yang tentu berbeda dengan yang lainya. Jangan berusaha menjadi orang lain, sehingga menuntupi diri sendiri.

Ia menambahkan bahwa ada hal yang membuat manusia kehilangan dirinya sendiri sehingga sulit untuk membangun Personal Branding, yaitu Monster dalam diri berupa energi negative.

“Buang energi negatif baik tentang keluarga teman bahkan diri sendiri, jika monster tersebut dipelihara maka mempengaruhi alam bawah sadar” imbuhnya

Menurutnya untuk menyelesaikan permasalahan, harus menyelesaikan  diri sendiri, dengan membuang aura negative, karena banyak orang yang hidupnya hancur akibat aura negatifnya lebih besar dari pada aura positif.

Editor: Mulyadi
Penulis: Siti Maulida




FEBI IAIN Pontianak Menggagas Pembahasan PPKPNS |Kasubbag OKPP Tegaskan Pentingnya PPKPNS

Pontianak (iainptk.ac.id) — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak mengadakan pembahasan redistribusi dosen dan PPKPNS. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu (15/01) Pagi, di ruang MNC Sekuritas (Ruang 107) tower C. Selain Dosen FEBI, turut hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Kasubbag OKPP dan Analis Kepegawaian IAIN Pontianak.

Dalam kesempatan ini Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh FEBI ini “Alhamdulillah FEBI menjadi Fakultas pertama yang menggagas pertemuan di lingkungan dosen untuk membicarakan tentang PPKPNS dan redistribusi dosen. Ini merupakan bentuk sosialisasi yang dibutuhkan agar dosen yang PNS itu mudah menjalankan tugasnya tanpa mengabaikan karir formalitasnya.”

Sebagai narasumber Kasubbag OKPP, Aspari, S.Pd.I, M.Pd., menjelaskan “PPKPNS merupakan singkatan dari Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Kita belum menggunakan aturan terbaru PP 30 Tahun 2019, karena masih belum lengkap dengan aturan turunannya. Saat ini kita masih mengacu pada PP 46 Tahun 2011, yang membahas tentang PPKPNS. Unsur dari PPKPNS ada 2. Pertama Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) nilainya 60%, kedua prilaku kerja dengan nilai 40%. SKP dibuat oleh pegawai yang bersangkutan dan Prilaku Kerja di nilai oleh atasan langsung.”

Beliau juga menegaskan “PPKPNS merupakan sebuah kewajiban yang harus disiapkan oleh PNS setiap tahunnya. Laporan ini diserahkan paling akhir tanggal 31 Januari 2020 di OKPP dan begitu seterusnya. Adapun prilaku kerja yang dinilai adalah orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama dan kepemimpinan. Bagi yang tidak menjabat point kepemimpinan tidak dinilai, tapi point yang lain tetap berlaku.”

Aspari, M.Pd., juga memaparkan “PPKPNS juga berfungsi sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat. Kalau bagian struktural kenaikan pangkat 4 tahun sekali, dan selama 2 tahun terakhir itu nilainya harus baik. Kalau nilainya cukup tidak bisa naik pangkat. Rentang nilainya itu kalau 50 kebawah; buruk, 51-60; kurang, 61-75; itu cukup, 76-90; baik dan 91-100 ketas; sangat baik. Minimal untuk yang CPNS, nilainya harus baik. Supaya bisa diteruskan untuk PNS, kalau nilainya cukup ini bisa menjadi barang pertimbangan dan bisa-bisa tidak diangkat menjadi PNS.” Tambahnya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




FTIK IAIN Pontianak Adakan Unjuk Kompetensi Bahasa Inggris | Dekan FTIK Berikan Cara Belajar Bahasa Inggris

Pontianak (iainptk.ac.id) — Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan unjuk Kompetensi Bahasa Inggris bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun akademik 2019/2020. Kegiatan ini berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud, pada hari Rabu (15/01) Siang. Turut hadir Dekan FTIK, Wakil Dekan FTIK, Ketua Prodi PAI serta dosen dilingkungan FTIK IAIN Pontianak.

Sebagai Ketua Panitia dan juga Dosen Pengampu Matakuliah Bahasa Inggris Sulaiman, M.Pd., melaporkan “Kegiatan Unjuk Kompetensi Bahasa Inggris Mahasiswa PAI, merupakan kegiatan awal dari rangkaian kegiatan mahasiswa PAI yang di asuh oleh saya. Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pidato Bahasa Inggris yang di akhiri dengan drama Bahasa Inggris yang akan dipentaskan pada bulan Februari. Harapan saya dari kegiatan ini agar mahasiswa dapat menjadi pembicara dalam Bahasa Inggris dan mempunyai daya saing di tingkat nasional dan internasional.”

Dekan FTIK, Dr. Ali Hasmi, M.Si., dihadapan 215 mahasiswa menyampaikan “Anak-anakku sekalian, orang bijak ada yang bilang. Bahasa itu jendela dunia, apa lagi sekang kita berada diera komunikasi. Jadi kalau kita menguasai banyak bahasa tentu pergaulan kita akan semakin luas. Kalau semakin luas kita bisa berkomunikasi dengan banyak orang di berbagai negara, dengan itu kita dapat belajar, jauh lebih banyak dibandingkan kita hanya menggunakan Bahasa Indonesia. jadi dengan menguasai bahasa akan membantu kita dalam banyak hal termasuk dalam hal belajar.”

“Bahasa-bahasa Internasional yang diterima oleh PBB yang pertama adalah Bahasa Inggris. Hampir seluruh negara menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa internasional. Cara saya belajar bahasa inggris dengan mendengarkan rekaman lagu, sehingga menghafal kosakata dengan enjoy dan asik. Kanera hal yang penting, bisa belajar dengan santai dan asik. Kedua belajar bahasa Inggris juga harus berani. Mahasiswa harus menguasai keterampilan membaca, menulis, mendengar dan keterampilan berbicara. Semua keterampilan itu perlu keberanian dalam mempelajarinya.” Tambah Dekan FTIK, memberikan cara dalam belajar Bahasa Inggris.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Info Pendaftaran Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana

Pontianak (iainptk.ac.id) — Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Kalimantan Barat, membuka kesempatan kepada pemuda-pemudi untuk mengikuti pendidikan. Berupa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) T.A. 2020. Pendidikan ini berlangsung selama 6 Bulan. Pendaftaran secara online sudah di buka dari tanggal 6-24 Januari 2020. Tahap verifikasi ke Polda Kalbar pada tanggal 6-28 Januari 2020.

Adapun syarat dan ketentuannya dapat dilihat melalui gambar diatas.

Oleh : Bambang Eko Priyanto




Pra Raker | LPM Siap Perkuat Mutu IAIN Pontianak 2020

Pontianak (iainptk.ac.id) — Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak, memulai aktivitas tahun 2020 dengan menggelar kegiatan Pra Raker. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 7-9 Januari. Pra Raker yang dihadiri oleh seluruh pimpinan dan staf LPM berlangsung selama 3 hari di ruang rapat LPM lantai 2 gedung rektorat IAIN Pontianak. Pra Raker ini sendiri merupakan tahapan persiapan yang mesti dilakukan oleh internal lembaga sebelum pelaksanaan Raker (rapat kerja) lengkap institusi. Melalui kegiatan Pra Raker ini, LPM membahas semua persiapan pelaksanaan program kegiatan yang akan dilakukan selama tahun 2020.

Dalam sambutan pengantarnya, Ketua LPM, Dr. Edi Kurnanto, M.Pd., menjelaskan mengenai pentingnya Pra Raker ini dilaksanakan sebagai mekanisme tahapan persiapan mengikuti Raker IAIN Pontianak yang segera dilaksanakan akhir bulan Januari ini. Dalam Pra Raker ini kita akan membahas mengenai POK (Petunjuk Operasional Kegiatan) LPM, menyiapkan TOR (Term Of Reference) dan penjadwalan waktu pelaksanaan kegiatan LPM tahun 2020.

Berdasarkan POK tahun 2020, LPM diamanahi untuk menyelenggarakan 15 kegiatan. Ini lebih banyak dari kegiatan tahun 2019. Artinya, kita harus bekerja dengan lebih disiplin dan lebih keras lagi di tahun 2020. Demikian Doktor Edi mengingatkan seluruh unsur pimpinan dan staf di LPM.

Namun pada prinsipnya LPM siap dengan semua program kegiatan yang sudah diagendakan untuk tahun 2020. Melalui kegiatan Pra Raker inilah LPM menyiapkan semua perangkat, perencanaan dan program kerja yang mendukung upaya pengembangan mutu insitusi kedepan. Kegiatan Pra Raker yang telah berlangsung selama tiga hari itu dipercaya mampu menghasilkan rencana persiapan program kerja LPM sepanjang tahun 2020, dan mendukung bagi penguatan Mutu IAIN Pontianak kedepan.

Satu dari limabelas program kegiatan yang dibahas dalam Pra Raker LPM dan akan dilaksanakan pada tahun 2020 adalah persiapan Re-Akreditasi Perguruan Tinggi (APT). Program ini menjadi salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh LPM mengingat ketentuan TS (Tahun Sempurna) dalam ketentuan akreditasi dihitung selama kurun waktu 3 tahun terakhir sampai masa pengajuan. Artinya bahwa, jika Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) IAIN Pontianak berakhir tahun 2023, maka perhitungan TS dimaksud adalah dimulai tahun 2020 ini. Karena itulah semua persiapan sudah harus dilakukan. Berbagai kegiatan terkait dengan ketentuan akreditasi sembilan kriteria sudah harus dilengkapi, didokumentasikan dengan baik. Semua kegiatan terkait mesti disinergikan guna menyiapkan bahan isian LKPT dan LED akreditasi nantinya.

Melalui kegiatan Pra Raker ini LPM melakukan upaya-upaya pemetaan dan identifikasi persiapan-persiapan tertentu yang harus dilakukan guna memenuhi tuntutan re-akreditasi institusi nantinya. Setidaknya ada beberapa survey, monitoring dan evaluasi yang harus dikerjakan dalam rangka persiapan re-akreditasi dimaksud. Dari sekian banyak persiapan yang menjadi tuntutan re-akreditasi, kita perlu menentukan skala prioritas persiapan apa saja yang harus kita lakukan untuk tahun 2020 ini. Sebab, tidak mungkin juga semua persiapan tersebut dapat kita lakukan di tahun ini. Persiapan ini harus kita lakukan secara bertahap, tahun 2020, 2021, 2022. Tegas Ketua LPM dalam diskusi Pra Raker.

Dengan masuknya program persiapan re-akreditasi ini dalam kegiatan LPM tahun 2020, dimana juga akan dibawa kedalam forum Raker Institusi nantinya, diharapkan dapat menjadi brainstorming (pengingat) bahwa saatnya kita semua untuk menyiapkan diri dengan semua persyaratan dan tuntutan re-akreditasi institusi. Melalui program kegiatan yang diagendakan dalam Pra Raker ini sesungguhnya LPM telah memulai persiapan menuju re-akreditasi institusi.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Cleaning Ma’had, Persiapan Program Mahasiswa Nyantri (PMN)

Pontianak (iainptk.ac.id) — IAIN Pontianak yang merupakan kampus Islam Negeri pertama di Kalimantan Barat, melaksanakan kegiatan cleaning Ma’had. Kegiatan bersih-bersih ini dilaksanakan pada hari Jumat (10/01) pagi, bertujuan untuk menyambut Program Mahasiswa Nyantri (PMN). Kegiatan PMN ini akan dilaksanakan pada awal semester genap tahun ajaran 2019/2020.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA yang juga turun dalam kegiatan cleaning Ma’had menyampaikan “Kegiatan ini bertanda akan diadakannya Program Mahasiswa Nyantri (PMN), Tahap awal kegiatan PMN di Ma’had adalah maksimalisasi isi Ma’had. Sudah kami hitung diperkitaran memuat 630 orang. Caranya seperti di pesantren yang lain, mahasiswa tidur menggunakan Kasur karpet. Artinya tidak memakan tempat, dengan tidur menggunakan ranjang kayu yang bertingkat-tingkat. Oleh sebab itu tahap awal pembersihan ini, kita mengeluarkan ranjang kayu supaya kamarnya luas. Tahap selanjutnya ranjang kayu itu akan diarsip sebagai BMN (Barang Milik Negara).”

Rektor juga menyampaikan komitmen dan alasan kegiatan PMN harus segera dilaksanakan, “Kami beserta pejabat pengampu akademik dan mahasiswa sudah rapat untuk mendukung program ini. Karena ini program mandatori dari kementerian untuk mewajibkan mahasiswa masuk pesantren. Salah satu faktornya, terdapat mahasiswa yang tidak bisa membaca Al-Quran dan banyak yang masuk ke PTKIN dari non Madrasah.”

Rektor juga menambahkan “Saat ini tedapat 132 mahasiswa yang tinggal di Ma’had IAIN Pontianak, kedepannya minimal dapat menampung 500 orang karena di sini terdapat 4 tingkat dengan 96 kamar. Saat ini 1 kamar di huni hanya 2 orang, dengan pola PMN 1 kamar akan diisi minimal 5 hingga 6 orang itupun masih ada ruang yang kosong.”

Moh. Gitosaroso, M.Ag selaku Mudir Ma’had mengatakan “Program Mahasiswa Nyantri adalah mandatori dari Menteri Agama, maka IAIN Pontianak akan mencoba untuk mewujudkan itu dimulai dari tahun ajaran 2020. Tentunya banyak persiapan-persiapan yang harus dilakukan. Diantaranya perbaikan sarana dan prasarana yang ada, kemudian persiapan SDM yang bisa menjadi pelaksana dalam kegiatan PMN dan program ini akan berkelanjutan bagi setiap mahasiswa baru.”

Mudir Ma’had yang juga merupakan dosen di FUAD menambahkan “Sebagian mahasiswa angkatan 2019, yang bacaan Al-Quran-nya kurang akan mengikuti kegiatan PMN selama 1 semester. Namun bagi mahasiswa baru tahun ajaran yang akan datang paling tidak 1 tahun atau 2 semester. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan mutu mahasiswa IAIN Pontianak, sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang tidak dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar.”

“Selain belajar membaca Al-Quran mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan PMN akan mendapatkan kegiatan pembelajaran khusus pada malam dan subuh hari, ditambah kegiatan pengayaan kompetensi, penguasaan Bahasa arab dan inggris, serta mahasiswa juga akan mendapatkan pembelajaran seputar fiqih, tauhid, dan akhlak.” Tutup beliau dengan menjelaskan berbagai kegiatan yang akan bermanfaat bagi mahasiswa.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Tindak Lanjut MoU | IAIS Sambas Lakukan FGD Sekaligus Studi Banding di IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) — IAIN Pontianak menjadi tempat studi banding Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Kabiro, Kepala SPI, dan Sekretaris SPI IAIS Sambas, berkaitan dengan Pengurusan mahasiswa asing dan mekanisme jabatan dan hal-hal terkait proses penilaiannya. Pertemuan ini berlangsung di ruang Rektor IAIN Pontianak, pada hari Jumat (10/01) siang.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan “Tujuan dari kegiatan FGD dalam rangka kunjungan studi banding Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiudin Sambas ke IAIN Pontianak. Pertama mengisi MoU yang sudah ada. Kedua sharing pengalaman dari IAIN Pontianak ke IAIS tentang penerimaan mahasiswa Luar Negeri. Berikutnya kita anggap positif kegiatan ini karena muncul ide-ide seperti pembicaraan tentang Kopertais (Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam), serta penjajakan permohonan kopertais di Kalimantan Barat. Lebih dari itu pertemuan ini juga membicarakan persoalan yang lebih luas tentang Pendidikan Islam di Kalimantan Barat.”

Wakil rektor 1 bidang akademik dan pengembangan lembaga IAIS Sambas adalah Dr. H. Sumar’in Asnawi, “Kami berkunjung dan silaturahmi dalam rangka studi banding. Paling tidak untuk mendapatkan ilmu dan pemahaman tentang dua hal. Pertama tentang pengurusan mahasiswa asing, yang Insyaallah kami di IAIS Sambas juga akan memulai tahun 2020 ini. Sehingga kami melihat dan berkaca bahwa IAIN Pontianak ini sudah melakukan penerimaan mahasiswa asing beberapa tahun ini. Maka dalam rangka itu kami mau belajar disini tentang proses dan mekanisme supaya kami kedepan tidak ada hal yang mungkin bisa menjadi masalah. Kedua kami kesini dalam rangka studi banding terkait tentang Anjab untuk melihat dan memahami bagaimana mekanisme jabatan dan hal-hal terkait proses penilaiannya.

Kasubbag Administrasi Akademik, Sy. Ahmad Fauzi., yang menjadi narasumber tentang pengurusan mahasiswa asing menjelaskan “Jadi pengurusan visa terbatas mahasiswa asing ini memang rangkaian panjang yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi. Karena melibatkan dua kementerian terkait dalam pengurusan visa. Terutama dikementerian agama karena memang pengurusan yang belum online jadi masih membutuhkan biaya yang cukup besar untuk sebuah pengurusan dokumen. Kalau pengurusan di Kementerian Hukum dan Ham itu sudah online jadi dari manapun untuk mengajukan permohonan visa dapat dilakukan.”

Kasubbag Organisasi, Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan (OKPP), Aspari., yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan “Kedatangan dari IAIS Sambas salah satunya berkaitan dengan konsultasi mengenai analisis jabatan dan analisis beban kerja di perguruan tinggi. Tentunya kita menyambut positif dan sebagai instansi pemerintah kita tentu harus sharing informasi. Selama apa yang bisa kita buat untuk kemajuan bangsa tentu kita bantu. Kita berharap hubungan yang baik ini tetap terus terjalin dan bersinergi.”

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Pengumuman Pembayaran UKT Mahasiswa IAIN Pontianak Angkatan 2013-2019 Tahun 2020

Pontianak (iainptk.ac.id) — IAIN Pontianak mengeluarkan pengumuman tentang Pembayaran Uang Kuliah Tunggal, untuk Mahasiswa Tahun Angkatan 2013 sampai dengan 2019. Mahasiswa yang sudah membayar dapat melanjutkan ke semester genap Tahun Akademik 2019/2020.

Surat yang ditandatangani oleh Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si berisikan pertama informasi cara mahasiswa melihat tagihan UKT di Anjungan. Kedua informasi tentang dimana saja bisa melakukan pembayana. Ketiga informasi masa pembayaran dan terdapat informasi lainnya. Mahasiswa dapat melihat pengumuman tersebut di bawah ini.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/daftar-ulang-20192.pdf” width=”fullscreen”]