Berkesan Penutupan Perkemahan PBAK IAIN Pontianak Tahun 2022

Pontianak (iainptk.ac.id) Tiba saatnya penutupan Perkemahan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak tahun 2022. Setelah berlangsung dari hari Senin hingga Rabu (29-31 Agustus 2022), mahasiswa melaksanakan PBAK 3 hari 2 malam di IAIN Pontianak.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti, MA., mewaliki Rektor IAIN Pontianak menutup kegiatan ini secara resmi. Dalam katasambutannya beliau menyampaikan “Saya bangga dengan panitia PBAK, baik itu dari Institut maupun mahasiswa.  Saya tidak pernah meragukan kerja dari mahasiswa. Saya ucapkan terimakasih kepada panitia atas pengabdiannya,” ungkapnya di podium.

“Saya merasa haru dan bangga terhadap adik-adik mahasiswa baru IAIN Pontianak. Saat menyajikan lagu Indonesia Raya dan Himne IAIN Pontianak, kalian masih tetap semangat seperti hari pertama kegiatan PBAK,” Ujarnya.

Beliau melanjutkan “Atas nama pimpinan dan panitia, kalau ada dalam proses atau pelaksanaan ini ada yang kurang, kami mohon maaf. Saya yakin dan percaya mentor dan bintal saat mendampingi adik-adik mahasiswa itu dalam lingkup edukasi dan pendidikan.”

“Sore ini kalian sudah resmi menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Saya berharap saat kuliah nanti, kalian tidak hanya masuk di ruang kelas, tapi juga masuk organisasi. Hal ini untuk menguatkan mental anda menjadi aktivis yang akademis dan akademis yang aktivis,” harapnya.

Terakhir beliau mengungkapkan “Selamat kembali ke rumah masing-masing, selamat mandi secara normal, selamat makan secara normal, selamat untuk tidak mengantri, selamat untuk tidak dimarahi. Salam kepada keluarga masing-masing, selamat menjalankan masa perkuliahan setelah PBAK ini,” pesannya yang disambut tepuk tangan meriah dari mahasiswa.

Sebelumnya ada sambutan dari Wakil Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Juibi, dikesempatan ini iya mengucapkan terimakasih kepada panitia yang sudah berjuang mendampingi adik-adik mahasiswa. Ucapan kedua disampaikan kepada mahasiswa baru. “Hari ini kalian sudah resmi alih status dari siswa ke mahasiswa. Oleh sebab itu kalian memiliki peran yang sangat penting sebagai mahasiswa, kalian bukan hanya belajar tapi kalian adalah agent of change, social control, serta sebagai generasi penerus bangsa. Kita juga harus berusaha melampawi generasi sebelumnya,” ujarnya dihadapan ribuan mahasiswa.

Penulis : Bambang Eko  Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




PBAK 2022, PIMPINAN FTIK AJAK MABA MENJADI GURU PROFESIONAL DAN TELADAN

Pontianak (iainptk.ac.id) Pimpinan Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan (FTIK) IAIN Pontianak mengajak mahasiswa baru(Maba) untuk menjadi guru profesional dan teladan bagimahasiswa lainnya. Hal tersebut yang disampaikan Wakil DekanI Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Drs. H. Yapandi Ramli, M.Pd saat berorasi di hadapan mahasiswa barudalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), Rabu (31/08) Sport Centre IAIN Pontianak. Dalam kesempatan ini hadir pula Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan Administrasi Umum, Dr. Sahrani, M.Pd.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. H. Dwi Surya Atmaja, MA berhalangan hadir karena adapertemuan penting lainnya di kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, Yapandi Ramli menyebut jika mahasiswa baruyang saat ini telah bergabung di FTIK beruntung. Menurutnyabanyak orang yang ingin menjadi guru, namun karena sesuatudan lain hal tidak bisa. Profesi guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Oleh karenanya dibutuhkan tanggungjawab yang besar dalam perjalanannya. Menjadi guru tidak hanya sebatastampilan luarnya saja, lebih dari itu harus didukung denganakhlakul karimah yang baik.

“Guru professional harus memiliki penampilan yang mencerminkan sosok guru itu sendiri. Oleh karena itu maskotguru harus ada dalam diri Mahasiswa FTIK. Tampilan luar sajatidak cukup, tapi juga harus didukung dengan akhlakulkarimah,” ujarnya.

Ia menambahkan, FTIK memiliki visi, Terwujudnya FakultasTarbiyah dan Ilmu Keguruan yang Ulung dan Terbuka dalamKajian Kependidikan dan Riset Keislaman, Keilmuan dan Kebudayaan Borneo Tahun 2030. Maka dari itu ada 4 kompetensi yang harus dikuasai oleh guru, antara lain, kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Aspek kepribadian inilah yang harus dikedepankan.

Sementara itu, Wakil Dekan II FTIK, Dr. Sahrani, M.Pdmengajak mahasiswa baru untuk belajar sungguh-sungguh. Jangan buat orang tua kecewa dan putus asa. Jadikan orang tuayang senantiasa bahagia tersenyum bahkan saat merekameninggalkan dunia ini.

“Saya ingin memberi contoh sejarah siti hajar. Perjuangan sitihajar berat. Bahkan dalam banyak cerita, saya ambil satu cerita, ketika beliau harus berada di gurun yang tandus dan panas terikmatahari. Siti Hajar harus berusaha maksimal untuk mencari air bagi dirinya dan anaknya. Allah tahu bahwa Siti Hajar dan Ismail membutuhkan air, namun Allah memiliki kehendaknya. Sehingga Siti Hajar harus melalui perjuangan,” terangnya.

“Ini adalah suatu proses pelajaran penting bagi umat. Allah inginmanusia melakukan kausalitas, hukum sebab akibat. Tentukalian akan dihadapkan pada suatu tantangan, yang harus kalian hadapi semua tantangan itu. Jangan lari dari masalah. Tapi andamampu mencari solusi dari permasalahan itu,” tambahnya.

Ia mendoakan kesuksesan bagi mahasiswa. “Adik-adik sayadoakan sukses. Tapi apalah arti doa orang, kalau tidak ada usahadan doa dari kalian sendiri. Ayo kita berjanji bersama, kami berjanji ingin membahagiakan kedua orang tua, ingin mengubahekonomi keluarga kami, ingin mengangkat derajat kedua orang tua kami, dengan keberhasilan kami mereka bisa tersenyum,mereka bisa bangga, mereka bisa tertawa kehadiran kami, demi keberhasilan khususnya keberhasilan kami tuntas, selesai, darikampus ini dengan membawa ilmu, perilaku, akhlak, tabiat yang mulia, bermanfaat ilmunya untuk kami, saudara-saudara kami, keluarga kami, bangsa dan negara kami, Amin Ya Allah. Semoga Allah kabulkan,” ujarnya.

“Kalau mau sukses, niatkan dalam hati kita. Pilihan yang sudahditentukan menjadi pilihan utama. Jalani apa yang sudah Allah tentukan. Belajar dengan sungguh-sungguh. Tidak ada alasanbermalas-malasan. Cari solusinya. Jangan lupa berdoa. Doakalian dan doa orang tua akan dikabulkan Allah. Kata bagindaRasul, malaikat akan senantiasa menurunkan sayapnya kepadaumatnya yang menuntut ilmu. Allah akan menjamin rezekiorang yang menuntut ilmu. Ada niat, ada usaha, ada doa. Lengkapi itu dengan tawakkal kepada Allah,” pungkasnya.

Yufika, salah satu mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Bahasa Arab mengaku memeroleh motivasi setelah mendengarorasi dari pimpinan FTIK tadi. “Terima kasih telah memberikanmotivasi dan semangat serta nasihat yang bermanfaat bagiperjalanan akademik kami nantinya,” ungkapnya.

Anggi Rahmi, mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Agama Islam berharap dapat menyelesaikan studi dalam rentangwaktu yang ideal 3,5 hingga 4 tahun. Harapannya agar tidakmerepotkan kedua orang tua. Hal ini ia lakukan agar nantinyasukses dan dapat membahagiakan orang tua, sekaligusmempelajari lebih dalam tentang keagamaan.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Editor : Omar Mukhtar




Dekan Dihadapan Maba: Kita Hebat, 3 Profesor IAIN Pontianak Dosen FUAD

Pontianak (iainptk.ac.id) Rabu, 31 Agustus 2022. Hari ketiga pelaksanaan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak bagi Mahasiswa Baru (Maba), yang dilakukan dalam bentuk perkemahan mahasiswa dan dirangkai dengan peringatan hari jadi IAIN Pontianak ke-53 tahun sukses digelar.
Pada hari ini giliran pejabat Dekanat dan jajaran Tata Usaha Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak mengenalkan diri dan melakukan pemaparan program akademik dan kemahasiswaan dihadapan mahasiswa baru FUAD IAIN Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan bertempat aula lantai 5 gedung Prof. KH. Saifuddin Zuhri.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M.Pd., yang menjabat sebagai Dekan, Dr. H. Harjani Hefni, Lc, MA., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Sahri, MA., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Adminsitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan. Sementara jajaran Tata Usaha turut hadir Muhammad Syahrun, M.M., Rahmida, S.Ag., selaku Sub Koordinator Akma, dan Ulya, S.Ag., selaku Sub Koordinator AUK, serta para tenaga kependidikan dilingkungan TU FUAD IAIN Pontianak.

Muhammad Edi Kurnanto mengawali penyampian dengan mengenalkan para pejabat dilingkungan dekanat FUAD IAIN Pontianak. Selanjutnya beliau memotivasi mahasiswa baru dengan kalimat FUAD Hebat, karena 3 profesor yang dimiliki IAIN Pontianak, ketiga-tiganya adalah dosen FUAD.

“Para mahasiswa baru FUAD harus bangga, dengan anda memasuki FUAD, maka anda adalah bagian dari kelaurga besar fakultas yang memiliki tiga guru besar. Kita memiliki Prof. Dr, H. Zaenuddin Hudi Prasojo, MA., yang ahli dalam bidang Ilmu Studi Agama, Prof. Dr. Ibrahim, MA., yang ahli dalam bidang Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam, dan Prof. Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag., yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Tafsir Hadis, yang juga ulama masyhur Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat. Artinya anda tepat memilih fakultas ini, karena memiliki keunggulan sebab akan diampu oleh para profesor dan calon guru besar dengan keahliannya masing-masing,” tutur Dekan yang low profileini, dan disambut tepuk tangan para Maba.

Lebih lanjut Muhammad Edi Kurnanto menyampaikan bahwa FUAD merupakan fakultas yang memiliki program studi yang cukup banyak, peringkat kedua setelah FTIK IAIN Pontianak. Perlu juga adik-adik mahasiswa ketahui bahwa ada beberapa program fakultas untuk mengasah bakat dan minat, serta mahasiswa FUAD banyak yang berprestasi, mulai dari prestasi akademik, maupun non-akademik seperti tahfidz, perfilman, olahraga, dan lain sebagainya.

“Perlu saya sampaikan bahwa mahasiswa-mahasiswa FUAD memiliki prestasi akademik yang sangat baik. Baru-baru ini saja ada 19 mahasiswa FUAD yang lolos artikel ilmiahnya pada ajang internasional BUAF ke-6 di UIN Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setiap wisuda ada saja mahasiswa yang berhasil memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 dan merupakan yang terbaik di IAIN Pontianak. Salah satu faktor keberhasilan itu karena FUAD memiliki laboratorium yang mendukung mahasiswa berprestasi, juga ada program rumah jurnal dan literasi FUAD,” urai Edi memberi semangat kepada Maba.

“Untuk prestasi non akademik, boleh dikatakan FUAD lah gudangnya. Banyak mahasiswa FUAD yang juara MTQ provinsi bahkan nasional, juara lomba short movie dan video reels tingkat daerah dan nasional, juara olahraga futsal, bola voli, sepak takraw, dan bermacam-macam bentuk prsetasi lainnya,” papar Dekan.

“Apa pentingnya prestasi-prestasi tersebut, tentu itu untuk mahasiswa juga sebagai rekam jejak yang nanti dimasukkan dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), sehingga kelak akan mempunyai portofolio dan tentu akan memudahkan nanti ketika sudah menjadi alumni dalam mencari pekerjaan,” pungkas Edi dalam forum PBAK 2022.

Penulis: D. Darmadi

Editor: Omar Mukhtar




Ribuan Maba PBAK IAIN Pontianak Memperoleh Materi Wawasan Kebangsaan

Pontianak (iainptk.ac.id) Ribuan Mahasiswa Baru (Maba) IAIN Pontianak mendapatkan materi wawasan kebangsaan dari Kodam XII Tanjungpura, Polda Kalbar, Sejarawan Kalbar dan Profesor dari IAIN Pontianak. Materi ini disampaikan dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak, yang terus berlangsung dari tanggal 29-31 Agustus 2022.

Mahasiswa baru mendapatkan berbagai pengetahuan seputar kampus dan wawasan kebangsaan Kali ini pada hari Selasa (30/08/2022) dari pagi hingga sore di gedung Sport Center IAIN Pontianak, mahasiswa mendapatkan empat tema utama sebagai bekal mengokohkan jati diri sebagai warga negara Indonesia.

Ribuan-Mahasiswa-BaruMateri pertama dari Kodam XII Tanjungpura yang disampaikan oleh Kapten Nurhadi Said Rustamto, S.T., M.M., beliau mengungkapkan “Pembinaan generasi muda yang dilaksanakan oleh Kodam XII Tanjungpura merupakan wadah Kader Bela Negara. Diperuntukan guna membantu Pemerintah dalam menyiapkan generasi muda dalam memberikan pendidikan Kesadaran Bela Negara secara dini. Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah pudarnya rasa cinta tanah air dikalangan generasi muda, akibat dari semakin maraknya budaya asing dan pergeseran norma budaya bangsa, yang mengarah pada perpecahan dan upaya penghilangan ke-Bhineka Tunggal Ika-an dalam kehidupan masyarakat.”

Kapten Nurhadi juga menginformasikan tentang wilayah teritori Kodam XII/ TPR, 5 Kabupaten di Prov. Kalbar yang berbatasan dengan Malaysia, dan pos-pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Kalbar sebagai bangsa yang istimewa.

Terakhir beliau yang merupakan kelahiran tahun 1986 ini mengajak kepada mahasiswa IAIN Pontianak untuk menghindari berita hoaks, menghindari Narkoba karena sekali terkena akan ketergantungan, serta jangan menjadi radikalisme dan terorisme. Hal ini bisa merusak persatuan dan kesatuan Indonesia.

Narasumber yang kedua dari Polisi Daerah (Polda) Kalbar, yang diwakili oleh Kombes Pol Sugiarto, S.H., S.I.K., M.Si., yang menjabat sebagai Karo SDM Polda Kalbar. Dikesempatan kali ini beliau menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan merupakan cara pandang diri terhadap 4 Pilar Kebangsaan.

4 Pilar Kebangsaan tersebut adalah Pancasila, UUD (Undang-undang Dasar) 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Penjabaran ini juga disampaikan oleh Iptu Wiji Aningsih yang mendampingi Karo SDM Polda Kalbar. “Tamankan dan implementasikan di kehidupan sehari-hari, lalu dilingkungan keluarga hingga lingkungan yang lebih besar lagi,” pesan Kombes Pol Sugiarto.

Beliau juga berpesan “Kita tinggal melanjutkan apa yang sudah diperjuangkan oleh pendahulu kita. Sesuai dengan tugasnya masing-masing dengan baik. Generasi muda harus berbuat yang positif untuk kemajuan bangsa dan negara,” pungkasnya.

Materi yang ketiga tak kalah menarik tentang sejarah perjuangan bangsa, teritorial dan penanganan NKRI. Narasumbernya adalah Syafaruddin Daeng Usman, beliau merupakan sejarawan asli Kalbar.

Mahasiswa baru yang mayoritas penduduk Kalbar mendapatkan ilmu penting seputar sejarah perjuangan masyakat Kalbar dalam mempertahankan wilayahnya dari Penjajahan. Beliau menceritakan secara detail berbagai kejadian yang dialami oleh masyarakat Kalbar dari tahun 1900 hingga Indonesia merdeka.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Ibrahim, MA., tentang Agama dan Kepercayaan Masyarakat Kalimantan Barat. Sesuai data, terdapat 6 agama yang diakui oleh negara. Agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Serta pemerintah Indonesia juga mengakui adanya keberadaan Aliran kepercayaan.

Aliran Kepercayaan merupakan sistem kepercayaan tentang sesuatu dan kekuatan lain di luar manusia, yang di dalamnya memiliki kuasa dan bisa memberikan pengaruh (manfaat atau mala petaka) terhadap diri dan kehidupan manusia itu sendiri. Hampir sama dengan agama, aliran kepercayaan juga meyakininya sebagai jalan keselamatan, dengan melaksanakan praktek-prakek religius sebagaimana agama.

Beliau yang juga merupakan Dosen IAIN Pontianak menampilkan data tahun 2022, yang berisikan jumlah penduduk menurut agama dan aliran kepercayaan. Serta Grafik persentase jumlah penduduk berdasarkan agama dan aliran kepercayaan.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Tiga Wakil Rektor IAIN Pontianak Sampaikan Pesan Penting di PBAK 2022

Pontianak (iainptk.ac.id) Wakil Rektor I, II dan III menyampaikan informasi mendasar kepada mahasiswa baru di momen PBAK IAIN Pontianak tahun 2022. Penyampaian informasi penting ini berlangsung di gedung Sport Center IAIN Pontianak, Senin (29/08/2022).

Penyampaian diawali oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., beliau memberikan pesan kepada mahasiswa baru untuk mengisi Siakad (Sistem Informasi Akademik), selanjutnya ikut perkuliahan dan penuhi persyaratan perkuliahan hingga menjadi sarjana.

Pria kelahiran Kota Pontianak ini menyampaikan “Setiap awal semester wajib membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal). Informasinya ada di website, kalau tidak bayar selama 2 semester berturut-turut, nama mahasiswa di Siakad akan hilang. Karena kita sudah menggunakan smart campus. Semuanya sudah terprogram secara otomatis, jadi jangan telat daftar ulang.”

Dihadapan mahasiswa beliau menuturkan “Ikuti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), karena sangat mungkin kalian akan mendapatkan ide untuk menulis karya ilmiah. Tergantung bagaimana kita membagi waktu. Akademisi itu harus memperluas pergaulannya untuk memaksimalkan daya fikir,” ujarnya.

Selanjutnya narasumber kedua, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA., beliau menjabat sebagai Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan. Berkaitan dengan ruang lingkup tugasnya, beliau mengawali dengan mengatakan “Kuliah penuh dengan aturan administrasi, kalian harus mengetahuinya. Salah satunya tidak boleh lagi mahasiswa melakukan daftar ulang secara manual (harus bayar secara non-tunai) kalian harus menjadi pelopor administrasi.”

Berkaitan dengan perencanaan “IAIN Pontianak akan alih status dari IAIN ke UIN. Saat ini proposal alih status sudah diajukan ke Menteri Agama. Rencana ke depan, IAIN Pontianak akan memiliki kampus 2, dan masih banyak lagi perencanaan lainnya” ungkapnya.

“Tentang biaya dan beban UKT, pemerintah sudah menentukan UKT. UKT dibayar 1 kali dalam setiap semester. Tidak akan ada lagi pungutan di luar UKT. Kalau ada yang minta pungutan mengatasnamakan instansi IAIN Pontianak, laporkan kepada kita,” tegasnya. Mahasiswa juga bisa mengajukan banding UKT, setelah 1 tahun perkuliahan. Sesuai dengan syarat yang sudah ditentukan dan prosedur yang ada.

Terakhir penyampaian dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti, MA., berpesan kepada mahasiswa baru “Kuliah jangan hanya sekedar kuliah. Hal ini dikarenakan orang pinter hasil kuliah banyak sekali, tapi saat terjun di masyarakat kita gugup. Hal ini dikarenakan tidak dilatih menjadi pemimpin, dengan mengikuti organisasi kalian dilatih untuk menjadi pemimpin di masa depan,” ajaknya.

Beliau juga mengarahkan, “Setelah ini kalian bisa memilih tempat untuk mengembangkan bakat dan minat di Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa). Kalian ingin tahu lebih lengkap tentang Ormawa, semua ada di website kemahasiswaan.iainptk.ac.id. Bagi yang sudah punyai prestasi bisa diteruskan di UKM atau Club yang ada di IAIN Pontianak,” saranya.

“IAIN Pontianak juga memiliki berbagai Beasiswa, seperti beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) angkatan 2022 sebanyak 200-an Calon menerima KIP kuliah. Ada juga beasiswa non akademik seperti Beasiswa tahfidz 5,10 hingga 30 juz, serta beasiswa lainnya. Semuanya ada d website IAIN Pontianak, seluruh informasi ada didalamnya, inilah yang termasuk dari Smart Campus,” pungkasnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Meriah! Puncak Hari Jadi IAIN Pontianak Ke 53 Tahun dan PBAK IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) Tak kurang dari 1.473 mahasiswa baru mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak. Sekaligus memeriahkan hari jadi IAIN Pontianak yang ke 53 tahun. Kegiatan ini berlangsung di gedung Sport Center IAIN Pontianak, Senin (29/08/2022). Serta dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, dr. Harisson.

Acara ini dimeriahkan dengan berbagai hiburan seperti marching band, tarian, dan hadrah. Tak hanya hiburan, dikesempatan kali ini juga puluhan mahasiswa dan dosen berprestasi mendapatkan pengahargaan dari Rektor IAIN Pontianak. 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., dikesempatan yang berbahagia ini menyampaikan bahwa hari jadi IAIN Pontianak ditetapkan pada tanggal 06 Agustus 1969. Hal ini mengacu pada dua kejadian, pertama berubah status dari Yayasan Sadar menjadi Cabang dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kejadian kedua pada 6 Agustus 2013, berubahnya STAIN Pontianak menjadi IAIN Pontianak. Sehingga Rektor menetapkan 6 Agustus menjadi hari lahir IAIN Pontianak. Adapun tema yang diangkat pada momen hari jadi IAIN Pontianak adalah Unggul, Sukses dan Jaya.

Kedepan Rektor juga menginginkan PBAK ini di buka di hari jadi IAIN Pontianak. Saat ini PBAK Tahun 2022 mengusung tema Menguatkan Karakter Moderat untuk Masa Depan Kampus Lebih Hebat.

Tema ini dipilih karena Rektor ingin menjadikan kampus yang terus berwawasan dan berfikir serta bertindak secara moderat. “Kita mengikuti, melanjutkan dan berkomitmen untuk menjalankan 7 Program Kemenag RI. Salah satunya Penguatan Moderasi Agama.” Diantara materi yang akan didapatkan oleh mahasiswa baru adalah tentang wawasan kebangsaan. “Bagi kita Pancasila dan NKRI sudah final,” ungkap Rektor IAIN Pontianak.

Rektor juga menyampaikan, ada reaseach dari 3 lembaga penelitian salah satunya dari Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia) PBNU. Menempatkan IAIN Pontianak dalam zona aman radikalisme. “Saya mengajak kita untuk tidak ambigu dalam berbangsa dan bernegara,” pesannya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, dr. Harisson., saat membuka acara menyampaikan “Saya senang melihat warna-warni (mahasiswa yang menggunakan kerudung dan papan nama sesuai warna Fakultas) yang menggambarkan keberagaman,” ungkapnya.

“Saya ucapkan selamat kepada adik-adik yang sudah menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Pasti orang tua kalian bangga sekali, melihat anda menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Kalian jangan sampai mengecewakan mereka. Jadi harus terus belajar dan cepat tamat lalu bekerja. Selanjutnya mewarnai Kalbar ini, mewarnai Indonesia ini,” harapnya.

Beliau juga mengingatkan “Tahun 2045 Indonesia sudah menjadi Negara Emas, termasuk kedalam 4 negara besar mulai dari Cina, India, Amerika dan Indonesia. Hal itu akan terwujud 23 tahun lagi. Jadi nanti yang menjadi tokoh penting adalah adik-adik sekalian, untuk itu belajar dengan giat. Jangan sampai tahun 2045 menjadi penonton,” pesannya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Hari Jadi IAIN Pontianak Ke 53 Hadirkan Tokoh Nasional Dr. Ir. Hasto Kristiyanto

Pontianak (iainptk.ac.id) Panitia Hari Jadi IAIN Pontianak ke 53 hadirkan Tokoh Nasional, Dr. Ir. Hasto Kristiyanto., Dikesempatan kali ini beliau menyampaikan tentang Pancasila dan Api Islam di kampus IAIN Pontianak. Focus Group Discussion (FGD) ini berlangsung di Auditorium Syech Abdul Rani Mahmud, Jum’at 26 Agustus 2022.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, mengatakan kehadiran Hasto sebagai tokoh nasional, untuk sharing tentang nasionalisme di kalangan civitas akademika IAIN. “Sharing tentang bagaimana tidak terjadi pemisahan atau dikotomi antara agama dan kehidupan bernegara. Bagi kita Pancasila sudah final. Namun bagaimana memperkuat atau memperbesar partisipasi anak bangsa ini, khususnya para mahasiswa IAIN agar lebih mapan lagi,” ungkapnya.

Dr. Ir. Hasto Kristiyanto., yang juga merupakan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan mengungkapkan “Indonesia dibangun untuk semua. Meski berbeda suku, agama, status sosial; berbeda gender dan profesi, dengan kesadaran bersama berjuang melawan penjajahan Belanda,” urainya yang juga menegaskan bahwa Indonesia di bangun dari semangat gotong royong, karena itulah saatnya kampus tidak boleh steril dari pemikiran-pemikiran politik.

Beliau juga menjelaskan bahwa Pancasila berdasarkan falsafah yang sebenarnya, yang disampaikan oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan kemudian bagaimana Pancasila tersebut diterima secara aklamasi oleh para pendiri bangsa, maka seharusnya Indonesia bebas dari berbagai bentuk radikalisme. Sebab seluruh agama mengajarkan kebaikan, budi pekerti, etika dan moral, serta tidak ada yang mengajarkan sikap yang anti kemanusiaan.

Hasto juga mengatakan kondisi saat ini bisa terjadi karena kita terlalu terpaku pada ke dalam diri sendiri (inward looking), dan bukan berpikir keluar (outward looking). Agama juga berusaha dipisahkan dari ilmu pengetahuan. Padahal bila demikian, maka akan sulit untuk berkemajuan. Pada titik itulah peran kampus sangat penting di dalam mendidik anak bangsa dan menyiapkan calon-calon pemimpin bagi masa depan.

Menurut Hasto, kalau Pancasila dalam spirit kelahiran dan falsafahnya dipahami, maka tidak akan ada radikalisme. Mereka yang bergerak dengan ajaran membenci pihak lain, dan mengajarkan ideologi kegelapan yang anti kemanusiaan, justru tidak memahami hakekat kehidupan yang ber-Tuhan.

“Sebab mana ada agama yang mengijinkan anti kemanusiaan? untuk itu pahamilah api Islam dan juga makna yang misalnya terkandung dalam logo NU yang penuh dengan makna Islam sebagai rahmatan lil alamin,” kata Hasto lagi.

Adapun para Pimpinan IAIN Pontianak yang diundang, pada kesempatan ini, mulai dari Ketua Senat; Sekretaris Senat; Para Wakil Rektor; Kepala Biro AUAK; Direktur Pascasarjana; Wakil Direktur Pascasarjana; Para Ketua Prodi pada Pascasarjana; Para Sekretaris Prodi pada Pascasarjana; Para Dekan Fakultas; Para Wakil Dekan Fakultas; Para Ketua Prodi pada Fakultas; Para Sekretaris Prodi pada Fakultas; Para Ketua Lembaga; Para Sekretaris Lembaga; Para Kepala Pusat pada Lembaga; Para Kepala UPT (Perpustakaan, PTID, PPB dan Ma’had). Serta perwakilan mahasiswa IAIN Pontianak.

Selain itu juga terlihat hadir mendengar paparan Hasto antara lain Anggota DPR Fraksi PDIP dari daerah pemilihan Kalimantan Barat Lasarus (Ketua Komisi V DPR) dan Maria Lestari. Juga hadir sejumlah kepala daerah yang diusung PDIP, anggota DPRD setempat, dan pengurus DPD PDIP Kalimantan Barat.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Adakan Dialog Moderasi Beragama di Desa Punggur Besar

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Foto bersama usai kegiatan Dialog Moderasi beragama bersama pemuka agama desa Punggur Besar

IAIN Pontianak Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Posko Punggur Kecamatan Kakap, menggelar Dialog Moderasi Beragama dengan tema “Pendidikan Moderasi Beragama untuk Generasi Mellenial” (18/8/2022).

Kepala Dusun 1 Karya Bahkti, Mukhtar mengingatkan bahwa moderasi adalah untuk menjaga kerukunan bukan mempertajam perbedaan. “Sebagai Bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman, akan tetapi hidup berdampingan dengan aman dan tentram maka ini menunjukkan keberagaman yang mampu membangun Persatuan dan Kesatuan Desa Punggur Besar”, ujarnya

Hal ini Pula dibenarkan oleh sejumlah Pemuka Agama Desa Punggur Besar. Sebagaimana toleransi yang sangat tinggi di Desa Punggur Besar ini tidak ada hal-hal yang terjadi terkait perselisihan antar umat agama kerukunan yang ada selalu menjadi pembangunan daerah, yang disampaikan pada Dialog Moderasi Beragama oleh Pemuka Agama Islam yang dalam Hal ini disampaikan oleh Bapak Zainuddin.

“Toleransi sangat tinggi tidak ada hal-hal yang terjadi, kerukunan yang ada selalu menjadi pembangunan daerah dan Lakum dinukum walidyadin”ungkapnya.

Pemuka Agama Kristen yang merupakan Pendeta di Desa Punggur Besar, Bapak Akin menjelaskan bahwa Pola pikir dalam moderasi beragama, Hidup berdampingan.

“Pola Berpikir dalam moderasi Beragama adalah Hidup berdampingan, karena untuk hidup berdampingan dengan aman dan tentram sangat diperlukan ilmu pengetahuan yang mendalam. Pelajari sampai ke akar-akarnya agar dapat diketahui hakikat sebenernya Hidup”jelasnya.

Diungkapkan pula oleh Pemuka Agama Katolik bahwa Masyarakat Desa Punggur Besar memiliki Toleransi yang sangat tinggi pada setiap Agama, bahkan tak sedikit Antar agama juga diketahui pertemanan.

“Sebagai Pengurus Gereja Santa Clara yang ada Di desa Punggur Besar ini saya merasakan Toleransi yang begitu tinggi antar agama yang ada di desa bahkan juga menjaga pertemanan antar agama. Ini membuktikan bahwa Masyarakat Desa Punggur Besar sangat menjaga Persatuan dan Kesatuan”tutupnya.

Reporter Muharrafah




Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Posko Sosok Sosialisasi Moderasi Beragama dan Pentingnya Pendidikan

Mahasiswa KKL Pontianak Posko sosok usai sosialisasi Moderasi Beragama Ponpes Al Ihsan Desa Sosok

IAIN Pontianak- Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Posko Sosok menggelar sosialisasi bertema “Moderasi Beragama dan Pentingnya Pendidikan” di Pondok Pesantren Al-Ihsan Desa Sosok, Jumat (26/08/22).

Sosialisasi ini diikuti oleh Santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Ihsan dan diisi oleh Samia sebagai pemateri.Samia selaku Anggota KKL Posko Sosok berharap agar santri-santri dapat menerapkan sikap moderasi beragama. “Harapan saya agar adek-adek dapat menerapkan sikap moderasi beragama dimulai dari dirinya sendiri,” ujarnya. Ia juga menuturkan untuk para santri tetap semangat dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Untuk para santri harus semangat menuntut ilmu dan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, karena sering sekali melihat remaja zaman sekarang putus sekolah sehingga lebih memilih untuk menikah, juga faktor ekonomi. Jadi untuk memajukan bangsa dan negara kita memerlukan generasi milenial, saya rasa sudah sepatutnya untuk mengajak adik-adik agar dapat meneruskan pendidikannya di kampus kami tercinta IAIN Pontianak,” tutupnya.

(Siti Qomariyah)




PEGAWAI IAIN PONTIANAK IKUT DIKLAT KADER BELA NEGARA SECARA NASIONAL

Bogor (iainptk.ac.id) Pegawai IAIN Pontianak Muhammad Syahrun, SE.,M.M., mengikuti Diklat Kader Bela Negara bagi Pejabat Administrator Kementerian Agama RI tahun 2022. Berlokasi di Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan, Bogor tanggal 22 s.d. 26 Agustus 2022.

Muhammad Syahrun, SE.,M.M., menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Beliau merupakan salah satu Pejabat Administrator yang ditugaskan oleh Rektor IAIN Pontianak. Kegiatan ini juga diikuti oleh 30 orang pejabat administrator  yang ada di lingkungan Kementerian Agama, yang telah lulus mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) pada Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama.

Diklat Kader Bela Negara telah dilaksanakan sebanyak 3 kali di lingkungan Kementerian Agama melalui Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama RI, akan tetapi penyelenggaraan yang langsung dilaksanakan di Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kementerian Pertahanan baru kali ini berlangsung.

Diklat Kader Bela Negara merupakan program Kementerian Pertahanan yang diselenggarakan dalam rangka mewujudkan Program Kerja utama pemerintah yaitu pembangunan SDM sesuai dengan “Visi Indonesia”, salah satunya adalah penyiapan SDM melalui Diklat Bela Negara bagi pejabat Administrator Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2022.

Beliau yang sering disapa Pak Syahrun ini mengungkapkan “Kegiatan yang terlaksana dari kerjasama Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama dengan Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan, merupakan diklat yang bertujuan untuk mendidik dan melatih ASN Kemenag yang dipersiapkan sebagai kader Bela Negara. Guna membentuk sikap dan perilaku yang berkepribadian Pancasila, memiliki semangat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi dan berkarakter dalam menumbuh kembangkan sikap dan prilaku serta menanamkan lima nilai dasar Bela Negara,” ungkapnya.

Saat dihubungi melalui WA beliau menambahkan “Setelah mengikuti beberapa sesi kegiatan dan pola pelaksanaan kegiatan di Pusdiklat Bela Negara ini, saya berpendapat sangat baik bagi menumbuhkan sikap disiplin, konsentrasi kerja dalam kondisi dan keadaan apapun, peningkatan motivasi dan tentunya semangat dan kesadaran Bela Negara yang dapat diterapkan di bidang tugas masing-masing,” tambahnya.

Terakhir beliau menyampaikan “Sangat banyak yang saya dapatkan dari kegiatan ini, dari segi peningkatan wawasan kebangsaan dan peningkatan kemampuan diri dalam mengelola Sumber daya yang ada dalam rangka pengembangan sikap sebagai kader Bela Negara pada tempat kerja dan pembinaan staf yang diperlukan,” pungkasnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar