Ahmad Yani Wisudawan IAIN Pontianak dengan IPK 4.0 Predikat Summa Cumlaude

Pontianak (iainptk.ac.id) Namanya seperti nama Pahlawan Indonesia, Ahmad Yani. Ia berasal dari Kabupaten Sambas, Kecamatan. Selakau, Desa Parit Baru, Dusun Damai. Ayahnya bernama Bong Ji San dan ibu yang melahirkannya bernama Muslikhah.

Wisuda yang ke 13 (XIII), pada (31/03/2022) di IAIN Pontianak memberikan kabar gembira bahwa, ada wisudawan yang memperoleh IPK 4.0 dengan Predikat Summa Cumlaude. Ia merupakan mahassiwa dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD).

Saat dihubungi oleh tim Humas, Ahmad Yani membeberkan Tips untuk bisa mendapatkan IPK 4.00. ia mengatakan “Niatkan menuntut ilmu untuk mencari berkah. Berkah sendiri maknanya yakni tambahan dalam kebaikan atau dalam bahasa Arab yakni زيادة الخير.”

Ahmad Yani yang mendapatkan gelar S.Ag., melanjutkan “Semakin kita sadar akan tujuan kita menuntut ilmu, maka kita akan semakin penasaran terhadap ilmu yang hendak kita perdalami. Serta paham manfaat daripada ilmu yang hendak kita peroleh itu sebenarnya untuk apa.”

Selain itu ia menambahkan tips lainnya, “Senantiasa berdoa kepada Allah سبحانه وتعالى, karena Allah-lah Yang Maha Memiliki Segalanya termasuk segala ilmu pengetahuan yang ada. Allah-lah Yang Maha Mengetahui, maka sudah semestinya sebagai manusia yang lemah, hendaknya senantiasa berdoa kepada Allah untuk diberikan pemahaman dalam beragama dan dalam menuntut ilmu pengetahuan,” ungkapnya.

Berkaitan dengan doa, ia pengungkapkan “Saya sering mengamalkan doa ini, اللهم فقهني في الدين وعلمني التأويل dan juga doa اللهم إن أسألك علما نافعا. Saya sering membaca kedua doa tersebut sebelum hendak membaca atau mempelajari suatu ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan yang sifatnya keislaman.”

Selain itu, “Kita juga perlu untuk bersholawat kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dengan demikian hati kita akan diberikan ketenangan terlebih manakala ketika menuntut ilmu. Jangan lupa juga untuk senantiasa mendoakan hal-hal yang baik kepada dosen-dosen maupun guru-guru yang pernah mengajari kita, sekalipun sebatas mengajari huruf hijaiyah atau bahkan sebatas huruf abjad sekalipun. Dengan demikian, ilmu yang kita peroleh akan menjadi lebih terasa berkahnya. Kita juga tidak perlu khawatir berbuat salah dalam hal belajar. Dengan demikian kita dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya,” begitulah beberapa tips dalam menuntut ilmu yang sudah diterapkan oleh Ahmad Yani.

Rencana ke depannya Ahmad Yani, S.Ag., hendak mengikuti kegiatan MTQ cabang KTIQ (Karya Tulis Ilmiah Quran) mewakili Kalimantan Barat di tingkat nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada bulan Oktober tahun 2022. Selain itu, Ahmad Yani, S.Ag., juga berencana untuk mencari beasiswa S2 untuk melanjutkan studi jenjang berikutnya. “Berhubung semasa S1 saya juga merupakan penerima beasiswa Bidikmisi angkatan 2018, maka saya juga berniat untuk berikhtiar mencari beasiswa S2, agar saya hanya perlu fokus belajar saja dan menyelesaikan Studi tanpa perlu memikirkan masalah financial,” ujarnya.

Ahmad Yani, S.Ag., juga memiliki pesan untuk para mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan “Pesan saya untuk mahasiswa lain, mari kita senantiasa tanamkan niat yang lurus dalam menuntut ilmu dan jangan pernah patah semangat. Sesulit apapun rintangan, yakinlah bahwa akan ada lebih banyak kebaikan dan kemudahan dibanding sulitan atau rintangan tersebut.”

Terakhir Ahmad Yani, S.Ag., menyampaikan “IAIN Pontianak merupakan kampus Islam yang sangat memberikan wawasan luas terkait keislaman dan tersedia beberapa layanan kampus yang sangat memadai, baik itu perpustakaan, tempat ibadah dan lain sebagainya. IAIN Pontianak juga tersedia Ma’had Al-Jami’ah yang sangat membantu mahasiswa untuk bisa meningkatkan kemampuan Baca Tulis Quran (BTQ), sehingga alumni SMA yang hendak kuliah di IAIN Pontianak sekalipun, dapat menguasai BTQ dengan baik melalui program Ma’had Al-Jami’ah. Saya berharap IAIN Pontianak dapat menjadi lebih maju dan dapat meningkatkan profesionalitas kerja serta kualitas pelayanan dengan demikian mahasiswa dapat lebih cepat menyelesaikan berbagai tahapan proses administrasi,” harapnya.

 

Editor : Omar Muktar

Penulis : Bambang Eko Priyanto