Seminar Nasional Bimbingan Konseling Islam FUAD IAIN Pontianak: Menyatukan Kearifan Lokal Borneo dengan Metode Modern

Pontianak (iainptk.ac.id) Program Studi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, dengan bangga menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertajuk “Konseling Multikultural: Mempersatukan Kearifan Lokal Borneo dan Metode Modern”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 21 November 2024, melalui via zoom dan hybrid di kampus IAIN Pontianak dan dihadiri oleh sejumlah peserta undangan zoom, dosen, serta mahasiswa dari Program Studi Bimbingan Konseling Islam.

Seminar ini menghadirkan empat narasumber yang sangat berkompeten dalam bidangnya, yaitu:
1. Prof. Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd (IAIN Pontianak)
2. Dr. Dody Hartanto, S.Pd., M.Pd (Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta) – Membahas Virtual Art Counseling: Strategi Pendekatan Baru dalam Konseling
3. Dr. Hj. Fauziah, M.Pd (IAIN Pontianak) – Mengulas Teknik Komunikasi Konseling di Media Sosial (Aktualisasi Guru BK di Era Globalisasi)
4. Prof. Dr. Dra. Hj. Nurjannah, M.Si (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) – Konseling Islam Menyikapi Krisis.

Masing-masing narasumber membawa wawasan baru dan perspektif yang menarik dalam dunia bimbingan konseling Islam, memberikan panduan serta tips terkait perkembangan dunia konseling di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Dr. Cucu, M.Ag, Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Pontianak. Dalam sambutannya, Dr. Cucu menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya seminar ini, yang menurutnya merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi peserta untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Ia menyebutkan bahwa seminar ini memiliki kaitan erat dengan teori dakwah, yang dalam perspektif Islam berhubungan langsung dengan upaya pemberian petunjuk (irsyad) kepada umat. Salah satu hal yang menarik adalah bagaimana teori bimbingan konseling dalam Islam diintegrasikan dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadis, serta kearifan lokal yang menjadi bagian integral dari pendekatan dakwah.

“Saya merasa senang dengan acara ini karena seminar ini tidak hanya berbicara tentang teori konseling, tetapi juga mengangkat kearifan lokal Borneo yang sangat kaya. Kita perlu melihat konseling dalam konteks budaya setempat, serta memadukannya dengan metode modern untuk memberikan solusi yang lebih efektif bagi masyarakat,” ujar Dr. Cucu dalam sambutannya.
Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu narasumber seminar ini akan memperkenalkan alat baru dalam praktik konseling yang dapat membantu para konselor dalam menjalankan tugasnya dengan lebih efektif. “Konseling dalam dakwah adalah salah satu cara yang efektif untuk membantu memulihkan mental masyarakat, karena dalam diri manusia terdapat potensi yang besar yang dapat dimanfaatkan dengan bimbingan yang tepat,” jelasnya.

Seminar ini juga menjadi wadah penting untuk mengembangkan pemahaman tentang peran konselor dalam masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. Cucu, menegaskan harapannya agar seminar ini dapat melahirkan para konselor yang tidak hanya cakap dalam bidang ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kepribadian yang mulia dan mampu menjadi dai yang dapat membawa perubahan positif, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Penulis : Asip
Editor : Bambang




Kolaborasi Strategis: IAIN Pontianak dan Pemkab Kayong Utara Tingkatkan SDM Lewat MoU

Pontianak (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak melakukan penandatanganan nota kesepahaman/ Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pemerintah Kabupaten Kayong Utara melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kayong Utara. Pertemuan ini berlangsung pada pagi hari di Hotel Orchardz Ayani Pontianak, Senin (18/11/2024).

Turut hadir dari IAIN Pontianak, Rektor, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik (ULA), Muhammad Syahrun, M.M., serta Pranata Humas IAIN Pontianak, Bambang Eko Priyanto, S.Kom.I., M.Pd.

Dikesempatan ini Penjabat Bupati Kayong Utara, Drs. Alfian, M.M., dalam sambutannya menjelaskan, “MoU ini menjadi satu hal yang berarti bagi upaya pemerintah dalam mengoptimalkan administrasi kependudukan untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Kayong Utara. Terdapat tantangan yang perlu kami hadapi dalam memperbarui informasi kependudukan.”

“Dengan MoU ini tentu memiliki makna, bukan hanya untuk melengkapi data, tetapi juga untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang baru mencapai 67,5% di Kayong Utara. Kita perlu meningkatkan upaya pembangunan manusia melalui pendidikan. Unsur dari perguruan tinggi dapat memberikan dukungan kepada kami untuk meningkatkan SDM,” tambahnya.

Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., memberikan tanggapan positif terkait penandatanganan MoU ini. Beliau menyampaikan, “MoU antara IAIN Pontianak dan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara adalah langkah strategis yang sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di daerah. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata, terutama dalam hal pengelolaan dan membantu pembaruan data kependudukan yang berkaitan dengan pendidikan.”

Beliau menambahkan, “Sebagai institusi pendidikan, IAIN Pontianak memiliki tanggung jawab sosial untuk turut serta dalam meningkatkan IPM. Kerja sama ini akan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi, khususnya dalam menyusun kebijakan berbasis data yang akurat dan terkini. Kami juga siap mendukung dengan berbagai program, baik melalui penelitian maupun pengabdian masyarakat, untuk menjawab tantangan yang ada di Kayong Utara.”

Prof. Syarif menutup dengan harapan, “Semoga MoU ini tidak hanya menjadi dokumen formalitas, tetapi juga wujud nyata dari kolaborasi yang berkelanjutan untuk kemajuan bersama.”

Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat, Yohanes Budiman, S.IP., M.Si., mengungkapkan, “Pemerintah Kayong Utara melalui Dukcapil melakukan MoU seperti ini sangat kami apresiasi. Kami lihat ini baru dilakukan oleh Kayong Utara.”

Beliau menambahkan, “Ke depannya, data elemen pendidikan harus terus diperbarui dengan baik. Data dinamis seperti pendidikan menjadi tantangan kita bersama. Misalnya, pada Kartu Keluarga (KK), masih sering ditemukan informasi yang tidak diperbarui, khususnya terkait pendidikan,” ungkapnya.

Dalam laporan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kayong Utara, Aslinda, S.Hut., M.M., disampaikan bahwa pada hari ini dilakukan MoU dengan lima universitas di Kalimantan Barat, yaitu IAIN Pontianak, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak, Universitas Panca Bhakti Pontianak, Universitas Muhammadiyah Pontianak, dan Universitas PGRI Pontianak. “Sebelumnya, MoU telah dilakukan dengan empat universitas di Kalbar,” ujarnya.

Beliau melanjutkan, “Saat ini, sekitar tiga ribu mahasiswa dari Kayong Utara yang kuliah di Kalbar, tetapi setelah lulus, mereka sering tidak memperbarui data kependudukan di Dukcapil. Perubahan data ini sangat memengaruhi grafik SDM di Kayong Utara. Oleh karena itu, kami memerlukan dukungan dari pimpinan perguruan tinggi untuk menyukseskan kegiatan ini,” harapnya.

Penulis : BEP

Editor : Bambang




Dosen Prodi PIAUD IAIN Pontianak Jadi Pembentang Internasional Conference Malaysia

Malaysia, (iainptk.ac.id) 16/11/2024 – Tiga dosen Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IAIN Pontianak, Dr. Yusdiana, Dr. Nur Hamzah, dan Rahnang, M.Pd.I., berjaya menjadi Pembentang (Pemakaian) kegiatan internasional conference bertema “Early Childhood Education” yang diselenggarakan di Akademi Darul Ulum, Malaysia. Ketiga memaparkan hasil riset mengenai permainan tradisional Kalimantan Barat tentang etnoparenting orang melayu kelas menengah di Kota Pontianak, grobak sodor dan perkembangan sosial, permainan tradisonal Kalimantan Barat sebagai alternatif stimulasi perkembangan bahasa.

Acara yang dihadiri para akademisi dan praktisi pendidikan anak usia dini dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia (Institut Pendidikan Guru (IPG) Raja Melewa Negeri Sembilan, Universitas Teknologi Mara (UiTM) Malaysia), Akademi Darul Ulum Malaysia, dan beberapa perguruan tinggi lainnya. Menurut peserta menjadi wadah yang tepat untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pendidikan anak usia dini.

 

Dalam presentasinya, Yusdiana, Nur Hamzah dan Rahnang menyoroti kekayaan permainan tradisional Kalimantan Barat yang sarat akan nilai-nilai pendidikan. Mereka menjelaskan bagaimana permainan tradisional dapat merangsang perkembangan bahasa anak, kognitif, sosial, dan emosional. Selain itu, keduanya juga memaparkan potensi permainan tradisional sebagai media pembelajaran yang efektif dalam konteks pendidikan anak usia dini.

Partisipasi aktif dosen prodi PIAUD IAIN Pontianak dalam konferensi internasional ini menunjukkan komitmen lembaga dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang pendidikan anak usia dini. Harapannya, penelitian mengenai permainan tradisional Kalimantan Barat dapat menjadi rujukan bagi para pendidik khususnya mahasiswa dan orang tua dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak Indonesia.

Penulis : BEP

Editor : Bambang




Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Periode 2025-2029

Panitia penjaringan bakal calon rektor mengundang akademisi terbaik untuk memimpin UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Periode 2025-2029. Informasi selengkapnya sebagai berikut:

  1. Pengumuman
  2. Formulir




Mahasiswa PhD IAIN Pontianak Memulai Kuliah Perdana

Pontianak (iainptk.ac.id) – Mulai tanggal 12 November 2024, 20 orang mahasiswa PhD by Research IAIN Pontianak memulai kuliah perdana di kampus UNIMAS Kuching. Kuliah perdana yang bertajuk Orientasi dan Kursus Metodologi Penyelidikan bagi Program Doktor Falsafah diselenggarakan oleh  Pusat Pengajian Siswazah UNIMAS.   Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 12 sampai tanggal 15 Nopember yang berlangsung di Gedung Fakulti Pendidikan, Bahasa dan Komunikasi (FPBK) dan Perpustakaan Unimas (Petary).   Orientasi dibuka dengan taklimat tentang keperluan Program Doktor Falsafah di UNIMAS yang disampaikan langsung oleh Timbalan CGS Dr. Haslina Hashim, yang didampingi oleh beberapa Pensyarah, seperti Profesor Madya Dr. Zaimuariffudin Shukri Nordin, Dr. Rokiah binti Paee dan Dr. Joseph Ramanair.

Program akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti lawatan ke Perpustakaan (PETARY) UNIMAS guna latihan untuk mengakses bahan ilmiah di PETARY.  Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan dengan masing-masing penyelia (supervisor) mahasiswa.  Kegiatan juga diisi dengan berbagai pengajian tentang riset seperti Paradigma Penyelidikan yang disampaikan oleh Prof. Madya Dr. Mohamad Suhaidi (dari FSSK), Rekabentuk Penyelidikan oleh Prof. Dr. Evan Lau (FEB) serta Tinjauan Literatur  oleh Dr. Sharifah Sophia binti Wan Ahmad (FSSK) pada hari kedua.  Pada hari kedua selain kegiatan pengajian (kuliah), mahasiswa PhD juga menghadiri undangan dari UNIMAS Global acara Hi Tea bersama Rektor UNIMAS dan pejabat di lingkungan UNIMAS.  Acara Hi Tea merupakan pertemuan pihak UNIMAS dengan semua mahasiwa baru internasional yang berkuliah di UNIMAS, mulai dari undergraduate student hingga doctorate student.

Hari ketiga akan dilanjutkan dengan pengajian (kuliah) tentang Penggunaan AI dalam tinjauan literature yang akan disampaikan oleh Dr. Bemen Wong Win (FSSK), dilanjutkan kuliah Pengurusan rujukan menggunakan Mendeley oleh Dr. Mohd Sabrun bin Ibrahim (FEB), Kaedah kutipan data oleh Dr. Joseph Ramaniar (FPBK) dan akan ditutup dengan kuliah Pembentangan Efektif oleh Prof. Madya Dr. Dayang Affizzah binti Awang Marikan (FEB).  Hari keempat akan dilanjutkan dengan pengajian (kuliah) Analisa data kualitatif oleh PM Dr. Norazuna Norahim (FPBK), Etika Penyelidikan oleh Dr. Remmy Gedat (FPBK) serta Analisa data kuantitatif dan Pengenalan kepada Format Tesis UNIMAS  yang keduanya akan disampaikan oleh Dr. Haslina Hashim (FSSK).

Kegiatan ini nantinya akan dilanjutkan dengan pelaksanaan exam research method yang insyallah akan dilaksanakan pada sekitar bulan Januari 2025, demikian jelas Eka Hendry Ar. Selaku PIC Program PhD by Research kerjsama IAIN Pontianak dan UNIMAS. Mahasiswa sudah memulai proses bimbingan proposal Tesis (disertasi) dengan penyelia masing-masing.  Faisal Abdullah selaku salah satu peserta program PhD merasa senang dengan mengikuti Program Orientasi ini. Menurut Faisal, dirinya merasa gembira dan bersemangat karena mendapatkan layanan yang luar biasa dari UNIMAS.  Para penyelia dan para pesnyarah (dosen) yang sangat humble dan hospitality dalam menyambut dan membimbing mahasiswa, menurut Faisal memberikan harapan dan motivasi kami untuk semangat menyelesaikan study, demikian jelas Faisal.  Kesan yang sama juga dirasakan oleh Segu.  Menurut Segu, dirinya merasa seakan kembali ke masa di saat beliau mengambil Master Degree di Illinois dan saat short course di Wageningen Belanda beberapa tahun lalu, dimana bertemu dengan para dosen yang ramah-ramah dan tekun dalam membimbing mahasiswa.  Bagi Segu, suasana perkuliahan seperti di UNIMAS membuat semangat belajar mahasiwa kembali on fire.

Para mahasiswa berharap mereka dapat menyelesaikan studi tepat waktu, sebagaimana yang dipersyaratkan oleh IAIN Pontianak dalam waktu 3 tahun.  Memang ini tugas yang tidak mudah, butuh kerja keras, ketekunan dan kesabaran. Ritme semangat bisa naik turun, oleh karenanya butuh komitmen dan kebersamaan untuk saling menopang antara satu dengan yang lain, demikian jelas Mansur.  Selaku mahasiswa yang paling senior, Mansur juga tidak lupa menyampaikan terima kasih atas nama teman-teman kepada Pimpinan IAIN Pontianak, terutama pak Rektor yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan bagi kami untuk melanjutkan studi di UNIMAS.  Semoga kami semua tidak mengecewakan harapan dari IAIN Pontianak.

Editor: Bambang Eko Priyanto




IAIN Pontianak Gelar Pembinaan Pegawai Bersama Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

Pontianak (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak gelar pembinaan pegawai oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia yang diadakan pada Rabu, 13 November 2024, di Aula Abdurrani. Acara ini dihadiri langsung oleh Inspektur Jenderal Kementerian Agama, Dr. Faisal Ali Hasyim, SE., M.Si., CA., CSEP, QIA, CGCAE., yang memberikan materi dengan topik “Penguatan Integritas Ekosistem Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.”

Dalam pemaparannya, Dr. Faisal menekankan lima prinsip utama yang harus dijalankan oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan IAIN Pontianak, yaitu:
1. Setia, loyal, dan patuh dalam satu barisan untuk menciptakan sinergi dalam menjalankan tugas.
2. Menjadikan tugas sebagai ladang ibadah agar setiap pekerjaan dilandasi dengan niat yang ikhlas.
3. Menjaga komunikasi dan integritas di lingkungan kerja maupun luar lingkungan kerja.
4. Berorientasi pada hasil demi kepentingan masyarakat yang lebih luas.
5. Menjaga hubungan keluarga yang harmonis sebagai pendorong utama dalam bekerja.

Selain itu, beliau menguraikan tantangan yang kini dihadapi pendidikan tinggi, terutama terkait perkembangan teknologi, internasionalisasi, dan kebutuhan akan kualifikasi yang semakin tinggi di era globalisasi. Ketiga aspek ini, menurutnya, menuntut adaptasi cepat dalam metode pendidikan dan pengajaran.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Faisal juga menyampaikan pesan dari Presiden RI, H. Prabowo Subianto, untuk mengurangi kegiatan seremonial yang berlebihan, seperti seminar dan perjalanan luar negeri, serta berfokus pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Presiden juga mengingatkan pentingnya pelayanan yang cepat dan tepat kepada masyarakat. “Birokrasi yang ribet, lambat, bahkan mempersulit harus dihindari. Mari kita lebih tidak ragu-ragu untuk memberi pelayanan yang terbaik kepada rakyat kita,” tegas Presiden dalam pesan yang disampaikan.

Sejalan dengan arahan Presiden, Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, turut menekankan pentingnya menjaga integritas dan kebersihan birokrasi. Beliau mengimbau seluruh ASN untuk tidak takut dalam mengambil tindakan demi peningkatan kualitas pelayanan dan integritas di lingkungan Kementerian Agama.

Dikesempatan yang sama Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., rektor IAIN Pontianak mengungkapkan beberapa pencapaian yang berhasil diraih oleh IAIN Pontianak dalam bentuk prestasi diajang nasional. mengakhiri sambutan, beliau berharap dengan adanya pembinaan pegawai ini dapat menambah wawasan dalam peningkatan kualitas kinerja di seluruh lini institusi.

“Melalui pembinaan pegawai hari ini, kita berharap banyak mendapatkan wawasan serta keilmuan kita mengenai bagaimana meningkatkan kualitas kinerja kita di kampus ini,”

Kegiatan pembinaan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen ASN IAIN Pontianak dalam menjalankan tugas dengan penuh integritas dan profesionalisme, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




Menyelaraskan Pendidikan dengan Dunia Kerja: Workshop OBE-MBKM di FUAD IAIN Pontianak

Pontianak (iainprk.ac.id) Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak membuka kegiatan Workshop Desain Pembelajaran berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Bermawy Munthe, M.A., dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Workshop yang berlangsung dari 12 hingga 15 November 2024 ini mengusung tema “Rekonstruksi Desain Pembelajaran untuk Meningkatkan Kualitas Lulusan”. Acara ini diikuti oleh dosen FUAD dan dosen dari STAKATN Pontianak.

Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan para dosen dalam mengimplementasikan OBE dan MBKM dalam kurikulum. Diharapkan, penerapan ini mampu meningkatkan kualitas lulusan di era globalisasi dan perubahan cepat dalam dunia kerja.

Workshop ini resmi dibuka oleh Wakil Rektor I IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si. Dalam pidato pembukaannya, Dr. Ali Hasmy menyampaikan bahwa perkembangan kurikulum harus menyesuaikan dengan dinamika dunia pendidikan global. Ia menganalogikan proses perubahan kurikulum dengan take-off dan landing sebuah pesawat terbang, di mana penerapan konsep baru harus dikelola secara cermat agar dapat berjalan mulus dan membawa hasil yang baik.

“Perubahan kurikulum ini menuntut kesiapan dari seluruh elemen pendidikan, bukan hanya satu dosen saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Kami berharap, dengan OBE-MBKM, kita bisa menghasilkan lulusan yang kompetitif dan relevan dengan perkembangan dunia saat ini,” ujar Dr. Ali Hasmy.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, terutama dari Dekan FUAD, Dr. Cucu, M.Ag., yang menyatakan bahwa perubahan kurikulum berbasis OBE adalah langkah penting untuk menyelaraskan pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Dr. Cucu menjelaskan, “Landasan dari kegiatan ini adalah komitmen kami di Unit Pengelola Program Studi (UPPS) FUAD untuk mendukung program institusi terkait perubahan kurikulum. Sebelumnya, kurikulum kami masih berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), tetapi pada tahun 2025, institut akan beralih ke kurikulum berbasis OBE. Tentunya, kami di UPPS menyambut baik perubahan ini, namun kami juga memahami bahwa penerapan kurikulum baru ini memerlukan strategi pembelajaran yang tepat agar para dosen bisa mendukung proses belajar mengajar secara optimal,” ungkapnya.

Salah satu peserta workshop, Suko, M.Pd., dosen dari STAKATN Pontianak, mengungkapkan harapannya terhadap penerapan OBE dalam desain pembelajaran ini. Menurutnya, “Pembelajaran berbasis OBE ini memberikan ruang untuk proses belajar yang inovatif. Dalam konteks pembelajaran ini, kami berharap bisa menghadirkan metode pengajaran yang baru dan kreatif, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran”.

Penulis: Asip

Editor : Bambang




Pelatihan PPPK Angkatan XXXIV: 8 Pegawai IAIN Pontianak Siap Tingkatkan Profesionalisme

Pontianak (iainptk.ac.id) 11 November 2024 – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Dr. H. Saifuddin Herlambang, S.Ag., M.A., secara resmi membuka Pelatihan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Angkatan XXXIV. Acara pembukaan pelatihan ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pontianak dan berlangsung dari 11 hingga 14 November 2024.

Dalam sambutannya, Prof. Saifuddin Herlambang menekankan pentingnya nilai-nilai toleransi dan kebersamaan dalam pelaksanaan pelatihan ini, yang selaras dengan prinsip moderasi beragama. Beliau menyampaikan, “Saya berpesan kepada saudara sekalian bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam pelatihan ini, pentingnya kebersamaan tidak dapat diabaikan. Kebersamaan dapat menciptakan suasana yang nyaman, saling toleransi, dan saling menghormati. Perbedaan apa pun harus dicari kesamaannya untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.

Pelatihan orientasi ini diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Jakarta dan diikuti oleh 536 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan serentak mulai 6 November hingga 1 Desember 2024, terbagi dalam beberapa angkatan, yaitu dari Angkatan XXIX hingga XLIV.

H. Sahro Wardi, Lc., M.A.P., selaku Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Diklat Keagamaan Jakarta, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan orientasi ini adalah untuk memberikan pemahaman dan wawasan kepada para peserta, termasuk mengenai wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, serta budaya organisasi pemerintahan. Selain itu, orientasi ini juga bertujuan untuk mengenalkan fungsi, tujuan, serta nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).

Di antara peserta yang mengikuti orientasi pada Angkatan XXXIV, terdapat delapan pegawai IAIN Pontianak dengan rincian sebagai berikut:

  1. Dewa Ruci, Asisten Ahli pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
  2. Setia Purwadi, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama
  3. Ulil Absor, Penerjemah Ahli Pertama
  4. Fitri Mardiani, Analis SDM Aparatur Ahli Pertama
  5. Arief Al Mansyah, Pranata Komputer di Pascasarjana
  6. Nur Khosyiyah, Arsiparis Ahli Pertama
  7. Tio Rizki Kurniawan, Perencana Ahli Pertama
  8. Erika Sulistia Maidaningsih, Pranata Humas Ahli Pertama

Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan bekal yang bermanfaat bagi para peserta untuk menjalankan tugas mereka sebagai PPPK dengan profesionalitas dan integritas yang tinggi.

Penulis: Erika SM

Editor : Bambang




Dukung Visi IAIN Pontianak, Dosen FTIK Dampingi Penyusunan Buku Aktivitas Berbasis Budaya Lokal Bagi Guru AUD

Pontianak (iainptk.ac.id) – Sejumlah TK dan RA di sekitar tepian Sungai Kapuas Pontianak mengikuti kegiatan Pendampingan Penyusunan Buku Aktivitas Anak Usia Dini (AUD) Berbasis Budaya Lokal pada Sabtu (09/11/2024) di Gedung Saifuddin Zuhri Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dimulai pada 9 hingga 10 November 2024, dan diprakarsai oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat LP2M IAIN Pontianak yang terdiri dari Farninda Aditya, M.Pd., dan Septian Utut Sugiatno, M.Pd.

Dalam kegiatan ini, beberapa narasumber kompeten hadir untuk memberikan panduan dan wawasan dalam penyusunan buku aktivitas berbasis budaya lokal bagi anak-anak. Narasumber pertama, Gunawan, M.Pd., dari Pusaka Rumah Aloy, memulai sesi dengan materi berjudul “Sungai dan Budaya Lokal sebagai Bahan dalam Menyusun Buku Ajar.”

Ia menjelaskan bahwa Sungai Kapuas bukan hanya ikon Pontianak, tetapi juga menyimpan banyak aspek budaya yang bisa diangkat, seperti permainan rakyat, cerita rakyat, hingga kuliner tradisional. Gunawan mengajak para guru untuk menggali dan mengidentifikasi materi lokal yang relevan dengan budaya Sungai Kapuas sebagai inspirasi untuk buku aktivitas.

Melanjutkan materi ini, narasumber kedua, Redha Rahmani, M.Pd., dari Yayasan Khatulistiwa, memberikan panduan teknis dalam menulis buku aktivitas anak. Redha menyarankan berbagai aktivitas seperti teka-teki silang, menghubungkan titik, menyusun gambar, hingga labirin (maze) yang dapat diadaptasi agar menarik bagi anak usia dini. Para guru kemudian dikelompokkan untuk menentukan fokus tematik yang akan dituangkan dalam buku mereka, dengan beberapa tema budaya khas Pontianak, seperti Sampan, Meriam Karbit, dan Bingke.

Narasumber ketiga, Farli, S.Pd., pendiri Enggang Media, memberikan pelatihan tentang desain buku aktivitas berbasis budaya. Ia mengarahkan para guru untuk menggunakan aplikasi Canva, aplikasi desain yang mudah diakses dan digunakan melalui perangkat Android. Dalam sesi ini, Farli, didampingi mahasiswa Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), memandu para guru untuk mempraktikkan desain buku aktivitas di Canva sesuai konsep yang telah disusun.

Para guru terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, fokus mengaplikasikan konsep yang telah mereka identifikasi dan tentukan dalam kelompok. Farninda Aditya, M.Pd., selaku panitia, menyampaikan harapannya agar buku aktivitas berbasis budaya lokal ini mampu menumbuhkan cinta budaya daerah sejak dini pada anak-anak di sekitar tepian Sungai Kapuas.

Penulis: Septian Utut
Editor : Bambang




IAIN Pontianak Gelar Upacara dalam Rangka Memperingati Hari Pahlawan Nasional

Pontianak (iain.ptk.ac.id) – Pada Senin, 11 November 2024, diadakan upacara dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional. Upacara ini dilaksanakan di halaman gedung FEBI IAIN Pontianak dan dihadiri oleh seluruh tenaga kerja di lingkungan kampus.

Upacara dimulai dengan laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara, yaitu Dr. H. Ridwansyah, M.Si., selaku Kepala Biro AUAK di IAIN Pontianak. Setelah itu, upacara dilanjutkan dengan pembacaan amanat pembina upacara.

Dalam amanatnya, pembina upacara menyampaikan beberapa hal penting tentang menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur. Beliau menyampaikan, “Bagi kita umat beragama dan berbangsa, sudah sepatutnya kita menghargai jasa-jasa pahlawan, baik pahlawan negara maupun pahlawan di IAIN Pontianak,” ujarnya.

Dalam amanatnya, beliau juga mengungkapkan tentang implementasi semangat juang dalam hal kebersihan. “Kemarin tim ISO telah melakukan audit di kampus kita. Namun, ada satu hal yang paling prinsip dari audit itu, yaitu tentang semangat kebersihan. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kesadaran kita semua, baik kalangan ASN, non-ASN, maupun mahasiswa,” ucapnya.

Upacara yang berlangsung khidmat itu ditutup dengan pembacaan 9 Pilar IAIN Pontianak, doa, serta laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara. Diharapkan, amanat dari pembina upacara tersebut dapat meningkatkan semangat seluruh komponen kampus dalam menjaga kebersihan kampus.

Penulis : Aditya

Editor : Bambang