Ribuan Maba PBAK IAIN Pontianak Memperoleh Materi Wawasan Kebangsaan

Pontianak (iainptk.ac.id) Ribuan Mahasiswa Baru (Maba) IAIN Pontianak mendapatkan materi wawasan kebangsaan dari Kodam XII Tanjungpura, Polda Kalbar, Sejarawan Kalbar dan Profesor dari IAIN Pontianak. Materi ini disampaikan dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak, yang terus berlangsung dari tanggal 29-31 Agustus 2022.

Mahasiswa baru mendapatkan berbagai pengetahuan seputar kampus dan wawasan kebangsaan Kali ini pada hari Selasa (30/08/2022) dari pagi hingga sore di gedung Sport Center IAIN Pontianak, mahasiswa mendapatkan empat tema utama sebagai bekal mengokohkan jati diri sebagai warga negara Indonesia.

Ribuan-Mahasiswa-BaruMateri pertama dari Kodam XII Tanjungpura yang disampaikan oleh Kapten Nurhadi Said Rustamto, S.T., M.M., beliau mengungkapkan “Pembinaan generasi muda yang dilaksanakan oleh Kodam XII Tanjungpura merupakan wadah Kader Bela Negara. Diperuntukan guna membantu Pemerintah dalam menyiapkan generasi muda dalam memberikan pendidikan Kesadaran Bela Negara secara dini. Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah pudarnya rasa cinta tanah air dikalangan generasi muda, akibat dari semakin maraknya budaya asing dan pergeseran norma budaya bangsa, yang mengarah pada perpecahan dan upaya penghilangan ke-Bhineka Tunggal Ika-an dalam kehidupan masyarakat.”

Kapten Nurhadi juga menginformasikan tentang wilayah teritori Kodam XII/ TPR, 5 Kabupaten di Prov. Kalbar yang berbatasan dengan Malaysia, dan pos-pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Kalbar sebagai bangsa yang istimewa.

Terakhir beliau yang merupakan kelahiran tahun 1986 ini mengajak kepada mahasiswa IAIN Pontianak untuk menghindari berita hoaks, menghindari Narkoba karena sekali terkena akan ketergantungan, serta jangan menjadi radikalisme dan terorisme. Hal ini bisa merusak persatuan dan kesatuan Indonesia.

Narasumber yang kedua dari Polisi Daerah (Polda) Kalbar, yang diwakili oleh Kombes Pol Sugiarto, S.H., S.I.K., M.Si., yang menjabat sebagai Karo SDM Polda Kalbar. Dikesempatan kali ini beliau menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan merupakan cara pandang diri terhadap 4 Pilar Kebangsaan.

4 Pilar Kebangsaan tersebut adalah Pancasila, UUD (Undang-undang Dasar) 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Penjabaran ini juga disampaikan oleh Iptu Wiji Aningsih yang mendampingi Karo SDM Polda Kalbar. “Tamankan dan implementasikan di kehidupan sehari-hari, lalu dilingkungan keluarga hingga lingkungan yang lebih besar lagi,” pesan Kombes Pol Sugiarto.

Beliau juga berpesan “Kita tinggal melanjutkan apa yang sudah diperjuangkan oleh pendahulu kita. Sesuai dengan tugasnya masing-masing dengan baik. Generasi muda harus berbuat yang positif untuk kemajuan bangsa dan negara,” pungkasnya.

Materi yang ketiga tak kalah menarik tentang sejarah perjuangan bangsa, teritorial dan penanganan NKRI. Narasumbernya adalah Syafaruddin Daeng Usman, beliau merupakan sejarawan asli Kalbar.

Mahasiswa baru yang mayoritas penduduk Kalbar mendapatkan ilmu penting seputar sejarah perjuangan masyakat Kalbar dalam mempertahankan wilayahnya dari Penjajahan. Beliau menceritakan secara detail berbagai kejadian yang dialami oleh masyarakat Kalbar dari tahun 1900 hingga Indonesia merdeka.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Ibrahim, MA., tentang Agama dan Kepercayaan Masyarakat Kalimantan Barat. Sesuai data, terdapat 6 agama yang diakui oleh negara. Agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Serta pemerintah Indonesia juga mengakui adanya keberadaan Aliran kepercayaan.

Aliran Kepercayaan merupakan sistem kepercayaan tentang sesuatu dan kekuatan lain di luar manusia, yang di dalamnya memiliki kuasa dan bisa memberikan pengaruh (manfaat atau mala petaka) terhadap diri dan kehidupan manusia itu sendiri. Hampir sama dengan agama, aliran kepercayaan juga meyakininya sebagai jalan keselamatan, dengan melaksanakan praktek-prakek religius sebagaimana agama.

Beliau yang juga merupakan Dosen IAIN Pontianak menampilkan data tahun 2022, yang berisikan jumlah penduduk menurut agama dan aliran kepercayaan. Serta Grafik persentase jumlah penduduk berdasarkan agama dan aliran kepercayaan.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Tiga Wakil Rektor IAIN Pontianak Sampaikan Pesan Penting di PBAK 2022

Pontianak (iainptk.ac.id) Wakil Rektor I, II dan III menyampaikan informasi mendasar kepada mahasiswa baru di momen PBAK IAIN Pontianak tahun 2022. Penyampaian informasi penting ini berlangsung di gedung Sport Center IAIN Pontianak, Senin (29/08/2022).

Penyampaian diawali oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., beliau memberikan pesan kepada mahasiswa baru untuk mengisi Siakad (Sistem Informasi Akademik), selanjutnya ikut perkuliahan dan penuhi persyaratan perkuliahan hingga menjadi sarjana.

Pria kelahiran Kota Pontianak ini menyampaikan “Setiap awal semester wajib membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal). Informasinya ada di website, kalau tidak bayar selama 2 semester berturut-turut, nama mahasiswa di Siakad akan hilang. Karena kita sudah menggunakan smart campus. Semuanya sudah terprogram secara otomatis, jadi jangan telat daftar ulang.”

Dihadapan mahasiswa beliau menuturkan “Ikuti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), karena sangat mungkin kalian akan mendapatkan ide untuk menulis karya ilmiah. Tergantung bagaimana kita membagi waktu. Akademisi itu harus memperluas pergaulannya untuk memaksimalkan daya fikir,” ujarnya.

Selanjutnya narasumber kedua, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA., beliau menjabat sebagai Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan. Berkaitan dengan ruang lingkup tugasnya, beliau mengawali dengan mengatakan “Kuliah penuh dengan aturan administrasi, kalian harus mengetahuinya. Salah satunya tidak boleh lagi mahasiswa melakukan daftar ulang secara manual (harus bayar secara non-tunai) kalian harus menjadi pelopor administrasi.”

Berkaitan dengan perencanaan “IAIN Pontianak akan alih status dari IAIN ke UIN. Saat ini proposal alih status sudah diajukan ke Menteri Agama. Rencana ke depan, IAIN Pontianak akan memiliki kampus 2, dan masih banyak lagi perencanaan lainnya” ungkapnya.

“Tentang biaya dan beban UKT, pemerintah sudah menentukan UKT. UKT dibayar 1 kali dalam setiap semester. Tidak akan ada lagi pungutan di luar UKT. Kalau ada yang minta pungutan mengatasnamakan instansi IAIN Pontianak, laporkan kepada kita,” tegasnya. Mahasiswa juga bisa mengajukan banding UKT, setelah 1 tahun perkuliahan. Sesuai dengan syarat yang sudah ditentukan dan prosedur yang ada.

Terakhir penyampaian dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti, MA., berpesan kepada mahasiswa baru “Kuliah jangan hanya sekedar kuliah. Hal ini dikarenakan orang pinter hasil kuliah banyak sekali, tapi saat terjun di masyarakat kita gugup. Hal ini dikarenakan tidak dilatih menjadi pemimpin, dengan mengikuti organisasi kalian dilatih untuk menjadi pemimpin di masa depan,” ajaknya.

Beliau juga mengarahkan, “Setelah ini kalian bisa memilih tempat untuk mengembangkan bakat dan minat di Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa). Kalian ingin tahu lebih lengkap tentang Ormawa, semua ada di website kemahasiswaan.iainptk.ac.id. Bagi yang sudah punyai prestasi bisa diteruskan di UKM atau Club yang ada di IAIN Pontianak,” saranya.

“IAIN Pontianak juga memiliki berbagai Beasiswa, seperti beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) angkatan 2022 sebanyak 200-an Calon menerima KIP kuliah. Ada juga beasiswa non akademik seperti Beasiswa tahfidz 5,10 hingga 30 juz, serta beasiswa lainnya. Semuanya ada d website IAIN Pontianak, seluruh informasi ada didalamnya, inilah yang termasuk dari Smart Campus,” pungkasnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Meriah! Puncak Hari Jadi IAIN Pontianak Ke 53 Tahun dan PBAK IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) Tak kurang dari 1.473 mahasiswa baru mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak. Sekaligus memeriahkan hari jadi IAIN Pontianak yang ke 53 tahun. Kegiatan ini berlangsung di gedung Sport Center IAIN Pontianak, Senin (29/08/2022). Serta dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, dr. Harisson.

Acara ini dimeriahkan dengan berbagai hiburan seperti marching band, tarian, dan hadrah. Tak hanya hiburan, dikesempatan kali ini juga puluhan mahasiswa dan dosen berprestasi mendapatkan pengahargaan dari Rektor IAIN Pontianak. 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., dikesempatan yang berbahagia ini menyampaikan bahwa hari jadi IAIN Pontianak ditetapkan pada tanggal 06 Agustus 1969. Hal ini mengacu pada dua kejadian, pertama berubah status dari Yayasan Sadar menjadi Cabang dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kejadian kedua pada 6 Agustus 2013, berubahnya STAIN Pontianak menjadi IAIN Pontianak. Sehingga Rektor menetapkan 6 Agustus menjadi hari lahir IAIN Pontianak. Adapun tema yang diangkat pada momen hari jadi IAIN Pontianak adalah Unggul, Sukses dan Jaya.

Kedepan Rektor juga menginginkan PBAK ini di buka di hari jadi IAIN Pontianak. Saat ini PBAK Tahun 2022 mengusung tema Menguatkan Karakter Moderat untuk Masa Depan Kampus Lebih Hebat.

Tema ini dipilih karena Rektor ingin menjadikan kampus yang terus berwawasan dan berfikir serta bertindak secara moderat. “Kita mengikuti, melanjutkan dan berkomitmen untuk menjalankan 7 Program Kemenag RI. Salah satunya Penguatan Moderasi Agama.” Diantara materi yang akan didapatkan oleh mahasiswa baru adalah tentang wawasan kebangsaan. “Bagi kita Pancasila dan NKRI sudah final,” ungkap Rektor IAIN Pontianak.

Rektor juga menyampaikan, ada reaseach dari 3 lembaga penelitian salah satunya dari Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia) PBNU. Menempatkan IAIN Pontianak dalam zona aman radikalisme. “Saya mengajak kita untuk tidak ambigu dalam berbangsa dan bernegara,” pesannya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, dr. Harisson., saat membuka acara menyampaikan “Saya senang melihat warna-warni (mahasiswa yang menggunakan kerudung dan papan nama sesuai warna Fakultas) yang menggambarkan keberagaman,” ungkapnya.

“Saya ucapkan selamat kepada adik-adik yang sudah menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Pasti orang tua kalian bangga sekali, melihat anda menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Kalian jangan sampai mengecewakan mereka. Jadi harus terus belajar dan cepat tamat lalu bekerja. Selanjutnya mewarnai Kalbar ini, mewarnai Indonesia ini,” harapnya.

Beliau juga mengingatkan “Tahun 2045 Indonesia sudah menjadi Negara Emas, termasuk kedalam 4 negara besar mulai dari Cina, India, Amerika dan Indonesia. Hal itu akan terwujud 23 tahun lagi. Jadi nanti yang menjadi tokoh penting adalah adik-adik sekalian, untuk itu belajar dengan giat. Jangan sampai tahun 2045 menjadi penonton,” pesannya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Hari Jadi IAIN Pontianak Ke 53 Hadirkan Tokoh Nasional Dr. Ir. Hasto Kristiyanto

Pontianak (iainptk.ac.id) Panitia Hari Jadi IAIN Pontianak ke 53 hadirkan Tokoh Nasional, Dr. Ir. Hasto Kristiyanto., Dikesempatan kali ini beliau menyampaikan tentang Pancasila dan Api Islam di kampus IAIN Pontianak. Focus Group Discussion (FGD) ini berlangsung di Auditorium Syech Abdul Rani Mahmud, Jum’at 26 Agustus 2022.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, mengatakan kehadiran Hasto sebagai tokoh nasional, untuk sharing tentang nasionalisme di kalangan civitas akademika IAIN. “Sharing tentang bagaimana tidak terjadi pemisahan atau dikotomi antara agama dan kehidupan bernegara. Bagi kita Pancasila sudah final. Namun bagaimana memperkuat atau memperbesar partisipasi anak bangsa ini, khususnya para mahasiswa IAIN agar lebih mapan lagi,” ungkapnya.

Dr. Ir. Hasto Kristiyanto., yang juga merupakan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan mengungkapkan “Indonesia dibangun untuk semua. Meski berbeda suku, agama, status sosial; berbeda gender dan profesi, dengan kesadaran bersama berjuang melawan penjajahan Belanda,” urainya yang juga menegaskan bahwa Indonesia di bangun dari semangat gotong royong, karena itulah saatnya kampus tidak boleh steril dari pemikiran-pemikiran politik.

Beliau juga menjelaskan bahwa Pancasila berdasarkan falsafah yang sebenarnya, yang disampaikan oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan kemudian bagaimana Pancasila tersebut diterima secara aklamasi oleh para pendiri bangsa, maka seharusnya Indonesia bebas dari berbagai bentuk radikalisme. Sebab seluruh agama mengajarkan kebaikan, budi pekerti, etika dan moral, serta tidak ada yang mengajarkan sikap yang anti kemanusiaan.

Hasto juga mengatakan kondisi saat ini bisa terjadi karena kita terlalu terpaku pada ke dalam diri sendiri (inward looking), dan bukan berpikir keluar (outward looking). Agama juga berusaha dipisahkan dari ilmu pengetahuan. Padahal bila demikian, maka akan sulit untuk berkemajuan. Pada titik itulah peran kampus sangat penting di dalam mendidik anak bangsa dan menyiapkan calon-calon pemimpin bagi masa depan.

Menurut Hasto, kalau Pancasila dalam spirit kelahiran dan falsafahnya dipahami, maka tidak akan ada radikalisme. Mereka yang bergerak dengan ajaran membenci pihak lain, dan mengajarkan ideologi kegelapan yang anti kemanusiaan, justru tidak memahami hakekat kehidupan yang ber-Tuhan.

“Sebab mana ada agama yang mengijinkan anti kemanusiaan? untuk itu pahamilah api Islam dan juga makna yang misalnya terkandung dalam logo NU yang penuh dengan makna Islam sebagai rahmatan lil alamin,” kata Hasto lagi.

Adapun para Pimpinan IAIN Pontianak yang diundang, pada kesempatan ini, mulai dari Ketua Senat; Sekretaris Senat; Para Wakil Rektor; Kepala Biro AUAK; Direktur Pascasarjana; Wakil Direktur Pascasarjana; Para Ketua Prodi pada Pascasarjana; Para Sekretaris Prodi pada Pascasarjana; Para Dekan Fakultas; Para Wakil Dekan Fakultas; Para Ketua Prodi pada Fakultas; Para Sekretaris Prodi pada Fakultas; Para Ketua Lembaga; Para Sekretaris Lembaga; Para Kepala Pusat pada Lembaga; Para Kepala UPT (Perpustakaan, PTID, PPB dan Ma’had). Serta perwakilan mahasiswa IAIN Pontianak.

Selain itu juga terlihat hadir mendengar paparan Hasto antara lain Anggota DPR Fraksi PDIP dari daerah pemilihan Kalimantan Barat Lasarus (Ketua Komisi V DPR) dan Maria Lestari. Juga hadir sejumlah kepala daerah yang diusung PDIP, anggota DPRD setempat, dan pengurus DPD PDIP Kalimantan Barat.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Adakan Dialog Moderasi Beragama di Desa Punggur Besar

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Foto bersama usai kegiatan Dialog Moderasi beragama bersama pemuka agama desa Punggur Besar

IAIN Pontianak Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Posko Punggur Kecamatan Kakap, menggelar Dialog Moderasi Beragama dengan tema “Pendidikan Moderasi Beragama untuk Generasi Mellenial” (18/8/2022).

Kepala Dusun 1 Karya Bahkti, Mukhtar mengingatkan bahwa moderasi adalah untuk menjaga kerukunan bukan mempertajam perbedaan. “Sebagai Bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman, akan tetapi hidup berdampingan dengan aman dan tentram maka ini menunjukkan keberagaman yang mampu membangun Persatuan dan Kesatuan Desa Punggur Besar”, ujarnya

Hal ini Pula dibenarkan oleh sejumlah Pemuka Agama Desa Punggur Besar. Sebagaimana toleransi yang sangat tinggi di Desa Punggur Besar ini tidak ada hal-hal yang terjadi terkait perselisihan antar umat agama kerukunan yang ada selalu menjadi pembangunan daerah, yang disampaikan pada Dialog Moderasi Beragama oleh Pemuka Agama Islam yang dalam Hal ini disampaikan oleh Bapak Zainuddin.

“Toleransi sangat tinggi tidak ada hal-hal yang terjadi, kerukunan yang ada selalu menjadi pembangunan daerah dan Lakum dinukum walidyadin”ungkapnya.

Pemuka Agama Kristen yang merupakan Pendeta di Desa Punggur Besar, Bapak Akin menjelaskan bahwa Pola pikir dalam moderasi beragama, Hidup berdampingan.

“Pola Berpikir dalam moderasi Beragama adalah Hidup berdampingan, karena untuk hidup berdampingan dengan aman dan tentram sangat diperlukan ilmu pengetahuan yang mendalam. Pelajari sampai ke akar-akarnya agar dapat diketahui hakikat sebenernya Hidup”jelasnya.

Diungkapkan pula oleh Pemuka Agama Katolik bahwa Masyarakat Desa Punggur Besar memiliki Toleransi yang sangat tinggi pada setiap Agama, bahkan tak sedikit Antar agama juga diketahui pertemanan.

“Sebagai Pengurus Gereja Santa Clara yang ada Di desa Punggur Besar ini saya merasakan Toleransi yang begitu tinggi antar agama yang ada di desa bahkan juga menjaga pertemanan antar agama. Ini membuktikan bahwa Masyarakat Desa Punggur Besar sangat menjaga Persatuan dan Kesatuan”tutupnya.

Reporter Muharrafah




Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Posko Sosok Sosialisasi Moderasi Beragama dan Pentingnya Pendidikan

Mahasiswa KKL Pontianak Posko sosok usai sosialisasi Moderasi Beragama Ponpes Al Ihsan Desa Sosok

IAIN Pontianak- Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Posko Sosok menggelar sosialisasi bertema “Moderasi Beragama dan Pentingnya Pendidikan” di Pondok Pesantren Al-Ihsan Desa Sosok, Jumat (26/08/22).

Sosialisasi ini diikuti oleh Santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Ihsan dan diisi oleh Samia sebagai pemateri.Samia selaku Anggota KKL Posko Sosok berharap agar santri-santri dapat menerapkan sikap moderasi beragama. “Harapan saya agar adek-adek dapat menerapkan sikap moderasi beragama dimulai dari dirinya sendiri,” ujarnya. Ia juga menuturkan untuk para santri tetap semangat dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Untuk para santri harus semangat menuntut ilmu dan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, karena sering sekali melihat remaja zaman sekarang putus sekolah sehingga lebih memilih untuk menikah, juga faktor ekonomi. Jadi untuk memajukan bangsa dan negara kita memerlukan generasi milenial, saya rasa sudah sepatutnya untuk mengajak adik-adik agar dapat meneruskan pendidikannya di kampus kami tercinta IAIN Pontianak,” tutupnya.

(Siti Qomariyah)




PEGAWAI IAIN PONTIANAK IKUT DIKLAT KADER BELA NEGARA SECARA NASIONAL

Bogor (iainptk.ac.id) Pegawai IAIN Pontianak Muhammad Syahrun, SE.,M.M., mengikuti Diklat Kader Bela Negara bagi Pejabat Administrator Kementerian Agama RI tahun 2022. Berlokasi di Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan, Bogor tanggal 22 s.d. 26 Agustus 2022.

Muhammad Syahrun, SE.,M.M., menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Beliau merupakan salah satu Pejabat Administrator yang ditugaskan oleh Rektor IAIN Pontianak. Kegiatan ini juga diikuti oleh 30 orang pejabat administrator  yang ada di lingkungan Kementerian Agama, yang telah lulus mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) pada Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama.

Diklat Kader Bela Negara telah dilaksanakan sebanyak 3 kali di lingkungan Kementerian Agama melalui Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama RI, akan tetapi penyelenggaraan yang langsung dilaksanakan di Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kementerian Pertahanan baru kali ini berlangsung.

Diklat Kader Bela Negara merupakan program Kementerian Pertahanan yang diselenggarakan dalam rangka mewujudkan Program Kerja utama pemerintah yaitu pembangunan SDM sesuai dengan “Visi Indonesia”, salah satunya adalah penyiapan SDM melalui Diklat Bela Negara bagi pejabat Administrator Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2022.

Beliau yang sering disapa Pak Syahrun ini mengungkapkan “Kegiatan yang terlaksana dari kerjasama Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama dengan Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan, merupakan diklat yang bertujuan untuk mendidik dan melatih ASN Kemenag yang dipersiapkan sebagai kader Bela Negara. Guna membentuk sikap dan perilaku yang berkepribadian Pancasila, memiliki semangat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi dan berkarakter dalam menumbuh kembangkan sikap dan prilaku serta menanamkan lima nilai dasar Bela Negara,” ungkapnya.

Saat dihubungi melalui WA beliau menambahkan “Setelah mengikuti beberapa sesi kegiatan dan pola pelaksanaan kegiatan di Pusdiklat Bela Negara ini, saya berpendapat sangat baik bagi menumbuhkan sikap disiplin, konsentrasi kerja dalam kondisi dan keadaan apapun, peningkatan motivasi dan tentunya semangat dan kesadaran Bela Negara yang dapat diterapkan di bidang tugas masing-masing,” tambahnya.

Terakhir beliau menyampaikan “Sangat banyak yang saya dapatkan dari kegiatan ini, dari segi peningkatan wawasan kebangsaan dan peningkatan kemampuan diri dalam mengelola Sumber daya yang ada dalam rangka pengembangan sikap sebagai kader Bela Negara pada tempat kerja dan pembinaan staf yang diperlukan,” pungkasnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Rektor Memimpin Rapat Evaluasi dalam Rangka Menindaklanjuti Hasil Audit Itjen Kemenag RI Terhadap PNBP

Pontianak (iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak memimpin rapat Evaluasi dalam rangka menindaklanjuti hasil audit Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di IAIN Pontianak. Rapat ini berlangsung di Ruang Rapat Senat pada Senin (22/08/2022).

Evaluasi ini dilakukan untuk menjadikan IAIN Pontianak lebih baik lagi dalam pengelolaan PNBP. Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., mengucapkan syukur karena kekeliruan dan kekurangan yang ada dapat kita ketahui dan perbaiki. Namun demikian beliau juga memberikan keleluasaan kepada para pimpinan unit, penanggung jawab, dan pengelola kegiatan untuk memberikan argument yang logis terhadap hal-hal yang menjadi catatan tim auditor dengan menunjukkan regulasi yang tepat, menyertakan dokumen pendukung yang relevan dan bukti fisik yang sesuai.

Beliau juga menegaskan agar semua pegawai harus selalu siap menghadapi audit yang mungkin dapat saja dilakukan setiap tahun. Oleh karena itu beliau mengingatkan kepada para pimpinan unit dan penanggung jawab kegiatan agar menaati perjanjian kinerja yang telah disepakati pada saat Rapat Kerja Institut yang lalu.

Hingga saat ini Rektor IAIN Pontianak terus meningkatkan kualitas, salah satunya dalam bentuk pelayanan kepada mahasiswa. Seperti pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dilakukan secara online. Serta menerapkan keterbukaan informasi dan komuniksasi, dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku.

Wakil Rektor II Bididang AUPK,  Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA., dikesempatan ini menyampaikan “Saya merasa bahwa banyak hal yang dapat kita pelajari dari catatan ini. Setiap orang, mengemban tugas harus dengan pengetahuan. Jadi kita harus terus belajar tentang aturan-aturan itu. Kedepannya kita harus ada upgrading tugas pokok para pejabat. Sehingga catatan ini tidak terjadi lagi. Sehingga terwujudlah 9 pilar IAIN Pontianak, yang salah satunya ‘Aman dan damai kami bekerja sesuai aturan,'” harapnya.

Kegiatan penting ini menghadirkan unsur pimpinan IAIN Pontianak, mulai dari Wakil Rektor II Bidang AUPK; Kepala Biro AUAK; Kepala SPI; Direktur Pascasarjana; Para Dekan Fakultas; Ketua LPM; Para Wakil Dekan 2 Fakultas; Kabag Akademik dan Kemahasiswaan; Para Kabag TU Fakultas; Koordinator Bagian Umum; Koordinator Bagian Perencanaan dan Keuangan; Kasubbag TU Pascasarjana; Sub. Koordinator Perencanaan; Sub. Koordinator Keuangan dan BMN; Sub. Koordinator Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama; Para Sub. Koordinator AUK Fakultas; Bendahara Penerimaan; Bendahara Pengeluaran; Para BPP Fakultas; dan pegawai PTID.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Membanggakan! Mahasiswa FEBI IAIN Pontianak Meraih Juara 1 Lomba Taekwondo Tingkat Nasional

Pontianak (iainptk.ac.id) Martina Zulvia Abdianti mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah (MBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berhasil juara satu pada lomba taekwondo tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Fad Taekwondo Center (FTC) Manokwari berkejasama dengan FTC Papua pada 13-15 Agustus 2022.
Kegiatan yang berlangsung secara virtual ini di ikuti oleh seluruh taekowndoin di Indonesia dan Martina Zulvia Abdianti sebagai perwakilan dari Club Nine Taekwondo Center (NTC) Kalimantan Barat berhasil menaklukkan peseta dari daerah lain.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan whatsApp mahasiswi yang akrab di sapa Via tersebut menyampaikan prihal motivasinya sehingga dapat memenangkan pertandingan tersebut.
“Saya dalam pertandingan ini mewakili club NTC Kalbar dalam rangka meningkatkan kualitas diri dan menjunjung nama club serta Kalimantan Barat, Tentunya keberhasilan dalam meraih juara 1 membuat saya senang dan semakin bersemangat dalam latihan serta memotivasi saya untuk lebih rajin dalam berlatih” Ujarnya
Via juga menambahkan bahwa apa yang telah dicapai pada pertandingan kemarin dapat memicu semangat para juniornya untuk terus semangat dalam berlatih.
Lebih lanjut Mahasiswa yang saat ini duduk di semester enam ini menyampaikan harapannya agar kampus dapat memfasilitasi bakat-bakat mahasiswas seperti taekowndo sehingga dapat mengharumkan nama kampus lewat prestasi non akademik
“Harapannya bakat-bakat pada mahasiswan dapat tersalurkan dengan difasilitasi oleh kampus seperti adanya UKM Taekwondo sehingga banyak atlet yang muncul dalam lingkup IAIN dan membawa nama IAIN pada kejuaraan Taekwondo” Tutupnya
Dihubungi terpisah, ketua Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) Sabirin, M.Ak., CPA mengapresiasi capaian mahasiswa yang telah berhasil mengharumkan nama kampus lewat kompetisi non akademik yang belakangan ini di raih oleh mahasiswa dari Prodi MBS
“Alhamdulillah, sebuah pencapaian yang luar biasa untuk Mahasiswa Kami, Prestasi ini patut untuk di hargai. Kedepan, harapan kami semakin banyak Mahasiswa kami yang berhasil meraih prestasi, baik akademik maupun non akademik.” Terangnya
Tidak hanya itu, sebagai upaya meningkatkan minat masyarakat terhadap prodi MBS sabirin menyampaikan bahwa prodi telah melakukan pendataan terhadap mahasiswa berprestasi baik akademik maupun non akademik di tingkat lokal, nasional, bahkan internesional sehingga masyarakat luas dapat tahu bahwa prodi MBS banyak memiliki mahasiswa berprestasi.
Sebagai informasi tambahan, Dosen Akuntansi yang juga berprofesi sebagai akuntan publik ini menyampaikan bahwa pihaknya lewat Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) telah membentuk Club minat bakat sebagai upaya mewadahi minat dan bakat para mahasiswa agar dapat tersalurkan.
“Sementara ini di HMPS sudah kami minta untuk membentuk club bakat dan minat, harapannya agar bisa menjadi wadah mahasiswa menuangkan bakat dan minat mereka. Kedepan, mudah-mudahan langkah ini bisa semakin efektif, dan terasa efeknya” Tutupnya

Penulis : Holil

Editor : Omar Mukhtar

 




MEMBANGGAKAN! MAHASISWA KPI JUARA 1 LOMBA NASIONAL SHORT MOVIE

Pontianak- Habib Raziq, mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak bersama timnya berhasil meraih juara 1 nasional dalam lomba Budi Luhur Short Movie yang diselenggarakan oleh Himpunan Internasional. Pengumuman pemenang ini diumumkan secara langsung di Klaten, Jawa Tengah serta disiarkan di live streaming youtube Himahi Universitas Budi Luhur pada Sabtu (20/8/2022).
Short Movie yang menjadi juara 1 ini berjudul “April” dengan tema Menabur Kebaikan, Menanam Keluhuran Budi yang menceritakan tentang rumah adat yang ada di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak sesuai dengan adat-istiadatnya.
Habib Raziq, yang merupakan mahasiswa KPI FUAD IAIN Pontianak angkatan 2021 yang berhasil memenangkan lomba tersebut mengatakan bahwa video mereka menceritakan tentang Istana Kadariah Pontianak.
“Saya bersama tim mengangkat rumah adat Istana Kadariah yang beralamat di Tanjung Raya 1, Kelurahan Kampung dalam Bugis, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat,” cerita Raziq.
Habib Raziq juga berharap program studi KPI FIAD IAIN Pontianak kedepannya juga bisa membuat kegiatan serupa bahkan dalam bentuk Festival Film Borneo.
“Semoga untuk kedepannya program studi KPI bisa membuat kegiatan Festival Film. Karena pemuda-pemudi dizaman 5.0 saat ini masih bingung mencari wadah untuk menunjukkan hasil karyanya. Mungkin dengan adanya festival atau lomba bisa membuat kawan-kawan menjadi semangat untuk berkarya,” ujar Habib Raziq.
Harapan saya dengan prestasi ini, teman-teman mahasiswa KPI FUAD IAIN Pontianak semakin termotivasi untuk berkarya dan membanggakan serta mengharumkan nama kampus kita.
“Saya juga berharap agar mahasiswa KPI yang lain juga bisa tumbuh semangat untuk menunjukkan hasil karyanya. Apa yang saya dan tim peroleh kali ini, semoga bisa menjadi motivasi untuk teman-teman semakin semangat berkarya guna membawa nama baik prodi dan FUAD IAIN kedepannya,” tambahnya.


Muhammad Habibi, M.I.Kom selaku Ketua program studi KPI, memberikan apresiasi dan turut bangga kepada mahasiswa KPI beserta timnya.
“Selamat untuk Habib Raziq dan tim yang telah berhasil menorehkan prestasi sebagai juara 1. Pihak prodi turut bangga atas prestasi ini, dan kami akan terus mensupport agar mahasiswa KPI bisa mengasah bakat dan hobinya diberbagai konsentrasi, terutama broadcasting, jurnalistik dan lain-lain,” ungkapnya.
Bob Andrian, M.Sos selaku Sekretaris program studi KPI juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada para pemenang, yang meraih prestasi nasional
“Saya sangat mengapresiasi mahasiswa KPI beserta timnya yang telah meraih juara 1 tingkat nasional. Pesan agar mereka senantiasa semangat dan terus berkarya. Hal ini juga diharapkan semoga bisa menjadi motivasi untuk mahasiswa yang lainnya,” jelas Bob.
“Harapan kami juga agar para mahasiswa bisa memaksimalkan ilmu yang didapat dikampus dan dipraktikkan menggunakan alat-alat yang kita miliki, yang ada dilaboratorium praktikum KPI. Semakin rajin berlatih maka akan semakin besar potensi untuk berkembang dan menghasilkan karya yang unggul,” pungkas Bob penuh semangat.


Penulis: D. Darmadi JA
Editor: Omar Mukhtar