Sosialisasi E-Presensi Pegawai, IAIN Pontianak Selangkah Lebih Dekat Wujudkan Smart Campus

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Guna meningkatkan disiplin kerja, Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak menggelar kegiatan sosialiasi E-Presensi kepada pegawai di lingkungan IAIN Pontianak. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., Kepala Biro AUAK Drs. H. Ridwansyah, M.Si., Plt.Kepala PTID Musa Amin, S. Kom., M.T., serta yang menjadi Narasumber utama adalah Kepala UPT Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) IAIN Kudus Slamet Siswanto, M. Kom., Kegiatan penting ini berlangsung di gedung Rektorat lt 3, pada hari Jumat (27/11/2021).

IAIN Pontianak melalui Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) berusaha menerapkan metode absensi pegawai berbasis elektronik presensi. E-Presensi ini merupakan salah satu gerbang IAIN Pontianak menuju Smart Campus, serta bertujuan untuk mendisplinkan dan meningkatkan kualitas kerja pegawai PNS dan Non-PNS di lingkungan IAIN Pontianak.

 

Kepala UPT TIPD IAIN Kudus, Slamet Siswanto, M.Kom, mengatakan “Aplikasi E-Presensi ini telah lebih dulu diterapkan pada di IAIN kudus, saya kira banyak hal yang ditingkatkan agar  dapat meminimalisir sistem error di IAIN Pontianak. Hadirnya E-Presensi ini bukan hanya diberikan untuk PNS saja, melainkan juga Non-PNS IAIN Pontianak.”

Beliau juga menuturkan bahwa “Data absensi ini akan terintegrasi langsung pada server Kemenag, dan E-Presensi ini juga akan saling terintegrasi dengan fingerprint offline yang berada dikampus.”

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag., MA., dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi E-Presensi pegawai sebagai bagian dalam mewujudkan smart campus di IAIN Pontianak. Beliau juga mengatakan bahwa Smart Campus merupakan salah satu dari fokus pencapaian utama yang harus dilakukan oleh IAIN Pontianak.”

Musa Amin, S. Kom., M.T., selaku Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) menjelaskan prihal E-Presensi Pegawai. Secara umum fungsi dan tujuan diselenggarakannya sosialisasi E-Presensi pegawai IAIN Pontianak untuk absensi pegawai PNS maunpun Non-PNS IAIN Pontianak secara online dengan menggunakan aplikasi E-Presensi ini. Beliau juga menegaskan bahwa aplikasi ini memiliki fitur absensi secara Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO). Melalui aplikasi E-Presensi Instansi dapat mendeteksi dan melihat kedisplinan pegawai, dan dapat meminimalisir human error di IAIN Pontianak.

Penulis : Arif dan Bambang
Editor : Omar Mukhtar




Amanat Rektor pada Kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja dan Pengangkatan DTBPNS IAIN Pontianak Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA menyampaikan pembekalan dan amanat secara langsung pada Kegiatan  Penandatanganan Perjanjian Kerja dan Pengangkatan Dosen Tetap Bukan PNS di IAIN Pontianak Tahun 2021. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BIRO AUAK, Para Dekan dan Wakil Dekan, yang berlangsung di Ruang Serbaguna Lantai Dasar Ma’had Aljami’ah IAIN Pontianak,  Jum’at (26/11/2021).

Dalam sambutannya rektor menjelaskan aturan yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh para dosen “Ada regulasi tenaga kontrak yang harus saudara pelajari sebagai dosen IAIN Pontianak, selain aturan terkait dosen baik KMA, PMA, dan SK Rektor. Ada tujuh hal terbaru yang mandatorinya di Kementerian Agama, salah satu yang diprioritaskan adalah Penguatan Moderasi Beragama. Dan terkait Moderasi Beragama ini akan saya buat program khusus, yang saya namakan BMB (Briefing Moderasi Beragama),” jelasnya.

“Selain itu ada motto kerja, ada sembilan spirit kerja IAIN Pontianak yang harus saudara kuasai. Karena akan menjadi salah satu penilaian anda sebagai dosen IAIN Pontianak. Ada beberapa poin penilaian yang intinya adalah saudara harus memiliki jiwa adaptif,” lanjut beliau.

Rektor juga mengenalkan sasaran program utama IAIN Pontianak pertama Smart Campus, yang kedua Ma’had Al Jami’ah, yang Ketiga Transformasi dari IAIN ke UIN, yang keempat Pengadaan Kampus Dua. Rektor berharap para dosen baru juga dapat speak up dalam artian turut mendukung dan menyampaikan program tersebut secara baik dan positif di masyarakat.

 

Pada kesempatan yang sakral kali ini, rektor juga menyampaikan sejumlah pembekalan terkait kepatuhan terhadap regulasi, etika profesi, dan norma kampus. Beliau juga menyampaikan bahwa IAIN Pontianak selalu menekankan setiap pegawai dan dosennya untuk menjaga integritas, jangan sewenang-wenang kepada mahasiswa, karena IAIN Pontianak sudah memiliki sistem yang menjamin tegaknya aturan. Bahkan kampus ini telah memiliki LBH (Lembaga Bantuan Hukum).

Rektor  menghimbau kepada para dosen yang hadir “Disamping tugas utama mengajar, anda harus aktif, inovatif, dan kreatif. Mem-publish karya-karya ilmiah, membuat media pribadi, mempraktikkan tugas mengajar berbasis E-Learning. Hal ini dilakukan agar kita dapat  mewujudkan dan membesarkan IAIN Pontianak. Bahkan saya berharap para dosen dapat mengajar dengan bukunya sendiri. Dengan demikian anda menjadi contoh bagi mahasiswa untuk tidak melakukan plagiat.”

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak Drs. H. Ridwansyah, M.Si menyampaikan laporan kepada Rektor “Ada 54 tenaga dosen tetap bukan PNS yang menandatangani kontrak di IAIN Pontianak. Diantaranya terdiri dari 20 tenaga dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 19 tenaga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), 4 tenaga dosen Fakultas Syariah (FASYA), dan 11 tenaga dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD).”

“Sekedar informasi bapak ibu dosen tetap non PNS bahwa TMT dan Absen Pinger Print mulai berlaku sejak tanggal 1 Desember 2021. Selain itu berdasarkan regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama terkait seragam yaitu,   senin-selasa kemeja putih rabu-kamis kemeja batik, dan Jumat bebas rapi,” tambahnya.

Oleh: Hasan
Editor: Omar Mukhtar




LPM IAIN Pontianak Lakukan Evaluasi BKD Semester Genap 2020/2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak terus berbenah dan melakukan perbaikan demi kemajuan bersama sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan. Salah satunya melalui Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak, yang menyelenggarkana evaluasi atas kegiatan/pelaporan Beban Kinerja Dosen (BKD) di Semester Genap 2020/2021. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom, pada hari Jumat (26/11/2021).

Turut diundang dalam pertemuan ini Rektor IAIN Pontianak, para Wakil Rektor, para Dekan dan Direktur Pascasarjana, Kepala Biro AUAK, Kepala SPI, para Asesor BKD Semester Genap TA. 2020/2021 dan para Asesi BKD (Dosen Bersertifikat Pendidik) di lingkungan IAIN Pontianak. Tidak kurang dari 36 peserta yang berpartisipasi mengikuti kegiatan evaluasi ini melalui Zoom.

Kegiatan ini dilakukan karena telah berakhirnya masa pelaksanaan Kegiatan Penelitian Kinerja Dosen Bersertifikat Pendidik IAIN Pontianak Semester Genap 2020/2021. Selain itu kegiatan ini juga akan menerapkan sanksi bagi asesi yang tidak menyelesaikan kewajiban BKD-nya.

 

BKD itu sendiri adalah laporan kinerja dosen yang mencakup komponen melaksanakan pendidikan, melaksanakan penelitian, dan melaksanakanpengabdian kepada masyarakat, serta penunjang kegiatan tridarma, dan atau tugas tambahan dalam kurun waktu tertentu. BKD Wajib dilaporkan pada setiap semester di peguruan tinggi penugasan. Ketentuanpelaporannya yakni paling sedikit sepadan dengan 12 SKS dan paling banyak 16 SKS.

Sekretas LPM IAIN Pontianak, Dr. Faizal Amin, M.Ag., dalam presentasinya menjelaskan secara jelas tentang BKD ini. Mulai tujuan evaluasi BKD, dasar hukum, hingga rekapitulasi BKD di setiap Fakultas. Masih terdapat sebagian kecil, tenaga pengajar yang belum menyerahkan BKD-nya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag. MA dikesempatan kali ini menegaskan “Saya tidak bertanggungjawab berkaitan Serdos bagi dosen yang tidak menyerahkan BKD-nya. Bagi yang belum menyerahkan segera dilakukan (red: diselesaikan), kalau masih ada yang belum tolong bulan Desember ditahan dulu serdosnya,” tegas beliau.

 

Beliau juga mengingatkan, “Kita mesti bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan. Kami sudah memenuhi hak-hak saudara, tapi saudara juga harus memenuhi kewajiban saudara. Menurut saya kalau ada yang melakukan hal seperti itu adalah sebuah kelalaian,” lanjut beliau.

Dimomen ini beliau juga meminta ada kesepakatan tentang penggunaan E-Learning dengan menggundang pimpinan, untuk melihat lebih lanjut tentang E-Learning. Pertemuan ini kita akan mengundang tenaga pendidik yang belum menyerahkan BKD, untuk dilakukan pendampingan. Saya meminta untuk semester berikutnya jangan sampai terjadi hal seperti ini. LPM dan SPI diharap dapat membantu mereka yang mengalami kesulitan dalam pelaporan BKD-nya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




BAHAS PROGRAM KAMPUNG RISET, IAIN PONTIANAK DIKUNJUNGI IAIN SALATIGA

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Salah satu program unggulan dari IAIN Pontianak adalah Program Kampung Riset yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M). Hal ini jugalah yang membuat IAIN Salatiga melakukan kunjungan kerja untuk melihat tata kelola kegiatan penelitian Kampung Riset yang dimiliki oleh IAIN Pontianak. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat, pada Kamis, (25/11/2021).

Turut hadir dalam pertemuan ini Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor 1, Kepala Biro AUAK, Ketua LP2M, Sekretaris LP2M dan Pegawai di LP2M. Terdapat 12 orang yang mengikuti kegiatan ini dari IAIN Salatiga, ada Rektor IAIN Salatiga, Ketua SPI, Ketua LP2M, Sekretaris LP2M, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FTIK, Kepala Pusat Penelitian LP2M, Kepala Pusat PPM LP2M, Kepala Bagian Tata Usaha FTIK, Staff LP2M, Staff UPT TIPD, dan 2 orang Staff Sub Bagian THR IAIN Salatiga.

Ketua dan Sekretarus LP2M IAIN Pontianak mempresentasikan serta menanggapi setiap pertanyaan yang disampaikan oleh pihak IAIN Salatiga seputar Program Kampung Riset ini. Penjelasan yang disampaikan seputar latar belakang, fase kegiatan, peta data daerah dari berbagai aspek, serta rencana kedepannya. Program Kampung Riset ini sudah dilakukan oleh LP2M sejak tahun 2013 hingga saat ini, serta tidak kurang dari 81 buku yang sudah dihasilkan dari kegiatan ini.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag, MA., menyampaikan “Program Kampung Riset menjadi sebuah kebijakan IAIN Pontianak untuk melindungi sejarah Islam di Borneo. Kita juga menerbitkan 2 video pendek tentang sejarah kerajaan Islam di Kalbar. Tahun depan kita menginginkan video seperti itu ditangani oleh LP2M.”

Beliau melanjutkan “IAIN Pontianak memiliki Visi ‘Ulung dan Terbuka dalam Kajian dan Riset Keilmuan, Keislaman, serta Kebudayaan Borneo’. Salah satu aktualisasinya adalah melalui Program Kampung Riset ini. Program inilah yang melibatkan dosen dan mahasiswa dalam melakukan penelitian bersama.”

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., menuturkan “Silaturahim ini bukan sekedar menyambung tali kekeluargaan, tetapi lebih dari itu untuk membangun kebersamaan. Pertemuan ini membuat kita sama-sama belajar, apa yang bisa kita ambil kebaikannya untuk kita tiru. Kita juga bisa melakukan kerjasama dalam banyak hal terutama dalam bidang Tri Darma Perguruan Tinggi.”

Beliau juga mengapresiasi kinerja Rektor IAIN Pontianak “Saya melihat kebijakan dan yang dilakukan oleh Pak Syarif, rapi dan itu membuat IAIN Pontiank bisa lebih maju lagi. Berkaitan dengan Program Kampung Riset, kita belajar dari IAIN Pontianak dan saya memandang bahwa di Kalimantan harus ada yang mengkaji secara khusus tentang Islam di Borneo. Saya kira banyak hal yang bisa kami ambil pelajaran dari hasil silaturahim ini. Atas nama rombongan saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Rektor beserta jajarannya,” pungkas beliau mengakhiri.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Membanggakan, HMPS Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Peroleh BLK 25 Juta dari Kementerian Agama RI

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Prestasi kembali ditorehkan oleh Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Kali ini  kebanggan tersebut diberikan oleh Kementerian Agama RI. Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah (HMPS MADA) Fakultas Usuluddin, Adab, dan Dakwah merupakan satu-satunya ORMAWA di IAIN Pontianak yang berhasil lulus Bantuan Lembaga Kemahasiswaan (BLK) Kementerian Agama RI se-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Informasi tersebut diperoleh pada tanggal 23 November 2021 melalui Warek 3, yakni Dr. Abdul Mukti, MA.

Dr. Abdul Mukti, MA., yang menjabat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, beliau mengungkapkan “Kami mengapresiasi kerja-kerja kreatif sahabat-sahabat mahasiswa, terutama Ormawa HMPS Manajemen Dakwah. Keberhasilan ini tentu harus diimbangi dengan pelaksanaan program yang lebih baik, sehingga kedepan akan menjadi catatan positif Kementerian Agama RI,” ujar beliau ketika menyampaikan informasi kelolosan ini.

Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M.Pd., selaku Dekan FUAD IAIN Pontianak menyambut baik atas keberhasilan HMPS Manajemen Dakwah memperoleh BLK dari Kementerian Agama RI. “Kami turut mendukung langkah-langkah Ormawa dalam usaha mewujudkan mutu pengabdian FUAD IAIN Pontianak. Tentu harapan kami kegiatan tersebut bisa sukses mewujudkan pengelolaan masjid yang modern”, tuturnya.

Raziki Waldan, MM., selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah menyampaikan dukungan atas kreativitas HMPS Manajemen Dakwah. “Kami sangat mendukung kreativitas Ormawa dalam turut membantu mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ini sesuai dengan outcome atau profil lulusan program studi dalam pengabdian masyarakat, terutama pengelolaan masjid secara profesional. Oh ya ini juga tidak terlepas dari dukungan Sekretaris Program Studi MD sebelumnya bapak Abdullah Syifa.”, ujar Raziki saat kami wawancarai.

 

Dari 100 Perguruan Tinggi Agama Islam yang mendaftar, HMPS Manajemen Dakwah merupakan  satu-satunya Ormawa lolos BLK Kementerian Agama Indonesia Se-IAIN Pontianak sekaligus Se-Kalimantan Barat.

Hal ini  merupakan suatu ke kebanggaan bagi HMPS Manajemen Dakwah, dari sekian banyak proposal yang diajukan untuk memperoleh BLK, hanya 40 proposal yang berhasil mendapat bantuan, salah satunya proposal yang diajukan oleh HMPS Manajemen Dakwah dengan tema kegiatan “Mewujudkan Masjid Moderenisasi Ummat Beragama yang Bermartabat dan Kreatif”.

Dengan adanya bantuan dari BLK sebesar Rp. 25.000.000 ini Pengurus HMPS Manajemen Dakwah siap sukseskan acara Pelatihan bagi para pengurus Masjid di Kota Pontianak maupun di Kabupaten Kubu Raya.

“Alhamdulillah, ini suatu kebanggaan sekali bagi HMPS Manajemen Dakwah, usaha para pengurus HMPS MADA selama ini tidak sia-sia. Semoga dengan adanya dana bantuan ini agenda HMPS MADA ini bisa terlaksana dengan lancar sesuai dengan apa yang telah direncanakakan dan diharapkan”, ujar Febriyanto selaku Ketua HMPS Manajemen Dakwah.

Oleh: Didi Darmadi/Khoiriyah
Editor: Omar Mukhtar




LPM IAIN Pontianak Lakukan Workshop Penjaminan Mutu, Wakil Rektor 1 Ingatkan untuk Lakukan Kegiatan Berbasis APS 4.0

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak, mengadakan kegiatan Workshop Penjaminan Mutu dengan tema Penguatan Penjaminan Mutu di Fakultas, Pascasarjana dan Prodi dalam Rangka Menuju Program Studi Terakreditasi Unggul. LPM meminta masing-masing unit mengutus 1 (satu) orang perwakilan Penjaminan Mutu sebagai peserta pada kegiatan ini. Kegiatan yang penting ini dilaksanakan pada Selasa-Rabu (23–24/ 11/2021) di Hotel Orchardz Jl. Gajahmada.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor 1, Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, serta dihadiri oleh  peserta dari internal dan eksternal IAIN Pontianak. Undangan dari Internal IAIN Pontianak terdiri dari perwakilan baik dari Fakultas, Pascasarjana maupun Program Studi. Undangan eksternal merupakan perwakilan dari LPM STAI al-Ma’arif Sintang, LPM STIT Darul Ulum Kubu Raya,  dan  LPM Universitas Nahdlatul Ulama Kalbar.

 

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M,Hum., di kesempatan kali ini menyampaikan “Kegiatan ini membuat kita mengingat betapa pentingnya Penjaminan Mutu di Perguruan Tinggi.”

Beliau berpesan kepada para peserta, khususnya LPM IAIN Pontianak dengan mengatakan “Upaya kita untuk melakukan peningkatan Penjaminan Mutu, semestinya harus dimulai dari upaya kita memperbaiki cara pikir. Kita harus menggunakan cara pandang mutu, bukan cara pandang butuh. Sangat disayangkan jika ada kegiatan di Program Studi atau Fakultas yang tidak bisa ditakar dengan matrik penilaian Akreditasi Program Studi (APS) 4.0 yang berbasis 9 kriteria.” Tegasnya.

 

Ketua Panitia, Dr. Erwin Mahrus, M.Ag., menuturkan “Kegiatan ini terselenggara karena ada satu kesadaran bahwa demikian beratnya tantangan bagi Unit Penjamin Mutu (UPM) dalam mengawal mutu di lingkungan Fakultas, Pascasarjana dan Program Studi. Apalagi setelah diamanatkannya matrik penilaian APS 4.0 yang berbasis 9 kriteria.”

Narasumber yang diundang berasal dari Perguruan Tinggi yang sudah terakreditasi Unggul. Pertama ada Dr. H. Muhammad Fakhri Husein, M.Si., beliau adalah Ketua LPM di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Narasumber kedua, Dr. Elvi Rusmianto, M.Si., beliau berasal dari LPM Universitas Tanjungpura Pontianak.

 

Materi yang akan disampaikan meliputi: Alur PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan) dalam skema tagihan 9 Kriteria, dokumen-dokumen mutu UPPS dan Prodi, dan best practice pengelolaan penjaminan mutu di fakultas/ Prodi. Selanjutnya materi tentang prosedur pelaksanaan survei, monev, dan audit UPPS dan Program Studi.

Adapun output   kegiatan ini adalah tersedianya dokumen-dokumen mutu UPPS dan Prodi serta terwujudnya UPM dan GKM yang handal dalam mengawal penjaminan di fakultas dan Prodi. Oleh karenanya, Ketua Panitia mengimbau peserta workshop untuk mengikuti sesi demi sesi dengan seksama, sehingga apa yang menjadi output dari kegiatan ini dapat tercapai.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Rektor Ucapkan Rasa Bangga Atas Suksesnya Acara Career Celebration Vocational Education Program CDC IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Career Development Center (CDC) IAIN Pontianak sukses selenggarakan acara Career Celebration Vocational Education Program dengan mendorong para mahasiswa terutama mahasiswa IAIN Pontianak untuk menjadi penggiat dan pelaku para pengusaha ekonomi kreatif untuk Indonesia pada umumnya dan Kalimantan Barat pada khusunya (22/11/2021).

Acara yang diselenggarakan di Aula Syekh Abdul Rani IAIN Pontianak ini di hadiri oleh para pejabat-pejabat besar dari Pemprov Kalbar, Kota Pontianak, serta para pejabat di civitas academica IAIN Pontianak.

 

Melalui katasambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menjelaskan bahwa acara ini adalah acara yang sangat membanggakan bagi kita semua, sebab ini adalah contoh nyata bahwa IAIN Pontianak sangat berkomitmen dalam mengembangkan sumber daya mahasiswanya agar mampu berdaya saing dalam membangun kekuatan perekonomian bagi bangsa ini.

Beliau juga mengucapkan “Terimakasih atas dukungan banyak pihak, Vocational Education Program akan menjadi kebanggan kita dan ini adalah contoh yang sangat real (nyata). Kemarin sempat diadakan seasion sharing dengan beberapa perusahaan ternyata hasil dari Vocational Education Program sudah banyak peserta yang terserap di dunia kerja.”

 

“Kita semua bangga dengan kalian, terus gagas dalam berkegiatan, kita sama-sama berjuang melalui visi misi yang ada untuk membentuk mahasiswa yang berakhlak mulia, mandiri, dan bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan.” Jelasnya dalam sambutan yang diberikan.

Dr. Abdul Mukti, M.Ag., menuturkan bahwa program seperti ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar mampu memaksimalkan penyerapan lapangan pekerjaan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.

 

“Program ini melatih keterampilan tambahan untuk mahasiswa, selain nanti akan punya gelar sarjana, mahasiswa sejak awal harus juga dibekali oleh keterampilan-keterampilan yang terukur sehingga ia bisa terserap didunia kerja yang semakin kompetitif diluar sana, terutama trend-trend baru yang sedang melanda dunia kerja kita hari ini.”

Angga Riska, selaku Ketua Career Development Center (CDC) melaporkan “Kegiatan ini diikuti oleh 145 peserta Vocational Education Program ditahap pertama yang keahliannya itu meliputi desain grafis, website, digital marketing, copywriting, tata busana, tata rias,  dan tata dekor. Kami bersyukur kepada Allah Swt bahwa IAIN Pontianak disambut dan masih dipercaya oleh masyarakat ditengah pandemi, kita masih bisa menerima 1.600 mahasiswa.”

 

Tak kalah menarik, acara yang dihadiri kurang lebih 160-an audiens secara offline dengan syarat sertifikasi vaksin dari pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat ini juga menghadirkan putra terbaik asli Kalimantan Barat yaitu Hendri lamiri (Master Of Violin) dan Fathur Master Mind (Mentalis). Penampilan keduanya pada malam acara Career Development Center (CDC) IAIN Pontianak ini dapat menghibur dan semakin menambah keseruan daripada kegiatan tersebut. Hendri dengan penampilan bermain biola genre musik melayu, serta Fathur dengan kemampuan hipnotis terapinya sama-sama membuat seisi ruangan terkagum-kagum dan semakin menambah seni yang indah dalam upaya menumbuhkan semangat adik-adik untuk percaya diri dalam berkarya.

 

Acara Career Development Center (CDC) ini ditutup dengan pembacaan nominasi dari 7 mitra terbaik dan launching perusahaan VEP. Adapun nama-nama perusahaan yang masuk dalam perhitungan mitra terbaik kampus IAIN Pontianak meliputi PT. Kreasi Putra Hotama, PT Turbin, DewaSewa.com, Present MUA, The Royal Mantiko, C.P Rumah Zapin, CV, dan Mekar Sari Dekorasi. Untuk lounching perusahaan VEP meliputi Wading Cousultan, Jejak Dekorasi, Khiata Kreatif, Tote Bay’us, dan Sekolah Website.

Oleh : Bambang & Rahmat
Editor : Omar Mukhtar




PENGUMUMAN HASIL AKHIR PENERIMAAN DOSEN TETAP BUKAN PNS IAIN PONTIANAK TAHUN 2021

Pontianak (iainptk.ac.id) — Berdasarkan Pengumuman Nomor : B-2523/In.15 KP.00.2/11/2021, Tentang Hasil Akhir Penerimaan Dosen Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil (DTBPNS) IAIN Pontianak Tahun 2021. Pengumuman penting ini langsung ditanda-tangani oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., pada Senin, (22/11/2021).

Pengumuman ini dibuat untuk menindaklanjuti pelaksanaan seluruh tahapan Penerimaan Dosen Tetap Bukan PNS IAIN Pontianak tahun 2021. Sebelumya telah dilaksanaan rapat integrasi nilai Seleksi Kompetensi Dasar dan nilai Seleksi Kompetensi Bidang yang dihadiri pejabat yang berwenang untuk menentukan hasil akhir Seleksi DTBPNS IAIN Pontianak.

Peserta yang dinyatakan lulus Penerimaan DTBPNS IAIN Pontianak tahun 2021, ditetapkan berdasarkan; Peserta yang memenuhi semua persyaratan dan mengikuti seluruh tahapan seleksi; Peserta yang memiliki nilai dengan peringkat tertinggi sesuai jumlah formasi berdasarkan hasil integrasi nilai SKD dan SKB.

Berikut penjelasan tentang kode pada kolom keterangan Hasil Integrasi nilai SKD-SKB DTBPNS IAIN Pontianak.  P/L: Peserta yang dinyatakan Lulus seleksi DTBPNS; P/L-1 : Peserta yang dinyatakan Lulus seleksi DTBPNS dikarenakan pengisian formasi antar jenis formasi; P/TL : Peserta yang dinyatakan Tidak Lulus seleksi DTBPNS; Th : Peserta tidak hadir pada salah satu atau keseluruhan tahapan tes, dinyatakan Tidak Lulus seleksi DTBPNS.

Peserta yang dinyatakan LULUS seleksi akhir wajib melakukan pemberkasan dengan melengkapi dokumen persyaratan administrasi dan persyaratan pengusulan NIDN masing-masing 2 rangkap (kecuali file). Diserahkan paling lambat tanggal 24 November
2021, yang meliputi:
a. Asli Surat Pernyataan Melepas dari Rektor/Ketua/Direktur PT/Pimpinan Instansi Asal
jika memiliki NIDN dan /atau Ikatan kerja;F

b. Foto Copy dan File KTP;

c  File Foto Warna;

d. Salinan sah dan Scan Asli Ijazah dan Transkrrip nilai;

e. Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani;

f. Surat Keterangan Bebas Narkoba;

g. Salinan NPWP;

h. Salinan Sah Akte Nikah dan Akte Anak;

i. Salinan Kartu Keluarga;

j. Salinan Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan;

k. Salinan Rekening Bank BSI.

Peserta yang dinyatakan lulus dapat langsung melakukan penyerahan berkas di Sub Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan (OKPP) gedung BIRO AUAK IAIN Pontianak,  pada jam kerja. Mulai tanggal 22-24 November 2021.

Bagi peserta yang dinyatakan LULUS seleksi akhir namun tidak melengkapi dokumen persyaratan administrasi dan syarat pengusulan NIDN sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku maka dianggap mengundurkan diri.
Penetapan/Keputusan Panitia Pengadaan DTBPNS IAIN Pontianak bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Informasi selengkapnya dapat dibaca di pengumuman di bawah ini.

INFORMASI TERBARU PENGUMUMAN Nomor : B- 2571/In.15/KP.00.2/11/2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PENGUMUMAN Nomor : B- 2523/In.15/KP.00.2/11/2021 TENTANG HASIL AKHIR PENERIMAAN DOSEN TETAP BUKAN PNS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK TAHUN 2021.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Rektor Resmikan Program Ma’had AlJamiah IAIN Pontianak Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor Resmikan Program Ma’had AlJamiah IAIN Pontianak Tahun 2021. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdulrani Mahmud IAIN Pontianak, pada pukul 19.30, Hari Jum’at (19/11/2021). Sebagai langkah awal pelaksanaan kegiatan Ma’had Aljamiah yang diprogram dengan berbagai kegiatan kesantrian yang mengutamakan moderasi beragama.

Turut hadir di kegiatan bernuansa religi ini Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA. Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Acmad, M.Hum., Mudir Ma’had Aljamiah Dr. Usman, M.Pd.I., Wakil Dekan II Fakultas Syariah Dr. Sahri MA., yg juga pernah menjabat mudir Ma’had Aljamiah, Para Musyrif dan Musyrifah beserta santriawan santriwati Ma’had Aljami’ah IAIN Pontianak.

 

Kegiatan peresmian program Ma’had Aljami’ah IAIN Pontianak ini dirangkai dengan kuliah umum. Bertema “Memperkuat semangat moderasi beragama mahasantri Ma’had Aljami’ah IAIN Pontianak”. Beliau menyampaikan terkait pentingnya pemahaman moderasi beragama sebagai modal dasar dalam berinteraksi sosial.

Diawal kuliah umum beliau menegaskan “ketahuilah bahwa saya pastikan salah satu penghambat untuk ikut ujian skripsi adalah uploading sertifikat Ma’had Aljami’ah. Jangan main main, sampaikan dengan teman-teman kalian yang lain,”  ucapnya serius.

 

“Kalian di Ma’had ini jangan karena kewajiban, rugi kalian, akan tetapi kalian di Ma’had ini karena niat menimba ilmu tentang pengetahuan beragama. Mendalami pengetahuan beragama itu, adalah mendalami pengetahuan tentang mendirikan hubungan hati kepada Allah. Untuk disebut menyembah Allah, maka kita harus bisa membangun hubungan hati kepada Allah di dalam shalat.” Jelasnya

“Moderasi beragama itu intinya adalah bagaimana kita bersikap toleran. Kita kokoh dengan aqidah yang kita yakini, namun pada saat yang sama kita rela membiarkan saudara-saudara kita menganut, meyakini serta mengamalkan agamanya, ” tambahnya.

 

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Acmad, M.Hum., menyampaikan apresiasi sedalam-dalamnya terhadap program Ma’had Aljami’ah yang menjadi salah satu unit lembaga tanpa temuan baik major ataupun minor.

“Semenjak dipercayakan kepada Dr. Usman, M.Pd.I, ma’had ini menggeliat sedemikian rupa. Saya berharap kinerja maksimal karena lembaga ini harus kita creat menjadi sebuah lembaga yang mampu menciptakan keterampilan spritual dengan kecerdasan pengetahuan.” Tuturnya

Dr. Usman, M.Pd.I. mudir Ma’had Aljami’ah menyampaikan bahwa mahasantri Ma’had IAIN pontianak tahun 2021 berjumlah sebanyak 750 mahasantri terdiri dari 200 santriwan dan 550 santriwati. Menurutnya, “beberapa kegiatan Ma’had telah berjalan dengan baik diantaranya shalat berjama’ah, memperdalam ilmu Al-quran, dan beberapa Kajian Islam lainnya.” Pungkasnya.

“Kedepan kami mencanangkan beberapa program tambahan selain yang telah berjalan diantaranya : Jamiatul Quro Wal Huffad (Tahfidz), dan Ma’had Mahsantri Camp. Ma’had juga akan dilengkapi dengan Klinik Kesehatan dan Mobil Dinas, agar kegiatan Ma’had dapat berjalan dengan lancar sesuai arahan rektor IAIN Pontianak.” Jelasnya

Penulis : Hasan
Editor : Omar Mukhtar




MEMBANGGAKAN, MAHASISWA IAT FUAD IAIN PONTIANAK RAIH 13 PENGHARGAAN SEKALIGUS DALAM AJANG ACADEMIC WRITING COMPETITION ON ISLAMIC STUDIES (AWCIS) 2021

Pontianak (iainptk.ac.id) Ahmad Yani, mahasiswa berprestasi Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak berhasil mengharumkan nama IAIN Pontianak di tingkat Nasional. Tidak tanggung-tanggung, Ahmad Yani., yang juga menjadi Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis (FKMTHI) Kalbar ini-  meraih 13 penghargaan sekaligus dalam  ajang Academic Writing Competition on Islamic Studies (AWCIS) 2021.
Raihan yang dicapai oleh mahasiswa berprestasi ini adalah sebagai 1st Best Paper, Peserta dengan isu terupdate, peserta penulisan artikel dengan Re-SEE tercepat, Peserta Tercepat Penyelesaian Artikel, Peserta Terbaik Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir (IAT), Peserta Submit Konferensi Tercepat, Peserta dengan Kutipan jurnal terbanyak, Peserta penulisan artikel tahap-2 Tercepat, peserta penulisan artikel tahap- 4 tercepat, peserta penulisan artikel tahap-5 tercepat, peserta penulisan artikel tahap-6 tercepat, peserta penulisan artikel tahap-7 tercepat, dan sekaligus menjadi  salah satu presenter dalam Konferensi Internasional The 3rd Conference on Islamic Sosio-Cultural Studies, (CISS) 2021 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd., menuturkan bahwa AWCIS 2021 merupakan salah satu program yang digagas oleh Forum Dekan (FORDEK) Fakultas Ushuluddin PTKI se-Indonesia, di bawah asuhan Bidang Kerjasama Penelitian dan Publikasi (BKPP). Menurutnya, masing-masing prodi yang di bawah Fakultas Ushuluddin  se-Indonesia dimintai untuk mengikuti kegiatan ini. Sementara dari FUAD IAIN Pontianak sendiri dalam kegiatan ini mendelegasikan 2 orang mahasiswa, yaitu satu orang dari Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir (IAT) dan satu orang dari prodi Studi Agama-Agama (SAA).

Sementara itu, Buhori, M.Pd., selalu Ketua Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir FUAD IAIN Pontianak menyampaikan bahwa ia sangat bangga atas keberhasilan dan prestasi luar biasa yang ditorehkan oleh anak didiknya ini. Pada saat Prodi IAT diminta untuk memilih salah satu mahasiswanya guna mengikuti kegiatan ini, ada beberapa nama mahasiswa yang dimunculkan, sebab memang potensi mahasiswa di IAT luar biasa, banyak di antara mereka yang sudah aktif dalam dunia tulis menulis dan berhasil menerbitkan buku. Hingga akhirnya dari sekian banyak mahasiswa itu dipilihlah Ahmad Yani sebagai delegasi yang mewakili Prodi IAT FUAD IAIN Pontianak.

Ia menambahkan, bahwa di Prodi IAT sendiri memang memiliki banyak program pengembangan karya tulis ilmiah, mulai dari program karya tulis bagi mahasiswa baru yang dikelola oleh HMPS IAT, dan program praktikum pendalaman Penulisan Makalah Al-Qur`an yang diperuntukkan bagi mahasiswa IAT semester VI yang diasuh oleh Sekretaris Prodi, Hepni Putra, Lc, MA. Praktikum Penulisan Makalah Al-Qur`an ini merupakan tindak lanjut dari hasil kerja sama antara Prodi IAT IAIN Pontianak dengan LPTQ Kalimantan Barat. Para mahasiswa yang berpotensi dan masuk nominasi dalam bidang ini nantinya akan diusulkan sebagai peserta Musabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ) Nasional utusan Kalbar dalam bidang Makalah Al-Qur`an.

“Nah.. untuk Ahmad Yani ini, bakat menulisnya memang sudah tampak sejak awal dan tergambar jelas kala mengikuti praktikum Makalah Al-Qur`an. Mahasiswa satu ini dapat menyelesaikan tugas-tugas praktikum dengan baik dengan kwalitas tulisan yang luar biasa. Sehingga kami dari prodi memang sudah menggadang-gadang mahasiswa ini untuk diusulkan sebagai peserta MTQ dari Kalbar dalam cabang Makalah Al-Qur`an,” tutur pria yang juga sebagai dosen Bahasa Arab ini.

Perdana mengikuti Academic Writing Competition on Islamic Studies (AWCIS) tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi Ahmad Yani, ia bahkan menorehkan prestasi luar biasa di ajang tersebut. “Saya tidak menyangka dapat memperoleh pretasi di bidang ini, saya juga mendadak, waktu itu dihubungi 2 hari sebelum pelaksanaan, jadi siap tak siap, ikut aja, tapi alhamdulillah bisa jadi Best Paper“, tutur mahasiswa penerima Beasiswa BIDIKMISI ini.

Berdasarkan keterangan yang terdapat pada laman Ketua Bidang Kerjasama Penelitian dan Publikasi FORDEK Fakultas Ushuluddin PTKI se-Indonesia, Dr.Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., kegiatan AWCIS 2021 ini diikuti oleh sebanyak 87 Mahasiswa utusan dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, PTKI, se-Indonesia. Para peserta tersebar dari 9 Program Studi yang berada di bawah Fakultas Ushuluddin, yaitu prodi Ilmu AL-Qur`an dan Tafsir, Prodi Ilmu Hadis, Studi Agama-Agama, Aqidah dan Filsafat, Tasawuf dan Psikoterapi, Sejarah Peradaban Islam, Komunikasi, Psikologi, dan Sosiologi. Kegiatan ini sendiri diadakan secara daring yang berlangsung sejak tanggal 05 – 11 November 2021.

Dalam agenda Academic Writing ini, mahasiswa melakukan riset kolaborasi lintas Pendidikan Tinggi. Hasil riset tersebut disajikan ke dalam bentuk artikel ilmiah. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan menulis yang dibimbing secara daring oleh Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag beserta pengurus tim Kelas menulis lainnya.

Prof. Dr. Ris’an Rusli, M.Ag., Penasehat FORDEK Fakultas Ushuluddin PTKI se-Indonesia menyampaikan bahwa “Hasil kompetisi _academic writing_ ini merupakan prestasi yang membanggakan. Terlebih hasil kejuaraan ini akan diteruskan menjadi delegasi pada konferensi bertarap internasional. Semua utusan merupakan duta dari setiap pendidikan tinggi. Selamat atas segala prestasi yang telah diraih oleh duta mahasiswa,” ujar Penasehat FORDEK Fakultas Ushuluddin PTKI se-Indonesia.

Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Ketua Bidang Kerjasama Penelitian dan Publikasi, KPP, FORDEK Fakultas Ushuluddin PTKI se-Indonesia menyampaikan laporan. “Mahasiswa sangat luar biasa. Tercipta atmosfer kompetisi yang hebat. Kompetisi ini bukan untuk saling mengalahkan. Justru untuk mencipta kolaborasi lintas pendidikan tinggi bagi peluang partisipasi di konferensi internasional,” tuturnya.

Penulis: Buhori dan Bambang
Editor : Omar Mukhtar