Mahasiswa PIAUD IAIN Pontianak Selenggarakan Unjuk Kompetensi Kesenian Galang Dana Korban Bencana Alam Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Mahasiswa Program Studi PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini) FTIK IAIN Pontianak menggelar kegiatan Unjuk Kompetensi. Kegiatan ini akan berlangsung pada hari Minggu-Selasa, 21-23 November 2021 di Gedung Olahraga IAIN Pontianak. Melalui kegiatan ini penyelenggara juga melakukan penggalangan dana untuk korban bencana alam di Kalimantan Barat.

Kegiatan unjuk kompetensi ini sejatinya dilaksanakan untuk menggali bakat kesenian mahasiswa PIAUD dan juga sebagai bekal mahasiswa kelak menjadi guru dan hidup bermasyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangkitkan dan menggerakkan semangat mahasiswa yang sempat vakum di lapangan dimasa pandemi Covid-19.

 

Kegiatan ini dapat disaksikan dengan cara membeli tiket langsung ke panitia yang sudah ditetapkan. Penjualan Tiket sekaligus untuk amal bencana di Kalbar. Harga tiket amal bervariasi berdasarkan kemampuan dan keikhlasan penikmat seni.

Ketua Prodi PIAUD, Rahnang. S.Pd.I, M.Pd.I menginformasikan “Pertunjukan tanggal 21-23 November 2021, bisa dinikmati dengan menyaksikan semuanya atau memilih salah satu harinya.”

 

Beliau menambahkan “Adapun yang terlibat pada kegiatan ini. Program Studi PIAUD yang bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)  PIAUD, HMPS Tadris Bahasa Inggris, HMPS, Psikologi Islam, Program studi PG PAUD Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) dan Komunitas Santri (Komsan) IAIN Pontianak sebagai pemenang parade teater Kalbar.”

Melalui kegiatan ini penyelenggara membuktikan bahwa mahasiswa PIAUD memiliki talenta jiwa seni sebagai calon pendidik untuk masyarakat khususnya untuk anak usia dini. Para penonton akan dapat menyaksikan produk unjuk kompetensi mahasiswa PIAUD IAIN Pontianak, berupa pantomim, dongeng, musik perkusi, paduan suara dan tari. Bintang tamu Musik Angklung dari PG PAUD UMP dan Drama Petang di Taman dari Komsan IAIN Pontianak.

 

Ayo saksikan pertunjukan karya seni mahasiswa PIAUD IAIN Pontianak, sekaligus malam amal bencana Kalbar degan tema “PIAUD IAIN Pontianak Bangkit dan Bergerak Menuju New Normal”. Jangan lupa para penonton untuk menerapkan protokol kesehatan berupa memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Info lebih lanjut dapat menghubungi kontak person panitia (Fatimah nomor HP/WA: 0895-0630-3048).

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Pengumuman Penerimaan 60 Dosen Tetap Bukan PNS IAIN Pontianak Tahun 2021

Pontianak (iainptk.ac.id) — Sesuai dengan pengumuman Nomor : B 2480/In.15/KP.00.2/11/2021 tentang Penerimaan Dosen Tetap Bukan PNS Institut Agama Islam Negeri Pontianak Tahun 2021. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti surat Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Nomor B- 3789/DJ.I/Dt.I.III/KP.00.3/10/1021 tanggal 27 Oktober 2021 tentang pengusulan NIDN dan Pengangkatan Dosen Tetap Bukan PNS di IAIN Pontianak.

Lowongan Dosen Tetap Bukan PNS dibuka untuk mengisi kebutuhan dosen di lingkungan IAIN Pontianak. Bagi yang ingin melamar dapat memenuhi persyaratan umum maupun khusus yang tertera dalam surat pengumuman. Formasi penerimaan Dosen Tetap Bukan PNS IAIN Pontianak Tahun 2021, sebanyak 60 dengan rincian FTIK 21 formasi, FEBI 22 formasi, Fasya 5 formasi, dan FUAD 12 formasi. Lebih detail lagi dalam melihap pada lampiran surat pengumuman. Analis Kepegawaian Muda pada Sub Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Penyusunan Aturan, Adi Mulyono., mengingatkan “Peserta diharapkan teliti membaca pengumuman, mendaftar online,  melengkapi dan mengantar berkas secara langsung ke loket PTSP Gedung Biro AUAK sesuai jadwal. Selain itu Pelamar S3 dapat melamar dengan syarat kualifikasi pendidikan sama dengan formasi yang dilamar. Misal S3 Hukum Islam bisa melamar formasi S2 Hukum Islam. Selain mengantar berkas pelamar wajib melakukan pendaftaran online melalui http://e-recruitment.iainptk.ac.id dimulai dari tanggal 13 s.d 16 November 2021,” jelasnya.

Penyerahan berkas dilakukan pada tanggal 15 s.d 16 November 2021, pukul 08.00-11.00 dan 13.00- 16.00 WIB, di loket Pelayanan Terpadu Satu Pintu Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak. Pengumuman Seleksi Administrasi pada tanggal 18 November 2021 pada laman iainptk.ac.id.   Tes Kompetensi Bidang dengan bobot penilaian 60% dilakukan pada tanggal 22 s.d 23 November 2021.

Pengumuman Kelulusan akan diumumkan pada tanggal 24 November 2021. Penandatangan Perjanjian Kerja dan Pengangkatan akan berlangsung pada tanggal 25 November 2021. Terakhir pengusulan NIDN direncanakan berlangsung pada 29 November 2021.

Adi Mulyono yang juga sebagai Sub Koordinator di Subbag OKPP ini  berpesan “Dalam semua tahapan seleksi yang dilaksanakan secara langsung di lingkungan IAIN Pontianak, Peserta wajib dalam kondisi sehat, bebas Covid-19, dan suhu badan paling tinggi 380C, suhu diatas ambang batas wajib menunjukan paling kurang Swab Antigen dengan hasil negatif yang masih berlaku dan mengikuti standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah dalam masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Format Surat Lamaran, Format Surat Pernyataan, Format Daftar Riwayat Hidup, Format Amplop Lamaran dapat di download pada PDF di bawah ini.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar

 




PWN PTK XV Berkesan di Hati Setiap Peserta

PALEMBANG (iainptk.ac.id) – Anggota kontingen Racana Abu Nuwas – Rabiatul Adawiyah Gudep 04.079- 04.080 Syarif Hidayatullah Pangkalan IAIN Pontianak, merasa sangat terkesan selama mengikuti kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV Tahun 2021. Peserta PWN PTK sudah melakukan kegiatan ini di Bumi Perkemahan Jakabaring Sport City, Palembang. Mulai dari Tanggal 09-14 November 2021. Tak kurang dari 58 PTK yang mengikuti kegiatan ini.

Ketua Dewan Racana Rabiatul Adawiyah, Ajeng Lestari menyampaikan bahwa setiap kegiatan memiliki kesannya tersendiri. Setiap pagi peserta mengawali hari bersama-sama dengan senam-senam yang terbaru selain senam Pramuka. Suasananya sangat gembira, saling sapa-menyapa untuk berkenalan.

 

Acara berkesan lainnya adalah saat kegiatan Upacara Pembukaan yang di buka secara langsung oleh H.Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Republik Indonesia. PWN di Palembang ini juga hadiri para Rektor, Wakil Rektor III dan para tamu undangan lainnya. Senangnya, bisa bertemu secara langsung orang-orang hebat dengan suasana yang meriah.

Ajeng juga menambahkan, yang paling berkesan itu ketika Wisata Religi. Kami peserta mengunjungi tempat Al-Quran terbesar di Dunia yang berlokasi di Palembang. Ayat Al-Quran ini berwarna emas yang diukir dengan indah. Wisata ini menambah keimanan kami yang melihatnya,” ujarnya.

 

“Kegiatan ini juga membuat setiap peserta dapat menambah relasi, kenalan baru dan mendapatkan ilmu seperti cara membuat hidroponik, editing video, edit gambar, cara menanam bibit pohon,” pungkasnya dengan merasa senang karena sudah bisa berkenalan dengan seluruh kakak-kakak Pramuka yang ada di Indonesia.

Selaras dengan yang disampaikan Ajeng, Ketua Dewan Racana Abu Nuwas, Panji Giovani juga mengungkapkan “Kegiatan PWN PTK XV ini membuat kami dapat bersilaturahmi dengan kontingen lainnya. Sebelum acara pembukaan kami berkenalan dengan kawan satu kamar yang berbeda kontingen. Kami juga melakukan giat bakti bersama-sama, mengikuti kegiatan lainnya bersama-sama, jadi kita saling mengakrabkan diri.”

“Yang paling berkesan itu banyak, satu diantaranya yang berkesan adalah banyak para kontingen yang sudah mengenal Kota Pontianak, Kalimantan barat. Serta kami juga dapat mengenal dari daerah lainnya,” ungkapnya. Kegiatan ini juga membuat Panji dapat menambah pengalaman, ilmu yang baru, dan bisa meletakkan sebuah kenang-kenangan berupa pohon yang ditanam di kampus UIN Raden Fatah Palembang (Kampus B).

Di kesempatan kali ini, Panji mengucapkan terimakasih kepada panitia yang sudah menyiapkan fasilitas-fasilitas yang memuaskan dengan lengkap. Serta berharap tahun berikutnya IAIN Pontianak dapat menjadi tuan rumah dalam kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan ini.




Racana IAIN Pontianak Kenalkan Keindahan Tundang dan Tari Tidayu Khas Kalbar di PWN PTK XV

PALEMBANG (iainptk.ac.id) – Mahasiswa dari Racana Abu Nuwas – Rabiatul Adawiyah Gudep 04.079- 04.080 Syarif Hidayatullah Pangkalan IAIN Pontianak dalam kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV Tahun 2021 menampilkan Tundang dan Tarian Tidayu (Tionghoa-Dayak-Melayu).

Tari Tidayu merupakan gabungan antara tiga tarian dari etnis Tionghoa, Dayak dan Melayu. Tari Tidayu adalah tari kreasi baru yang menggambarkan keharmonisan masyarakat Kalimantan Barat dalam heterogenitas komunitas masyarakatnya yang didominasi tiga etnis besar tersebut. Penampilan tarian ini disaksikan oleh peserta PWN PTK XV di Auditorium UIN Raden Patah Palembang (kampus B). Penampilan dari Racana IAIN Pontianak ini dalam agenda Pentas Seni Budaya Nusantara, yang berlangsung pada Sabtu (13/11/2021).

 

Penampilan diajang Pentas Seni Budaya Nusantara berupa video yang sudah dibuat sebelumnya. Peserta lain tinggal menikmati karya dari setiap kontingen yang berjumlah 58 PTK. Sebelum video ditampilkan, Ravika Revira Ginting dan Muhammad Budiman yang merupakan perwakilan dari Racana IAIN Pontianak menjelaskan prihal video tersebut.

Terdapat beberapa lokasi yang diambil dalam pembuatan video dalam ajang pentas seni. Lokasi tersebut menggambarkan keindahan, wisata dan keberagaman di Kota Pontianak Seperti Tugu Khatulistiwa, Alum-Alun Kapuas, Rumah Adat Melayu, Rumah Radakng, Tugu Digilis, Sungai Kapuas, Waterfront, Museum, Keraton Kadariah, Masjid Jami Pontianak dan IAIN Pontianak itu sendiri.

Para penonton tampak tehibur dengan tampilan yang disajikan oleh Racana IAIN Pontianak, lagu yang dipilih juga merupakan lagu ciri khas Kota Pontianak. Begitu juga penampilan dari PTK lainnya. Selain tarian dari PTK lainnya ada juga membuat drama dan pementasan seni yang direkam. Kegiatan ini membuat peserta dapat mengetahui kesenian yang ada di berbagai daerah di Indonesia, khususnya yang berdiri PTK didalamnya.

Selain dapat disaksikan di Auditorium UIN Raden Patah Palembang, peserta yang mengikuti secara online juga dapat mengaksesnya melalui chanel youtube Pramuka UIN Palembang, atau melalui link ini https://youtu.be/g4E_2tzfDfk. Penampilan mahasiswa di agenda Pentas Seni Budaya Nusantara, merupakan salah bagian dari rangkaian kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Tahun 2021.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Gerakan Ayo Vaksin di Ma’had Al-Jam’iah IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Jumat (12/11) Gerakan Ayo Vaksin di Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak dilaksanakan oleh Polresta Kota Pontianak untuk dosis vaksin sinovak tahap I dan sebagian tahap II. Dalam rangka meminimalisir penyebaran COVID-19 di IAIN Pontianak khususnya Ma’had Al Jami’ah. Kegiatan ini diikuti oleh 168 Peserta baik santri Ma’had Al Jami’ah maupun keluarga besar IAN Pontianak lainnya. Pelaksanaan vaksin ini dilaksanakan di lantai dasar gedung Ma’had Al Jami’ah dengan protokol kesehatan yang ketat agar tidak terjadi kerumunan. Para peserta vaksin tahap I diwajibkan membawa fotokopi KTP dan mengisi formulir, sementara peserta vaksin tahap II diwajibkan membawa surat keterangan vaksin tahap I. Kegiatan ini diselenggarakan dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

 

Menurut Mudir Ma’had Al Jami’ah Dr. Usman, M.Pd.I., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar Pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak bekerjasama dengan Polresta Kota Pontianak yang didukung oleh rektor IAIN Pontianak serta satgas covid 19 IAIN Pontianak. Sasaran utama kegiatan ini adalah santri Ma’had Al Jami’ah dan kelurga besar IAIN Pontianak. “Selain dengan protokol kesehatan yang ketat kita juga mengupayakan santri melakukan vaksin tahap satu dan dua, dengan harapan agar pelaksanaan kegiatan di ma’had dapat berjalan dengan lancar dan aman dari penyebaran COVID-19. Sehingga para santri dan tenaga pengajar (Musyrif dan Musrifah) dapat menjalankan aktifitas dengan tenang dan nyaman,” ungkapnya ramah.

 

Para santri begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan tidak hanya santri tetapi juga ada beberapa staf dan dosen yang ikut vaksin. Salah satu peserta vaksin tahap II, Rasiam, MA mengapresiasi kegiatan ini sehingga mempermudah dirinya dalam melakukan vaksin tahap II. “Hal ini sangat membantu saya dalam melakukan vaksin tahap II, karena dengan adanya kegiatan ini saya tidak perlu keluar kampus untuk melakukan vaksin, dengan demikian dapat menghemat waktu,” jelasnya.

Demikian juga diungkapkan oleh Siti Fatimah, santriwati Ma’had Al Jami’ah yang juga peserta vaksin tahap I mengatakan bahwa “Kegiatan ini sangat membantu para santri dalam melakukan vaksin. Dengan adanya vaksin di Ma’had Al Jami’ah para santri tidak perlu keluar untuk melakukan vaksin. Saya berharap akan ada kegiatan vaksin tahap berikutnya agar kami dapat menyelesaikan vaksin tahap I dan II,” ungkapnya bersemangat.

Oleh: Hasan
Editor: Omar Mukhtar




Tingkatkan Mutu, FUAD IAIN Pontianak Laksanakan Workshop Penyusunan RPS Kurikulum Baru

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Jum’at, 12 November 2021, Unit Penjamin Mutu Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam (IAIN) Pontianak menyelenggarakan giat Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kegiatan ini dilaksanakan di Aston Pontianak Hotel & Convention Center dari tanggal 12-14 November 2021. Kegiatan ini diikuti oleh para pimpinan jajaran dekanat, dosen tetap PNS, dosen tetap non PNS maupun dosen luar biasa, unit penjamin mutu, gugus mutu, dan program studi, serta jajaran tata usaha FUAD IAIN Pontianak.

Dr. Suhra Wardi, M.Si dalam sambutan sebagai pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester tahun 2021 ini diikuti oleh pimpinan program studi, dosen-dosen dari 6 program studi, juga dari tata usaha. “Walaupun kegiatan ini dalam anggaran dan keadaan yang masih terbatas, alhamdulillah kegiatan ini bisa dilaksanakan,” jelas beliau.

 

Kegiatan yang sangat penting ini diikuti secara langsung para pimpinan fakultas, pimpinan program studi yaitu Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan Konseling Islam (BKI), Manajemen Dakwah (MD), Studi Agama-Ahama (SAA), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), dan Psikologi Islam (PI). Juga dibantu staf tata usaha FUAD IAIN Pontianak. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari” lanjut Suhra Wardi.

Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M.Pd selaku Dekan FUAD IAIN Pontianak dalam sambutan pembukaan menyampaikan rasa syukur karena kurikulum FUAD IAIN Pontianak sudah ditandatangani Rektor. “Kurikulum kita alhamdulillah sudah di SK kan oleh Rektor IAIN Pontianak, jadi kita sudah dapat acuan dalam merumuskan RPS nantinya. Dengan adanya RPS tentu akan tergambar kearah mana kita akan membawa mahasiswa kita masing-masing program studi,”, jelasnya bersemangat.

 

Edi juga menyampaikan komitmen beliau untuk meningkatkan mutu FUAD IAIN Pontianak. “Saya dari dulu berkomitmen meningkatkan mutu di lembaga ini, terutama untuk memperbaiki RPS. Keterlibatan saya disetiap kesempatan workshop seperti ini sudah dari dulu waktu saya masih memimpin di Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak. Hari ini kita melakukan ikhtiar penyusunan RPS demi untuk peningkatan mutu dan kemajuan FUAD IAIN Pontianak. Saya berharap semoga RPS yang kita susun pada kesempatan kali ini bisa in line dengan kurikulum yang ada, bisa dihasilkan LO dan CPMK yang berkualitas,” pungkasnya penuh keyakinan.

Ketika dimintai pendapat, Dr. H. Munawar, M.Si selaku dosen senior FUAD IAIN Pontianak menyampaikan keyakinan workshop ini akan menghasilkan Learning Outcomes (LO) yang sangat operasional dan mudah diterapkan dosen dan dipahami mahasiswa. “Dengan pengalaman yang kami miliki, kami yakin workshop RPS ini nanti juga bisa menghasilkan LO masing-masing program studi yang lebih operasional untuk kita sampaikan kepada mahasiswa. Sehingga Capaian Pembelajaran Mata Kuliah  (CPMK) benar-benar hasil pengembangan dari LO program studi masing-masing di FUAD IAIN Pontianak,” tutur Pak Mun sapaan akrabnya.

Pada workshop RPS ini, panitia juga mengundang stakeholder dan juga para Dosen Luar Biasa (DLB) yang berlatar dari macam-macam instansi dan organisasi, antara lain dari Himpsi Kalimantan Barat, dan Garuda Training Kalimantan Barat.

Penulis: Didi Darmadi
Editor: Omar Mukhtar




Perwakilan Racana IAIN Pontianak Kenalkan Baju Adat Dayak di PWN PTK XV

PALEMBANG (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak mengutus mahasiswa dari Racana Abu Nuwas – Rabiatul Adawiyah Gudep 04.079- 04.080 Syarif Hidayatullah Pangkalan IAIN Pontianak dalam kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV Tahun 2021. Kegiatan ini berlangsung di Bumi Perkemahan Jakabaring Sport City, Palembang. Direncanakan kegiatan ini berlangsung dari Tanggal 09-14 November 2021. Terdapat 58 PTKIN yang diundang dalam kegiatan ini.

Sesuai jadwal, pada hari Rabu, (10/11/2021) berlangsung upacara adat Anak Bumi Sriwijaya. Upacara ini bertujuan untuk membuat peserta dapat mengenal adat istiadat, suku dan budaya dari semua daerah se-Indonesia. Upacara adat ini juga dapat dimaknai sebagai simbol dari Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan.

 

Muhammad Budiman yang mengikuti dan menggunakan baju adat Dayak ini mengungkapkan “Saya merasa sangat bangga dapat membawa nama baik kontingen Kalimantan Barat, dengan menggunakan Pakaian khas Suku Dayak, dengan bahan dari kulit kayu Kepuak. Yang mana saat kita berada ditingkat nasional, akan banyak sekali suku-suku yang ada di Indonesia. Bahkan ketika kami berkumpul di kegiatan upacara adat Anak Bumi Sriwijaya ini, kami bisa mengeksplor dan mempublikasikan bahwasanya pakaian khas Dayak Kalimantan Barat itu sangat menarik mata kawan-kawan secara Nasional. Kemudian dari kegiatan ini, kami bisa membawa nama Kampus IAIN Pontianak lebih dikenal di kancah nasional.”

Ravika Revira Ginting yang juga menggunakan baju adat Dayak, juga menyampaikan “Saya selaku Pemangku Adat Dewan Racana Rabiatul Adawiyah cukup bangga dapat menggunakan dan memperkenalkan pakaian adat Dayak khas Kalimantan Barat. Dalam agenda Upacara Adat Anak Bumi Sriwijaya. Upacara adat ini banyak sekali berbagai macam baju adat yang dikenakan kakak-kakak Pramuka Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia. Selain menjalin hubungan silaturahmi yang baik. Di sini kita juga saling mengenal dan mengetahui beraneka ragam adat budaya yang ada di indonesia.”

 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Abdul Mukti, MA., yang juga merupakan Pimpinan Kontingen mengatakan “Alhamdulillah, kontingen Pramuka Racana IAIN Pontianak semua sudah hadir di Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV. Acara ini direncanakan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, K.H. Yaqut Cholil Qoumas., pada Kamis, (11/11/2021). Mudah-mudahan kontingen IAIN Pontianak bisa berpartisipasi maksimal dan mengharumkan nama kampus IAIN Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat,” ujarnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Seminar Moderasi Beragama Pembuka Rangkaian PWN Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) XV di UIN Raden Fatah Palembang.

PALEMBANG (iainptk.ac.id) — Dalam rangka memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan washatiyah, Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang menggelar Dialog Lintas Iman. Dialog tersebut dilaksanakan bagian rangkaian pembuka kegiatan bagi peserta perkemahan sebelum dilaksanakan pembukaan secara resmi oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas pada hari Kamis, (11/11/2021).

Dialog Lintas Iman ini dilaksanakan di Aula Wisma Atlet Jakabaring Sport City hari Rabu taggal 10 November 2021, dialog yang di ikuti oleh peserta dari Perguruan Tinggi Keagamaan di seluruh Indonesia ini khusus diperuntukkan bagi para peserta perkemahan  sebagai pembekalan dan penanaman nilai-nilai moderasi beragama.

Menurut Dr. H. Saefudin Latief, S.Ag, M.Si sebagai narasumber pada kegiatan tersebut menyatakan bahwa, hendaknya kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa mengedepankan agama yang lebih inklusif dan penuh toleransi Sehingga nantinya pemuda tidak mudah untuk mengklaim bahwa dirinya yang paling benar dan dapat menerima perbedaan pandangan diantara sesama. Indonesia adalah negara multikultural (majemuk) yang terdiri dari berbagai etnis, bahasa, adat istiadat hingga agama. Kemajemukan tersebut pada satu sisi merupakan kekuatan sosial dan keragaman yang indah apabila antara satu dengan yang lainnya saling bersinergi dan saling bekerjasama untuk membangun bangsa. Namun kemajemukan jika tidak dikelola dan dibina dengan tepat dan baik akan menjadi pemicu sekaligus penyulut konflik kekerasan. Agama yang ditampilkan di Indonesia hendaknya lebih bersifat inklusif, toleran, dan terbuka dalam proses demokratisasi yang sedang dibangun oleh negara ini. Hal ini dapat dilihat dari sejarah perjuangan Indonesia yang mana para pendahulu rela mengorbankan jiwa dan raga demi mempertahankan kemerdekaan dan eksisnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Selain itu Menurut Kasubag Humas Kemenag Provinsi Sumatera Selatan tersebut menyatakan bahwa dialog ini sangat bagus dan mesti diberikan atensi yang sebesar-besarnya untuk panitia penyelenggara yang telah mengupayakan adanya materi tentang moderasi beragama ini. Kedepanya harapan kami melalui peserta perkemahan nasional ini semoga bisa menjadi corong untuk mesosialisasikan moderasi beragama terhadap lingkungan sekitar, kelompok maupun oraganisasi-organisasi yang ada dimana pun berada tutup pengurus FKUB Sumatera Utara Tersebut. Adapaun menurut salah satu peserta seminar Ajeng Lestari yang merupakan anggota kontingen dari Racana IAIN Pontianak Kalimantan Barat mengatakan dengan diadaknya dialong moderasi beragama ini kami tahu bahwa didalam beragama itu tidak boleh ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya. Prinsip moderasi beragama menyeimbangkan kebaikan yang berhubungan dengan Tuhan dengan kemaslahatan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Selain itu Ajeng juga menyampaikan bahwa moderasi beragama merupakan upaya mengembalikan pemahaman dan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, yakni untuk menjaga harkat, martabat, dan peradaban manusia.

Penulis : Sueib dan Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Dekan FEBI IAIN Pontianak Sampaikan Pesan dan Trik Penting pada Yudisium III

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, menggelar kegiatan Yudisium yang ke 3. Yudisium kali ini berlangsung secara daring dan luring. Secara luring kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdurrani Mahmad IAIN Pontianak, pada Selasa, (09/11/2021).

Secara daring terdapat peserta Yudisium dari berbagai daerah di Kalimantan Barat mengikuti kegiatan ini melalui Zoom Meeting. Adapun jumlah keseluruhan 148 mahasiswa yang di Yudisium kali ini. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan yang dapat menyebabkan terjadinya penyebaran covid-19.

Turut hadir secara luring dalam kegiatan ini Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. Cucu, S.Ag., M.Ag beserta jajarannya. Mahasiswa dengan predikat terbaik dan tercepat mendapatka kehormatan untuk hadir bersama orangtuanya.

 

Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. Cucu, S.Ag., M.Ag dalam kesempatan ini menyampaikan pentingnya yudisium “Kami ingin mengukuhkan mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya secara sah melalui yudisium, karena saat ujian skripsi tidak semua mahasiswa dikukuhkan.” Selanjutnya pihak fakultas akan menyerahkan mahasiswa kepada Rektor IAIN Pontianak, untuk di wisuda pada tanggal (15-16/11/2021) di IAIN Pontianak.

Beliau juga menekankan bahwa yudisium ini penting dan perlu dilakukan sebelum dilaksanakannya Wisuda. “Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studi dan belum dikukuhkan, belum bisa di wisuda. Setelah dikukuhkan, kalian sudah sah menyandang gelar lulusan dari FEBI IAIN Pontianak,” ujarnya.

Beliau juga mengingatkan bahwa “yudisium dan wisuda, bukan akhir dari segalanya, tapi ini adalah langkah awal menuju mewujudkan cita-cita. Tentu selama perkuliahan banyak hal yang sudah kalian tempuh. Kalian sudah mengenal diri, membangun energi positif, dan mengendalikan ego. Hal itu dilakukan agar tetap menjalankan kuliah dengan baik. Kalian juga sudah bisa memerangi rasa malas dan rasa bosan untuk meraih sebuah gelar.”

 

Beliau yang juga merupakan dekan perempuan satu-satunya saat ini di IAIN Pontianak, mengingatkan kepada peserta yudisium “Kalian akan memasuki dunia nyata. Setelah sarjana kalian akan berhadapan dengan masyarakat. Kalian harus mengetahui langkah awal memasuki dunia nyata, didalamnya ada persaingan, ada tantangan, apa lagi sekarang sudah masuk ke zaman perubahan yang begitu cepat.”

“Semakin dekat dengan cita-cita, akan semakin besar tantangannya. Namun hal itu tidak perlu ditakuti, karena kalian sudah 4 tahun di kampus ini,” ujarnya dan menambahkan trik menghadapi era saat ini.

Triknya, “Kalian tidak hanya cukup dengan bidang ilmu yang dipelajari diperkuliahan, tapi kalian perlu ada keterampilan. Sehingga bisa mandiri dan menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja itu. Kalian juga harus siap bersaing dengan siapapun dan kapanpun. Ketika kalian sudah dibekali dengan berbagai keterampilan, kalian akan siap menghadapi dunia kerja.”

 

Beliau menyebutkan bahwa “Tantangan merupakan suatu ujian untuk meraih kesuksesan. Karena Allah tidak akan membiarkan begitu saja manusia mencapai kesuksesan, tapi akan diuji. Kalau kita tahu ada ujian, maka siapkanlah diri. Allah akan beri ujian, tapi Allah jugalah Sang penyelesai masalah. Siapa saja yang selalu membesarkan Asma Allah, baik kepada orang tua, memiliki akhlah yang baik sesamanya, tentu Allah akan menyelesaikan masalah kita. Jangan takut untuk menghadapi dunia nyata, ada Allah yang akan mendampingi kita untuk menyelesaikan masalah kita, ” pesannya.

Terakhir beliau menyampaikan “Kami seluruh pimpinan di FEBI mengucapkan selamat atas prestasi yang sudah di capai dan kalian sudah layak menyandang gelar sarjana. Semoga bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Jangan lupa kalian adalah Sarjana Ekonomi yang lahir dari IAIN Pontianak, tentu ada bedanya dengan lulusan lain. Mahasiswa IAIN Pontianak akan unggul dan ulung,” pungkasnya.

Adapun yang menjadi Lulusan Tercepat Program Studi Ekonomi Syariah, WIRDAWATI, SE., dengan IPK 3,79 Masa Studi 4 Tahun 6 Bulan 15 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

 

Lulusan Tercepat Program Studi Perbankan Syariah, KOMARIAH, SE., dengan IPK 3,90 Masa Studi 4 Tahun 0 Bulan 7 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Lulusan Tercepat Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, KOMARIAH, SE., dengan IPK 3,90 Masa Studi 4 Tahun 0 Bulan 7 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Lulusan Terbaik Program Studi Ekonomi Syariah, SILVIA PUSPITA SARI, SE., dengan IPK 3,97 Masa Studi 4 Tahun 9 Bulan 6 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Lulusan Terbaik Program Studi Perbankan Syariah, KOMARIAH, SE., dengan IPK 3,90 Masa Studi 4 Tahun 0 Bulan 7 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Lulusan Terbaik Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, SILVIA PUSPITA SARI, SE., dengan IPK 3,97 Masa Studi 4 Tahun 9 Bulan 6 Hari dengan Predikat Kelulusan Sangat Memuaskan.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Dorong Prestasi Olahraga Mahasiswa, IAIN Pontianak Utus Dua Atlet Mahasiswa Lomba di Kejurnas Cabor Petanque 2021

JAKARTA (iainptk.ac.id) – Kejuaran Nasional Mahasiswa Cabang Olahraga (Cabor) Petanque antar Perguruan Tinggi se- Indonesia tahun 2021, di gelar pada 6-7 November 2021. Perlombaan ini berlokasi di Lapangan Petanque FIK Universitas Negeri Jakarta (UNJ) beralamat di Jln. Pemuda. No 10. Pulogadung Jakarta Timur.

IAIN Pontianak sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Kalimantan Barat pun tak kalah ikut serta, mendelegasi 2 mahasiswa Atlet Petanque yakni Dedi Rianto dan Rifki Aditya untuk ikuti Kejurnas mahasiswa tahun 2021, dengan banyak persiapan tentunya dari latihan dan fisik agar bisa memberikan yang maksimal pada kejuaran tersebut, upaya doa juga terus dipanjatkan agar mendapat hasil yang terbaik serta di mudahkan dalam segalanya.

Mahasiswa utusan IAIN Pontianak juga di dampingi oleh  Bapak Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, dalam pesannya beliau menuturkan “Kita selalu mensupport dan mendorong bagi mahasiswa yang akan mengikuti aneka kompetisi di semua bidang untuk meningkatkan prestasi mahasiswa yang bersangkutan dan memiliki dampak bagi prestasi perguruan tinggi.”

Beliau juga berharap agar mahasiswa yang mengikuti kompetisi agar selalu memiliki mental yang kuat, sportif, siap kalah apalagi menang, semoga dengan kompetisi ini dapat menambah pengalaman dan pembelajaran yang baik ke depan. Selamat bertanding dan semoga hasil terbaik yang didapatkan,” ungkapnya.

 

Dedi Rianto, yang diutus dalam perlombaan ini berharapan bisa bertanding dengan maksimal, sehingga bisa menorehkan prestasi untuk IAIN Pontianak. Dedi juga mengatakan “Kami sudah melakukan latihan yang rutin selama ini, sehingga persiapan kami rasa sudah 100%,” ungkapnya dengan penuh percaya diri.

Bagi yang belum tahu, Cabor Petanque dimainkan dengan cara melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu yang diletakkan di depan pemain sebagai sasaran dan kaki harus berada di lingkaran kecil. Permainan ini biasa dimainkan di rerumputan, pasir, atau permukaan tanah lain. Olahraga ini bisa dilakukan secara individu maupun berregu.

Petanque awalnya merupakan permainan tradisional asal negara Prancis yang merupakan pengembangan dari permainan zaman Yunani Kuno sekitar abad ke-6 SM, versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat, di Provence, di selatan Prancis.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar