IAIN Pontianak Tambah 3 Profesor Baru di Tahun 2025

Pontianak (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan penambahan tiga guru besar baru pada tahun 2025. Pencapaian ini diumumkan dalam acara Penyampaian Keputusan Menteri Agama (KMA) Profesor kepada 185 guru besar di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia, yang dilaksanakan secara daring pada Selasa, 25 Maret 2025, pagi.

Ketiga profesor baru dari IAIN Pontianak yang dianugerahi gelar guru besar pada tahun 2025 ini adalah:

  1. Prof. Dr. Sukino, S.Ag., M.Ag
  2. Prof. Dr. Sahri, M.A.
  3. Prof. Dr. Faizal Amin, S.Ag., M.Ag

Acara ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah pengakuan atas pencapaian luar biasa dalam perkembangan ilmu pengetahuan, yang menjadi puncak dari pencapaian akademis dosen. Dalam kesempatan tersebut, turut mendampingi Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., serta Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Dr. H. Ridwansyah, M.Si.

Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, IAIN Pontianak memperoleh tiga guru besar. Ini adalah bagian dari upaya untuk terus meningkatkan kualifikasi akademik di kampus kita. Saya mengucapkan selamat kepada rekan-rekan yang telah memperoleh gelar guru besar. Semoga pencapaian ini dapat memotivasi dosen lainnya untuk terus bekerja keras dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, sehingga kualitas akademik IAIN Pontianak semakin meningkat,” ujar Prof. Syarif.

Pada acara tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag RI, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., turut memberikan amanah baru. Menurutnya, penambahan guru besar ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. “Dengan amanah ini, kami berharap dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan secara makro dan menjadi referensi bagi dunia pendidikan,” ungkapnya.

 Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama juga menyampaikan pentingnya penambahan guru besar dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi. “Sejak tahun 2021, jumlah guru besar di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) terus bertambah. Kami berharap ini dapat menjaga marwah dan mutu, serta mendorong kampus-kampus di PTKN untuk bereputasi internasional,” katanya.

Dengan tambahan tiga profesor baru ini, IAIN Pontianak terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kualifikasi akademik, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Penulis : BEP

Editor : Bambang




Rektor IAIN Pontianak Terima Kunjungan Polda Kalimantan Barat Bahas Gangguan Kamtibmas

Pontianak (iainptk.ac.id) – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menerima kunjungan dari Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat dalam rangka silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat. Pertemuan yang berlangsung di ruang Rektor, lantai II Gedung Rektorat, ini membahas berbagai faktor yang mempengaruhi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), terutama ancaman paham radikalisme.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Kasubdit Fasharkam Dit Polairud Polda Kalbar, AKBP Suwandi, S.Ag., Kasubbid Tekinfo Bid TIK Polda Kalbar, Kompol Syaruf Eddy, S.Sos, M.H., Kasubdit Bintibsos Dit Binmas Polda Kalbar, AKBP Oon Sudarman, SE., dan Kasi Sisarbinmasair Dit Polair Polda Kalbar, Kompol Aam Kudussusalam, S.H., M.H.

Dalam diskusi tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, MA., mengatakan bahwa salah satu faktor utama terganggunya kamtibmas adalah penyebaran paham radikal. Radikalisme yang mengadopsi paham takfiri cenderung membid’ahkan pihak lain dan berpotensi memecah belah umat Islam melalui adu domba antar aliran. Lebih lanjut, paham radikalisme yang diimpor dari luar negeri juga berkontribusi terhadap munculnya aksi terorisme, yang dalam bentuk ekstremnya melahirkan tindakan bom bunuh diri.

Radikalisme beragama seringkali dicirikan oleh sikap intoleran dan penggunaan teks-teks suci sebagai dasar pembenaran tindakan mereka. Hal ini sangat berbahaya bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan ideologi Pancasila. Salah satu bentuk upaya pendegradasian nilai-nilai Pancasila oleh kelompok radikal adalah dengan menyebutnya sebagai ‘toghut’ serta mengkafirkan pihak lain.

Sebagai langkah konkret dalam menangkal paham radikalisme, Rektor mengajak Polda Kalimantan Barat untuk berkolaborasi dalam berbagai program, termasuk di masjid-masjid dengan memastikan para penceramah dan khatib yang diundang adalah mereka yang memiliki pemahaman agama yang moderat. Selain itu, dalam kegiatan akademik seperti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) serta sertifikasi wawasan kebangsaan bagi pengurus organisasi mahasiswa (Ormawa), IAIN Pontianak secara rutin mengundang pemateri dari Polda dan TNI.

Sebagai bentuk timbal balik, IAIN Pontianak juga mendorong agar Polda Kalimantan Barat melibatkan sumber daya manusia (SDM) dari kampus yang memiliki pemikiran moderat dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi terkait keamanan serta kebangsaan. Dengan sinergi ini, diharapkan upaya dalam menjaga stabilitas kamtibmas dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dapat berjalan lebih efektif.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




DWP IAIN Pontianak Hadiri Pengukuhan Pengurus DWP Kemenang Se-Indonesia

Pontianak (iainptk.ac.id) – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Pontianak, Vinna Lusiana, S.H., M.Kn., bersama anggota DWP lainnya, hadir secara daring dalam acara Pengukuhan Pengurus DWP Unsur Pelaksana, DWP Kanwil Kemenag Provinsi dan DWP PTKN masa bakti 2024-2029 dengan total jumlah 3.067 pengurus. Acara ini diselenggarakan oleh DWP Kementerian Agama (Kemenag) Pusat. Selasa, 4 Maret 2025.

Dalam kesempatan ini, Ketua DWP Kemenag Pusat, Sinarliati Kamaruddin Amin, membahas tentang organisasi dan sosialisasi AD-ART oleh DWP Kemenag RI Pusat baru. Acara ini bertujuan untuk memperkuat organisasi DWP di bawah Kementerian Agama dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran DWP dalam masyarakat.

Sinarliati Kamaruddin Amin, selaku Ketua DWP Kemenag Pusat, menyatakan bahwa Keberadaan DWP harus bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. “Sebagai pengurus DWP, harus terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri dan wawasan yang luas untuk berkontribusi bagi masyarakat,” katanya.

Beliau juga menekankan pentingnya setiap program yang dijalankan oleh DWP harus berdampak nyata bagi masyarakat. “Tunjukkan bahwa kita DWP Kemenag berbeda dengan kementerian yang lain,” pintanya.

Dengan kehadiran DWP IAIN Pontianak dalam acara ini, diharapkan dapat memperkuat sinergi antara DWP IAIN Pontianak dengan DWP Kemenag Pusat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran DWP dalam masyarakat.

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Pontianak, Vinna Lusiana, S.H., M.Kn., menyambut baik acara Pengukuhan Pengurus DWP se-Indonesia masa bakti 2024-2029. Beliau menyatakan bahwa DWP IAIN Pontianak siap mendukung program DWP Kemenag Pusat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran DWP dalam masyarakat.

“Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam acara ini. Kami siap mendukung program DWP Kemenag Pusat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran DWP dalam masyarakat,” ungkapnya paska pelantikan berakhir.




IAIN Pontianak Bersama UNIMAS Malaysia, KUPU SB Brunei, dan WALAILAK University Thailand Siapkan International Student Paper Competition

Pontianak (iainptk.ac.id) – Kolaborasi akademik lintas negara semakin diperkuat! IAIN Pontianak bersama UNIMAS Malaysia, KUPU SB Brunei Darussalam, dan WALAILAK University Thailand tengah mempersiapkan International Student Paper Competition yang akan menjadi ajang bergengsi bagi mahasiswa untuk menyumbangkan gagasan ilmiah mereka. Persiapan ini dibahas dalam pertemuan daring melalui Zoom Meeting pada Minggu, 2 Maret 2025.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., mengungkapkan kegiatan Internasional ini merupakan perintah Rektor IAIN Pontianak kepada Wakil Rektor III untuk aktif berkegiatan termasuk kegiatan bidang kemahasiswaan.
PIC Kegiatan ini Dr. Nur Hamzah menjelaskan bahwa latar belakang kegiatan ini dilakukan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia, tetapi juga menimbulkan berbagai tantangan seperti perubahan iklim, krisis energi, degradasi lingkungan, serta ketimpangan sosial. Oleh karena itu, diperlukan solusi inovatif berbasis sains yang tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tetapi juga dapat diimplementasikan secara nyata. “Kompetisi ini hadir sebagai platform yang mempertemukan akademisi, mahasiswa, dan praktisi untuk bertukar gagasan serta mencari solusi atas berbagai permasalahan global,” ungkapnya.
Beliau menambahkan “Melalui kompetisi ini, mahasiswa diharapkan dapat mengasah pemikiran kritis, memperluas wawasan akademik, serta menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan mengusung tema ‘Sains, Lingkungan, dan Masa Depan Peradaban Global’, acara ini akan menjadi ajang bergengsi bagi para peserta untuk menunjukkan kontribusi ilmiahnya dalam menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.

Kompetisi ini akan diselenggarakan pada 24 – 25 Juni 2025 dan akan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting. Peserta yang dapat mengikuti ajang ini adalah mahasiswa S1 dan S2 dari IAIN Pontianak, UNIMAS Malaysia, KUPU SB Brunei Darussalam, dan WALAILAK University Thailand.
Dr. Hamzah melanjutkan bahwa Rangkaian acara mencakup kompetisi artikel ilmiah dan diskusi paralel, di mana para peserta akan mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari perwakilan universitas mitra.
Sejumlah tahapan akan dilalui dalam kompetisi ini, dimulai dari pengumuman kompetisi, batas pengiriman makalah, penilaian awal, sesi presentasi, hingga pengumuman pemenang. Setiap makalah akan dinilai berdasarkan orisinalitas dan kebaruan gagasan, relevansi dengan tema, metodologi penelitian, kualitas penulisan, dampak serta aplikabilitas solusi yang ditawarkan, serta kemampuan presentasi.
Para pemenang akan mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk sertifikat, publikasi dalam jurnal ilmiah, serta hadiah uang tunai. Selain itu, makalah terbaik dari setiap kategori akan mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi akademiknya.

Penutup, Dr. Ismail mengatakan bahwa Kompetisi ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga momentum penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan keilmuan dan memperluas jejaring akademik di tingkat internasional. Dengan adanya kolaborasi lintas negara ini, diharapkan lahir ide-ide inovatif yang dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan dan keberlanjutan peradaban global.




Pelaksanaan Asesmen Lapangan untuk Pembukaan Program Doktor Studi Islam

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan asesmen lapangan dalam rangka pembukaan Program Studi (Prodi) Doktor (S3) Studi Islam pada Jumat, 28 Februari 2025. Kegiatan ini berlangsung di ruang VIP Gedung Terpadu IAIN Pontianak dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan dan pejabat kampus.

Acara dimulai dengan penyambutan para asesor di Gedung VIP Terpadu. Asesmen lapangan ini dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek) I Dr. Ali Hasmy, M. Si, Wakil Rektor II Prof. Dr. Saifuddin Herlambang, MA, Dr. Ridwansyah, M.Si Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (Kabiro), , Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Prof. Dr. Edi Kurnanto, M. Pd, Mudir Ma’had Dr. Gito Suroso, MA, serta para pimpinan Pascasarjana IAIN Pontianak.

Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, Prof. Dr. Zaenuddin, MA., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada para asesor dan seluruh jajaran pimpinan IAIN Pontianak yang hadir. Beliau mengungkapkan bahwa pembukaan Prodi Doktor Studi Islam adalah sebagai upaya dalam memberikan kesempatan menempuh studi lanjut dan meningkatkan kualitas SDM yang nantinya akan berkonstribusi pada pembangunan daerah dan termasuk IAIN Pontianak.

Prof. Dr. Zaenuddin, MA, juga menyampaikan kesiapan Pascasarjana IAIN Pontianak untuk menyelenggarakan perkuliahan program doktor Studi Islam. Ia menegaskan bahwa persyaratan akademik, sistem akademik dan fasilitas kampus telah disiapkan sedimikian rupa untuk mendukung penyelenggaraan program ini. Menurutnya, Pascasarjana IAIN Pontianak berambisi untuk menjadi pusat studi Islam di kawasan Borneo, dengan memperkuat posisi sebagai lembaga pendidikan tinggi yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan Islam di wilayah Kalimantan Barat.

Acara assesmen lapangan ini secara resmi dibuka oleh Rektor IAIN Pontianak yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Prof. Dr.H. Saifuddin Herlambang, MA., Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa pembukaan Prodi Doktor (S3) Studi Islam merupakan kebutuhan yang sangat dinantikan oleh masyarakat. “Prodi S3 ini sangat ditunggu-tunggu oleh banyak pihak. Kami berharap program ini segera terwujud mengingat tingginya minat masyarakat terhadap studi Islam di tingkat doktoral,” ujar Prof. Saifuddin.

Proses asesmen lapangan dilakukan oleh tim asesor yang terdiri dari Prof. Dr. H. Thib Raya, MA., dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Prof. Dr. H. Abdul Rohman, M.Ag dari UIN Wali Songo Semarang. Dalam keterangannya, Prof. Thib Raya menyampaikan bahwa visitasi merupakan tahapan wajib dalam proses pembukaan program doktor. Ia juga menegaskan bahwa asesmen akan dilaksanakan secara objektif dan sesuai dengan fakta di lapangan. “Pembukaan program S3 di Pascasarjana IAIN Pontianak merupakan langkah yang baik, mengingat program ini terbuka untuk berbagai latar belakang keilmuan,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. H. Abdul Rohman, M.Ag., dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa secara umum tidak ditemukan kendala dalam hal administrasi. Namun, ia menekankan pentingnya melengkapi sedikit dokumen lagi sebagai bagian dari persyaratan pembukaan program baru.

Kegiatan asesmen diakhiri dengan peninjauan langsung ke sejumlah fasilitas pendukung, termasuk ruang kelas yang akan digunakan untuk proses perkuliahan di Prodi Doktor Studi Islam. Dengan terselenggaranya asesmen lapangan ini, diharapkan Prodi Doktor Studi Islam Pascasarjana IAIN Pontianak dapat segera memperoleh izin resmi dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan kajian keislaman di Indonesia.

Penulis : Tim Publikasi Pascasarjana




IAIN Pontianak Apresiasi Fakultas dan Unit Berprestasi dalam Raker 2025

Singkawang (iainptk.ac.id), 26 Februari 2025 – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menutup Rapat Kerja (Raker) tahun 2025 dengan penuh prestasi dan apresiasi. Acara yang berlangsung di Hotel Dayang Resort, Kota Singkawang, ini ditutup secara resmi oleh Prof. Dr. H. Saifuddin Herlambang, S.Ag., M.A., selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (Warek II), yang mewakili Rektor IAIN Pontianak.

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dalam publikasi berita, Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., memberikan Penghargaan Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 kepada fakultas:

Terbaik 1 – Fakultas ushuluddin, Adab dan Dakwah – Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 dengan Jumlah 515 Berita.

Terbaik 2 – Fakultas Syariah – Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 dengan Jumlah 168 Berita.

Terbaik 3 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam- Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 dengan Jumlah 140 Berita.

Terbaik 4 – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan – Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 dengan Jumlah 66 Berita.

Tak hanya dalam bidang publikasi, IAIN Pontianak juga memberikan Reward Tata Kelola Keuangan Tahun Anggaran 2024 sebagai bentuk penghargaan terhadap pengelolaan administrasi keuangan yang baik dan transparan. Dr. Fauziah, S.Pd., M.M., selaku Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Pontianak, menyerahkan penghargaan kepada unit terbaik dalam berbagai kategori, di antaranya:

 

01. Tercepat pengumpulan LPj dikelola oleh Fakultas syarian dan Perpustakaan
02. LPj Paling Rapi dikelola oleh Fakultas Syariah
03. Risiko temuan terendah dikelola oleh Pascasarjana, Fakultas Syariah, & Mahad Al Jamiah.
04. SPj Ormawa terbaik dikelola oleh Ormawa Fakultas Syariah dan Ormawa UKK Olah Raga.
05. SPj Perjadin terlengkap Tahap I dikelola oleh FTIK, FEBI, dan Fakultas Syariah.
06. SPj Prodi terbaik dikelola oleh Tadris Matematika, Akuntansi Syariah, Manajemen Bisnis Syariah, Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, & Laboratorium Fakultas Syariah
07. SPj terbaik untuk pengelolaan anggaran kurang dari 50 juta dikelola oleh FEBI, Pascasarjana dan LP2M.
08. SPj terbaik untuk pengelolaan anggaran 50 juta-100 juta adalah kegiatan KKL Nusantara yang dikelola oleh LP2M.
09. SPj terbaik untuk pengelolaan anggaran 100 juta-200 juta adalah kegiatan PKL yang dikelola oleh FUAD.
10. SPj tebaik untuk pengelolaan anggaran lebih dari 200 juta adalah kegiatan Raker Institut yang dikelola oleh LPM.

Apresiasi ini menjadi bukti nyata komitmen IAIN Pontianak dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kualitas publikasi akademik. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan seluruh fakultas dan unit kerja semakin termotivasi untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi kemajuan institusi.

 




Rapat Kerja IAIN Pontianak Dibuka di Singkawang, Bahas Strategi Pasca Efisiensi

Singkawang (iainptk.ac.id) 24 Februari 2025 — Rapat Kerja (Raker) yang diadakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak resmi dibuka pada 24 Februari 2025 di Hotel Dayang Resort, Kota Singkawang, oleh Rektor IAIN Pontianak. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 27 Februari 2025 dan diikuti oleh 112 pimpinan di lingkungan IAIN Pontianak.

Acara pembukaan Raker dipimpin oleh Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A. Dalam sambutannya, Prof. Syarif menekankan pentingnya pembahasan selama Raker, terutama dalam topik utama mengenai Optimalisasi Penggunaan Sarana dan Prasarana untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi. Kegiatan ini mengusung tema SDM Unggul, IAIN Berjaya, yang mencerminkan komitmen IAIN Pontianak dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

“Melalui rapat kerja ini, kita berharap dapat merumuskan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan pemanfaatan sarana dan prasarana di kampus, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di IAIN Pontianak,” ujar Prof. Syarif.
Arahan Rektor: Kemandirian dan Evaluasi Kinerja
Dalam kesempatan ini, Rektor juga menyoroti pentingnya kesadaran setiap unit untuk lebih mandiri dan tidak hanya bergantung pada alokasi anggaran dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran).
“Kita terbiasa bekerja dengan uang. Setelah dipangkas, kita harus sadar bagaimana kita bisa mandiri dan tidak selalu menjadi wayang dari DIPA,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Syarif menekankan bahwa Raker ini merupakan puncak dari evaluasi kinerja kampus secara menyeluruh. Beliau menegaskan pentingnya kesadaran kolektif dalam melakukan evaluasi diri. Rektor juga meminta Satuan Pengawasan Internal (SPI) untuk menyampaikan hasil evaluasi yang telah dilakukan, baik secara internal maupun eksternal.


Fokus pada Pengelolaan Anggaran dan Program Strategis
Selain itu, dalam Raker ini juga dibahas berbagai isu penting terkait pengembangan kampus, baik dari sisi sarana fisik, fasilitas pendidikan, maupun teknologi yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Rektor juga memberikan arahan terkait pelaksanaan anggaran tahun 2025 dengan menekankan transparansi dan efisiensi dalam penggunaannya. Beliau berharap anggaran tahun ini dapat digunakan secara optimal untuk mendukung target strategis kampus, terutama dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pengajaran.
Raker IAIN Pontianak ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi serta memberikan dampak positif bagi pengembangan kampus. Dengan optimalisasi sarana dan prasarana, diharapkan mahasiswa dan civitas akademika IAIN Pontianak dapat merasakan manfaat nyata dalam proses pembelajaran dan pengembangan keilmuan.

 




Optimalisasi Teknologi Digital, Pascasarjana IAIN Pontianak Gelar BIMTEK

Pontianak (iainptk.ac.id)  – Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pendidikan” pada 19 Februari 2025 di gedung rektorat lt.4. Kegiatan ini dihadiri oleh tenaga kependidikan, dosen, serta mahasiswa, dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan teknologi digital guna menunjang proses akademik dan administratif.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Zaenuddin, MA selaku Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta dan pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa di era digital saat ini, kebutuhan akan pelatihan seperti Bimtek menjadi sangat penting, tidak hanya bagi tenaga kependidikan tetapi juga bagi dosen dan mahasiswa.

“Bimbingan teknis ini diadakan sebagai bentuk respons terhadap perkembangan zaman. Pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan akademik. Baik tenaga kependidikan, dosen, maupun mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan sistem berbasis digital guna mendukung peningkatan mutu pendidikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa manfaat dari Bimtek ini adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penerapan teknologi digital dalam berbagai aspek pendidikan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta dapat lebih mudah mengakses dan memanfaatkan layanan berbasis digital, baik dalam administrasi akademik maupun dalam pembelajaran.

“Kami berharap melalui Bimtek ini, sistem pelayanan akademik berbasis digital di lingkungan Pascasarjana IAIN Pontianak semakin optimal. Selain memudahkan tenaga kependidikan dalam memberikan layanan, dosen dan mahasiswa juga dapat memperoleh akses informasi dengan lebih cepat dan efisien,” tambahnya.

Wakil Rektor I IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) bertema Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pendidikan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penerapan teknologi digital dalam proses pembelajaran, khususnya yang berbasis Massive Open Course (MOC). Dr. Ali Hasmy juga menyampaikan bahwa layanan akademik di IAIN Pontianak, termasuk di program pascasarjana, telah berbasis digital, sehingga dapat menjadi contoh dalam penerapan teknologi dalam pendidikan. Selain itu, beliau menggarisbawahi bahwa pelaksanaan perkuliahan harus dilakukan secara maksimal melalui platform Zoom untuk memastikan efektivitas pembelajaran daring.

Dengan terselenggaranya Bimtek ini, Pascasarjana IAIN Pontianak terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi tantangan era digital dan mendukung transformasi pendidikan berbasis teknologi. Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh civitas akademika dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses akademik di lingkungan perguruan tinggi.

Penulis : Tim Publikasi Pascasarjana




IAIN Pontianak Selenggarakan FGD Pejabat Fungsional Penyetaraan Kemenag Kalbar

Pontianak (iainptk.ac.id) — IAIN Pontianak menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pejabat Fungsional Penyetaraan Kementerian Agama Wilayah Kalimantan Barat dengan tema “Menggali Potensi dan Kendala untuk Mewujudkan Optimalisasi Peran dan Profesionalisme.”

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si.; Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H. Kaharudin, S.Ag.; serta 35 pejabat fungsional penyetaraan dari IAIN Pontianak dan Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat. Acara berlangsung di Hotel Orchard Gajah Mada, Pontianak, pada Kamis (13/2/2025).

Dr. Ali Hasmy menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momen bagi peserta untuk berbagi pengalaman terkait kebijakan penyetaraan. Hasil diskusi ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi yang nantinya akan disampaikan kepada pemangku kebijakan.

“Saya berharap kegiatan ini dapat menyerap perspektif para pejabat yang mengalami kebijakan ini, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi. Tujuannya adalah untuk mencapai kinerja birokrasi yang optimal demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Kanwil Kalimantan Barat mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting karena membahas langsung tugas dan tanggung jawab pejabat fungsional.

“Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan kebijakan ini, tetapi tetap bersemangat dalam bekerja,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, “Saya berharap kita dapat menemukan berbagai cara untuk meningkatkan pangkat kepegawaian, namun tetap berfokus pada peningkatan kinerja dan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat.”

Adi Mulyono, S.Sos., selaku Analis SDM Aparatur, selalu Ketua penyelenggara kegiatan menyampaikan bahwa FGD ini merupakan inisiatif untuk menindaklanjuti kebijakan penyetaraan pejabat fungsional sedang berjalan dan menunjukan fenomena belum mencapai tujuan kebijakan secara optimal, sehingga disinergikan dengan penelitian tesis dengan tema Implementasi Kebijakan Penyetaraan Jabatan di Wilayah Kalimantan Barat. Sinergi kebutuhan organisasi dan kebutuhan kajian ilmiah mendapat dukungan penuh dari Bapak Rektor IAIN Pontianak Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag, MA, beserta jajaran Pimpinan dan tidak terlepas juga dukungan Bapak Kakanwil Kemenag Kalbar Bapak Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I beserta jajaran pimpinannya.

“Kegiatan ini menjadi wadah bagi kita untuk berbagi kondisi faktual yang dirasakan mengenai potensi dan kendala yang selama ini dihadapi, dengan harapan dapat menemukan solusi terbaik demi optimalisasi kinerja pejabat fungsional,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa hasil FGD ini akan menjadi rekomendasi bagi pimpinan dalam merumuskan kebijakan secara berjenjang di masing-masing satuan kerja (satker). Bahkan, tidak menutup kemungkinan hasilnya akan diusulkan sebagai kebijakan nasional. Hasil FGD ini juga akan menjadi bagian penting dari Tesis dengan tema Implementasi Kebijakan Penyetaraan Jabatan di wilayah Kalimantan Barat, yang ditargetkan akan dipublikasikan juga dalam jurnal ilmiah terakreditasi.

Selain itu, dalam jangka panjang, outcome yang diharapkan adalah lahirnya kesadaran bersama mengenai berbagai potensi dalam jabatan fungsional yang masih dapat dikembangkan yang mampu melahirkan produktivitas dan profesionalitas yang bersumber dari proses internalisasi secara personal pejabat penyetaraan.

Kegiatan telah berlangsung secara dinamis dan diwarnai diskusi hangat dipandu oleh fasilitator Adi Mulyono dan menghasilkan catatan-catatan penting sebagai rekomendasi sesuai aspirasi dan kondisi yang dihadapi pejabat penyetaraan. Salah satu peserta FGD Suhaimi, M.Pd setelah selesai kegiatan memberikan tanggapan atas kegiatan ini. “Secara keseluruhan, kegiatan yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik. Target-target yang ingin dicapai dari kegiatan ini sudah sesuai dengan harapan. Harapan yang dimaksud adalah bagaimana merumuskan kembali (reformulasi) pejabat fungsional hasil penyetaraan dengan pekerjaan atau kompetensi yang selama ini mereka geluti, agar dikembalikan sesuai dengan tugas dan fungsi (tusi) mereka. Dengan demikian, ke depan, semangat pemerintah dalam melakukan reformasi birokrasi dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan awal,” ujarnya.

Suhaimi melanjutkan, “Hasil rekomendasi ini juga harus disampaikan dan dipahami oleh pimpinan satuan kerja (Satker) terkait pola pikir mereka terhadap semangat reformasi birokrasi. Dengan begitu, pejabat fungsional hasil penyetaraan tidak lagi menjadi korban akibat pola pikir lama. Akibatnya, para pejabat fungsional tidak fokus pada pekerjaan fungsionalnya, tetapi masih disibukkan dengan pekerjaan strukturalnya,” pungkasnya.

Harapan perubahan yang lebih baik untuk jabatan fungsional penyetaraan, sesuai rekomendasi FGD juga diungkapkan oleh Dian Pramudya, SE pengelola pengadaan barang/jasa ahli muda Bagian TU Kemenag Prov. Kalbar.

Selain itu, H. Nursahid, S.Ag., selaku Analis Kebijakan Ahli Muda pada Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Kalbar, menyampaikan, “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia dan penyelenggara FGD ini. Alhamdulillah, kami mendapatkan pencerahan yang luar biasa, dan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini karena manfaatnya sangat luar biasa, terutama dalam memotivasi kami yang tadinya sudah agak lemah akibat berbagai macam tugas, kegiatan, dan lain sebagainya yang harus kami kerjakan. Kini, kami kembali bersemangat untuk terus bekerja dan berusaha agar menjadi lebih baik ke depannya, terutama dalam hal kenaikan pangkat, jabatan, dan lain sebagainya”.

Penulis : Abd. Hasan

Editor : Bambang

 




IAIN Pontianak Presentasikkan Persiapan Kegiatan Konferensi Antar Bangsa Islam Borneo (KAIB) ke-16 Tahun 2025

Serawak – Malaysia, (iainptk.ac.id) 12 Februari 2025 Ketua Panitia Kagiatan KAIB XVI melakukan koordinasi dan konsultas terkait persiapan pelaksanaan kegiatan KAIB ke XVI yang akan diselenggarakan Pontianak Kalimantan Barat. Sejak di tetapkan sebagai Tuan Rumah pada kegiatan KAIB ke XV yang dilaksanakan di Brunei Darussalam tahun 2024, IAIN Pontianak tentu harus melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kedatangan dari berbagai Perguruan Tinggi Antar Bangsa di Borneo.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan Rektor UiTM Prof. Dr. Firdaus Abdullah dengan didampingi oleh bebepa pejabat dari UiTM Cawangan Sarawak – Malaysia, sedangkan dari IAIN Pontianak di wakili oleh Dr. Ismail Ruslan selaku Wakil Rektor III, Eka Hendry. Ar sebagai ketua pantia, Suhardiman, M.S.I sebagai sekretaris dan Arif Masbukin, SE sebagai Pantia.

Pada kegiatan Konferensi Antar Bangsa Islam Borneo (KAIB) ini setidaknya ada sebelas perguruan Tinggi dari Malaysia, Brunei dan Indonesia yang terlibat sebagai penggagas kegiatan KAIB ini diantaranya Universiti Teknologi Mara (UiTM) Sarawak Malaysia, Universiti Teknologi Mara (UiTM) Sabah Malaysia, Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan Brunei Darussalam, Universitas Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Kalimantan Timur, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin Kaimantan Selatan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kalimantan Selatan, IAIN Palangkaraya Kaliantan Tengah, IAIN Pontianak Kalimatan Barat dan Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimatan Barat.

Koordinasi sekaligus konsultasi kegiatan yang dilakukan kepada pihak UiTM selaku penggagas utama kegiatan KAIB ini urgen untuk dilakukan, adalah sebagai bentuk laporan persiapan (progress) yang telah dilakukan oleh IAIN Pontianak sebagai penyelenggara kegiatan KAIB XVI dengan mempresentasikan beberapa hal seperti tema utama yang diusung dan sub-sub tema kegiatan, rencana waktu pelaksanaan dan Lokasi tempat kegiatan, serta beberapa persoalan teknis lainya seperti keynote speaker atau pembucara utama, kepesertaan, rundown acara serta template artikel juranal dan lain-lain.

Secara umum pihak UiTM sebagai pencetus utama atau founder KAIB ini sebagaimana disampaikan oleh Rektor UiTM merasa “sangat berpuas hati” atas apa yang telah rancangkan oleh IAIN Pontianak melalui presentasi yang disampaikan oleh Ketua Pantia Eka Hendry. Ar. akan tetapi ia mengatakan hal tersebut perlu diperhalus lagi dengan pertemuan tindak lanjut dengan beberapa Perguruan Tinggi yang menjadi penggagas untuk disahkan dan menjadi sebuah kesepakatan bersama.

Selain itu untuk lebih mematangkan kegiatan ini pihak Panitia IAIN Pontianak akan terus berkoordinasi dengan PIC Kegiatan dari UiTM Serawak – Malaysia Dr. Abdul Razak. Adapun pelaksanaan kegiatan direncaanakn akan dilaksanan pada Bulan September Tahun 2025, namun beberapa persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari, mengingat agar para peserta dapat mempersiapkan artikel dan makalah yang akan ‘dibentangkan’ pada konferensi antar bangsa (International) yang akan di adakan di IAIN Pontianak.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ismail Ruslan, M.Si pada kegiatan ini juga menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini nantinya dapat berjalan lancar dan mempererat hubungan beberapa Perguruan Tinggi antar bangsa di Borneo ini sebagai bentuk kerjasama International antar perguran tinggi dalam bidang akademik untuk mengikatkan kualitas sumber daya pada masing-masing perguruan tinggi yang terlibat dalam kegitan ini.

Penulis : Suhardiman

Editor : Bambang