Surat Keterangan Pengusulan APT

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/SURAT-KETERANGAN-PENGUSULAN-APT.pdf” width=”fullscreen”]

Download: https://drive.google.com/file/d/1MaTc4gdScJn1tyBrlBp8Mm9CAF5XZKTN/view?usp=sharing

 

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/SURAT-PERNYATAAN.pdf” width=”fullscreen”]

Download: https://drive.google.com/file/d/1Pdu1IcDM3FurvZzglTCjRxBguy8_QiIQ/view?usp=sharing




Sertifikat Akreditasi PAI S2

Prodi PAIN (2012-2017)

Ijin Operasional Pascasarjana




Sertifikat Akreditasi Jurusan 2017-2022

Sertifikat Akreditasi Jurusan Pendidikan Agama Islam

Sertifikat Akreditasi Jurusan Perbankan Syariah

Sertifikat Akreditasi Jurusan Ekonomi Syari’ah

Sertifikat Akreditasi Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam

Sertifikat Akreditasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam




Sertifikat Akreditasi Jurusan 2012-2017

Sertifikat Akreditasi Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI)

 

Sertifikat Akreditasi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

 

 

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/SK-Akreditasi-BAN-PT-2012-sampai-2017.pdf” width=”fullscreen”]

 




Sertifikat Akreditasi Jurusan 2007-2012

Sertifikat Akreditasi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Sertifikat Akreditasi Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)

 

Sertifikat Akreditasi Program Studi Mu’amat/Ekonomi Islam

 

Sertifikat Akreditasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Agama Islam (KPI)

Sertifikat Akreditasi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam (BPI)




IAIN Pontianak Jalani Tahapan Review Borang Akreditasi

PONTIANAK–Dalam rangka menyukseskan kegiatan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT), IAIN Pontianak menjalani tahap Review Borang Akreditasi selama tiga hari, Jumat-Ahad (14-16/9/2018) di Sekretariat APT Rektorat Lantai II.

Dalam kesempatan tersebut hadir selaku reviewer sekaligus Asessor BAN-PT/Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA membuka acara secara resmi. Seluruh pemangku jabatan hadir dalam kesempatan kali itu. Di antaranya Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA, Kepala Biro AUAK, Drs. Syahrul Yadi, M.Si, beserta pejabat lainnya.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. Muhammad Hasan, M.Ag mengatakan kegiatan ini dalam rangka memaksimalkan nilai akreditasi yang ingin diperoleh, sehingga dapat memperoleh nilai akrediatasi perguruan tinggi yang diharapkan sesuai standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. “Reviewer yang hadir hari ini dalam rangka mereview borang dan data yang telah kita susun, sehingga nanti hasilnya benar-benar maksimal.” ucapnya.

Sementara itu ditemui sela-sela kesibukannya memandu tim akreditasi, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menjelaskan jika kegiatan ini fokusnya untuk mereview borang yang diisi dan telah disusun oleh LPM. “Dalam review borang ini tim didampingi oleh reviewer yang diutus dari UIN Malik Ibrahim Malang. Borang tersebut kita bedah dan akhirnya ditemukan apa yang perlu dilengkapi dan dimana letak kekurangan borang yang telah diisi. Tujuan review borang ini juga dalam rangka persiapan kita untuk men-submite dan mem-visitasi pada jadwalnya. Insyaallah kita akan submite tanggal 22 sampai 23 September. Mudah-mudahan awal bulan Oktober kita sudah bisa visitasi.” harapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Pimpin Rapat Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) 2018

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA memimpin rapat pimpinan dengan agenda Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Tahun 2018, Kamis (23/8) Pukul 09.00 WIB di Ruang Pertemuan Rektor IAIN Pontianak. Agenda rapat ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 23 s.d. 25 Agustus 2018. Beberapa hal yang disidang nantinya terkait standar 1 dan 2, standar 4 dan 6, standar 5, serta standar 3 dan 7 dalam AIPT itu sendiri.

Pejabat yang hadir dalam rapat pimpinan tersebut, diantaranya, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti, MA, Ketua LP2M IAIN Pontianak, diwakili Dr. Yusriadi, MA, Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, M.Pd, Kepala Bagian Umum, Sumarman, S.Ag, Tim AIPT beserta Tim Lembaga Penjamin Mutu IAIN Pontianak.
Dalam pembukaan rapat pimpinan tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA meminta kepada seluruh pimpinan dan seluruh sivitas akademika yang terlibat dalam proses AIPT untuk berkonsentrasi penuh dan bekerja keras demi suksesnya AIPT ini. Karena menurutnya akreditasi dapat memberikan harapan bagi IAIN Pontianak untuk menjadi UIN di masa akan datang. Selain itu akreditasi dapat berpengaruh pada indeks bantuan pembiayaan anggaran kegiatan di kampus. Bahkan yang lebih penting lagi akreditasi menjadi kebanggan sekaligus modal dasar bagi mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Tim Asesor BAN-PT Lakukan Visitasi Akreditasi Prodi Muamalah

Tim Asesor dari Badan Akreditasi Nasional- Perguruan Tinggi (BAN-PT), Asep Saepudin Jahar, Ph.D (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Dr. Moh. Fathoni Hasyim (UIN Sunan Ampel Surabaya) melakukan visitasi pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Mu’amalah) Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak, Jum’at (13/7/2018) di Ruang Pertemuan Rektor, Lantai II Rektorat IAIN Pontianak.

Plt. Dekan FSEI IAIN Pontianak, Dr. Ichsan Iqbal, MM mengemukakan jika target yang diusung oleh FSEI tahun ini 75% akreditasi di lingkungan FSEI terakreditasi “A”. Maka dari itu ia mohon kepada tim asesor untuk menilai seobjektif mungkin segala hal yang berkaitan dengan prodi muamalah ini. Ia pun berharap semoga usaha yang dilakukan selama ini tidak mengkhianati hasil yang akan didapat.

Plt. Wakil Rektor I IAIN Pontianak, Dr. Hermansyah, M.Ag mengungkapkan jika IAIN Pontianak masih baru berkembang dan berupaya membangun segalanya dengan sistem.
“Kami berkomitmen segala urusan yang berkaitan dengan akademik, administrasi, dan pelayanan berbasis sistem. Karena itu merupakan ikhtiar kita bersama dalam rangka menjadikan IAIN Pontianak semakin baik ke depannya. Semoga ikhtiar ini juga bisa membawa dampak yang signifikan terhadap peningkatan akreditasi di semua prodi dan jurusan yang ada di masing-masing fakultas di IAIN Pontianak.” harapnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Tim Asesor BAN-PT, Asep Saepudin Jahar, Ph.D mengungkapkan terima kasih atas sambutan selama berada di Pontianak. Ia pun mengatakan tugas asesor hanya mencatat segala hal yang ditemukan di lapangan. Dalam kesempatan tersebut, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dan perlu diperbaiki serta ditingkatkan khususnya yang berkaitan dengan kemaslahatan orang banyak. Misalnya ruang perpustakaan. Jika perpustakaan tidak nyaman, dari segi pencahayaan juga kurang maka yang merasakan dan menikmati kurang nyaman.

“Mengapa hal ini kami pertegas, karena ini yang sering kita hadapi. Oleh karena itu dari anggaran yang didapat nantinya harus ada skala prioritas.” tegasnya.




Membanggakan! Jurnal IAIN Pontianak Terakreditasi

Satu lagi capaian prestasi kerja sivitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang sangat membanggakan.

Jurnal al-Albab, salah satu jurnal yang ada di IAIN Pontianak, kini telah terakreditasi jurnal nasional.

Dr. Zaenuddin, MA., editor in-chief dari Jurnal al-Albab memaparkan, “Jurnal ini termasuk jurnal international berbahasa PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), penulis dan editornya dari berbagai negara. Sudah terindek DOAJ dan Microsoft Academic Search. Jurnal tersebut telah terakreditasi nasional sejak 5 Juli 2018. Sudah terindeks di mesin pengindeks Ristekdikti yaitu Sinta dengan score Sinta 2, http://sinta2.ristekdikti.go.id/juornals/detail?id=19.

Pencapaian ini merupakan hasil kerja tim dan dukungan Pimpinan IAIN Pontianak.
Selain dukungan moral, Lembaga IAIN Pontianak juga telah menyiapkan anggaran walaupun belum maksimal. Ke depan jurnal-jurnal di IAIN Pontianak perlu diperhatikan lebih baik agar dapat mengikuti jejak Al Albab untuk terakreditasi” ujarnya sumringah.

Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd sebagai penggagas Jurnal Al-Albab tersebut mengatakan”Saya mengapresiasi prestasi pengelola jurnal yang telah mencapai target sebagai jurnal terakreditasi nasional. Teruslah berikhtiar sampai mencapai ke jurnal bereputasi internasional terindex scopus. Tinggal selangkah lagi, karena index copernicus sudah tercapai. Jurnal berkualitas berdampak pada akreditasi IAIN Pontianak, profil kualitas dosen, reputasi IAIN Pontianak dan juga kepada distingsi kampus kita di tingkat nasional dan internasional. Selain itu visi IAIN dapat terwujud, karena jurnal Al-Albab adalah jurnal spesial visi IAIN yang terkait Pusat Kajian Borneo. Selain itu dampak lainnya meningkatkan semangat dan memudahkan dosen untuk ke Guru Besar yang sangat strategik dan efektif untuk perubahan IAIN menuju UIN” ujarnya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif mengapresiasi capaian prestasi tersebut. “Selamat atas hasil yang dicapai tim al-Albab, jurnal Pascasarjana IAIN Pontianak. Bagian yang sangat penting dalam pengelolaan perguruan tinggi adalah eksistensi jurnal ilmiah. Jurnal terakreditasi saat ini menjadi kebutuhan primer ilmiah, baik akreditasi nasional terlebih internasional.”

Rektor Syarif melanjutkan, “Capaian oleh al-Albab menembus akreditasi international merupakan prestasi yang sangat baik dan harus kita maksimalkan ikhtiar untuk mempertahankannya. Ikhtiar yang telah dilakukan oleh tim Al-Albab kita jadikan model bagi jurnal lain di lingkungan IAIN Pontianak untuk menuju akreditasi nasional maupun internasional.”

Rektor menegaskan “Arah kebijakan Rektor IAIN Pontianak bahwa tahun 2019 kita harus telah memenuhi minimal target pencapaian 3 jurnal akreditasi. Pimpinan telah membuat kebijakan untuk full back-up usaha untuk pencapaian itu, baik dari segi pembiayaan maupun dari segi pembentukan tim. Arah kebijakan ini harus menjadi haluan kerja Kepala LP2M nantinya. Juga harus menjadi salah satu program prioritas yang sifatnya mandatori. Terkait hal ini, saya sangat penghimbau kepada seluruh tenaga pendidik dalam ini para dosen kiranya dapat mensupport kebijakan ini dengan meningkatkan partisipasi tulisannya untuk kelangsungan jurnal al-Albab dan jurnal-jurnal lain di lingkungan IAIN Pontianak. Bravo Al-Albab” ujarnya.




Perpustakaan IAIN Pontianak, Pertama Terakreditasi di Kalimantan Barat

Pusat perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak merupakan perpustakaan pertama di Kalimantan Barat yang telah terakreditasi dengan pola baru. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak, Slamet Widodo. Ia menjelaskan bahwa informasi tersebut dinyatakan tim asesor Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional (LAPN) ketika melakukan visitasi akreditasi pada pusat perpustakaan IAIN Pontianak tanggal 1-3 Desember 2017 lalu. “Akreditasi perpustakaan dilakukan setiap empat tahun sekali. Pola dan sistem akreditasinya terus diperbaharui. Kita adalah perpustakaan pertama di Kalimantan Barat yang terakreditasi dengan sistem yang baru ini. Alhamdulillah, nilainya baik”, jelasnya.

Slamet Widodo menambahkan bahwa akreditasi ini memberikan banyak dampak positif bagi peningkatan kualitas Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak. “Banyak saran berharga yang kami peroleh selama proses visitasi akreditasi beberapa waktu lalu. Saran-saran ini akan kami olah dan programkan ke depan demi mengembangkan kualitas perpustakaan. Untuk itu, kami mengharapkan dukungan dan kerjasama semua pihak, baik dari pihak internal IAIN Pontianak maupun pihak eksternal,” tambahnya.

Hasil resume akreditasi menyatakan bahwa Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak meraih nilai B (baik) dengan poin 88. Menyikapi hasil tersebut, Ketua Tim Pengembangan Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak Dr. Fauziah mengungkapkan rasa syukurnya. “Akreditasi ini merupakan yang pertama bagi perpustakaan kita dan meraih poin yang cukup memuaskan. Tentu hal ini menjadi sesuatu yang harus diapresiasi,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan berencana melakukan reakreditasi untuk mendapatkan nilai A pada tahun 2018. “Reakreditasi dilakukan untuk mempercepat peningkatan kualitas perpustakaan kita. Dalam waktu dekat, kami akan bekerja keras untuk terus berbenah guna menghadapi proses reakreditasi ke depan. Nilai akreditasi A merupakan sesuatu yang sangat mungkin kita raih, mengingat dalam akreditasi kemarin kita hanya terpaut tiga poin untuk sampai pada nilai A,” pungkasnya.

Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menjelaskan enam standar yang harus dimiliki oleh sebuah perpustakaan, yang meliputi  aspek pelayanan, koleksi pustaka, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta anggaran. (Andry).