Dosen IAIN Pontianak Mengikuti Pendidikan Instruktur Nasional Moderasi Beragama di Jakarta

Jakarta (iainptk.ac.id) Dosen Fakultas Syariah IAIN Pontianak, Muhammad Lutfi Hakim beserta 1 mahasiswa IAIN Pontianak mengikuti Pendidikan Instruktur Nasional Moderasi Beragama (PIN-MB) yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam di Pusdiklat Kemenag RI. Program tersebut dilaksanakan dari tanggal 27-31 Desember 2019 dan diikuti oleh 56 dosen muda PTKIN seluruh Indonesia.

Muhammad Lutfi Hakim selaku peserta menyampaikan “Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dipelopori oleh Dirjen Pendis Kemenag RI ini. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan agen-agen moderasi beragama untuk melawan paham-paham ‘Ekstrimisme’. Oleh karena itu, PIN-MB mengajarkan kami tidak hanya pada dataran konsep, tetapi sampai pada dataran aksinya, khususnya menyebarkan paham moderasi beragama di lingkungan kampus masing-masing. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah, kami diamanati untuk membuat ‘Rumah Moderasi Beragama’ di kampus masing-masing. Dengan adanya ‘Rumah Moderasi Beragama’ ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi IAIN Pontianak dan masyarakat sekitar.”

Ketua panitia PIN-MB, Ruchman Bashori., menyampaikan “Pendidikan instruktur nasional bagi para dosen ini diharapkan mampu mencetak para penyemai moderasi di kalangan akademisi yang memiliki cita-cita, target dan misi besar demi keutuhan NKRI dengan melawan ideologi radikal.”

Kegiatan ini diselenggarakan untuk melakukan program kontra radikalisme beragama yang muncul dalam beberapa tahun terakhir ini di Indonesia. Sebagaimana disampaikan oleh Dr.Mahrus., “Kami sengaja mengundang dosen muda dalam program ini karena daya jangkau yang lebih panjang dan gerak yang lebih gesit mereka lebih bisa diandalkan. Juga, ini adalah bagian dari proses kaderisasi para penyemai moderasi beragama di kampus-kampus PTKI/PTKIN.”

Program pelatihan instruktur diisi dengan materi-materi mengenai konsep moderasi dalam berbangsa dan bernegara, konsep kontra radikalisasi dalam masyarakat multikultural, pengarusutamaan moderasi beragama, resolusi konflik sosial, politik keagamaan dan pemanfaatan media sosial untuk aksi moderasi beragama.

Para narasumber program pendidikan moderasi beragama tersebut adalah para tokoh-tokoh yang terlibat langsung dengan isu maupun praktek moderasi beragama di skala nasional seperti Rumadi, Marzuki Wahid, Enceng Shobirin, Adnan Anwar, Ulil Abshar Abdalla, Mahmud Syaltout, Munajat. Ahmad Suedy dan beberapa pemateri dari Kementerian Agama RI yang berada dalam Pokja Moderasi Beragama.  Selain materi-materi di atas terdapat program field trip ke kantor PBNU dan PP Muhammadiyah yang mengajak peserta PIN-MB untuk “Ngaji” tentang best practice moderasi beragama di Indonesia.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Evaluasi Anggaran Tahun 2019 IAIN Pontianak Terus Melangkah Maju

PONTIANAK (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak mengakhiri tahun 2019 dengan rapat Evaluasi Anggaran 2019 dan Langkah-Lanagkah Persiapan Pelaksanaan Anggaran 2020. Rapat ini berlangsung di ruang Sidang Senat pada hari Selasa (31/12). Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah berlangsung sekaligus membahas pelaksanaan anggaran untuk tahun 2020.

Rapat penting ini dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Wakil Dekan II seluruh Fakultas, Kabag pada Biro AUAK, Kabag TU seluruh Fakultas, Kasubbag pada Biro AUAK, Kasubbag AUK seluruh Fakultas, Kasubbag TU LPM, Kasubbag TU LP2M, Kepala PTID, Mursyid Ma’had Al-Jami’ah, Kepala Pusat Perpustakaan, dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., menyampaikan “Telah banyak prestasi dan perubahan yang kita lakukan pada tahun 2019. Namun saya ingatkan kembali dalam menganggarkan kegiatan jangan ritualistik, rancanglah kegiatan yang bermanfaat baik untuk Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) maupun Akreditasi Program Studi (APS).” Rektor juga menargetkan kepada tim pelaksana kegiatan untuk merancang dan menyelesaikan semua kegiatan pada bulan November 2020.

Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, S.Ag, M.Pd., mengatakan “Pertemuan rapat hari ini dalam rangka untuk perbaikan, dari tahun 2019 ke tahun 2020. Pembahasannya terkait dengan pelaksanaan kegiatan dan administrasinya. Tahun 2019 sudah bagus, namun masih ada kekurangan terkait perlengkapan administrasi. Tugas kami beri penguatan untuk segera diselesaikan.”

Beliau menambahkan berkaitan dengan capaian tahun 2019 “Prestasi yang sudah di raih tahun 2019 berkaitan dengan perencanaan dan keuangan adalah IAIN Pontianak memperoleh peringkat kedua terbaik, dalam hal Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bendahara dan Rekonsiliasi Laporan. Penghargaan itu diterima pada tanggal 29 Agustus 2019. Tinggal bagaimana kita meningkatkannya lagi, mempertahankan peringkat itu, bila perlu kita bisa ke peringkat pertama. Tentu apa yang kita lakukan sekarang, merupakan upaya kita untuk melakukan peningkatan tersebut”.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Club Menulis IAIN Pontianak launching 12 Buku

Launching buku menjadi kegiatan wajib bagi Club Menulis IAIN Pontianak. Mulai dari perekrutan anggota baru juga yang sudah lama bersama Club ini tiap tahun akan membuat project penulisan buku sesuai minat dan bakat literasinya. Sebagaimana hari ini, Club menulis menutup akhir tahun 2019 dengan launching buku di Gedung Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Pontianak. (31/12)

Launching sebagai penutup akhir tahun ini menghadirkan Pak Hermansyah, pendiri pertama Club Menulis IAIN Pontianak, Ibu Suyati selaku Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak , Anuardi dari Staf Perpustakaan IAIN Pontianak, Farninda Aditya, Pembina Club Menulis IAIN Pontianak beserta pengurus Club Menulis. Dimana hal ini juga di hadiri oleh anggota club menulis dan anggota Rumah Literasi FUAD.

Pak Hermansyah, selaku Pendiri pertama beliau berpesan agar bersama-sama membesarkan Club menulis IAIN Pontianak yang telah beliau dirikan sejak 10 tahun yang lalu tanpa ada celaan. Dan menata kembali dengan lebih baik baik administrasi dan struktur kepengurusannya.

Dua belas buku sukses dilaunchingkan oleh Club Menulis IAIN Pontianak yakni ada Lubuk Antu dan Gadis Peninggalan Perang oleh Saripaini, Sang Idealis Yang Jatuh oleh Tatik Hanjarsari, Lucid Dream oleh Novie Anggraeni, Jejak Langkah di Perbatasan oleh Mita Hairani, Merintis Impian di Desa Kuala 2 dan Derap Langkah di Kampus Biru oleh Era Anggini, Pesona Bestari oleh Nursieh, dan sebuah novel yang tulis bersama dengan berjudul Tanah Warisan Berdarah, Orang Badau oleh Tuti Alawiyah, Badau 3,8 km Menuju Malaysia dan Pelet Borneo oleh Khatijah. Dimana sebagian besar buku dilaunchin ini merupakan karya dari anggota club Menulis IAIN Pontianak yang telah semester 7 yakni buku-bukunya merupakan hasil kegiatan KKN Kebangsaan yang dilakukannya yang ditorehkan dalam bentuk tulisan oleh individu masing2.

Ditandatanganinya poster berisis cover dari 12 buku tersebut oleh Ibu Suyati menandakan sahnya kedua belas buku dilaunchingkan.

Editor: Mulyadi
Penulis: Nursieh




PPM Mandiri Malaysia 2019 Tahap Kedua Resmi Berakhir, Pengurus Dakwah Hikmah Apresiasi Peserta PPM

KUCHING, MALAYSIA (iainptk.ac.id) — PPM Mandiri Malaysia Tahap Kedua di Tahun 2019 resmi berakhir ditandai dengan presentasi setiap kelompok sekaligus penutupan, Jumat (28/12) di Ruang Pertemuan Hikmah, Sarawak-Malaysia. Kegiatan ini dihadiri oleh Pengurus Dakwah Hikmah, Ustad Haji Idris Haji Ahmad, Pegawai Penyelidikan Hikmah, Ustad Haji Arifin, Penolong Pegawai Dakwah Hikmah, Ustad Haji Fadzli Kipali, Pegawai Hal Ehwal Wanita Wanita, Puan Jumilah hj Bibi, Ketua LP2M IAIN Palopo, Dr. Kaharuddin, M. Pd. I,  Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat IAIN Palopo, Dr. H. Haris Kulle, Lc., M. Ag,  Staf Pengabdian Masyarakat IAIN Palopo, Wahidah Sopyan,  S. Ag, Rahmat Fauzan, serta perwakilan dari LP2M IAIN Pontianak, Septian Utut Sugiatno, M.Pd dan Ma’rup, S.Pd.

Dalam acara tersebut masing-masing kelompok mulai dari Kampung Kendaie, Kampung Temaga Dayak, Kampung Puih, Kampung Pedaun Bawah, Kampung Rudan, Darul Falah Temong, Insan Jaya Bengan, Kampung Nyelitak, dan Kampung Gawang Bansu mempresentasikan laporan akhir pengabdian mereka selama di lokasi.

Dalam sambutannya Pengurus Dakwah Hikmah, Ustad Haji Idris Haji Ahmad mengapresiasi usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh mahasiswa selama melaksanakan pengabdian amaliah dakwah di masyarakat. Berbagai metode maupun cara yang dilakukan untuk mengajak masyarakat semangat beribadah dan mendalami Islam serta mempelajari Al-Qur’an.

Ia pun menambahkan berdasarkan presentasi laporan masing-masing kelompok banyak sekali saran dan masukan untuk ke depannya. “Insyaallah semua masukan beserta saran yang diberikan oleh mahasiswa nantinya menjadi evaluasi kami untuk bertindak melakukan upaya strategis agar syiar dakwah dapat terorganisir dengan baik. Terima kasih sekali lagi kami ucapkan kepada segenap mahasiswa dan seluruh pimpinan baik itu dari UIN Banjarmasin, IAIN Pontianak, dan IAIN Palopo.” Ungkapnya.

Sementara itu Ketua LP2M IAIN Palopo yang mewakili koordinator pelaksana dari LP2M  IAIN Pontianak, Dr. Kaharuddin, M.Pd.I menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Hikmah yang selama kurang lebih satu bulan telah mengarahkan sekaligus membimbing mahasiswa  melaksanakan pengabdian amaliah dakwah pada masyarakat.

“Kami haturkan terima kasih dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila ada salah kata dan tingkah laku dari anak didik kami. Semoga segala hal yang diikhtiarkan mahasiswa selama kurang lebih satu bulan dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Tidak hanya itu dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak terkait ke depannya.”

Editor: Mulyadi
Penulis: Seprian Utut




Kemeriahan Memperingati Hari Jadi IAIN Pontianak yang Ke 50, Pemaparan Sejarah IAIN Pontianak Hingga Tahun 2019

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Sudah berjalan 50 tahun IAIN Pontianak berdiri. Pada awalnya bernama Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Pontianak. Tepat pada tahun 1969 di lahan 4.1 hektar ini. Guna mengenang masa emas ini, IAIN Pontianak mengadakan agenda IAIN ANNUAL ACHIEVEMENT 2019. Berbagai prestasi yang sudah diraih pada tahun 2019 ditampilkan, guna menjadi penyemangat untuk tahun yang akan datang. Kegiatan yang berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal (21/12) Malam.

Kemeriahan sangat tampak di dalam Aula, berbagai pertunjukan disajikan dengan begitu memukau. Panggung dibalut dengan warna hitam dan kuning keemasan, permainan lighting membuat suasana menjadi elegan. Ratusan undangan yang hadir menambah kemeriahan. Kegiatan ini juga menjadi ajang pencarian duta IAIN Pontianak, serta mahasiswa berprastasi tahun 2019.

Dalam kesempatan ini Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., menceritakan proses IAIN Pontianak berdiri dari tahun 1969 hingga saat ini. “Atas nama pimpinan, izinkan kami untuk bernapak tilas sejenak bagaimana IAIN berproses, tumbuh, hadir, dan bergerak hingga saat ini. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak merupakan kampus Islam pertama di Kalimantan Barat berdiri pada 1965 berawal dari terbentuknya yayasan Sadar. Dengan Fakultas Tarbiyah di Pontianak. Pada tahun 1969 Fakultas dinegerikan menjadi IAIN Syarif Hidayattulah cabang dari Jakarta berdasarkan surat keputusan (SK) Menteri Agama.”

“Pada tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayattulah cabang Jakarta di Pontianak berubah nama menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayattulah Jakarta di Pontianak berdasarkan keputusan Menteri Agama RI. Setelah 15 tahun berjalan pada tahun 1977, Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayattulah Jakarta di Pontianak bersama 32 fakultas IAIN seluruh Indonesia berubah status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) melalui keputusan Presiden.” Tambahnya

Rektor melanjutkan “Pada tahun 2013 STAIN berubah menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melalui dukungan dari Walikota Pontianak. Drs.H. Sutarmidji, SH, MH selaku Walikota Pontianak. Saat itu dengan memberikan bantuan lahan didukung surat yang diterbitkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Presiden kala itu.”

“Jika kita mengacu pada sejarah dinegerikannya dua fakultas di Pontianak dan Singkawang di bawah Yayasan Sadar menjadi IAIN Syarif Hidayatullah Cabang Pontianak pada tahun 1969, maka pada tahun ini kita memasuki usia yang ke-50 dan menjadi ulang tahun EMAS. Sebagai usia yang sudah matang, IAIN Pontianak akan terus memperbaiki dan mengembangkan diri dalam tiga ranah amal soleh: pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.” Tuturnya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




IAIN Pontianak Meraih Juara di Acara HAB Kemenag Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Hari Amal Bakti Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Barat yang ke 74 berlangsung dari tanggal (16/12) Pagi hingga tanggal (20/12) Malam, berjalan dengan lancar. Kegiatan yang diisi dengan berbagai pertandingan olahraga dari berbagai Satker Kemenag Kalbar, guna menjalin silaturahmi terlaksana dengan meriah.

Berbagai juara dibeberapa cabang perlombaan di raih oleh IAIN Pontianak. Seperti lomba Tenis Meja Putra meraih Juara 1. Lomba Tenis Lapangan Juara 1. Lomba Futsal Juara 1. Lomba Tenis Meja Putri Juara 2 dan lomba Bulutangkis Juara 3. Sehingga IAIN Pontianak memperoleh 3 Emas, 1 Perak, dan 1 Perunggu.

Salah satu pertaningan yang meriah adalah Futsal yang diselenggarakan di Lapangan Futsal IAIN Pontianak. Saat Final TIM dari IAIN Pontianak Bertanding melawan Kanwil Kemenag Kalbar. Pertandingan begitu menegangkan hingga memperoleh hasil yang sama 3:3. Hingga perlu tendangan Pinalti. Kipar Dari IAIN Pontianak, Samsi. Menjadi penyelamat dalam dua kali tendangan lawan. Begitu juga dua orang penyerang yang dapat menyobek pertahanan dari Kipar Kanwil Kemenag Kalbar. Sehingga IAIN memperoleh 2 poin, sehingga total Akhir IAIN Pontianak 5 poin dan Kemenag 3 poin.

Rektor IAIN Pontianak, mengapresiasi atas capaian yang dilakukan oleh TIM dari IAIN Pontianak, “Mereka yang berlomba di acara HAB Kemenag Kalbar adalah pahlawan dari IAIN Pontianak, yang mengukir prestasi untuk kemajuan IAIN Pontianak. Kita telah memperoleh juara 1 Tenis Meja Putra, juara 1 Lomba Tenis Lapangan, juara 1 Futsal, juara 2 Tenis Meja Putri dan juara 3 lomba Bulutangkis.”

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Tutup Kegiatan di tahun 2019, FEBI Gelar Seminar Nasional

Pontianak (iainptk.ac.id) dalam rangka menutup kegiatan ditahun 2019, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak mengadakan Seminar Nasional di Aula Syeikh Abdurrani Mahmud Al-Yamani IAIN Pontianak.

kegiatan yang mengusung tema ” Indonesia Sharia Economic and Finance Outlook 2020 – 2024″ ini turut mengundang beberapa narasumber seperti halnya Direktur KNKS RI, Sutan Emir Hidayat dan kepala OJK kalimantan barat Moch. Riezky F. Purnomo. Agenda ini menyuguhkan penampilan Hadrah dari beberapa Mahasantri Mahad Al-Jamiah IAIN Pontianak sebelum acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA.

Dr. H. Fachrurrazi, MM selaku Dekan FEBI IAIN Pontianak melaporkan bahwa diawal tahun berdirinya FEBI ini ada beberapa kegaitan yang sudah dilakukan selama tahun 2019 dimulai dari kegiatan secara akademik hingga pengabdian kepada masyarakat.

Dekan FEBI :FEBI IAIN Pontianak yang baru berumur 1 tahun mencoba untuk hadir dimasyarakat kalimantan barat dalam aspek riset, edukasi, pengembangan, literasi, ekonomi, keuangan, dan perbankan syariah yang ada dibumi khatulistiwa ini. Di Tahun 2019 ini kita sudah mengalami kegiatan-kegiatan yang luar biasa di IAIN Pontianak khususnya FEBI IAIN Pontianak baik itu kegiatan akademik, kemasyarakatan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sebelum menutup sambutannya, ia menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan penutup FEBI ditahun 2019 .”Oleh sebab dan karena itu, adalah suatu kebahagiaan dan kebanggan bagi kami bersama-sama antum semuanya dalam menutup kegiatan di tahun 2019 ini dengan kegiatan seminar nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI ) IAIN Pontianak”,Katanya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif dalam sambutannya mengatakan bahwa ia mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah. “Saya ingat FEBI itu aktif dengan kegiatan – kegiatan oleh karena intitusinya ekonomi tugasnya adalah pengayaan, penguatan, pendalaman tentang literasi ekonomi Islam. itu distingsi kita misalnya di Kalimantan Barat tidak kurang dari 21 perguruan tinggi, yang ada FEBI nya cuma di IAIN Pontianak. Jadi ide, karya, dan gerakan ekonomi syariah itu seratus persen kita iya kan dan kita dukung di IAIN Pontianak”, Ucapnya.

Dr. Syarif, MA., juga berharap dan yakin bahwa FEBI akan selalu berinovasi sesuai dengan Visi Misi IAIN Pontianak. ” khususnya FEBI lah yang harus berinovasi, selalu berkreasi pasti dan saya yakin masuk kedalam bingkai visi misi kita untuk kemanfaatan anak kita ini dimasyarakat secara mandiri”, Pungkasnya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Farli Afif




IAIN Palopo sambangi LP2M IAIN Pontianak, Studi Banding Program Unggulan “Kampung Riset”

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — LP2M IAIN Pontianak kembali kedatangan tamu dari perguruan tinggi lain. Kali ini IAIN Palopo yang bersilaturahmi dan melaksanakan agenda studi banding Kegiatan Kampung Riset, Kamis (26/12) di Ruang Rapat LP2M IAIN Pontianak. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris LP2M IAIN Pontianak, Dr. Yusriadi, MA, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan, Dr. Imron Muttaqin, M.Pd.I, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat, Dr. H. Fahrul Razi, M.Pd, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak, Fitri Kusumayanti, M.Si, Kasubbag TU LP2M, Dr. Mujiono, M.Pd. Hadir pula beberapa Dosen Pembimbing Kampung Riset 2019 seperti Elmansyah, M.S.I dan Farninda Aditya, M.Pd.

Sedangkan dari LP2M IAIN Palopo, Ketua LP2M IAIN Palopo, Dr. Kaharuddin, M.Pd.I, Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Palopo, Dr. H. Haris Kulle, Lc., M.Ag, Staf Pengabdian Masyarakat, Wahidah Sopyan, S.Ag, dan Rahmat Fauzan.

Sekretaris LP2M IAIN Pontianak, Dr. Yusriadi, MA mengungkapkan bila Kegiatan Kampung Riset telah berlangsung sejak tahun 2013 dan telah banyak melahirkan beberapa karya baik dari dosen maupun mahasiswa. Tahun 2013 terbit 3 buku, 2015 terbit 5 buku, 2016 terbit 8 buku, 2017 terbit 12 buku, 2018 terbit 12 buku, 2019 terbit 20 buku.

Menurut Yusriadi, dalam prosesnya peserta didampingi panitia dan pembimbing. Mereka berbaur bersama masyarakat di lokasi. Bersama menggali data, briefing-rapat-evaluasi, menulis bersama. Saat evaluasi malam, peserta menulis, masing-masing membuat narasi-deskripsi dengan panjang 500-700 kata. Lalu dikumpulkan dalam bentuk file. Kemudian diedit oleh pembimbing, selanjutnya dilayout menjadi buku.

Sementara itu, Ketua LP2M IAIN Palopo, Dr. Kaharuddin, M.Pd.I memuji dan mengapresiasi Program Kampung Riset milik LP2M IAIN Pontianak. Menurutnya kegiatan ini sangat bagus karena kegiatan riset dilakukan secara kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Selain itu mensosialisasikan keberadaan kampus kepada masyarakat secara luas. “Secara akademik menggali potensi sumberdaya daerah yang menjadi fokus Kegiatan Kampung Riset. Manfaatnya sangat bagus baik secara akademik maupun sosial masyarakat.” Ujarnya.

Ia pun berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan dan pihaknya berinisiatif mengambil sisi positif dari yang selama ini dilakukan oleh LP2M IAIN Pontianak. “Semoga Kegiatan Kampung Riset tetap dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih maju lagi, seiring dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi.”.

Editor: Mulyadi
Penulis: Septian Utut




Hari Bela Negara Menjadi Momen Untuk Terus Majukan IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak memperingati hari Bela Negara yang ke- 71 dengan tema “Bela Negara untuk Kemakmuran Rakyat”. Upacara yang berlangsung di Halaman Gedung Tower B IAIN Pontianak, dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan di IAIN Pontianak, PNS, CPNS, Pegawai Kontra, serta pengurus Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di lingkungan IAIN Pontaiank.

Selaku pembina upacara, Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., membacakan pidato Presiden RI, Ir. Joko Widodo., “Hari Bela Negara ini dicanangkan untuk menghormati dan mengajak semua warga negara untuk membela negara melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya”.

“Bela Negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi. Bela Negara tidak hanya dilakukan oleh aparatur negara saja, tetapi juga harus dilakukan secara bersama-samaoleh genenap elemen bangsa dan negara.”

“Bela Negara merupakan wadah peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat termasuk dunis usaha, dunia pendidikan, media hingga tokoh pemuda dan tokoh agama, untuk memberikan sumbangsih kepada negara melebihi panggilan tugas yang menjaditanggung jawabnya seluruh warga negara dengan segala kelebhan dan kekurangannya tetap dapat memberikan sumbangsihnya dalam Bela Negara.”

Sehingga siapa saja yang menjadi warga Negara Indonesia harus tetap membela negara ini, seperti yang dilakukan Sjafruddin Prawiranegara membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatera Barat. Saat Presiden dan wakil presiden RI di tangkap oleh Belanda pada tahun 1948. Indonesia harus tetap merdeka, dan dibela oleh segenap bangsa Indonesia. Karena negara ini bukan hanya dimiliki oleh Pemimpin Negara namun negara ini juga milik seluruh warga negara Indonesia. Sehingga setiap tahunnya memen ini terus diperingati pada tanggal 19 Desember.

Pada kesempatan yang sama rektor IAIN Pontianak juga menyampaikan “Izinkan saya mengapresiasi sambutan Presiden ini. Dilahan 4.1 Hektar milik negara yang kita huni sebagai tempat kita untuk berkarya di IAIN Pontianak ini, sekaligus tempat untuk kita Bela Negara. ‘Aman dan damai itu kami bekerja sesuai aturan’ kita wujudkan itu sebagai Bela Negara.”

“Saya sebagai pimpinan menghimbau pada diri kita semua, mari kita jangan menjadi orang yang bermental dan bermuka lebih dari satu. Jangan kita bersikap ambigu, pada satu sisi negara dan pemerintah kita ambil manfaatnya, disisi lain kita seperti pahlawan yang kurang baik. Seperti kritik tidak pada tempatnya, berpendapat tidak pada tempatnya, oleh karena itu, dengan niat sebaik-baiknya, mari kita laksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya. Sesuai moto kinerja kita ‘Pengabdian berbasis kinerja dan akhlakul karimah, kebersamaan dan kekompakkan, dan berorientasi pada prestasi dan kemajuan untuk IAIN Pontianak.’ Mari dengan momoen ini kita jadikan IAIN Pontianak maju dan Berjaya”.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Tahun 2020 IAIN Pontianak Lebih Fokus pada Peningkatan Kualitas SDM

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) dan Akreditasi 9 Kriteria. Kegiatan yang berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud berlangsung pada hari Senin (16/12) pagi. Kegiatan yang dibuka oleh Rektor IAIN Pontianak ini dihadiri oleh pejabat dilingkungan IAIN Pontianak beserta perwakilan dari Organisasi Kemahasiswaan di Kampus Islam Pertama di Kalbar ini.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyampaikan “Ini satu langkah yang telah kita penuhi, yang harus kita lakukan adalah mulai mengikis wujud kegiatan yang ritualistik. SPMI yang ada harus kita pedomani serta dilaksanakan, kemudian dokumentasikan pelaksanaannya. Tahun 2020 saya mengajak kita semua fokus untuk upgradeing mutu terutama SDM. Kita akan rembukkan dengan serius. Karena tahun pertama saya menjabat tentang pengelola keuangan sudah mapan, dengan disiplin dan non tunai.”

“Tahun pertama kita juga banyak belanja perangkat dan sistem aplikasi serta jaringan internet, dalam rangka memenuli beberapa item layanan akses kepada mahasiswa.  oleh karena itu akan ada SOP yang terkait dengan sistem itu. Maka bapak dan ibu wajib bersikap untuk mengikuti langkah-langkah terkait alih tekhnologi. ” Tagas beliau.

Panitia sudah mempersiapkan dua narasumber dalam sosialisasi ini, pertama Ketua LPM Dr. Edi Kurnanto, M.Pd., yang memaparkan “Kegiatan sosialisasi SPMI merupakan hasil evaluasi pada tahun 2019. Kegiatan sosialisasi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan LPM. Pertama kegiatan workshop kebijakan mutu dan standar mutu. Kemudian pada bulan Oktober kita membentuk tim revisi SOP dan manual mutu, yang merupakan bagian penggerak dari SPMI.”

Beliau menambahkan “Saya yakin hasil revisi pertama ini lebih komprehensif, lebih lengkap dibandingkan SPMI yang kita buat tahun 2016 yang lalu. Kalau kita semua bisa menjalankan SPMI ini dengan baik, dengan tertib, maka Insyaallah kita akan bisa mencapai kualitas yang kita inginkan. Ini perlu keseragaman, ini perlu kerjasama yang ulet bagi kita semua selaku pengelola lembaga ini, karena penjamin mutu itu tidak mungkin hanya bisa dilakukan oleh LPM. Kita ingin mutu kita ini betul-betul terjaga mulai dari level yang paling depan (Prodi) dampai ke level rektorat.”

“Dokumen yang kita sosialisasi hari ini terdiri dari, pertama Kebijakan Mutu SPMI, kedua Manual Mutu SPMI, ketiga Standar Mutu dan keempat Manual Mutu.” Tambah Dr. Edi Kurnanto dalam katasambutannya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto