Riset Aksi Kebangsaan Kuliah Kerja Nyata di Perbatasan Negara

Sesuai kebijakan pemerintah Republik Indonesia yang ingin menjadikan daerah perbatasan negara sebagai latar depan negara, dan kajian-kajian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan yang dilakukan sebelumnya, Badan Litbang Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun 2018 ini melakukan aksi nyata di perbatasan negara dengan melakukan riset aksi melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa bekerja sama dengan 7 Perguruan Tinggi Keagamaan di enam lokasi perbatasan negara, yaitu Natuna (Kep. Riau), Entikong (Kalimantan Barat), Pulau Sangihe (Sulawesi Utara), Skouw Jayapura (Papua), Saumlaki (Maluku), Atambua (Nusa Tenggara Timur). Kegiatan ini melibatkan 71 mahasiswa, 7 dosen pembimbing, 7 peneliti.

Berdasarkan penelitian dan kajian yang pernah dilakukan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan sebelumnya ditemukan potensi berkembangnya paham intoleransi di Indonesia, potensi itu tidak saja berkembang di perkotaan, namun berpotensi juga berkembang di daerah perbatasan negara. Karena itu perlu pengembangan hubungan agama fungsional satu sama lain yang saling memelihara kerukunan. Di samping itu terdapat disparitas tingkat kompetensi antara Sumber Daya Manusia (SDM) a di wilayah di perbatasan dengan SDM di pusat-pusat pemerintahan. Karena itu perlu upaya yang terus menerus untuk mengurangi jarak kesenjangan tersebut. Atas pertimbangan dua hal tersebut riset aksi kebangsaan ini dilakukan.

Kegiatan ini bertujuan untuk : 1) Mengembangkan kerukunan sosial untuk pembangunan daerah perbatasan negara; 2) Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal pelaku Pendidikan Agama dan Keagamaan; 3) Membangun Kerjasama dan kolaborasi dengan Perguruan Tinggi Keagamaan untuk pengembangan daerah perbatasan; 4) Menemukan model-model kearifan lokal dalam pembanguan daerah perbatasan.

Kegiatan Riset Aksi ini yang disebut Riset Aksi Kebangsaan ini diresmikan secara langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, pada acara Temu Nasional Peneliti Agama di Serpong pada tanggal 13 Juli 2018. Kegiatan riset aksi ini pelaksanaannya menyesuaikan jadwal akademis masing-masing kampus Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) mitra. Pada semester pertama tahun, IAIN Manado mengirim KKN ke Pulau Sangihe (perbatasan dengan Philipina); IAIN Ambon mengirim KKN ke Saumlaki (perbatasan dengan Australia), IAIN Jayapura mengirim KKN ke Skouw (Perbatasan dengan Papua Nugini). Sedangkan pada semester dua, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengirim KKN ke Natuna (Perbatasan dengan Malaysia, Thailand), IAIN Pontianak mengirim KKN ke Entikong (Perbatasan dengan Malaysia) dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengirim KKN ke Atambua (Perbatasan dengan Timor Leste).

Dengan diselenggaranya riset aksi kebangsaan ini diharapkan kegiatan ini mampu memetakan permasalahan-permasalahan yang ada terkait keberlangsungan keharmonisan hubungan sosial keagamaan di wilayah perbatasan, demikian juga berbagai permasalahan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah perbatasan. Dari sini kita berharap ditemukan beberapa solusi alternatif untuk membangun wilayah perbatasan yang tetap mengedepankan kerukunan sosial sebagai tonggak kemajuan dan menjaga Kesatuan Negara Republik Indonesia.

Selanjutnya, sebagai puncak riset aksi kebangsaan ini, kami melaksanakan seminar evaluasi riset aksi kebangsaan di enam lokasi perbatasan negara ini di Atambua, kab. Belu NTT. Lokasi ini kami pilih dengan alasan: Kab Belu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, dan NTT berdasarkan kajian Kementerian Agama merupakan model daerah ter-rukun di Indonesia. Dari Atambua ini, kami ingin belajar bagaimana stimulasi keagamaan mampu memajukan daerah tanpa harus mengorbankan Kerukunan sosial.

Atas terselenggaranya kegiatan Riset Aksi Kebangsaan dan seminar evaluasi ini, kami merasa perlu mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) mitra yang telah bekerjasama untuk melakukan kegiatan di wilayah perbatasan negara. Terima kasih juga kami sampaikan kepada pada pemerintah daerah-daerah sasaran kegiatan yang telah menerima mahasiswa kami dan membantu terlaksananya kegiatan ini. Terkhusus, terima kasih juga kami sampaikan kepada pemerintah daerah Kab. Belu yang secara terbuka menerima permohonan kami untuk menyelenggarakan kegiatan seminar evaluasi ini.

Tak ada gading yang tak retak, akhirnya kami mengharapkan sumbang saran untuk kebaikan kegiatan riset aksi ini di masa yang akan datang, sekaligus kita tetap menggelorakan tekad dan semangat yang sama, bahwa sudah waktunya daerah perbatasan negara harus maju seperti daerah lainnya.

Penulis: Septian Utut
Moderator: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Sambut Tim Visitasi Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat

Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat melakukan Visitasi Penilaian Badan Publik di IAIN Pontianak, Senin (20/8/2018) bertempat di Ruang Kerja Biro AUAK IAIN Pontianak. Visitasi tersebut diterima langsung oleh Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si didampingi oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) IAIN Pontianak, Aspari Ismail.

Agenda penting ini merupakan tahapan lanjutan yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh IAIN Pontianak dalam rangka Penganugerahan penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2018. Tahun lalu IAIN Pontianak berhasil meraih Peringkat III Kategori Perguruan Tinggi dalam even bergengsi tersebut.

Kegiatan Visitasi Penilaian Badan Publik di IAIN Pontianak menindaklanjuti Kuesioner Penilaian Mandiri/Self Assessment Questionnaire (SAQ) oleh Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat yang terlebih dahulu telah diisi dan dikirimkan langsung oleh IAIN Pontianak. Dokumen SAQ ini memiliki bobot nilai 25%. Tahapan selanjutnya yaitu Tim Penilai akan melakukan visitasi ke badan-badan public. Visitasi dilakukan untuk mengukur 5 KO (Komitmen, Koordinasi, Komunikasi, Kolaborasi, Konsisten) dengan bobot nilai 25%. Hasil penilaian dokumen SAQ dan visitasi akan menentukan 5 peringkat terbaik badan publik di setiap kategori.

Terakhir, tahap berikutnya adalah monitoring dan evaluasi serta pemeringkatan yang ditandai dengan Penganugerahan Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2018 yang akan dikategorikan menjadi 9 bagian yaitu Pemerintah Kabupaten/Kota, Lembaga Struktural, Lembaga Non Struktural, Lembaga Vertikal, Lembaga Penyelenggara Pemilu, Partai Politik, BUMN/BUMD, Perguruan Tinggi, dan NGO.

Kasubbag TU, Humas, dan Rumah Tangga IAIN Pontianak, Aspari Ismail, mengungkapkan jika IAIN Pontianak selaku badan publik yang notabene bersentuhan langsung dengan masyarakat khususnya layanan bidang pendidikan, memiliki kewajiban untuk selalu memberikan informasi yang transparan dan akuntabel. Oleh karenanya peringkat III Keterbukaan Informasi Publik yang diraih tahun lalu merupakan bukti bahwa IAIN Pontianak komitmen dan tanggungjawab dalam hal tersebut.

“Hari ini IAIN Pontianak kembali divisitasi oleh Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat. Belajar dari pengalaman tahun lalu, kali ini kami telah melakukan pembenahan dan lebih matang dalam menyiapkan segala yang diperlukan dalam visitasi ini. Semoga prestasi yang diraih tahun lalu menjadi pelecut dan motivasi untuk berprestasi lebih baik lagi tahun ini.” harapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




FSEI IAIN Pontianak Gandeng LPPM STIKES YARSI Pontianak Gelar Healty Day Pemeriksaan Kesehatan Gratis

FSEI IAIN Pontianak bekerjasama dengan LPPM STIKES YARSI Pontianak menggelar Healty Day Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Jumat (17/8). Acara ini diselenggarakan setelah Upacara HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Seluruh peserta upacara berbondong-bondong menuju stand pemeriksaan di Basemant Gedung Perkuliahan FSEI IAIN Pontianak. Sebagian besar pegawai tampak antusias dan sabar mengantri demi mendapatkan pelayanan kesehatan. Adapun pemeriksaan yang dilakukan yaitu, pengukuran tensi darah, kolesterol, asam urat, dan gula darah.

Dekan FSEI IAIN Pontianak, Dr. Fachrurrazi, MM mengungkapkan terima kasih kepada Rektor yang telah mendukung kegiatan ini. Ia pun berterimakasih kepada Ketua STIKES YARSI yang berkenan bekerjasama dalam membangun sinergitas perguruan tinggi sesama lembaga Islam.

“Sudah selayaknya sesama lembaga perguruan tinggi Islam mencerdaskan anak bangsa. IAIN Pontianak dari aspek ‘ubudiyah sedangkan STIKes YARSI dari aspek jasmaniyah. Adanya kegiatan healty day hari ini merupakan langkah awal untuk kerjasama lebih besar di masa akan datang. Sehingga masyarakat Kalimantan Barat dapat lebih dekat mengenal IAIN Pontianak dan STIKES YARSI. Sudah selayaknya pemerintah mendukung kegiatan sosial kemasyarakatan seperti ini. Terima kasih kepada seluruh pihak atas keterlibatan dan suksesnya kegiatan ini.” Ujarnya.

Koordinator Healty Day Pemeriksaan Kesehatan Gratis LPPM STIKes YARSI, Debi Fajriati, M.Pd mengungkapkan setiap sebulan sekali melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis. Spesial untuk HUT Kemerdekaan RI LPPM STIKes YARSI bekerjasama dengan FSEI IAIN Pontianak menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis. Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini agar masyarakat khususnya sivitas akademika IAIN Pontianak dapat mengetahui secara dini kondisi kesehatannya masing-masing.

“Kami terbuka jika ada permintaan pemeriksaan kesehatan gratis. Semoga ikhtiar kami dapat memberi sumbangsih kepada setiap orang untuk sadar akan deteksi kesehatan secara dini. Sehingga meminimalisir adanya penyakit berbahaya di masa akan datang.” ungkapnya.

Ketua STIKES YARSI Pontianak, Fajar Yousriatin, A.MK., S.Pd., M.Kes mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan Dekan FSEI IAIN Pontianak atas terselenggaranya kerjasama ini. Ia pun berharap ke depan kegiatan seperti ini dapat terlaksana lebih intens lagi seperti seminggu atau 2 minggu sekali yang dinamakan healty Jum’at mubarok. Sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat lebih menjalin silaturahmi antara STIKES YARSI dan IAIN Pontianak ke depannya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Upacara Ulang Tahun Ke-73 Republik Indonesia, 40 PNS IAIN Pontianak Terima Penghargaan Presiden

IAIN Pontianak menggelar upacara Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekan Republik Indonesia, Jumat (17/8) di Halaman Rektorat. Tampak hadir jajaran pimpinan, pegawai Aparatur Sipil Negara, pegawai kontrak dan mahasiswa IAIN Pontianak mengikuti seluruh rentetan upacara yang dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA.

Upacara ini pun dirangkai dengan penyerahan Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia berupa Anugerah Satya Lencana Karya Satya kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus menerus paling singkat 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun.

Rektor IAIN Pontianak menyematkan Satya Lencana Karya Satya dan Piagam Tanda Kehormatan tersebut kepada 40 PNS IAIN Pontianak. Tampak para Wakil Rektor dan Kepala Biro AUAK mendampingi rektor memberikan ucapan selamat.

Upacara diakhiri dengan pembacaan doa. Selanjutnya dilakukan pengambilan foto bersama dan menikmati sarapan bersama. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis kerjasama Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak dengan STIKes Yarsi Pontianak.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Ma’had Al-Jamiah Sukses Gelar SPMB Mahasantri 2018

Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak sukses menyelenggarakan Seleksi Penerimaan Mahasantri Baru pada Selasa (14/8/2018) bertempat di Gedung Perkuliahan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak Lantai IV. Seleksi ini terlaksana selama dua hari. Mulai 13 s.d. 14 Agustus 2018. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 270 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Barat.

Dalam pelaksanaannya, hari pertama (13/8/2018) sebagian besar peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam SPMB Tahun 2018. Sejak Pukul: 07.30-08.00 peserta melakukan validasi dan pengisian biodata diri. Selanjutnya pada Pukul: 08.00-12.00 peserta mengerjakan soal berisi Tes Kebahasaan. Dalam tes ini mahasiswa diminta mengerjakan soal bahasa Inggris dan Arab. Selanjutnya di hari kedua (14/8) sebanyak kurang lebih 270 mahasiswa secara bergantian melakukan tes wawancara. Dalam tes ini mahasiswa diwawancarai oleh beberapa Musyrif Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak.

Menurut Ketua Panitia SPMB Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak, Baihaqi, MA, ujian atau tes tahun ini sebenarnya hampir sama dengan tahun lalu yakni menggunakan tes tertulis berupa tes kebahasaan Arab dan Inggris serta tes wawancara.
“Bentuk tes yaitu tertulis dan wawancara. Tes tertulis dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus dan tes wawancaranya pada tanggal 14 Agustus 2018. Insyaallah pengoreksian hasil tes tertulis dan wawancara direkap pada tanggal 15-16 Agustus 2018. Jumlah kuota yang akan lulus sejumlah 216 orang” ungkapnya.

“Tujuan dilaksanakan SPMB Mahasantri adalah agar supaya memudahkan bagi para pengajar, pengelola, dan pegawai ma’had yang di pimpin oleh mudhir, untuk memilah dan memilih kelas bagi mahasantri yang akan menjadi penghuni ma’had selama dua semester. Sehingga bisa terukur kemampuan dari masing-masing mereka, sehingga pembelajaran dan program yang telah diagendakan oleh ma’had sesuai dengan standar yang sudah disepakati, yaitu menciptakan mahasntri yang memiliki dedikasi tinggi, sopan dalam sikap, bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris, serta bisa membaca kitab al-Qur’an dan kitab kuning sebagai ciri dari sebuah pesantren.” imbuhnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Tingkatkan Mutu Pelayanan dan Kinerja, Ini Pesan Wakil Rektor I IAIN Pontianak

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum membuka Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan dan Kinerja bagi ASN/Non ASN Struktural IAIN Pontianak Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Pontianak, Selasa (14/8/2018) di Auditorium Abdul Rani Mahmud. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 14 s.d. 16 Agustus 2018. Sebanyak 40 Pegawai ASN maupun Non ASN berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. Hasan, M.Ag menyampaikan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas mutu pelayanan di IAIN Pontianak. Dengan narasumber yang berkompeten dan handal di bidangnya. Dalam materi tersebut nantinya akan disampaikan bagaimana meningkatkan motivasi diri dengan pendekatan psikologis dan agamis, sehingga tercipta optimalisasi diri dengan mental yang sehat dan selalu berpikir positif.

“Peningkatan mutu di IAIN Pontianak sangat penting dan tidak dapat dipungkiri karena ke depan semua berbasis mutu. Maka dari itu semua harus memberi pelayanan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu ukurannya jika stakeholder puas dengan pelayanan kita. Pelayanan mutu ada standarisasinya. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peserta sekaligus memberi dampak signifikan terhadap prestasi kinerja pegawai dan peningkatan mutu pelayanan di lingkungan IAIN Pontianak.” paparnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum mengatakan “Kegiatan yang dilaksanakan oleh LPM hari ini salah satunya dalam rangka menopang satu kegiatan utama perguruan tinggi yaitu akreditasi institusi atau perguruan tinggi. Untuk menyokong itu Rektor IAIN Pontianak mensupport penuh terlaksananya visitasi perguruan tinggi. Kepentingan dari akreditasi ini untuk menyelamatkan marwah perguruan tinggi. Jika akreditasi ini terlaksana maka akan menjadi kebanggaan bagi seluruh sivitas akademika maupun alumni.”

Selanjutnya Ia pun berpesan kepada pegawai ASN/Non ASN yang mengikuti kegiatan tersebut, “Perguruan tinggi memang kerja utamanya akademik. Namun kerja utama tidak mungkin terlaksana jika bagian administrasi tidak mendukung dan berpartisipasi di dalamnya. Kita bagaikan satu tubuh. Semuanya saling membutuhkan untuk mengokohkan satu satu sama lain. Tidak ada bagian yang layak untuk mengunggulkan, merasa dirinya hebat sendiri. Marilah sama-sama menghebatkan untuk kemajuan IAIN Pontianak.” imbuhnya.

“Bagi saya prinsip kerja ada tiga, pertama, fokus pada tugas dan fungsi. Kedua, permudah urusan orang lain dan jangan dipersulit. Ketiga, ciptakan suasana kerja yang nyaman.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Pembinaan Pegawai Bagian Umum Biro AUAK IAIN Pontianak, Warek II Sampaikan Filosofi Ibadah

“Salah satu aspek penting dari ibadah itu pengorbanan. Dalam setiap ibadah kita mengenyampingkan kepentingan pribadi dan mendedikasikan diri sepenuhnya pada Tuhan. Contohnya ketika ada panggilan adzan subuh, membuat kita menahan ego untuk tidur dan bergegas bangkit untuk menghadap dan bermunajat kepada-Nya.” Itulah salah satu pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA dalam kegiatan Shalat Dhuha, Dzikir, dan Doa Bersama untuk Korban Gempa NTB, Lombok sekaligus Pembinaan Pegawai, Jumat (10/8) Pukul 07.30 WIB di Masjid Abdul Rani Mahmud.

Tampak hadir Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Kasubbag TU, Humas, dan Rumah Tangga, Aspari Ismail, S.Pd.I, dan Kasubbag OKPP, Adi Mulyono, S.Sos. serta para satpam, petugas kebersihan dan para pegawai di bagian umum biro AUAK IAIN Pontianak.

Menurut jebolan S3 UIN Jakarta yang meraih nilai Cumlaude itu, filosofi di atas dapat direalisasikan dalam profesionalitas kerja. “Dalam dunia kerja kita harus belajar merelakan ego dan mengenyampingkan kepentingan pribadi demi kemaslahatan dan kemajuan bersama. Sikap rela berkorban ini sangat dibutuhkan untuk membangun hubungan baik sesama rekan kerja. Ketika hubungan baik itu tercipta, maka akan membawa kondusifitas kinerja yang akan berdampak pada kemajuan institusi itu sendiri.” jelasnya.

Ia pun mengajak kepada seluruh Pegawai ASN maupun Non ASN untuk memperbaiki nilai ibadah. Menurutnya kualitas ibadah dapat berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas kinerja setiap individu.




Pegawai IAIN Pontianak Gelar Shalat Dhuha, Dzikir dan Doa Bersama untuk Korban Bencana Gempa Lombok

Seluruh Pegawai ASN dan Non ASN di lingkungan Bagian Umum Biro AUAK IAIN Pontianak mengikuti kegiatan Shalat Dhuha, Dzikir, dan Doa Bersama untuk Korban Gempa NTB, Lombok sekaligus Pembinaan Pegawai, Jumat (10/8) Pukul 07.30 WIB di Masjid Abdul Rani Mahmud. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA dan dihadiri pula oleh Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Kasubbag TU, Humas, dan Rumah Tangga, Aspari Ismail, S.Pd.I, dan Kasubbag OKPP, Adi Mulyono, S.Sos.

Kasubbag TU, Humas, dan Rumah Tangga, Aspari Ismail, S.Pd.I menyampaikan jika kegiatan ini merupakan pembinaan pegawai pertama dalam periode kepemimpinan kali ini. Ia berharap kegiatan ini dapat rutin minimal sebulan sekali yang dilaksanakan pada hari Jum’at.

“Kegiatan ini sengaja dilaksanakan pada hari Jum’at karena merupakan hari istimewa dan penuh dengan keberkahan. Dalam kegiatan kali ini pun kita bersama mendoakan saudara kita yang tertimpa musibah bencana gempa di Lombok dan mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak yang meninggal dunia. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi dan peningkatan kinerja bagi seluruh Pegawai ASN dan Non ASN yang ada di lingkungan Bagian Umum Biro AUAK IAIN Pontianak.” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA mengajak kepada seluruh pegawai yang hadir untuk berdzikir dan berdoa bersama untuk korban bencana gempa di Lombok, dengan harapan selalu diberi kesabaran, ketabahan, dan kekuatan dalam menghadapi ujian berat tersebut.
Ia pun berpesan kepada seluruh pegawai untuk menjadikan segala sesuatunya dengan ibadah. “Shalat dhuha, dzikir, dan doa yang kita lakukan tadi merupakan ibadah. Nikah juga merupakan ibadah. Karena dibalik ibadah mengandung unsur kebersamaaan dan tenggang rasa. Oleh karenanya diperlukan rasa pengertian dan perbanyak mengalah sehingga ibadah yang dilaksanakan mendapat ridho Allah SWT.” Pesannya.

Salah satu Pegawai Non ASN, Andry Fitriyanto, M.Ud mengungkapkan kebahagiaan dan ketenangannya kala mengikuti pembinaan pegawai kali ini. “Apa yang disampaikan oleh Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA tadi mengingatkan kita akan arti ibadah yang sesungguhnya. Semoga ke depan kita dapat saling ‘mengalah’ dan tenggang rasa demi meningkatkan kuantitas maupun kualitas ibadah yang kita lakukan.”ujarnya.




Serah Terima Mahasiswa KKL Integratif IAIN Pontianak 2018 di Sungai Kakap, Sukses!

Acara serah terima mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Integratif IAIN Pontianak Tahun 2018 yang berlangsung di Kecamatan Sungai Kakap sukses dilaksanakan, Jumat (3/8) di Kantor Camat Sungai Kakap. Penyerahan dilakukan oleh Ketua Panitia KKL Integratif 2018, Dr. Hariansyah, M.Si dan diterima langsung oleh Camat Sungai Kakap, Tugiono, SE, didampingi Sekcam Sungai Kakap, Drs. Satuki.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia KKL Integratif 2018, Dr. Hariansyah, M.Si menyatakan bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti KKL Integratif tahun ini sebanyak 858 orang. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 35 hari. Mulai dari 30 Juli s.d. 3 September 2018. Dengan mengambil 55 titik lokasi yang dibagi menjadi 4 zona kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, antara lain: Kecamatan Sungai Kakap, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, dan Sungai Raya. Sedangkan mahasiswa yang ditempatkan di Kecamatan Sungai Kakap berjumlah kurang lebih 200 orang yang dibagi dalam beberapa kelompok dan ditempatkan di desa maupun dusun. Dusun yang dimaksud antara lain, Dusun Sungai Belidak Hulu, Kalimas, Punggur, Jeruju, Tanjung Saleh, dan Sepok Laut.

Camat Sungai Kakap, Tugiono, SE, menyampaikan jika unsur Muspika Kecamatan Sungai Kakap menyambut baik kehadiran Mahasiswa IAIN Pontianak di tengah masyarakat. Ia pun berharap kehadiran Mahasiswa IAIN Pontianak dapat membantu pemerintah dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat. Bahkan dalam kesempatan yang sama, Camat menawarkan kerjasama dalam bentuk MOU nantinya, sehingga dengan demikian setiap tahun KKL Integratif selalu dapat terlaksana di daerah ini.

Dalam momen tersebut juga, ia pun menghimbau kepada seluruh mahasiswa KKL agar dapat beradaptasi dan bersilaturahmi dengan masyarakat. Ia pun mengutarakan harapannya kepada mahasiswa bahwa kehadirannya di masyarakat dapat memberi manfaat bukan menciptakan keresahan maupun menyebarkan paham yang tidak lazim di masyarakat
“Masyarakat di sini, tahlilan, qunut, jangan kalian singgung-singgung itu. Bisa timbul keresahan. Kemudian, kalau orang salat Maghrib, jangan nongkrong sambil main gitar di teras. Ikut jamaah, atau paling tidak masuklah ke dalam rumah dulu.”tegasnya. (S-lp2m).




Salut! Dosen IAIN Pontianak Terima Penghargaan dari King Abdullah bin Abdel Aziz International Center for Arabic Language, Riyadh KSA

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak patut berbangga dengan keberhasilan salah satu dosennya bernama Moh. Yusuf Hidayat, M.Pd yang berhasil menjadi salah satu delegasi agenda temu konsultasi dan koordinasi bagi dekan, kajur dan pemerhati bahasa Arab dan pengajarannya yang dilaksanakan oleh King Abdullah bin Abdel Aziz Internasional Center for Arabic Language di Riyadh KSA. Sebanyak 15 akademisi bahasa Arab se-Indonesia itu diterima oleh Wakil Dekan Fakultas Adab, Prof Dr Abdul Wahab Abul Khaer dan Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Prof Dr Mageb al ‘Adwany di Ruang Pertemuan Jurusan Ahad pagi waktu Riyadh, (28/7/2018). Turut hadir dalam pertemuan ini para dosen dan Guru Besar jurusan di antaranya Prof Dr Abdel Aziz el-Mani’, Prof Dr Abu Aus Assamsani, Prof Dr Shalih al-Ghamidi, Dr Ali al-Ma’youf, dan lainnya.

Dalam sambutannyaWakil Dekan Fakultas Adab, Prof. Dr. Abdul Wahab Abul Khaer dan Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Prof Dr Mageb al ‘Adwany merasa senang dengan kunjungan para akademisi bahasa Arab dari Indonesia. Menurutnya, hal ini membuktikan adanya hubungan yang kuat antara Indonesia dan Saudi Arabia dalam menyebarkan dan mengajarkan khazanah ilmu bahasa Arab.

Momen langka tersebut juga dijadikan sebagai ajang pertemuan sekaligus peluang kerjasama antar jurusan bahasa dan sastra Arab di Perguruan Tinggi Indonesia dengan jurusan bahasa Arab di King Saud University yang terfokus pada penyelenggaraan konferensi dan pengembangan pembelajaran serta penelitian bahasa dan sastra Arab.

Diakhirpertemuan 15 delegasi Indonesia menerima cinderamata penghargaan atas dedikasi dalam pengajaran dan penyebaran bahasa Arab di Indonesia. Mereka adalah Ust Ahmad Fuad Effendi, MA (UM Malang), Dr Ahmad Hidayatullah Zarkasyi (UNIDA Gontor), Dr Haniah Lc. MA (UIN Makassar), Dr Hanik Mahlia (UM Malang), Dr. Akla Nabhan (IAIN Metro), Dr Midyan Muchlis (Univ Islam Jakarta / LIPIA / Markaz Utrujjah), Rita Febrianta, M.Pd (IAIN Bukittinggi / Markaz Manarat), Dr Muslihin, M.Pd (IAIN Bone), Dr. Faiz Mubarak, Lc. MA (UIN Antasari), Dr Yusuf Hidayat, M.Pd (IAIN Pontianak), Dr. Aprijon, Lc. MA (UIN Riau), Dr Syamsul Arifin (UIN Jakarta), Dr Nuruddin Ali (UNJ Jakarta), Talqis Nurdianto, Lc. MA (UMY Yogyakarta) dan Dr. Lalu Supriadi, Lc. MA (UIN Mataram).

Peserta juga mengunjungi Pusat studi literatur Saudi yang ada dalam lingkungan fakultas dan masing-masing mendapat hadiah buku. (Septian Utut).