Pengumuman Kelulusan SPMB Mandiri Tahun 2018

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif., MA, menerbitkan Pengumuman nomor: B-1159.1/In.15/PP.00.9/08/2018 tanggal 3 Agustus 2018, menetapkan 909 orang calon mahasiswa baru yang lulus seleksi di jalur SPMB Mandiri tahun 2018. “Kami ucapkan selamat kepada calon mahasiswa baru IAIN Pontianak. Alhamdulillah tahun 2018 ini kita bisa menerima 1.882 calon mahasiswa. Peminat yang mendaftar meningkat dari tahun sebelumnya” ungkapnya.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak menjelaskan “Bagi calon mahasiswa baru yang lulus di jalur SPMB Mandiri bisa mendaftar ulang pada tanggal 6-10 Agustus 2018 pada jam kerja. Syarat yang mesti disiapkan bisa dibaca sebagaimana pengumuman yang terlampir” ujarnya.

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/ukt-SPMB-mandiri.pdf” width=”fullscreen”]




Rektor IAIN Pontianak: KKL adalah Jihad!

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA menyatakan bahwa Kegiatan KKL merupakan jihad bagi mahasiswa. Pernyataan tersebut disampaikan rektor ketika menyampaikan sambutan dan melepas secara resmi 858 peserta Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Senin pagi, (30/7/2018) di Lapangan Gedung Rektorat IAIN Pontianak.

“KKL adalah jihad. Bukan jihad dalam artian peperangan fisik, namun jihad dalam artian perjuangan yang sungguh-sungguh untuk memberikan pengabdian keilmuan terbaik bagi masyarakat. Tentu perjuangan tidak mudah dan akan mendapat banyak kesulitan dan rintangan. Maka dari itu, perjuangan ini kita sebut dengan jihad,” ungkapnya.
Para peserta KKL terbagi ke dalam 50 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 13-15 orang mahasiswa-mahasiswi yang akan ditempatkan secara terpisah di empat kecamatan di Kabupatan Kubu Raya. Mereka akan hidup berbaur di masyarakat selama 36 hari. Para peserta dituntut untuk memberikan kontribusi keilmuan kepada masyarakat sekitar. Tentu hal ini merupakan sebuah perjuangan yang tidak mudah bagi para calon sarjana.

“Kita berasal dari kampung, harus kembali untuk membangun kampung,” ujarnya seraya disambut dengan riuh tepuk tangan para peserta. “Untuk itu, jangan bersikap sombong dan elitis di masyarakat. Selalu jaga tata krama dan sopan-santun. Kita juga harus bisa beradaptasi dengan kehidupan orang-orang di lokasi pengabdian,” tegasnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar para para mahasiswa-mahasiswi dapat menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan almamater IAIN Pontianak. Di akhir sambutannya, rektor mengajak seluruh peserta meneriakkan yel-yel guna menjaga semangat jihad. “IAIN Pontianak!,” teriaknya. “Ulung! Maju Berprestasi! Berakhlakul Karimah!,” jawab seluruh peserta dengan lantang.
(Andry).




858 Mahasiswa IAIN Pontianak Diterjunkan ke Masyarakat

Sebanyak 858 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak siap terjun berbhakti kepada masyarakat. Keberangkatan mahasiswa KKL dimaksud dilepas secara resmi oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA, Senin pagi, (30/7/2018) di halaman kampus Gedung Rektorat IAIN Pontianak. Ratusan mahasiswa peserta KKL berbaris rapi dan penuh semangat mengikuti prosesi kegiatan. Tampak pula para Wakil Rektor, para Dekan, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M), para dosen pendamping, dan panitia dengan raut wajah bangga turut melepas rombongan mahasiswa-mahasiswi untuk melakukan pengabdian langsung kepada masyarakat.

Kegiatan KKL tahun ini berlokasi di kabupaten Kubu Raya. Seluruh peserta terbagi ke dalam 55 kelompok yang akan di tempatkan secara terpisah di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Sungai Ambawang, Kecamatan Sungai Kakap, dan Kecamatan Kuala Mandor B. Kegiatan ini dijadwalkan akan berakhir pada 3 September 2018. Sebanyak 50 orang dosen pendamping dan 36 panitia ikut dikerahkan ke lokasi kegiatan guna menunjang kesuksesan kegiatan ini.

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan penting kepada seluruh peserta. “Kegiatan KKL merupakan jihad bagi mahasiswa-mahasiswi sekalian. Bukan jihad dalam artian peperangan fisik, namun jihad dalam artian perjuangan yang sungguh-sungguh untuk memberikan pengabdian keilmuan terbaik bagi masyarakat. Tentu perjuangan tidak mudah dan akan mendapat banyak kesulitan dan rintangan. Maka dari itu, perjuangan ini kita sebut dengan jihad,” ungkapnya. Selain itu, ia juga mengingatkan agar para para mahasiswa-mahasiswi untuk selalu menjaga tata krama dan sopan-santun ketika berada di masyarakat.

Salah seorang mahasiswa peserta KKL Khairudin Ali mengutarakan rasa bahagianya dapat mengikuti kegiatan ini. “Harapan saya adalah seluruh mahasiswa-mahasiswi dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Ini merupakan sebuah moment bagi kami untuk terjun langsung ke masyarakat, menerapkan segala pengetahuan yang sudah diperoleh selama perkualiahan,” pungkasnya. Ia mengajak kepada teman-temannya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan almamater. “Ayo kita gunakan kesempatan KKL ini untuk memberikan kemanfaatan yang luas bagi diri sendiri, masyarakat dan kampus tercinta,” imbuhnya bersemangat.
(Andry)




Pembekalan KKL Integratif, 858 Mahasiswa IAIN Pontianak Siap Mengabdi Kepada Masyarakat

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak menyelenggarakan Pembekalan KKL Integratif 2018, Jumat (27/7) di Gedung Abdul Rani Mahmud. Rektor IAIN Pontianak membuka acara secara resmi. Kegiatan ini pun dihadiri oleh Bupati Kubu Raya yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kubu Raya yang juga memberi sambutan sekaligus materi dalam kesempatan tersebut.

Ketua Panitia KKL Integratif 2018, Dr. H. Hariansyah, M.Si menjelaskan jika kegiatan ini merupakan kegiatan akbar yang melibatkan begitu banyak partisipan dari kalangan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang ada di IAIN Pontianak. Oleh karenanya dibutuhkan kerjasama yang baik kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyuksekan KKL Integratif 2018 ini.

“Apalagi akan ada 2 agenda besar seperti Peringatan 17 Agustus dan Hari Raya Idul Adha yang membutuhkan tenaga serta pikiran dari seluruh peserta KKL di lokasi daerahnya masing-masing. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 35 hari. Mulai dari 30 Juli s.d 3 September 2018. Dengan mengambil 55 titik lokasi yang dibagi menjadi 4 zona kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya antara lain: Kecamatan Sungai Kakap, Sungai Raya, Ambawang, dan Kuala Mandor B. Dengan total partisipan 858 mahasiswa.” paparnya.

Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum mengatakan “KKL Tahun 2018 tidak hanya dipusatkan di Kubu Raya, melainkan hari Rabu kemarin kami mengantar 10 mahasiswa untuk mengikuti KKL Kebangsaan di Perbatasan Entikong. Tanggal 4 Agustus nanti LP2M juga akan mengantar mahasiswa ke perbatasan yang diikuti sebanyak 40 orang mahasiswa.” jelasnya.

“Kedatangan kalian bukan melakukan kegiatan seremonial belaka, kami berharap kalian bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Jangan membuat masalah di tempat yang tidak ada masalah. Pandai-pandailah bersikap dan bijaklah dalam mengambil tindakan. Gunakan setiap jengkal tahapan mulai dari melihat, menganalisis, mendisikusikan, kemudian mencari solusi terbaik bersama untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat.” pesannya.

Bupati Kubu Raya yang diwakili oleh Kepala Bappeda Kubu Raya, Yusran Anizam, S. Sos., M.Si menyampaikan Kubu Raya dikenal dengan daerah 1000 sungai dengan 39 pulau yang terpisah-pisah. Jumlah penduduk Kubu Raya semakin tinggi hampir menyamai jumlah penduduk Kota Pontianak. Hal ini merupakan potensi bagi Kubu Raya untuk dapat berkembang di masa akan datang. Menurutnya, kedatangan Mahasiswa IAIN Pontianak turut membantu peningkatan IPM Kubu Raya yang saat ini masih di bawah Kota Pontianak dan Singkawang.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA berpesan kepada mahasiswa untuk bersikap bijak dalam mengatasi setiap masalah di masyarakat. Menurutnya mengabdi kepada masyarakat berbeda dengan menerima pembelajaran di kampus. Masih menurutnya, hari ini jika hanya membanggakan kepintaran semata tidak akan laku di masyarakat. Harus diimbangi dengan tata krama yang baik dan sikap rendah hati.

“Jangan menjadi penyulut masalah di daerah orang. Jadilah Mubayyin untuk Tabayyun. Tampillah sebagai orang yang ‘tengah-tengah’ di masyarakat. Jika ada masalah di masyarakat, ajak musyawarah. Jangan menjadi orang yang bermasalah di masyarakat. Jaga harumnya nama kalian sendiri, harumkan nama kedua orang tuamu, dan jagalah harumnya nama IAIN Pontianak di masyarakat.” nasihatnya.




Rektor IAIN Pontianak Lantik Pejabat Pelaksana Akademik, Berikut Ini Komposisinya

Rabu (25/7) di Aula Rektorat Lantai IV menjadi hari sakral bagi sejumlah 34 pejabat pelaksana akademik perangkat rektor. Pasalnya 34 pejabat tersebut resmi dilantik oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA. Pejabat yang dilantik tersebut menduduki jabatan sebagai Wakil Dekan I FSEI, Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua beserta Sekretaris Jurusan di Lingkungan IAIN Pontianak. Sebagian besar pejabat non eselon, eselon III, dan eselon IV hadir mengikuti seluruh rangkaian dalam pelantikan tersebut.

Berikut nama-nama pejabat yang dilantik beserta jabatannya:

  1. Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Syahbudi, S.Ag., M.Ag
  2. Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Samsul Hidayat, S.Ag., MA
  3. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana, Dr. Hariansyah, M.Si
  4. Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana, Dr. Wahab, M.Ag
  5. Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Pascasarjana, Dr. Muhammad Syaifullah, SE., M.Si
  6. Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Pascasarjana, Dr. Rahmap, S.Ag., M.Ag
  7. Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, H. Ma’ruf, S.Ag., M.Ag
  8. Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Syamsul Kurniawan, M.S.I
  9. Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Midyan Surya Ishak, S.Ag., M.Pd
  10. Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Drs. Mansur, M.Pd
  11. Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Muhammad Tisna Nugraha, S.Pd.I., M.S.I
  12. Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Helva Zurayah, S.Pd., M.Ag
  13. Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Rahnang, S.Pd.I., M.Pd.I
  14. Ketua Jurusan/Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Acan Mahdi, S.Sos.I., M.Si
  15. Sekretaris Jurusan/Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Syarifah Fatimah, S.Kom., M.Kom
  16. Ketua Jurusan/Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Hesty Nurrahmi, S.Pd., M.Pd
  17. Sekretaris Jurusan/Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Amalia Irfani, S.Sos.I., M.Si
  18. Ketua Jurusan/Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Santa Rusmalita, S.Sos.I., M.Ag
  19. Sekretaris Jurusan/Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Besse Wahida, M.Pd.I
  20. Ketua Jurusan/Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Buhori, S.Pd.I., M.Pd
  21. Sekretaris Jurusan/Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Nurmy AR, S.S., M.Pd
  22. Ketua Jurusan/Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi., M.Psi, Psikolog
  23. Sekretaris Jurusan/Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Isyatul Mardiyati, S.Psi, M.Psi, Psikolog
  24. Ketua Jurusan/Program Studi Studi Agama Agama Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Ridwan Rosdiawan, S.Ag., MA
  25. Sekretaris Jurusan/Program Studi Studi Agama Agama Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Wardah, S.Pd., M.Pd
  26. Sekretaris Jurusan/Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Anggatia Ariza, M.E
  27. Ketua Jurusan/Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Rahmat, SH., MH
  28. Sekretaris Jurusan/Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Abu Bakar, S.Hum., M.S.I
  29. Ketua Jurusan/Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Nurma Sari, S.Ag., M.S.I
  30. Ketua Jurusan/Program Studi Ahwal Syakhsiyyah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Dr. Dahlia Haliah Ma’u, S.Ag., M.H.I
  31. Sekretaris Jurusan/Program Studi Ahwal Syakhsiyyah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Ardiansyah, S.S., M.Hum
  32. Ketua Jurusan/Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Rina Mandara Harahap, SE., MM
  33. Sekretaris Jurusan/Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Zarkasi, SE.I., ME
  34. Ketua Jurusan/Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Verdianti, SE., M.Sc.Ak

*(Septian Utut).




Lantik 34 Pejabat, Ini Pesan Rektor IAIN Pontianak

Sejumlah 34 pejabat pelaksana akademik perangkat rektor resmi dilantik Rektor IAIN Pontianak, Rabu (25/7) Pukul 15.30 WIB di Aula Rektorat Lantai IV. Pelantikan kali ini difokuskan untuk Wakil Dekan I FSEI, Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua, dan Sekretaris Jurusan di Lingkungan IAIN Pontianak. Hadir dalam kesempatan tersebut para Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK, pejabat non eselon lainnya yang dilantik sepekan lalu (Rabu, 18/7), pejabat eselon III dan eselon IV IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menyatakan bahwa pelantikan kali ini merupakan pelantikan lanjutan. Setelah sebelumnya dilaksanakan pelantikan serupa bagi pejabat non eselon di tingkat institut maupun lembaga. “Ketua dan Sekretaris Jurusan merupakan penerjemah paling praktis yang bersentuhan secara langsung dengan mahasiswa akan kebijakan pimpinan terutama bidang akademik”.

Rektor menambahkan, “Beberapa hal yang menjadi mandatori nasional yaitu kami para pejabat terkait seperti Warek I, Wadek I, dan lainnya akan melakukan standarisasi kompetensi bidang akademik yang harus dimiliki mahasiswa. Guna menguatkan konsep berbangsa dan bernegara yang dibingkai dalam NKRI.” terangnya.

Menurut orang nomor satu di IAIN Pontianak ini, PTKIN sebagai agen utama dalam kebebasan akademik yang bertujuan untuk keutuhan NKRI. “Hari ini ada beberapa kelompok tertentu yang mengatasnamakan kebebasan akademik, namun kenyataannya kebebasan akademik tersebut disalahgunakan untuk melakukan doktrinisasi tertentu yang mengarah pada gerakan radikalisme di kampus. Oleh karena itu guna menghindari hal tersebut, kami akan berupaya mengembalikan ruh ke-IAIN-nan dalam setiap kajian akademik di kampus.” tambahnya.

Rektor pun mengajak kepada kajur dan sekjur untuk bertanggungjawab terhadap akreditasi jurusan. Ia pun menegaskan dalam waktu dekat bersama pejabat terkait akan melakukan akreditasi lembaga. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal ini akreditasi jurusan sangat berkaitan terhadap perolehan nilai akreditasi lembaga. Maka dari itu ia mengajak kepada seluruh elemen terkait untuk melakukan upaya peningkatan akreditasi di setiap jurusan. Hal ini penting karena akreditasi diakuinya dapat memberikan harapan bagi IAIN Pontianak untuk menjadi UIN di masa akan datang. Selain itu akreditasi dapat berpengaruh pada indeks bantuan pembiayaan anggaran kegiatan di kampus. Bahkan yang lebih penting lagi akreditasi menjadi kebanggan sekaligus modal dasar bagi mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja.

Terakhir, Rektor IAIN Pontianak berpesan kepada seluruh pejabat yang dilantik, “Bekerjalah dengan fokus pada tusi masing-masing. Jangan terlalu banyak mengurusi tusi orang lain. Jangan menilai dan mencari kelemahan jurusan lain. Bagi jurusan yang telah baik berilah ide maupun gagasan yang dapat menjadi pertimbangan bagi jurusan lainnya yang sedang berkembang. Demi kemajuan IAIN Pontianak yang unggul dan berprestasi.” ucapnya mengakhiri arahan. *(Septian Utut).




Monitoring Ujian SPMB Mandiri IAIN Pontianak

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum dan Kepala Biro AUAK, Drs. Syahrul Yadi, M.Si serta didampingi oleh Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag memantau dan memonitor langsung pelaksanaan Ujian SPMB (Mandiri) IAIN Pontianak Tahun 2018, Selasa (24/7) di Gedung Perkuliahan FTIK, Saifuddin Zuhri.

Ketiga pejabat itu melakukan monitoring ke setiap kelas yang ada di gedung tersebut. Pimpinan kampus tersebut mengecek dan memeriksa tahapan pelaksanaan ujian. Mulai dari persiapan berkas, pemberian berkas ke pengawas, hingga pembagian soal ujian dan lembar jawaban kepada peserta ujian.

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Syahrul Yadi, M.Si mengatakan, “Secara umum kegiatan Ujian SPMB IAIN Pontianak berjalan sesuai jadwal dan standar yang telah ditetapkan. Alhamdulillah, kami bersyukur peserta ujian SPMB Mandiri tahun 2018 ini meningkat pendaftarnya dari tahun lalu.” ucapnya.




Pembekalan & Pelepasan Mahasiswa KKL Kebangsaan

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menghadiri kegiatan Pembekalan sekaligus Pelepasan Mahasiswa KKL Kebangsaan Kerjasama Puslitbang Kemenag RI dengan IAIN Pontianak, Selasa (24/7) Pukul 08.15 di Ruang Pertemuan Rektor IAIN Pontianak. Hadir selaku narasumber dalam kesempatan kali ini dari Peneliti Badan Litbang Kemenag RI, Ta’arif, MA, Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum, dan Endang. Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum, Sekretaris LP2M, Dr. Yusriadi, MA, dan Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat, Sultan, MA.

Ketua LP2M IAIN Pontianak dalam laporannya menyatakan jika peserta yang berpartisipasi pada kegiatan ini berjumlah 10 orang. Dengan rincian dari Jurusan Pendidikan Agama Islam 5 orang, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 1 orang, Bimbingan Konseling Islam 1 orang, Muamalah 1 orang, Ahwalus Syakhsiyyah 1 orang, dan Ekonomi Syariah 1 orang.
Peneliti Litbang Kemenag RI, Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum menyampaikan rasa syukurnya karena terjalinnya kerjasama yang baik antara Badan Litbang Kemenag RI bersama IAIN Pontianak. Ia pun menyatakan jika pihaknya mengapresiasi atas terpilihnya 10 orang yang berlatar belakang jurusan berbeda. Sehingga dapat memberi harapan yang besar bagi masyarakat nantinya.

“Persoalan yang terjadi di masyarakat salah satunya kemiskinan. Hal ini perlu sensitif di lapangan dan perlu mendapat perhatian. Khususnya bagi mahasiswa dari BKI yang dapat memberi pencerahan kepada masyarakat nantinya. Selain itu kegiatan ini juga harus menghasilkan output berupa laporan maupun catatan-catatan penting. KKL ini akan terlaksana selama 35 hari. Harus ada schedulle untuk menjadi arah maupun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.”ujarnya.

“Layanan pendidikan keagamaan memang belum banyak yang kita lakukan. Hal ini karena keterbatasan anggaran sehingga belum bisa maksimal. Kementerian Agama memiliki direktorat madrasah maupun perguruan tinggi. Dengan adanya hal itu, kami mohon akan ada rekomendasi-rekomendasi penting yang nantinya dapat menjadi tugas dari Kementerian Agama mapun kementerian lainnya dalam menanggapi persoalan yang ada di perbatasan.” tambahnya.

Dalam sambutannya Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Puslitbang Kemenag RI yang telah mempercayai IAIN Pontianak sebagai mitra kerja. Kerjasama ini tidak terhenti pada satu langkah namun akan menciptakan langkah-langkah baru. KKL ke depan dapat menjadi KKL yang integratif mata kuliah. Tidak hanya sekedar mengabdi namun beberapa mata kuliah bisa dintegrasikan dalam KKL.
“Disebut KKL Kebangsaan karena memang bangsa kita sedang ‘seksi-seksinya’ terhadap isu-isu yang dianggap bisa mengancam NKRI. Oleh karena itu, pesan kami satu yaitu jangan pernah menciptakan masalah di sesuatu yang tidak ada masalah. Kalaupun ada masalah, maka bersikap bijaklah. Hal yang perlu dilakukan adalah membaca masalah, mengidentifikasi masalah tersebut, selanjutnya merembukkan dengan pembimbing, dan akhirnya mencari solusi.” tegasnya.
“KKL ini merupakan program pengabdian. Ada proses kuliah disitu. Jika selama ini adik-adik mengenal learning to know di bangku kuliah. Saat ini kalian melakukan learning to life together. Tentu materi-materi yang disampaikan nantinya menjadi bekal bagi adik-adik dalam bertindak di masyarakat.” pungkasnya.




Membludak, 1.116 Calon Mahasiswa Ikuti Ujian SPMB IAIN Pontianak 2018

Sejumlah 1.116 orang mengikuti Test Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Mandiri) IAIN Pontianak Tahun 2018. Ujian itu digelar pada Selasa (24/7) di Gedung Perkuliahan KH. Saifuddin Zuhri dan Gedung Perkuliahan FUAD IAIN Pontianak.

Seleksi ini merupakan jalur terakhir yang dapat ditempuh oleh calon mahasiswa baru untuk bergabung menjadi Mahasiswa IAIN Pontianak. Pelaksanaan ujian seleksi berlangsung mulai 24 s.d. 25 Juli 2018.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag memaparkan IAIN Pontianak kembali membuka Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Mandiri Tahun 2018. Ia menjelaskan materi yang diujikan seperti tahun lalu yang terdiri dari 3 komponen yaitu hari pertama tes pengetahuan umum dan agama; dan tes potensi akademik. Test hari kedua, tes kebahasaan dan wawancara.

“Total partisipan yang seharusnya mengikuti Ujian SPMB hari ini 1.182. Dengan rincian yang mengikuti tes pengetahuan umum dan agama 1.115 orang dan tidak hadir 67 orang. Sedangkan saat tes potensi akademik sebanyak 1.116 orang hadir dan 66 orang tidak hadir. Sementara itu untuk tes kebahasaan akan dilaksanakan esok hari.” terangnya.

Sementara itu, salah satu peserta Ujian SPMB (Mandiri) IAIN Pontianak, Erja Tri Solehah asal Melawi mengungkapkan harapan yang sangat besar untuk dapat lulus dalam ujian kali ini. Menurutnya ini kesempatan terakhir baginya untuk dapat menjadi bagian dari kampus Islam Negeri pertama di Kalimantan Barat.

“Harapannya pada ujian kali ini bisa lulus. Ini kesempatan terakhir saya untuk dapat menjadi salah satu Mahasiswa IAIN Pontianak. Saya sangat berharap sekali karena kampus ini terkenal mengajarkan pembelajaran Islam yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin.” ungkapnya.




LP2M Persiapkan KKL IAIN 2018

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak sedang mempersiapkan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun 2018. Saat ini panitia sedang melakukan survei posko dan pembagian kelompok. Rapat teknis panitia membahas hasil survei posko kelompok mahasiswa dilaksanakan di ruang kepala LP2M, dipimpin oleh ketua panitia, Dr. Hariansyah, dihadiri tim survei, Senin (23/7/18).

Panitia harus menyiapkan lebih dari 60 posko untuk menampung 900 lebih mahasiswa IAIN yang akan mengikuti KKL tahun ini. Tim survei telah mendapatkan konfirmasi mengenai kesediaan masyarakat menampung atau menyediakan tempat untuk mahasiswa. Sebagian disiapkan rumah sendiri, sebagian lagi ditampung bersama keluarga. Ada juga desa yang menyediakan aula sebagai posko.

KKL 2018 akan dilaksanakan di wilayah Kubu Raya, yaitu di sekitar wilayah Ambawang, Kakap, dan Sungai Raya. Kegiatan akan berlangsung selama 35 hari dimulai akhir Juli. (yus/s-lp2m).