Wisuda IAIN Pontianak, Kapolda Kalbar Sampaikan Orasi Ilmiah

Wisuda VII IAIN Pontianak yang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat IAIN Pontianak, Dr. Nani Tursina pada Sabtu (21/7/2018) begitu berkesan. Dalam kesempatan itu, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Didi Haryono SH., MH, hadir menyampaikan orasi ilmiah. Materi yang disampaikan bertajuk “Strategi Polda Kalbar Berkibar Guna Menjaga Kondusifitas Kamtibmas dan Mencegah Radikalisme di Era Globalisasi dalam Rangka Mendukung Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat”.

Kurang lebih satu jam lamanya, materi tersebut dipaparkan dengan lugas. Di awal penyampaiannya, Kapolda Kalbar menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kalimantan Barat yang telah turut serta menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya pesta demokrasi yang baru saja di lalui.

Selama berlangsungnya orasi ilmiah, tampak para audiens menyimak pemaparan dengan antusias. Tampilan slide power point yang diselingi dengan beberapa video menambah daya tarik akan konten materi yang disampaikan. Sesekali terdengar riuh tepuk tangan para peserta kegiatan sebagai bentuk atensi yang tinggi kepada orator. Orasi tersebut diakhiri dengan beberapa pesan penting kepada para wisudawan. “Jadilah agen perubahan dan pemimpin yang berjiwa pancasila. Buatlah negara ini menjadi bangga dengan Identitas lulusan IAIN Pontianak yang memiliki beragam prestasi,” ucapnya.

Terdapat tiga kesimpulan dari materi yang disampaikan. Pertama, situasi Kamtibmas di Provinsi Kalbar saat ini relatif kondusif. Tidak ada kejadian atau gangguan Kamtibmas yang menonjol. Situasi Kamtibmas yang dirilis pada pertengahan semester tahun 2018, menunjukkan trend kenaikan jumlah kuantitatif kriminalitas pada semua jenis gangguan Kamtibmas, yang didominasi oleh kejahatan transnational crimes (narkoba, illegal treding, smuggling, logging dan mining) serta kejahatan konvensional lainnya. Namun nilai tersebut merupakan langkah pro-aktif Polda Kalbar dalam rangka cipta kondisi khususnya menghadapi seluruh rangkaian agenda nasional yang terselenggara di Kalimantan Barat.

Kedua, strategi yang diterapkan oleh Polda Kalbar Berkibar dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas dan mencegah radikalisme di era globalisasi guna mendukung pembangunan daerah adalah dengan mengedepankan pro-aktif kepolisian yang promoter, dituangkan dalam wujud Program 100 Hari Kapolda Kalbar yang saat ini sudah dilaksanakan program jilid ke III.

Ketiga, Kondisi masyarakat yang diharapkan adalah masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran dan kepatuhan yang tinggi terhadap hukum dan peraturan, serta memiliki partisipasi yang tinggi dalam upaya-upaya memelihara Kamtibmas dengan kemampuan daya tangkal, daya cegah, daya penanggulangan, serta daya rehabilitasi yang memadai terhadap berbagai gangguan Kamtibmas terutama dalam menyikapi perkembangan global dan paham radikalisme, yang mengedepankan islam moderat atau perspektif wawasan kebangsaan serta konsep kebhinekaan sebagai dasar pemikiran dalam kehidupan sehari-hari. *(Andry).




Rektor IAIN Pontianak Ajak Wisudawan Membumikan Ajaran Islam Washatiyah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Wisuda ke VII pada Sabtu, (21/7). Kegiatan itu diselenggarakan di Gedung Sport Center IAIN Pontianak. Wisuda kali ini mengusung tema “Wisudawan IAIN Pontianak Siap Menjadi Garda NKRI, Membumikan Ajaran Islam Washatiyah dan Menangkal Gerakan Radikalisasi Pragmatis”. Sebanyak 344 orang dikukuhkan gelar kesarjanaannya pada prosesi yang berlangsung hikmat tersebut.

Peserta kegiatan ini terdiri dari 192 wisudawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 82 Wisudawan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), 42 Wisudawan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), dan 28 wisudawan program Pascasarjana. Tampak para orang tua/wali memenuhi lokasi kegiatan guna menyaksikan prosesi wisuda putra-putrinya. Suasana gembira dan penuh kebanggaan terpancar dari raut wajah mereka. Kegiatan ini juga dihadiri oleh para undangan dari berbagai instansi dan stake holder IAIN Pontianak. Kesempurnaan acara semakin lengkap dengan kehadiran Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. H. Arskal Salim, GP, MA, Ph.D. Kapolda Kalimantan Barat Irjen. Pol. Drs. Didi Haryono, SH., MH, didaulat untuk menyampaikan orasi ilmiah.

Rektor IAIN Pontianak dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan jenjang studinya. Ucapan selamat selamat dan terimakasih juga ia utarakan kepada para orang tua/wali yang telah mempercayakan IAIN Pontianak sebagai tempat menimba ilmu bagi putra-putrinya. Menyikapi situasi kehidupan berbangsa saat ini, rektor berpesan kepada seluruh lulusan IAIN Pontianak agar menjadi garda terdepan dalam menangkal radikalisme agama yang dapat mengancam kondusifitas kehidupan bernegara. “Pahami, dalami, dan sebarkan ajaran Islam yang moderat, yaitu ajaran Islam washatiyyah, sebuah ajaran yang menghargai perbedaan, toleran, dan rahmatan lil ‘alamin,” paparnya. Dengan corak keislaman seperti ini, diharapkan mampu membentengi keutuhan NKRI. Di akhir sambutannya, rektor mengajak para wisudawan untuk terus menjaga nama baik pribadi, keluarga dan almamater. “Sampaikanlah segala kebaikan yang Anda semua dapat dari kampus ini, agar kemanfaatan dan keberkahan ilmu tersebut dapat menyebar luas di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Andry)




Direktur Diktis Apresiasi Wisuda IAIN Pontianak

Kegiatan Wisuda ke VII IAIN Pontianak mengusung tema “Wisudawan IAIN Pontianak Siap Menjadi Garda NKRI, Membumikan Ajaran Islam Washatiyah dan Menangkal Gerakan Radikalisasi Pragmatis”. Kegiatan ini diikuti oleh 344 orang wisudawan dari 3 Fakultas dan 1 Program Pascasarjana.

“Saya sangat mengapresiasi tema kegiatan wisuda yang diselenggarakan IAIN Pontianak, karena sangat penting dimunculkan di tengah kondisi kehidupan berbangsa saat ini,” Pernyataan itu disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. H. Arskal Salim, GP, MA, Ph.D ketika memberikan kata sambutan pada Sabtu (21/7/2018) di depan ribuan orang yang memadati gedung Sport Center di acara tersebut.

Prof. H. Arskal Salim, GP, MA, Ph.D kemudian menguraikan beberapa tujuan dasar berdirinya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. “Pertama, meneguhkan ideologi dan identitas bangsa Indonesia. Kedua, internalisasi paham keagamaan yang moderat. Ketiga, mentransformasikan kehidupan masyarakan ke arah yang lebih baik. Dan keempat, mengembangkan ilmu, sains dan teknologi,” paparnya.

Dalam sambutannya, ia juga menekankan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam merupakan elemen penting dalam menjaga kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara. “Di Indonesia terdapat 58 Perguruan Tinggi keagamaan Islam Negeri, 685 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta, dengan kurang lebih 800.000 mahasiswa dan jutaan alumninya. Hal ini menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan merupakan aset bangsa yang sangat berharga,” ungkapnya.

Menurutnya, jumlah yang besar ini dapat memainkan peran sebagai benteng moderasi keagamaan. Hal ini menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi di tengah menguatnya radikalisme keagamaan di negara kita. Dengan alasan ini pula, ia menekankan pentingnya upaya dan peran serta semua pihak untuk memajukan Perguruan Tinggi Keagamaan. Ia juga mendorong IAIN Pontianak untuk terus bekerja keras meningkatkan kinerja dan akreditasi guna menyongsong perubahan status dari IAIN menjadi UIN.

Di akhir sambutannya, Prof. Arskal memberikan selamat kepada para wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikannya di IAIN Pontianak. Namun ia juga mengingatkan kepada seluruh peserta kegiatan agar tidak terlena dengan prosesi wisuda ini. “Wisuda hari ini bukanlah sebuah akhir, melainkan hanya sebuah terminal. Setelah ini, Anda semua akan menghadapi tantangan di ranah yang berbeda. Untuk itu, jangan berhenti belajar dan berkiprahlah di masyarakat” nasihatnya.

“Wisuda yang ke VII IAIN Pontianak ini sangat memberikan optimisme, terlihat dari salah satu diantara yang memperoleh angka 4,00 artinya IPK sempurna. Arskal menilai itu adalah sebuah keistimewaan, karena sulit untuk diulang setiap tahunnya. Oleh karenanya capaian tersebut harus dipertahankan IAIN Pontianak” imbuhnya. *(Andry)




Rektor IAIN Pontianak Apresiasi Proyek Perubahan Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan FSEI

Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Heny Rahmawati, S.Pd.I menawarkan gagasan “Digitalisasi Online Pelaporan (ToR, RAB dan Laporan Kegiatan) Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam”. Gagasan itu merupakan Proyek Perubahan dirinya sebagai peserta Diklatpim (Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan) Pejabat Eselon IV Angkatan XXXII Balai Diklat Keagamaan Jakarta.

Heny Rahmawati menjelaskan latar belakang pentingnya proyek perubahan tersebut yang dinilainya urgen dan mendesak untuk dilakukan. “Seringnya penyerahan pelaporan kegiatan yang tidak tepat waktu. Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya adanya revisi anggaran, informasi yang diterima masih face to face sehingga tidak sampai kepada semua lini pelaksana kegiatan. Selain itu, laporan kegiatan di FSEI tidak terdata dengan rapi. Digitalisasi laporan ini juga sebagai bentuk kesiapan data ketika ada pemeriksaan baik itu dari Itjen, BPK atau data untuk kegiatan akreditasi dari BAN-PT” papar Kasubbag yang murah senyum itu.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, menyambut positif proyek perubahan yang dilakukan Kasubbag FSEI tersebut. “Saya mengapresiasi setiap gagasan siapapun untuk kemajuan IAIN Pontianak. Perubahan itu sebuah keniscayaan. Saya berharap dengan adanya proyek perubahan yang dilakukan Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan FSEI IAIN Pontianak ini, bisa menginspirasi fakultas dan unit lainnya untuk menjadi acuan dalam bekerja menyelesaikan laporan kegiatan dengan baik. Bila kita bersinergi dan melakukan pembenahan di semua lini, maka kampus ini akan lebih maju lagi.” pungkasnya.*(AI).




Yudisium FSEI IAIN Pontianak Tahun 2018: Mencetak Ekonom & Entrepreneur Sejati

Yudisium Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak sukses digelar pada Jumat (20/7) Pukul: 08.00 WIB di Aula Abdul Rani Mahmud. Rektor IAIN Pontianak dan Dekan FSEI beserta jajarannya resmi melepas para yudisium yang akan diwisuda pada Sabtu (21/7) di Sport Centre IAIN Pontianak.

Dekan FSEI IAIN Pontianak, Dr. Fachrurrazi, MM menginformasikan jika IPK terendah di FSEI 3.08 dan tertinggi 3.83. Lulusan terbanyak dari Jurusan Perbankan Syariah dengan 38 orang, Jurusan Ekonomi Islam 32 orang, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah 10 orang. Dengan rincian 47 berjenis kelamin perempuan dan 38 lainnya berjenis kelamin laki-laki.

“Saat ini dunia sudah berubah tidak seperti yang anda jalani saat masuk IAIN. Saat Anda masuk kurs US dollar masih 9000. Dengan volatilitas yang ada saat ini naik dikisaran 14.420. Saat ini volatilitas pasar sudah berubah. Kami tidak mengharapkan Anda terpaku menjadi pegawai. Kami mengharapkan Anda menjadi seorang entrepreneur. Kita leading bersama-sama. Saya siap untuk menjadi teman Anda, mendampingi Anda, anytime anywhere you with us” paparnya.

“Pikiran kami ke depan, insyaallah kami akan berpikiran besar yakni membicarakan gagasan untuk kami eksekusi dan kami kembangkan dalam pelayanan prima di FSEI. Kami berpesan kepada mahasiswa yang di yudisium hari ini, Anda alumni memiliki pengetahuan yang harus membawa solusi di masyarakat. Bukan menjadi beban di masyarakat, namun kalian menjadi aset bagi ummat dan masyarakat pada umumnya.” tambahnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA mengatakan “Seperti yang disebutkan dalam hadits bahwa 99 pintu rezeki berasal dari transaksi tukar menukar dan perdagangan. Inilah letak strategisnya FSEI di masyarakat. FSEI bermaksud melahirkan salah satunya sebagai pelaku-pelaku ekonomi di Kalimantan Barat.” ungkapnya.

“Ada satu kalimat yang selalu saya pegang hingga kini dan saya tularkan kepada orang yang ingin menggunakannya yaitu orang pesimis ada satu peluang dia bikin seribu alasan untuk menolak dan mengambil peluang itu. Sedangkan orang optimis ada satu masalah dia ciptakan seribu jalan keluar. Inilah yang diamalkan oleh orang tua saya agar anaknya tetap harus sekolah walaupun dalam keterbatasan.” jelasnya.

Rektor IAIN Pontianak pun mengajak kepada seluruh peserta yudisium untuk mengutamakan sikap dan tingkah laku yang baik di masyarakat. “Kebaikan itu adalah yang semua orang suka seperti kejujuran, kebaikan, dan keadilan. Kedepankan kebaikan dan trust di masyarakat. Jangan menjadi tokoh antagonis, eksklusif, dan menakutkan di masyarakat” pesannya.




FTIK IAIN Pontianak Yudisium 198 Lulusan, Mahasiswa Jurusan PAI Raih IPK 4,00

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak meluluskan 198 lulusan. Yudisium Angkatan ke-XXXVI, dilaksanakan pada Kamis (19/7) di Gedung Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Di antara lulusan yang diyudisum tersebut ada lulusan yang meraih prestasi membanggakan dengan IPK 4,00. Rektor IAIN Pontianak hadir memberi sambutan dan ikut melepas lulusan FTIK bersama para pejabat lainnya. Dalam kesempatan tersebut hadir pula Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Wakil Rektor I Demisioner, Dr. Hermansyah dan Dekan FTIK IAIN Pontianak Demisioner, Dr. Lailial Muhtifah.

Dalamsambutannya, Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si mengungkapkan salah satu tanda kebesaran Allah digilirkannya siang dan malam. Diciptakannya sesuatu berpasangan baik dalam diri manusia maupun alam semesta. Pergiliran merupakan sunnatullah. Dalam konteks kekinian di IAIN Pontianak terjadi proses pergiliran kepemimpinan dari periode lama ke periode baru. Berikutnya, ada pertemuan juga ada perpisahan. Perpisahan juga merupakan sunnatullah yang harus dilakukan. Oleh karena itu pihaknya sangat bangga melepaskan mahasiswa yang di yudisium hari ini agar bertebaran di seluruh muka bumi untuk mendidik, mencari nafkah, dan mengabdi pada masyarakat.

“Dalam periode ini kami akan melaunching sebuah operating system baru yang dinamakan Career Central of Operating System. Sistem ini mempertemukan antara alumni kita dan para pencari kerja lewat dunia maya. Mengapa ini kami lakukan, karena kami tidak ingin FTIK hanya bertugas meluluskan mahasiswa, namun kami juga ingin memfasilitasi alumni dalam mencari peluang pekerjaan.” jelasnya.

“Kami juga ingin melaporkan kepada Bapak Rektor IAIN Pontianak bahwa mahasiswa yang di yudisium hari ini berjumlah 198 orang. Selalu menjadi yang terbanyak di IAIN Pontianak. Dengan rincian PAI Reguler A 118 orang, PAI Reguler B 36 orang, PAI kualifikasi S1 10 orang, PBA 26 orang, PGMI 7 orang, PIAUD 2 orang. Dengan IPK tertinggi 4,00. Ini merupakan prestasi yang luar biasa dan seingat saya ini merupakan rekor di IAIN Pontianak.” urainya. Pada kesempatan yang sama, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menyampaikan kepada mahasiswa yang di yudisium untuk mengembangkan diri dengan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti S2. Menurutnya hal ini penting karena menuntut ilmu seperti memanjat kelapa. Jika memanjat hati-hati maka akan sampai ke pucuknya dan meminum buah segarnya.

“Guru saya berpesan untuk terus sekolah. Jangan khawatir, Allah punya banker sendiri bagi orang-orang yang menuntut ilmu.” motivasinya.
Ia pun juga berpesan kepada peserta yudisium, “Tampillah di masyarakat menjadi tokoh akmodatif dan inklusif di masyarakat. Mendekati masyarakat dengan cara persuasif yang inklusif. Hari ini jika kita mengandalkan dan membanggakan kepintaran di masyarakat tidak akan laku. Karena saat ini di masyarakat banyak orang pintar. Jika membanggakan kepintaran, maka masyarakat akan mencap kita sebagai orang sombong. Masyarakat hari ini lebih membutuhkan solusi daripada ilusi dan provokasi. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan sikap yang bijak yang dapat memecahkan masalah secara bersama-sama. Jadilah kalian sosok yang tidak antagonis dan rendah hati, tidak sombong.” nasihatnya.

Terakhir, PTKIN sebagai garda terdepan dari negara ini harus menjadi poros utama dalam menanamkan jati diri yang berlandaskan moderasi dalam bèragama yakni Islam Washatiyah. Rektor berharap seluruh alumni nantinya dapat menjadi duta yang baik dalam menyampaikan Visi Misi IAIN Pontianak di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut pula Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si memberikan penghargaan sekaligus kenang-kenangan untuk Dekan FTIK IAIN Pontianak Demisioner, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd dan Wakil Dekan I FTIK IAIN Pontianak Demisioner, Eka Hendry Ar, M.Si., M.Pd.




Yudisium FUAD, Ini Pesan Rektor IAIN Pontianak

42 Lulusan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak resmi di yudisium pada Kamis (19/7) di Gedung Biro AUAK Ruang Teater Lantai II. Rektor IAIN Pontianak hadir dalam acara yudisium angkatan ke-8 ini. Tampak hadir pula Kepala Biro AUAK, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, dan para pejabat lainnya di lingkungan institut maupun fakultas. Dalam yudisium kali ini FUAD meluluskan 42 orang. Dengan rincian KPI 12 orang, BKI 9 orang, MD 11 orang, IAT 10 orang.

Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si mengungkapkan bahwa setiap mahasiswa yang nantinya telah diwisuda secara alamiah menjadi alumni dan dipundaknya tersebut ada satu amanah besar yang harus dicamkan yakni menyadari bahwa semua alumni merupakan duta bagi IAIN Pontianak ketika berada dimanapun.

“Sampaikan Visi dan Misi IAIN Pontianak. Sampaikan sesuatu yang baik yang dapat membesarkan kampus tercinta ini. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayai IAIN Pontianak dalam mendidik anaknya di FUAD. Terima kasih yang tak terhingga kepada bapak ibu dosen yang telah banyak memberikan sumbangsih sehingga dapat ikut menghantarkan anak didik tercinta menjadi orang-orang pilihan yang siap mengabdi di masyarakat.” ungkapnya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mengatakan “Hari ini kita tidak cukup menjadi orang pintar. Mesti pandai mengadaptasi diri terhadap lingkungan masyarakat. Kalian harus menjadi duta IAIN Pontianak dengan menyampaikan Visi dan Misi IAIN melalui perilaku kita di masyarakat. Jangan menjadi tokoh antagonis dan eksklusif di masyarakat, karena hal ini dapat menghambat keberhasilan kalian dalam menyampaikan Visi dan Misi IAIN Pontianak yang baik tadi.”

“Kalian menjadi duta daerah yang menuntut ilmu di IAIN Pontianak. Oleh karena itu setelah usai menuntut ilmu, balik dan besarkan daerah. Sekecil apapun sumbangsih yang kalian lakukan untuk membesarkan daerah, sangat berharga bagi masyarakat. Pesan saya harumkan nama dirimu, harumkan nama fakultasmu, dan harumkan nama IAIN Pontianak di masyarakat.” harapnya.




Rektor IAIN Pontianak Puji Proyek Perubahan Kasubbag Perencanaan

“Mengingat pentingnya data dukung Term of Reference (ToR) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB) sebagai sebuah usulan perencanaan program kerja dan anggaran, maka melalui Rancangan Proyek Perubahan ini saya berupaya untuk memperbaiki sistem pengelolaan data dukung TOR dan RAB yang berlaku di IAIN Pontianak menjadi lebih efektif sehingga akan menghasilkan data dukung TOR dan RAB yang valid dan akurat.” Hal itu dipaparkan Kasubbag Perencanaan IAIN Pontianak, Noviansyah, S.Pd.I., saat memaparkan Rencana Proyek Perubahan di hadapan Rektor IAIN Pontianak.

Peserta Diklatpim IV Angkatan XXXII Balai Diklat Keagamaan Jakarta itu menegaskan, “Untuk mewujudkan itu semua project leader membuat Rancangan Proyek Perubahan berupa aplikasi Analysis of Budgeting System (ANA-B System). Sistem aplikasi berbasis online ini berfungsi sebagai kontrol penyusunan data dukung TOR dan RAB bagi setiap program kerja dan anggaran. Judul yang saya usung dalam proyek perubahan ini adalah: “Penyusunan Data Dukung Term of Reference dan Rincian Anggaran Biaya Program Kerja dan Anggaran Berbasis Aplikasi Analysis of Budgeting System (Ana-B System) di lingkungan IAIN Pontianak”.

“Saya berkeyakinan Rancangan Proyek Perubahan ini mendesak untuk dilakukan. Tersedianya usulan data dukung TOR dan RAB yang valid dan akurat maka akan memberikan trust (kepercayaan), peningkatan akuntabilitas dan profesionalitas pegawai dan institusi dalam memberikan layanan publik bagi mitra kerja dan stakeholder.”
paparnya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif memuji proyek perubahan yang digagas Noviansyah, S.Pd.I. “Saya salut dengan ide yang diutarakan Kasubbag Perencanaan IAIN Pontianak. Tentu kita berharap dengan adanya proyek perubahan itu akan terbentuk system yang disiapkan akan memudahkan pekerjaan dan mempercepat pelayanan” System yang baik tentunya akan meningkatkan marwah IAIN Pontianak”. pungkasnya.
(Andre).




27 Pejabat Resmi Dilantik Rektor IAIN Pontianak

Sejumlah 27 pejabat dilantik oleh Rektor IAIN Pontianak, Rabu (18/7) Pukul 10.15 di Gedung Rektorat Lantai IV. Pelantikan sekaligus pengambilan sumpah jabatan ini menjadi babak baru perjuangan IAIN Pontianak ke depan yang dinahkodai oleh Dr. Syarif, MA.,Masa Jabatan 2018-2022. Turut hadir dalam acara sakral tersebut Kepala Biro AUAK, para Kabag, dan para Kassubbag di lingkungan institut dan fakultas.

Dalam kesempatan tersebut Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA memberi selamat sekaligus amanah bagi para pejabat yang dilantik. Menurutnya, hal pertama yang akan dilakukan dalam periode ini yaitu mandatori negara. Setidaknya ada dua garis besar. Pertama, Kementerian Agama dalam hal ini IAIN Pontianak harus menjadi garda terdepan untuk keutuhan NKRI. Kedua, dalam rangka menerima mandat negara untuk berpartisipasi aktif dalam keutuhan NKRI, Kementerian Agama dijadikan pengusung utama dalam meluaskan, mewacanakan, mengajarkan, dan mengamalkan Islam Washatiyah yang berporos pada moderasi dalam beragama. Bersikap moderat dalam mengamalkan agama.

“Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ini menjadi bukti bahwa kita semua berbeda. Tanda tangan kita semua berbeda. Semua indah. Hikmah yang saya dapat yaitu menegaskan ke-Esa-an Tuhan bahwa tidak semua dari kita memiliki kepribadian dan sikap yang sama. Oleh karena itu turun ajaran agama yang memfokuskan sikap-sikap itu pada satu tujuan. Maksudnya aplikasi mengajarkan penguatan pemikiran itu tidak boleh kita memaksa kehendak antara satu sama lain walaupun kita sebagai atasan. Kalau dalam Islam dikenal musyawarah, dalam bisnis ada tawar-menawar:negosiasi, dalam politik ada lobi.”ujarnya.

“Haluan kerja saya pada Raker beberapa waktu lalu jelas kita akan melakukan peningkatan-peningkatan. Maka hari ini mari kita berpikir tentang IAIN Pontianak saja. Ketika sudah masuk dalam gerbang IAIN Pontianak kita harus mengabdi dan berbuat demi perkembangan IAIN Pontianak ke depan.” tegasnya.
Ia pun berharap kepada seluruh 27 pejabat yang dilantik untuk fokus pada tugas dan fungsinya masing-masing. Jangan mengerecoki tugas dan fungsi yang bukan fokusnya. Walaupun nyatanya memang ada beberapa orang memiliki multi talent dan mampu mengerjakan tusi orang lain. Ia pun menambahkan bahwa visi dasar dalam periode ini yaitu saling menghargai satu sama lain. Sekecil apapun yang dilakukan oleh semua elemen yang bekerja di IAIN Pontianak memiliki kinerja dan sumbangsih bagi perkembangan IAIN Pontianak. Sesuai dengan motto kerja periode kepemimpinan kali ini, “Pengabdian Berbasis Kinerja dan Akhlakul Karimah. Bersaudara dan Kompak Berorientasi Prestasi dan Kemajuan”.

Adapun pejabat Non Eselon yang dilantik pada tahap pertama sebagaiberikut:

  1. Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum
  2. Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA
  3. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti, MA
  4. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Dr. Ali Hasmy, M.Si
  5. Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Nur Hamzah, S.Pd.I., M.Pd
  6. Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Drs. Muhammad Rahmatullah, M.Ag
  7. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Sapendi, S.Pd.I., M.Pd
  8. Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Dr. H. Fachrurrazi, S.Ag., MM
  9. Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum Fakultas Syariah dan Ekonomi, Rasiam, S.E.I., MA
  10. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syariah dan Ekonomi, Ita Nurcholifah, S.E.I., MM
  11. Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Ismail Ruslan, S.Ag., M.Si
  12. Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. H. Harjani Hefni, Lc., MA
  13. Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Sahri, MA
  14. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Drs. H. Marsih Muhammad, M.Ag
  15. Direktur Pascasarjana, Dr. Misdah, S.Ag., M.Pd
  16. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sukardi, SH., M.Hum
  17. Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Dr. Yusriadi, S.Ag., MA
  18. Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Dr. Imron Muttaqin, S.Pd.I., M.Pd.I
  19. Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sultan, S.Pd.I., MA
  20. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Muhammad Hasan, M.Ag
  21. SekretarisLembaga Penjaminan Mutu, Dr. Zulkifli, S.Ag., MA
  22. Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Ibrahim, S.Ag., MA
  23. Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Muhammad Edi Kurnanto, S.Ag., M.Pd
  24. Kepala UPT Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data, Sumin, SE., M.Si
  25. Kepala UPT Pusat Perpustakaan, Slamet Widodo, S.Ag., S.IPI., M.I.Kom
  26. Kepala UPT Pusat Pengembangan Bahasa, Segu, S.Pd., MA
  27. Kepala/Mudir UPT Pusat Ma’had Al-Jami’ah, Muh. Gito Saroso, S.Ag., M.Ag. (Septian Utut)



Ketua Forum Perencanaan PTKIN Apresiasi Proyek Perubahan Kasubbag Perencanaan IAIN Pontianak

Ketua Forum Perencanaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Indonesia, Suhaimi, M.Pd., memberikan apresiasi positif atas gagasan proyek perubahan yang dilakukan Kasubbag Perencanaan IAIN Pontianak. “Gagasan yang disampaikan oleh Noviansyah, Kasubbag Perencanaan IAIN Pontianak dalam proyek perubahannya adalah sesuatu yang luar biasa dalam melakukan pengembangan konsep dan metodologi. Hal itu penting agar proses perencanaan dan penyusunan anggaran pada Kementerian Agama khususnya IAIN Pontianak menjadi lebih baik, efektif dan efisien dalam proses maupun output dari sebuah pekerjaan yang akan dilakukan oleh masing-masing unit dalam sebuah Institusi. Tentu saja aplikasi Ana-B System yang dibuat dan dihasikan adalah sebuah terobosan yang luar biasa pada dunia perencanaan khususnya IAIN Pontianak”. ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Task Force Peningkatan Mutu Perencanaan PTKIN itu.

Kasubbag Perencanaan IAIN Pontianak, Noviansyah, S.Pd.I., menjelaskan, “Mengingat pentingnya data dukung TOR dan RAB sebagai sebuah usulan perencanaan program kerja dan anggaran maka melalui Rancangan Proyek Perubahan ini project leader berupaya untuk memperbaiki sistem pengelolaan data dukung TOR dan RAB yang berlaku di IAIN Pontianak menjadi lebih efektif sehingga akan menghasilkan data dukung TOR dan RAB yang valid dan akurat.”imbuhnya.

Peserta Diklatpim IV Angkatan XXXII pada Balai Diklat Keagamaan Jakarta itu menegaskan, “Untuk mewujudkan itu semua project leader membuat Rancangan Proyek Perubahan berupa aplikasi Analysis of Budgeting System (ANA-B System). Sistem aplikasi berbasis online ini befungsi sebagai kontrol penyusunan data dukung TOR dan RAB bagi setiap program kerja dan anggaran. Judul yang saya usung dalam proyek perubahan ini adalah: “PENYUSUNAN DATA DUKUNG TERM OF REFERENCE DAN RINCIAN ANGGARAN BIAYA PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN BERBASIS APLIKASI ANALYSIS OF BUDGETING SYSTEM (ANA-B SYSTEM) DILINGKUNGAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK.

Saya berkeyakinan Rancangan Proyek Perubahan ini mendesak untuk dilakukan. Tersedianya usulan data dukung TOR dan RAB yang valid dan akurat maka akan memberikan trust (kepercayaan), peningkatan akuntabilitas dan profesionalitas pegawai dan institusi dalam memberikan layanan publik bagi mitra kerja dan stakeholder.”ujarnya bersemangat.*(AI).