Ma’had Al-Jamiah Sukses Gelar SPMB Mahasantri 2018

Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak sukses menyelenggarakan Seleksi Penerimaan Mahasantri Baru pada Selasa (14/8/2018) bertempat di Gedung Perkuliahan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak Lantai IV. Seleksi ini terlaksana selama dua hari. Mulai 13 s.d. 14 Agustus 2018. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 270 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Barat.

Dalam pelaksanaannya, hari pertama (13/8/2018) sebagian besar peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam SPMB Tahun 2018. Sejak Pukul: 07.30-08.00 peserta melakukan validasi dan pengisian biodata diri. Selanjutnya pada Pukul: 08.00-12.00 peserta mengerjakan soal berisi Tes Kebahasaan. Dalam tes ini mahasiswa diminta mengerjakan soal bahasa Inggris dan Arab. Selanjutnya di hari kedua (14/8) sebanyak kurang lebih 270 mahasiswa secara bergantian melakukan tes wawancara. Dalam tes ini mahasiswa diwawancarai oleh beberapa Musyrif Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak.

Menurut Ketua Panitia SPMB Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak, Baihaqi, MA, ujian atau tes tahun ini sebenarnya hampir sama dengan tahun lalu yakni menggunakan tes tertulis berupa tes kebahasaan Arab dan Inggris serta tes wawancara.
“Bentuk tes yaitu tertulis dan wawancara. Tes tertulis dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus dan tes wawancaranya pada tanggal 14 Agustus 2018. Insyaallah pengoreksian hasil tes tertulis dan wawancara direkap pada tanggal 15-16 Agustus 2018. Jumlah kuota yang akan lulus sejumlah 216 orang” ungkapnya.

“Tujuan dilaksanakan SPMB Mahasantri adalah agar supaya memudahkan bagi para pengajar, pengelola, dan pegawai ma’had yang di pimpin oleh mudhir, untuk memilah dan memilih kelas bagi mahasantri yang akan menjadi penghuni ma’had selama dua semester. Sehingga bisa terukur kemampuan dari masing-masing mereka, sehingga pembelajaran dan program yang telah diagendakan oleh ma’had sesuai dengan standar yang sudah disepakati, yaitu menciptakan mahasntri yang memiliki dedikasi tinggi, sopan dalam sikap, bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris, serta bisa membaca kitab al-Qur’an dan kitab kuning sebagai ciri dari sebuah pesantren.” imbuhnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Tingkatkan Mutu Pelayanan dan Kinerja, Ini Pesan Wakil Rektor I IAIN Pontianak

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum membuka Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan dan Kinerja bagi ASN/Non ASN Struktural IAIN Pontianak Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Pontianak, Selasa (14/8/2018) di Auditorium Abdul Rani Mahmud. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 14 s.d. 16 Agustus 2018. Sebanyak 40 Pegawai ASN maupun Non ASN berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. Hasan, M.Ag menyampaikan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas mutu pelayanan di IAIN Pontianak. Dengan narasumber yang berkompeten dan handal di bidangnya. Dalam materi tersebut nantinya akan disampaikan bagaimana meningkatkan motivasi diri dengan pendekatan psikologis dan agamis, sehingga tercipta optimalisasi diri dengan mental yang sehat dan selalu berpikir positif.

“Peningkatan mutu di IAIN Pontianak sangat penting dan tidak dapat dipungkiri karena ke depan semua berbasis mutu. Maka dari itu semua harus memberi pelayanan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu ukurannya jika stakeholder puas dengan pelayanan kita. Pelayanan mutu ada standarisasinya. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peserta sekaligus memberi dampak signifikan terhadap prestasi kinerja pegawai dan peningkatan mutu pelayanan di lingkungan IAIN Pontianak.” paparnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum mengatakan “Kegiatan yang dilaksanakan oleh LPM hari ini salah satunya dalam rangka menopang satu kegiatan utama perguruan tinggi yaitu akreditasi institusi atau perguruan tinggi. Untuk menyokong itu Rektor IAIN Pontianak mensupport penuh terlaksananya visitasi perguruan tinggi. Kepentingan dari akreditasi ini untuk menyelamatkan marwah perguruan tinggi. Jika akreditasi ini terlaksana maka akan menjadi kebanggaan bagi seluruh sivitas akademika maupun alumni.”

Selanjutnya Ia pun berpesan kepada pegawai ASN/Non ASN yang mengikuti kegiatan tersebut, “Perguruan tinggi memang kerja utamanya akademik. Namun kerja utama tidak mungkin terlaksana jika bagian administrasi tidak mendukung dan berpartisipasi di dalamnya. Kita bagaikan satu tubuh. Semuanya saling membutuhkan untuk mengokohkan satu satu sama lain. Tidak ada bagian yang layak untuk mengunggulkan, merasa dirinya hebat sendiri. Marilah sama-sama menghebatkan untuk kemajuan IAIN Pontianak.” imbuhnya.

“Bagi saya prinsip kerja ada tiga, pertama, fokus pada tugas dan fungsi. Kedua, permudah urusan orang lain dan jangan dipersulit. Ketiga, ciptakan suasana kerja yang nyaman.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Pembinaan Pegawai Bagian Umum Biro AUAK IAIN Pontianak, Warek II Sampaikan Filosofi Ibadah

“Salah satu aspek penting dari ibadah itu pengorbanan. Dalam setiap ibadah kita mengenyampingkan kepentingan pribadi dan mendedikasikan diri sepenuhnya pada Tuhan. Contohnya ketika ada panggilan adzan subuh, membuat kita menahan ego untuk tidur dan bergegas bangkit untuk menghadap dan bermunajat kepada-Nya.” Itulah salah satu pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA dalam kegiatan Shalat Dhuha, Dzikir, dan Doa Bersama untuk Korban Gempa NTB, Lombok sekaligus Pembinaan Pegawai, Jumat (10/8) Pukul 07.30 WIB di Masjid Abdul Rani Mahmud.

Tampak hadir Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Kasubbag TU, Humas, dan Rumah Tangga, Aspari Ismail, S.Pd.I, dan Kasubbag OKPP, Adi Mulyono, S.Sos. serta para satpam, petugas kebersihan dan para pegawai di bagian umum biro AUAK IAIN Pontianak.

Menurut jebolan S3 UIN Jakarta yang meraih nilai Cumlaude itu, filosofi di atas dapat direalisasikan dalam profesionalitas kerja. “Dalam dunia kerja kita harus belajar merelakan ego dan mengenyampingkan kepentingan pribadi demi kemaslahatan dan kemajuan bersama. Sikap rela berkorban ini sangat dibutuhkan untuk membangun hubungan baik sesama rekan kerja. Ketika hubungan baik itu tercipta, maka akan membawa kondusifitas kinerja yang akan berdampak pada kemajuan institusi itu sendiri.” jelasnya.

Ia pun mengajak kepada seluruh Pegawai ASN maupun Non ASN untuk memperbaiki nilai ibadah. Menurutnya kualitas ibadah dapat berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas kinerja setiap individu.




Pegawai IAIN Pontianak Gelar Shalat Dhuha, Dzikir dan Doa Bersama untuk Korban Bencana Gempa Lombok

Seluruh Pegawai ASN dan Non ASN di lingkungan Bagian Umum Biro AUAK IAIN Pontianak mengikuti kegiatan Shalat Dhuha, Dzikir, dan Doa Bersama untuk Korban Gempa NTB, Lombok sekaligus Pembinaan Pegawai, Jumat (10/8) Pukul 07.30 WIB di Masjid Abdul Rani Mahmud. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA dan dihadiri pula oleh Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Kasubbag TU, Humas, dan Rumah Tangga, Aspari Ismail, S.Pd.I, dan Kasubbag OKPP, Adi Mulyono, S.Sos.

Kasubbag TU, Humas, dan Rumah Tangga, Aspari Ismail, S.Pd.I menyampaikan jika kegiatan ini merupakan pembinaan pegawai pertama dalam periode kepemimpinan kali ini. Ia berharap kegiatan ini dapat rutin minimal sebulan sekali yang dilaksanakan pada hari Jum’at.

“Kegiatan ini sengaja dilaksanakan pada hari Jum’at karena merupakan hari istimewa dan penuh dengan keberkahan. Dalam kegiatan kali ini pun kita bersama mendoakan saudara kita yang tertimpa musibah bencana gempa di Lombok dan mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak yang meninggal dunia. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi dan peningkatan kinerja bagi seluruh Pegawai ASN dan Non ASN yang ada di lingkungan Bagian Umum Biro AUAK IAIN Pontianak.” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA mengajak kepada seluruh pegawai yang hadir untuk berdzikir dan berdoa bersama untuk korban bencana gempa di Lombok, dengan harapan selalu diberi kesabaran, ketabahan, dan kekuatan dalam menghadapi ujian berat tersebut.
Ia pun berpesan kepada seluruh pegawai untuk menjadikan segala sesuatunya dengan ibadah. “Shalat dhuha, dzikir, dan doa yang kita lakukan tadi merupakan ibadah. Nikah juga merupakan ibadah. Karena dibalik ibadah mengandung unsur kebersamaaan dan tenggang rasa. Oleh karenanya diperlukan rasa pengertian dan perbanyak mengalah sehingga ibadah yang dilaksanakan mendapat ridho Allah SWT.” Pesannya.

Salah satu Pegawai Non ASN, Andry Fitriyanto, M.Ud mengungkapkan kebahagiaan dan ketenangannya kala mengikuti pembinaan pegawai kali ini. “Apa yang disampaikan oleh Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA tadi mengingatkan kita akan arti ibadah yang sesungguhnya. Semoga ke depan kita dapat saling ‘mengalah’ dan tenggang rasa demi meningkatkan kuantitas maupun kualitas ibadah yang kita lakukan.”ujarnya.




Serah Terima Mahasiswa KKL Integratif IAIN Pontianak 2018 di Sungai Kakap, Sukses!

Acara serah terima mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Integratif IAIN Pontianak Tahun 2018 yang berlangsung di Kecamatan Sungai Kakap sukses dilaksanakan, Jumat (3/8) di Kantor Camat Sungai Kakap. Penyerahan dilakukan oleh Ketua Panitia KKL Integratif 2018, Dr. Hariansyah, M.Si dan diterima langsung oleh Camat Sungai Kakap, Tugiono, SE, didampingi Sekcam Sungai Kakap, Drs. Satuki.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia KKL Integratif 2018, Dr. Hariansyah, M.Si menyatakan bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti KKL Integratif tahun ini sebanyak 858 orang. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 35 hari. Mulai dari 30 Juli s.d. 3 September 2018. Dengan mengambil 55 titik lokasi yang dibagi menjadi 4 zona kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, antara lain: Kecamatan Sungai Kakap, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, dan Sungai Raya. Sedangkan mahasiswa yang ditempatkan di Kecamatan Sungai Kakap berjumlah kurang lebih 200 orang yang dibagi dalam beberapa kelompok dan ditempatkan di desa maupun dusun. Dusun yang dimaksud antara lain, Dusun Sungai Belidak Hulu, Kalimas, Punggur, Jeruju, Tanjung Saleh, dan Sepok Laut.

Camat Sungai Kakap, Tugiono, SE, menyampaikan jika unsur Muspika Kecamatan Sungai Kakap menyambut baik kehadiran Mahasiswa IAIN Pontianak di tengah masyarakat. Ia pun berharap kehadiran Mahasiswa IAIN Pontianak dapat membantu pemerintah dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat. Bahkan dalam kesempatan yang sama, Camat menawarkan kerjasama dalam bentuk MOU nantinya, sehingga dengan demikian setiap tahun KKL Integratif selalu dapat terlaksana di daerah ini.

Dalam momen tersebut juga, ia pun menghimbau kepada seluruh mahasiswa KKL agar dapat beradaptasi dan bersilaturahmi dengan masyarakat. Ia pun mengutarakan harapannya kepada mahasiswa bahwa kehadirannya di masyarakat dapat memberi manfaat bukan menciptakan keresahan maupun menyebarkan paham yang tidak lazim di masyarakat
“Masyarakat di sini, tahlilan, qunut, jangan kalian singgung-singgung itu. Bisa timbul keresahan. Kemudian, kalau orang salat Maghrib, jangan nongkrong sambil main gitar di teras. Ikut jamaah, atau paling tidak masuklah ke dalam rumah dulu.”tegasnya. (S-lp2m).




Salut! Dosen IAIN Pontianak Terima Penghargaan dari King Abdullah bin Abdel Aziz International Center for Arabic Language, Riyadh KSA

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak patut berbangga dengan keberhasilan salah satu dosennya bernama Moh. Yusuf Hidayat, M.Pd yang berhasil menjadi salah satu delegasi agenda temu konsultasi dan koordinasi bagi dekan, kajur dan pemerhati bahasa Arab dan pengajarannya yang dilaksanakan oleh King Abdullah bin Abdel Aziz Internasional Center for Arabic Language di Riyadh KSA. Sebanyak 15 akademisi bahasa Arab se-Indonesia itu diterima oleh Wakil Dekan Fakultas Adab, Prof Dr Abdul Wahab Abul Khaer dan Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Prof Dr Mageb al ‘Adwany di Ruang Pertemuan Jurusan Ahad pagi waktu Riyadh, (28/7/2018). Turut hadir dalam pertemuan ini para dosen dan Guru Besar jurusan di antaranya Prof Dr Abdel Aziz el-Mani’, Prof Dr Abu Aus Assamsani, Prof Dr Shalih al-Ghamidi, Dr Ali al-Ma’youf, dan lainnya.

Dalam sambutannyaWakil Dekan Fakultas Adab, Prof. Dr. Abdul Wahab Abul Khaer dan Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Prof Dr Mageb al ‘Adwany merasa senang dengan kunjungan para akademisi bahasa Arab dari Indonesia. Menurutnya, hal ini membuktikan adanya hubungan yang kuat antara Indonesia dan Saudi Arabia dalam menyebarkan dan mengajarkan khazanah ilmu bahasa Arab.

Momen langka tersebut juga dijadikan sebagai ajang pertemuan sekaligus peluang kerjasama antar jurusan bahasa dan sastra Arab di Perguruan Tinggi Indonesia dengan jurusan bahasa Arab di King Saud University yang terfokus pada penyelenggaraan konferensi dan pengembangan pembelajaran serta penelitian bahasa dan sastra Arab.

Diakhirpertemuan 15 delegasi Indonesia menerima cinderamata penghargaan atas dedikasi dalam pengajaran dan penyebaran bahasa Arab di Indonesia. Mereka adalah Ust Ahmad Fuad Effendi, MA (UM Malang), Dr Ahmad Hidayatullah Zarkasyi (UNIDA Gontor), Dr Haniah Lc. MA (UIN Makassar), Dr Hanik Mahlia (UM Malang), Dr. Akla Nabhan (IAIN Metro), Dr Midyan Muchlis (Univ Islam Jakarta / LIPIA / Markaz Utrujjah), Rita Febrianta, M.Pd (IAIN Bukittinggi / Markaz Manarat), Dr Muslihin, M.Pd (IAIN Bone), Dr. Faiz Mubarak, Lc. MA (UIN Antasari), Dr Yusuf Hidayat, M.Pd (IAIN Pontianak), Dr. Aprijon, Lc. MA (UIN Riau), Dr Syamsul Arifin (UIN Jakarta), Dr Nuruddin Ali (UNJ Jakarta), Talqis Nurdianto, Lc. MA (UMY Yogyakarta) dan Dr. Lalu Supriadi, Lc. MA (UIN Mataram).

Peserta juga mengunjungi Pusat studi literatur Saudi yang ada dalam lingkungan fakultas dan masing-masing mendapat hadiah buku. (Septian Utut).




Pengumuman Kelulusan SPMB Mandiri Tahun 2018

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif., MA, menerbitkan Pengumuman nomor: B-1159.1/In.15/PP.00.9/08/2018 tanggal 3 Agustus 2018, menetapkan 909 orang calon mahasiswa baru yang lulus seleksi di jalur SPMB Mandiri tahun 2018. “Kami ucapkan selamat kepada calon mahasiswa baru IAIN Pontianak. Alhamdulillah tahun 2018 ini kita bisa menerima 1.882 calon mahasiswa. Peminat yang mendaftar meningkat dari tahun sebelumnya” ungkapnya.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak menjelaskan “Bagi calon mahasiswa baru yang lulus di jalur SPMB Mandiri bisa mendaftar ulang pada tanggal 6-10 Agustus 2018 pada jam kerja. Syarat yang mesti disiapkan bisa dibaca sebagaimana pengumuman yang terlampir” ujarnya.

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/ukt-SPMB-mandiri.pdf” width=”fullscreen”]




Rektor IAIN Pontianak: KKL adalah Jihad!

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA menyatakan bahwa Kegiatan KKL merupakan jihad bagi mahasiswa. Pernyataan tersebut disampaikan rektor ketika menyampaikan sambutan dan melepas secara resmi 858 peserta Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Senin pagi, (30/7/2018) di Lapangan Gedung Rektorat IAIN Pontianak.

“KKL adalah jihad. Bukan jihad dalam artian peperangan fisik, namun jihad dalam artian perjuangan yang sungguh-sungguh untuk memberikan pengabdian keilmuan terbaik bagi masyarakat. Tentu perjuangan tidak mudah dan akan mendapat banyak kesulitan dan rintangan. Maka dari itu, perjuangan ini kita sebut dengan jihad,” ungkapnya.
Para peserta KKL terbagi ke dalam 50 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 13-15 orang mahasiswa-mahasiswi yang akan ditempatkan secara terpisah di empat kecamatan di Kabupatan Kubu Raya. Mereka akan hidup berbaur di masyarakat selama 36 hari. Para peserta dituntut untuk memberikan kontribusi keilmuan kepada masyarakat sekitar. Tentu hal ini merupakan sebuah perjuangan yang tidak mudah bagi para calon sarjana.

“Kita berasal dari kampung, harus kembali untuk membangun kampung,” ujarnya seraya disambut dengan riuh tepuk tangan para peserta. “Untuk itu, jangan bersikap sombong dan elitis di masyarakat. Selalu jaga tata krama dan sopan-santun. Kita juga harus bisa beradaptasi dengan kehidupan orang-orang di lokasi pengabdian,” tegasnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar para para mahasiswa-mahasiswi dapat menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan almamater IAIN Pontianak. Di akhir sambutannya, rektor mengajak seluruh peserta meneriakkan yel-yel guna menjaga semangat jihad. “IAIN Pontianak!,” teriaknya. “Ulung! Maju Berprestasi! Berakhlakul Karimah!,” jawab seluruh peserta dengan lantang.
(Andry).




858 Mahasiswa IAIN Pontianak Diterjunkan ke Masyarakat

Sebanyak 858 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak siap terjun berbhakti kepada masyarakat. Keberangkatan mahasiswa KKL dimaksud dilepas secara resmi oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA, Senin pagi, (30/7/2018) di halaman kampus Gedung Rektorat IAIN Pontianak. Ratusan mahasiswa peserta KKL berbaris rapi dan penuh semangat mengikuti prosesi kegiatan. Tampak pula para Wakil Rektor, para Dekan, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M), para dosen pendamping, dan panitia dengan raut wajah bangga turut melepas rombongan mahasiswa-mahasiswi untuk melakukan pengabdian langsung kepada masyarakat.

Kegiatan KKL tahun ini berlokasi di kabupaten Kubu Raya. Seluruh peserta terbagi ke dalam 55 kelompok yang akan di tempatkan secara terpisah di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Sungai Ambawang, Kecamatan Sungai Kakap, dan Kecamatan Kuala Mandor B. Kegiatan ini dijadwalkan akan berakhir pada 3 September 2018. Sebanyak 50 orang dosen pendamping dan 36 panitia ikut dikerahkan ke lokasi kegiatan guna menunjang kesuksesan kegiatan ini.

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan penting kepada seluruh peserta. “Kegiatan KKL merupakan jihad bagi mahasiswa-mahasiswi sekalian. Bukan jihad dalam artian peperangan fisik, namun jihad dalam artian perjuangan yang sungguh-sungguh untuk memberikan pengabdian keilmuan terbaik bagi masyarakat. Tentu perjuangan tidak mudah dan akan mendapat banyak kesulitan dan rintangan. Maka dari itu, perjuangan ini kita sebut dengan jihad,” ungkapnya. Selain itu, ia juga mengingatkan agar para para mahasiswa-mahasiswi untuk selalu menjaga tata krama dan sopan-santun ketika berada di masyarakat.

Salah seorang mahasiswa peserta KKL Khairudin Ali mengutarakan rasa bahagianya dapat mengikuti kegiatan ini. “Harapan saya adalah seluruh mahasiswa-mahasiswi dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Ini merupakan sebuah moment bagi kami untuk terjun langsung ke masyarakat, menerapkan segala pengetahuan yang sudah diperoleh selama perkualiahan,” pungkasnya. Ia mengajak kepada teman-temannya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan almamater. “Ayo kita gunakan kesempatan KKL ini untuk memberikan kemanfaatan yang luas bagi diri sendiri, masyarakat dan kampus tercinta,” imbuhnya bersemangat.
(Andry)




Pembekalan KKL Integratif, 858 Mahasiswa IAIN Pontianak Siap Mengabdi Kepada Masyarakat

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak menyelenggarakan Pembekalan KKL Integratif 2018, Jumat (27/7) di Gedung Abdul Rani Mahmud. Rektor IAIN Pontianak membuka acara secara resmi. Kegiatan ini pun dihadiri oleh Bupati Kubu Raya yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kubu Raya yang juga memberi sambutan sekaligus materi dalam kesempatan tersebut.

Ketua Panitia KKL Integratif 2018, Dr. H. Hariansyah, M.Si menjelaskan jika kegiatan ini merupakan kegiatan akbar yang melibatkan begitu banyak partisipan dari kalangan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang ada di IAIN Pontianak. Oleh karenanya dibutuhkan kerjasama yang baik kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyuksekan KKL Integratif 2018 ini.

“Apalagi akan ada 2 agenda besar seperti Peringatan 17 Agustus dan Hari Raya Idul Adha yang membutuhkan tenaga serta pikiran dari seluruh peserta KKL di lokasi daerahnya masing-masing. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 35 hari. Mulai dari 30 Juli s.d 3 September 2018. Dengan mengambil 55 titik lokasi yang dibagi menjadi 4 zona kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya antara lain: Kecamatan Sungai Kakap, Sungai Raya, Ambawang, dan Kuala Mandor B. Dengan total partisipan 858 mahasiswa.” paparnya.

Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum mengatakan “KKL Tahun 2018 tidak hanya dipusatkan di Kubu Raya, melainkan hari Rabu kemarin kami mengantar 10 mahasiswa untuk mengikuti KKL Kebangsaan di Perbatasan Entikong. Tanggal 4 Agustus nanti LP2M juga akan mengantar mahasiswa ke perbatasan yang diikuti sebanyak 40 orang mahasiswa.” jelasnya.

“Kedatangan kalian bukan melakukan kegiatan seremonial belaka, kami berharap kalian bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Jangan membuat masalah di tempat yang tidak ada masalah. Pandai-pandailah bersikap dan bijaklah dalam mengambil tindakan. Gunakan setiap jengkal tahapan mulai dari melihat, menganalisis, mendisikusikan, kemudian mencari solusi terbaik bersama untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat.” pesannya.

Bupati Kubu Raya yang diwakili oleh Kepala Bappeda Kubu Raya, Yusran Anizam, S. Sos., M.Si menyampaikan Kubu Raya dikenal dengan daerah 1000 sungai dengan 39 pulau yang terpisah-pisah. Jumlah penduduk Kubu Raya semakin tinggi hampir menyamai jumlah penduduk Kota Pontianak. Hal ini merupakan potensi bagi Kubu Raya untuk dapat berkembang di masa akan datang. Menurutnya, kedatangan Mahasiswa IAIN Pontianak turut membantu peningkatan IPM Kubu Raya yang saat ini masih di bawah Kota Pontianak dan Singkawang.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA berpesan kepada mahasiswa untuk bersikap bijak dalam mengatasi setiap masalah di masyarakat. Menurutnya mengabdi kepada masyarakat berbeda dengan menerima pembelajaran di kampus. Masih menurutnya, hari ini jika hanya membanggakan kepintaran semata tidak akan laku di masyarakat. Harus diimbangi dengan tata krama yang baik dan sikap rendah hati.

“Jangan menjadi penyulut masalah di daerah orang. Jadilah Mubayyin untuk Tabayyun. Tampillah sebagai orang yang ‘tengah-tengah’ di masyarakat. Jika ada masalah di masyarakat, ajak musyawarah. Jangan menjadi orang yang bermasalah di masyarakat. Jaga harumnya nama kalian sendiri, harumkan nama kedua orang tuamu, dan jagalah harumnya nama IAIN Pontianak di masyarakat.” nasihatnya.