Rektor IAIN Pontianak Lantik Pejabat Pelaksana Akademik, Berikut Ini Komposisinya

Rabu (25/7) di Aula Rektorat Lantai IV menjadi hari sakral bagi sejumlah 34 pejabat pelaksana akademik perangkat rektor. Pasalnya 34 pejabat tersebut resmi dilantik oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA. Pejabat yang dilantik tersebut menduduki jabatan sebagai Wakil Dekan I FSEI, Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua beserta Sekretaris Jurusan di Lingkungan IAIN Pontianak. Sebagian besar pejabat non eselon, eselon III, dan eselon IV hadir mengikuti seluruh rangkaian dalam pelantikan tersebut.

Berikut nama-nama pejabat yang dilantik beserta jabatannya:

  1. Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Syahbudi, S.Ag., M.Ag
  2. Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Samsul Hidayat, S.Ag., MA
  3. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana, Dr. Hariansyah, M.Si
  4. Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana, Dr. Wahab, M.Ag
  5. Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Pascasarjana, Dr. Muhammad Syaifullah, SE., M.Si
  6. Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Pascasarjana, Dr. Rahmap, S.Ag., M.Ag
  7. Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, H. Ma’ruf, S.Ag., M.Ag
  8. Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Syamsul Kurniawan, M.S.I
  9. Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Midyan Surya Ishak, S.Ag., M.Pd
  10. Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Drs. Mansur, M.Pd
  11. Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Muhammad Tisna Nugraha, S.Pd.I., M.S.I
  12. Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Helva Zurayah, S.Pd., M.Ag
  13. Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Rahnang, S.Pd.I., M.Pd.I
  14. Ketua Jurusan/Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Acan Mahdi, S.Sos.I., M.Si
  15. Sekretaris Jurusan/Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Syarifah Fatimah, S.Kom., M.Kom
  16. Ketua Jurusan/Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Hesty Nurrahmi, S.Pd., M.Pd
  17. Sekretaris Jurusan/Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Amalia Irfani, S.Sos.I., M.Si
  18. Ketua Jurusan/Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Santa Rusmalita, S.Sos.I., M.Ag
  19. Sekretaris Jurusan/Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Besse Wahida, M.Pd.I
  20. Ketua Jurusan/Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Buhori, S.Pd.I., M.Pd
  21. Sekretaris Jurusan/Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Nurmy AR, S.S., M.Pd
  22. Ketua Jurusan/Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi., M.Psi, Psikolog
  23. Sekretaris Jurusan/Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Isyatul Mardiyati, S.Psi, M.Psi, Psikolog
  24. Ketua Jurusan/Program Studi Studi Agama Agama Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Ridwan Rosdiawan, S.Ag., MA
  25. Sekretaris Jurusan/Program Studi Studi Agama Agama Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Wardah, S.Pd., M.Pd
  26. Sekretaris Jurusan/Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Anggatia Ariza, M.E
  27. Ketua Jurusan/Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Rahmat, SH., MH
  28. Sekretaris Jurusan/Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Abu Bakar, S.Hum., M.S.I
  29. Ketua Jurusan/Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Nurma Sari, S.Ag., M.S.I
  30. Ketua Jurusan/Program Studi Ahwal Syakhsiyyah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Dr. Dahlia Haliah Ma’u, S.Ag., M.H.I
  31. Sekretaris Jurusan/Program Studi Ahwal Syakhsiyyah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Ardiansyah, S.S., M.Hum
  32. Ketua Jurusan/Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Rina Mandara Harahap, SE., MM
  33. Sekretaris Jurusan/Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Zarkasi, SE.I., ME
  34. Ketua Jurusan/Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Verdianti, SE., M.Sc.Ak

*(Septian Utut).




Lantik 34 Pejabat, Ini Pesan Rektor IAIN Pontianak

Sejumlah 34 pejabat pelaksana akademik perangkat rektor resmi dilantik Rektor IAIN Pontianak, Rabu (25/7) Pukul 15.30 WIB di Aula Rektorat Lantai IV. Pelantikan kali ini difokuskan untuk Wakil Dekan I FSEI, Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua, dan Sekretaris Jurusan di Lingkungan IAIN Pontianak. Hadir dalam kesempatan tersebut para Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK, pejabat non eselon lainnya yang dilantik sepekan lalu (Rabu, 18/7), pejabat eselon III dan eselon IV IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menyatakan bahwa pelantikan kali ini merupakan pelantikan lanjutan. Setelah sebelumnya dilaksanakan pelantikan serupa bagi pejabat non eselon di tingkat institut maupun lembaga. “Ketua dan Sekretaris Jurusan merupakan penerjemah paling praktis yang bersentuhan secara langsung dengan mahasiswa akan kebijakan pimpinan terutama bidang akademik”.

Rektor menambahkan, “Beberapa hal yang menjadi mandatori nasional yaitu kami para pejabat terkait seperti Warek I, Wadek I, dan lainnya akan melakukan standarisasi kompetensi bidang akademik yang harus dimiliki mahasiswa. Guna menguatkan konsep berbangsa dan bernegara yang dibingkai dalam NKRI.” terangnya.

Menurut orang nomor satu di IAIN Pontianak ini, PTKIN sebagai agen utama dalam kebebasan akademik yang bertujuan untuk keutuhan NKRI. “Hari ini ada beberapa kelompok tertentu yang mengatasnamakan kebebasan akademik, namun kenyataannya kebebasan akademik tersebut disalahgunakan untuk melakukan doktrinisasi tertentu yang mengarah pada gerakan radikalisme di kampus. Oleh karena itu guna menghindari hal tersebut, kami akan berupaya mengembalikan ruh ke-IAIN-nan dalam setiap kajian akademik di kampus.” tambahnya.

Rektor pun mengajak kepada kajur dan sekjur untuk bertanggungjawab terhadap akreditasi jurusan. Ia pun menegaskan dalam waktu dekat bersama pejabat terkait akan melakukan akreditasi lembaga. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal ini akreditasi jurusan sangat berkaitan terhadap perolehan nilai akreditasi lembaga. Maka dari itu ia mengajak kepada seluruh elemen terkait untuk melakukan upaya peningkatan akreditasi di setiap jurusan. Hal ini penting karena akreditasi diakuinya dapat memberikan harapan bagi IAIN Pontianak untuk menjadi UIN di masa akan datang. Selain itu akreditasi dapat berpengaruh pada indeks bantuan pembiayaan anggaran kegiatan di kampus. Bahkan yang lebih penting lagi akreditasi menjadi kebanggan sekaligus modal dasar bagi mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja.

Terakhir, Rektor IAIN Pontianak berpesan kepada seluruh pejabat yang dilantik, “Bekerjalah dengan fokus pada tusi masing-masing. Jangan terlalu banyak mengurusi tusi orang lain. Jangan menilai dan mencari kelemahan jurusan lain. Bagi jurusan yang telah baik berilah ide maupun gagasan yang dapat menjadi pertimbangan bagi jurusan lainnya yang sedang berkembang. Demi kemajuan IAIN Pontianak yang unggul dan berprestasi.” ucapnya mengakhiri arahan. *(Septian Utut).




Monitoring Ujian SPMB Mandiri IAIN Pontianak

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum dan Kepala Biro AUAK, Drs. Syahrul Yadi, M.Si serta didampingi oleh Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag memantau dan memonitor langsung pelaksanaan Ujian SPMB (Mandiri) IAIN Pontianak Tahun 2018, Selasa (24/7) di Gedung Perkuliahan FTIK, Saifuddin Zuhri.

Ketiga pejabat itu melakukan monitoring ke setiap kelas yang ada di gedung tersebut. Pimpinan kampus tersebut mengecek dan memeriksa tahapan pelaksanaan ujian. Mulai dari persiapan berkas, pemberian berkas ke pengawas, hingga pembagian soal ujian dan lembar jawaban kepada peserta ujian.

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Syahrul Yadi, M.Si mengatakan, “Secara umum kegiatan Ujian SPMB IAIN Pontianak berjalan sesuai jadwal dan standar yang telah ditetapkan. Alhamdulillah, kami bersyukur peserta ujian SPMB Mandiri tahun 2018 ini meningkat pendaftarnya dari tahun lalu.” ucapnya.




Pembekalan & Pelepasan Mahasiswa KKL Kebangsaan

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menghadiri kegiatan Pembekalan sekaligus Pelepasan Mahasiswa KKL Kebangsaan Kerjasama Puslitbang Kemenag RI dengan IAIN Pontianak, Selasa (24/7) Pukul 08.15 di Ruang Pertemuan Rektor IAIN Pontianak. Hadir selaku narasumber dalam kesempatan kali ini dari Peneliti Badan Litbang Kemenag RI, Ta’arif, MA, Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum, dan Endang. Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum, Sekretaris LP2M, Dr. Yusriadi, MA, dan Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat, Sultan, MA.

Ketua LP2M IAIN Pontianak dalam laporannya menyatakan jika peserta yang berpartisipasi pada kegiatan ini berjumlah 10 orang. Dengan rincian dari Jurusan Pendidikan Agama Islam 5 orang, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 1 orang, Bimbingan Konseling Islam 1 orang, Muamalah 1 orang, Ahwalus Syakhsiyyah 1 orang, dan Ekonomi Syariah 1 orang.
Peneliti Litbang Kemenag RI, Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum menyampaikan rasa syukurnya karena terjalinnya kerjasama yang baik antara Badan Litbang Kemenag RI bersama IAIN Pontianak. Ia pun menyatakan jika pihaknya mengapresiasi atas terpilihnya 10 orang yang berlatar belakang jurusan berbeda. Sehingga dapat memberi harapan yang besar bagi masyarakat nantinya.

“Persoalan yang terjadi di masyarakat salah satunya kemiskinan. Hal ini perlu sensitif di lapangan dan perlu mendapat perhatian. Khususnya bagi mahasiswa dari BKI yang dapat memberi pencerahan kepada masyarakat nantinya. Selain itu kegiatan ini juga harus menghasilkan output berupa laporan maupun catatan-catatan penting. KKL ini akan terlaksana selama 35 hari. Harus ada schedulle untuk menjadi arah maupun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.”ujarnya.

“Layanan pendidikan keagamaan memang belum banyak yang kita lakukan. Hal ini karena keterbatasan anggaran sehingga belum bisa maksimal. Kementerian Agama memiliki direktorat madrasah maupun perguruan tinggi. Dengan adanya hal itu, kami mohon akan ada rekomendasi-rekomendasi penting yang nantinya dapat menjadi tugas dari Kementerian Agama mapun kementerian lainnya dalam menanggapi persoalan yang ada di perbatasan.” tambahnya.

Dalam sambutannya Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Puslitbang Kemenag RI yang telah mempercayai IAIN Pontianak sebagai mitra kerja. Kerjasama ini tidak terhenti pada satu langkah namun akan menciptakan langkah-langkah baru. KKL ke depan dapat menjadi KKL yang integratif mata kuliah. Tidak hanya sekedar mengabdi namun beberapa mata kuliah bisa dintegrasikan dalam KKL.
“Disebut KKL Kebangsaan karena memang bangsa kita sedang ‘seksi-seksinya’ terhadap isu-isu yang dianggap bisa mengancam NKRI. Oleh karena itu, pesan kami satu yaitu jangan pernah menciptakan masalah di sesuatu yang tidak ada masalah. Kalaupun ada masalah, maka bersikap bijaklah. Hal yang perlu dilakukan adalah membaca masalah, mengidentifikasi masalah tersebut, selanjutnya merembukkan dengan pembimbing, dan akhirnya mencari solusi.” tegasnya.
“KKL ini merupakan program pengabdian. Ada proses kuliah disitu. Jika selama ini adik-adik mengenal learning to know di bangku kuliah. Saat ini kalian melakukan learning to life together. Tentu materi-materi yang disampaikan nantinya menjadi bekal bagi adik-adik dalam bertindak di masyarakat.” pungkasnya.




Membludak, 1.116 Calon Mahasiswa Ikuti Ujian SPMB IAIN Pontianak 2018

Sejumlah 1.116 orang mengikuti Test Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Mandiri) IAIN Pontianak Tahun 2018. Ujian itu digelar pada Selasa (24/7) di Gedung Perkuliahan KH. Saifuddin Zuhri dan Gedung Perkuliahan FUAD IAIN Pontianak.

Seleksi ini merupakan jalur terakhir yang dapat ditempuh oleh calon mahasiswa baru untuk bergabung menjadi Mahasiswa IAIN Pontianak. Pelaksanaan ujian seleksi berlangsung mulai 24 s.d. 25 Juli 2018.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag memaparkan IAIN Pontianak kembali membuka Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Mandiri Tahun 2018. Ia menjelaskan materi yang diujikan seperti tahun lalu yang terdiri dari 3 komponen yaitu hari pertama tes pengetahuan umum dan agama; dan tes potensi akademik. Test hari kedua, tes kebahasaan dan wawancara.

“Total partisipan yang seharusnya mengikuti Ujian SPMB hari ini 1.182. Dengan rincian yang mengikuti tes pengetahuan umum dan agama 1.115 orang dan tidak hadir 67 orang. Sedangkan saat tes potensi akademik sebanyak 1.116 orang hadir dan 66 orang tidak hadir. Sementara itu untuk tes kebahasaan akan dilaksanakan esok hari.” terangnya.

Sementara itu, salah satu peserta Ujian SPMB (Mandiri) IAIN Pontianak, Erja Tri Solehah asal Melawi mengungkapkan harapan yang sangat besar untuk dapat lulus dalam ujian kali ini. Menurutnya ini kesempatan terakhir baginya untuk dapat menjadi bagian dari kampus Islam Negeri pertama di Kalimantan Barat.

“Harapannya pada ujian kali ini bisa lulus. Ini kesempatan terakhir saya untuk dapat menjadi salah satu Mahasiswa IAIN Pontianak. Saya sangat berharap sekali karena kampus ini terkenal mengajarkan pembelajaran Islam yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin.” ungkapnya.




LP2M Persiapkan KKL IAIN 2018

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak sedang mempersiapkan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun 2018. Saat ini panitia sedang melakukan survei posko dan pembagian kelompok. Rapat teknis panitia membahas hasil survei posko kelompok mahasiswa dilaksanakan di ruang kepala LP2M, dipimpin oleh ketua panitia, Dr. Hariansyah, dihadiri tim survei, Senin (23/7/18).

Panitia harus menyiapkan lebih dari 60 posko untuk menampung 900 lebih mahasiswa IAIN yang akan mengikuti KKL tahun ini. Tim survei telah mendapatkan konfirmasi mengenai kesediaan masyarakat menampung atau menyediakan tempat untuk mahasiswa. Sebagian disiapkan rumah sendiri, sebagian lagi ditampung bersama keluarga. Ada juga desa yang menyediakan aula sebagai posko.

KKL 2018 akan dilaksanakan di wilayah Kubu Raya, yaitu di sekitar wilayah Ambawang, Kakap, dan Sungai Raya. Kegiatan akan berlangsung selama 35 hari dimulai akhir Juli. (yus/s-lp2m).




Wisuda IAIN Pontianak, Kapolda Kalbar Sampaikan Orasi Ilmiah

Wisuda VII IAIN Pontianak yang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat IAIN Pontianak, Dr. Nani Tursina pada Sabtu (21/7/2018) begitu berkesan. Dalam kesempatan itu, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Didi Haryono SH., MH, hadir menyampaikan orasi ilmiah. Materi yang disampaikan bertajuk “Strategi Polda Kalbar Berkibar Guna Menjaga Kondusifitas Kamtibmas dan Mencegah Radikalisme di Era Globalisasi dalam Rangka Mendukung Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat”.

Kurang lebih satu jam lamanya, materi tersebut dipaparkan dengan lugas. Di awal penyampaiannya, Kapolda Kalbar menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kalimantan Barat yang telah turut serta menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya pesta demokrasi yang baru saja di lalui.

Selama berlangsungnya orasi ilmiah, tampak para audiens menyimak pemaparan dengan antusias. Tampilan slide power point yang diselingi dengan beberapa video menambah daya tarik akan konten materi yang disampaikan. Sesekali terdengar riuh tepuk tangan para peserta kegiatan sebagai bentuk atensi yang tinggi kepada orator. Orasi tersebut diakhiri dengan beberapa pesan penting kepada para wisudawan. “Jadilah agen perubahan dan pemimpin yang berjiwa pancasila. Buatlah negara ini menjadi bangga dengan Identitas lulusan IAIN Pontianak yang memiliki beragam prestasi,” ucapnya.

Terdapat tiga kesimpulan dari materi yang disampaikan. Pertama, situasi Kamtibmas di Provinsi Kalbar saat ini relatif kondusif. Tidak ada kejadian atau gangguan Kamtibmas yang menonjol. Situasi Kamtibmas yang dirilis pada pertengahan semester tahun 2018, menunjukkan trend kenaikan jumlah kuantitatif kriminalitas pada semua jenis gangguan Kamtibmas, yang didominasi oleh kejahatan transnational crimes (narkoba, illegal treding, smuggling, logging dan mining) serta kejahatan konvensional lainnya. Namun nilai tersebut merupakan langkah pro-aktif Polda Kalbar dalam rangka cipta kondisi khususnya menghadapi seluruh rangkaian agenda nasional yang terselenggara di Kalimantan Barat.

Kedua, strategi yang diterapkan oleh Polda Kalbar Berkibar dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas dan mencegah radikalisme di era globalisasi guna mendukung pembangunan daerah adalah dengan mengedepankan pro-aktif kepolisian yang promoter, dituangkan dalam wujud Program 100 Hari Kapolda Kalbar yang saat ini sudah dilaksanakan program jilid ke III.

Ketiga, Kondisi masyarakat yang diharapkan adalah masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran dan kepatuhan yang tinggi terhadap hukum dan peraturan, serta memiliki partisipasi yang tinggi dalam upaya-upaya memelihara Kamtibmas dengan kemampuan daya tangkal, daya cegah, daya penanggulangan, serta daya rehabilitasi yang memadai terhadap berbagai gangguan Kamtibmas terutama dalam menyikapi perkembangan global dan paham radikalisme, yang mengedepankan islam moderat atau perspektif wawasan kebangsaan serta konsep kebhinekaan sebagai dasar pemikiran dalam kehidupan sehari-hari. *(Andry).




Rektor IAIN Pontianak Ajak Wisudawan Membumikan Ajaran Islam Washatiyah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Wisuda ke VII pada Sabtu, (21/7). Kegiatan itu diselenggarakan di Gedung Sport Center IAIN Pontianak. Wisuda kali ini mengusung tema “Wisudawan IAIN Pontianak Siap Menjadi Garda NKRI, Membumikan Ajaran Islam Washatiyah dan Menangkal Gerakan Radikalisasi Pragmatis”. Sebanyak 344 orang dikukuhkan gelar kesarjanaannya pada prosesi yang berlangsung hikmat tersebut.

Peserta kegiatan ini terdiri dari 192 wisudawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 82 Wisudawan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), 42 Wisudawan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), dan 28 wisudawan program Pascasarjana. Tampak para orang tua/wali memenuhi lokasi kegiatan guna menyaksikan prosesi wisuda putra-putrinya. Suasana gembira dan penuh kebanggaan terpancar dari raut wajah mereka. Kegiatan ini juga dihadiri oleh para undangan dari berbagai instansi dan stake holder IAIN Pontianak. Kesempurnaan acara semakin lengkap dengan kehadiran Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. H. Arskal Salim, GP, MA, Ph.D. Kapolda Kalimantan Barat Irjen. Pol. Drs. Didi Haryono, SH., MH, didaulat untuk menyampaikan orasi ilmiah.

Rektor IAIN Pontianak dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan jenjang studinya. Ucapan selamat selamat dan terimakasih juga ia utarakan kepada para orang tua/wali yang telah mempercayakan IAIN Pontianak sebagai tempat menimba ilmu bagi putra-putrinya. Menyikapi situasi kehidupan berbangsa saat ini, rektor berpesan kepada seluruh lulusan IAIN Pontianak agar menjadi garda terdepan dalam menangkal radikalisme agama yang dapat mengancam kondusifitas kehidupan bernegara. “Pahami, dalami, dan sebarkan ajaran Islam yang moderat, yaitu ajaran Islam washatiyyah, sebuah ajaran yang menghargai perbedaan, toleran, dan rahmatan lil ‘alamin,” paparnya. Dengan corak keislaman seperti ini, diharapkan mampu membentengi keutuhan NKRI. Di akhir sambutannya, rektor mengajak para wisudawan untuk terus menjaga nama baik pribadi, keluarga dan almamater. “Sampaikanlah segala kebaikan yang Anda semua dapat dari kampus ini, agar kemanfaatan dan keberkahan ilmu tersebut dapat menyebar luas di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Andry)




Direktur Diktis Apresiasi Wisuda IAIN Pontianak

Kegiatan Wisuda ke VII IAIN Pontianak mengusung tema “Wisudawan IAIN Pontianak Siap Menjadi Garda NKRI, Membumikan Ajaran Islam Washatiyah dan Menangkal Gerakan Radikalisasi Pragmatis”. Kegiatan ini diikuti oleh 344 orang wisudawan dari 3 Fakultas dan 1 Program Pascasarjana.

“Saya sangat mengapresiasi tema kegiatan wisuda yang diselenggarakan IAIN Pontianak, karena sangat penting dimunculkan di tengah kondisi kehidupan berbangsa saat ini,” Pernyataan itu disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. H. Arskal Salim, GP, MA, Ph.D ketika memberikan kata sambutan pada Sabtu (21/7/2018) di depan ribuan orang yang memadati gedung Sport Center di acara tersebut.

Prof. H. Arskal Salim, GP, MA, Ph.D kemudian menguraikan beberapa tujuan dasar berdirinya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. “Pertama, meneguhkan ideologi dan identitas bangsa Indonesia. Kedua, internalisasi paham keagamaan yang moderat. Ketiga, mentransformasikan kehidupan masyarakan ke arah yang lebih baik. Dan keempat, mengembangkan ilmu, sains dan teknologi,” paparnya.

Dalam sambutannya, ia juga menekankan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam merupakan elemen penting dalam menjaga kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara. “Di Indonesia terdapat 58 Perguruan Tinggi keagamaan Islam Negeri, 685 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta, dengan kurang lebih 800.000 mahasiswa dan jutaan alumninya. Hal ini menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan merupakan aset bangsa yang sangat berharga,” ungkapnya.

Menurutnya, jumlah yang besar ini dapat memainkan peran sebagai benteng moderasi keagamaan. Hal ini menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi di tengah menguatnya radikalisme keagamaan di negara kita. Dengan alasan ini pula, ia menekankan pentingnya upaya dan peran serta semua pihak untuk memajukan Perguruan Tinggi Keagamaan. Ia juga mendorong IAIN Pontianak untuk terus bekerja keras meningkatkan kinerja dan akreditasi guna menyongsong perubahan status dari IAIN menjadi UIN.

Di akhir sambutannya, Prof. Arskal memberikan selamat kepada para wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikannya di IAIN Pontianak. Namun ia juga mengingatkan kepada seluruh peserta kegiatan agar tidak terlena dengan prosesi wisuda ini. “Wisuda hari ini bukanlah sebuah akhir, melainkan hanya sebuah terminal. Setelah ini, Anda semua akan menghadapi tantangan di ranah yang berbeda. Untuk itu, jangan berhenti belajar dan berkiprahlah di masyarakat” nasihatnya.

“Wisuda yang ke VII IAIN Pontianak ini sangat memberikan optimisme, terlihat dari salah satu diantara yang memperoleh angka 4,00 artinya IPK sempurna. Arskal menilai itu adalah sebuah keistimewaan, karena sulit untuk diulang setiap tahunnya. Oleh karenanya capaian tersebut harus dipertahankan IAIN Pontianak” imbuhnya. *(Andry)




Rektor IAIN Pontianak Apresiasi Proyek Perubahan Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan FSEI

Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Heny Rahmawati, S.Pd.I menawarkan gagasan “Digitalisasi Online Pelaporan (ToR, RAB dan Laporan Kegiatan) Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam”. Gagasan itu merupakan Proyek Perubahan dirinya sebagai peserta Diklatpim (Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan) Pejabat Eselon IV Angkatan XXXII Balai Diklat Keagamaan Jakarta.

Heny Rahmawati menjelaskan latar belakang pentingnya proyek perubahan tersebut yang dinilainya urgen dan mendesak untuk dilakukan. “Seringnya penyerahan pelaporan kegiatan yang tidak tepat waktu. Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya adanya revisi anggaran, informasi yang diterima masih face to face sehingga tidak sampai kepada semua lini pelaksana kegiatan. Selain itu, laporan kegiatan di FSEI tidak terdata dengan rapi. Digitalisasi laporan ini juga sebagai bentuk kesiapan data ketika ada pemeriksaan baik itu dari Itjen, BPK atau data untuk kegiatan akreditasi dari BAN-PT” papar Kasubbag yang murah senyum itu.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, menyambut positif proyek perubahan yang dilakukan Kasubbag FSEI tersebut. “Saya mengapresiasi setiap gagasan siapapun untuk kemajuan IAIN Pontianak. Perubahan itu sebuah keniscayaan. Saya berharap dengan adanya proyek perubahan yang dilakukan Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan FSEI IAIN Pontianak ini, bisa menginspirasi fakultas dan unit lainnya untuk menjadi acuan dalam bekerja menyelesaikan laporan kegiatan dengan baik. Bila kita bersinergi dan melakukan pembenahan di semua lini, maka kampus ini akan lebih maju lagi.” pungkasnya.*(AI).