Rektor IAIN Pontianak Berbuka Puasa Bersama Satpam dan Cleaning Service

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA berbuka puasa bersama dengan Pegawai/Staf Subbag Tatausaha, Humas dan Rumahtangga (THR) Bagian Umum Biro AUAK IAIN Pontianak, Jumat (9/6/2018) di Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak. Acara ini diikuti oleh elemen yang ada di Subbag THR, mulai dari Kassubbag hingga staf yang ada dibawahnya: pegawai administrasi, pramubhakti, satpam dan cleaning service.

Menurut Kassubbag THR, Aspari Ismail, kegiatan ini bertujuan sebagai wadah dalam menjalin silaturahmi Keluarga besar IAIN Pontianak khususnya di kalangan Pegawai/Staf Subbag THR. Acara ini juga menjadi momentum kebersamaan hari kerja terakhir di bulan Ramadhan sebelum nantinya cuti bersama menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 H.

“Semoga di bulan yang penuh berkah ini kita dapat meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT. Selain itu juga menjaga silaturahmi di antara kita sehingga terjalin ukhuwah yang dapat meningkatkan etos kerja.” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyampaikan pembinaan pegawainya. “Motto besar yang akan menjadi acuan utama adalah pengabdian berbasis akhlakul karimah” katanya. Rektor yang baru dilantik dua hari lalu itu (6/6/2018) mengungkapkan, bekerja dengan berdasarkan pengabdian akan berbeda dengan bekerja berlandaskan atau berorientasi materi semata. Baginya jumlah penghasilan yang berlimpah tidak mencerminkan kebahagiaan atau ketenangan hidup seseorang. Contoh, banyak orang kaya yang hidupnya tidak tenang karena tertimpa banyak masalah bahkan mereka selalu merasa kekurangan di tengah jumlah harta yang melimpah.
Sedangkan pekerjaan yang berbasis pengabdian akan melahirkan keberkahan. Dari keberkahan inilah akan lahir kenikmatan atau ketenangan hidup. Materi tidak menjadi satu-satunya ukuran pekerjaan. Menurutnya, asas pengabdian akan membawa kenikmatan tersendiri dalam menjalani sebuah pekerjaan, sehinga pekerjaan tidak dianggap sebagai beban. Dengan demikian, pengabdian ini harus berlandaskan akhlakul karimah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sehingga pekerjaan tersebut tidak hanya bernilai duniawi namun juga bernilai ukhrawi” jelasnya.

Andry Fitriyanto, salah satu peserta yang hadir dalam momen tersebut mengungkapkan kebahagiannya dapat berkumpul bersama rekan-rekan Sivitas Akademika IAIN Pontianak dalam suasana buka puasa bersama.

“Kegiatan ini begitu berkesan bagi saya dan kawan-kawan. Di sini terjalin rasa kekeluargaan sekaligus membangun soliditas sesama rekan kerja beserta atasan. Kami sangat surprise dengan kehadiran Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA yang dalam kesibukannya masih bisa menyempatkan hadir di tengah-tengah kami.” pungkasnya.

Usai berbuka, Rektor IAIN Pontianak menyerahkan bingkisan secara simbolis berupa sarung untuk pegawai laki-laki dan mukena kepada pegawai perempuan. Rektor berpesan agar pegawai rajin-rajin beribadah.(Septian Utut).




Dilantik Menteri Agama, Dr. Syarif Lanjutkan Estafet Kepemimpinan IAIN Pontianak

Setelah sekian lama menanti kepastian akan status kepemimpinan, akhirnya sivitas academica IAIN Pontianak bisa bernafas lega. Pasalnya, pada Rabu (6/6/2018) bertepatan 21 Ramadhan 1439 H, pukul 13.00, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, telah menetapkan dan melantik Dr. Syarif, S. Ag. MA sebagai Rektor IAIN Pontianak melanjutkan estafet kepemimpinan masa jabatan 2018 – 2022. Bersamaan itu, Menteri Agama juga melantik Prof. Dr. Masdar Helmy sebagai Rektor UIN Surabaya.

Dr. Syarif, S.Ag. MA bukanlah orang baru dalam jajaran kepemimpinan kampus IAIN pontianak. Sebelumnya ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Wakil Rektor II. Ia juga pernah menjabat sebagai Assisten Direktur II Pascasarjana STAIN Pontianak. Bahkan di masa awal pemekaran jurusan STAIN Pontianak, beliau sempat menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Syari’ah.

Lulusan Doktor Tafsir-Hadis pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dikenal sebagai sosok pejuang hidup yang tidak mengenal lelah. Bagaimana tidak, selama menempuh proses pendidikan, dari MTs lanjut ke PGA, kemudian masuk ke IAIN Pontianak, hingga menempuh pendidikan Magister dan Doktornya di UIN Jakarta, dia berusaha membiayai hidupnya dengan bekerja paroh waktu, baik sebagai agen asuransi maupun sebagai guru mengaji dan penceramah. Kesibukan kuliah sambil kerja nyatanya tidak menghalangi dirinya untuk juga aktif di organisasi kepemudaan. Beliau merupakan kader dari organisasi besar: PII, IPNU dan HMI. Pengalaman organisatoris itu lah yg membekalinya berkiprah dalam aktivitas keagamaan dan kepemudaan.

Saat diwawancarai oleh wartawan usai pelantikan, Rektor baru IAIN Pontianak ini memaparkan ekspektasi kerja untuk 4 tahun ke depan masa kepemimpinannya. Dari sisi subjek kepemimpinan, beliau berharap seluruh sivitas academica IAIN Pontianak ikut melibatkan diri dan mengoptimalkan keterlibatan itu dalam partisipasi kerja secara profesional sekaligus proporsional. Optimalisasi keterlibatan partisipatif sejatinya berlandaskan pada pemikiran bahwa seluruh sivitas academica merasa memiliki kampus Islam negeri pertama di Kalbar tersebut. Pemikiran ini senyatanya menjadi ruh kesadaran akan pentingnya tanggung jawab kerja sama demi kemajuan dan kemuliaan IAIN Pontianak sebagai perguruan tinggi agama.

Sementara dari sisi objek kepemimpinan, Dr. Syarif akan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki IAIN pontianak untuk memenuhi standar layanan akademik yang berorientasi pada kemajuan teknologi dan kemuliaan ilmu pengetahuan, namun tetap berpijak pada realitas kepentingan humanistis.

Menyadari akan keterbatasan ruang fasilitas layanan akademis, beliau juga menetapkan harapan yang akan ia perjuangkan, yaitu ketersediaan kampus dua. Sebagai pemicu dan penyadar optimalisasi kerja tersebut.

Rektor termuda selama kampus IAIN Pontianak ini berdiri menetapkan moto kerjanya, yaitu: Pengabdian Akademis Berbasis Akhlaqul Karimah, Bersimpul Partisipasi Persaudaraan Ilmiah, Berorientasi Prestasi dan Kemajuan Bersama. Moto ini mengisyaratkan pesan kemuliaan kerja, yaitu bekerja bukan karena kedudukan dan jabatan. Namun demi kepentingan IAIN bersama yang berlandas pada hasrat akan ridha Allah.

Dengan adanya Pelantikan Rektor IAIN Pontianak tersebut, diharapkan menjadi angin segar bagi hasrat pembaharuan bagi segenap sivitas academica IAIN Pontianak khususnya, dan bagi masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya.

Selamat bekerja Dr. Syarif, S.Ag. MA. Kerja nyatamu diharapkan. Prestasimu dinantikan. Kesuksesanmu didoakan.
(Fachrul Rizal).




IAIN Pontianak Laksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

IAIN Pontianak melaksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2018, pada Senin (4/6), bertempat di Halaman Rektorat IAIN Pontianak. Bertindak sebagai Pembina Upacara dalam hal ini Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. Syahrul Yadi, M.Si. Dihadiri dan diikuti oleh Pejabat, Pegawai ASN, Pegawai Non ASN, serta Mahasiswa IAIN Pontianak.

Upacara dilaksanakan pukul: 08.15 WIB.
Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh anggota Pramuka Racana IAIN Pontianak. Sedangkan Pemimpin Upacara dikomandani oleh Kasubbag Keuangan dan BMN, Omar Muchtar Al Assad, M.Ak.

Dalam kesempatan tersebut, Pembina Upacara membacakan Amanat Sambutan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh, yang menjadi fondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kita harus terus menerus bersatu memperkokoh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Mari manfaatkan Hari Lahir Pancasila sebagai momen pemacu dan momen aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Semangat bersatu, berbagi dan berprestasi akan meneguhkan kita dalam membawa Indonesia menuju negara yang maju dan jaya”. Demikian intisari sambutan presiden yang dibacakan Kepala Biro AUAK dengan lantang dan berwibawa.

Upacara ini diakhiri dengan menyanyikan lagu Mars Pancasila dan pembacaan do’a.

Seluruh sivitas akademika yang hadir dalam upacara kali ini mengikuti dengan khidmat dari awal hingga akhir. Upacara ini pun berlangsung sukses tanpa hambatan apapun. (Septian Utut).




“One Day One Book” IAIN Pontianak Galakkan Gerakan Literasi

One day one book“. Begitulah kiranya gambaran kegiatan Ihya’ Ramadhan Goes to School yang berlangsung di SMA Haruniyah (1/6) dan MAN 1 Pontianak (2/6). Kegiatan tersebut diikuti sekitar 60 siswa/i SMA Haruniyah dan sekitar 250 siswa/i MAN 1 Pontianak.

Ketua Panitia Ihya’ Ramadhan Tahun 2018, Syamsul Kurniawan, M.S.I menjelaskan pihaknya tidak menyangka dengan apresiasi dan antusiasme tinggi dari 2 sekolah yang berpartisipasi dalam even ini. Khususnya di MAN 1 Pontianak peserta yang terlibat sekitar 250 orang. Tidak hanya murid, namun guru-guru juga turut andil dan ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

“Luar biasa sambutan dan apresiasi yang diberikan oleh pihak sekolah. Mereka menyambut kegiatan ini dengan senang hati dan penuh semangat. Produk yang akan dihasilkan dalam kegiatan ini yaitu buku. Hasil karya dari peserta ini nantinya akan dikumpulkan, disunting, dan akhirnya dicetak menjadi buku ber-ISBN.” tuturnya.

“Kami berharap semoga gerakan literasi sekolah ini dapat berlanjut dan menjadi agenda rutin yang dilakukan oleh pihak sekolah. Kami siap membantu jika pihak sekolah ingin pendampingan dalam upaya menggalakkan literasi sekolah.” pungkasnya. (Septian Utut).




Terobosan Baru, Ihya’ Ramadhan Goes to School: Gerakan Literasi Sekolah

“Ihya’ Ramadhan Goes to School”, kegiatan ini merupakan salah satu di antara rangkaian program yang dilaksanakan oleh Panitia Ihya’ Ramadhan 1439 H. Mengambil tema: “Menumbuhkan Keshalehan Literasi di Bulan Suci Ramadhan Pada Siswa”. Acara ini dilaksanakan mulai 1 s.d. 6 Juni 2018. Dengan 4 sekolah menjadi tujuan yakni, SMA N 3 Pontianak, SMK N 3 Pontianak, MAN 1 Pontianak, dan SMA Haruniyah Pontianak.

Sebagaimana diterangkan oleh koordinator kegiatan ini, Fachrul Rizal, M.Pd, bahwa masing-masing sekolah yang bekerjasama dengan Panitia Ihya’ Ramadhan IAIN Pontianak, sangat antusias dan berharap kegiatan Ihya’ Ramadhan Goes to School ini terlaksana dengan lancar serta membuahkan karya tulis yang orisinil lahir dari siswa-siswi di sekolah mereka.
“Sekolah salah satu tempat ideal menjadi kawah candradimuka lahirnya penulis di kalangan siswa, tetapi saat ini yang menjadi hambatan adalah kurangnya motivasi literasi di kalangan siswa dan masih banyak sekolah yang belum mengetahui cara menumbuhkan kesadaran literasi di kalangan siswa tersebut. Oleh karenanya dalam kesempatan ini kami ingin mengambil peran melalui Gerakan Literasi Sekolah.” ujarnya.

Ketua Panitia Ihya’ Ramadhan, Syamsul Kurniawan, M.S.I menjelaskan, Ihya’ Ramadhan Goes to School dirancang untuk memanfaatkan momentum Bulan Ramadhan sebagai bulan literasi. Hal ini kemudian direalisasikan dengan kegiatan berkunjung ke sekolah-sekolah sekaligus mengampanyekan pentingnya budaya literasi pada generasi milineal, yang dalam hal ini anak-anak usia SMA/MA/Sederajat.
“Bentuk kegiatan di samping sosialisasi menulis juga dirangkai dengan praktik menulis. Hal ini dirasa penting, dalam konteks mewujudkan komitmen IAIN Pontianak dalam mengampanyekan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat, termasuk pada generasi milineal. Produk yang akan dihasilkan dalam kegiatan ini yakni buku-buku yang diterbitkan dari hasil pelatihan itu sendiri.” pungkasnya.(Septian Utut).




Membanggakan! Dosen IAIN Pontianak Terpilih Ikuti Program Life of Muslims In Germany 2018

Mutiara Intan Permatasari atau akrab disapa Muti, mengharumkan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Muti merupakan dosen luar biasa jurusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) mengampu mata kuliah Bahasa Inggris. Ia lulus seleksi menyisihkan ribuan peserta dan berhak mengikuti Program Life of Muslims In Germany.

Muti menceritakan pada bulan April lalu, berbekal dengan surat rekomendasi dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di London, surat rekomendasi dari MUI Kalimantan Barat serta surat keterangan yang dikeluarkan oleh IAIN Pontianak, ia mantap mendaftarkan dirinya untuk Mengikuti Program Life of Muslims In Germany tersebut.

Program itu merupakan agenda kerjasama antara Goethe Institut Indonesien dan Universitas Paramadina yang menyaring para intelektual muda muslim Indonesia. Essaynya yang berjudul Being Muslim in a multicultural society: To Propose not to impose, to Share not to Propagate the islamic Values To the world rupanya sukses menarik perhatian juri dari pihak Goethe, Kedutaan Besar Jerman (pihak DAAD), dan Universitas Paramadina.

Pada akhirnya, dari ribuan peserta yang mendaftar, Mutiara dinyatakan lulus seleksi dokumen dan layak untuk mengikuti seleksi interview bersama ke-28 peserta lainnya. Pada seleksi interview yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2018, Mutiara berhasil meyakinkan para pewawancara/juri yang hadir pada saat itu. Hingga akhirmya Mutiara terpilih sebagai satu dari ke-14 peserta yang akan berangkat ke Jerman pada 7 s.d 21 Juli 2018 mendatang.

Nantinya Ibu muda dari putri kecil berusia lima tahun ini, akan bertemu dan berdialog dengan para anggota komunitas muslim di berbagai kota di Jerman. Selain itu ia pun akan berkunjung dan ikut andil dalam seminar tentang Islam di salah satu Universitas terkemuka di Jerman. Mutiara berharap mampu berkontribusi lebih banyak dalam mengasah proses berpikir kritis para muslim Indonesia selepas mengikuti program ini.

Mutiara mengisahkan, sejak kecil dirinya memang sudah gemar menulis, membaca puisi dan berpidato. Berbagai penghargaan yang berhubungan dengan literasi seringkali diraihnya. Pada tahun 2008 ia terpilih menjadi salah satu Duta Bahasa Jawa Barat. Kemudian, pada tahun 2011 serta 2015 ia dianugerahi penghargaan sebagai Duta Bahasa Berprestasi atas dedikasi dan kecintaannya terhadap bahasa dan sastra.

Mutiara telah mengajar Bahasa Inggris sejak masih duduk di bangku SMA. Hal tersebut ia teruskan sampai menempuh pendidikan strata 1 di UPI Bandung dengan konsentrasi Bahasa dan Sastra Inggris. Dia mengajar di beberapa tempat bimbel dan les bahasa inggris sambil sesekali mengisi waktu luang dalam dunia broadcasting. Kendati demikian, kecintaannya terhadap bahasalah yang mengantarkannya untuk menggeluti ranah Linguistik, yaitu salah satu cabang ilmu dalam bidang Bahasa. Tesisnya yang berjudul Pola Tindak Tutur dalam Komunikasi Dokter Gigi dengan Pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut” dibimbing langsung oleh pakar Sosiopragmatik dan linguistik forensik terkemuka yaitu Prof. E. Aminuddin Aziz, Ph.D. Selain itu juga Mutiara dibimbing oleh pakar morfosintaksis Dadang Sudana, Ph.D.

Pada tahun 2018, Mutiara mengikutsertakan dirinya sebagai salah satu relawan pengajar dalam program Friendship From Indonesia yang bertempat di Singapura dan Malaysia. Pada kesempatan tersebut dia bertugas untuk mengajarkan bahasa Inggris pada anak-anak imigran yang berasal dari Somalia dan anak-anak TKI ilegal yang berasal dari Indonesia. (AI).




Penghujung jabatan, Ini yang Dilakukan Wakil Rektor III

“Sekarang ini detik-detik terakhir sebagai Wakil Rektor masa jabatan 2014-2018. Saya ucapkan terimakasih atas kerjasama yang baik serta mohon maaf bila selama mengemban amanah tersebut terdapat kekeliruan yang terjadi. Semoga makin tahun, organisasi mahasiswa IAIN Pontianak kian berprestasi mengharumkan kampus kita tercinta”. Hal itu dinyatakan Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Zaenuddin, MA dalam sambutannya pada kegiatan rapat koordinasi dan buka puasa bersama, Jum’at (25/5) di Audit Abdul Rani Mahmud.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan semua fakultas, pejabat eselon III dan IV Biro AUAK, serta seluruh pengurus Dema IAIN Pontianak, Dema Fakultas, UKM dan UKK.




Ma’had Al-Jamiah Gelar Festival Kesenian

Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak menyelenggarakan Festival Kesenian Mahasantri Tahun 2018 sekaligus berbuka puasa bersama, Kamis (24/5) bertempat di Ruang Teater Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak. Secara resmi kegiatan tersebut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, MA. Hadir pula Mudir Mahad Al-Jamiah, Dr. Syahri, MA beserta musyrif dan pengelola mahad lainnya. Beberapa pejabat juga tampak dalam kegiatan tersebut.

Ketua Panitia, Baihaqi, MA.,mengungkapkan jika agenda kegiatan ini berkat dukungan dari dana DIPA 2018. Kegiatan ini merupakan ide dari Mudir Ma’had Al-Jamiah untuk menggali potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh mahasantri. Festival kesenian ini nantinya akan melombakan beberapa lomba diantaranya: Lomba Baca Puisi Bahasa Arab dan Inggris, Membaca Keindahan Shalawat, Nasyid, dan Kaligrafi.
“Saat ini ma’had mulai berubah. Dalam hal ini kami serius memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada mahasantri yang berhasil meraih juara pada masing-masing lomba. Juara I nantinya akan mendapatkan tropy + uang pembinaan Rp. 500.000,-, Juara II mendapatkan tropy + uang pembinaan Rp. 400.000,-, Juara III mendapat tropy + uang pembinaan Rp. 300.000,-. Tidak hanya itu selama kegiatan ini nantinya akan dilaksanakan buka puasa bersama dengan seluruh mahasantri beserta panitia dan seluruh instruktur maupun juri.” paparnya.

Mudir Ma’had Al-Jamiah, Dr. Syahri, MA menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang semestinya harus dilaksanakan setiap tahun berdasarkan buku pedoman serta anggaran yang ada dalam DIPA Ma’had Al-Jamiah. Selain itu pihaknya memiliki program ekstrakulikuler dan membaca kitab kuning. Semua itu dilaksanakan guna memenuhi kewajiban yang telah diprogramkan dalam DIPA. Tidak hanya itu pihaknya juga melaksanakan program pembinaan tahfidzul qur’an.
“Sebagai laporan saja, posisi mudir ini sebentar lagi akan usai. Oleh karena itu saya ingin meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang positif selama di ma’had. Dengan dilaksanakannya festival ini saya harapkan seluruh mahasantri yang memiliki keahlian dan talenta dalam hal ini untuk mengikuti kegiatan secara aktif. Selamat bertanding dan semoga sukses.” ujarnya.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, MA mengungkapkan, mahasantri mestinya harus ada yang menjelajah dunia karena disini selalu membiasakan diri berbahasa asing. Jendela dunia adalah bahasa. Saat ini masanya dunia global. Masyarakat asing dari berbagai negara sudah banyak yang datang ke Indonesia. Oleh karena itu persaingan semakin sengit dan harusnya ma’had bisa menjadi corong yang bisa bersaing dalam tantangan global tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu kegiatan sejenis ini.
“Selamat kepada seluruh mahasantri yang terlibat dalam kegiatan ini. Semoga dengan adanya penghargaan dan uang pembinaan dapat memacu semangat kepada seluruh peserta. Semoga prestasi ini tidak hanya terhenti di sini saja, melainkan dapat berlanjut pada kompetisi yang lebih tinggi lagi baik tingkat nasional maupun internasional. Selamat berlomba, berfestival, dan berbuka puasa.” tegasnya mengakhiri pembicaraan.




Warek III Lantik Kepengurusan UKM Mapala

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, MA melantik Pengurus UKM Mapala Masa Jabatan 2018-2019, Rabu (23/5) di Aula Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Hadir pula Pembina UKM Mapala, Ridwan Rosdiawan, MA. Seluruh perwakilan dari DEMA, SEMA, UKM, dan UKK tampak dalam pelantikan tersebut. Semua pengurus yang dilantik mengikuti prosesi pelantikan dengan khidmat dan penuh semangat memulai dalam kepengurusan yang baru.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, MA mengungkapkan selamat kepada pengurus yang baru. Semoga dapat mengemban amanah dan tanggungjawab. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pengurus lama yang telah memberikan tenaga, pikiran, dan jerih payahnya selama ini dalam mengemban amanah.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa hal disampaikan oleh Warek III. Ia berterima kasih kepada Pembina Mapala, Ridwan Rosdiawan, MA yang telah membimbing pengurus dan anggota UKM Mapala selama ini. Menurutnya, tampak sekali perubahan yang jelas ditunjukkan UKM Mapala dalam beberapa tahun belakangan. Dari segi kegiatan yang lebih variatif dan dinamis serta mengikuti trend masa kini. Dalam kesempatan tersebut, ia juga berpesan pada Pengurus DEMA, SEMA, UKM, dan UKK jika pertemuan ini akan menjadi detik-detik terakhir dari masa jabatan sebagai Warek III. Ia mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika selama mengemban amanah dan bekerjasama dengan KBM terdapat kekeliruan atau kesalahan. Siapapun nanti yang menggantikan posisi warek III selanjutnya dapat lebih baik dari yang selama ini ia lakukan.

“Semoga dalam waktu dekat Rektor sudah ditetapkan oleh Menteri Agama. Sehingga menjadi manfaat dan kemaslahatan bagi seluruh sivitas akademika IAIN Pontianak. Siapapun rektornya kita harus mendukung dan memajukan IAIN Pontianak ke depannya.” harapnya.

Ia berpesan kepada seluruh yang hadir dalam kesempatan kali itu untuk mempersiapkan diri dalam ajang PIONIR yang akan dilaksanakan di Malang. Selain itu ada pekerjaan terdekat lainnya seperti PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) untuk mahasiswa baru di Bulan Agustus nanti. Khusus bagi Mapala untuk lebih berkontribusi lagi dalam pemanfaatan dan pelestarian lingkungan. Bisa melalui action maupun menuangkan ide, pikiran, dan gagasan lewat tulisan berupa makalah essay yang berkaitan dengan lingkungan. (Septian Utut).




Humas IAIN Pontianak Ikuti Workshop Literasi Digital

Saring Sebelum Sharing” itulah tema besar yang diusung oleh Forum Komunikasi Penanggulangan Teroris (FKPT) Kalimantan Barat bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Kamis (24/5) di Hotel Mercure, Jl. Ahmad Yani, Pontianak. Peserta kegiatan ini terdiri dari akademisi, aparatur negara, jurnalis, humas instansi pemerintah, guru dan mahasiswa. Humas IAIN Pontianak juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

Workshop Literasi Digital Sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat Melalui FKPT Kalimantan Barat ini dihadiri oleh Kabid. Kesbangpol, Mustafa Lutfi yang mewakili Pjs. Gubernur Kalbar. Dengan narasumber yaitu Ketua Dewan Pers Nasional, Yosep Adi Prasetyo, Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia Provinsi Kalbar, Dian Lestari. Sedangkan moderatornya Dr. Yusriadi (akademisi IAIN Pontianak).

Sekretaris Panitia, H. Nur Iskandar mengungkapkan jika kegiatan ini sangat menarik perhatian masyarakat. Buktinya peserta yang hadir dalam kegiatan ini membludak. Ia pun berharap nantinya jika kegiatan ini berlanjut di tahun akan datang, pihaknya berusaha untuk menambah kuota peserta. Hal yang lebih penting lagi yaitu semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberi manfaat dan membawa kemaslahatan serta keamanan dalam rangka penanggulangan aksi teror yang marak akhir-akhir ini bagi Indonesia umumnya, Kalimantan Barat khususnya .

Kabid. Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Moh. Mustafa Lutfi yang mewakili Pjs. Gubernur Kalbar menjelaskan dalam bidang keagamaan radikalisme cenderung keras dan menyebut jika pemahaman mereka paling benar. Radikalisme bisa menjangkiti seluruh pemeluk agama. Oleh karena itu kegiatan literasi digital yang diselenggarakan oleh FKPT Kalbar bekerjasama dengan BNPT memiliki nilai strategis dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme. Termasuk kaitannya dengan penyebaran berita hoax di media sosial.
Ia pun menambahkan jika terorisme telah mencabik persaudaraan dan kebhinekaan di negeri ini. “Terorisme telah membuat kita saling curiga satu sama lain. Terorisme dan radikalisme merupakan musuh abadi yang dapat memecah belah bangsa.”

“Marilah bersama kita berlaku arif dan bijaksana dalam penggunaan media informasi dalam penanggulangan berita hoax atau berita bohong.” pesannya. (Septian Utut).