Direktur Diktis: Islam Moderat suatu Keniscayaan

Riau (IAIN Pontianak)—“Islam moderat sebuah keniscayaan di tengah masyarakat Indonesia yang plural”. Hal tersebut ditegaskan Prof. Arskal Salim GP, Direktur Diktis Kemenag RI, saat menjadi narasumber FGD Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan di Hotel Pangeran Riau, Rabu (2/5) malam.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Diktis  mengajak para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam untuk menyambut program Mengasah Jati Diri (Mengaji) Indonesia. “Kami menawarkan kepada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk mengadendakan program Mengaji Indonesia ini. Ditargetkan program tersebut dilaksanakan dua kali setiap bulannya. Untuk efektifitas dann efisiensi, kehadiran Menteri Agama bisa dirangkaikan dengan acara lainnya seperti kegiatan wisuda, peresmian gedung dan lain-lain dan dilanjutkan dengan Mengaji Indonesia. Dibeberapa PTKI yang sudah menggelar kegiatan Mengaji Indonesia tersebut dihadiri ribuan orang dan ditayangkan secara live” ceritanya.

Arskal Salim menambahkan, “PTKI sudah semestinya menjadi agen yang bisa menjelaskan isu-isu kekinian dan dapat dijadikan rujukan oleh masyarakat. Selama ini kita dengan mudahnya menyebarkan informasi yang tak jelas sumbernya di media sosial. Sudah saatnya PTKI berperan maksimal untuk menangkal informasi hoax yang tumbuh subur di tengah masyarakat. Karakter masyarakat belakangan ini begitu mengkhawatirkan. Untuk itu, kami mengupayakan membangun pendidikan karakter melalui Ma’had Al-Jami’ah di kampus-kampus” tegasnya.

Sedangkan Prof. Dede Rosyada, Ketua Forum Pimpinan PTKI berharap agar kegiatan FGD ini bukan hanya sekadar agenda rutin yang tanpa makna. “Forum ini mestinya bukan sekadar rutinitas saja. Kita harus menjadikan forum ini untuk memikirkan kemajuan kampus. Berdiskusi ke arah yang positif. Setidaknya ada tiga hal yang mesti diperhatikan  yaitu; quality, building resource, dan akses. Sejatinya kita sudah mulai menerapkan pertukaran dosen. Guru besar terbaik di kampus tertentu bisa mengajar di kampus PTKI lainnya.”

Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini juga mengajak PTKI berlomba-lomba menerbitkan karya untuk publikasi internasional. “Kita mesti berorientasi pada shopping ideas. Jumlah publikasi internasional kita masih harus ditingkatkan. Bila perlu masing-masing kampus menargetkan dalam setahun minimal satu dosen punya satu karya dipublikasi internasional. Kemudian, yang juga penting untuk segera dilakukan penelitian/riset yang connected dengan dunia industri” gagasnya.

FGD ini dihadiri para Rektor/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Tampak hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IAIN Pontianak, Dr. Zaenuddin pada kegiatan ini. FGD tersebut dirangkaikan dengan pelaksanaan kegiatan Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan Se-Indonesia yang dilaksanakan pada 3-10 Mei 2018 di Bumi Perkemahan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan untuk membuka secara resmi pada Kamis (3/5) pagi.




Racana Pramuka IAIN Pontianak Siap Sukseskan Perkemahan Wirakarya PTKN XIV di Riau

Kontingen Racana Abu Nuwas-Rabiatul Adawiyah Gudep Syarif Hidayatullah IAIN Pontianak sudah berada di Bumi Perkemahan UIN Suska Riau. Kegiatan Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri tersebut akan dilaksanakan pada 3-10 Mei 2018.

Syf. Sahara, S.Pd.I, Pembina Racana Putri Rabiatul Adawiyah IAIN Pontianak, diwawancarai saat mendampingi kontingen putri di Bumi Perkemahan tersebut mengatakan, “Saat ini para kontingen sedang membangun dan menata tenda serta persiapan lomba. Adapun lomba yg digelar kali ini adalah: keserasian tenda, photo booth, etnocarnaval dan kuliner nusantara daerah” jelasnya.

“Kesan di bumi perkemahan ini sangat mengesankan. Medannya sangat berat. Tapi justru itulah tantangan yang mengasyikkan bagi teman-teman pramuka yang mesti harus siap menghadapi tantangan dan dapat mengatasi masalah apapun di lapangan” urainya.

Sementara itu Pembina Racana Putra, Anuardi mengatakan “Perkemahan ini dalam rangka untuk menjalin silaturrahim antar pramuka di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. Di samping itu melalui perkemahan ini juga kami mengenalkan dan mempromosikan budaya daerah masing-masing” katanya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Zaenuddin mengatakan “Alhamdulillah, kontingen pramuka Racana IAIN Pontianak semua sudah hadir di Bumi Perkemahan UIN Suska Riau. Acara ini direncanakan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, pada Kamis (3/5) besok pagi. Mudah-mudahan kontingen IAIN Pontianak bisa tampil maksimal dan mengharumkan nama kampus IAIN Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat.” ujarnya mengakhiri.




Penerbit Mizan Sambangi IAIN Pontianak

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyambut hangat program penerbit buku nasional Mizan yang bertajuk “Mizan Goes to Campus”. Program ini berisi beragam rangkaian kegiatan seperti workshop menulis, seminar career path dan diskusi buku. Di samping program tersebut, pihak Mizan juga melakukan sosialisasi penerbitan buku, beasiswa Mizan dan KBM Akademia. Kemeriahan agenda semakin terasa lengkap dengan tersedianya stand bazar buku, pembagian doorprize oleh panitia kepada pada peserta, serta lomba postingan foto selama mengikuti rangkaian acara. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 2-3 Mei 2018 berlokasi di Auditorium Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak.

Dr. Hermansyah, M. Ag Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak secara resmi membuka rangkaian kegiatan tersebut pada Rabu pagi, 2 Mei 2018. Ia menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi yang besar kepada pihak Mizan yang telah memilih lokasi kunjungan. Ia juga memaparkan bahwa kegiatan ini dapat disinergikan secara berkelanjutan, mengingat di IAIN Pontianak memiliki club menulis yang sangat produktif dan banyak mahasiswa yang berprestasi dalam bidang karya tulis ilmiah. “Terlebih tema kegiatan yang sangat menarik dan relevan dengan perkembangan kehidupan beragama di Indonesia saat ini. Sinergisitas yang terjalin diharapkan mampu menopang tujuan perguruan tinggi Islam sebagai basis keislaman yang moderat dan toleran,” tuturnya.

Sementara itu, CEO Mizan Ahmad Baiquni menyatakan bahwa program Mizan Goes to Campus telah berlangsung di beberapa perguruan tinggi di Indonesia sejak tahun 2017. “Kunjungan ini telah terlaksana di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, IAIN Ponorogo, UIN Raden Intan Lampung, IAIN Surakarta, IAIN Tulungagung, dan beberapa kampus lainnya,” pungkasnya. IAIN Pontianak sendiri merupakan kampus pertama yang dikunjungi oleh program Mizan Goes to Campus di Pulau Kalimantan. “Tentu pemilihan ini mempertimbangkan sebaran georafis dan potensi perguruan tinggi yang bersangkutan,” paparnya. Ia juga menyatakan keinginannya untuk terus menjalin kerjasama dalam bidang literasi dengan pihak IAIN Pontianak ke depannya. “Kegiatan ini bertujuan kembali mendekatkan penerbit Mizan dengan para pembacanya, khususnya kalangan perguruan tinggi,” tambahnya.
Salah seorang peserta workshop menulis Munawarah mengaku merasa sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. ia menyatakan kegembiraannya karena materi yang disampaikan sangat memotivasi dirinya untuk terus menulis dan menerbitkan karya tulisnya. “Materinya sangat menarik dan sangat membantu kami sebagai mahasiswa dalam dunia tulis menulis dan penerbitan,” ungkapnya. Ia juga menambahkan harapannya agar kegiatan seperti ini terus berlanjut. “Mudah-mudahan kami juga diberikan bimbingan yang intensif dari penyelenggara workshop untuk menghasilkan karya-karya yang berkualitas,” pungkasnya.
(Andry)




Peringati Hardiknas, Dema Ftik Gandeng Dinas Kominfo Kota Pontianak

Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (DEMA FTIK) Institut Agama Islam Negeri Pontianak bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Pontianak menggelar kegiatan Workshop Pendidikan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Kegiatan yang bertemakan “Meningkatkan Profesionalitas Calon Guru di Era Digital” dilaksanakan pada hari Senin 30 April 2018 bertempat di Auditorium Syaikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Tampak jajaran pejabat kedua instansi dan ratusan peserta memadati ruangan. Selain membahas permasalahan pendidikan, pada kegiatan ini juga dilakukan promosi dan sosialisasi Pontianak sebagai smart city.

H. Ma’ruf, M.Ag Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan FTIK IAIN Pontianak dalam sambutannya menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan yang digagas oleh organisasi mahasiswa ini. Ia menekankan bahwa calon guru harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan era digital. “Hal ini sangat penting dalam menunjang kualitas proses pembelajaran yang aktif dan kreatif” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kominfo Kota Pontianak Zulkarnain, M.Si diberikan kehormatan untuk membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya kehati-hatian generasi muda dalam menggunakan media sosial. Ia menunjukkan data statistik bahwa sebagian besar penduduk Indonesia, terutama generasi muda memiliki kemudahan dan menggunakan akses internet secara aktif. “Jika tidak dibarengi dengan sikap bijaksana, tentu hal ini dapat menimbulkan dampak negatif. Untuk itu segala berita yang kita terima melalui medsos hendaklah dicek dahulu kebenarannya. Jangan sampai kita menjadi korban dan penyebar hoax. Terlebih dalam konteks Pontianak yang sedang menjalankan program smart city. Hal ini hendaknya harus diikuti dengan peningkatan kapasistas dan kualitas berkomunikasi masyarakat,” tuturnya.

Workshop tersebut dipandu langsung oleh Rahnang, M.Pd.I Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Pontianak dengan narasumber Kepala Bidang Pelayanan Elektronik dan Telematika Dinas Kominfo Kota Pontianak Syamsul Akbar, SP, M. Eng, M.Sc. dalam pemaparan materinya, narasumber menyeru agar generasi milenial yang notabene adalah pemuda dan mahasiswa hendaklah bersikap bijak dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Ia memberikan beberapa tips kepada para calon guru dan peserta workshop sebagai panduan dalam bermedia sosial yang ia singkat menjadi THINK (True, Helpful, Inspiring, Necessary, Kind). Sehingga jika berita yang kita terima atau sebarkan haruslah memuat kelima unsur tersebut.

Ketua DEMA FTIK IAIN Pontianak, Ruslan, menyatakan bahwa kegiatan workshop tersebut merupakan rangkaian agenda dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional dua hari mendatang. “Hal ini merupakan bukti komitmen kami untuk berupaya meningkatkan kualitas mahasiswa FTIK yang merupakan calon guru profesional” pungkasnya. Selain itu, ia juga menyatakan niatnya untuk terus berusaha membangun sinergisitas dengan pemerintah kota yang kali ini menyasar Dinas Kominfo Kota Pontianak. “Hal ini kami rasa penting guna mewujudkan Pontianak sebagai smart city dan education city”, tambahnya.




8 Film Karya Mahasiswa KPI Sukses Ditayangkan pada Nonton Bareng ‘Harmoni Pontianak’

Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddi, Adab, dan Dakwah IAIN Pontianak kembali berkarya dengan sejumlah film yang telah ditayangkan pada 28 s.d. 30 April 2018, di Gedung Teater Biro AUAK IAIN Pontianak. Pagelaran yang kesekian kalinya ini mengangkat tema: Harmoni Pontianak. Konsep kegiatan nonton bareng yang didukung oleh IAIN TV dan Pondok Film menayangkan 8 film. Bagi siapa saja yang ingin menonton tidak dipungut biaya sepersenpun alias gratis.

Ketua Panitia, Syarifah Mutia menjelaskan jika nonton bareng film karya Mahasiswa Jurusan KPI FUAD IAIN Pontianak merupakan even rutin yang digelar oleh Mahasiswa KPI. Kali ini mengusung tema: Harmoni Pontianak dengan tujuan memberikan pengalaman yang baru bagi pembuat film maupun penonton. Bagi pembuat film ini akan menjadi pengalaman dan pembelajaran yang baru untuk meningkatkan kualitas serta jenjang karir sebagai movie maker. Sementara, bagi penonton ini akan menjadi tontonan maupun suguhan berkualitas bagi khazanah perfilman masa kini.

“Kami akan menyuguhkan tayangan film yang berbeda dan berkualitas. Dengan mempadupadankan sebuah adegan, musik, dan tari dalam satu kesatuan yang akan menyuguhkan tontonan menarik. Tentunya dengan gaya serta ide kreatif generasi masa kini.” ungkapnya.

Ia menambahkan, jika film ini sengaja dibuat untuk mengapresiasi budaya, adat istiadat, culture social, dan ekonomi yang ada di Kota Pontianak. Kota Pontianak memiliki begitu banyak khazanah budaya yang harus diketahui oleh masyarakat Pontianak. Oleh karena itulah tema yang diusung yaitu Harmoni Pontianak.

Beberapa film yang ditayangkan memiliki beberapa genre, diantaranya: drama, komedi, dokumenter, hiburan, keluarga, dan horor. 8 film yang tersebut berjudul: Bagian Tengah Masih Terang, Jamah, Receh, Ambang Batas, Maghreb Balek Jangan Tak Balek, Hawe, Sepit Orang Seberang, dan Saprah.

Abdul Haris yang mengarahkan kegiatan ini mengatakan “Kegiatan nonton bareng terbilang sukses. Dirinya memperkirakan jumlah penonton film tersebut lebih dari 500 orang. Kami berterimakasih kepada pimpinan kampus, pihak sponsorship, penonton dan semua pihak yang berkontribusi menyukseskan kegiatan ini. Semoga tahun depan lebih baik lagi” harapnya.

Acara nonton bareng ini dibuka secara resmi oleh Plt. Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif. Sabtu, (28/4/2018). Ia mengapresiasi mahasiswa yang mengembangkan bakat positif tersebut. Sehingga dengan begitu mahasiswa KPI punya skill yang membanggakan. Kegiatan ini ditutup oleh Wakil Rektor III, Dr. Zaenuddin pada Senin (30/4/2018) siang.




Mahasiswa KPI Konsentrasi Public Relations Bekerjasama dengan Bapor Dan Widodo FC Gelar Turnamen Futsal Tingkat Pelajar dan Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Konsentrasi Public Relations IAIN Pontianak bekerjasama dengan Widodo FC dan Badan Pembina Olahraga (BAPOR) Futsal IAIN Pontianak menyelenggarakan even bergengsi Turnamen Futsal Antar Pelajar Tingkat SMA/SMK/MA dan Mahasiswa IAIN Pontianak dengan tema: Bapor & Widodo Futsal Championship 1st 2018-Piala Rektor IAIN Pontianak. Acara diselenggarakan mulai 21 s.d. 28 April 2018 bertempat di Lapangan Futsal IAIN Pontianak. Peserta yang berpartisipasi dalam turnamen ini berjumlah 49 tim. Dengan rincian 25 tim Tingkat Pelajar SMA/SMK/MA dan 24 tim Tingkat Mahasiswa IAIN Pontianak. Total hadiah yang diperebutkan belasan juta rupiah.

Ketua Panitia, Badrus Sholeh memaparkan jika pelaksana kegiatan ini yaitu Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi Public Relations. Bentuk kegiatan ini dimulai dari technical meeting, seminar, demo sponsor utama, turnamen futsal antar Pelajar SMA/SMK/MA dan Mahasiswa IAIN Pontianak, serta pameran produk maupun demo sponsor utama.

Ia menambahkan jika terselenggaranya kegiatan ini dilatarbelakangi dari keinginan dan kesadaran dari seluruh Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam khususnya Konsentrasi Public Relations yang ingin mengangkat peran vital dan tanggungjawab yang diemban oleh pelajar maupun mahasiswa kini dan akan datang. Peran vital dan tanggungjawab tersebut bisa dilaksanakan dengan baik, jika ada proses pembelajaran yang dapat membentuk karakter bertanggungjawab, progresif, kreatif, inovatif, dan profesional, serta perilaku sportif sebagai human resources investment di masa akan datang. Oleh karena itu, pelajar dan mahasiswa harus mengembangkan potensi serta bakat yang dimiliki terutama dalam bidang keilmuan maupun olahraga yang nantinya dapat membentuk jiwa spotivitas dan kerjasama tim yang baik.

Koordinator Humas Kegiatan, Rosul menyebut tujuan diselenggarakannya even ini yaitu pertama, ajang promosi IAIN Pontianak ke khalayak ramai khususnya Pelajar SMA/SMK/MA Pontianak dan sekitarnya. Kedua, wadah bagi pelajar dan mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai kerjasama, semangat, dan sportifitas. Ketiga, memberi motivasi kepada pelajar dan mahasiswa untuk berkontribusi melalui olahraga futsal.

“Kita ingin even ini bisa memberikan sumbangsih nyata kepada pihak institut dalam hal promosi kampus. Selain itu bisa memberi motivasi yang tinggi bagi mahasiswa dalam berkompetisi secara sportif, profesional, dan tanggungjawab. Tidak hanya itu, semoga dengan digelarnya even ini dapat menumbuhkan semangat yang lebih baik lagi di kalangan Mahasiswa KPI Konsentrasi Public Relations untuk membuat even-even menarik lainnya di masa akan datang.” harapnya.




Studium General Pascasarjana: Membangun Konfidensi dalam Memahami Studi Keislaman

Pascasarjana IAIN Pontianak menyelenggarakan Studium General dengan tema: Membangun Konfidensi dalam Memahami Studi Keislaman, Jumat (27/4) bertempat di Aula Wisma Nusantara Pontianak. Hadir sebagai narasumber Guru Besar sekaligus Rektor Universitas Riau Kepulauan, Prof. Dr. Nasaruddin Harahap. Hadir pula Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, MA, Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Misdah, MA, Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd, serta para dosen di lingkungan Pascasarjana IAIN Pontianak. Puluhan peserta dari kalangan Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak turut hadir sebagai peserta dalam kegiatan tersebut.

Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak yang diwakili oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Misdah, MA menjelaskan stadium general ini merupakan kegiatan yang sudah direncanakan dan dipersiapkan anggarannya. Sebagaimana lazimnya pada saat penerimaan mahasiswa baru, studium general dianggap sebagai pemahaman awal mahasiswa terhadap bidang keilmuan yang akan dipelajarinya selama kuliah. Jika sebelumnya studium general dilaksanakan 2 kali dalam 2 semester. Namun di tahun 2018, studium general hanya dilaksanakan 1 kali dalam 2 semester. Hal ini berkenaan dengan kebijakan dari pusat.

Ia pun menambahkan jika studium general yang dilaksanakan kali ini, menjadi momen yang berharga bagi semua yang hadir dalam kesempatan ini. Sebab tema yang diangkat yaitu Membangun Konfidensi dalam Memahami Studi Keislaman. Tema seperti ini menjadi hal baru dan belum tentu bisa didapatkan dalam kesempatan yang lain. Apalagi dengan narasumber yang kompeten seperti Prof. Dr. Nasaruddin Harahap. Harapannya, tema ini dapat menjadi khazanah keilmuan dan pengetahuan bagi mahasiswa, dosen, serta pengelola pascasarjana dalam memahami studi keislaman.

Plt. Rektor IAIN Pontianak, diwakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, MA mengungkapkan sepertinya yang membuat tema studium general ‘kurang percaya diri’. Oleh karena itulah studium general ini dilaksanakan agar kita lebih percaya diri dalam memahami pengetahuan khususnya tentang studi keislaman. Maka dari itu, dalam rangka meningkatkan percaya diri, salah satunya harus melakukan kerjasama. Saat ini IAIN Pontianak telah melakukan upaya kerjasama dengan Malaysia dalam bidang PPM di Sarawak, Malaysia. Ternyata Universitas Riau Kepulauan memiliki kegiatan yang hampir sama yakni melakukan KKN ke Johor, Malaysia. Jika diperlukan Mahasiswa Pascasarjaan melakukan KKN disana, maka Pascasarjana insyaAllah siap untuk mengirimnya.

“Saya kira program kerjasama ini bisa kita bangun. Sehingga mahasiswa kita selain percaya diri secara kelimuan, selain itu percaya diri secara penampilan. Karena kalau semangat dan ilmunya sudah dimiliki, maka kita bisa menguasai materi. Terima kasih kami ucapkan kepada Prof. Dr. Nasaruddin Harahap yang telah berkenan hadir dan membagikan ilmunya. Semoga berkah dan bermanfaat bagi kita semua” tutupnya.




Wakil Rektor III Lepas Kontingen Perkemahan Wirakarya Nasional XIV Riau Tahun 2018

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama sekaligus Pembina Pramuka, Dr. Zaenuddin, MA melepas Kontingen IAIN Pontianak untuk menghadiri Perkemahan Wirakarya Nasional XIV Riau, 3 s.d. 10 Mei 2018 pada Jumat (27/4) di Gedung Rektorat Lantai IV. Turut hadir dalam pelepasan yakni Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. Syahrul Yadi, M.Ag, Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd, Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag beserta jajaran, perwakilan DEMA, UKM, dan UKK di lingkungan IAIN Pontianak.

Dalam sambutannya, Dr. Zaenuddin, MA menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin 2 tahunan yang menjadi program Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

“Alhamdulillah tahun ini kita akan ke Pekanbaru selama 10 hari. Mulai tanggal 1 Mei berangkat dan pulang 11 Mei. Semoga peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan tersebut nantinya, sehingga bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.” ucapnya.

Ia menambahkan, jika ada niatan dan rencana untuk menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini. Namun memandang kesiapan yang belum sepenuhnya, untuk sementara diurungkan tahun ini. Akan tetapi jika nantinya persiapan dan keadaan memungkinkan, IAIN Pontianak akan mengusulkan untuk menjadi tuan rumah PWN PTK berikutnya.

Dirinya berpesan kepada peserta kontingen Perkemahan Wirakarya Nasional PTK XIV Riau 2018 untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan rasa tanggungjawab dan penuh semangat, sehingga apa yang dilakukan memiliki dampak, karena nantinya banyak kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Selain itu nantinya peserta akan tinggal di home stay, maka dari itu ia berharap agar semua peserta cepat beradaptasi dengan baik di lingkungan baru.

Tidak hanya itu, Wakil Rektor III ini berpesan kepada Pengurus DEMA, UKM, maupun UKK untuk ikut mempromosikan pramuka. Karena telah menjadi program nasional. Namun kenyatannya, masih banyak mahasiswa yang belum tertarik masuk pramuka. Hal ini menjadi tugas berat bagi pengurus pramuka untuk gencar melakukan sosialisasi tentang beberapa kegiatan pramuka yang berdampak kepada masyarakat dan mendukung pembelajaran, sehingga kegiatan yang dilakukan itu juga memberikan manfaat bagi sivitas akademika sekaligus menjadi ajang promosi IAIN Pontianak.

“Saya kira jika informasi PWN PTK disosialisasikan kepada mahasiswa, dapat menjadi daya tarik yang penting. Sehingga peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat bergantian sekaligus menarik perhatian mahasiswa untuk ikut pramuka.” tutupnya mengakhiri pembicaraan.




Rangkaian Milad, Jurusan PGMI Gelar Muswil IV Ke-III dan Seminar Nasional

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) FTIK IAIN Pontianak menyelenggarakan Musyawarah Wilayah IV ke-III dengan tema: Peningkatan Kapasitas Global Untuk Membangun Pergerakan Lokal, Kamis (26/4) bertempat di Gedung Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Acara tersebut dirangkai juga dengan Seminar Nasional: Pemuda-Pemudi Pembangun Peradaban Pancasilais. Hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Walikota Pontianak Bidang Pemerintahan dan SDM, Aswin Taufik, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, MA, dan Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd beserta jajarannya, serta Pengurus IMPI Pusat. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan DEMA, UKM, UKK serta diikuti oleh Mahasiswa Jurusan PGMI FTIK IAIN Pontianak.

Kegiatan ini merupakan salah satu dari sekian banyak agenda yang dilaksanakan oleh Jurusan PGMI dalam rangka Milad PGMI ke-III. Sebelumnya Jurusan PGMI telah melaksanakan Jalan Santai (22/4), Pembukaan Milad PGMI ke-III dan dilanjutkan Lomba Tahfidz Qur’an Tingkat SD/MI se-Pontianak dan Kubu Raya (23/4), Lomba Media Pembelajaran dan Mading 2 Dimensi se-PGMI dan PIAUD (24/4), Lomba Tahfidz Qur’an se-PGMI dan Lomba Debat Pendidikan se-FTIK (25/4).

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Joni Iskandar memaparkan jika kegiatan Muswil ini dilaksanakan mulai tanggal 26 s.d 29 April 2018. Peserta Muswil merupakan perwakilan dari PTKIN/PTKIS Wilayah IV terdiri dari 15 kampus yang ada di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Gorontalo. Adapun yang hadir saat ini 3 kampus yakni IAIN Pontianak, UIN Antasari Banjarmasin, IAIN Palopo Palu. Kegiatan ini akan dirangkai dengan seminar-seminar. Pertama, Seminar Nasional: Pemuda-Pemudi Pembangun Peradaban Pancasilais (26/4), Seminar Bersama Nordianto dari Youth Advisory Panel United Nations Population Funds (27/6), dan Seminar Nasional Bersama Pemateri PGMI Pusat (28/4).

Sementara itu, Ketua Jurusan PGMI FTIK IAIN Pontianak, Drs. Mansur, M.Pd menjelaskan, kali ini Jurusan PGMI melaksanakan kegiatan yang cukup besar. Muswil Wilayah, Seminar Nasional, dan Milad PGMI. Selaku Ketua Jurusan PGMI, dirinya mengapresiasi sebesar-besarnya kerja keras panitia dalam mensukseskan kegiatan ini. Ia berharap semua Mahasiswa PGMI terlibat aktif dan mendukung dalam setiap rangkaian kegiatan. Ia pun berterima atas kehadiran UIN Antasari Banjarmasin, IAIN Palopo Palu, dan Pengurus IMPI Pusat dari UIN Malik Ibrahim Malang yang berkenan hadir dalam Muswil kali ini. Semoga ke depan kegiatan ini diikuti lebih banyak lagi peserta dari PTKIN/PTKIS se-Indonesia.

Ia pun menambahkan, rangkaian seminar ini akan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd (Dekan FTIK IAIN Pontianak), Dr. Fauzan, MA (Ketua Asosiasi PGMI), dan Narayana Sastrawiguna (Pengembangan Akreditasi Perguruan Tinggi). Kajur PGMI ini berharap, dengan adanya beberapa narasumber ini semoga dapat memberikan arahan, pandangan, dan upaya dalam meningkatkan akreditasi jurusan yang semula C minimal menjadi B. Lebih lanjut ia berharap agar seluruh Mahasiswa PGMI bisa bergabung keanggotaan Ikatan Mahasiswa PGMI Se-Indonesia (IMPI). Dengan bergabung di IMPI, mahasiswa dapat bertukar pikiran dan pengalaman untuk membantu kualitas pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah di daerahnya masing-masing.

Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd mengemukakan jika ada 4 hal yang harus dilakukan dalam melaksanakan kegiatan yaitu chritical thinking, colaboratif, creative, dan communicative khususnya di Jurusan PGMI FTIK IAIN Pontianak. Sesuai dengan tema Muswil kali ini yaitu, Peningkatan Kapasitas Global Untuk Membangun Pergerakan Lokal, dirinya menjelaskan tema ini harus dikaitkan dengan 4 C + 21 kompetensi. Seperti contoh colaboratif yaitu kemampuan berkomunikasi melalui jurnal. Ia berharap semoga ke depan ada jurnal ilmiah mahasiswa tingkat nasional dalam rangka kolaborasi akademik ilmiah. Ia berharap juga kegiatan Muswil ini dapat menghasilkan program-program produktif yang dapat mewujudkan 4 C + 21 kompetensi tadi, hingga nantinya lulusan kita dapat bersaing dengan PTKIN/PTKIS se-Indonesia dan luar negeri.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, MA mengatakan “Sekarang ini muncul ikatan atau asosiasi tingkat mahasiswa baik itu tingkat prodi, jurusan, maupun fakultas. Dengan begitu diperlukan sarana informasi dan komunikasi yang mendunia agar terjalin silaturahmi yang berkelanjutan. Media merupakan salah satu sarana yang paling efektif untuk mewujudkan hal itu. Mahasiswa harus melek media. Khususnya media sosial. Literasi media harus mulai dikembangkan di kalangan mahasiswa” jelasnya.

Zainuddin menambahkan, “Sebagai pejabat yang menangani kemahasiswaan, saya merasa bangga dan sangat mendukung acara-acara seperti ini. Mahasiswa harus meningkatkan networking. Seminar dan musyawarah ini bagian dari networking. Maka dari itu manfaatkanlah networking tersebut. Dengan begitu kita dapat meningkatkan kemampuan kita. Jika dalam ilmu antropologi ada 4 modal yaitu modal ekonomi, modal intelektual, modal sosial, dan modal spiritual.” paparnya.

Staf Ahli Walikota Pontianak Bidang Pemerintahan dan SDM, Aswin Taufik yang sekaligus membuka acara secara resmi mengungkapkan jika Muswil IV Jurusan PGMI ini merupakan kesempatan untuk membuat langkah-langkah strategis satu tahun ke depan dan dapat berpengaruh besar khususnya bagi mahasiswa serta masyarakat luas pada umumnya.

“Dahulu Madrasah Ibtidaiyah tidak menarik. Tidak menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Karena dianggap kurang berkualitas. Padahal guru madrasah ibtidaiyah merupakan guru kelas yang dituntut mengajar semua mapel ditambah dengan mapel kepesantrenan. Akan tetapi sekarang banyak Madrasah Ibtidaiyah yang berkembang sebagai madrasah modern dan favorit di masyarakat. Bagi lulusan PGMI lapangan pekerjaan masih luas karena semakin banyak masyarakat yang percaya akan madrasah ibtidaiyah. Seperti slogan madrasah lebih baik, lebih baik madrasah.” ujarnya.

“Atas nama walikota dan pemerintah Kota Pontianak, saya mengucapkan selamat melaksanakan Musyawarah Wilayah IV Jurusan PGMI. Semoga musyawarah ini dapat meletakkan fondasi solidaritas sesama mahasiswa dan membuat citra Jurusan PGMI semakin meningkat.” tutupnya.




UKM Ray Science Band IAIN Pontianak dalam Seminggu Raih 3 Penghargaan

Congratulation! Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ray Science Band berhasil menjadi juara dalam dua ajang sekaligus di bulan April 2018. Tiga penghargaan yang disandang, menariknya diraih dalam seminggu. Juara I dan III musik akustik yang diadakan oleh HMJ Ekonomi Islam dalam Pentas Ekonomis pada (10/4/2018) serta Juara I dalam kompetisi musik akustik Ankreas yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah pada (12/4/2018)

Rio Bahar selaku Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ray Science Band mengatakan jika dirinya sangat senang dengan hasil yang diraih anggotanya karena berhasil menampilkan yang terbaik dalam setiap ajang musik, khususnya baru-baru ini diikuti dan meraih penghargaan dan prestasi membanggakan. Penghargaan dan prestasi ini tentunya dipersembahkan untuk UKM Ray Science Band dan IAIN Pontianak.

Lebih lanjut Rio menambahkan jika dalam waktu dekat ini dirinya beserta anggota UKM Ray Science Band akan fokus untuk mempersiapkan konser amal sekaligus penutupan Pekan Bhakti Mahasiswa IAIN Pontianak. Rio berharap dengan prestasi ini dapat mempengaruhi penampilan mereka nantinya untuk all out dan memberikan yang terbaik demi mengharumkan almamater tercinta IAIN Pontianak di kalangan masyarakat luas.

Harapannya semoga seluruh program kerja yang direncanakan oleh UKM Ray Science Band tahun ini terselenggara dengan baik, lancar, dan sukses. Meski demikian, Rio juga berharap dukungan dan perhatian dari pihak lembaga untuk mendukung seluruh program kerjanya ke depan. Selain itu ia berharap lembaga dapat memberikan fasilitas yang mendukung kualitas bermusik bagi anggotanya dalam meraih prestasi yang serupa bahkan melebihi dari apa yang sebelumnya diraih.

“Harapan kami lembaga mau membantu memfasilitasi peralatan-peralatan UKM Ray Science Band. Karena jujur kami masih terkendala alat musik untuk latihan dan mengadakan acara karena alat musik yang kami miliki rata-rata sudah tidak layak digunakan lagi. Apalagi dari tahun 2002 alat musiknya belum pernah diperbaharui.” Tegasnya.

Eka Hendry AR, M.Si, M.Pd selaku Pembina UKM Ray Science Band IAIN Pontianak mengungkapkan jika sebagai pembina dirinya memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi yang dicapai anak didiknya. Ke depan prestasi seperti ini harus lebih ditingkatkan untuk membawa nama baik lembaga. Kepada pihak lembaga harus lebih memberi perhatian dan pembinaan. Dengan memberikan peralatan band yang baru dan dana pembinaan untuk menopang prestasi. Dengan begitu dampaknya akan banyak bakat-bakat yang muncul dan akan meraih hasil maksimal dalam even-even musik lainnya. Secara tidak langsung IAIN Pontianak juga akan lebih dikenal di masyarakat luas akan prestasi-prestasi yang membanggakan dari mahasiswanya.