Sukiman: Komitmen Kami Meningkatkan Anggaran Pendidikan

Sukiman, Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat RI mengatakan bahwa, “Kami berkomitmen untuk  menaikkan anggaran pendidikan. Dari tahun ke tahun, anggaran pendidikan itu meningkat,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Sukiman mengapresiasi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan Islam semakin tahun semakin meningkat.

Terpenting anggaran pendidikan itu mesti digunakan tepat sasaran dan segera diserap agar bisa cepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan Sukiman dihadapan ratusan Alumni STAIN-IAIN Pontianak, 4 November 2017. Sukiman berharap lulusan perguruan Tinggi Islam mampu berkompetitif dengan lulusam perguruan tinggi umum.

Di samping itu, wakil rakyat dapil Kalbar di Senayan ini juga berharap agar pembangunan Sumber Daya Manusia dan infrastruktur di IAIN Pontianak bisa bersinergi dengan para wakil rakyat di DPR RI maupun DPRD. (AI)




Rektor IAIN Pontianak Berharap Alumninya Berkiprah Lebih Maksimal

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. berharap Alumni STAIN-IAIN Pontianak bisa berkiprah lebih maksimal di tengah-tengah masyarakat.

Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Seminar Pendidikan yang menjadi rangkaian acara Reuni Akbar STAIN-IAIN Pontianak pada Sabtu, 4 November 2017.

Hamka mengatakan bahwa, “IAIN Pontianak itu adalah aset umat Islam. Tempat pencerahan dan wadah perjuangan umat. Kita mesti mampu memainkan peran strategis yang menjadi kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Ke depan, melalui lembaga Iluni (Ikatan Alumni) diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan IAIN Pontianak. Karena potensi alumni STAIN dan IAIN Pontianak sangat besar kalau dimenej secara tepat dan sistematis,” jelasnya.

Di depan ratusan peserta yang memadati ruang Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak itu, Rektor IAIN Pontianak juga mengajak keluarga besar IAIN Pontianak untuk menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah, baik di kabupaten/kota maupun provinsi. “Kita mesti berkontribusi untuk menyukseskan pemilihan pemimpin sebagai Bupati/Walikota maupun Gubernur. Karena itu sudah menjadi wajib ‘ain,” katanya. (AI)




Sudah 25 Tahun, Hasil Publikasi IAIN Pontianak Masuk Koleksi di Library of Congress Amerika Serikat

Spesialis Akuisisi Library of Congress (LOC) Jakarta, Drs. Arifin Pramono mengunjungi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Kunjungan tersebut disambut baik oleh Drs. H. Marsih Muhammad, M.Ag., Ketua LP2M IAIN Pontianak, dan Dr. Hariansyah, M.Si., Sekretaris LP2M IAIN Pontianak, 6 November 2017.

Tujuan dari kunjungan tersebut ialah untuk mendapatkan hasil publikasi resmi yang telah dicetak oleh IAIN Pontianak Press (sebelumnya ialah STAIN Pontianak Press). Hasil publikasi ini selanjutnya akan disimpan sebagai koleksi di Library of Congress Washington D.C. Amerika Serikat untuk menambah khazanah informasi tentang Indonesia dan ASEAN bagi Anggota Kongres Amerika, para peneliti yang mendalami studi mengenai wilayah ini, dan bagi kepentingan Indonesia itu sendiri.

Pramono mengatakan bahwa, “Library of Congress Washington D.C. Amerika Serikat ialah Perpustakaan Nasional Amerika Serikat yang terletak di Washington D.C. Amerika Serikat. Perpustakaan tersebut terbuka, artinya siapapun boleh menggunakannya tanpa menjadi anggota terlebih dahulu. Termasuk mahasiwa Indonesia yang sedang studi S2 dan S3 di Amerika dan peneliti Amerika yang sedang meneliti, terutama tentang Islam di Indonesia,” ungkapnya.

Selama 25 tahun menghimpun, Pramono menilai bahwa hasil publikasi dari IAIN Pontianak sangat luar biasa. “Beberapa hasil publikasi yang sudah saya himpun pada tahun 2016 ini sangat luar biasa. Sudah 25 tahun saya mengumpulkan buku dari IAIN Pontianak. Beberapa hasil publikasi tersebut bisa dilihat di katalog Library of Congress. Ini menandakan bahwa hasil publikasi IAIN Pontianak sudah ada di Library of Congress sejak 25 tahun yang lalu,” jelasnya. “Hal ini dikarenakan bahwa peminat studi Islam di Indonesia sangat tinggi,” pungkasnya.

Ada 13 judul buku dan 4 Buletin Suluh IAIN Pontianak yang diserahkan oleh Drs. H. Marsih Muhammad, M.Ag., kepada Drs. Arifin Pramono pada tahun ini. Pada kesempatan tersebut pula, Ketua LP2M IAIN Pontianak menyerahkan buah tangan berupa plakat secara simbolis kepada Spesialis Akuisisi Library of Congress (LOC) Jakarta tersebut. (Luthfy)




Hamka Siregar: Menjaga Pemuda, Menjaga Indonesia

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. berpendapat bahwa, “Hal penting yang harus menjadi kesadaran kita bersama ialah menjaga generasi muda sama dengan menjaga bangsa Indonesia.” Ini disampaikan Rektor sebagai nara sumber dalam kegiatan Pelatihan Bela Negara di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Pontianak, 3 November 2017.

Sebelum berkesimpulan seperti itu, Rektor mengatakan bahwa pemuda sebagai penerus estafet pembangunan bangsa merupakan elemen penting yang harus kita jaga. Baiknya generasi muda pada suatu negara memberikan jaminan bagi baiknya masa depan negara tersebut. Paling tidak pemuda memiliki tiga kekuatan, yaitu kekuatan fisik, kekuatan semangat, dan kekuatan idealisme. Jika potensi besar ini mendapat pendidikan dan penyaluran yang baik dan terorganisir, maka optimisme untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju akan kembali bangkit.

Menurut Rektor, salah satu cara melemahkan suatu negara adalah dengan melemahkan generasi mudanya. Hal tersebut bisa saja melalui jaringan peredaran narkoba, bisnis pornografi, dan penyebaran ideologi-ideologi destruktif yang dapat merusak karakter bangsa, dan lainnya. “Jadi, dalam melihat berbagai permasalahan bangsa kita saat ini haruslah menggunakan sudut pandang yang lebih luas. Bahwa masalah-masalah tersebut bukan hanya semata-mata masalah yang muncul dari masyarakat kita, melainkan ada indikasi keterlibatan pihak asing yang tidak ingin bangsa Indonesia bangkit dan muncul kembali sebagai kekuatan di Asia Tenggara dan bahkan dunia,” jelasnya.

Dalam menyikapi situasi bangsa saat ini, Rektor menjelaskan paling tidak ada 3 langkah yang bisa diambil kalangan pemuda-pemudi Indonesia. Pertama, membangun kesadaran generasi muda tentang posisi, peran, dan fungsinya. Kedua, meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai provokasi dan paham-paham destruktif. Ketiga, kembali mengkaji dan menghayati kearifan lokal dalam upaya menangkal radikalisme dan berbagai masalah sosial.

Tiga langkah di atas nampak sederhana, namun perlu usaha yang keras dan konsistensi yang tinggi untuk mewujudkannya. “Tentu peran serta semua pihak, baik pemerintah, organisasi masyarakat, instansi pendidikan, dan bahkan keluarga, sangatlah diperlukan dalam upaya menciptakan generasi muda Indonesia yang berdaya saing global. Untuk itu koordinasi dan kerjasama antar elemen tersebut merupakan suatu hal yang harus dilakukan terlebih dahulu,” pungkas Rektor.

Kegiatan Pelatihan Bela Negara yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kota Pontianak ini diikuti oleh perwakilan dari beberapa SMA yang ada di Wilayah Kota Pontianak. Pada kegiatan tersebut, Rektor juga sempat membagikan 5 buah dorprize bagi para peserta yang dapat menjawab pertanyaan. (Luthfy)




Jalin Kerjasama, Bursa Efek Indonesia-MNC Securitas-IAIN Pontianak Resmikan Galeri Investasi Syariah

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menjalin kerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT MNC Sekuritas (MNCS). Kerjasama tentang Permasyarakatan dan Edukasi Pasar Modal Syariah resmi terjalin dalam kegiatan Kumpul Besar (Beli Saham Rame-Rame) dengan tema, “Menabung atau Investasi? Yuk Nabung Saham Aja” di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, 2 November 2017.

Piagam kerja sama tersebut ditandatangani oleh Dr. Ichsan Iqbal, MM, Dekan FSEI IAIN Pontianak, Hosea Nicky Hogan, Gan dan Chaeruddin berlian, Direktur PT Bursa Efek Indonesia, Susy Meilina dan Dadang Suryanto, Direktur PT MNC Sekuritas. Tujuannya ialah untuk memasyarakatkan Pasar Modal Syariah dan kegiatan ilmiah secara bersama-sama dalam rangka pengembangan Pasar Modal Syariah Indonesia di lingkungan masyarakat pada umumnya dan komunitas perguruan tinggi pada khususnya, dalam hal ini IAIN Pontianak.

Setelah penandatanganan piagam kerjasama, para pihak beserta rombongan menuju ke Galeri Investasi Syariah BEI FSEI IAIN Pontianak yang terletak di Lantai II Gedung Tower B. Adapun seremoni peresmian ditandai dengan pengguntingan pita Galeri Investasi yang dilakukan oleh Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag., Rektor IAIN Pontianak, Dr. Ichsan Iqbal, MM, Dekan FSEI IAIN Pontianak, dan Afen Tjhong, Head of Equity Retail PT. MNC Sekuritas, yang disambut tepuk tangan dengan meriah oleh mahasiswa FSEI IAIN Pontianak.

Afen Tjhong, Head of Equity Retail PT. MNC Sekuritas mengatakan, “Kemaren kita sudah meresmikan Galeri Investasi Syariah BEI IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Hari ini, kita meresmikan Galeri Investasi Syariah BEI IAIN Pontianak yang merupakan Galeri Investasi ke-61 MNC Sekuritas sekaligus Ponit of Sales MNC Sekuritas ke-99. Akhir tahun ini, kita targetkan 100 point of sales di Indonesia,” jelasnya. “Tujuannya ialah supaya masyarakat kita terutama yang muslim untuk mulai berinvestasi di pasar modal syariah,” pungkasnya.

Penandatanganan Piagam kerjasama dan peresmian Galeri Investasi Syariah BEI IAIN Pontianak ke-61 ini disaksikan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Rizki Purnomo, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag., Wakil Rektor I, Dr. H. Hermansyah, M.Ag., Wakil Rektor II, Dr. Syarif, S.Ag. MA, Para Dekan, para tamu undangan, dosen dan mahasiswa di lingkungan IAIN Pontianak. (Luthfy)




4 Mahasiswa IAIN Pontianak Presentasikan Paper di Malaysia

Empat mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mempresentasikan paper mereka pada kegiatan Kolokium Penyelidikan di Institut Pendidikan Guru Kampus (IPGK) Batu Lintang, Kuching, Serawak, Malaysia, 26 Oktober 2017. Empat mahasiswa tersebut terdiri dari tiga mahasiswa dari FUAD dan satu mahasiswa FTIK IAIN Pontianak.

Kegiatan Kolokium Penyelidikan Batu Lintang 2017 yang bertemakan “Pendidikan Berkualiti Melalui Penyelidikan” merupakan wadah khusus bagi para pendidik untuk meningkatkan kompetensi pengajaran dan pembelajaran. Kolokium ini juga menjadi wadah penting bagi para pendidik untuk menyebarluaskan penemuan dan pengalaman di bidangnya mereka masing-masing melalui penelitian. Oleh karena itu, IPGK Batu Lintang menghimpun dan menyeleksi beberapa karya ilmiah yang kemudian dipresentasikan dalam kegiatan internasional tersebut.

Ada 113 karya ilmiah yang telah terseleksi dan dipresentasikan dalam kegiatan tersebut. Dari 113 karya ilmiah tersebut, ada 4 yang dari mahasiswa IAIN Pontianak. Sekar Dewi Eka Apriliani mengusung judul “The Planting of Religious Values for Students in Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak“; Syarifah Sajila Apjan mengangkat judul “Pentingnya Peran Guru dalam Menerapkan Pendidikan Karakter terhadap Pelajar di Bilik Darjah“; Zakaria Efendi  menulis tentang “Education Values in Islamic Broadcasting in The “Badau” Indonesia-Malaysia Border Territory“, dan Ahmad Ghozali  dengan judul “Ihyau At-Tarbiah Al-Islamiah Sofia to Teach Early Reading Among Preschoolers“. Semua karya ilmiah tersebut dimuat dalam buku, Kolokium Penyelidikan IPGK Batu Lintang 2017.

Ketika ditanya tentang kesan setelah mempresentasikan karya ilmiahnya di kancah internasional, Sekar Dewi Eka Apriliani mengatakan, “Saya merasa bangga telah mempersentasi karya ilmiah di Serawak. Karena, dari sekian banyak mahasiswi di IAIN Pontianak, saya menjadi salah satu dari empat mahasiswa yang lolos seleksi Kolokium di IPG Batu lintang,” ungkap mahasiswi FUAD ini. “Saya sangat antusias dengan tanggapan dan sikap dosen serta peserta di Serawak. Mereka sangat menghargai dan welcome atas mahasiswi yang turut hadir mengikuti ajang Kolokium IPG Batu Lintang dengan bersikap ramah, menghargai dan memberi masukan kepada saya dan teman-teman selaku peserta dari IAIN Pontianak,” paparnya.

Menurut Zakaria Efendi, “Semoga dari pengalaman kami dapat memperesentasikan hasil karya tulis ilmiah di kancah internasional dan dipublikasikan dalam Kolokium Penyelidikan IPGK Batu Lintang 2017 dapat memotivasi kawan-kawan mahasiswa IAIN Pontianak agar menyenangi tulis menulis,” tambahnya melengkapi pernyataan Sekar Dewi Eka Apriliani.

Pada kesempatan itu pula, IAIN Pontianak menjalin kerja sama dengan ITE Batu Lintang Campus Alumni yang tertuang dalam Surat Kesepahaman Minat Kerjasama (Letter of Intent). Letter of Intent (LOI) tersebut ditandatangani oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA., MA. dan Dr. Hj. Rosana bin Bolhassan, Chairman ITE Batu Lintang Campus Alumni, Kuching, Sarawak. (Luthfy).




IAIN Pontianak Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-89

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman IAIN Pontianak, 30 Oktober 2017. Tema yang diusung dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-89 Tahun 2017 adalah Pemuda Indonesia Berani Bersatu dan Tagline/Hastag Peringatan Hari sumpah Pemuda Ke-89 adalah #BERANIBERSATU.

Pelaksanaan upacara ini diselenggarakan atas tindak lanjut Surat Edaran Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor: 10.13.1/MENPORA/DII/X/2017 Tentang Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-89 Tahun 2017. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. H. Hermansyah, M.Ag., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga sebagai Pembina Upacara.

Adapun petugas upacara tersebut dimulai dengan Pengibaran Bendera Merah Putih oleh Resimen Mahasiswa (Menwa) Satuan 601 IAIN Pontianak yang diikuti dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Pembina Upacara untuk mendoakan para arwah pemuda pejuang Indonesia yang terdahulu.

Selanjutnya ialah Pembacaan Teks Pancasila yang dibacakan oleh Pembina Upacara dan diikuti oleh semua peserta upacara. Sedangkan Pembacaan Teks Undang-Undang Dasar 1945 dibacakan oleh Suyati, S.Ag., Kabag. Akademik dan Kemahasiswaan Biro AUAK IAIN Pontianak, Pembacaan Teks Sumpah Pemuda dibacakan oleh Didi Darmadi, Analis Produk Hukum Subbag OKPP, dan terakhir pembacaan doa oleh Rahimi, Pengelola Data Anggaran dan Perbendaharaan Subbag Kuangan dan BMN.

Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan peserta upacara, terdiri dari unsur pimpinan, Aperatur Sipil Negara, Dosen Non-ASN dan pegawai kontrak. Upacara berlangsung dengan khidmad.




IAIN Pontianak Gelar Penyamaan Persepsi BKD bagi Assessor dan Calon Assessor

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, dosen berkewajiban melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.

Berkenaan dengan hal tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar kegiatan Penyamaan Persepsi Beban Kerja Dosen (BKD) bagi Assessor dan Calon Assessor di lingkungan IAIN Pontianak, 27 Oktober 2017. Narasumber yang dihadirkan ialah Prof. Dr. Engkus Kuswarno, MS., Direktur Pengembangan Karir dan Kompetensi SDM Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) dan Mustakim, S.Ag., M.Pd. Kasubdit Ketenagaan Direktorat Pendidikan Islam Kemenag RI.

Mustakim melaporkan dalam sambutannya bahwa kegiatan penyamaan persepsi BKD bagi assessor dan calon assessor sangat ditunggu-tunggu oleh perguruan tinggi yang lain. Hal ini didasarkan pada berbagai pertimbangan keperluan akan tenaga assessor di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sangat diharapkan dan dibutuhkan. “Akhirnya pada hari ini untuk tahun 2017, kegiatan ini dapat dilaksanakan dan dimulai dari IAIN Pontianak. Saya berharap dari Prof. Kuswarno dan teman-teman dari Kemenristek Dikti dapat memberikan pokok-pokok pikiran tentang bagaimana pelaksanaan BKD dan proses rekruitment assessor BKD di PTKI,” harapnya.

Mustakim selanjutnya menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang assessor minimal harus memiliki 2 persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pertama, Nomor Identifikasi Registrasi Asesor (NIRA). NIRA ini diterbitkan oleh Kemenristekdikti yang merupakan satu kesatuan pangkal data dari Forlap Dikti. Setelah terbitnya NIRA dari Kemenristekdikti, kemudian Direktur Jenderal Keagamaan Islam kemudian meng-SK-kan dan kemudian akan divalidasi lagi oleh Kemenristekdikti. Kedua, melakukan kegiatan penyamaan persepsi. “Kalau 2 point itu sudah dilaksanakan, maka kebutuhan akan assessor dapat dipenuhi sepanjang ketentuan-ketentuan lain yang bersifat administratif dapat terpenuhi,” jelasnya.

Sebelum membuka acara secara resmi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Hermansyah, M.Ag., mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Engkus Kuswarno, MS., dan Mustakim, S.Ag., yang telah menfasilitasi terlaksananya kegiatan ini.

Kami sangat mengharapkan kegiatan ini berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan seperti apa yang dilaporkan oleh Ketua LPM IAIN Pontianak tadi bahwa IAIN Pontianak sekarang ini hanya memiliki 8 orang assessor BKD. Jumlah tersebut merupakan sangat terbatas dan beban yang diberikan kepada aseseor yang ada terlalu banyak. Oleh karena itu, tambahan assessor ini sangat diperlukan dan diharapkan,” harap Warek.

Kegiatan tersebut berlangsung dari pukul 08.00 s/d 11.00 WIB dan dihadiri oleh puluhan Dosen (Pegawai Negeri Sipil) PNS dan Non-PNS di lingkungan IAIN Pontianak dengan sangat antusias. Kemudian pada pukul 13.00 WIB, dilanjutkan dengan materi selanjutnya  khusus bagi calon assessor yang diundang oleh LPM IAIN Pontianak.




Kunjungi Malaysia, IAIN Pontianak Tandatangani LOI dengan ITE Batu Lintang Campus Alumni

Rabu, 26 Oktober 2017, Rombongan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengunjungi Institute of Teacher Education (ITE) Batu Lintang Campus Alumni dalam rangka kegiatan Kolokium Penyelidikan di IPGK Batu Lintang, Kuching, Serawak, Malaysia, 26 Oktober 2017. Tema yang diusung ialah “Pendidikan Berkualiti Melalui Penyelidikan.”

Dalam kunjungannya, IAIN Pontianak bersepakat menjalin kerja sama dengan ITE Batu Lintang Campus Alumni yang tertuang dalam Surat Kesepahaman Minat Kerjasama (Letter of Intent). Letter of Intent (LOI) tersebut ditandatangani oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA., MA. dan Dr. Hj. Rosana bin Bolhassan, Chairman ITE Batu Lintang Campus Alumni, Kuching, Sarawak.

Ada beberapa hal yang disepakati antara IAIN Pontianak dengan ITE Batu Lintang Campus Alumni. Pertama, menyelenggarakan Forum Akademik Keempat Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) Tahun 2019 di ITE Kampus Batu Lintang Campus Alumni, Kuching, Sarawak. Kedua, penelitian kolaboratif dalam hal pertukaran artikel dan tulisan akademis di antara dosen dengan mahasiswa. Ketiga, pertukaran gagasan dan informasi lainnya. Keempat, kegiatan lain yang relevan dari waktu ke waktu.

Dengan adanya Surat Kesepahaman Minat Kerjasama ini, Warek III berharap IAIN Pontianak dapat terus meningkatkan diri sesuai dengan visi yang diusung. “Saya berharap IAIN Pontianak dapat terus meningkatkan diri sesuai visi yang diusung, yaitu menjadi ulung dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman serta kebudayaan Borneo,” harap Warek. “Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan peluang ke pada dosen dan mahasiswa untuk mengupgrade diri yang pada gilirannya dapat berkarya di kancah yang lebih luas, seperti Borneo dan dunia secara umum,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, terdapat 4 mahasiswa IAIN Pontianak yang papernya lolos seleksi dan diundang secara langsung untuk mempersentasikan paper mereka di kancah Internasional.  4 mahasiswa IAIN Pontianak tersebut terdiri dari 3 mahasiswa dari FUAD dan 1 mahasiswa FTIK IAIN Pontianak. Selain itu, Kepala Pusat Pengabdian pada Masyarakat LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, M.Hum., juga mendampingi Warek III untuk membicarakan kemungkinan program Perkhidmatan pelajar bagi kedua belah pihak.




96 CPNS Dosen Kemenag RI Tahun 2017 Ikuti Ujian SKD di IAIN Pontianak

Sebanyak 96 CPNS Dosen Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2017 mengikuti Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Laboratorium Komputer IAIN Pontianak, 23 Oktober 2017. Terdapat 21 orang yang tidak hadir mengikuti Ujian SKD CPNS Dosen Kemenag Tahun 2017 dari 117 orang perserta terdaftar yang terdiri dari 103 orang formasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan 14 orang untuk Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKatN) Pontianak.

Dari 96 peserta yang mengikuti Ujian SKD dengan menggunakan Sistem Computer Assisted Test (CAT) tersebut, hanya 22 orang saja yang memenuhi passing grade (penilaian) dan 1 orang dengan formasi cumlaude (ringking) yang berhak mengikuti ke tahap selanjutnya (Test Kompetensi Bidang). Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan sukses atas kerjasama dan dukungan Rektor dan Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Ketua STAKatN, Tim CAT BKN, Pemantau Kemenag, serta seluruh tim seleksi IAIN Pontianak dan STAKatN Pontianak. Sebelum pelaksanaan test dimulai, Rektor IAIN Pontianak di dampingi Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, memberikan arahan kepada panitia dan peserta.

Kasubbag. Organisasi, Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan IAIN Pontianak, Adi Mulyono, S.Sos., menjelaskan bahwa ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh para peserta sebelum mengikuti Ujian SKD. “Tahap pertama, para pesera melakukan verifikasi dengan menyerahkan print out kartu peserta ujian dan KTP asli/Kartu Keluarga/Surat Keterangan Pengganti Identitas yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. Setelah melakukan verifikasi, Tim I selanjutnya memberikan nomor peserta dan kartu kecil yang berfungsi untuk penitipan barang.”

Tahap kedua, para pesera memasuki ruang I untuk menitipkan barang-barang yang dibawa dengan menggunakan kartu kecil yang telah diberikan sebelumnya kepada Tim II. Barang-barang yang diperbolehkan untuk dibawa masuk hanya kartu ujian dan KTP. Tahap ketiga, para peserta melakukan scaning fisik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang dipilah sesuai dengan jenis kelamin,” urainya.

Adi menambahkan, “Tahap keempat, para peserta memasuki ruang II dan mendapatkan pin I yang terhubung dari server tes dari Tim IV. Tim IV juga berkewajiban untuk mengecek kembali apakah peserta sesuai dengan identitas yang dibawa atau tidak. Di ruang II tersebut, para peserta melihat simulasi yang ditayangkan secara berulang dan kemudian digeser ke ruang ujian 15 menit sebelum ujian. Di ruang ujian, semuanya ditangani full oleh Tim BKN. Ujian berjalan selama 90 menit dan para peserta dapat mengetahui hasilnya secara langsung.”

Adi berharap Ujian SKD ini dapat menghasilkan putra-putri terbaik bangsa. “Dengan dilaksanakannya tes yang transparan ini, kami berharap dapat menghasilkan putra-putri terbaik bangsa yang akan berkontribusi secara maksimal untuk membangun IAIN Pontianak dan STAKatN sebagai PTKN yang ada di Kalimantan Barat pada khususnya. Secara umum, kami berharap mereka dapat berkontribusi dalam peningkatan kapasitas SDM yang ada di Kalbar, karena kedua PTKN ini akan menciptakan generasi yang lebih bermutu di Kalbar,” harapnya.

Para peserta yang yang memenuhi passing grade dan berhak mengikuti ke tahap selanjutnya (TKB) diharapkan bersabar. Hal ini karenakan, sampai hari ini masih ada di titik tertentu yang masih mengikuti ujian dan kemudian akan dihimpun seluruhnya oleh panitia seleksi kementerian pusat. “Bagi para peserta yang memenuhi passing grade agar terus memantau portal/website Kemenag RI dan kemudian akan direlay di website IAIN Pontianak untuk mendapatkan informasi resmi terbaru tentang pelaksanaan tes tahap selanjutnya,” tegasnya.