Rektor IAIN Pontianak: Silaturrahim Dapat Mewujudkan Toleransi di Provinsi Kalimantan Barat

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. mengatakan silaturrahim dapat mewujudkan kehidupan toleransi untuk menciptakan situasi yang tetap kondusif di Provinsi Kalimantan Barat. Ini disampaikan Rektor pada Acara Halal Bihalal Direktorat Intelkam Polda Kalbar dengan Pengurus Ormas dan Tokoh Masyarakat Se-Provinsi Kalimantan Barat dengan mengusung tema, “Kehidupan Toleransi untuk Menciptakan Situasi yang Tetap Kondusif di Provinsi Kalimantan Barat,” Selasa, 11 Juli 2017 di Hotel Mercure Lantai Dasar Ruang Meranti II Pontianak.

Lebih lanjut Rektor menjelaskan bahwa hubungan manusia dengan Tuhannya dalam perspektif Islam disebut dengan sholat, hubungan dengan Muhammad SAW disebut dengan sholawat dan hubungan dengan sesama manusia disebut dengan silaturrahim. Ketiga kata tersebut (sholat, sholawat dan silaturrahim) berasal dari akar kata yang sama.

Menurut Rektor, kata “salam” dalam kalimat “assalamu’alaikum” bermakna menebarkan keselamatan. Jangan sebaliknya, umat Islam jangan malah yang menyebabkan kekerasan. Rektor mengatakan, para tokoh masyarakat mempunyai pengaruh dan andil yang sangat besar, untuk bersama-sama merajut dan menciptakan kedamian, jangan malah “mengompori” dan bahkan menjadi aktor dibalik kekerasan tersebut.

Sedikit melihat sejarah, Rektor teringat ketika penghapusan 7 kata di dalam isi Pancasila. “Saya teringat ketika penghapusan 7 kata di dalam isi Pancasila dan masyarakat dari Timur memprotes hal tersebut. Kemudian Founding Fathers kita dengan rela untuk menerima isi Pancasila sebagaimana yang kita hafal sekarang. Itu merupakan sebuah tauladan yang sangat luar biasa bagi kita,” jelas Rektor. “Pancasila itu adalah seperti Piagam Madinah dulu yang disampaikan oleh Muhammad di Madinah. Jadi, tidak ada alasan teologis yang menjadikan kita bercerai-berai,” tambahnya.

Dengan adanya momentum halal bil halal yang diadakan oleh Direktorat Intelkam Polda Kalbar ini, mari kita mempererat tali silaturrahim di antara kita demi mewujudkan kehidupan toleransi untuk menciptakan situasi yang tetap kondusif di Provinsi Kalimantan Barat,” harap Rektor. (Luthfy)




Salat Tidak Berakhir di Atas Sajadah, Ini Penjelasan Herlambang

“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang dapat bermanfaat bagi manusia lain.” Ini merupakan kesimpulan dari penjelasan Surat Al-Fath ayat 29 yang disampaikan oleh Dr. Saifuddin Herlambang, M.Ag. dalam kegiatan Pembinaan Pegawai dan Halal Bi Halal Keluarga Besar IAIN Pontianak di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, Rabu, 05 Juli 2017.

Dosen IAIN Pontianak yang berhasil menyelesaikan studi S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta meraih predikat “Cumlaude” dengan IPK 3,70 ini kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang tafsir dari ayat tersebut. Secara garis besar, ada dua perbedaan pendapat para ulama tafsir dalam menafsiri ayat tersebut. Menurut pendapat pertama, kalimat “simahum bi wujuhihim min atsaris sujud” dalam ayat tersebut ditafsirkan dengan seorang yang sholat, maka ada bekas (hitam) sujud di dahinya seperti saudara kita yang salafi dengan melihat zhahir dari ayat tersebut. Kedua, Ulama-Ulama Ma’rifat mengatakan bahwa bekas sujud tersebut terlihat ketika mereka dibangkitkan oleh Allah di Padang Mahsyar (‘Inda yaumul qiyamah), dahinya memancarkan cahaya. Tafsir dari kedua kelompok ini masih merujuk daripada makna ayat.

Adapun yang menjadi perhatian lebih oleh Herlambang ialah salah satu kitab tafsir yang tidak terlalu populer yang ditulis oleh Syekh As-Siroji Dengan Judul, “At-Tufaan.” Menurutnya, adapun yang dimaksud dengan “simahum bi wujuhihim min atsaris sujud” pemahaman yang sederhana, yaitu diartikan bekas sujud di wajahnya, akan tetapi apa saja ia tinggalkan (bekas) ketika ia hidup di dunia (Inda hayatihi wa wujudihi ma jadda fi dunya). “Itulah yang dimaksud oleh Syekh As-Siroji mengenai kalimat “Atsaris sujud” dengan pendekatan sosiologis,” jelasnya

Pertanyaan yang timbul ialah, seberapa banyak atsaris sujud yang sudah kita lakukan? Atsaris sujud yang baik atau yang jelek? Herlambang kemudian memberikan contoh seorang dosen dalam melaksanakan tugasnya. “Ketika seorang dosen mengajar di kampus, lalu ilmu yang diajarkannya tersebut bermanfaat ketika kita meninggal dunia, maka itulah yang dimaksud dengan atsaris sujud,” jelasnya. “Wujudihim wa hayatihim fiddunya, inilah yang dimaksud dengan atsaris sujud,” tegasnya.

Menurut Herlambang, hampir tidak ada satupun hadits yang menjelaskan kata iman yang tidak dihubungkan dengan perilaku. Jika iman yang di dalam dada, mengutip istilah Dr. Syarif, S.Ag., MA., itu adalah iman secara subjektif. Jadi, iman secara predikat adalah perilaku. Jadi, kalau orang yang mengatakan “assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” pada kahir sholat, menurut As-Siroji, lihatlah ke kanan dan kirimu apa yang dialami oleh masyarakat dan saudara-saudaramu. Artinya, sholat itu akhirnya bukan di atas sajadah, tetapi bagaimana bisa kita memberikan jawaban dari problematika-problematika  yang dihadapi oleh masyarakat.

Di akhir tausiyahnya, Herlambang mengajak Keluarga Besar IAIN Pontianak untuk menjadi pribadi yang dapat memberikan manfaat kepada orang di sekitar kita sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW, “Khairunnas anfa’uhum linnas: Sebaik-baik manusia adalah manusia yang dapat bermanfaat bagi manusia yang lain.” (Luthfy)




Gelar Halal Bihalal, IAIN Launching Desain Website Baru dan Pembinaan Pegawai

Rabu, 05 Juli 2017, Keluarga Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Kegiatan Pembinaan Pegawai yang dirangkai dengan Halal Bi Halal dan Launching Desain Baru Website IAIN Pontianak di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Tema yang diangkat ialah, ”Membumikan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama dan Mengokohkan Persaudaraan Keluarga Besar IAIN Pontianak Menuju Kampus Ulung.”

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para senior IAIN Pontianak dan tamu undangan yang telah berkenan hadir pada acara ini. Menurut Rektor, IAIN Pontianak semakin hari terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dengan membangun sumber daya yang ada. Hal ini terlihat dari animo masyarakat yang ingin mendaftarkan kuliah di IAIN Pontianak semakin meningkat setiap tahunnya.

Rektor berharap, dengan diadakannya acara Pembinaan Pegawai dan Halal Bi Halal ini, IAIN Pontianak menjadi semakin baik, jaya dan semakin berkualitas. “Saya berharap dalam momentum kegiatan Pembinaan Pegawai dan Halal Bi Halal IAIN Pontianak ini menjadikan kampus kita  semakin baik, jaya dan semakin berkualitas ke depannya,” harap Rektor.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemberian Tausiyah yang disampaikan oleh Dr. Saifuddin Herlambang, M.Ag. Dosen Tafsir IAIN Pontianak yang menyelesaikan Studi S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan berhasil meraih predikat cumlaud belum lama ini.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan napak tilas sejarah dan pesan-pesan perjuangan yang disampaikan oleh Drs. Abd. Rachman Abror, Ph.D., mantan Ketua STAIN Pontianak sebagai pelaku sejarah awal berdirinya kampus Islam negeri satu-satunya di Kalimantan Barat ini. Setelah acara tersebut, Rektor IAIN Pontianak melaunching secara resmi Desain Baru Website IAIN Pontianak yang merupakan Proyek Perubahan Kasubbag. Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga IAIN Pontianak, Aspari, S.Pd.I. pada Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan ke-XXX di Balai Diklat Keagamaan Jakarta dengan gagasan, “Peningkatan Peran Humas IAIN Pontianak melalui Website Tiga Bahasa dan Media Relation Humanity.”

Terakhir, dilakukan pemberian reward kepada Satpam dan Clenaing Service IAIN Pontianak berprestasi. Kegiatan ini dihadiri sekitar 300-an peserta. Tampak hadir segenap unsur pimpinan, para dosen, tenaga kependidikan, pegawai kontrak, dan pegawai yang telah purnabakti/pensiun. (Luthfy)




IAIN Pontianak Jalin Kerjasama dengan UNISSA Brunei Darussalam

Memasuki usia ke-52 tahun pada 5 Juli 2017 tahun ini, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kian menegaskan eksistensinya sebagai Institusi yang ulung dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman serta kebudayaan Borneo dengan melakukan kerjasama dengan Institusi Internasional. Hal ini sesuai misi yang diusung oleh IAIN Pontianak, yaitu “Memperkuat dan memperluas jaringan kerjasama institusional dalam upaya mengembangkan dan melestarikan temuan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni keagamaan Islam Borneo.”

Naskah Memorandum of Understanding (MoU) tersebut ditandatangani oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. dengan Rektor Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Dr Haji Norarfan bin Haji Zainal di ruang Rektor IAIN Pontianak, Selasa, 04 Juli 2017. Kerjasama ini terjalin dilatarbelakangi oleh kesamaan visi IAIN Pontianak dengan UNISSA Brunei Darussalam untuk mengembangkan kampus dan kegiatan kerjasama penelitian yang telah berjalan antara dosen-dosen dari UNISSA Brunei Darussalam dan IAIN Pontianak tentang Jaringan Ulama Borneo.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA., MA., mengatakan bahwa kerjasama yang dijalin antara IAIN Pontianak dengan UNISSA Brunei Darussalam berkaitan dengan pengembangan akademik dan pengabdian pada masyarakat, serta bidang lain yang dapat menunjang kemajuan kedua belah pihak. Selain penelitian, kedua belah pihak juga bersepakat untuk melaksanakan kerjasama dalam bidang Bahasa Arab dan konferensi bersama yang akan diadakan dalam waktu dekat.

Warek III berharap bahwa kerjasama ini dapat dikembangkan pada bidang-bidang yang lain. “Saya berharap kerjasama ini dapat dikembangkan pada bidang-bidang yang lain yang dapat mendorong perluasan keterlibatan maupun cakupan kedua belah pihak (IAIN Pontianak dengan UNISSA Brunei Darussalam) dalam kajian Islam Borneo sesuai dengan misi IAIN Pontianak.” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. H. Abdullah; Kabbag Akademik dan Kemahasiswaan Biro AUAK IAIN Pontianak, Suyati, S.Ag.; Dekan Fakulti Bahasa Arab UNISSA Brunei Darussalam, Dr Siti Sara Binti Haji Ahmad; Timbalan Dekan Dekan Fakulti Bahasa Arab UNISSA Brunei Darussalam, Muhammad Sahrin bin Haji Masri; Pensyarah/Dosen UNISSA Brunei Darussalam, Hajah Norhayati binti Haji Abdul Karim; Pembantu Penyelidik UNISSA Brunei Darussalam, Izzah Naqibah binti Kamis dan Siti Nurhida binti Abdul Latif, serta Haji Masri bin Ladi.




50 Mahasiswa PTKIN Sukses Lakukan Pengabdian pada Masyarakat di Sarawak-Malaysia

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak mengirim 50 mahasiswa ke Sarawak-Malaysia melalui Program PPM (Pengabdian Pada Masyarakat). 50 mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang diberangkatkan terdiri dari 39 mahasiswa dari IAIN Pontianak; 11 orang selebihnya dari mahasiswa STAIN Pamekasan, IAIN Palangkaraya, IAIN Kerinci dan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kegiatan yang dilaksanakan atas kerja sama antara LP2M IAIN Pontianak dengan Harakah Islamiah (Hikmah) Sarawak Malaysia ini dilatarbelakangi adanya permintaan dari Hikmah untuk melakukan pembinaan terhadap para muallaf (orang yang baru masuk Islam) yang tersebar di seluruh wilayah Sarawak. Oleh karena itu, tujuan dari Program PPM ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki oleh para mahasiswa, khususnya dalam hal pengajaran ilmu-ilmu agama.

Menurut Kepala Pusat Pengabdian pada Masyarakat LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, M.Hum., “Program PPM ke Sarawak-Malaysia ini berlangsung sejak tanggal 20 Mei s/d 18 Juni 2017. Dimulai dari Pendaftaran tanggal 22 Februari s/d 24 Maret 2017, Seleksi tanggal 28 s/d 29 Maret 2017, Pengumuman Kelulusan tanggal 30 Maret 2017, Penyerahan Kelengkapan Administrasi tanggal 12 Maret 2017, dan Pembekalan tanggal 19 Mei 2017,” jelasnya.

Kegiatan saat ini telah memasuki tahun ke empat (sejak 2014). Sejak tahun ini (2017), Program PPM ke Sarawak-Malaysia akan dilaksanakan setahun sebanyak 2 kali. Harapan ke depannya, pihak institusi dapat menyiapkan pendanaan yang lebih memadai lagi sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan lebih baik lagi,” harapnya.

Kabar gembira untuk mahasiswa IAIN Pontianak yang ingin mengaplikasikan ilmu agamanya dan mencari pengalaman di Negeri Jiran, mulai tahun ini Program PPM ke Sarawak-Malaysia dilaksanakan sebanyak 2 kali. Kegiatan pertama telah dilaksanakan pada tanggal 20 Mei s/d 18 Juni 2017 berlangsung sukses. Kegiatan kedua direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 20 November s/d 23 Desember 2017 mendatang.




Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak Sambut Baik Kunjungan dari IAIN Pontianak

Pimpinan Redaksi Tribun Pontianak, Ahmad Suroso menyambut baik kedatangan rombongan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang melakukan kunjungan ke Kantor Tribun Pontianak, Rabu, 14 Juni 2017. Para Pimpinan IAIN Pontianak yang berkunjung terdiri dari Warek I Bidang Akademik, Dr. H. Hermansyah, M.Ag., Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA., MA., dan Kasubbag Humas dan Rumah Tangga IAIN Pontianak, Aspari, S.Pd.I.

Menurut Suroso, kujungan ini akan saling mempererat hubungan dan kerja sama antara Tribun Pontianak dengan IAIN Pontianak. “Kujungan ini akan saling mempererat hubungan antara Tribun Pontianak dengan IAIN Pontianak dan mempererat lagi kerja sama yang selama ini sudah berjalan dengan baik,” paparnya. “Dengan adanya kerja sama ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sivitas akademika IAIN Pontianak, baik kegiatan yang sifatnya di dalam atau di luar kampus, dapat membagikan pengalamannya dalam bentuk berita untuk dimuat di Tribun Pontianak,” tambahnya.

Selanjutnya, Suroso menjelaskan peluang-peluang apa saja yang ada di Tribun Pontianak yang dapat dijajaki oleh sivitas akademika IAIN Pontianak. “Media Cetak Tribun Pontianak tidak memberikan rubik khusus untuk mewadahi kreatifitas mahasiswa, selain keterbatasan space dan harus mengakomodir berita di setiap daerah di Kalimantan Barat. Tetapi bisa diakomodir di media online, karena media online Tribun Pontianak bersifat realtime news dan menjadi portal berita online terbesar dan terbanyak visitornya di Indonesia. Selain itu, di setiap halaman Tribun Pontianak ada kolom citizen reporter. Ini dapat dijadikan media alternatif oleh mahasiswa untuk menuliskan aktifitas dan kegiatannya menjadi sebuah berita dan dapat dimuat di koran kami,” jelasnya.

Pada intinya, Pimpinan Redaksi Tribun Pontianak menyambut baik kerja sama ini. “Kuncinya, kami menyambut baik kerja sama ini. Kami mengharapkan keterbukaan dari sivitas akademika IAIN Pontianak terutama yang membidangi bagian humas untuk bisa welcome kepada kami dan berkomunikasi dengan baik, sehingga kegiatan-kegaitan yang dilaksanakan di IAIN Pontianak dapat dipublikasikan, baik di media cetak kami ataupun di media online kami, kemudian dapat kami share pada masyarakat luas,” harapnya.

Kunjungan ke Tribun Pontianak ini merupakan kunjungan kedua kalinya IAIN Pontianak di media cetak setelah Pontianak Post pada Senin, 12 Juni 2017. Selain silaturrahmi dan kerja sama antara Tribun Pontianak dengan IAIN Pontianak, kunjungan ini dalam rangka melaksanakan “Proyek Perubahan” Aspari, S.Pd.I. sebagai Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan ke-30 di Balai Diklat Keagamaan Jakarta dengan gagasan, “Peningkatan Peran Humas IAIN Pontianak melalui Website Tiga Bahasa dan Media Relation Humanity.”




Pimpinan IAIN Pontianak Lakukan Media Relation dengan Pemimpin Redaksi Pontianak Post

Senin, 12 Juni 2017, Pimpinan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengunjungi Kantor Redaksi Pontianak Post. Kedatangan Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Plh. Kabiro AUAK dan Kasubbag Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga IAIN Pontianak disambut baik oleh Pimpinan Redaktur, Manager Pemasaran dan Sekretaris Redaksi Pontianak Post.

Setidaknya ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam kunjungan Pimpinan IAIN Pontianak ke Kantor Redaksi Pontianak Post. Pertama, untuk mempererat tali silaturrahmi. Kedua, untuk menjalin kerja sama dalam banyak hal dengan Pontianak Post. Ketiga, membantu Kasubbag Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga IAIN Pontianak, Aspari, S.Pd.I., sebagai Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan ke-30 di Balai Diklat Keagamaan Jakarta yang masing-masing peserta diharuskan membuat “proyek perubahan” sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Proyek perubahan yang digagas ialah, “Peningkatan Peran Humas IAIN Pontianak melalui Website Tiga Bahasa dan Media Relation Humanity Web-Merah).”

Menjawab hal tersebut, Pimpinan Redaktur Redaksi Pontianak Post, Heriyanto, mengatakan bahwa kerja sama yang terjalin antara Pontianak Post dengan IAIN Pontianak sudah terjalin dengan baik. “Kerja sama yang terjalin antara Pontianak Post dengan IAIN Pontianak sudah terjalin dengan baik. Seperti sejumlah pemberitaan, artikel-artikel dosen, staf dan mahasiswa IAIN Pontianak dipublikasikan di Pontianak Post dan beberapa mahasiswa IAIN Pontianak melakukan kegiatan magang di Pontianak Post. Kerja sama yang seperti ini sudah membantu dan kami sangat mengapresiasi itu. Kedepan, tinggal bagaimana meningkatkan lagi kerja sama yang sudah ada,” paparnya.

Menurut Hariyanto, media tidak bisa dilepaskan dalam dunia pendidikan. Hadirnya media cetak tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga mengedukasi masyarakat dalam menyaring berita. Dalam kesempatan tersebut, Hariyanto memperkenalkan program-program anak muda yang bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa, termasuk mahasiswa IAIN Pontianak. Salah satunya ialah program dari Zetizan, rubrik anak muda yang dikawal oleh anak-anak muda pula.

Di sisi lain, Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA., MA., menjelaskan bahwa perguruan tinggi dan media massa sudah semestinya berkolaborasi untuk saling membesarkan. Sebagai media cetak tertua di Kalimantan Barat, keberadaan Pontianak Post memiliki manfaat yang sangat besar, termasuk mendorong minat baca dan menulis di kalangan para mahasiswa. Warek III juga mengapresiasi Pontianak Post yang telah memberikan ruang bagi masyarakat, tak terkecuali mahasiswa untuk menuangkan gagasan-gagasannya dalam bentuk tulisan melalui surat pembaca dan opini.

Sementara itu, Aspari menjelaskan bahwa, “Humas mempunyai posisi yang strategis dan vital dalam sebuah pemerintahan. Humas mesti mengemas, mengelola dan menyampaikan informasi untuk menjalin komunikasi dua arah dengan para stake holders. Untuk itulah melalui proyek perubahan ini, peningkatan peran humas melalui penataan website dan tiga bahasa (Indonesia, Arab dan Inggris), serta media relation humanity sangat penting untuk dilakukan,” ujarnya.




Panitia Ihya’ Ramadhan LP2M IAIN Pontianak Menghasilkan Produk-Produk Ilmiah

Ketua Panitia Ihya’ Ramadhan sekaligus Ketua Panitia Ifthar Bersama Sivitas Akademika IAIN Pontianak, Syamsul Kurniawan, M.Si. menyampaikan bahwa Panitia Ihya’ Ramadhan LP2M IAIN Pontianak menghasilkan banyak produk ilmiah. Ini disampaikannya dalam Kegiatan Ifthar Bersama Sivitas Akademika IAIN Pontianak di Aula Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak, Jum’at, 09 Juni 2017.

Kegiatan Ihya’ Ramadhan yang direncanakan oleh Panitia Ihya’ Ramadhan LP2M IAIN Pontianak pada tahun 2017 melebih ekpektasi sebelumnya dengan menghasilkan produk-produk ilmiah. Output berupa beberapa produk tersebut tidak terlepas dari semangat dari semua panitia dengan prinsip mengoptimalkan setiap kegiatan sampai dengan batas usaha yang dapat dilakukan,” paparnya.

Untuk dapat menunjang beberapa kegiatan yang dilaksanakan, Panitia Ihya’ Ramadhan LP2M IAIN Pontianak bekerjasama dengan beberapa unsur. Pertama, Panitia Ihya’ Ramadhan bekerja sama dengan Koran Pontianak Post dan Koran Rakyat Kalbar. Ada ±15 artikel Dosen dan Staf IAIN Pontianak yang dipublikasikan pada kolom Mutiara Ramadhan di Koran Pontianak Post dan Koran Rakyat Kalbar. Semua artikel-artikel tersebut dikumpulkan, kemudian akan dipublikasikan dalam sebuah buku dengan judul, “Ramadhan Karim: Esay-Esay Politik Sosial di Bulan Suci Ramadhan.”

Selanjutnya, Panitia Ihya’ Ramadhan LP2M IAIN Pontianak akan mempublikasikan beberapa Narasi Ramadhan Hasil Ceramah Kultum 7 Menit yang disampaikan oleh Dosen dan Staf IAIN Pontianak sebelum melakukan Sholat Tarawekh di Lapas II A Pontianak dalam sebuah buku. Tidak hanya itu, kegiatan Ihya’ Ramadhan juga dirangkai dengan Ceramah di Televisi PON TV dan Radio Kenari. Produk yang dihasilkan nantinya ialah akan diupload di youtube, sehingga hasil ceramah beberapa ustadz dan cendikiawan IAIN Pontianak dapat diakses oleh sivitas akademika IAIN Pontianak dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

 Kegiatan Ifthar Bersama Sivitas Akademika IAIN Pontianak ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Panitia Ihya’ Ramadhan LP2M IAIN Pontianak. “Walaupun pada prinsipnya kegiatan Ihya’ Ramadhan masih sedang berlangsung, tetapi kegiatan Buka Bersama Sivitas Akademika IAIN Pontianak ini merupakan kegiatan penutup dari semua rangkaian kegiatan dari Panitia Ihya’ Ramadhan LP2M IAIN Pontianak,” jelasnya. “Mudah-mudah beberapa produk yang dihasilkan dari kegiatan Ihya’ Ramadhan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.




IAIN Pontianak Menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Kamis, 1 Juni 2017 di halaman IAIN Pontianak dipenuhi oleh ratusan pegawai dan mahasiswa IAIN Pontianak dalam Rangka Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 – 1 Juni 2017. Kegiatan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila ini diselenggarakan atas instruksi Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia dan surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. sebagai pembina upacara yang membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia dengan mengusung tema, “Saya Indonesia, Saya Pancasila.” Sebelum membacakan sambutan tersebut, Rektor menginstruksikan kepada Kepala Biro AUAK untuk memproses ketidakhadiran pegawai dalam upacara tersebut, terutama para pejabat di lingkungan IAIN Pontianak.

Dalam sambutan itu, Presiden Republik Indonesia menekankan bahwa Pancasila adalah hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan lr. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan final tersebut merupakan jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.

Presiden mewanti-wanti bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara kita sekarang ini sedang mengalami tantangan. Kebinekaan kita sedang diuji dengan adanya pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita. Presiden juga menghimbau kepada kita semua untuk perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Oleh karena itu, Presiden mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila dan meningkatkan pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pada akhir dari sambutan tersebut, Presiden menegaskan kembali bahwa Pemerintah berkomitmen dalam penguatan Pancasila, karena kita adalah Indonesia. “Pemerintah berkomitmen dalam penguatan Pancasila dengan beberapa upaya yang telah dilakukan. Sekali lagi Presiden mengajak kita untuk saling menjaga perdamaian, persatuan, dan persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan lndonesia. Semua Anda lndonesia, semua Anda Pancasila. Saya lndonesia, saya Pancasila,” tutup Rektor.

Di akhir acara Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut, dibacakan Keputusan Dewan Juri tentang Penilaian Sekretariat Terbaik Organisasi Mahasiswa IAIN Pontianak. Peringkat pertama diraih oleh Menwa dengan nilai 81, peringkat kedua dicapai oleh LDK As-Salam dengan nilai 80 dan peringkat ketiga diperoleh oleh UKK Pramuka dengan nilai 78. Kemudian Rektor IAIN Pontianak menyerahkan hadian langsung kepada perwakilan dari Organisasi Mahasiswa yang memenangi perlombaan tersebut.

Ketua Dewan Juri Lomba Sekretariat Terbaik Organisasi Mahasiswa IAIN Pontianak, Sumarman, S.Ag., mengatakan bahwa, “Lomba ini merupakan gagasan dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama dalam rangka memeriahkan Hari Lahir Pancasila. Adapun kategori yang dinilai dengan tiga aspek, yaitu: kerapian kebersihan, dan tertib administrasi. Pemenang lomba mendapatkan hadiah bergilir yang akan direbutkan kembali pada lomba yang sama di tahun depan,” tuturnya.




Menyongsong Hari Lahir Pancasila, BAPOR Gelar Jalan Sehat Keluarga Besar IAIN Pontianak

Beragam kegiatan telah dilaksanakan di lingkungan IAIN Pontianak untuk memeriahkan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017. Setelah FUAD IAIN Pontianak gandeng Pimpinan Muhammadiyah Kalbar mengadakan Pengajian Akbar dan Dialog Ramadhan, kemudian DEMA IAIN Pontianak Gelar Seminar Hari Lahirnya Pancasila. Pada Jum’at, 26 Mei 2017, giliran Badan Pembina Olahraga (BAPOR) IAIN Pontianak menggelar Jalan Sehat Keluarga Besar IAIN Pontianak dengan tema, “Membumikan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.”

Kegiatan ini diselenggarakan atas instruksi Menteri Agama RI dan Surat dari Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila. Menurut Ketua BAPOR IAIN Pontianak, Suhaimi, S.Ag, M.Pd., penyelenggaran kegiatan ini sebenarnya adalah Lembaga. Dikarenakan tidak ada anggaran DIPA IAIN Pontianak 2017 yang mengcover kegiatan tersebut dikarenakan intruksi tersebut dadakan, maka BAPOR IAIN Pontianak mengambil inisiatif untuk mengadakan kegiatan jalan sehat sekaligus menyambut Bulan Suci Ramadhan berdasarkah hasil rapat dengan Kepala Biro IAIN Pontianak.

Selain karena instruksi dari Menteri Agama RI, kegiatan ini juga bagian dari Program Kerja BAPOR IAIN Pontianak yang sudah direncanakan sejak pengurus dilantik. Tujuannya untuk pembudayaan Pancasila dan mendeteksi sejak dini gerakan-gerakan radikalisme yang sudah mulai masuk di lingkungan kampus, serta sekaligus untuk menjalin tali silaturrahmi seluruh civitas akademika IAIN Pontianak.

Jalan sehat yang diikuti oleh seluruh sivitas akademika IAIN Pontianak ini memulai rute dari kampus (IAIN Pontianak) kemudian menuju Jalan Gajah Mada masuk ke Jalan WR. Soepratman, kemudian kembali lagi ke IAIN Pontianak. Pada event ini, Tim Promosi IAIN Pontianak menyediakan 65 pcs baju kaos untuk dorprize. Sedangkan BAPOR IAIN Pontianak menyediakan hadiah barang berupa sembako bagi yang beruntung.

Untuk kedepannya, Suhaimi berharap kegiatan seperti ini menjadi program tahunan dengan hadiah atau dorprize yang lebih besar lagi. “Saya berharap kegiatan seperti ini akan terus menjadi program BAPOR yang didesign dengan lebih rapi lagi dengan moment ulang tahun IAIN Pontianak dan Peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama,” harapnya. “Selain itu, saya juga berharap hadiah atau dorprizenya yang diberikan kepada para peserta bisa lebih besar lagi dengan melibatkan dan partisipasi dari pimpinan fakultas dan lembaga,” tambahnya.