Raker 2017: Menegakkan Kewibawaan Kampus IAIN Pontianak

Rapat Kerja IAIN Pontianak berlangsung selama tiga hari, 22 s/d 24 Februari 2014 bertempat di Hotel Dangau, Singkawang, Kalimantan Barat berjalan aman dan lancar. Kali ini tema yang diusung adalah “Menegakkan Kewibawaan Kampus IAIN Pontianak, sebagai Kampus yang Ulung dan Menjadi Pusat Kemajuan Peradaban Islam”. Kegiatan rutin tahunan diikuti oleh para peserta dari setiap unit yang terdiri dari elemen pejabat eselon I, II, III, dan IV yang totalnya berjumlah 82 orang. Pada Raker tahun ini, panitia pelaksana turut menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya. Seperti di antaranya; Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, M. Zeet Assovie dan Kepala Kanwil DJPB Kalimanatan Barat, Supendi.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia, H. Muhammad Dimyati, S.Sos., MM mengatakan:

“Tujuan diadakannya Raker ini yaitu, pertama, melakukan evaluasi program tahun 2016, menyusun langkah-langkah kegiatan tahun 2017 serta melakukan proyeksi pemetaan program-program prioritas yang belum terlaksana dan akan menjadi agenda prioritas pada tahun 2018. Kedua, mendengarkan pandangan umum dari semua unit kerja, ekspektasi, dan proyeksi pengembangan lembaga. Ketiga, tidak kalah penting dan harus dimanfaatkan dari momen raker ini adalah sinergitas semua pihak dalam meningkatkan etos kerja, kebersamaan, dan keharmonisan di lingkungan IAIN Pontianak demi menjadi organisasi yang efektif, maju, dan berwibawa”.

Lebih lanjut Ketua Panitia menuturkan bahwa raker tahun 2017 ini sangat spesial baginya karena pada 1 Maret 2017 dirinya sudah purna tugas, memasuki masa pensiun. Sebab ini merupakan raker terakhir baginya dan masa kepemimpinan Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag selaku Rektor IAIN Pontianak. Dirinya mengatakan panitia sengaja menghadirkan narasumber yang dapat memperkuat kemitraan dan sinergitas IAIN Pontianak dengan pihak Kementerian Pusat, Pemerintah Daerah, dan Stakeholder lainnya.

Dalam kesempatan yang sama Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag menegaskan jika dalam raker kali ini lebih dari sekedar evaluasi kegiatan tahun 2016, namun juga sebagai bukti kongkrit untuk melakukan beberapa langkah krusial di tahun 2017 beserta proyeksi kegiatan di tahun berikutnya. Secara khusus di tahun 2017 pihaknya beserta pejabat lainnya akan mengoptimalkan anggaran yang tersedia untuk optimalisasi kelengkapan sarana maupun prasarana pada Gedung Tower A, B, dan C.

“Tugas kita hari ini adalah terus menerus mengupayakan perubahan-perubahan positif dalam lembaga ini. Oleh karenanya, segenap resources yang ada kita arahkan kepada pembenahan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pendidikan dan pengajaran. Setidaknya sudah terlihat jelas telah berdiri dua tower gedung perkuliahan yang cukup representatif di kampus kita. Kemudian telah berdiri gedung praktik qira’ah ibadah yang juga berfungsi sebagai masjid dan auditorium. Gedung olah raga (futsal) juga telah berdiri megah di lingkungan kampus. Tahun 2017, di antara fokus perhatian kita adalah bagaimana melengkapi semua fasilitas pada bangunan-bangunan tersebut, agar pemanfaatan gedung-gedung tersebut lebih optimal”. Ujar Rektor IAIN Pontianak dalam kesempatan tersebut.

Kendati demikian Rektor IAIN Pontianak juga terus berupaya membenahi sistem administrasi akademik, guna menunjang peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Termasuk upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Hal yang tidak kalah penting juga yaitu upaya menegakkan kewibawaan lembaga, sesuai dengan tema besar raker tahun 2017 “Menegakkan Kewibawaan Kampus IAIN Pontianak sebagai Kampus yang Ulung dan Menjadi Pusat Kemajuan Peradaban Islam”. Hal ini dimaksudkan agar eksistensi IAIN Pontianak semakin “kokoh” di masyarakat. Mengingat IAIN Pontianak tidak akan menjadi sebuah lembaga besar jika hanya mengandalkan kekuatan secara institusional semata, oleh karenanya berbagai cara diupayakan untuk mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Se-Kalimantan Barat. Termasuk juga dukungan dari masyarakat, terkhusus ummat Islam di Kalimantan Barat.




Pendampingan Penguatan Kapasitas Pengelolaan Website IAIN Pontianak

Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan sudah menjadi konsumsi publik hampir di setiap aspek kehidupan, termasuk juga dalam dunia pendidikan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang merupakan salah satu institusi pendidikan juga sangat membutuhkan teknologi informasi ini untuk menyampaikan informasi yang aktual dan ter-up to date dalam mempromosikan kampus pada masyarakat luas, khususnya di Kalimantan Barat.

Oleh karena itu, Pusat Teknologi, Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak bekerja sama dengan Subbag TU, Humas dan RT IAIN Pontianak mengadakan Kegiatan Pendampingan Penguatan Kapasitas Pengelolaan Website IAIN Pontianak di Aula Lantai IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak pada tanggal 16 Februari 2017.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dr. Syarif, S.Ag., MA., Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum. Sebelum membuka acara secara resmi, Warek II mendorong PTID IAIN Pontianak membuat sebuah program dalam mengelola website IAIN Pontianak untuk menjadi salah satu pusat informasi kajian keislaman di Borneo sesuai dengan visi IAIN Pontianak.

Semua informasi mengenai kampus kita harus tersosialisasi dengan baik dan terkoneksi antara semua fakultas, jurusan, lembaga dan unit yang ada di lingkungan IAIN Pontianak. Sehingga, ke depan website kita dapat berjalan sesuai dengan Visi IAIN Pontianak, yaitu menjadi pusat informasi kajian keislaman di Borneo.”

Ada beberapa tujuan dasar menggunakan sub-domain website fakultas dan unit di lingkungan IAIN Pontianak. Pertama ialah sebagai tempat akses tujuan di mana informasi dan berita tentang fakultas dan unit kerja di lingkungan IAIN Pontianak berada. Kedua, tempat arsip untuk informasi dan berita lama IAIN Pontianak. Ketiga, untuk mengarahkan khususnya mahasiswa IAIN Pontianak ke arah teknologi informasi. Keempat, sebagai suatu upaya agar website domain IAIN Pontianak masuk dalam webmatrics (ranking situs web education).

Ketua PTID IAIN Pontianak berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan setiap admin di setiap fakultas, unit dan lembaga di lingkungan IAIN Pontianak dapat mengelolah sub-domain mereka masing-masing, sehingga semua informasi tentang IAIN Pontianak dapat ditampung dalam website IAIN Pontianak (www.iainptk.ac.id).

Apabila ada seseorang yang ingin mengetahui segala sesuatu tentang IAIN Pontianak, maka ia cukup membuka web IAIN Pontianak dan memperoleh informasi yang ia inginkan,” tambahnya.

Dr. H. Hermansyah, M.Ag., Warek I IAIN Pontianak sebagai keynote speaker pada kegiatan tersebut mengatakan,

Informasi dari website sangat penting, bahkan ada yang menilai tampilan website sebagai tolak ukur dari sebuah institusi/lembaga. Oleh karena itu, informasi kita harus cepat dan akurat. Ke depan, sudah saatnya semua pelayanan kemahasiswaan dan kepegawaian sudah melalui sebsite. Karena itu, kita semuanya mesti bersinergi dan bersemangat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik,” harapnya.




UKK KSR PMI Unit IAIN Pontianak Resmi Dilantik

Bertempat di Gedung Teater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, pelantikan Pengurus UKK KSR PMI Unit IAIN Pontianak pada tanggal 09 Februari 2017 berjalan dengan lancar. Pelantikan ini dilaksanakan oleh Pengurus UKM KSR setiap tahunnya dengan tujuan untuk merestruktur kepengurusan UKK KSR PMI Unit IAIN Pontianak.

Dalam kegiatan tersebut, Komandan KSR PMI Unit IAIN Pontianak Periode 2015/2016, Jeny Andani Putri menyerahkan langsung jabatannya kepada komandan baru yang telah terpilih, Ahmad Juliano Subekti Periode 2016/2017. Setelah penyerahan jabatan tersebut, para pengurus UKK KSR PMI Unit IAIN Pontianak Periode yang baru mengucapkan tujuh sumpah yang harus diikrarkan untuk membangun KSR yang lebih baik sesuai dengan jargon dari pelantikannya, yaitu “Melangkah menuju masa depan yang lebih baik.”

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA., MA. Pada kesempatan itu, Warek III sangat mengapresiasi semangat dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh para pengurus UKK KSR PMI Unit IAIN Pontianak. Menurut Warek Zaenuddin, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh UKK KSR PMI Unit IAIN Pontianak adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi orang lain. Hal ini sudah benar dan sesuai dengan hadits, “Khairun nass anfauhum lin nass (sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi manusia yang lain).”

Selanjutnya, Warek III berpesan bahwa kegiatan yang sudah berhasil dilaksanakan oleh pengurus sebelumnya harus dilanjutkan dan dikembangkan lagi. “Pengurus baru silahkan melanjutkan program kerja selanjutnya. Apabila sudah berhasil melaksanakan kegiatan, jangan berhenti sampai di situ saja, silahkan untuk dilanjutkan dan dikembangkan lagi dengan program kerja selanjutnya yang lebih baik sesuai dengan tujuh prinsip (sumpah) yang sudah diikrarkan oleh para pengurus baru dengan tujuan untuk menciptakan UKK  KSR PMI Unit IAIN Pontianak semakin jaya,” tambah Warek III.

Sebelum sambutan dari Warek III IAIN Pontianak, Lusy Nuryanti selaku Sekretaris PMI Kota Pontianak menyampaikan bahwa tahun ini (2017) PMI Kota Pontianak akan mengadakan lomba sayembara progam kerja unggulan PMI. Lusy menghimbau kepada KSR PMI Unit IAIN Pontianak untuk mengusulkan program kerja unggulannya untuk dapat didanai 100% oleh PMI Kota Pontianak. Selain itu, Lusy juga menunggu keikutsertaaan anggota KSR PMI Unit IAIN Pontianak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PMI, baik di tingkal lokal dan nasional.




AMINEF Kunjungi IAIN Pontianak, Sosialisasikan Program Beasiswa ke Luar Negeri

Pada Kamis, 09 Februari 2017, American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) mengunjungi IAIN Pontianak. Maksud kenjungan tersebut ialah untuk melakukan sosialisasi program beasiswa di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Tujuan diadakannya kegiatan sosialisasi ini ialah untuk mendorong civitas akademika IAIN Pontianak pada khususnya untuk dapat melanjutkan pendidikan mereka di Amerika Serikat.

Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan dua pemateri dari Divisi Indonesian Program AMINEF, yaitu Nurise Widjaya dan Menadion Nasser Tamta. Kedua pemateri tersebut menjelaskan secara global beberapa program yang ditawarkan, diantaranya ialah Beasiswa Fulbright Master’s dan Doctoral Degree, Global UGRAD (Global Undergraduate Exchange Program), Community College Initiative Program (CCIP), Fulbright Foreign Language Teaching Assistant (FLTA), International Leaders In Education Program (ILEP), Senior Reserach.

Sejumlah program beasiswa fulbright tersebut didanai oleh Pemerintah Amerika dibawah Departemen of State, kecuali program beasiswa non-degree yang dibiayai langsung dari Pemerintah Amerika. Sebagai referensi tambahan, bagi yang berminat dan ingin mengetahui secara detail setiap program beasiswa dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar beasiswa, bisa mengunjungi website aminef.or.id.

Terlepas dari kontroversi yang dialami oleh Negara Amerika Serikat dewasa ini, Menadion Nasser Tamta menekankan bahwa tidak perlu khawatir terkendala latar belakang agama, karena Amerika Serikat merupakan negara dengan masyarakat multikultur yang terbuka akan adanya perbedaan. Selain itu, Menadion mengajak para peserta untuk meningkatkan nilai TOEFL yang merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pelamar beasiswa. Menurutnya, apabila TOEFL tersebut ditekuni, pasti bisa apalagi kini banyak akses fasilitas belajar TOEFL dari berbayar sampai tanpa biaya, alias gratis seperti dari media internet.

Pada akhir acara, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA., MA., Wakil Rektor III IAIN Pontianak sekaligus sebagai alumnus program beasiswa Fulbright dari AMINEF ini memberikan tips bagi para peserta untuk dapat lulus dari program beasisw a tersebut. Menurut Warek III, “Program Beasiswa Fulbright mempunyai prioritas untuk mencari para calon penerima beasiswa yang mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Oleh karena itu, dalam membuat personal statement dan studi objectifnya harus dibuat sebaik mungkin dan berorientasi untuk menjadi seorang pemimpin ke depannya,” ungkapnya.




Rektor Hamka: Gelar Akademik Lulusan IAIN Pontianak Berubah

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. Hamka Siregar mengatakan, gelar akademik lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia  mengalami perubahan. “Terbitnya Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun 2016 tentang Gelar Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan pada tanggal 9 Agustus 2016 itu menyebabkan perubahan signifikan pada gelar akademik. Sebelumnya gelar lulusan STAIN/IAIN ada I (Islam)- diujungnya. Sekarang semuanya sudah tidak ada lagi.

Rektor Hamka mencontohkan, “Dulu Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) bergelar, S.Pd.I (Sarjana Pendidikan Islam), Nah sekarang sejak terbitnya peraturan tersebut menjadi S.Pd. Begitu juga lulusan di Fakultas lainnya, di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) bergelar S.EI (Sarjana Ekonomi Islam), sekarang menjadi SE (Sarjana Ekonomi) untuk di Jurusan Perbankan Syariah dan Jurusan Syariah, sedangkan Jurusan Akhwalus Syaksiyah (Hukum Keluarga Islam) dan Jurusan Muamalah/Hukum Ekonomi Syariah bergelar SH (Sarjana Hukum). Sedangkan lulusan di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) bakal bergelar, S.Sos, dan sedang diperjuangkan S.Kom (Sarjana Komunikasi) untuk Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Selain perubahan gelar itu, terdapat pula beberapa perubahan nama jurusan diantaranya: Jurusan Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) menjadi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Jurusan Ekonomi Islam berubah menjadi Jurusan Ekonomi Syariah. Semua ini dilakukan dalam rangka adanya perkembangan lembaga dan perlunya pengintegrasian bidang-bidang keilmuan. Tentu ini menjadi peluang besar bagi lulusan IAIN Pontianak untuk berkompetisi dengan lulusan perguruan tinggi umum lainnya” pungkas mantan Sekretaris Umum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan  Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia.




IAIN Pontianak Membuka Kesempatan kepada Putra-Putri Terbaik Melalui SPMB Tahun 2017/2018

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali membuka pendaftaran mahasiswa baru Tahun Akademik 2017/2018. Bagi para calon mahasiswa yang ingin mendaftarkan dirinya sebagai mahasiswa IAIN Pontianak, dapat menggunakan 3 jalur, yaitu: Jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN); Jalur Ujian Masuk (UM-PTKIN) dan Jalur Tes SPMB Mandiri IAIN Pontianak.

Pendaftaran Jalur SPAN-PTKIN dilakukan secara online dimulai pada tanggal 02 Februari s/d 07 April 2017 (lihat detailnya di http://span-ptkin.ac.id/page), Jalur UM-PTKIN dimulai pada tanggal 10 April s/d 10 Mei 2017 (http://um-ptkin.ac.id) dan pada Jalur Tes SPMB Mandiri IAIN Pontianak dimulai pada tanggal 03 Juli s/d 21 Juli 2017 melalui online di alamat website www.iainptk.ac.id kemudian klik menu SIPENMARU. Pelaksanaan Jalur SPAN-PTKIN dan Jalur UM-PTKIN dilakukan secara nasional oleh seluruh UIN/IAIN/STAIN, termasuk IAIN Pontianak, dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia.

Untuk diketahui oleh para calon Mahasiswa Baru IAIN Pontianak Tahun 2017/2018, SPAN-PTKIN adalah jalur masuk khusus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) melalui jalur undangan dengan menggunakan nilai rapot siswa berprestasi selama 5 semester yang mendapatkan rekomendasi dari sekolah. Sedangkan UM-PTKIN adalah jalur masuk khusus PTKIN yang diadakan setelah Jalur SPAN-PTKIN yang seleksinya melalui ujian tertulis. Jalur SPAN-PTKIN tidak dipungut biaya dan Jalur UM-PTKIN dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 200.000 melalui Bank BNI. Sedangkan Jalur Tes SPMB Mandiri IAIN Pontianak dikenakan biaya pendaftaran (besarannya belum ditentukan, tahun 2016 Rp. 150.000) melalui Bank Kalbar Syariah.

Dr. H. Hermansyah, M.Ag., selaku Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) IAIN Pontianak Tahun 2017/2018 mengundang kepada calon mahasiswa baru untuk mendaftar di IAIN Pontianak melalui Jalur SPAN-PTKIN. “Segeralah mendaftar di IAIN Pontianak dengan melalui Jalur SPAN-PTKIN. Selain gratis, Jalur SPAN-PTKIN ini bertujuan untuk menjaring putra-putri terbaik bangsa yang berprestasi,” ajaknya.

Dr. H. Hermansyah, M.Ag. yang juga sebagai Wakil Rektor I IAIN Pontianak mengatakan, “Indonesia sekarang pada posisi bonus demografi, apabila bonus demografi itu didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, maka akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Bangsa Republik Indonesia.”

Wakil Rektor I menekankan bahwa belajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan SDM. Oleh karena itu, Kami (IAIN Pontianak) mengajak dan menghimbau kepada putra-putri bangsa untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi, terutama ke PTKIN (termasuk IAIN Pontianak).

Kenapa harus ke IAIN Pontianak? Karena di PTKIN ada nilai tambahnya dari pada Perguruan Tinggi Umum, selain diajarkan ilmu umum, di sini juga diajarkan tentang ilmu agama,” tambahnya.




BI Sosialisasi Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2017 dan Uang Baru Tahun 2016 di IAIN Pontianak

Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyelenggarakan kegiatan “Kampoeng GenBI II” di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, 25 Januari 2017. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mensosialisasikan uang baru tahun EMISI 2016 dan beasiswa Bank Indonesia tahun 2017.

Kegiatan sosialisasi ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia  (BI) Provinsi Kalbar, Dwi Suslamanto dan dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (FSEI), Kajur Perbankan Syari’ah, dosen dan ratusan mahasiswa dengan penuh antusias ingin mendapatkan beasiswa BI tahun 2017 dan mengetahui perbedaan dan fitur baru rupiah.

Dalam sambutannya, Kepala KPw BI Kalbar menjelaskan bahwa beasiswa BI yang disalurkan merupakan salah satu program dari Bank Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi dan kendala pendidikan di Indonesia. Penerima beasiswa BI ini diperuntukan kepada mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi negeri. Total perguruan tinggi di Indonesia yang menerima beasiswa sebanyak 80 perguruan tinggi, termasuk di dalamnya IAIN Pontianak dan Universitas Tanjungpura Pontianak yang berada di Kalimantan Barat.

Total perguruan tinggi di Indonesia yang menerima beasiswa sebanyak 80 perguruan tinggi dan termasuk 2 perguruan tinggi negeri di Pontianak yakni IAIN Pontianak dan Universitas Tanjungpura Pontianak. Secara keseluruhan penerima beasiswa BI di Indonesia sebanyak 3120 mahasiswa dan Kalbar tahun ini berjumlah 80 mahasiswa. Setiap tahun dan setiap perguruan tinggi ada 40 mahasiswa penerima,” ujar Kepala KPw BI Kalbar.

Terdapat sedikit perbedaan, terutama dalam hal jumlah beasiswa yang diterima oleh mahasiswa dari tahun 2016. Tahun lalu per bulan hanya Rp. 500 ribu dan sekarang bertambah 50 persen menjadi Rp. 750 ribu per bulan yang diterima setiap penerima beasiswa. Dwi berharap dengan adanya beasiswa BI tersebut dapat membantu peningkatan SDM Kalbar, sehingga Kalbar terus maju dan memiliki daya saing yang tinggi dalam berbagai hal.

Selain sosialisasi beasiswa BI 2017, KPw BI Kalbar bersama GenBI pada kesempatan tersebut melakukan sosialisasi uang rupiah baru tahun EMISI 2016. Pada kesempatan itu, Dwi juga menyinggung sedikit soal hebohnya lambang palu arit yang terdapat di dalam uang kertas baru tersebut. Terlepas dari persepsi dan tanggapan sebagian masyarakat soal lambang palu arit di kode pengamanan uang NKRI tersebut, Dwi mengklaim bahwa uang NKRI sudah dikenal secara luas pada masyarakat.




Dekan FTIK IAIN Pontianak: Lawan Hoax dengan Penerapan Etika & Tabayyun

Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd., Dekan Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyambut dengan baik kegiatan Diskusi Publik Sosialisasi Hasil Survey Persepsi Orang Muda dan Pemetaan Internet – Sosial Media tentang Radikalisme dan Ekstremisme di Indonesia di Gedung Teater IAIN Pontianak, 25 Januari 2017.

Kegiatan yang diselenggarakan Gusdurian, Lakpesdam Kota Pontianak, dan Internasional NGO Forum On Indonesian Development (INFID) bekerjasama dengan FTIK IAIN Pontianak bertujuan untuk dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan semua elemen bangsa, khususnya di Kalimantan Barat dalam mengatasi perkembangan paham radikalisme dan ekstremisme di Indonesia lewat internet dan media sosial.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dekan FTIK menaruh perhatian khusus terhadap dampak internet dan media sosial, terutama pada perkembangan paham radikalisme dan ekstrimisme yang dewasa ini sudah menjangkit kepada aliran-aliran sosial, politik, budaya dan ekomoni. Kita perlu mencegah dampak negatif ini yang sangat dekat sekali pada kalangan generasi muda, terutama dalam hal berita-berita yang dapat menimbulkan fitnah (Hoax), paham radikalisme dan ekstrimisme, serta pornografi.

Solusi yang diberikan oleh Dekan FTIK dalam mengatasi dampak negatif tersebut ialah kembali kepada apa-apa yang sudah tertera dalam al-Qur’an dan hadits. Dalam Islam, terdapat etika dalam Islam, yaitu seperti kalimat “kaulan syadida” (perkataan yang benar), “qaulan ma’rufa” (perkataan yang baik),  “qaulan layyina” (perkataan yang lembut), dan “qaulan karima” (perkataan yang mulia).

Kemudian Dekan menjelaskan bahwa, “Apabila terdapat informasi yang berbau SARA, Hoax dan sebagainya, maka kita harus bertabayyun (mengkroscek) terlebih dahulu berita yang telah sampai pada kita. Pertanyaannya ialah apakah kita sudah menerapkan etika-etika yang sudah diajarkan oleh dalam al-Qur’an dan hadits?” Inilah yang disampaikan Dekan dalam sambutannya dan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi tersebut secara resmi.

Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan dua pemateri yang menyampaikan hasil penelitian mereka, yaitu Beka Ulung Hapsara dari INFID yang menyampaikan materi tentang, “Pemetaan Narasi Ekstremisme di Media Sosial” dan Heru Prasetia dari Seknas Jaringan Gusdurian yang menyampaikan materi tentang “Laporan Mapping Media Sosial.” Kedua hasil penelitian tersebut kemudian dikomentari langsung oleh Ir. H. Edi Rusdi Kamtoro, MM., MT. (Wakil Walikota Kota Pontianak), Subro (Pegiat Perdamaian dan Resolusi Konflik), Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag. (Ketua FKUB Provinsi Kal-Bar), Perwakilan dari Kodim 1207, Pengurus Ormas Kepemudaan, Etnis dan Mahasiswa, Kepala Sekolah, Jurnalis, Dosen dan Mahasiswa di lingkungan IAIN Pontianak.




IAIN Pontianak Inisiasi Pertemuan Pengelola Jurnal Se-Kalbar

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak sebagai pusat pengelolaan jurnal kampus memiliki beberapa jurnal ilmiah yang telah terbit secara berkala, baik yang dikelola LP2M sendiri, maupun dikelola oleh masing-masing Fakultas. Dalam beberapa tahun terakhir, pengelolaan jurnal yang menjadi tugas LP2M terus menjadi perhatian, terlebih dikeluarkannya edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait kewajiban publikasi karya ilmiah tertulis dalam bentuk online bagi semua jurnal ilmiah.

Wakil Rektor III, Dr. Zaenuddin MA, MA. mengatakan, apa yang dilakukan IAIN Pontianak saat ini telah sejalan dengan instruksi dan kebijakan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Semua jurnal ilmiah yang ada sudah online, praktis akan banyak diakses. Jurnal online merupakan jurnal ilmiah berbentuk cetak yang ditransformasi ke teknologi informasi. Jurnal online bertujuan untuk kemudahan dan kenyamanan dan juga untuk merespons keterbukaan informasi agar karya ilmiah mudah diakses.

Dari 6 jurnal yang ada di IAIN Pontianak, dua diantaranya sudah terindeksasi Directory of Open Access Journals (DOAJ). Seperti yang telah diketahui, DOAJ merupakan situs ilmiah yang memuat daftar direktori jurnal akses terbuka (open access) dari seluruh dunia. DOAJ pertama kali diluncurkan pada tahun 2003 di Universitas Lund Swedia, lalu diambil alih pengelolaannya oleh Infrastructure Services for Open Access (IS4OA) sejak bulan Januari 2013.

DOAJ adalah salah satu dari daftar jurnal yang paling terkenal. Indeks umum yang berguna untuk orang-orang yang melakukan pencarian luas untuk konten penelitian yang dicari. Indeks lain melangkah lebih jauh dan tidak hanya mencakup daftar judul, tetapi juga memungkinkan untuk mencari artikel individu. Indeks digunakan untuk pencarian yang lebih tepat, sering didasarkan pada kata kunci atau istilah subjek. Web of Science (WOS) adalah contoh yang baik dari layanan pengindeksan utama.

DOAJ menjadi titik awal layanan referensi dan materi ilmiah yang bersifat open access (akses terbuka). Visibilitas dan kemudahan akses jurnal ilmiah terbuka diharapkan dapat terangkat sehingga akan meningkatkan pemakaian dan dampak kegunaan jurnal ilmiah itu sendiri secara menyeluruh. Saat ini tercatat telah ada lebih dari 9000 judul jurnal terbuka yang terdaftar, berasal dari 130 negara dengan lebih dari 2,2 juta artikel ilmiah. Dari keseluruhan karya ilmiah tersebut terdapat lebih dari 41 ribu karya ilmiah yang berasal dari Indonesia.

Secara umum, semua jurnal IAIN Pontianak terbit dua kali setahun, dan cakupannya nasional. Pencapaian indeksasi DOAJ merupakan bukti bahwa komitmen pimpinan telah menjadi satu faktor penting dalam usaha pengembangan jurnal di IAIN Pontianak. Komitmen pimpinan telah mendorong kerja keras tim jurnal IAIN Pontianak untuk melakukan berbagai langkah dan upaya, sehingga jurnal ilmiah di IAIN Pontianak dapat mengejar ketertinggalanya dari kampus-kampus lain yang telah lebih dahulu memulai pengembangan jurnal ilmiahnya.

Pencapaian indeksasi oleh DOAJ untuk Jurnal Al Albab dan Jurnal At-Turats adalah salah satu bukti bahwa pengelola jurnal IAIN Pontianak telah berjejaring dengan berbagai pihak. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan mengirimkan salah satu anggota Tim Jurnal IAIN Pontianak untuk mengikuti Munas pertama Relawan Jurnal Indonesia (RJI) di Yogyakarta, yaitu Setia Purwadi yang merupakan admin Jurnal Al-Albab. RJI adalah sebuah organisasi tempat berkumpulnya para pengelola dan aktivis jurnal ilmiah dari berbagai kampus/lembaga di Indonesia yang memiliki komitmen untuk mengembangkan jurnal ilmiah di Indonesia melalui saling membantu satu sama lain.

Ya kami merasa gembira dengan masuknya Jurnal Al Albab dan Jurnal AtTurats di DOAJ dan ini tentu saja membuat kami merasa bangga atas kerja tim jurnal IAIN Pontianak. Konsekuensinya, LP2M khususnya sebagai tempat bernaung jurnal ilmiah IAIN Pontianak harus terus memperbaiki dan mengembangkan diri,” tutup Zaenuddin.

Hari ini (10/1) pengelola jurnal IAIN Pontianak menginisiasi pertemuan pengelola jurnal dan workshop pengenalan OJS yang terhimpun dalam Relawan Jurnal Indonesia wilayah Kalimantan Barat. Zaenuddin mengatakan berkumpulnya pengelola jurnal (Kop-Dar) dalam RJI Korda Kal-Bar telah menjadi satu babak baru dalam usaha meningkatkan kialitas jurnal ilmiah di Kalimantan Barat. Diikuti oleh lebih dari 40 orang dari perwakilan 11 kampus yang ada di 4 Kabupaten/Kota. Kop-Dar menjadi wadah yang strategis dalam rangka memfasilitasi para pengelola jurnal di Kal-Bar untuk saling membantu dan menginspirasi peningkatan kualitas jurnal ilmiah, utamanya dalam menyikapi kebijakan online dan OJS jurnal oleh DIKTI. Selamat untuk Relawan Jurnal Indonesia.




IAIN Pontianak dan Pengadilan Agama Pontianak Lanjutkan Kerjasama Bidang Pos Bantuan Hukum

Mengawali tahun 2017, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A melakukan kerjasama dalam bidang Pos Bantuan Hukum. Piagam kerjasama ini ditandatangani langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag.  dan Ketua Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A, Drs. H. Darmuji, SH., MH., di Ruang Ketua Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A pada tanggal 09 Januari 2017.

Dalam piagam kerjasama tersebut, IAIN Pontianak diberikan tugas untuk memberikan jasa hukum dalam Pos Bantuan Hukum. Adapun jenis-jenis yang diberikan oleh Pos Bantuan Hukum bagi masyarakat yang kurang mampu di pengadilan, berupa pemberian informasi; konsultasi; advis dan pembuatan surat gugatan atau permohonan yang diberikan kepada penggugat/pemohon dan tergugat/termohon. MoU kerjasama ini berdasarkan pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.

Jangka waktu kerjasama dalam bidang Pos Bantuan Hukum adalah 1 tahun, yaitu terhitung sejak tanggal 03 Januari 2017- 31 Desember 2017 dan sudah berlangsung selama 6 tahun. Sedangkan besar imbalan jasa yang diterima oleh Pos Bantuan Hukum selama 1 tahun adalah Rp. 84.000.000. Dana imbalan jasa tersebut dibebankan pada DIPA Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A tahun 2017 berdasarkan dengan surat pengesahan DIPA Nomor: 005.04.2-402362/2017 tertanggal 16 Desember 2016.

Sebelum mendandatangani piagam kerjasama tersebut, Rektor dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Ketua Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A yang telah menerima dan bersedia memperpanjang MoU kerjasama dengan IAIN Pontianak. Rektor berharap bahwa kerjasama ini dapat menjadi nilai tambah bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan teori-teori yang mereka dapat di kampus dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Saya berharap kerjasama ini dapat menjadi nilai tambah bagi mahasiswa, karena bagaimanapun mereka (mahasiswa) membutuhkan media untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang mereka dapat di kampus yang terkadang berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan. Saya berharap kerjasama yang sudah berlangsung selama 6 tahun ini dapat terus berjalan dengan baik,” harap Rektor.

Penandatanganan piagam kerjasama ini disambut baik oleh Ketua Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A dan Rektor IAIN Pontianak yang didampingi oleh Ketua Lembaga Bantuan Hukum IAIN Pontianak, Sukardi, M.Hum. Kedua belah pihak berkomitmen dan berharap agar kerjasama ini tetap terus berjalan dengan baik dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi lulusan IAIN Pontianak dan dapat bermanfaat di dunia peradilan pada khususnya.