Rektor IAIN Pontianak Melepas 28 Mahasiswa Program PPM ke Serawak-Malaysia

program-ppm

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag. melepas 28 mahasiswa Program PPM (Pengabdian Pada Masyarakat) ke Serawak-Malaysia di Aula Lantai IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak, 02 Desember 2016. Program PPM ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, dimulai pada tanggal 04 s/d 30 Desember 2016 di Serawak-Malaysia.

dsc_8253Program PPM ini merupakan kegiatan kedua pada tahun 2016, sebelumnya kegiatan serupa (pertama) telah dilaksanakan pada bulan Juli 2016, bertepatan dengan bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh IAIN Pontianak bekerja sama dengan Harakah Islamiah (HIKMAH) Serawak dan diikuti oleh 28 mahasiswa, meliputi 21 mahasiswa dari IAIN Pontianak, 5 mahasiswa dari IAIN Palopo Sulawesi Selatan, dan 2 mahasiswa dari IAIN Kerinci Jambi. Ke-28 mahasiswa tersebut sudah melewati rangkaian seleksi yang sangat ketat di kampusnya masing-masing.

Di Serawak-Malaysia, para peserta akan ditempatkan di desa-desa untuk membina para muallaf (orang yang baru masuk Islam). Di antara tugas-tugas mereka ialah mengajarkan dasar-dasar ajaran agama Islam, baca Al-Qur’an, praktek ibadah seperti cara wudhu, tayammum, sholat dan sebagainya. Oleh karena itu, salah satu syarat yang harus dimiliki oleh para peserta adalah memiliki pengetahuan agama Islam, bisa ceramah, kultum, dan yang paling penting ialah bisa baca-tulis Al-Qur’an.

Dalam sambutannya, Rektor memberikan arahan dan motivasi kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan yang sangat langka ini guna mencari pengalaman dalam mengabdikan diri kepada masyarakat. “Selamat kepada adik-adik mahasiswa yang telah lulus seleksi untuk mengikuti Program PPM ke Serawak-Malaysia ini. Kalian adalah orang-orang yang beruntung yang diberikan kesempatan yang sangat langka. Jadikanlah momen ini untuk mencari pengalaman dan dalam mengabdikan diri kepada masyarakat.” Ujar Rektor.

Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan permintaan kerjasama dari HIKMAH Serawak kepada IAIN Pontianak. Dikarenakan HIKMAH Serawak mempunyai kosentrasi pada kegiatan-kegiatan di bidang pembinaan ummat, secara geografis dekat dengan IAIN Pontianak dan IAIN Pontianak adalah salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang berkewajiban melakukan Tri Darma Perguruan Tinggi (Pengabdian pada Masyarakat), maka Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak memfasilitasi Program PPM tersebut.

 




Pembekalan Keterampilan Pengamanan bagi Satpam IAIN Pontianak

satpam

Sekitar 14 Satuan Pengamanan (Satpam) yang tiap harinya menjaga keamanan kampus di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menjalani Pembekalan Keterampilan Pengamanan. Kegiatan yang diadakan oleh Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaaan IAIN Pontianak ini dilaksanakan selama dua hari, 26 s/d 27 November 2016 di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak.

dsc_2395Kegiatan ini sudah direncanakan sejak lama, akan tetapi karena keterbatasan anggaran, kegiatan ini baru bisa dilaksanakan tahun ini. Kegiatan pembekalan keterampilan pengamanan ini sebagai tindakan preventif dan untuk menyegarkan tugas pokok, fungsi dan peranan keamanan yang diharapkan mampu memberikan rasa kondusif, baik yang terjadi di dalam kampus maupun yang datang dari luar kampus, serta meningkatkan kedisiplinan para satpam IAIN Pontianak.

Narasumber dan pelatih dalam kegiatan pembekalan ini bekerjasama dengan Kepolisian Sektor Pontianak Selatan, yaitu Rohim, Kanit Bimas Polsek Pontianak Selatan (Narasumber), Atep Permana dan Dede Kurniawan, Babinkamtibmas Polsek Pontianak Selatan (Pelatih). Materi-materi yang disampaikan selama dua hari ialah Urgensi dan Kontribusi Satpam bagi Terciptanya Rasa Aman dan Ketertiban bagi Lingkungan Masyarakat atau Tempat Tugas; Tugas Pokok, Fungsi, Peranan dan Etika Satpam; Protap Kesatpaman; Latihan Keterampilan Fisik; dan Standar Pelayanan Satpam.

dsc_2436Kegiatan ini dibuka langsung oleh Plh. Kepala Biro AUAK, Sumarman, S.Ag. Dalam sambutannya, Sumarman menggambarkan kondisi keamanan dan kendala-kendala yang selama ini terjadi di IAIN Pontianak. Puncaknya ialah terjadi pada tanggal 10 November 2016 lalu, terjadi tindak kriminal berupa perampokan tepat di depan Gedung Biro AUAK IAIN Pontianak. Oleh karena itu, Sumarman berharap narasumber dapat memberikan arahan dan bimbingan terutama tentang prosedur tetap penanganan tindak kriminal yang dimungkinkan terjadi di IAIN Pontianak.

Kami mengharapkan arahan dan bimbingan narasumber dan pelatih dari Polsek Pontianak Selatan, terutama dalam hal prosedur tetap penanganan tindak kriminalitas, baik yang terjadi dari dalam kampus maupun yang datang dari luar kampus. Hasil dari pembekalan ini, semoga dapat meningkatkan kerja keamanan dan ketertiban dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dari satpam,” harapnya.




Pedoman Penilaian Kinerja Akademik Dosen Sebagai Alat Peningkatan Kinerja

lpm-kinerja-dosen

Menghadapi perkembangan dunia pendidikan yang kompetitif, setiap lembaga pendidikan seperti IAIN Pontianak membutuhkan personil, terutama tenaga dosen yang mempunyai kualitas dan prestasi tinggi. Pada saat yang sama, setiap dosen memerlukan umpan balik atas kinerja yang mereka lakukan sebagai pedoman bagi tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, penilaian yang dilakukan seharusnya menggambarkan kinerja personil masing-masing dosen. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat menunjukkan apakah SDM yang ada telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki lembaga, baik dilihat dari kualitas maupun kuantitas.

Selama ini, para dosen sudah diukur melalui Beban Kerja Dosen (BKD) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) bagi Pegawai Negeri Sipil, akan tetapi dalam konteks keseluruhan ada beberapa hal yang perlu dilihat yang hasilnya nanti bisa menjadi alat untuk meningkatkan kinerja para dosen. Kita perlu membuat pedoman penilaian kinerja akademik dosen dan diberlakukan, kemudian akan keluar index kinerja masing-masing dosen dari penilaian yang diberikan oleh para mahasiswa. Dengan begitu, para dosen akan tahu kinerja mereka secara objektif.

dsc_1925Inilah yang disampaikan oleh Ketua Pantia Workshop Penyusunan Pedoman Penilaian Kinerja Akademik, Dr. M. Edi Kurnanto, S.Ag., M.Pd. Dalam rangka meningkatkan kinerja dosen tersebutlah, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Workshop Penyusunan Pedoman Penilaian Kinerja Akademik Dosen PTKIN dan PTKIS se-Kalimantan Barat. Kegiatan ini dilaksanakan secara intensif selama dua hari, 23 s/d 24 November 2016 di Aula Lantai IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag. dan melibatkan seluruh pejabat di lingkungan IAIN Pontianak yang ada kaitannya dengan kinerja akademik dosen, mulai dari Dekan, Wakil Dekan I, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan Kasubag Akademik di fakultas masing-masing. Selain itu, kegiatan ini juga mengundang PTKIN dan PTKIS se-Kalimantan Barat dengan harapan dapat mempererat tali silaturahmi sesama PTKI se-Kalimantan Barat yang berkomitmen membangun peradaban masyarakat Kalimantan Barat.

Rektor menekankan bahwa membangun keahlian lebih penting dari pada membangun yang berbentuk fisik (tampak). “Pembangunan fisik berbentuk bangunan itu mudah dan kelihatan, tetapi membangun jiwa dan keterampilan itu yang lebih penting. Oleh karena itu, hari ini kita melaksanakan workshop penyusunan pedoman penilaian kinerja akademik dosen dalam rangka meningkatkan kinerja dosen, lebih khususnya dosen-dosen di lingkungan IAIN Pontianak sehingga dapat melahirkan generasi-generasi muda yang berkualitas di Kalimantan Barat,” himbaunya.

Nara sumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dr. H. Saefuddin, M.Si., Ketua Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia. Selama dua hari, Saefuddin memberikan materi dan bimbingan teknis kepada para peserta yang berkaitan dengan membangun kinerja akademik dosen, urgensi penilaian kinerja akademik dosen dalam sistem penjaminan mutu internal perguruan tinggi, konstruk pedoman penilaian kinerja akademik dosen, bimbingan teknis penyusunan pedoman penilaian kinerja akademik dosen, dan paparan hasil praktek penyusunan pedoman kinerja dosen.

Output dari kegiatan workshop ini ialah menghasilkan sebuah pedoman penilaian kinerja akademik dosen yang dapat digunakan dan diterapkan oleh masing-masing perguruan tinggi. Pedoman penilaian kinerja akademik dosen ini dapat digunakan sebagai alat untuk mendongkrak kinerja dosen, sehingga pelayanan perguruan tinggi kepada mahasiswa bisa disebut dengan pelayanan yang prima dan betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan bersama.




Internasional Symposium Sharia Banking: Global Monetary Trend; Its Effect Towards The Growth of Islamic Finance

strategi-belajar-studium-general-fsei

Kegagalan ekonomi kapitalis dewasa ini tidak bisa lagi ditutup-tutupi. Ekonomi konvensional tidak dapat mengatasi problem-problem ekonomi yang mendasar, seperti terjadinya kesenjangan dan ketidakadilan distribusi kekayaan, krisis ekonomi dan moneter, defisit yang sangat hebat, kegagalan dalam mensejahterakan masyarakat dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem ekonomi yang dapat menjawab problem dari kegagalan ekonomi kapitalis ini. Ekonomi Islam hadir sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam mengatasi problem ekonomi global saat ini

Oleh karena itulah, Jurusan Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Pontianak mengadakan Internasional Symposium Sharia Banking di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak pada tanggal 21-22 November 2016 dengan tema, “Global Monetary Trend; Its Effect Towards The Growth of Islamic Finance.” Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab persoalan tentang pertumbuhan keuangan Islam dalam mengatasi perkembangan ekonomi global saat ini.

dsc_1832Symposium Internasional ini dilaksanakan selama dua hari dan menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing. Hari pertama dihadiri dua nara sumber, yaitu seorang professor di Bidang Ekonomi dan Perbankan Syariah sebagai Honourable Speaker, Prof. Dr. Muhammad Said, MA. yang menyampaikan materi tentang Islamic Banking dan Finance Development The Global Industry Challenges and Opportunities dan praktisi dari Bank Indonesia, Adinanto Cahyono yang menyampaikan materi tentang Perjalanan Perbankan dan Keuangan Syariah di Indonesia; Tantangan, Peluang dan Arah Kebijakan.

Nara sumber yang dihadirkan pada hari kedua ialah praktisi dari Otoritas Jasa Keuangan Asep Ruswandi yang menyampaikan materi tentang The Strategic Policy to Develope Islamic Banking and Finance in Indonesia. Setelah itu, kemudian dilanjutkan dengan materi kedua yang disampaikan Memet Agustiar yang akan memaparkan papernya yang berjudul, Singgle Currency for Islamic Nations: Testing Optimum Currency Area Index.

Sebelum kegiataan dilaksanakan, panitia telah berhasil mengumpulkan beberapa paper terbaik dan akan dicetak berbentuk proceeding. Proceeding ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi civitas IAIN Pontianak khususnya tentang kajian perbankan syari’ah. Salah satu paper tersebut akan dipersentasikan dalam Internasional Symposium Sharia Banking pada tanggal 22 November 2016.

Kegiatan Symposium Internasional ini dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, Dosen dan mahasiswa di lingkungan IAIN Pontianak dan dibuka langsung oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Hermansyah, M.Ag. Selain itu, kegiatan ini juga mengundang perwakilan dari Bank, BMT, Koprasi, Asuransi Syari’ah, Organisasi Intra dan Ekstra Kampus se-Kota Pontianak yang juga hadir dalam kegiatan ini.




FSEI IAIN Pontianak Berikan Bekal Soft Skill bagi Calon Alumni Perbankan Syari’ah

fsei-soft-skill

Persaingan dunia kerja di era globalisasi semakin ketat, terlebih lagi kita hidup di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Persaingan tidak hanya dengan sumber daya manusia setempat, namun juga bersaing dengan sumber daya manusia dari luar negeri. Dengan kondisi seperti ini, gelar pendidikan tidak lagi menjadi hal utama, melainkan seseorang harus dibekali dengan keterampilan, baik berupa soft skill maupun hard skill.

Untuk mempersiapkan calon alumni yang berkualitas dan bisa bersaing dengan lulusan-lulusan dari perguruan tinggi lainnya, Jurusan Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Pontianak mengadakan Pelatihan Soft Skill bagi Calon Alumni Prodi Perbankan Syari’ah pada Sabtu, 12 November 2016 di Auditarium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak.

_mg_9168Narasumber yang dilibatkan dalam acara ini ialah Dr. Fitri Sukmawati, M.Psi seorang Psikolog dari IAIN Pontianak dan Maulana Filani Rizal, SE, MM yang sudah mempunyai pengalaman dalam beberapa perusahaan. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini ialah Teknis Pembuatan Lamaran Kerja dan CV, Teknis Wawancara, Gestur dan Grooming, Trik-Trik Menghadapi Psikotes, dan Pengenalan Tes Potensi Akademik (TPA).

Dilaksanakannya kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan calon alumni Jurusan Perbankan Syari’ah FSEI IAIN Pontianak. “Salah satu kebutuhan dasar dari para calon alumni kami ialah bekal berupa kemampuan, baik berupa hard skilll maupun soft skilll terkait masalah persaingan dalam dunia kerja. Kami beranggapan bahwa memberikan pelatihan ini dapat dianalogikan sebagai “pancing dan kail”, bukan sebagai “ikan”, sehingga mahasiswa kami tidak konsumtif dan mampu bersaing dalam dunia kerja yang semakin sempit dengan jumlah permintaan yang sangat besar,” papar Ketua Jurusan Perbankan Syari’ah FSEI IAIN Pontianak, Rasiam, S.E.I., MA.

Kegitan ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Dekan FSEI IAIN Pontianak, Dr. H. Ichsan Iqbal, SE, MM. Peserta dari kegiatan ini adalah 200 mahasiswa dan mahasiswi semester tujuh Jurusan Perbankan Syari’ah FSEI IAIN Pontianak dan dihadiri juga oleh beberapa Wakil Dekan dan dosen FSEI IAIN Pontianak.




Dorong Kualitas Penelitian, Jurusan Ekonomi Islam Sukses Rampungkan Kreativitas Mahasiswa Dalam Penelitian

img20161022111846-2Ketua panitia Kreativitas mahasiswa dalam penelitian, Jurusan Ekonomi Islam (EI) IAIN Pontianak, Anggatia Arriza ME, Selasa (10/11) merasa bersyukur dan bangga dari kinerja mahasiswa EI dalam melakukan penelitian lapangan. Pasalnya penerapan praktek penelitian lapangan dari hasil seminar “kreativitas mahasiswa dalam penelitian” membuahkan hasil.

Dosen muda yang akrap disapa Anggatia ini, mengatakan dari hasil penelitian yang disampaikan oleh mahasiswa memberikan pembelajaran antara teori dan praktek dalam pendidikan ekonomi Islam berupa karya ilmiah mahasiswa. Selama praktek penelitian lapangan, mahasiswa EI mendapatkan pengalaman langsung serta membaur dengan pelaku wirausaha muslim. Diantaranya pelaku usaha olahan makanan (pentol, peyek, kripik), kue bolu, bimbel, flane (sendal, aksesoris, tempat tisu), taylor, IT, laudry, dan kerajinan lainnya.

Antusiasme dan mulai mengerti cara meneliti yang ditunjukkan mahasiswa sudah disadarinya sejak minggu pertama mahasiswa terjun ke lokasi. Dia berharap kegiatan ini dapat dijadikan mahasiswa sebagai proses belajar dan hasil penelitian dapat menjadi sebuah karya ilmiah berupa penelitian mini yang dapat diteruskan mahasiswa menjadi penelitian akhir studi (skripsi).

Dari rentang waktu yang berakhir pada 31 Oktober 2016 lalu, beberapa hasil penelitian pun sudah diterimanya dari kerja kelompok penelitian mahasiswa. Dari hasil tersebut ia menekankan bahwa pengembangan penelitian lapangan tersebut dapat diteruskan atau data-data yang ada bisa diolah ke dalam penelitian individu.

Dia menyebut dari penelitian yang diserahkan sudah memenuhi standar penelitian, tinggal dikembangkan menjadi penelitian yang sesungguhnya. Dengan demikian, apa yang dilakukan mahasiswa dari kegiatan seminar hingga kegiatan praktek penelitian lapangan memberikan hasil yang baik bagi pengembangan kreativitas mahasiswa dalam penelitian.




Formulasi Kreativitas Mahasiswa dalam Penelitian

_mg_3824-2Penerapan praktek lapangan dari hasil seminar “kreativitas mahasiswa dalam penelitian” yang dilakukan mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam (EI) Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FESI) IAIN Pontianak terbilang baru. Kendati demikian, kegiatan tersebut sudah membuat terobosan dalam memaksimalkan hasil seminar yang berlangsung satu hari pada tanggal 13/10 lalu, selanjutnya melakukan kegiatan praktek penelitian lapangan dimulai pada tanggal 17 s/d 31 Oktober 2016.

Ketua Panitia, Anggatia Arriza ME (23/10) mengatakan pada sesi seminar, mahasiswa dibimbing oleh Dr Ibrahim MA dan Dr Yusriadi yang juga pakar di bidang penelitian. Penelitian ini akan menginsipirasi mahasiswa dalam memahami cara kerja meneliti. Untuk memudahkan mahasiswa selama terjun di lapangan. Sebanyak 110 mahasiswa, dibagi dalam 11 kelompok, terdiri dari 10 mahasiswa dan 1 dosen pembimbing. Setiap kelompok di sebar pada 11 lokasi inkubator Bank Indonesia (BI) khusus wirausaha muslim di Kota Pontianak.

Menurutnya kegiatan seminar kreativitas mahasiswa dalam penelitian harus menjadi salah satu program unggulan Jurusan EI. Dalam rangka mengembangkan kemampuan dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian di bidang wirausaha, kegiatan ini dapat dipakai sebagai bahan untuk merumuskan beberapa opsi atau saran di bidang wirausaha kecil dan menengah.

Selain itu, lanjut Anggatia, kegiatan ini merupakan cara efektif dalam memberikan pengalaman bagi mahasiswa ketika melakukan penelitian skripsi nantinya. Di sini mereka akan memahami secara langsung bagaimana melakukan wawancara, membuat angkat, melakukan observasi penelitian, membuat catatan lapangan dan sebagainya. Bahan yang diperoleh dalam penelitian, boleh dimanfaatkan untuk membuat proposal penelitian individu.

Anggatia juga menilai kegiatan ini akan berguna untuk pengembangan kurikulum dan menunjang penilaian akreditasi Jurusan Ekonomi Islam. Untuk itulah, “seminar kreatif mahasiswa dan praktek penelitian langsung di lapangan sangat penting kami lakukan karena akan memberikan manfaat baik bagi mahasiswa maupun lembaga”, tutupnya.




Tingkatkan Mutu Pendidikan, FSEI IAIN Pontianak Terapkan Manajemen Berbasis Akreditasi

fsei-2
Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen perguruan tinggi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan. Adapun tujuan dan manfaat akreditasi institusi perguruan tinggi adalah untuk memberikan jaminan bahwa institusi perguruan tinggi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT.

Ichsan Iqbal, MM Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) (8/11) mengatakan sudah menjadi keharusan sebagai bagian dari entitas IAIN Pontianak untuk menguasai, memanfaatkan, mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan kehususnya pada bidang kesyariahan dan keekonomi Islaman.

Dia menerangkan saat ini FSEI sudah berusaha maksimal turut melaksanakan fungsi Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk menopang dedikasi dan fungsi tersebut, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak harus mampu mengatur diri sendiri dalam upaya meningkatkan dan menjamin mutu secara terus menerus, baik masukan, proses maupun keluaran berbagai program dan layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Demikian juga dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik, paparnya, FSEI dalam penerapan manajemen berbasis akreditasi, secara aktif membangun penjaminan mutu internal. Untuk membuktikan bahwa penjaminan mutu internal telah dilaksanakan, maka Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam harus diakreditasi oleh lembaga penjaminan mutu eksternal.

“Dengan penjaminan mutu yang telah dijalankan selama ini, maka FSEI IAIN Pontianak Insya Allah akan mampu meningkatkan mutu, menegakkan otonomi, dan mengembangkan diri sebagai institusi akademik dan kekuatan moral masyarakat secara berkelanjutan”, lanjut Ichsan Iqbal.

Saat ini Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) memiliki empat Jurusan, yaitu Jurusan Ekonomi Islam, Jurusan Muamalah, Jurusan Perbankan Syariah dan Jurusan Ahwal Assyakhsiyyah. Dalam perjalanannya FSEI dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang signifikan baik dalam hal penerimaan mahasiswa baru maupun dalam pembangunan sarana dan prasarana perkuliahan.

Ke depan Fakultas yang di pimpin oleh DR. Ichsan Iqbal, MM. telah mengajukan program pengembangan FSEI menjadi dua Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) dan Fakultas Syariah. Selain itu FSEI juga telah mengusulkan proposal ke Pemerintah Pusat untuk membuka Jurusan baru, yaitu Jurusan Manajemen Bisnis Syari’ah, Jurusan Akuntansi Syariah serta Manajemen Haji dan Umrah dalam tahap perencanaan pengusulan.




Warisan Islam di Kalimantan, “Ladang” bagi Peneliti

dsc_0790Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA., MA., dalam arahannya saat pelepasan kegiatan Kampung Riset to Paradise ke-3, mengatakan  Kalimantan Barat mempunyai sejarah dalam penyebaran Islam, beberapa kerajaan Islam yang sudah dikenal pada tingkat lokal (daerah), nasional bahkan internasional. Karena itu, bumi Kalimantan (Borneo) menjadi ladang yang sangat subur untuk para peneliti kajian Islam.

Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat(LP2M) IAIN Pontianak harus dimanfaatkan sebaik mungkin, kita sebagai peminat dan peneliti kajian Islam yang tinggal di Kalimantan Barat harus dapat menelaah warisan budaya Islam tersebut sebagai obyek penelitian.

“Warisan budaya Islam di tanah Borneo harus dikaji, dan kitalah yang harus mengkaji warisan Islam tersebut sebagai penduduk yang tinggal di dalamnya. Khusus kajian tentang Islam Borneo, merupakan “ladang” penelitian yang masih banyak ditinggalkan oleh para peneliti,” tuturnya kepada 27 peserta Kampung Riset pada tanggal 07 November 2016.

dsc_0801Beberapa waktu lalu, warisan budaya Islam di Kalimantan sebagai obyek penelitian bagi para peneliti ini juga telah dipromosikan oleh Warek III ketika menjadi Nara Sumber dalam Acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Tahun 2016, di IAIN Raden Intan Lampung, 03 November 2016.  Dalam persentasinya, Warek III mengkaji dua kitab yang ditulis oleh ulama-ulama Borneo. Pertama ialah kitab yang berjudul, Hikayat Raja-Raja Melayu, yang ditemukan di daerah Mempawah. Kedua adalah kitab yang berjudul, Berladang, yang ditemukan di Daerah Putusibau. Ini menunjukkan bahwa Islam di pesisir dan pedalaman Kalimantan Barat itu telah eksis sejak lama. Selain kedua buku tersebut, masih banyak lagi kajian Islam di Kalimantan yang perlu dikaji oleh para peneliti. Hal ini telah didengar oleh para peserta yang mengikuti kegiatan (ACIS) tersebut, baik peserta dari dalam negeri maupun luar negeri.

Kampung Riset to Paradise ke-3 ini dilaksanakan selama sepekan mulai dari tanggal 7 s.d. 12 November 2016 di Desa Dabong Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Para peserta yang terdiri dari mahasiswa mendapat fasilitas pendampingan langsung oleh dosen pembimbing yang profesional di bidangnya. Mulai dari awal penyusunan perencanaan, pengumpulan data di lapangan, analisis data, penulisan laporan sampai penulisan buku dan ensiklopedi hasil penelitian. Oleh karena itu, outcome dari kegitan ini diharapkan dapat menghasilkan tulisan-tulisan dari para mahasiswa yang dapat dipublikasikan dalam bentuk buku dan artikel jurnal. Tulisan terbaik yang dihasilkan oleh para peserta akan difasilitasi oleh panitia untuk diterbitkan di jurnal yang terakreditasi Nasional.

Sebelum menutup sambutannya, Warek III mewakili atas nama pimpinan sangat mendukung sekali kegiatan ini. “Saya mewakili atas nama pimpinan sangat mendukung sekali kegiatan ini terlebih lagi dalam kegiatan yang dapat menghasilkan karya-karya tentang kajian Islamic Studies in Kalimantan yang dapat dipublikasikan. Silahkan kegiatan seperti ini terus dikembangkan. Kalau kegiatan ini merupakan salah satu dari diversifikasi dari program KKN itu lebih baik, sehingga menjadi ladang bagi mahasiswa dan dosen untuk meneliti dan mengabdi pada masyarakat,” himbaunya.




Hari Santri Nasional, Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak Unjuk Kompetensi

img_20161030_131440-copyWarga Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak memperingati Hari Santri Nasional. Hari Santri Nasional tahun ini merupakan peringatan tahun pertama setelah penetapan Hari Santri Nasional oleh Presiden Jokowi pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional tersebut, Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak mengadakan beberapa perlombaan yang mencerminkan kompetensi-kompetensi yang dimiliki oleh Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak.

Kegiatan yang memasang tajuk “Unjuk Kompetensi Mahasantri“ ini akan berlangsung dari tanggal 22 Oktober s.d. 1 November 2016 pada acara pembukaan lalu dihadiri oleh Wakil Rektor III IAIN Pontianak Bidang Kemahasiswaan, Dr. Zaenuddin, S.Ag., MA, MA. Yang hadir mewakili Rektor IAIN Pontianak sekaligus membuka acara tersebut secara resmi. Dalam sambutannya, Warek III mengharapkan Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak menjadi corong internasional untuk mempromosikan kampus IAIN Pontianak. “Saya berharap Ma’had Al-Jamiah menjadi corong internasional untuk mempromosikan kampus IAIN Pontianak. Terlebih lagi di Ma’had Al-Jamiah telah ada dua mahasiswa yang berasal dari negeri Jiran, Malaysia. Setidaknya, selepas mereka pulang liburan, mereka bisa menyebarkan kabar positif tentang kampus IAIN Pontianak, IAIN Pontianak selalu mendukung setiap kegiatan mahasiswa, terutamanya kegiatan Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah”, paparnya.

Ada lima kompetensi yang diperlombakan dalam kegiatan kali ini, yaitu khitabah bahasa Arab dan Inggris, telling story, ta’bir, qisshah, masrahiyyah (pertunjukan) dan drama berbahasa Arab dan Inggris, kaligrafi (seni tulis Arab) dan hifdzus suwar (Hafalan surat-surat dalam al-Quran). Ketua panitia berharap, semua mahasantri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak dapat mengikuti beberapa kategori lomba tersebut untuk menunjukkan kompetensi yang dimilikinya. Unjuk kompetensi ini merupakan salah satu bagian test hasil belajar yang telah dilaksanakan di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak.

Dari beberapa perlombaan yang telah diadakan, Mahasantri Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak angkatan ke-III ini tergolong lebih kreatif. Hal ini terbukti dengan penampilan-penampilan yang telah ditampilkan pada malam pembukaan. Penampilan yang sangat menyedot perhatian penonton pada waktu itu ialah penampilan “Tiga Pendekar Ma’had”. Mereka ialah Anang yang menampilkan Pencak Silat Sambas, Awang yang memperkenalkan Pencak Silat Negeri Jiran Malaysia, terakhir adalah penampilan dari salah satu staf Ma’had dan juga sebagai Ketua Pencak Silat Ma’had, Ustadz Joehary, SE.I., yang tidak mau kalah dan menampilkan jurus-jurus andalannya.

Semakin kreatifnya Mahasantri Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak tidak terlepas dari jumlah peminat yang ingin menjadi mahasantri yang semakin meningkat setiap tahunnya. Mudir Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak, Drs. Dulhadi, M.Pd. berharap setiap kegiatan yang telah diagendakan oleh Pengelola Ma’had Al-Jami’ah harus diikuti oleh semua mahasantri, karena acara “unjuk kompetensi” itu adalah salah satu bagian dari evaluasi pembelajaran Mahasantri. Acara tersebut ditutup dengan launcing MARS Ma’had Al-Jami’ah yang dibuat oleh Hendra Abra Kadabra. Serangkaian acara secara resmi di tutup tadi malam sekaligus pembagian hadiah kepada pemenang lomba yang telah mengikuti lomba selama 10 hari.