Strategi Belajar: Nilai, Ilmu & Harapan Kerja

14627942_120300000503241304_1650838700_n

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Pontianak menggelar Studium General pada hari Jumat (7/10) mengusung tema “Strategi Belajar: Nilai, Ilmu & Harapan Kerja di Era Global”, kegiatan ini sejatinya dihadiri oleh mahasiswa FSEI.

Studium general FSEI menghadirkan Prof Dr H Samion M Pd. Dalam presentasinya Rektor IKIP PGRI Pontianak ini memaparkan bahwa keinginan untuk berkembang pada setiap mahasiswa dapat memberikan dampak positif untuk menentukan keberhasilan akademik.

“Selain waktu belajar, memiliki strategi belajar yang kuat juga akan membawa dampak pada nilai, ilmu dan harapan kerja setelah menyelesaikan masa pendidikan”, katanya.

Menurut Samion, belajar dan berkembang adalah bagian penting dari penentu perjalanan di masa mendatang. Jadi, aturlah waktu dan cara secara proporsional berikan semangat untuk berpikir secara kritis dan kematangan logika sangat diperlukan.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri sebelum mencapai hasil maksimal dalam studi. Termasuk, belajar bukan lagi persiapan untuk bekerja, tetapi belajar adalah bekerja untuk menemukan cara mengoptimalkan kualitas diri.

Lebih lanjut dia menjelaskan, banyak prinsip dalam belajar yang dapat diuraikan, tambahnya, diantaranya adalah belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluwesan pribadi.

Strategi belajar dapat dimulai dengan melakukan persiapan yang baik, cerdas dalam pengelolaan diri, dan mampu menerapkan keterampilan belajar melalui cara-cara belajar menyenangkan namun berpusat pada tujuan yang jelas. Strategi belajar juga dilakukan dengan melatih keterampilan berkomunikasi seperti melatih diri pada saat melakukan presentasi.

Dengan keluwesan, tutupnya, ia menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda. Mengkaitkan sesuatu dengan hakikat realitas yang nonlinear, nonmekanis, kreatif dan hidup.




Djamil: Dosen Perlu Mengubah Paradigma Pendidikan

perguruan-tinggi-keagamaan-islam-menyongsong-tantangan-masa-depan

Pendidikan yang ada di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) atau pun Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) sudah banyak mengalami perubahan untuk menyiapkan tantangan masa depan.

Mencermati PTKIN sekarang tampil dengan wajah yang lebih bervariatif, diantaranya ada UIN, IAIN, STAIN dan PTAI merupakan dampak dari keinginan umat Islam untuk memiliki sebuah institusi pendidikan Perguruan Tinggi yang lebih maju, kata Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI saat memberikan kuliah umum Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, di aula kampus, Jumat (7/10).

Menurutnya, dosen perlu mengubah paradigma mengenai pendidikan dan siap menerima perubahan dalam memberikan pembelajaran.  Proses pembelajaran di kelas harus mampu membangun kapasitas mahasiswa untuk memiliki kemampuan belajar mandiri, inovatif, dan berkarakter,

Tantangan mahasiswa di masa depan jangan hanya dipahami sebagai kemampuan untuk mengakses dunia maya, tetapi ini adalah sebuah relasi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang begitu intensif dan berskala global. Sehingga orang sering mengatakan globalisasi seperti “small village in our hand” (desa kecil yang ada di tangan kita).

Saat ini kita sudah memasuki new age (era baru) dimana akses tanpa batas, kita berada pada dunia dimana tidak ada entitas budaya dan kultural seperti dulu memisahkan antar kultur Timur dan Barat lagi, inilah yang dikatakan Abdul Djamil dunia semakin dekonstruksi.

Ketika entitas masyarakat semakin padat, pungkasnya, maka kemudian ada tesis dan antithesis, seketika itu pula kompetisi semakin ketat. Dalam dunia pendidikan terjadi sebuah a revolution in learning process (revolusi dalam proses pembelajaran) ini adalah perubahan atmosfer dimana PTKIN harus melihat untuk menghadapinya.




Samsul Hidayat: Keberagaman Kelompok Agama Menjadi Sebuah Kemaslahatan

workshop-multikultural

Jurusan Perbandingan Agama FUAD IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Workshop Multikultural yang bertemakan “Isu Multikulturalisme di Era Globalisasi” di ruang teater UPT IAIN Pontianak pada hari Kamis, 29 September 2016.

Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Dr. Samsul Hidayat MA mengatakan kegiatan workshop ini merupakan upaya jurusan baru yakni Jurusan Perbandingan Agama untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di dalam memahami keragaman dan cara untuk mengatasi beberapa persoalan termasuk konflik yang ada di Kalimantan Barat.

dsc_0142Sehingga, paparnya, isu tentang multikulturalisme memang menjadi isu yang sebenarnya sudah mendunia. Bahkan Islam pun memiliki konsep untuk menjabarkan dengan jelas tentang keberagaman kelompok beragama manjadi sebuah kemaslahatan.

Samsul menjelaskan, dalam al-Quran pun sudah dijabar bahwa tuhan sengaja tidak menciptakan manusia dalam satu kelompok dan dengan keberagaman kelompok yang ada akan ada perbedaan. Dalam skenario tuhan, mungkin Dia akan melihat siapa yang paling baik diantara kelompok manusia tersebut, sehingga perbedaan multikulturalisme menjadi sesuatu yang positif dalam meningkatkan semangat untuk terus berbuat kebaikan.

Setelah memberikan sambutan dan membuka acara secara resmi. Dekan FUAD, Samsul Hidayat menandatangani MoU bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatangan MOU kali ini dalam rangka legalitas hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan bersama para stakeholder lembaga majelis keagamaan di Kalbar.

Dalam pernyataan singkatnya, Samsul menyebut, dengan adanya penandatanganan MoU ini menandakan semakin luaslah cakupan pembelajaran bagi mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak khususnya.

“Saya kira kerja sama ini bagus, karena hal pertama ini adalah untuk kepentingan akademik, semakin banyak menjalin kerja sama dengan pihak lain maka jurusan itu perkembangannya akan semakin bagus”, tambah Samsul.

Menyambut kerjasama tersebut Ketua Walubi Kalbar, Edy Tansuri menyampaikan bahwa kerja sama ini sangat bagus sekali dalam rangka membangun keharmonisan. Karena untuk membangun bangsa yang kuat harus bisa menjaga keharmonisan di setiap perbedaan.

Selain itu, “manusia diciptakan untuk mendapatkan suatu persamaan seperti menghirup udara yang sama, tinggal di bumi yang sama dan di bawah langit yang sama. Melalui MuU ini menunjukkan suatu keterbukaan diantara umat beragama. Pentingnya kerjasama ini dikarenakan kita sudah memasuki era globalisasi, dimana manusia yang hebat adalah manusia yang bisa menghormati dan memuliakan orang lain”, tandas Edy Tansuri.

Dalam workshop tersebut menghadirkan pemateri ahli di bidang multikultural yaitu Dr. Zakiyuddin Baidhawy dari IAIN Salatiga, dan Eka Hendry Ar. M.Si Sosiolog yang merupakan Wakil Dekan I FTIK, IAIN Pontianak.

Turut hadir dalam acara tersebut Dekan, Wakil Dekan I, II, III, Seluruh Ketua dan Sekretaris Jurusan, Dosen di lingkungan FUAD IAIN Pontianak serta seluruh mahasiswa semester 1 dan 3 Jurusan Perbandingan Agama. Hadir pula stakeholder dari seluruh lembaga majelis keagamaan yang ada di Kalbar.




Dharma Wanita IAIN Pontianak Bekali Anggotanya dengan Pengetahuan Table Manner

dharma-wanita

Etika perjamuan makan atau sering dikenal dengan istilah table manner merupakan aturan atau tata cara standar internasional saat bersantap bersama di meja makan dalam sebuah acara resmi.

Pengetahuan tentang table manner secara tidak langsung menunjukkan kualitas pergaulan, intelektual, dan etika pergaulan seseorang. Karenanya Dharma Wanita IAIN Pontianak membekali anggotanya dengan pengetahuan table manner yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 September 2016 di Hotel Borneo

dsc_9438Ketua Dharma Wanita IAIN Pontianak, Siti Rohani mengatakan, kegiatan table manner merupakan salah satu program kerja yang bertujuan memberikan pembinaan terhadap anggotanya tentang pengetahuan dan keterampilan dalam hal etika dan estetika jamuan makan resmi maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini berlangsung selama setengah hari, diisi dengan penyampaian materi dan praktek table manner oleh Yuda Pratama di Hotel Borneo. Tempat pelaksanaan yang sudah disetting seolah sedang jamuan makan. Para anggota Dharma Wanita IAIN Pontianak pun hadir dengan mengenakan busana formal seolah menghadiri suatu acara jamuan makan resmi.

dsc_9520Pada sesi awal dipaparkan mengenai teori detail yang termasuk dalam material table manner, dan kemudian dilanjutkan langsung dengan role play, yaitu mempraktekkan secara langsung teori table manner dengan bersantap makan siang yang disajikan pihak hotel Borneo sesuai dengan teori yang telah dipaparkan.

Pelaksanaan kegiatan table manner dharma wanita IAIN Pontianak berlangsung secara interaktif dan sangat menarik. Selain karena dilaksanakan dengan menyantap makanan secara langsung, ternyata banyak hal-hal yang perlu untuk diperhatikan dan bisa sangat bermanfaat untuk etika pergaulan dikalangan internasional.




Rektor IAIN Pontianak Dorong Wisudawan untuk Percaya Diri dan Optimis dalam Mengembangkan Potensi Diri, dan Kreativitas

wisuda

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, mewisuda 259 mahasiswa S1 dan program pascasarjana pada hari Sabtu, tanggal 24 September 2016 di Gedung Aula Kampus. Acara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB berlangsung hidmat.

Prosesi wisuda tersebut menandakan mahasiswa telah menyelesaikan studinya di IAIN Pontianak. Dalam pidato Rektor, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan-wisudawati yang telah menyelesaikan studi strata satu (s1) dan strata dua (s2) di IAIN Pontianak.

“Keberhasilan ini merupakan perpaduan antara kesungguhan dan dukungan orang tua dan semua yang terlibat dalam poros yang panjang dan berliku”, tutur Hamka.

_dsc9457Dia menghimbau kepada wisudawan, setelah bersyukur dan sujud syukur kepada Allah, tentu juga wajib berterima kasih kepada kedua orang tua. Hal ini bagian yang sangat penting bagi wisudawan sebagai bagian utama dari perilaku akhlaqul karimah.

Dia menandakan dicapainya prestasi baru dalam kehidupan mahasiswa meraih gelar kesarjanaan, hal ini membuktikan naiknya kualitas kependidikan, hendaklah harus diiringi dengan membaiknya kualitas perilaku dalam keseharian hidup.

Menurutnya, ini yang akan menjadi modal utama dalam atau untuk memanfaatkan gelar kesarjanaan kalian untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Sebab, bermodalkan ijazah dan kepintaran saja tidak cukup, karena hari ini sudah sangat banyak orang pintar.

Hamka berpesan, sertailah kesuksesan wisudawan dalam mencapai gelar kesarjanaan itu dengan sikap “tawadhu-rendah hati”, seperti pesan Rasullullah Saw; “Tidak akan menjadi hina orang yang merendahkan hatinya, kecuali akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT”.

_dsc9458Dia juga mendorong, agar wisudawan meningkatnya jenjang pendidikan dari yang telah dicapai saat ini. Selain itu inilah saat yang tepat bagi wisudawan untuk berkarya dan membuktikan kemampuan yang dimiliki.

Memanfaatkan beberhasilan mencapai gelar kesarjanaan ini tidak harus dengan menjadi PNS, dan tidak tidak harus menunggu untuk menjadi PNS baru berperan serta dalam pembangunan bangsa.

“Gelar kesarjanaan ini jangan menimbulkan kegalauan atau kegelisahan baru. tataplah masa depan dengan penuh percaya diri, optimis, kembangkan segenap potensi diri dan kreatifitas kalian. lulusan perguruan tinggi sudah tidak zamannya menunggu peluang kerja, tetapi mesti mencari dan menciptakan peluang kerja tanpa memilah-milih pekerjaan”, motivasi Hamka penuh semangat.

Terakhir, pungkasnya, “sebagai Rektor IAIN Pontianak saya ingin berpesan kepada wisudawanuntuk menjaga nama baik almameter kita dan mengabdilah kepada Allah dan Rasul-Nya untuk agama, bangsa dan negara. Jadilah duta IAIN Pontianak yang memiliki dedikasi tinggi.




Revitalisasi Pengajaran Bahasa Arab Menjadi Piranti Bahasa Komunikasi

PINBA X

Seminar Internasional Asosiasi Guru Bahasa Arab se-Indonesia. Beberapa waktu lalu pada hari Jumat s.d Mingu 26-28 Agustus 2016 di Gedung Aula IAIN Pontianak, ini dibuka langsung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Madrasah Kemenag RI, dihadiri Rektor IAIN Pontianak beserta civitas akademika selaku tuan rumah.

Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag RI, Prof. Dr. Nurcholis Setiawan pada pembukaan IMLA atau Asosiasi Guru Bahasa Arab se-Indonesia. Dia mengharapkan dua hal dalam pertemuan ilmiah ke x tentang bahasa arab. Dua hal tersebut, pertama adalah perbaikan pada konten pengajaran bahasa Arab dan kedua bagaimana melahirkan guru-guru bahasa Arab yang lebih baik di madrasah. Keduanya akan memiliki kontribusi dan nilai positif bagi pendidikan bahasa arab di madrasah.

Dia menuturkan, madrasah memiliki peran yang vital dengan jumlah siswa sebanyak 9,2 juta orang dan memiliki jumlah 76.551 madrasah se Indonesia. Pengajaran bahasa Arab belum beranjak sebagai ilmu bahasa dan piranti komunikasi.

DSC_6411Nurcholis Setiawan menjelaskan, melalui IMLA bersama dengan Direktorat pendidikan Madrasah Kemenag RI untuk memberikan sumbangsi bagaimana merevitalisasi pendidikan bahasa Arab di madrasah sehingga tidak lagi berorientasi semata-mata bahasa keagamaan, tetapi bahasa Arab untuk komunikasi, diplomasi, perdagangan, jasa dan sebagainya.

Dia berpendapat, IMLA dapat membantu dan mendesain kualitas S1 para mahasiswa yang nantinya menjadi guru atau pendidik bahasa Arab di madrasah. Disamping pada konten atau isi pembelajaran bahasa Arab, dan tidak kalah pentingnya adalah bisa menjadi piranti dan pengenalan dan perluasan wawasan bagi peserta didik melalui pelajaran bahasa Arab.

Dengan kegiatan ilmiah yang diselenggarakan IMLA akan ada presentasi-presentasi ilmiah, diskusi tim, dan MoU dengan Direktorat Pendidikan madrasah akan menghasilkan naskah akademik yang kemudian bisa diseminasikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan pengajaran bahasa Arab itu sendiri, pungkasnya.




Assesment Kompetensi Pegawai IAIN Pontianak

DSC_5750

Guna meningkatkan kompetensi pegawai, IAIN Pontianak mengadakan asseesment kompetensi yang diikuti oleh pegawai administrasi di Aula Syeikh Abdurrani Mahmud Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.

DSC_5157Acara ini dibuka oleh wakil rektor I IAIN, Dr. Hermansyah wakil rektor III IAIN Pontianak, dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa acara asesmen aparatur negara ini tidak hanya sekedar untuk mengetahui seberapa kuat ransangan psikomotor peserta saja. hasil penilai juga bisa dilihat seberapa jauh kecocokan jabatan terhadap kemampuan atau keahlian di bidang kepegawaian.

Proses pengangkatan pejabat selama ini, belum sepenuhnya memenuhi perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan dalam jabatan dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki calon pejabat dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan dan promosi pada jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik.

“Setiap pegawai yang ditempatkan pada posisi yang tepat tentu kinerjanya semangkin baik. dengan sendirinya akan memberikan keuntungan  kepada lembaga dengan begitu negara juga dapat keuntungan”, papar Hermansyah.

DSC_5463Asesmen ini akan diterapkan kepada seluruh pegawai administrasi, karena tidak sekedar untuk promosi dan rotasi jabatan, tetapi juga sebagai dasar untuk menempatkan para pegawai sesuai dengan kompetensinya atau kemampuannya.

Hal ini menjadi penting karena untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negera sebagai bagian dari layanan birokrasi, dan perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya, dan wajib mempertangungjawabkan kinerja dalam melaksanakan menajemen ASN.

Terkait dengan pelaksaan kegiatan tersebut, seluruh peserta menjalani psikotes yang telah dijadwalkan hari Sabtu 6 s.d. 7 Agustus 2016.




Alur Registrasi Daftar Ulang

DSC_1688

Pada hari senin tanggal 8 Agustus 2016 telah diumumkan kelulusan test pendaftaran mahasiswa baru jalur mandiri SPMB IAIN Pontianak. Dengan diumumkan kelulusan ini maka berakhirlah rangkaian tes penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2016/2017, yang mana pada tahun akademik ini membuka tiga tahapan penerimaan mahasiswa baru. Tahapan pertama yaitu melalui jalur SPAN dan kedua melalui jalur UM-PTKIN sedangkan yang terakhir melalui jalur Mandiri SPMB.

Bagi calon mahasiswa yang telah dinyatan lulus SPMB pada 8 Agustus 2016, maka diwajibkan melakukan daftar ulang mulai tanggal 8 s.d 12 Agustus 2016 pada jam kerja. Pada saat daftar ulang diharuskan memenuhi syarat-syarat :

  • Melakukan transaksi pembayaran daftar ulang sebesar Rp. 1.335.000,- melalui bank Kalbar Syariah Kantor Kas IAIN Pontianak
  • Menyerahkan Salinan Kuitansi daftar ulang kepada bendahara penerimaan di gedung Biro AUAK IAIN Pontianak Lt.2) untuk divalidasi sebagai mahasiswa aktif
  • Mengisi formulir data mahasiswa dan diserahkan kembali diruangan pelayanan bagian akademik dan kemahasiswaan di Gedung Biro AUAK Lt. 1 dengan menunjukkan bukti setoran daftar ulang
  • Menyerahkan berkas pendaftaran mahasiswa berupa fotocopy ijazah atau surat keterangan lulus, dan pas photo ukuran 3 x 4 4 lembar
  • Cetak kartu tanda mahasiswa (KTM) diruang pelayanan Bagian Akademik dan Kemahasiswaan.

Kemudian dalam rangka perkuliahan semester ganjil 2016/2017 bagi mahasiswa lama atau semester 3 keatas juga disampaikan bahwa jadwal daftar ulang adalah pada tanggal 15-26 Agustus 2016, dan daftar ulang bagi mahasiswa yang dalam kegiatan KKL pada tanggal 1-2 September 2016. Sedangkan perkuliahan semester ganjil akan dimulai pada tanggal 5 September 2016 dan bagi mahasiswa baru akan menjalani Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) yang akan dilaksanakan pada 29 Agustus – 2 September 2016.

Berkenaan dengan beberapa hal tersebut Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Sumarman, S.Ag., menghimbau kepada seluruh mahasiswa baik yang lama ataupun yang baru lulus agar memperhatikan jadwal dan memenuhinya sesuai dengan tanggal yang tertera, karena tidak ada perpanjangan waktu pendaftaran, agar semua proses untuk memasuki semester ganjil pada tahun ini berajalan sesuai dengan rencana. Dan mahasiswa menerima perkuliahan dari para dosen tepat waktu setelah proses administrasi selesai. Selamat kuliah.




Hasil Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Tahun Akademik 2016/2017

SPMB

HASIL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SPMB) INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERT (IAIN) PONTTANAK TAHUN AKADEMIK 2016/2017,  untuk dapat melihatnya [highlight] KLIK DISINI [/highlight]




The 1st Borneo Undergraduate Academic Forum

Aqq (2)

Kemajuan perguruan tinggi tidak dapat dipisahkan dari karya ilmiah yang dihasilkan dan dipublikasikan untuk masyarakat internasional. Karya ilmiah yang terpublikasi dan menjadi rujukan masyarakat internasional adalah indikator utama kemajuan sebuah perguruan tinggi.  Semakin banyak dan semakin tinggi kualitas karya ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademikanya, maka semakin maju suatu perguruan tinggi dibandingkan dengan perguran tinggi lainnya.

DSC_4380 (2)Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Zaenuddin, MA,MA mengatakan dirinya telah berdiskusi bersama wakil rektor III PTKIN  yang terdiri dari IAIN Pontianak, IAIN Banjar Masin, IAIN Samarinda, IAIN Palangkara, telah sepakat untuk mengawali sebuah forum yang melibatkan mahasiswa S1.

Melalui pembicaraan ini, lahir lah Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) dan IAIN Pontianak dipercayakan untuk melaksanakan kegiatannya (The 1st BUAF) yang berlangsung dari tanggal 1 s.d 3 Agustus 2016.

Ketika menjelaskan kenapa menggunakan nama Borneo, Zaenuddin memaparkan bahwa Borneo adalah sebuah pulau yang terdiri dari tiga Negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunai Darussalam. Kegiatan ini, akunya, akan dilanjutkan di (Serawak, dan Saba) Malaysia, dan Brunai Darussalam.

Hadir dalam kegiatan sebagai Keynote Speakers: Prof. Dr. Sumanto Al Qurtuby, Professor of Antropology at King Fahd University of Petroleum and Minerals at Dhahran; Hadenan Towpek, Ph.D, Senior Lecturer on Islamic Economic, Banking and Finance at UITM Serawak, Malaysia; Suhana Sarkawi, Researcher of Heutagogy and Cultural Studies at University of Malaya Malaysia; Dr. Jajang Jahroni, Senior Lecurer and Researcher on Antropology at PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

DSC_4457Dari kegiatan ini, juga melibatkan mahasiswa mempresentasikan makalah terbaiknya yang sudah diseleksi panitia. Hingga hari terakhir diterima sebanyak 61 makalah dan hanya 28 makalah yang berhak untuk dipresentasikan dalam kegiatan ini. Selanjutnya tulisan tersebut akan dihimpun ke dalam sebuah buku Proceeding yang memuat seluruh makalah termasuk makalah mahasiswa yang dinyatakan diterima.