IAIN Pontianak Fasilitasi Audisi Aksi Indosiar
Menyambut bulan suci ramadhan, Indosiar kembali mengadakan program religi yang mengedukasi dan menginspirasi pemirsanya. Salah satu acara yang ditayangkan nanti adalah Akademi Sahur Indonesia (AKSI) 2015.
Kegiatan audisi pun dilakukan didaerah-daerah, dari Sabang sampai Marauke. Di Kalbar Indosiar bekerjasama dengan IAIN Pontianak untuk melakukan audisi Akademi Sahur Indonesia (AKSI) untuk mencari orang-orang berbakat menjadi Ustadz dan Ustadzah.
Indosiar sebagai salah satu saluran TV swasta nasional, mengutip Rakyan dalam http://www.indosiar.com/, Tim Produksi Indosiar, timnya mendatangi kampus-kampus dan pesantren-pesantren guna mencari yang terbaik.
Acara yang akan menampilkan pendakwah muda seson kedua, sebelumnya memiliki rating yang cukup tinggi. Para peserta yang lolos pada audisi akan tampil di televisi pada bulan Suci Ramadhan untuk mensyiarkan Islam kepada seluruh pemirsa Indosiar.
“Alhamdulillah, beberapa kota yang didatangi melalui program
audisi AKSI, disambut antusias yang sangat besar oleh masyarakat setempat, walaupun audisinya sendiri dilakukan secara tertutup” ucap Rakyan.
Sementara, Aspari Ismail, Kasubbag Umum, Humas dan Kerumahtanggan IAIN Pontianak, mengatakan Audisi Aksi yang diselenggarakan di Gedung Rektorat lantai 4 pada tanggal, 21 April 2015, sangat ramai dan proses seleksi pun terbilang ketat.
Para peserta yang datang dari berbagai perwakilan, baik dari kampus IAIN, MA dan SMA, atau Pondok Pesantren menunjukkan kemampuan yang tidak jauh berbeda pada saat proses audisi. Para peserta menunjukkan kemampuan berceramah terbaiknya.
Aspari berharap, kegiatan seperti ini mudah-mudahan dapat terus dilakukan terutama untuk daerah Kalbar, dan tentunya tidak hanya dari stasiun TV Indosiar tapi juga dari televisi swasta lainnya.
IAIN Pontianak selaku lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, siap mendukung dan bekerjasama untuk kemajuan umat dan masyarakat Kalbar, tambahnya.
IAIN Pontianak Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun akademi 2015-2016, melalui jalur pendaftaran SPMB IAIN Pontianak. Bagi para calon peserta yang ingin mendaftarkan dirinya sebagai mahasiswa IAIN Pontianak telah kami cantumkan persyaratan maupun berbagai info yang bias membantu anda yang ingin bergabung di IAIN Pontianak.
PERSYARATAN
- Lulus dari satuan pendidikan SMA/MA/SMK. Lulusan tahun 2013 dan 2014 harus memiliki ijazah satuan pendidikan bersangkutan dan lulusan tahun 2015 sekurang-kurangnya telah memiliki Surat Keterangan Lulus (SKL) dari Kepala Sekolah/Madrasah yang dilengkapi dengan pasfoto terbaru yang bersangkutan dan dibubuhi cap sekolah/madrasah.
- Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri.
- Tidak buta warna bagi program
studi
tertentu.
Jadwal dan Jalur pendaftaran tertera dalam gambar ini:
CARA PEMBAYARAN DAN PENDAFTARAN
Pendaftaran seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dilakukan secara langsung dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
- Biaya ujian ditetapkan sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) melalui Bank
Kalbar Syari’ah kantor kas IAIN Pontianak jl.letjen.soeprapto No.19 Pontianak.
- Mengisis formulir pendaftaran seleksi dengan melampirkan berkas-berkas pendukung sebagai berikut :
- Foto copy ijasah yang telah dilegalisir sebanyak 2 (dua) lembar, atau surat keterangan lulus dari kepala sekolah/madrasah
- Foto berwarna ukuran 3×4 sebanyak 4 lembar
- Formulir serta berkas pendaftaran lainnya dimasukkan kedalam map. Kemudian diserahkan kepada panitia untuk mendaoatkan kartu tanda peserta seleksi dan nomor seleksi ujian SPMB IAIN Pontianak tahun akademik 2015-2016
- Formulir pendaftaran harus sudah dikembalikan kepada panitia SPMB IAIN Pontianak paling lambat 28 agustus 2015
- Tempat pendaftaran bagian akademik dan kemahasiswaan
Jl. Letjend. Soeprapto No. 19 Pontianak
Telp/Fax: (0561) 734170 Pontianak
Kode pos: 78121
Wakili UKM Mapala, Mirna Raih Duta Lingkungan Hidup Favorite 2015
Mirna Ningsih, Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Jurusan Ekonomi Islam IAIN Pontianak berhasil meraih sebagai Duta Lingkungan Hidup Favorite 2015 Kabupaten Kubu Raya. Dalam ajang tersebut, dia tampil untuk mewakili devisi lingkungan hidup UKM Mapala Argadipa IAIN Pontianak.
Melalui managernya, Iskandar, mengungkap, Mirna merasa bahagia bisa tampil dalam ajang pemilihan Duta Lingkungan Hidup 2015 Kabupaten Kubu Raya. Keberhasilan Mirna adalah keberhasilan kita bersama, dengan membawa nama IAIN Pontianak.
Selain itu, lanjut Iskandar, prestasi Mirna perlu didukung dengan pemberian beasiswa non akademik, agar kedepannya mahasiswa dapat termotivasi meraih prestasi demi prestasi non akademik.
Menanggapi hal tersebut, Suluh mengkonfirmasi Dr. Zaenuddin, MA, MA, Wakil Rektor III yang membidangi mahasiswa dan Kerjasama lembaga. Zaeneuddin mengatakan lembaga memfasilitasi mahasiswa yang berprestasi berupa pemberian beasiswa akademik dan non akademik.
“Namun, ada prosedur yang harus dilalui, silahkan diusulkan bagi mahasiswa yang meraih prestasi non akademik, sejauh ini lembaga sangat merespon dengan memberikan beasiswa bagi prestasi akademik dan non akademik”, ucap Zaenuddin.
Kegiatan pemilihan duta lingkungan hidup merupakan agenda tahunan, diadakannya event ini untuk mencari kader-kader muda. Kegiatan ini cukup diminati, setelah proses penjaringan sebanyak 50 peserta, hanya 26 orang yang berhak mengikuti Grand Finalis Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Kubu Raya pada tanggal 10 April 2015.
Kabid Peningkatan Kapasitas Badan Lingkungan Hidup KKR, Goldan M. Purba, seperti dikutip dari http://kalbar.antaranews.com, mengatakan Para peserta yang lulus untuk mengikuti Grand Final dikarantina dibekali dengan materi psikologi “beauty class
”, yakni pemahaman terhadap amdal dan beberapa materi
yang berkenaan dengan isu-isu lingkungan yang ada di KKR.
Sementara Kabupaten Bupati Kubu Raya, Rusman Ali, berharap pada para duta yang terpilih dapat memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat untuk mengkampanyekan dan menjaga lingkungan.
Menurutnya, generasi muda harus memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam mewujudkan pembangunan lingkungan. Semangat dan cita-citanya dapat mempelopori berbagai inisiasi dan kegiatan baru yang dapat menjaga lingkungan menjadi lebih baik.
Dengan demikian, lanjutnya, melalui kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang pemilihan, namun lebih kepada gerakan konkret yang bisa dilakukan oleh para duta dalam berkontribusi bagi pembangunan di Kubu Raya dengan mengedepankan kelestarian lingnkungan.
Tim Futsal IAIN Pontianak Raih Juara I dan III Pada Turnamen IMM Cup 2015
Turnamen IMM Cup 2015 yang digelar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak pada tanggal 3-11 April 2015 itu mengundang berbagai utusan kampus dan fakultas yang ada di Kalimantan Barat setiap tahunnya. IAIN Pontianak yang mengikutsertakan dua tim dalam ajang tersebut berhasil meraih juara.
Setelah sukses menjadi juara pertama dan tiga pada turnamen IMM Cup 2015, ketua UKM Olahraga IAIN Pontianak, Devan Prasetyo, semakin serius dalam mengembangkan dan meningkatkan olahraga futsal dan olahraga lainnya.
Melalui turnamen itu, Devan yang juga merupakan kapten tim IAIN B, berharap pemain dapat menambah jam terbangnya, sekaligus menguji kemampuan mereka. “Kami punya tugas tambahan yakni mengangkat motivasi dan semangat mahasiswa dalam berolahraga”, katanya.
“Kami ingin menjadi bagian dari perkembangan futsal Kalimantan Barat saat ini. Bagi kami mahasiswa yang tergabung pembinaan futsal UKM Olahraga IAIN Pontianak, disamping menuntut ilmu dikampus tercinta ini, olahraga futsal merupakan kegiatan positif yang perlu didukung keberadaannya”, lanjut Devan.
Berbekal pengalaman juara, dia ingin memajukan futsal dan olahraga di IAIN Pontianak, tentunya tidak terlepas dari kebersamaan mahasiswa melalui UKM Olahraga, Pembina UKM, Wakil Rektor III yang menangani bidang kemahasiswaan dan kerjasama lembaga serta dukungan sponsor dan berbagai pihak lainnya.
Sementara pelatih futsal sekaligus Pembina UKM Olahraga, Handes, menuturkan pembinaan kegiatan olahraga futsal sangat penting bagi mahasiswa dan IAIN Pontianak, selain sebagai ajang merebut prestasi tertinggi, ini merupakan wadah tambahan untuk menyalurkan minat dan bakat yang positif.
Selain itu, tuturnya, olahraga yang ada di IAIN Pontianak melalui prestasi atau kegiatan dapat menjadi event promosi dalam menarik perhatian pelajar untuk menuntut ilmu disini. Promosi IAIN perlu dilakukan dengan multi saluran dan terintegrasi dalam berbagai pendekatan.
Handes, mengaku, dengan prestasi tersebut, dirinya merasa bersyukur dan bangga atas kerja keras anak asuhnya, dengan pembinaan yang baik akan ada prestasi-prestasi lain yang ditorehkan IAIN Pontianak melalui kegiatan futsal dan cabang olahraga lainnya.
Lawatan Resmi Delegasi IAIN Pontianak ke UNIMAS dan Hikmah Malaysia
Empat pejabat dan beserta rombongan mahasiswa penerima beasiswa mewakili IAIN Pontianak dalam melakukan kunjungan resmi ke Negara Tetangga Malaysia untuk mengunjungi Universitas Malaysia (Unimas) dan yayasan Hikmah ke Malaysia dari tanggal 12-15 Maret 2015.
Kunjungan yang dibagi dalam dua rombongan, yakni delegasi pejabat IAIN Pontianak, dalam hal ini di wakili oleh Dr. Zaenuddin, MA,MA., H. Khairunas, SH.MH, Dr. Ichsan Iqbal, SE.MM., dan Dr. Samsul Hidayat, MA., serta rombongan kedua adalah delegasi mahasiswa yang diwakili oleh sebanyak 32 mahasiswa penerima beasiswa mandiri dan bidik misi.
Wakil Rektor III, Dr. Zaenuddin, MA.,MA., mengatakan keberangkatan rombongan Pejabat IAIN Pontianak menuju Serawak, Malaysia diagendakan untuk membahas kerjasama dengan Unimas, dan Hikmah. Sedangkan rombongan mahasiswa merupakan perjalanan akademik tour yang bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa tentang kelas internasional.
“Saat ini IAIN Pontianak khususnya Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unimas dan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) bekerjasama dengan Hikmah”, tutur Zaenuddin.
Di dalam MoU yang ditandatangi tersebut, disepakati program
diantaranya pertukaran dosen, lawatan mahasiswa, KKL bersama (community service
) diperbatasan, penelitian dosen, dan konfrensi bersama.
Disamping itu, rombongan mahasiswa berkesempatan berdiskusi dan melihat secara langsung tempat, fasilitas dan suasana kampus Unimas.
Bedah buku “Indonesia Milik Allah” bersama Ustadz Hari Moekti
Pontianak, 04 April 2015
Pada tanggal 04 April 2015, di gedung UPT IAIN Pontianak dilaksanakan kegiatan bedah buku “Indonesia Milik Allah” yang mendatang seorang Ustadz yang merupakan mantan rocker pada era 90-an.
Ia adalah Hari Moekti, pengarang Indonesia Milik Allah. Buku yang ditulisnya terinspirasi dari lagu yang diciptakannya. Dari lagu yang berjudul sama dengan judul buku itu.
Dia menuliskannya dalam sebuah buku karena menurutnya, jika hanya dibuatkan lagu maka orang akan cepat melupakannya. Akhirnya dengan saran dari teman-temannya, jadilah buku yang berjudul “Indonesia Milik Allah”.
Dari judul buku tersebut tentu kita menjadi penasaran dengan isi yang ada didalamnya. Isi buku ini adalah segelintir pengalaman dari Beliau yang melihat keadaan Indonesia yang kaya raya alamnya tetapi dikuasai oleh pihak-pihak asing.
Menurut Hari Moekti, Indonesia telah dikuasai oleh Negara asing yang memperoleh keuntugan besar dari hasil kekayaan Indonesia. Beliau mengatakan Indonesia telah dijual oleh Negara kepada para penguasa yaitu orang-orang kapitalis para pemilik modal.
Hasil kekayaan Indonesia yang seharusnya dimanfaatkan oleh rakyat indonesia tenyata tidak demikian adanya. Justru, hasil kekayaan alam Indonesia dijual oleh Pemerintah yang kemudian di kespor ke luar Negeri dan pada akhirnya Indonesia akan mengimpor kembali hasil kekayaannya sendiri dari negara lain.
Penulisan buku Indonesia milik Allah ditujukan untuk menyadarkan penguasa-penguasa yang telah memanipulasi rakyat dengan berbagai hal. Sebenarnya dalam hal ini rakyat menjadi korban.
Namun, untuk menyadarkan atau bahkan mengubah Indonesia menjadi Negara yang mandiri tanpa bantuan atau bisa dikatakan hutang dengan Negara lain akan tidak mudah dilakukan. Melihat keadaan Indonesia yang seperti sekarang ini, tentu menjadi masalah yang sangat berat. Mengingat banyak pihak yang terkait dengan semua ini.
Buku Indonesia milik Allah ingin menunjukan bahwa Indonesia adalah Negara yang diberikan banyak kekayaan alam oleh Allah SWT. Dengan adanya buku ini penulis mengharapkan untuk bisa mengembalikan hukum yang ada di Indonesia seperti hukum Islam yang mementingkan rakyat bukan hukum yang mementingkan pejabat tinggi pemerintahan.
Buku Indonesia Milik Allah mengajak semua pihak untuk kembali ke jalan Allah, menjalankan syariat dan hukum Islam sesuai dengan yang ada didalam Al quran bukan sesuai dengan yang manusia ciptakan.
Tentu saja, apabila hukum Islam telah dijalankan di negeri ini, kedamaian akan tercipta. Tidak akan ada lagi kemiskinan dan beban-beban yang di tanggung oleh rakyat. Dengan dijalankannya hukum Islam di Negeri ini, pemimpin akan senantiasa mementingkan kepentingan rakyat dan mensejahterakan rakyat-rakyatnya.
Kejaksaan Tinggi Kalbar Siap Memberikan Pendampingan Hukum kepada IAIN Pontianak
IAIN Pontianak menggandeng Kejaksaan Tinggi Negeri Kalbar untuk pendampingan dan penanganan masalah hukum di bidang perdata dan tata usaha Negara. Melalui kerjasama yang ditandai dengan penandatangan MoU yang dilakukan oleh Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. Rektor IAIN Pontianak dan Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar, Godang Riadi, SH, MH, Selasa, 7 April 2015.
Dengan ditandatanganinya MoU tersebut, IAIN Pontianak akan mendapatkan bantuan hukum dari Kejaksaan Tinggi Kalbar dalam hal pendampingan hukum bidang perdata dan tata usaha Negara, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag, Rektor IAIN Pontianak, mengatakan, jika bangsa ini tidak hati-hati dalam menangani persoalan akan masuk pada fase great lock (saling mengunci). Manusia jika dicari-cari kesalahannya dimasa lampau siapa pun itu pasti akan ketemu.
Ia mencontohkan Abraham Samad pada lima tahun yang lalu ketika dicari kesalahannya akan ketemu juga, termasuk rektor IAIN juga akan ketemu salahnya, dan tidak terkecuali termasuk jaksanya, guyon Hamka membuat peserta tertawa.
“Manusia itu sudah tempatnya salah dan dosa, jika seorang yang maksum (tiada dosa), ia bukan manusia biasa melainkan seorang nabi dan Rasul Allah”, ucap Hamka.
Salah satu upaya menjadikan IAIN Pontianak lebih baik, menjalin hubungan kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi Kalbar, mudah-mudahan dengan bekerjasama tersebut ada proses pendampingan dari sisi hukum dalam menjalankan tugas-tugas Negara dapat sejalan dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
Menurutnya, IAIN Pontianak merupakan tempat mendidikan anak bangsa, tempat pencerahan, dalam bahasa tertentu merupakan kampus putih secara formal diisi oleh orang-orang yang beradab. Jadi, kalaupun ada kesalahan bukan merupakan hazad, atau keinginan untuk mencuri, akan tetapi lebih kepada kesulitan-kesulitan dan ketidaktahuan aturan.
Hamka sangat bersyukur dilakukannya MOU dengan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, hal itu harapnya akan menambah kesungguhan dalam melaksanakan segala sesuatu di kampus IAIN Pontianak dapat berjalan sesuai aturan, serta tugas yang dijalankan akan semakin baik.
Substansi dari dilaksanakan MOU tersebut, Hamka mengutip surat an-Nashr, agar IAIN Pontianak lebih sering mendapat masukan, sehingga potensi kesalahan apapun dari sedini mungkin dapat dicegah.
Sementara Kepala kejaksaan Tinggi Kalbar, Godang Riadi, SH. MH., menyambut gembira kerjasama dengan IAIN Pontianak tersebut. Pasalnya, sebagai jaksa pengacara Negara pihaknya akan selalu siap mendukung.
Sesuai dengan UU No. 16 tahun 2004, Godang Riadi, SH. MH., mengungkapkan, Kejaksaan mempunyai tugas disamping sebagai jaksa penuntut umum dalam rangka penegakan hukum, juga berperan dibidang perdata dan tata usaha Negara sebagai jaksa pengacara Negara yang dapat memberikan manfaat optimal kepada instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan masyarakat pada umumnya.
Sehubungan dengan penandatangan MoU antara IAIN Pontianak, Politeknik Negeri Pontianak, dengan Kejaksaan Tinggi Kalbar, merupakan wujud nyata dalam rangka meningkatkan fungsi dan peran kedua lembaga, sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing.
Sebagai lembaga pendidikan, Godang Riadi, menyebut, IAIN Pontianak sangat berperan besar bagi masyarakat Kalbar dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang diharapkan menjadi asset bagi pembangunan daerah Kalbar.
Baginya, Kejaksaan Tinggi Kalbar berperan dalam penegakan hukum, bantuan hukum, pelayanan hukum, dan pertimbangan hukum, serta tindakan hukum lainnya. Termasuk kepada IAIN Pontianak untuk memberikan pelayanan-pelayanan hukum.
Dalam pelaksanaan tugas IAIN Pontianak, bisa saja dalam berbagai kegiatan administrasi dan pelayanan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan sengketa, baik perdata maupun tata usaha Negara, ujar Godang Riadi.
Dalam hal ini, apabila institusinya diberikan kepercayaan untuk mewakili dalam menghadapi dan menyelesaikan sengketa perdata dan tata usaha Negara. Maka untuk memastikan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas kedua instansi tersebut akan ditentukan oleh sejauhmana sengketa-sengketa yang ada mampu diselesaikan dengan baik, dalam arti memberikan solusi-solusi yang tepat bagi pihak yang bersengketa.
Berkenaan dengan tugas yang dapat diberikan kepada IAIN Pontianak, dalam hal ini Kejaksaan dapat memberikan pendampingan di bidang hukum terkait dengan masalah perdata dan tata usaha Negara, bukan masalah pidana, jelasnya.
Selanjutnya, menindaklanjuti MoU antara IAIN Pontianak, Politeknik Negeri Pontianak, dan Kejaksaan Tinggi Kalbar nantinya akan ditandai dengan pemberian surat kuasa khusus (SKK) oleh kedua perguruan tinggi kepada Kejaksaan Tinggi Kalbar, kata Godang Riadi.
Gebyar MTQ tingkat SLTA Dema IAIN Pontianak, Warek III Beri Kabar Baik untuk Para Juara
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Zaenuddin, MA,MA, membuka Gebyar MTQ DEMA IAIN Pontianak, tingkat SMA/MA sederajat se-Kota Pontianak dan Kubu Raya. Kegiatan yang berlangsung pada 9-10 Maret 2015 tersebut dilaksanakan oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak.
“Saya menyambut baik kegiatan MTQ ini. MTQ merupakan syiar yang sangat positif, dan menanamkan nilai-nilai al-Quran. Semoga al-Qur’an bukan hanya dibaca saat perlombaan, tapi akan lebih bermakna bila al-Qur’an diamalkan dalam kehidupan sehari-hari” ujar Zaenuddin.
Menurutnya penyelenggaraan MTQ dapat dijadikan agenda rutin setiap tahunnya, event ini relevan dengan wadah promosi IAIN Pontianak. Di samping itu, dengan adanya dukungan dari civitas akademika, maka para juara MTQ akan dimudahkan untuk masuk di IAIN Pontianak.
Sekarang ini Kementerian Agama RI sedang membuka pendaftaran calon mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) mulai 28 Februari s.d 25 April 2015. Bagi para pemenang lomba MTQ ini dapat mendaftar dan mengikuti seleksi melalui jalur SPAN-PTKIN secara gratis tanpa di test.
“Pada tahun ini dan mendatang banyak beasiswa akademik dan non akademik, Pada cabang Tilawah yang merupakan bagian seni adalah salah satu contoh non akademik yang bisa mendapatkan beasiswa di IAIN Pontianak”, ungkap Zaenuddin.
Penerima beasiswa sudah diperlebar kesempatan untuk penerimanya, terangnya, dari beasiswa miskin berprestasi menjadi beasiswa berprestasi yang diperuntuk bagi siapa saja mahasiswa yang berprestasi akademik dan non akademik.
Zaenuddin menyebut, alasan adanya perubahan penerima beasiswa, berdasarkan hasil evaluasi dan analisisnya, sampai saat ini peserta pendaftar beasiswa tidak maksimal, selain itu ada kecenderungan penerima beasiswa saat ini kurang serius, sehingga dijaring penerima beasiswa selanjutnya lebih kompetitif.
Jika sudah kompetitif, maka yang mendapatkan beasiswa merasa bahwa beasiswa tersebut tidak gampang mendapatkannya dan prestisius. Salah satu tujuan diberikannya beasiswa, adalah untuk mempercepat proses studi di IAIN Pontianak, sehingga tidak ada lagi mahasiswa penerima beasiswa namun lama selesai proses studinya.
Dia berpendapat informasi beasiswa yang disampaikannya sangat penting bagi para peserta yang saat ini masih menempuh pendidikannya di SLTA, sehingga peserta dapat berlomba secara baik untuk memperoleh prestasi dalam kegiatan MTQ yang diadakan oleh DEMA IAIN Pontianak.
Pada kesempatan yang sama, Fahrul Rizal, Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak, merasa bersyukur atas kerjakeras seluruh panitia dan berterima kasih kepada Kepala Sekolah yang mengirimkan utusan serta menyukseskan kegiatan ini.
“Alhamdulillah kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta. Kami bangga bisa menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat dan dapat membantu berkontribusi untuk mempromosikan IAIN Pontianak” ucapnya.
Fahrul Rizal melalui DEMA berencana untuk menyiapkan kegiatan serupa akan digelar dalam event yang lebih besar dan meriah yakni MTQ tingkat SLTA se-Kalimantan Barat. Sontak hal tersebut mendapat applause dan sorakan meriah dari peserta dan pengunjung.
Gebyar MTQ Tingkat SLTA itu ditutup secara resmi oleh Rektor IAIN Pontianak pada Selasa malam, tanggal 10 Maret 2015 dengan menetapkan MAN I Kota Pontianak terpilih sebagai juara umum.
Irjen Kemenag Hadiri Raker IAIN, beri Arahan & Saksikan Penandatangan Pakta Integritas Pejabat
Fakta integritas antikorupsi sebagai wujud komitmen untuk menciptakan dan mengimplementasikan good governance dan clean government. Hal ini merupakan komitmen pribadi untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada pemegangnya dengan sebaik-baiknya.
Sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan kinerja yang bersih, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), Rektor IAIN Pontianak, Wakil-wakil Rektor, diikuti kepala Biro AUAK, dan pejabat Fakultas dan struktural lainnya menandangani fakta integritas sebagai bentuk komitmen moral terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tugas yang melekat pada jabatan.
Irjen Kemenag RI, Moch. Jasin, dalam arahannya mengatakan, beberapa satker sudah membuat dokumen integritas berupa penandatangan fakta integritas yakni janji untuk jujur, dan tidak melakukan suatu penyimpangan yang sesuai dengan ketentuan adalah melanggar aturan.
Beberapa waktu yang lalu, ungkap Moch. Jasin menceritakan, badan litbang, Dirjen Pendidikan Islam, Dirjen penyelenggaraan ibadah haji, ini untuk apa, apakah perlu seremonial seperti ini, ujarnya bertanya? Kita perlu mengetahui potret fakta integritas secara utuh dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi.
Dalam kerangka pembangunan Zona Integritas (ZI) dan Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Ini suatu hal yang wajib dilaksanakan. Beberapa lembaga lainnya sudah memulai dan saling berlomba mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi.
Jasin, mengaku, jika melihat pelaksanaan reformasi birokrasi saat ini kemenag sudah ketinggalan beberapa tahun dalam pelaksanaan birokrasi pada kementerian dan lembaga yang sudah dimulai pada tahun 2007 lalu. Pelaksanaan reformasi birokrasi lebih dahulu dilakukan oleh Kementerian Keuangan, Mahkamah Agung, dan BPK.
Pada tahapan fakta integritas, Moch. Jasin, menerangkan, syarat untuk pengajuan untuk menjadi WBK dan WBBM pada Kementerian Agama harus mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK atas laporan keuangan.
Pada level satuan kerja unit Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, harus memilik fungsi dan peran layanan strategis, dan dianggap telah melaksanakan program-program reformasi birokrasi secara baik.
Dia menyebut, Saat ini, baru beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di lingkungan Kementerian Agama yang diikutkan pada program penilaian reformasi birokrasi masing-masing baru dua perguruan tinggi baik dilevel UIN, IAIN, dan STAIN, diantaranya; UIN Jakarta dan Yogjakarta, IAIN yaitu Sumatera Selatan, NTB, dan Kemudian STAIN Aceh dan Jember.
Jasin menegaskan, semua harus melaksanakan reformasi birokrasi, jika belum melaksanakan program reformasi birokrasi secara baik maka tidak akan dinominasikan atau tidak dipilih dalam penilaian sambil menunggu kesiapan.
Saat ini Kementerian Agama memiliki 120 satker yang menjadi piloting, di kalangan kampus harus mengetahui membaca update informasi secara nasional, apa yang terjadi sekarang dan program apa yang ada di Kementerian Agama sekarang, bahwa kita harus mencanangkan, mau dinilai, dan penilaian secara priodik dan tahunan.
Semua satker dan tingkat eselon I dan II harus ikut reformasi birokrasi sesuai tingkat kesiapannya, jika tidak maka akan tertinggal dan image lembaga menjadi tidak bagus atau tidak taat dan tunduk terhadap aturan dan undang-undang baru untuk memperbaiki lembaga.
Berdasarkan peraturan Nomor 52 tahun 2014, maka komponen pengungkitnya terdapat enam bagian, diantaranya; manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, Penguatan akuantabilitas kinerja, Penguatan pengawasan, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
Untuk menuju pada manajemen perubahan, IAIN Pontianak harus membentuk tim kerja pelaksanaan reformasi birokrasi, setiap satker setelah membuat tim kerja berhubungan secara online dengan Irjen dan Sekjen Kemenag, karena peran dari Irjen kemenag adalah penggerak integritas.
Selanjutnya adalah adanya dokumen rencana pembangunan zona integritas, yaitu perencanaan strategis masing-masing satker, dan dokumen fakta integritas yang telah ditanda tangani oleh seluruh masing-masing jajaran.
Dokumen lainnya adalah hal-hal yang menunjukkan penataan integritas, misalnya; membuat aturan yang paling baru yang berkaitan dengan beban kerja dosen merujuk pada Permendikbud Nomor 49 tahun 2014, SKP, dan lain-lain.
Berikutnya pungkas Moch. Jasin, adalah harus siap dievaluasi, secara internal akan dievaluasi oleh Irjen Kemenag.