Jasa Raharja Bersinergi Gelar Seminar Bersama

Jasa raharja

PT. Jasa Raharja Cabang Kalbar bekerjasama dengan Ditlantas Polda Kalbar, Pemprov Kalbar, Dishub Kalbar, Dinas PU provinsi Kalbar, Pontianak Post, dan STAIN Pontianak. Menyelenggarakan seminar Police & Jasa Raharja Go To Campus dengan tema: ”Budaya Keselamatan dan Tertib Berlalu Lintas”. Kegiatan ini diadakan di Gedung UPT Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak.

Jasa raharja#2Tidak kurang dari 200 mahasiswa STAIN dan Politeknik Negeri Pontianak dari berbagai jurusan yang menjadi peserta. Mahasiswa dari dua perguruan tinggi ini terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga dipenghujung acara, Seminar tersebut diselingi dengan stand up comedy dan door price yang memanjakan peserta seminar dengan berbagai macam hadiah menarik mulai dari helm, printer, laptop, hingga sepada serta berbagai macam hadiah menarik lainnya.

Seminar yang berlangsung dari pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang ini, mengangkat tema ”Budaya Keselamatan dan Tertib Berlalu Lintas”. Tujuan diadakan Police & Jasa Raharja Go To Campus adalah untuk lebih memasyarakatkan, serta mengoptimalkan Visi dan Misi Perusahaan kepada masyarakat dan ikut mendukung kegiatan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas.

Bapak Eko Setyanto, Kepala Cabang Jasa Raharja Kalbar dalam sambutannya mengatakan, Police & Jasa Raharja Go To Campus, merupakan kegiatan bersama dalam rangka sinergitas dan akselerasi dalam mendorong terwujudnya secara konkret, tidak saja dalam konteks terbentuknya perubahan mind-set akan pentingnya keselamatan berlalu lintas, tetapi juga diharapkan akan terbentuk pelopor-pelopor keselamatan berlalu lintas dikalangan civitas akademika sebagai salah satu unsur stakeholder dibidang lalu lintas.

Jasa raharja#4Dikatakan Bapak Eko Setyanto, Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diamanahkan untuk mengelola Undang Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Dalam melaksanakan fungsinya tidak hanya memberikan dana santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang umum, tetapi secara aktif terus meningkatkan peran dibidang pencegahan kecelakaan dan keselamatan berlalu lintas

Pada kesempatan yang sama Bapak Dr. Hermasnyah, M.Ag mewakili STAIN Pontianak memaparkan bahwa kesadaran lalu lintas harus dimulai dari diri sendiri. Diakuinya diera sekarang ini dapat dikatakan pelanggar lalu lintas adalah mayoritas orang berpendidikan dan bersekolah serta mengerti aturan berkendaraan.

Dr. Hermansyah, M.Ag, menjelaskan ada nilai yang berbeda diajarkan dibangku sekolah dengan dilingkungan masyarakat. Mengambil sebuah contoh siswa diajarkan tentang etika, peraturan, sikap disiplin dan lain sebagainya. Namun ketika pulang sekolah siswa di jemput oleh orang tua, kakak atau pun abang mereka tidak memberikan contoh dengan tidak melanggar lampu merah atau melanggar rambu lalu lintas yang ada.

Jasa raharja#3Dalam kesempatan tersebut, Pembantu Ketua III STAIN Pontianak berharap, sosialisasi dan terus mengkampanyekan kesadaran lalu lintas penting untuk tetap dilaksanakan, agar budaya keselamatan dapat terwujud sebagai suatu kebutuhan yang harus dikembangkan dan dijaga secara bersama-sama.

Diakhir acara, Kepala Cabang Jasa Raharja Provinsi Kalbar, memberikan cindra mata berupa gambar gedung kantor pusat jasa raharja kepada narasumber, dan kepada peserta dimeriahkan dengan pengundian Door Prize.




Wisuda 2013 Masih Didominasi Mahasiswa Tarbiyah

Yudisium Tar

Alumni STAIN Pontianak masih didominasi lulusan Tarbiyah, begitu pula pada wisuda yang dilaksanakan setiap tahunnya, serta tidak terkecuali pada wisuda mahasiswa tahap pertama pada bulan Mei tahun 2013 masih didominasi jurasan tarbiyah.

Yudisium Tar#2Ketua jurusan tarbiyah, Drs. Yusdiana, M.Si pada kesempatan memberikan kata sambutan dalam acara yudisium jurusan Tarbiyah menjelaskan, untuk kesekian kalinya STAIN Pontianak menggelar wisuda, wisudawan dan wisudawati kali ini ibarat asmaul husna yakni berjumlah 99 orang yang terdiri dari prodi PAI regular 51 mahasiswa, kelas khusus 8 mahasiswa, kelas kualifikasi 25 orang, dan mahasiswa prodi PBA sebanyak 15 orang.

Ketua jurusan tarbiyah mengingatkan kepada mahasiswa jurusan tarbiyah, “ke depan tantangan akan semakin berat, mahasiswa harus lebih tekun belajar mengingat standar penerimaan guru dipemerintahan minimal harus memiliki IPK 3,50”.

Untuk itu segenap civitas akademika jurusan tarbiyah juga berupaya meningkatkan kualitas agar kita menjadi lebih baik lagi. Jadi mahasiswa lulusan jurusan tarbiyah tidak hanya unggul dari sisi kuantitasnya tapi juga unggul secara kualitas dan mampu memenuhi standar pendidikan yang diamanatkan dalam undang-undang, ungkap Yusdiana.

Drs. Yusdiana, M.Si, merasa yakin apabila mahasiswanya mampu menguasai empat kompetensi guru yang sudah dibekalkan, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, dan mampu mengaplikasikan kemampuan dan ilmunya dengan baik maka alumni jurusan Tarbiyah tidak akan mudah kalah bersaing ketika berada di tengah masyarakat.

Yudisium Tar#3Pada kesempatan yudis­ium tersebut, Ketua Jurusan Tarbiyah mengucapkan terima kasih kepada orang tua/wali dari mahasiswa yang telah mempercayakan anaknya sebagai anak didik dan telah mengikuti studi di jurusan Tarbiyah.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Yusdiana sekali lagi berpesan kepada mahasiswanya setelah menjalani prosesi wisuda nanti, agar mampu mengaplikasikan kompetensi yang dimiliki ketika menjadi alumni kelak ditengah masyarakat.




Tahun Kedua Gelar Wisuda Dua Kali

Wisuda2

Untuk kedua kalinya STAIN Pontianak menggelar wisuda sebanyak dua kali dalam setahun, sebelumnya telah dilaksanakan pada tahun 2012 lalu. Gelaran wisudawan dan wisudawati tahap pertama tahun 2013 ini untuk pertama kalinya mewisuda program Pasca Sarjana Stain Pontianak sebanyak 8 orang.

Wisuda2#2Secara lebih rinci ketua panitia wisuda, Drs. H. Sohorman mengatakan wisudawan tahap pertama tahun ini berjumlah 128 mahasiswa. Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) berjumlah 85 Orang; Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ada 15 Orang. Jurusan Syari’ah Program Studi Ekonomi Islam (EI) berjumlah 16 orang. Jurusan Dakwah, Program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) berjumlah 3 orang dan Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) 1 orang.

Dikatakan ketua panitia, dalam wisuda tahun akademik 2013-2014 tahap pertama ini menghasilkan lulusan tercepat dan terbaik untuk masing-masing Prodi dan STAIN Pontianak. Juniansyah dan Nuraini menjadi yang terbaik dan tercepat Pascasajana. Yudi Arpandi terbaik PAI dan Rahban Nur Hadi, memperoleh predikat terbaik Tarbiyah, tercepat PAI dan tercepat Tarbiyah dan tercepat STAIN (3 th 2 bln). sementara Ahmad Rathomi, terbaik PBA, Iskandar tercepat PBA. Samuna Amini terbaik EI, dan tercepat Syariah. Romi Yati, terbaik KPI, terbaik Dakwah dan terbaik STAIN (IPK 3,90). Abdullah Tercepat KPI dan tercepat Dakwah.

Disamping itu juga akan dikukuhkan 4 (empat) orang dosen yang telah menyelesaikan studi jenjang S3 (Doktor) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, yaitu Dr. H. Yapandi Ramli, M.Pd; Dr.Rianawati, M.Ag; Dr.Hasbullah Diman, MA dan Dr.Istiqomah, M.A.

Wisuda2#3

Pelaksanaan wisuda di rumah adat Melayu Pontianak berlangsung hidmat. Melalui prosesi rapat senat terbuka, secara resmi dibuka oleh Ketua STAIN Pontianak, Dr.H.Hamka Siregar. M.Ag., mewisuda Sarjana S1 tarbiyah, Syari’ah, Dakwah dan pengukuhan Dosen S2/S3 dan tenaga Administrasi S1 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak tahun Akademik 2013/2014.

Dalam pidato terbuka, ketua Stain Pontianak mengucap­kan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang telah berhasil menyelesaikan studinya. Pada kesempatan yang sama, Dr. Hamka Siregar, M.Ag berharap proses alih status STAIN menjadi IAIN Pontianak cepat terlaksana, sampai saat ini proses tersebut sedang tahap ketiga.

Pada tahap pertama Kemenag sudah meloloskan atau memilih lima Stain yang akan beralih status, sedangkan tahap kedua verifikasi di Kemenpan, dan tahap ketiga yakni pembuatan PerPres yang saat ini masih digodok Segneg, ujar Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag menjelaskan.

Ketua Stain Pontianak juga menghimbau kepada wisudawan, agar tidak berhenti belajar dan tentunya kita berharap kegiatan wisuda kali ini menjadi wisuda yang terakhir kalinya yang digelar STAIN Pontianak, dan selanjutnya kita akan beralih status menjadi IAIN Khatulistiwa.




Roadshow Eagle Awards Metro Tv Kedua Kalinya Kunjungi STAIN Pontianak

top image

Eagle Awards Documentary Competition merupakan ajang pencarian sineas muda kreatif dalam pembuatan film dokumenter

Eagle Institute Indonesia dari Metro TV bekerjasama dengan STAIN Pontianak menyelenggarakan sebuah program bertajuk Eagle Awards Documentary Competition (EADC) 2013, yaitu program pelatihan dan pembuatan film dokumenter.

Eagle Award#2Dalam penyelenggaraannya EADC 2013 melakukan roadshow ke berbagai Perguruan Tinggi diseluruh wilayah Indonesia. Kampus STAIN Pontianak dipilih sebagai tujuan roadshow untuk yang kedua kalinya di kota Pontianak. Acara dibuka dengan pengenalan program film documenter Eagle Award. Berikutnya, para peserta akan dilatih tentang pembuatan film dokumenter yang akan dibina langsung oleh tim dari Metro TV.

Pada acara open ceremony (7/5) Dr. Hamka Siregar, M.Ag., ketua STAIN Pontianak dalam kata sambutannya mengatakan, momentum Eagle Awards Documentary Competition 2013 dengan tema harmoni Indonesia sangat relevan dengan masyarakat Kalbar yang berbeda-beda suku dan agama dan dengan perbedaan tersebut tidak menjadi sebuah ancaman dan kekerasan, oleh karena itu pesan-pesan harmoni Indonesia sangat perlu.

Selanjutnya, Dr. Hamka Siregar menegaskan bahwa STAIN Pontianak sangat terbuka dengan hal-hal seperti ini (Roadshow Eagle Award), untuk melahirkan karya ditengah kehidupan harmoni dan kedamaian dan berharap semangat dan tradisi Eagle Award tetap terjaga sampai ke depan.

Pada acara pembukaan, audiens juga disuguhkan Meet the Eagle yakni ajang diskusi interaktif dengan para sutradara dan alumni eagle awards, selanjutnya  nonton bareng Film Eagle Awards berupa pemutaran film terbaik eagle dari tahun 2005-2012. Salah satunya yang paling menonjol adalah pemutaran film dukomenter Gaung Sang Penakluk merupakan finalis tahun 2012 yang berasal dari Kalbar.

Eagle Award#3Selain pemutaran film “Gaung Sang Penakluk” yang disutradari Fransiska Rihardini & Mitchel Silvester Vinco finalis eagle award 2012 asal Kalbar, peserta juga berdiskusi langsung kepada vinco sapaan akrabnya yang juga merupakan alumni Eagle Award pada tahun lalu. Acara tersebut diisi oleh Endah W Sulistianti (Program Manager Eagle Institute Indonesia) yang mengadakan Screening Film & Coaching Clinic.

Pelatihan ini merupakan rangkaian acara dari Eagle Award Roadshow 2013 yang mengangkat tema “Harmoni Indonesia.” Adapun beberapa acara yang dijadwalkan pada Eagle Award Roadshow 2013 ini akan menggelar dua rangkaian acara yaitu Screening Film & Coaching Clinic. Pada hari pertama peserta akan diajak untuk screening film (nonton bareng) dokumenter Eagle Award. Sedangkan hari kedua untuk pelatihan pembuatan (coaching) film dokumenter.

Melalui program Eagle Awards ini, anak-anak muda diajak untuk peduli dan kritis terhadap keadaan disekitar mereka dan menjadikan mereka para sutradara dokumenter Indonesia, dan melalui pemikiran anak-anak muda, Eagle Awards mencoba mengajak masyarakat untuk melihat berbagai potensi bangsa Indonesia yang ada dibalik banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan demikian sinergisitas antara Eagle Awards dan anak-anak muda menghasilkan cerita inspiratif dari berbagai sudut pandang yang unik dan tegas.




Unimas Promosikan Studi ke Malaysia

UNIMASDalam lawatan beberapa utusan Univertas Malaysia (UNIMAS) ke STAIN Pontianak yang disambut oleh Dul Hadi selaku puket dua mewakili ketua STAIN Pontianak, untuk melakukan promosi dan sosialisasi UNIMAS untuk memperkenalkan diri kepada mahasiswa Kalbar yang ada di kota Pontianak beberapa program studi yang dapat ditempuh di UNIMAS.

UNIMAS#1Dulhadi, Puket II STAIN Pontianak menyambut baik kehadiran UNIMAS ke kota khatulistiwa untuk melakukan promosi dan sosialisasi dalam memperkenalkan UNIMAS kepada dosen-dosen dan mahasiswa mengenai berberapa program studi yang dapat ditempuh disana. Kami juga berharap dan membuka diri untuk melakukan kerjasama dengan UNIMAS. Ujarnya dalam memberikan sambutan.

Diwakili oleh Rusli Bin Ahmad, dekan pusat kemajuan pelajar Universitas Malaysia (UNIMAS), mengungkapkan tujuan UNIMAS berkunjung ke STAIN Pontianak dan beberapa perguruan tinggi yang ada di kota Pontianak adalah untuk membuka akses membangun jaringan sumber daya mahasiswa yang mantap dan handal baik di Malaysia maupun Indonesia.

Dikatakan Rusli bin Ahmad, pembangun sumber daya bukan hanya akademik yang bagus, akan tetapi mencari mahasiswa-mahasiswa juga jauh lebih penting. Bebepa metode dapat dilakukan antara STAIN dan UNIMAS salah satunya adalah program pertukaran pelajar maupun, program kunjungan (studi banding) mahasiswa ke UNIMAS, pertukaran dosen, ataupun kerjasama penelitian ujarnya.

UNIMAS#2UNIMAS sendiri memiliki 14.000 mahasiswa aktif dan menjadi perguruan tinggi yang ke delapan di Malaysia, banyak menawarkan program beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi. Peluang kerjasama ini sangat besar, UNIMAS dan Pontianak berada pada pulau yang sama, interaksi dan ukhuwah dapat dibangun lebih dekat, tambah Rusli bin ahmad.

Dalam diskusi diiskusi tersebut disampaikan juga begitu banyak program studi yang dapat ditempuh di UNIMAS, biaya yang terjangkau dan berbagai macam beasiswa bagi mahasiswa dan dosen yang ingin melanjutkan studi S1 maupun S2 dan S3.




Tania Romanoff, Tawarkan Kiat Sukses Kuliah di Negeri Paman Sam

taniaBerbagai aktivitas promosi telah dilaksanakan oleh Tania Romanoff, menjabat sebagai Wakil Konsul Kedutaan Besar AS di Jakarta sejak juli 2011. Dia bergabung dengan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2010 dan sebelum itu bekerja di industri telekomunikasi. Ms Tania Romanoff yang memiliki suami dan tiga anak juga tergabung di EducationUSA di Jakarta, sangat menyukai kesempatan untuk bepergian di seluruh Indonesia dalam rangka promosi pendidikan Amerika.

tania#1EducationUSA adalah jaringan global memiliki lebih dari 450 pusat bimbingan yang didukung oleh Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Dalam Negeri AS. Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan (ECA) selalu menumbuhkan sikap saling pengertian dan membangun hubungan baik antara AS dan negara-negara lain dengan mempromosikan hubungan pribadi, profesional, dan institusional antara warga negara serta organisasi swasta di AS dan di luar negeri, dan juga menyajikan sejarah, masyarakat, keragaman seni dan budaya AS ke seluruh warga pendatang. Jutaan calon siswa memperoleh kesempatan studi di AS melalui pusat EducationUSA setiap tahunnya.

Di Indonesia, EducationUSA dioperasikan oleh American Yayasan Efek Indonesia (AMINEF), sebuah yayasan non profit nasional, dan beberapa lembaga tuan rumah memiliki empat pusat EducationUSA di Indonesia: Jakarta, Medan, Surabaya, dan Malang.

Dalam kesempatan promosi EducationUSA ke STAIN Pontianak (19/4), Tania Romanoff berdiskusi dihadapan ratusan mahasiswa di ruang theater UPT STAIN Pontianak. Tania menyebutkan bahwa ini merupakan presentasi tentang pendidikan tinggi di Amerika Serikat, bagaimana perbedaan dan kesamaannya.

Diakui Tania, bagi kami di Dubes US, pendidikan di Indonesia juga penting, karna pendidikan merupakan kunci sukses keberhasilan di bidang ekonomi, dan keamanan di dunia. Oleh sebab itu promosi sering dilakukan di Indonesia dan berbincang-bincang dengan banyak mahasiswa dibeberapa provinsi di Indonesia untuk menawarkan bea siswa ke Amerika dan menawarkan orang Amerika untuk belajar di Indonesia sehingga menjadi hubungan baik Indonesia dan Amerika.

Tania Romanoff mengatakan Kementrian Pendidikan Amerika membuka peluang dan menerima mahasiswa internasional pada perguruan-perguruan tinggi di Amerika. Program studi yang ditawarkan pun cukup beragam mulai bidang sosial, sains, teknologi, budaya, ekonomi dan lain-lain, serta juga prodi keagamaan.

tania#2Menurutnya, lembaga pendidikan di Amerika sangat banyak sekali, mulai dari perguruan tinggi yang besar hingga perguruan tinggi yang kecil yang banyak diterdapat di Negara bagian Amerika. Mahasiswa internasional terbanyak disana adalah dari Cina, juga dari India dan Korea, serta mahasiswa terbanyak disana berasal dari Asia. Sedangkan mahasiswa Indonesia di Amerika kurang lebih sebanyak 7000 mahasiswa yang banyak terdapat di California dan Washington, akan tetapi disemua Negara bagian Amerika ada orang Indonesia.

Untuk pendaftaran masuk kuliah di Amerika biasanya dilakukan pada bulan Juni-Juli dan pada bulan Agustus-September aktivitas kuliah sudah dilaksanakan. Beasiswa yang ditawarkan pun cukup beragam untuk mahasiswa internasional, mulai dari bea siswa 100 persen hingga biaya murah. Nilai untuk masuk disana tidak mesti tinggi, dan biasanya bagi mahasiswa internasional yang masih kurang baik berbahasa inggris dapat mengikuti kursus selama 6 bulan hingga 1 tahun, tambahnya. Pilihan yang paling favorit bagi mahasiswa internasional disana adalah jurusan bisnis, engineering, biologi, dan kimia, politik, dan IT.

Pembaca tertarik untuk kuliah disana, mungkin anda dapat mengunjungi website http://www.educationusa.or.id untuk informasi lebih lanjut.




Promosi Tahun Ini Lebih Intensif

PromosiOleh: Fathan Mun’im, S.Ag.,MA

Informasi tentang pendidikan perguruan tinggi menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi pelajar yang telah usai melaksanakan ujian nasional. Keputusan untuk memilih perguruan tinggi mana yang dianggap mampu menghantarkan masa depan yang lebih baik, tentu akan menjadi pertimbang tersendiri.

promosi#1Dilain sisi, sejalan dengan momunten di atas, banyak lembaga perguruan tinggi melakukan promosi ke sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan kampusnya. Penglihatan seperti ini sudah menjadi program wajib tahunan bagi sebuah perguruan tinggi untuk memberikan pertimbangan secara serius dalam memikat calon mahasiswanya, dengan menampilkan apa yang menjadi daya tarik dari kampus tersebut menjelang penerimaan mahasiswa baru.

Dalam pandangan ketua tim promosi STAIN Pontianak, Fathan Munim, S. Ag, MA, mengungkapkan rencana strategis promosi pada tahun ini terlebih dahulu melakukan evaluasi promosi dari tahun-tahun sebelumnya. Setelah mempelajarinya, kami memutuskan untuk melakukan promosi-promosi langsung akan tetapi dengan pendekatan-pendekatan kegiatan.

“Kita tidak berbicara secara langsung mengenai STAIN Pontianak, akan tetapi dengan pendekatan kegiatan-kegiatan yang melibatkan siswa yang ada di kota Pontianak secara langsung dan lebih melakukan dengan pendekatan budaya yang mengandung unsur sosial dan keagamaan. Tujuannya untuk memperkenalkan, STAIN juga peduli dengan nilai-nilai budaya yang sedikit banyak masih mengandung nilai-nilai keislaman” jelas Fathan.

Dengan begitu, lanjutnya. Efeknya terhadap pelajar-pelajar juga tahu realita STAIN Pontianak, tidak hanya melihat dari luar, tetapi juga masuk menjadi bagian dan mereka tahu serta dapat melihat prodi-prodi atau jurusan-jurusan yang ada.

Jadi tambahnya, jika selama ini diketahui STAIN identik atau masih sebatas dengan pendidikan keagamaan, sekarang STAIN sudah punya prodi-prodi yang bisa mengakomodir dunia profesi dengan bekal kompetensi yang dimiliki, seperti; jurnalistik, publisistik, perbankan, keuangan, guru-guru agama dan lain-lain”.

Namun untuk langkah-langkah promosi di luar kota Pontianak, tim promosi melakukan road show silaturrahmi ke sekolah-sekolah yang diisi oleh tim promosi maupun dosen dari prodi masing-masing guna menjelaskan prodi yang ada maupun yang terbaru, serta menjelaskan peluang kerja untuk kedepannya. paparnya lebih detail.

Diakauinya, sistim pelaksanaan promosi pada tahun ini ke daerah-daerah tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi lebih intensif tidak hanya memberikan brosur ulang, tetapi juga mengumpulkan pelajar-pelajar dengan meminta waktu dari pihak sekolah untuk menjelaskan dan sekaligus melakukan dialog kepada siswa secara langsung yang disertai dengan pemutaran film dokumentasi. Sehingga mereka tidak hanya mendengar dengan penjelasan tetapi juga mengetahui gambaran tentang STAIN melalui audio visual.

Selain itu untuk melakukan promosi, tambah dia. Banyak hal juga yang dapat kita dilakukan. Mulai dari menyebarkan brosur, kalender, membuat press release di media massa dan internet serta road show ke sekolah-sekolah. Dari kegiatan promosi tersebut dapat menggugah persepsi pelajar-pelajar tentang STAIN, jika selama ini STAIN Pontianak dipahami terbatas tentang keagamaan, atau prodi-prodi yang ada bernuansakan Islam, tetapi tidak menafikan ilmu pengetahuan umum secara luas.

“Dari sisi prodi saja bisa kita ketahui bersama mulai dari pendidikan tarbiyah, muamalah, ekonomi Islam, bimbingan konseling Islam dan komunikasi penyiaran Islam tetapi mahasiswa juga mempelajari pendidikan secara umum, ekonomi, hukum dan perbankan secara umum, begitu juga konseling dan komunikasi juga secara umum sehingga mempelajari nilai keislaman disini menjadi nilai plus dibanding yang lainnya” ungkapnya meyakinkan.




P3M Optimis Percepatan KKL Terlaksana

KKL P3MKuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat yang mungkin tidak ditemukan dikampus, sekaligus sebagai proses pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat yang sedang membangun dan mengetahui keberhasilan dan permasalahan yang di hadapi.

KKL P3M#1.Pada tahun 2013 ini P3M STAIN Pontianak punya rencana tersendiri, yakni melakukan KKL 2 kali guna mendorong percepatan pada tahun berikutnya. Dimana pada KKL sebelumnya dilaksanakan oleh mahasiswa semester 8 maka pada tahun kedepan sudah dilaksanakan mahasiswa semester 6. Untuk itu pada tahun ini pada KKL pertama dilaksanakan oleh mahasiswa semester delapan dan pada KKL kedua pada bulan juni mendatang dilaksanakan mahasiswa semester enam.

Diungkapkan Luqman Hakim, M.Si (3/13) ketua panitia KKL yang juga merupakan wakil kepala P3M STAIN Pontianak, rasionalisasi dari percepatan ini adalah untuk meningkatkan indek prestasi mahasiswa, dan percepatan masa studi. Mahasiswa yang menyelesai studi dapat memproleh predikat Cumlaude tidak hanya memperoleh IPK 3,5 saja, akan tetapi juga dapat menyelesaikan studi maksimal 3,5 tahun.

Disamping itu, diakui juga oleh wakil ketua P3M STAIN Pontianak, bahwa rasio masa studi mahasiswa STAIN hingga akhir 2012 menunjukkan rata masa studi mahasiswa dilakukan sebanyak 11 semester yang seharusnya dapat dilaksanakan 8 semester. Hal ini berpengaruh pada penilaian BAN-PT terhadap akreditasi program studi yang ada di STAIN Pontianak.

Mengenai penetapan pelaksanaan KKL sebanyak 2 kali pada tahun ini, ditambahkan Luqman hakim, M.Si dari pihak P3M STAIN Pontianak sudah membicarakan hal ini pada level pimpinan dan masing-masing ketua jurusan dan ketua program studi, sementara untuk pelaksanaan percepatan ini sudah disepakati bersama.

Dengan percepatan KKL ini, “kami berharap kepada mahasiswa dapat memanfaatkan peluang yang diberikan akademik dan mendorong mahasiswa agar dapat mempercepat masa studinya di STAIN Pontianak” harap Luqman Hakim, M.Si.




Seminar Kearifan Lokal dan Hukum Adat

Seminar Nasional pascaKearifan Lokal dan Hukum Adat
Dalam Meningkatkan Tertib Hukum di Masyarakat

Kerjasama Antara Program Pascasarjana (PPs) STAIN Pontianak dengan Polda Kalimantan Barat yang dilaksanakan di Hotel Mahkota Pontianak

Digelarnya seminar “Kearifan Lokal dan Hukum Adat dalam Meningkatkan Tertib Hukum di Masyarakat” 20/3/2013 memiliki tujuan agar dapat melahirkan solusi penanganan konflik sosial. Ada tiga kunci dari seminar ini, (1) Kearifan lokal; (2) Hukum adat; dan (3) Meningkatnya tertib hukum di masyarakat. Disebutkan kearifan lokal, karena berbentuk tata aturan, norma, konsensus masyarakat secara turun-temurun, karena itu menurutnya fungsi hukum adat tidak boleh dipandang sebelah mata, karena jika hukum adat tidak diterapkan secara tepat, maka yang terjadi justru adalah kontraproduktif, papar Dr. H. Haitami Salim, M.Ag selaku moderator mengantar pembicaraan nara sumber.

Seminar Nasional pasca#1Drs. Anton Setiadi, SH., MH., Inspektur Jenderal Polisi sebagai pembicara mengungkapkan, bahwa penggunaan hukum adat sesungguhnya bisa ditelusuri sejak dulu. Lokal wisdom sendiri adalah gagasan atau pandangan setempat yang bernilai baik dan ditaati masyarakat.

Dia menegaskan bahwa hukum adat juga berhubungan dengan hal-hal yang nyata seperti jual beli, dan lain-lain. Bahkan penjajah Belanda ketika itu, misalnya Snouck Hugronje mengenalkan hukum adat sebagai nilai-nilai hukum yang tidak tertulis, namun ada di masyarakat sebagai kebiasaan. Dengan demikian hukum adat adalah ciri dari bangsa Indonesia yang mengenal hukum-hukum peninggalan atau warisan penjajah (kolonial).

Sementara, menurut Anton Setiadi, pembicara kedua. Negara Indonesia didirikan untuk mewujudkan pokok-pokok pikiran yaitu berdasarkan Ketuhanan YME, atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, bentuk negara persatuan, serta mewujudkan keadilan sosial. Karena itu timbulnya fenomena problematika hukum yang dihadapi adalah alasan pentingnya pengkajian hukum secara terus-menerus. Jadi untuk mencegah terjadinya kesenjangan hukum, maka tawaran kembali ke hukum adat merupakan tawaran yang logis. Hukum adat adalah hukum Indonesia dan hukum Indonesia adalah hukum adat.

Menanggapi pembicara sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra hadir sebagai narasumber dalam seminar itu berpendapat bahwa founding father kita sesungguhnya telah sependapat bahwa negara kita adalah negara hukum. Ada beberapa jenis hukum yang berlaku di negara kita yang dapat disebut, antara lain hukum adat, hukum Islam, hukum warisan kolonial sepanjang diterima masyarakat kita, dan konferensi-konferensi internasional yang diterima oleh masyarakat.

Timbul pertanyaan, bagaimana kita membangun filosofi hukum tersebut? Imbuh Yusril. Dikatakannya lebih lanjut, dalam prosesnya pembentukan hukum harus melalui mekanisme legislasi hukum. Hukum agamapun sedikit banyak dapat mempengaruhi hukum nasional. Demikian pula hukum adat.

Seminar Nasional pasca#2“Di bidang hukum publik idealnya hanya satu hukum berlaku untuk semua. Contoh UU lalu lintas yang menyeragamkan. Karena tidak mungkin dalam UU lalu lintas, satu suku berjalan atau berkendara sebelah kiri dan suku yang lain berjalan atau berkendara di sebelah kanan. Aturan berjalan atau berkendara di sebelah kiri atau kanan misalnya sesungguhnya diwarisi dari hukum kolonial. Jadi hukum nasional tidak masalah jika memang harus mengadopsi hukum agama, hukum adat, bahkan mungkin saja hukum yang telah diwariskan oleh penjajah pada kita” papar Yusril Ihza Mahendra menjelaskan.

Diakui Yusril Ihza Mahendra, bahwa hukum adat dapat diformulasikan atau dapat pula dirujuk oleh hukum nasional. Karena itu hukum adat dapat ditransform ke hukum nasional atau menjadi Perda. Pengalaman dari Aceh dan Papua mengisyaratkan bahwa hukum adat dapat menjadi solusi sejumlah konflik di masyarakat. Pengalaman ini dapat dijadikan teladan.

Pembicara selanjutnya, Prof. Dr. YC. Tambun Anyang, SH mengungkapkan bahwa negara kita sebagai negara hukum, sementara keadaan bangsa kita yang terdiri dari beragam etnis, yang masing-masing mempunyai hukum adat. Hukum adat merupakan aspek kebudayaan, tidak statis, melainkan dinamis, berubah sesuai kebutuhan hukum dari masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Faktor internal dan eksternal dapat saja menjadi faktor pendukung terjadinya perubahan.

Dalam seminar nasioanal ini, selain banyak menghadirkan pembicara yang berkompeten dibidangnya, juga diikuti dengan antusias oleh peserta yang hadir dari acara demi acara hingga berakhirnya.




10 Dosen Lulus Sertifikasi Tahun 2012

SerdosSertifikasi dosen merupakan program yang dijalankan berdasar pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah R.I No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen dan Peraturan Mendiknas RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen.

Serdos#1Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen. Program ini merupakan upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, dan memperbaiki kesejahteraan dosen, dengan mendorong dosen untuk secara berkelanjutan meningkatkan profesionalismenya. Sertifikat pendidik yang diberikan kepada dosen melalui proses sertifikasi adalah bukti formal pengakuan terhadap dosen sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi.

Sertifikasi dosen merupakan program yang dijalankan berdasar pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah R.I No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen dan Peraturan Mendiknas RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen Proses penilaianan akhir portopolio dilakukan oleh asesor, yang diusulkan oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi dosen setelah mengikuti pembekalan sertifikasi, dan mendapatkan pengesahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

PPMP (Pusat Penjamin Mutu Pendidikan) yang memfasilitasi penyelenggaraan sertikasi dosen STAIN Pontianak mengadakan acara penyerahan secara resmi sertifikat sertifikasi dosen tahun 2012 untuk  dosen yang dinyatakan lulus sertifikasinya, yang akan diberikan ketua STAIN Pontianak kepada dosen yang lulus sertifikasinya.

Dalam pengantarnya, Ketua Panitia Serdos Eka Hendri AR, M.Si  mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas lulusnya 100 persen, atau sebanyak 10 orang peserta sertifikasi dosen STAIN Pontianak tahun 2012.

Dalam acara ini, Ketua STAIN Pontianak Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag menyampaikan ucapan selamat kepada para dosen. Dalam arahannya ketua STAIN Pontianak mengajak, dengan adanya pemberian sertifikat pendidik kepada dosen merupakan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan, dan memperbaiki kesejahteraan dosen, maka sudah sewajarnyalah kita mensyukuri nikmat yang diberikan ini, tegasnya kepada para dosen yang menerima sertifikasi.

Dikatakan Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag, sertifikasi ini semoga dapat mendorong dosen untuk secara berkelanjutan meningkatkan profesionalismenya. Sertifikat pendidik yang diberikan kepada dosen melalui proses sertifikasi adalah bukti formal pengakuan terhadap dosen sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi.

Serdos#2Tak hanya itu, setelah lulus serdos selain mendapatkan uang tunjangan sebesar 1 kali gaji pokok yang diterima, dosen yang lulus sertifikasi kinerjanya akan terus dipantau dan ditingkatkan melalui kegiatan penilaian BKD (Beban Kerja Dosen). Jangan sampai terjadi ketika jenjang pendidikan dosen semakin tinggi, dosennya semakin susah mengikuti aturan, atau ketika kehidupan dosen makin sejahtera, mengajarnya menjadi malas. Mudah-mudahan itu tidak terjadi di dosen STAIN Pontianak, canda Ketua STAIN Pontianak.

Untuk itu kepada dosen yang telah bersertifikasi, ketua berpesan agar terus menerus meningkatkan profesionalitas sebagai dosen agar kualitas penyelenggaraan pendidikan di STAIN Pontianak nantinya juga turut meningkat dengan sendirinya.