IAIN Pontianak Apresiasi Fakultas dan Unit Berprestasi dalam Raker 2025

Singkawang (iainptk.ac.id), 26 Februari 2025 – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menutup Rapat Kerja (Raker) tahun 2025 dengan penuh prestasi dan apresiasi. Acara yang berlangsung di Hotel Dayang Resort, Kota Singkawang, ini ditutup secara resmi oleh Prof. Dr. H. Saifuddin Herlambang, S.Ag., M.A., selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (Warek II), yang mewakili Rektor IAIN Pontianak.

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dalam publikasi berita, Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., memberikan Penghargaan Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 kepada fakultas:

Terbaik 1 – Fakultas ushuluddin, Adab dan Dakwah – Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 dengan Jumlah 515 Berita.

Terbaik 2 – Fakultas Syariah – Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 dengan Jumlah 168 Berita.

Terbaik 3 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam- Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 dengan Jumlah 140 Berita.

Terbaik 4 – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan – Kategori Jumlah Berita Terbanyak Tingkat Fakultas Tahun 2024 dengan Jumlah 66 Berita.

Tak hanya dalam bidang publikasi, IAIN Pontianak juga memberikan Reward Tata Kelola Keuangan Tahun Anggaran 2024 sebagai bentuk penghargaan terhadap pengelolaan administrasi keuangan yang baik dan transparan. Dr. Fauziah, S.Pd., M.M., selaku Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Pontianak, menyerahkan penghargaan kepada unit terbaik dalam berbagai kategori, di antaranya:

 

01. Tercepat pengumpulan LPj dikelola oleh Fakultas syarian dan Perpustakaan
02. LPj Paling Rapi dikelola oleh Fakultas Syariah
03. Risiko temuan terendah dikelola oleh Pascasarjana, Fakultas Syariah, & Mahad Al Jamiah.
04. SPj Ormawa terbaik dikelola oleh Ormawa Fakultas Syariah dan Ormawa UKK Olah Raga.
05. SPj Perjadin terlengkap Tahap I dikelola oleh FTIK, FEBI, dan Fakultas Syariah.
06. SPj Prodi terbaik dikelola oleh Tadris Matematika, Akuntansi Syariah, Manajemen Bisnis Syariah, Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, & Laboratorium Fakultas Syariah
07. SPj terbaik untuk pengelolaan anggaran kurang dari 50 juta dikelola oleh FEBI, Pascasarjana dan LP2M.
08. SPj terbaik untuk pengelolaan anggaran 50 juta-100 juta adalah kegiatan KKL Nusantara yang dikelola oleh LP2M.
09. SPj terbaik untuk pengelolaan anggaran 100 juta-200 juta adalah kegiatan PKL yang dikelola oleh FUAD.
10. SPj tebaik untuk pengelolaan anggaran lebih dari 200 juta adalah kegiatan Raker Institut yang dikelola oleh LPM.

Apresiasi ini menjadi bukti nyata komitmen IAIN Pontianak dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kualitas publikasi akademik. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan seluruh fakultas dan unit kerja semakin termotivasi untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi kemajuan institusi.

 




Rapat Kerja IAIN Pontianak Dibuka di Singkawang, Bahas Strategi Pasca Efisiensi

Singkawang (iainptk.ac.id) 24 Februari 2025 — Rapat Kerja (Raker) yang diadakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak resmi dibuka pada 24 Februari 2025 di Hotel Dayang Resort, Kota Singkawang, oleh Rektor IAIN Pontianak. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 27 Februari 2025 dan diikuti oleh 112 pimpinan di lingkungan IAIN Pontianak.

Acara pembukaan Raker dipimpin oleh Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A. Dalam sambutannya, Prof. Syarif menekankan pentingnya pembahasan selama Raker, terutama dalam topik utama mengenai Optimalisasi Penggunaan Sarana dan Prasarana untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi. Kegiatan ini mengusung tema SDM Unggul, IAIN Berjaya, yang mencerminkan komitmen IAIN Pontianak dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

“Melalui rapat kerja ini, kita berharap dapat merumuskan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan pemanfaatan sarana dan prasarana di kampus, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di IAIN Pontianak,” ujar Prof. Syarif.
Arahan Rektor: Kemandirian dan Evaluasi Kinerja
Dalam kesempatan ini, Rektor juga menyoroti pentingnya kesadaran setiap unit untuk lebih mandiri dan tidak hanya bergantung pada alokasi anggaran dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran).
“Kita terbiasa bekerja dengan uang. Setelah dipangkas, kita harus sadar bagaimana kita bisa mandiri dan tidak selalu menjadi wayang dari DIPA,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Syarif menekankan bahwa Raker ini merupakan puncak dari evaluasi kinerja kampus secara menyeluruh. Beliau menegaskan pentingnya kesadaran kolektif dalam melakukan evaluasi diri. Rektor juga meminta Satuan Pengawasan Internal (SPI) untuk menyampaikan hasil evaluasi yang telah dilakukan, baik secara internal maupun eksternal.


Fokus pada Pengelolaan Anggaran dan Program Strategis
Selain itu, dalam Raker ini juga dibahas berbagai isu penting terkait pengembangan kampus, baik dari sisi sarana fisik, fasilitas pendidikan, maupun teknologi yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Rektor juga memberikan arahan terkait pelaksanaan anggaran tahun 2025 dengan menekankan transparansi dan efisiensi dalam penggunaannya. Beliau berharap anggaran tahun ini dapat digunakan secara optimal untuk mendukung target strategis kampus, terutama dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pengajaran.
Raker IAIN Pontianak ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi serta memberikan dampak positif bagi pengembangan kampus. Dengan optimalisasi sarana dan prasarana, diharapkan mahasiswa dan civitas akademika IAIN Pontianak dapat merasakan manfaat nyata dalam proses pembelajaran dan pengembangan keilmuan.

 




Optimalisasi Teknologi Digital, Pascasarjana IAIN Pontianak Gelar BIMTEK

Pontianak (iainptk.ac.id)  – Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pendidikan” pada 19 Februari 2025 di gedung rektorat lt.4. Kegiatan ini dihadiri oleh tenaga kependidikan, dosen, serta mahasiswa, dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan teknologi digital guna menunjang proses akademik dan administratif.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Zaenuddin, MA selaku Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta dan pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa di era digital saat ini, kebutuhan akan pelatihan seperti Bimtek menjadi sangat penting, tidak hanya bagi tenaga kependidikan tetapi juga bagi dosen dan mahasiswa.

“Bimbingan teknis ini diadakan sebagai bentuk respons terhadap perkembangan zaman. Pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan akademik. Baik tenaga kependidikan, dosen, maupun mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan sistem berbasis digital guna mendukung peningkatan mutu pendidikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa manfaat dari Bimtek ini adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penerapan teknologi digital dalam berbagai aspek pendidikan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta dapat lebih mudah mengakses dan memanfaatkan layanan berbasis digital, baik dalam administrasi akademik maupun dalam pembelajaran.

“Kami berharap melalui Bimtek ini, sistem pelayanan akademik berbasis digital di lingkungan Pascasarjana IAIN Pontianak semakin optimal. Selain memudahkan tenaga kependidikan dalam memberikan layanan, dosen dan mahasiswa juga dapat memperoleh akses informasi dengan lebih cepat dan efisien,” tambahnya.

Wakil Rektor I IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) bertema Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pendidikan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penerapan teknologi digital dalam proses pembelajaran, khususnya yang berbasis Massive Open Course (MOC). Dr. Ali Hasmy juga menyampaikan bahwa layanan akademik di IAIN Pontianak, termasuk di program pascasarjana, telah berbasis digital, sehingga dapat menjadi contoh dalam penerapan teknologi dalam pendidikan. Selain itu, beliau menggarisbawahi bahwa pelaksanaan perkuliahan harus dilakukan secara maksimal melalui platform Zoom untuk memastikan efektivitas pembelajaran daring.

Dengan terselenggaranya Bimtek ini, Pascasarjana IAIN Pontianak terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi tantangan era digital dan mendukung transformasi pendidikan berbasis teknologi. Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh civitas akademika dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses akademik di lingkungan perguruan tinggi.

Penulis : Tim Publikasi Pascasarjana




IAIN Pontianak Selenggarakan FGD Pejabat Fungsional Penyetaraan Kemenag Kalbar

Pontianak (iainptk.ac.id) — IAIN Pontianak menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pejabat Fungsional Penyetaraan Kementerian Agama Wilayah Kalimantan Barat dengan tema “Menggali Potensi dan Kendala untuk Mewujudkan Optimalisasi Peran dan Profesionalisme.”

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si.; Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H. Kaharudin, S.Ag.; serta 35 pejabat fungsional penyetaraan dari IAIN Pontianak dan Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat. Acara berlangsung di Hotel Orchard Gajah Mada, Pontianak, pada Kamis (13/2/2025).

Dr. Ali Hasmy menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momen bagi peserta untuk berbagi pengalaman terkait kebijakan penyetaraan. Hasil diskusi ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi yang nantinya akan disampaikan kepada pemangku kebijakan.

“Saya berharap kegiatan ini dapat menyerap perspektif para pejabat yang mengalami kebijakan ini, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi. Tujuannya adalah untuk mencapai kinerja birokrasi yang optimal demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Kanwil Kalimantan Barat mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting karena membahas langsung tugas dan tanggung jawab pejabat fungsional.

“Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan kebijakan ini, tetapi tetap bersemangat dalam bekerja,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, “Saya berharap kita dapat menemukan berbagai cara untuk meningkatkan pangkat kepegawaian, namun tetap berfokus pada peningkatan kinerja dan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat.”

Adi Mulyono, S.Sos., selaku Analis SDM Aparatur, selalu Ketua penyelenggara kegiatan menyampaikan bahwa FGD ini merupakan inisiatif untuk menindaklanjuti kebijakan penyetaraan pejabat fungsional sedang berjalan dan menunjukan fenomena belum mencapai tujuan kebijakan secara optimal, sehingga disinergikan dengan penelitian tesis dengan tema Implementasi Kebijakan Penyetaraan Jabatan di Wilayah Kalimantan Barat. Sinergi kebutuhan organisasi dan kebutuhan kajian ilmiah mendapat dukungan penuh dari Bapak Rektor IAIN Pontianak Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag, MA, beserta jajaran Pimpinan dan tidak terlepas juga dukungan Bapak Kakanwil Kemenag Kalbar Bapak Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I beserta jajaran pimpinannya.

“Kegiatan ini menjadi wadah bagi kita untuk berbagi kondisi faktual yang dirasakan mengenai potensi dan kendala yang selama ini dihadapi, dengan harapan dapat menemukan solusi terbaik demi optimalisasi kinerja pejabat fungsional,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa hasil FGD ini akan menjadi rekomendasi bagi pimpinan dalam merumuskan kebijakan secara berjenjang di masing-masing satuan kerja (satker). Bahkan, tidak menutup kemungkinan hasilnya akan diusulkan sebagai kebijakan nasional. Hasil FGD ini juga akan menjadi bagian penting dari Tesis dengan tema Implementasi Kebijakan Penyetaraan Jabatan di wilayah Kalimantan Barat, yang ditargetkan akan dipublikasikan juga dalam jurnal ilmiah terakreditasi.

Selain itu, dalam jangka panjang, outcome yang diharapkan adalah lahirnya kesadaran bersama mengenai berbagai potensi dalam jabatan fungsional yang masih dapat dikembangkan yang mampu melahirkan produktivitas dan profesionalitas yang bersumber dari proses internalisasi secara personal pejabat penyetaraan.

Kegiatan telah berlangsung secara dinamis dan diwarnai diskusi hangat dipandu oleh fasilitator Adi Mulyono dan menghasilkan catatan-catatan penting sebagai rekomendasi sesuai aspirasi dan kondisi yang dihadapi pejabat penyetaraan. Salah satu peserta FGD Suhaimi, M.Pd setelah selesai kegiatan memberikan tanggapan atas kegiatan ini. “Secara keseluruhan, kegiatan yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik. Target-target yang ingin dicapai dari kegiatan ini sudah sesuai dengan harapan. Harapan yang dimaksud adalah bagaimana merumuskan kembali (reformulasi) pejabat fungsional hasil penyetaraan dengan pekerjaan atau kompetensi yang selama ini mereka geluti, agar dikembalikan sesuai dengan tugas dan fungsi (tusi) mereka. Dengan demikian, ke depan, semangat pemerintah dalam melakukan reformasi birokrasi dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan awal,” ujarnya.

Suhaimi melanjutkan, “Hasil rekomendasi ini juga harus disampaikan dan dipahami oleh pimpinan satuan kerja (Satker) terkait pola pikir mereka terhadap semangat reformasi birokrasi. Dengan begitu, pejabat fungsional hasil penyetaraan tidak lagi menjadi korban akibat pola pikir lama. Akibatnya, para pejabat fungsional tidak fokus pada pekerjaan fungsionalnya, tetapi masih disibukkan dengan pekerjaan strukturalnya,” pungkasnya.

Harapan perubahan yang lebih baik untuk jabatan fungsional penyetaraan, sesuai rekomendasi FGD juga diungkapkan oleh Dian Pramudya, SE pengelola pengadaan barang/jasa ahli muda Bagian TU Kemenag Prov. Kalbar.

Selain itu, H. Nursahid, S.Ag., selaku Analis Kebijakan Ahli Muda pada Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Kalbar, menyampaikan, “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia dan penyelenggara FGD ini. Alhamdulillah, kami mendapatkan pencerahan yang luar biasa, dan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini karena manfaatnya sangat luar biasa, terutama dalam memotivasi kami yang tadinya sudah agak lemah akibat berbagai macam tugas, kegiatan, dan lain sebagainya yang harus kami kerjakan. Kini, kami kembali bersemangat untuk terus bekerja dan berusaha agar menjadi lebih baik ke depannya, terutama dalam hal kenaikan pangkat, jabatan, dan lain sebagainya”.

Penulis : Abd. Hasan

Editor : Bambang

 




IAIN Pontianak Perkuat Komitmen Inklusi, Gratiskan UKT dan Dirikan Unit Layanan Disabilitas

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pada Selasa, 11 Februari 2025, IAIN Pontianak menerima audiensi mengenai minat mahasiswa disabilitas berkuliah di IAIN Pontianak. Pertemuan ini dihadiri oleh empat calon mahasiswa penyandang disabilitas yang didampingi oleh Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Zamhari Abdul Hakim, Ketua National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Mustaat Saman, S. Hut., Pembina LPI Arrahmah, serta orang tua / wali dari calon mahasiswa.

Ketua PPDI, Zamhari Abdul Hakim, menyampaikan harapannya agar semakin banyak penyandang disabilitas, termasuk tuna rungu, yang melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN Pontianak.

“Harapan kami agar teman-teman disabilitas lebih giat untuk melanjutkan kuliah di IAIN Pontianak. Kampus ini telah membuka ruang bagi mereka dan memberikan kesempatan yang sama,” ujarnya.

Ketua NPCI, Mustaat Saman, menegaskan bahwa IAIN Pontianak menjadi kampus pertama yang memberikan ruang bagi mahasiswa disabilitas untuk mengakses pendidikan lebih tinggi.

“Terima kasih kepada IAIN Pontianak yang telah menjadi kampus inklusi, memberikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas. Kami berharap teman-teman tuna rungu dan disabilitas lainnya bisa bergabung di sini. Insyaallah, kami akan membantu penyediaan Juru Bahasa Isyarat (JBI) untuk mendukung pembelajaran mereka,” ungkapnya.

Pembina LPI Arrahmah, Ichwani, juga mengapresiasi langkah IAIN Pontianak dalam mengakomodasi kebutuhan mahasiswa disabilitas.

“Mereka memiliki keinginan, kemampuan, dan bakat yang harus dikembangkan. Kami berharap kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan oleh para penyandang disabilitas untuk meraih pendidikan tinggi,” katanya.

Kepala Bagian Umum dan Pengembangan Lembaga (ULA), Muhammad Syahrun, SE., MM., mengakui bahwa IAIN Pontianak masih memiliki keterbatasan dalam sarana dan prasarana yang ramah disabilitas. Namun, kampus terus berupaya melengkapi fasilitas yang dibutuhkan secara bertahap.

“Kami menangkap semangat kawan-kawan disabilitas untuk melanjutkan pendidikan. Meskipun masih ada keterbatasan fasilitas, kami berkomitmen untuk terus memperbaiki dan melengkapi akses pendukung bagi mereka,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Rektor IAIN Pontianak mengeluarkan kebijakan pembebasan UKT bagi mahasiswa disabilitas serta pendirian Unit Layanan Disabilitas (ULD) sejak 2023. Selain itu, mata kuliah Pendidikan Inklusi juga akan mulai diterapkan untuk memperkuat wawasan dan pemahaman mahasiswa terhadap konsep inklusi di dunia pendidikan. Selain itu pembangunan gedung baru juga sudah dilengkapi dengan beberapa akses yang memudahkan bagi disabilitas, seperti lift, tangga landai, dan toilet khusus.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




IAIN Pontianak Siap Dukung Zero Konflik Pontianak

(iainptk.ac.id) — Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan IAIN Pontianak bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama didampingi Kepala Biro AUAK, Dekan FEBI, Direktur Pascasarjana, dan utusan Rumah Moderasi menerima kunjungan Tim Jatim Satu New bersama FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Kabupaten Pasuruan di ruang kerja Rektor pada Selasa, 14 Januari 2025.

Kunjungan ini menindaklanjuti permohonan dari Tim Jatim Satu New bersama FPK Kabupaten Pasuruan untuk mendukung penulisan kegiatan FPK dalam membangun pembauran kebangsaan antar suku dan etnis di Indonesia.

Prof. Dr. H. Saifuddin Herlambang, M.A., yang mewakili Rektor, mengucapkan selamat datang kepada Tim Jatim Satu New, pengurus FPK, dan Kesbangpol Kota Pontianak. “Kami siap bekerja sama dalam merajut kerukunan,” ujarnya.

Di sela-sela sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar pada kunjungan mendatang, IAIN Pontianak telah beralih status menjadi UIN Pontianak, sebagaimana yang sedang diupayakan.

Anis Hidayatie, S.Ag., selaku Pimpinan Perusahaan Jatim Satu News sekaligus Bendahara FPK Kabupaten Pasuruan, dalam sambutannya menyatakan apresiasi kepada IAIN Pontianak. “Saya secara khusus akan menulis tentang transformasi IAIN Pontianak menjadi UIN Pontianak sebagai bentuk penghargaan,” ungkapnya.

Beliau juga menambahkan bahwa FPK berkomitmen untuk menjaga keutuhan Indonesia dengan membangun kerukunan dan pembauran antar etnis dalam satu forum.

Sementara itu, Thedy dari Kesbangpol Kota Pontianak menyampaikan, “Kesbangpol selalu memfasilitasi kegiatan FPK Kota Pontianak, baik berupa dialog maupun kegiatan kerukunan atau pembauran masyarakat, karena masyarakat Kota Pontianak sangat multikultural,” jelasnya.

Syamsul Hadi, pengurus FPK Kota Pontianak, menyebutkan bahwa kehadiran FPK telah membantu menyelesaikan konflik dengan cepat bersama para tokoh etnis sehingga konflik tidak melebar dan meluas. “Hal ini mendukung terwujudnya Kota Pontianak yang rukun dan harmonis antar etnis,” ungkapnya.

Diskusi yang berlangsung hangat ini bertujuan untuk bersama-sama menghadirkan dan merawat kerukunan di Indonesia pada umumnya, serta menjadikan Kota Pontianak khususnya terbebas dari konflik atau yang disebut Zero Konflik.

Penulis: Heriansyah




Wakil Rektor III Gelar Rapat Koordinasi Evaluasi dan persiapan Kegiatan Tahun 2025

Pontianak (iainptk.ac.id) – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., memimpin rapat koordinasi evaluasi kegiatan dan persiapan Rapat Kerja (Raker) 2025 pada Senin, 13 Januari 2025.

Kegiatan berlangsung di ruang rapat Wakil Rektor III, Gedung Rektorat, dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Kepala Biro AUAK, Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik, Kepala Satuan Pengawas Internal, perwakilan Lembaga Penjaminan Mutu, bagian Akademik dan Kemahasiswaan, serta perwakilan dari seluruh fakultas dan pascasarjana.

Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sepanjang tahun 2024 dan menyusun proyeksi program untuk tahun 2025. Dalam penyampaiannya, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., memaparkan sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan pada 2024, termasuk Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF), Research Camp, Student Mobility, dan Visiting Class.

“Ini adalah ikhtiar dari Jalur 3 sebagaimana yang diamanahkan oleh rektor. Setiap kegiatan harus dievaluasi secara menyeluruh, baik di tingkat fakultas maupun pascasarjana,” ujarnya.

Beliau juga mengungkapkan proyeksi keberlanjutan beberapa program strategis untuk 2025. Program seperti Student Mobility, BUAF, Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB), dan Research Camp direncanakan akan kembali dilaksanakan dalam beberapa bulan mendatang sebagai bagian dari upaya meningkatkan akreditasi kampus dan membangun jejaring internasional.

Menyikapi paparan tersebut, Dr. Ridwansyah, M.Si., Kepala Biro AUAK, memberikan apresiasi terhadap berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan. “Kegiatan yang diadakan oleh Jalur 3 ini sangat luar biasa. Program-program tersebut mampu membawa mahasiswa kita meraih prestasi di kancah internasional,” ungkapnya.

Rapat ini menjadi momen penting untuk menyatukan langkah strategis antara fakultas, pascasarjana, dan unit kerja lainnya dalam menyusun agenda 2025. Dengan evaluasi yang mendalam dan rencana yang matang, IAIN Pontianak optimis dapat terus meningkatkan kualitas akademik dan kerja sama internasional di tahun mendatang.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




Kinerja Gemilang 2024, IAIN Pontianak Siapkan Program Unggulan untuk 2025

Pontianak (iainptk.ac.id) – Mengawali tahun anggaran 2025, Rektor dan jajaran pimpinan IAIN Pontianak mulai melakukan konsolidasi dan akselerasi dalam tata kelola implementasi program kerja dan anggaran. Wujud konsolidasi dan akselerasi pimpinan ini diwujudkan melalui pengkajian target capaian perjanjian kinerja (Perkin) antara Rektor dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama tahun anggaran 2025. Pembahasan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat pada 8 Januari 2025.

Rapat pembahasan ini dimoderatori oleh Dr. H. Ridwansyah, M.Si., selaku Kepala Biro AUAK, yang diawali dengan penyampaian sekelumit informasi penting mengenai realisasi anggaran per 31 Desember 2024 yang mencapai 98,32%. Beliau menegaskan kembali bahwa capaian ini lebih baik dibandingkan tahun anggaran 2023 yang mencapai 97,88% dan berhasil meraih peringkat I sebagai satuan kerja (satker) dengan penilaian kinerja anggaran terbaik tahun 2023.

Informasi penting yang ditambahkan beliau sekaligus menjadi bentuk laporan kepada Rektor adalah terkait pelaksanaan anggaran 2025, yang mencakup adanya program Automatic Adjustment (AA) atau istilah lain dari pemblokiran anggaran sebesar 50% dari total keseluruhan akun belanja 524xxx (perjalanan dinas termasuk paket rapat) di IAIN Pontianak. Hal ini tidak hanya dialami oleh satker IAIN Pontianak, tetapi juga seluruh satker di bawah Kementerian Agama RI. Menurut Kepala Biro AUAK, kondisi ini harus dijadikan sebagai peluang dan tantangan (opportunity and challenge) untuk meningkatkan kinerja anggaran, bukan malah menjadi alasan stagnasi.

Selanjutnya, beliau kembali menyampaikan fokus pembahasan terkait target Perkin tahun 2025 yang dipimpin oleh Rektor, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A. Dalam pembukaan pembahasan, Rektor mengingatkan bahwa idealnya Perkin merupakan turunan dari rencana strategis (Renstra) eselon I, yang mana Renstra eselon I adalah turunan dari Renstra Kemenag. Perkin dan Renstra bukanlah dokumen yang berdiri sendiri, tetapi memiliki relevansi yang kuat.

Untuk pencapaian target Perkin tahun 2025, Rektor menginisiasi pembentukan tim perumus yang terdiri atas para wakil rektor, dekan, direktur, kepala pusat, ketua lembaga, dan pimpinan unsur unit lain yang terkait. Hal ini dilakukan karena Rektor melihat adanya perbedaan beberapa indikator antara Perkin 2024 dan Perkin 2025. Beliau menegaskan kembali bahwa Perkin adalah bagian penting dari rencana pelaksanaan anggaran yang konsekuensinya menuntut penyesuaian program jika terjadi ketidaksinkronan.

Di sela-sela penyampaian informasi ini, Rektor menginstruksikan fakultas-fakultas untuk kembali menargetkan program studi (prodi) yang potensial menuju akreditasi unggul, seperti Prodi PGMI dan PIAUD di FTIK, Prodi IAT dan PI di FUAD, Prodi MBS di FEBI, serta MES di Pascasarjana. Terkait target prodi unggul sebagai salah satu indikator Perkin, Prof. Dr. Edi Kurnanto, M.Pd., selaku Ketua LPM, menambahkan informasi bahwa berdasarkan hasil simulasi Asesmen Lapangan (AL) oleh asesor eksternal, AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi) masih berada pada skor 352.

Capaian ini, menurut Rektor, harus diupayakan untuk ditingkatkan mulai saat ini dengan mengumpulkan evidence yang kemungkinan berasal dari hasil penelitian dan pengabdian yang belum terinventarisasi. Semoga upaya serius ini dapat meningkatkan skor asesmen lapangan saat visitasi kelak.

Penulis : Novi / BEP

Editor : Bambang




Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak Mulai Sesi Kedua dengan 467 Mahasantri

Pontianak (iainptk.ac.id) – Program Mahad Sesi 2 Tahun Akademik 2024/2025 resmi dimulai pada Senin, 6 Januari 2025 di Aula Abdurrani IAIN Pontianak.

Kegiatan pembukaan berlangsung meriah dan dihadiri oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Mudir Ma’had Al-Jami’ah, Dr. Muh Gitosaroso, S.Ag., M.Ag., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Dr. H. Yapandi, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Dr. Sahrani, S.E.I., M.Pd., serta perwakilan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Eko Bahtiar, S.E.Sy., M.E.I.

Sesi kedua ini merupakan bagian dari tiga sesi yang telah direncanakan oleh Ma’had Al-Jami’ah. Sesi pertama yang telah selesai menjadi tolak ukur dalam menyempurnakan pelaksanaan sesi kedua dan ketiga. Regulasi registrasi mengalami perubahan signifikan, dari yang sebelumnya hanya dilakukan sekali di awal semester, kini dilaksanakan hampir setiap empat bulan sekali dalam satu angkatan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi mahasantri baru melalui kerjasama pengelola Ma’had Al-Jami’ah.

Dr. Muh Gitosaroso selaku Mudir Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak menyampaikan bahwa jumlah total mahasantri sesi kedua mencapai 467 orang, terdiri atas 206 laki-laki dan 261 perempuan. Dari jumlah tersebut, 355 mahasantri telah melakukan registrasi (76 laki-laki dan 251 perempuan), sementara 27 orang berhalangan hadir karena uzur syar’i, dan 130 lainnya belum melakukan registrasi. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Wakil Dekan yang hadir, mengingat sertifikat Ma’had merupakan salah satu syarat untuk penyelesaian skripsi.

Sebanyak 17 mahasantri dari sesi pertama melanjutkan program mukim untuk mendukung kegiatan Ma’had Al-Jami’ah. Tugas mereka meliputi menunjang kegiatan Ma’had, mengikuti tata tertib, serta mendukung bimbingan BTQ dengan menjadi pelopor tahsin. Kegiatan utama Ma’had Aljamiah mencakup pembelajaran BTQ dan Ta’lim Alafkar.

Pembelajaran BTQ dibimbing langsung oleh 7 Musrif dan Musrifah, dengan didampingi 32 Mudabbir dan Mudabbirah. Sementara itu, Ta’lim Alafkar dilaksanakan oleh 22 tutor untuk 11 rombongan belajar (rombel), yang berlangsung setiap malam setelah Isya. Tutor-tutor ini direkomendasikan oleh fakultas, Musrif/Musrifah, serta pondok pesantren mitra di Pontianak. Program pembelajaran sesi kedua dijadwalkan berlangsung dari 13 Januari hingga 18 April 2025 dengan total 12 pertemuan.

Dalam sambutannya, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menegaskan pentingnya program Ma’had Al-Jami’ah sebagai bagian dari regulasi pemerintah untuk perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN).

“Program ini bukan sekadar kebijakan lokal, tetapi merupakan komitmen nasional untuk mencetak mahasiswa yang tidak hanya cakap membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami ilmu agama dan mampu menjadi imam di masyarakat,” ujarnya.

Beliau juga menyampaikan harapan besar Rektor IAIN Pontianak agar seluruh mahasantri memanfaatkan program ini untuk meningkatkan kompetensi dalam membaca Al-Qur’an sesuai tajwid dan makharijul huruf, serta memahami praktik-praktik ibadah sehari-hari.

Dengan dimulainya sesi kedua ini, diharapkan seluruh mahasantri dapat menjalani program Ma’had Al-Jami’ah dengan baik dan mencapai target yang telah ditetapkan.

Penulis : Nanang Fajar Mukhsoni
Editor : Bambang




Kolaborasi Pelayanan Bantuan Hukum Gratis antara PKBH Al-Jami’ah IAIN Pontianak dan Pengadilan Agama Ketapang

Ketapang (iainptk.ac.id) – PKBH Al-Jami’ah IAIN Pontianak baru-baru ini mengukuhkan kolaborasi dengan Pengadilan Agama Ketapang dalam upaya memberikan pelayanan bantuan hukum gratis kepada masyarakat. Seremoni penandatanganan kerjasama ini berlangsung di Pengadilan Agama Ketapang dan dihadiri oleh Ketua Pengadilan, Masturi, SH., serta Ketua PKBH Al-Jami’ah IAIN Pontianak, Vinna Lussiana, SH., M.Kn. Selain itu, hadir pula Ketua PKBH Al-Jami’ah IAIN Pontianak cabang Ketapang, Masturi, SH., yang akan bertugas di Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) PA Ketapang. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 2 Januari 2025 ini turut dihadiri oleh jajaran pengurus dari kedua institusi.

Achmad Sarkowi, SHI., Ketua Pengadilan Agama Ketapang, mengungkapkan harapannya agar kesepakatan ini dapat mempermudah akses keadilan bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu. “Kami berharap program ini menjadi wadah bagi para alumni Fakultas Hukum Syariah IAIN Pontianak untuk mempraktikkan ilmu yang diperoleh dan mengembangkan keterampilan di bidang hukum. Kami berharap PKBH Al-Jami’ah IAIN Pontianak dapat memberikan layanan hukum secara maksimal di Posbakum PA Ketapang,” ujarnya.

Sementara itu, Vinna Lussiana, SH., M.Kn., berharap kerjasama ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. “Dengan kolaborasi ini, kami ingin Posbakum beroperasi secara efektif dan efisien, sehingga mampu membantu masyarakat yang memerlukan layanan hukum, baik dalam bentuk konsultasi maupun pendampingan, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Kami mendelegasikan dua alumni Fakultas Syariah IAIN Pontianak, yaitu Masturi, SH., dan Rama Fatihul Husna, SH., untuk memberikan pelayanan intensif di Pengadilan Agama Ketapang,” jelasnya.

“Kami berkomitmen untuk memberikan layanan hukum gratis yang terbaik bagi masyarakat yang kurang mampu,” tambahnya.

PKBH Al-Jami’ah IAIN Pontianak adalah lembaga yang didirikan dengan tujuan mengabdi kepada masyarakat di bidang konsultasi dan bantuan hukum. Lembaga ini terus berupaya mengembangkan jalinan kerjasama dengan berbagai organisasi pemerintahan dan swasta yang bergerak dalam penegakan hukum, agar manfaat kolaborasi dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat di Kalimantan Barat.

Penulis : Abd. Hasan

Editor : Bambang