Tampil dengan performa terbaik, Surya Arianingsih Sukses Memukau Juri

Juri memberikan pujian terhadap semangat dan pembawaan Surya. Mereka juga mengapresiasi tema yang disampaikan dengan cara yang begitu sistematis.

Namun, juri juga memberikan saran kepada Surya, antara lain untuk menyertakan dalil hadis dalam presentasinya, memperbaiki bacaan Qur’an, dan mengatur ritme informasi agar tidak selalu tinggi.

Surya menyatakan bahwa semua peserta tampil maksimal dalam babak final ini. Penampilan, ekspresi, intonasi, dan narasi mereka sangat mengagumkan. Namun, ia menyadari bahwa semua peserta pasti mendapatkan masukan dan saran dari dewan juri.

Bob Andrian, S.Th.I., M.Sos, sebagai pendamping dari IAIN Pontianak, menyampaikan bahwa pelaksanaan hari tersebut berjalan lancar sesuai prosedur dan ketentuan yang telah disepakati sejak tahap Technical Meeting (TM). Ia juga mencatat bahwa para peserta dari IAIN Pontianak, termasuk dalam cabang daiyah, telah berusaha tampil maksimal meskipun masih terdapat catatan positif dari dewan juri.

“pelaksanaan hari ini, alhamdulillah berjalan lancar sesuai prosedur. Selain itu juga ketentuan yang disepakati saat TM, dan peserta dari iain cabang daiyah juga terlihat sulit tampil maksimal meskipun masih banyak catatan positif dari dewan juri,”tuturnya.

Selain itu, Bob Andrian berharap agar kontingen IAIN Pontianak, khususnya dalam cabang daiyah, dapat meraih prestasi minimal menjadi juara dan mendapatkan pengalaman berharga untuk persiapan OASE nasional yang akan datang.

 

Kehadiran Surya Arianingsih dalam putaran final OASE PTKI II telah memberikan kesan yang kuat dan pengalaman berharga bagi kontingen IAIN Pontianak. Hasil penampilan dari 10 finalis tersebut akan diumumkan pada malam puncak untuk menentukan juara pertama hingga harapan 3.

Penulis : Farli

Editor : Omar Mukhtar




Upaya Tingkatkan Kerukunan Umat Beragama, RMB IAIN Pontianak dan Kesbangpol Kalbar Jalin Silaturahmi dan Sinergitas Program

Pontianak-(IAIN Pontianak) Rumah Moderasi IAIN Pontianak melakukan silaturahmi dan koordinasi dengan Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka mempererat hubungan antar lembaga dan kemitraan sebagai stakeholder antar Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah,Kamis (15/06/2023).

Dalam sambutannya, Koordinator Pusat Rumah Moderasi (RMB) IAIN Pontianak, Faisal Abdullah, M.S.I., menuturkan bahwa upaya sinergisitas antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam hal ini melalui Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Barat tentu sangat diperlukan guna meningkatkan dan menjaga kerukunan antar umat beragama. Oleh sebab itu ia menyampaikan beberapa program kegiatan yang akan dilakukan dalam beberapa waktu dekat, seperti program pemetaan kehidupan moderasi beragama di Kalimantan Barat.

Dukungan dari pemerintah daerah dalam hal ini oleh Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat tentu sangat diperlukan terkait dengan kegiatan tersebut, baik rekomendasi maupun dalam bentuk kegiatan kerjasama, mengingat hal ini merupakan bentuk kontribusi dari perguruan tinggi melalui RMB bagi pemerintah khususnya Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat.

Senada dengan hal itu,  Kepala Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Manto juga menuturkan bahwa memang diperlukan kolaborasi antara Kesabangpol dengan berbagai mitra dalam hal ini adalah perguruan tinggi yakni Rumah Moderasi IAIN Pontianak guna menciptakan suasana aman damai dan kondusif, terlebih lagi menjelang pemilu yang akan dihadapi dalam waktu dekat. Sehingga ia menyambut baik dan memberikan dukungan kepada Rumah Moderasi IAIN Pontianak terkait dengan hal tersebut.

Adanya irisan antara kegiatan RMB dan program Kesbangpol dalam rangka meningkatkan kehidupan beragama yang plural, atau beberapa kegiatan yang terkait lainnya seperti Program Kewaspadaan Dini sebagaimana yang disampaikan oleh Erwin Sitorus sebagai Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi dan Sosial Budaya Agama dan Ormas.

Terlebih lagi dalam menghadapi pemilu serentak yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, Kepala Bidang Politik dalam Negeri yakni Ponti Gesang, S. Sos., M.Si berharap politik identitas dan isu SARA bukan menjadi hal yang sering dikaitkan dalam pemilu.

Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, Drs. Kusnadi, M. Si juga paham radikalisme yang sudah merambah di dunia kampus, tentu merupakan hal yang harus diwaspadai dan diantisipasi. Oleh sebab itu di kampus perlu ditanamkan kembali terkait wawasan kebangsaan kepada mahasiswa. Harapannya melalui RMB bisa dilakukan pelatihan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa.

Kepala Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik, Heri. S  juga menyampaikan bahwa kegiatan pemetaan dan pencegahan dini selama ini juga telah dilakukan melalui beberapa forum komunikasi masyarakat, sehingga informasi dari hasil pemetaan tersebut dapat menjadi masukan pada kegiatan selanjutnya.

Berdasarkan pemaparan beberapa kelapa bidang terkait dengan program dan kegiatan di atas, selaku pimpinan tentu ia siap memberikan dan mendukung rekomendasi, serta berharap hasilnya kelak dapat memberikan input secara internal maupun disampaikan dalam rapat Forkominda.

Eka Hendry selaku akademisi dan pakar sosiologi konflik IAIN Pontianak yang turut hadir dalam hal ini juga menyampaikan bahwa IAIN Pontianak sudah sejak lama menjadi mitra dengan Kesbangpol. Selanjutnya ia juga berharap dengan hadirnya Rumah Moderasi ini dapat menjadi media sebagai upaya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait kehidupan Moderasi di Kalimantan Barat.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd/Yakub, S.Kom.I

Editor : Omar Mukhtar




Kontingen IAIN Pontianak Menunjukkan Performa Maksimal di Final Fahmil Quran Nasional

Jakarta (iainptk.ac.id) Kontingen IAIN Pontianak cabang perlombaan Fahmil Quran menjalani sesi final di Auditorium Bachtiar Effendy, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kampus 2 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, 15 Juni 2023. Mengawali babak final, kontingen IAIN Pontianak berada di sesi pertama bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Ar-raniry Banda Aceh, dan Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama Jakarta.

Berada di tim A sebagai tim pembuka babak pertama, membuat Ismail, Ferry, dan Ferdy justru bersemangat menjawab soal-soal yang dilontarkan oleh para juri. Bergaya santai dengan suara bernada rendah membuat tim kontingen IAIN Pontianak tampak tenang. Sempat memimpin di babak pertama dengan mengumpulkan sebanyak 225 poin, namun hasil berkata lain. Hingga babak penyisihan berakhir, poin tim Fahmil Quran IAIN Pontianak tetap tidak berubah.

Sementara itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melangkah ke grand final setelah unggul dari UIN Ar-raniry Banda Aceh, Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama Jakarta, dan IAIN Pontianak dengan perolehan 1625 poin.

Hepni Putra, Lc., M.Ag., selaku pendamping cabang lomba fahmil Quran menyebutkan bahwa timnya belum dapat memperoleh hasil yang diinginkan. “Kami sudah menampilkan yang terbaik dengan persiapan yang maksimal. Sehingga apa yang tadi mereka tampilkan adalah usaha yang telah mereka jalani selama ini. Pada pelaksanaan tadi, kita masih belum bisa memberikan hasil yang terbaik,” ucapnya.

Beliau juga berharap dapat memperbaiki persiapan menjelang OASE berikutnya. “Semoga pada OASE berikutnya bisa lebih baik lagi, terutama untuk tim Fahmil Quran. Seperti persiapan yang lebih awal lagi, mulai dari perekrutan hingga menuju seleksi,” harapnya.

Melihat hasil tersebut, tidak membuat Hepni Putra, Lc., M. Ag dan timnya surut semangat. Sebab mereka dengan bangga telah sukses membawa IAIN Pontianak berkompetisi di kancah nasional.

Penulis : Farli

Editor : Omar Mukhtar




Webinar Internasional, Rektor IAIN Pontianak Tegaskan Pentingnya Peradaban Berbasis Kedamaian Bukan Kekerasan

Pontianak (iainptk.ac.id) Pemahaman dan pengembangan isu-isu kontemporer dalam studi Islam sangat penting untuk didiskusikan, khususnya di Indonesia yang baru saja menyelenggarakan halaqah fiqih Peradaban yang melahirkan Peradaban Islam berbasis kedamaian. Hal ini disampaikan oleh Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, MA., saat membuka Webinar Inernasional Isu-isu Kontemporer dalam Studi Islam yang digelar oleh Pascasarjana IAIN Pontianak, Rabu, 14/06 Malam melalui Plartform Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung dalam Kanal Youtube Pascasarjana IAIN Pontianak.

Menurutnya, Peradaban masa lampau dibangun dari penyebaran kekuasaan Islam yang tidak luput dari cara-cara penaklukan sehingga melahirkan Pemikiran bernada keras dan permusuhan antar umat manusia. Oleh karenanya, melalui diskusi seperti ini diharapkan dapat mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu negara yang mengukuhkan eksistensi tata kelola Peradaban berbasis kedamaian, bukan peperangan yang menghasilkan musuh abadi.

Ia mencontohkan, salah satu pembela Rasulullah SAW dalam peristiwa Uhud adalah seorang Yahudi Bernama Mukhairiq. Dari sini terlihat bahwa Rasulullah membangun sebuah perdamaian dengan tidak mengistimewakan kelolompok tertentu. Tetapi perdamaian dibangun atas dasar kebersamaan.
“Melalui diskusi seperti ini, khususnya dalam konteks perguruan tinggi dan kampus, diharapkan mampu melahirkan kurikulum yang berbasis pada manhaj Islam yang rahmatan Lil’ Alamin dan Moderasi beragama yang nantinya bertujuan mendukung Maqasid Syariah, khususnya pada aspek penjagaan terhadap jiwa (Hifdz an-Nafs),” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Prof. H. Dr. Zaenuddin, MA.MA, Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, menyampaikan bahwa Webinar Internasional dengan tema “CONTEMPORARY ISSUES ON ISLAMIC STUDIES” ini merupakan satu dari program penting dari Pascarasarjana untuk terus menghidupkan iklim akademik kampus, dengan menghadirkan Syaikh Prof. Muhammad Muhammad Dawud (Profesor Fakultas Adab Kampus Qanah Swez Isma’iliyyah Mesir), Syaikh Abdul Qadir bin Mukhtar (Dosen Ushuluddin Universitas Az-Zainah Tunisia) serta Dr. H Saifuddin Herlambang, M.A (Wakil Rektor II IAIN Pontianak) sebagai narasumber.

Pascasarjana IAIN Pontianak memiliki concern yang sangat tinggi pada isu-isu kontemporer studi Islam. Melalui diskusi seperti ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan kapasitas mahasiswa dalam memahami isu-isu kontemporer dalam studi Islam.

Menurutnya, Isu-isu kontemporer dalam Studi Islam sebagaimana di Indonesia diimplementasikan dalam Halaqah Fiqih Peradaban berupaya menjawab tantangan dalam kehidupan kita saat ini dan perkembangan taknologi Informasi dewasa ini. Fiqh untuk kemanusiaan itu menjadi isu penting dalam studi Islam sekarang ini di Indonesia maupun dunia Islam secara global.

Penulis: Didi Darmadi

Editor : Omar Mukhtar




Support Langsung, Dr. Ismail Ruslan, M.Si Sambangi Peserta OASE PTKI II

Jakarta (iainptk.ac.id) – Kamis, 15 Juni 2023, Hari ini babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II 2023 mulai dipertandingkan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Delegasi IAIN Pontianak berhasil mengirim 4 (empat) cabang yaitu Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an, cabang Fahmil Qur’an, cabang Psikologi, dan cabang Dai, dengan jumlah total peserta 10 yang menjabat Wakil Rektor Bidang Kehamasiswaan dan Kerjasama, beserta pendamping dan beberapa panitia.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si yang menjabat Wakil Rektor Bidang Kehamasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak menyambangi langsung ke lokasi lomba, sekaligus memberikan semangat kepada setiap peserta dari IAIN Pontianak.

“Adek-adek mahasiswa yang kami banggakan, hari ini kalian sudah mulai lomba, silakan dipersiapkan sebaik mungkin. Apapun hasilnya bagi kami kalian sudah berprestasi dan mengharumkan kampus IAIN Pontianak. Banyak kampus yang tidak berhasil lolos ke final ajang OASE ini. Jadi kalian jangan merasa terbebani, tampillah nanti senyaman mungkin, namun harus tetap fokus dan tenang,” ujar Imail Ruslan saat menyemangati peserta cabang lomba Karya Tulis Al-Qur’an, yang berlokasi di Gedung Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta.

Begitu juga ketika Warek III berkunjung ke peserta lomba cabang Dai putri, beliau berpesan agar peserta tampil rileks dan tampil maksimal. Apapun hasilnya kita berserah kepada Allah Swt. Kampus sudah sudah bangga dengan keberhasilan kalian lolos ke final OASE 2023.

“Santai dek, kita sampai disini, karena kita sudah menjadi yang terbaik diantara yang terbaik, kalaupun Allah mentaqdirkan kita juara ya itu bagian dari berkah yang diberikan Allah Swt, kalaupun belum juara itu bagian dari cobaan agar kita lebih giat lagi kedepannya,” ujar Warek III yang dikenal low profile dan dekat dengan mahasiswa IAIN Pontianak.

 

Sampai berita ini ditulis, beberapa cabang yang diikuti IAIN Pontianak sedang tampil, yaitu cabang Fahmil Qur’an, cabang Dai putri, dan cabang KTA, sementara cabang lomba Psikologi dijadwalkan akan tampil pada pukul 15.00 sore ini, yang berlokasi dikampus II UIN Jakarta.

Sementara itu, ketika kami temui dilokasi lomba cabang KTI, Muhammad Syahrun, SE, MM selaku Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik Kemahasiswaan (ULAK) IAIN Pontianak mengharapkan dukungan doa untuk hasil terbaik bagi delegasi IAIN Pontianak.

“Kami mohon doa dari semua pihak, terutama para civitas akademika IAIN Pontianak dan masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya agar delegasi OASE II dari IAIN Pontianak bisa meraih hasil terbaik. Sehingga nanti kami dapat mengharumkan almamater kita IAIN Pontianak,” harap Muhammad Syahrun ditemui awak media saat sedang memantau secara langsung diruang lomba.

Penulis: Didi Darmadi JA
Editor: Omar Mukhtar




Rektor dan Delegasi dari IAIN Pontianak Antusias Mengikuti Pembukaan OASE PTKI II Tahun 2023

Jakarta (iainptk.ac.id)– Rektor dan delegasi dari IAIN Pontianak sangat antusias mengikuti Pembukaan Olimpiade Sains dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II Tahun 2023. Acara ini diadakan di Auditorium Prof. Harun Nasution, Kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu, 14 juni 2023.

Antusiasme tersebut terlihat pada sesi parade, di mana IAIN Pontianak menjadi salah satu kontingen dari Kalimantan yang ikut dalam parade tersebut dengan mengenakan busana khas, yaitu Tionghoa, Dayak, dan Melayu.

Ajang nasional ini dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si, Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Ali Ramdhani, STP., MT., serta para Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Pembukaan dimulai dengan parade seluruh delegasi, termasuk di dalamnya IAIN Pontianak sebagai salah satu PTKIN yang berpartisipasi. Sesi ini diwarnai dengan pakaian khas dari masing-masing asal kontingen. Lebih menarik lagi, para robot digunakan untuk menyambut kedatangan Menteri Agama.

Tak hanya itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga sempat berjabat tangan dengan kedua robot tersebut. Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI, menyambut baik kegiatan ini. Beliau menilai, OASE kedua yang digelar di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bukan hanya wadah untuk menghadirkan sarjana agama.

“Penyelenggaraan OASE ini semakin memperkuat bukti bahwa PTKI bukanlah sekadar tempat mencetak sarjana agama saja, melainkan juga tempat mencetak kader intelektual, ilmuwan, dan sarjana rumpun ilmu non-agama seperti STEM (science, technology, engineering, and math),” ujarnya.

Beliau juga berpesan untuk selalu sportif dalam menjalani kompetisi ini. Menurut Menag, seluruh peserta OASE adalah pemenang. Namun di sisi lain beliau juga berharap tidak berkecil hati bagi yang tidak lolos pada tahap seleksi sebelumnya.

Selain itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Dirjen Pendidikan Islam, menyebutkan ada 25 cabang perlombaan yang disediakan dengan persiapan selama 2 bulan. Peserta OASE ini adalah bibit-bibit unggul yang telah berhasil melewati seleksi sebelumnya. Terdapat 80 juri dari 31 institusi yang akan ikut serta untuk menyukseskan kegiatan tersebut. Dirjen Pendidikan Islam pun berharap dengan diadakannya kegiatan ini akan menjadi suatu momen silaturahim antar PTKIN.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D menyambut baik kedatangan para delegasi dari seluruh PTKIN di Indonesia. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan dan mengembangkan keilmuan dari para mahasiswa.

Lomba dalam Olimpiade ini meliputi matematika, kimia, fisika, biologi, literasi dan inovasi teknologi, nanoteknologi dan kesehatan, produk halal dan ketahanan pangan, serta iklim, limbah, lingkungan, dan sumber daya terbarukan. Lomba lainnya adalah sosial keagamaan, media pembelajaran, desain dan arsitektur Islam, astronomi, debat bahasa Inggris, Arab, dai, qiraatul kutub, dan fahmil Qur’an.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menilai kegiatan ini dapat mengasah keahlian mahasiswa. “Kita mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Kementerian Agama ini. Karena ini merupakan wadah yang sangat luar biasa untuk mahasiswa unjuk bakat mereka. Tapi bukan itu saja, OASE ini juga momen dimana kita bisa bersilaturahim. OASE ini, mahasiswa harus menjadikan ajang mengukir prestasi. Kemudian melihat pengalaman dari kampus-kampus lain dan dapat mendorong keahlian masing-masing secara lebih baik,”ucapnya

Tak lupa juga, Rektor berterima kasih kepada para finalis yang telah bekerja keras menempuh proses hingga ke babak final. “Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada mahasiswa yang telah berjuang sehingga dapat mencapai babak final ini. Semoga dapat memperoleh prestasi yang kita harapkan,” pungkasnya.

Penulis : Farli

Editor : Omar Mukhtar




Prestasi Gemilang Syakirin Duta BMN IAIN Pontianak, Raih Terbaik I Duta BMN Kalbar

Pontianak (iainptk.ac.id) Selasa, 13 Juni 2023 – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I., menyerahkan secara langsung piagam penghargaan kepada Syakirin, S.H.I., sebagai Terbaik I Duta BMN Kalbar.

Penghargaan ini diberikan dalam Rapat Koordinasi Pelaporan Keuangan dan BMN Tahun 2023 yang diselenggarakan di Aula 2 Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar, Jalan Sutan Syahrir Nomor 12, Pontianak. Prestasi IAIN Pontianak dalam pengelolaan aset tidak hanya terjadi kali ini. IAIN Pontianak sebelumnya telah menerima Penghargaan Pelaksanaan Pemanfaatan BMN Terbaik Tahun 2022 dari DJKN Kalbar. Selain itu, IAIN Pontianak juga meraih peringkat kedua dalam Pengelolaan PSP BMN di antara 72 PTKN se-Indonesia pada tahun 2023.

Tim pengelola BMN Kanwil Kemenag Kalbar memilih IAIN Pontianak sebagai yang terbaik dalam pengelolaan aset. Pimpinan IAIN Pontianak dan tim BMN Pontianak juga mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut, sambil berharap agar pengelolaan aset negara di IAIN Pontianak dapat terus ditingkatkan di masa depan.

Setelah menerima piagam penghargaan sebagai Terbaik I, Duta BMN Kalbar dari total 16 Duta BMN Kemenag Kalbar, Syakirin, S.H.I., menyampaikan, “Terima kasih kepada tim pengelola BMN Kamwil Kalbar yang telah memilih IAIN Pontianak sebagai yang terbaik dalam pengelolaan aset. Terima kasih juga kepada pimpinan IAIN Pontianak beserta tim BMN Pontianak. Semoga IAIN Pontianak dapat menjadi lebih baik lagi dalam pengelolaan aset negara di masa mendatang,” harapnya.

Rapat Koordinasi Pelaporan Keuangan dan BMN Tahun 2023 ini bertujuan untuk memperkuat pelaporan keuangan dan pengelolaan aset negara di wilayah Kalbar serta memberikan penghargaan kepada para Duta Akrual dan Duta BMN yang berperan penting dalam upaya tersebut.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Duta Akrual yang mewakili IAIN Pontianak adalah Dessy Nurul Fajariah, SE., sementara Duta BMN dari IAIN Pontianak adalah Syakirin, S.H.I. Saat ini, Syakirin menjabat sebagai Pengelola Barang Milik Negara Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan di IAIN Pontianak.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Raih Prestasi, Rektor Lepas Delegasi OASE IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) Senin, 12 Juni 2023, saat matahari pagi bersinar mengantarkan secercah asa untuk sebuah prestasi, Dr. H. Syarif, MA selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melepas secara resmi delegesi IAIN Pontianak pada Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) II tahun 2023. Acara ini juga dihadiri para pimpinan IAIN Pontianak, yaitu Dr. Ismail Ruslan, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dekan FUAD Dr. Cucu, M.Ag, Dekan FTIK Dr. H. Hermansyah, M.Ag, Dekan FEBI Dr. Samsul Hidayat, MA, Kepala Biro AUAK Dr. H. Ridwansyah, M.Si, para Kepala Bagian TU dan dan undangan lainnya, peserta, pendamping, dan panitia OASE. Kegiatan pelepasan berlangsung di aula lantai 3 gedung rektorat IAIN Pontianak.

Pada kesempatan tersebut, Rektor mendukung secara penuh delegasi OASE IAIN Pontianak. Beliau juga berpesan agar kedepannya kegiatan-kegiatan yang bersifat kompetisi seperti ini direncanakan dan dipersiapkan lebih matang lagi. Bukan hanya untuk kegiatan OASE, tetapi kegiatan lain seperti lomba PESONA (Pekan Seni Olah Raga Nasional), maupun PWN (Perkemahan Wirakarya Nasional) atau ajang-ajang kompetisi yang lain.

“Kami mendukung penuh delegasi OASE, semoga kesuksesan menyertai kita semua. Ke depan harapan saya lebih disiapkan secara matang, harus melalui pembimbing atau pelatih yang terbaik. Harus dengan pembinaan yang maksimal, sehingga bisa meraih prestasi yang terbaik demi mengharumkan kampus kita. Bukan hanya pada ajang OASE, tetapi juga pada kompetisi lain seperti PESONA, PWN, dan sebagainya,” ujar beliau dalam sambutan pelepasan delegasi OASE IAIN Pontianak.

“Selamat berlomba delegasi OASE IAIN Pontianak. Semoga semua yang kita lakukan dapat menopang kemajuan kampus kita. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, delegasi OASE dan rombongan saya lepas dan semoga berhasil meraih prestasi yang terbaik sebagaimana yang kita harapkan bersama untuk kemajuan dan kejayaan kampus IAIN Pontianak,” harap Rektor saat melepas kontingen OASE.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si juga mengharapkan dukungan semua pihak di lingkungan IAIN Pontianak untuk keberhasilan raih prestasi bagi duta kampus kita pada ajang OASE II tahun 2023.

“Kami mohon doa restu serta dukungan dari semua pihak, dari pimpinan, hingga para dosen serta mahasiswa semuanya untuk kesuksesan delegasi OASE IAIN Pontianak ditingkat nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 14-17 Juni 2023 di UIN Jakarta. Tentu jika keberhasilan nanti yang kami raih juga merupakan torehan prestasi untuk kita semua, untuk mengharumkan seluruh civitas akademika IAIN Pontianak,” harap Ismail Ruslan kalem nan optimis.

Saat dimintai komentar oleh Tim Humas, Dr. Cucu, M.Ag salah satu Dekan yang hadir saat kegiatan pelepasan peserta OASE, beliau merasa bangga dan sangat mensupport atas lolosnya delegasi IAIN Pontianak ke final OASE II se-PTKI di Jakarta. Apalagi sebagian besar mahasiswa peserta OASE beserta pembimbingnya berasal dari FUAD IAIN Pontianak.

“Kami seluruh civitas akademika dilingkungan FUAD IAIN Pontianak mendoakan agar delegasi OASE IAIN Pontianak berhasil menorehkan prestasi yang terbaik, mengharumkan kampus dan orangtua, serta masyarakat Kalimantan Barat. Apapun hasilnya kami tetap bangga karena kalian telah membawa nama baik kami semua, semoga Allah selalu meridhoi dan memberkahi kita semua, amiin,” doa Dekan perempuan satu-satunya di IAIN Pontianak, yang juga seorang pendakwah.

Penulis: Didi Darmadi
Editor: Omar Mukhtar




Mahasiswa IAIN Pontianak Giat Pengabdian Kolaboratif Internasional

Berhasil Lewati Seleksi, Mahasiswa IAIN Pontianak Lanjut Berlaga di Final OASE PTKI II Cabang KTI Al-Qur’an

Pontianak (iainptk.ac.id) Tiga mahasiswa dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) IAIN Pontianak, yaitu Qory Fasdatul Jannah, Nadia Rahmattika, dan Diaz Ataya Larsen Wijaya, siap berlaga di babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II Cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Al-Qur’an. Ketiganya telah melewati serangkaian seleksi dan berhasil melaju hingga babak final kompetisi tingkat nasionalm pada 14 s.d 17 Juni 2023.

Qory Fasdatul Jannah, mahasiswa semester 6, menyampaikan bahwa persiapan menjelang babak final sedang dilakukan meskipun terkendala oleh jadwal yang bertabrakan dengan Kegiatan Kuliah Lapangan (KKL). Dia merasa sangat bersyukur atas kegiatan OASE PTKI ini, karena dianggap sangat bermanfaat dalam melatih kemampuan mahasiswa. Qory telah memiliki pengalaman mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebelumnya, seperti Phytoplasm, B2N, BUAF, dan MTQ.

Nadia Rahmattika, mahasiswa IAT lainnya, juga merasakan dampak positif dari kegiatan serupa. Meskipun persiapan untuk babak final belum terlalu matang karena terhambat oleh KKL di Kuching, dia tetap bersemangat untuk menghadapi kompetisi ini. Sebelumnya, Nadia pernah mengikuti kegiatan serupa yang berbentuk online dan konferensi presentasi hasil tulisan. Kali ini, dia akan berkompetisi dalam cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an.

Diaz Ataya Larsen Wijaya, mahasiswa semester 6 IAT, juga mengungkapkan persiapannya menjelang babak final OASE PTKI. Meskipun ada kendala koordinasi karena bersamaan dengan KKL di Malaysia, dia berusaha untuk tetap fokus dan siap menghadapi kompetisi. Diaz belum pernah mengikuti kegiatan serupa sebelumnya, namun dia telah lolos seleksi dan melalui tahap penelitian lapangan dan studi literatur untuk mencapai babak final.

Ketiga mahasiswa ini memiliki alasan masing-masing mengapa mereka mengikuti kegiatan OASE PTKI. Bagi Qory, selain untuk mengembangkan kemampuan diri, dia juga melihat kesempatan ini sebagai bentuk berdakwah (syiar). Nadia berharap dapat membangun self-branding dan memajukan semangat dan motivasi dalam diri sendiri dan orang lain. Sementara Diaz ingin mencetak momen berharga selama kuliah, mengukir prestasi, dan membangun relasi.

Para mahasiswa ini berharap dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan karya dan meningkatkan kualitas akademik mereka. Mereka juga berharap agar potensi mahasiswa IAIN Pontianak dan kolaborasi dengan para dosen dapat menjadi sumber sinergi yang kuat dan terus berkembang. Dalam babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset PTKI ini, mereka berharap dapat memberikan yang terbaik dan berharap bahwa keikutsertaan mereka dapat bermanfaat bagi umat dan memperluas minat masyarakat dalam literasi.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar