Webinar Internasional, Rektor IAIN Pontianak Tegaskan Pentingnya Peradaban Berbasis Kedamaian Bukan Kekerasan

Pontianak (iainptk.ac.id) Pemahaman dan pengembangan isu-isu kontemporer dalam studi Islam sangat penting untuk didiskusikan, khususnya di Indonesia yang baru saja menyelenggarakan halaqah fiqih Peradaban yang melahirkan Peradaban Islam berbasis kedamaian. Hal ini disampaikan oleh Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, MA., saat membuka Webinar Inernasional Isu-isu Kontemporer dalam Studi Islam yang digelar oleh Pascasarjana IAIN Pontianak, Rabu, 14/06 Malam melalui Plartform Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung dalam Kanal Youtube Pascasarjana IAIN Pontianak.

Menurutnya, Peradaban masa lampau dibangun dari penyebaran kekuasaan Islam yang tidak luput dari cara-cara penaklukan sehingga melahirkan Pemikiran bernada keras dan permusuhan antar umat manusia. Oleh karenanya, melalui diskusi seperti ini diharapkan dapat mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu negara yang mengukuhkan eksistensi tata kelola Peradaban berbasis kedamaian, bukan peperangan yang menghasilkan musuh abadi.

Ia mencontohkan, salah satu pembela Rasulullah SAW dalam peristiwa Uhud adalah seorang Yahudi Bernama Mukhairiq. Dari sini terlihat bahwa Rasulullah membangun sebuah perdamaian dengan tidak mengistimewakan kelolompok tertentu. Tetapi perdamaian dibangun atas dasar kebersamaan.
“Melalui diskusi seperti ini, khususnya dalam konteks perguruan tinggi dan kampus, diharapkan mampu melahirkan kurikulum yang berbasis pada manhaj Islam yang rahmatan Lil’ Alamin dan Moderasi beragama yang nantinya bertujuan mendukung Maqasid Syariah, khususnya pada aspek penjagaan terhadap jiwa (Hifdz an-Nafs),” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Prof. H. Dr. Zaenuddin, MA.MA, Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, menyampaikan bahwa Webinar Internasional dengan tema “CONTEMPORARY ISSUES ON ISLAMIC STUDIES” ini merupakan satu dari program penting dari Pascarasarjana untuk terus menghidupkan iklim akademik kampus, dengan menghadirkan Syaikh Prof. Muhammad Muhammad Dawud (Profesor Fakultas Adab Kampus Qanah Swez Isma’iliyyah Mesir), Syaikh Abdul Qadir bin Mukhtar (Dosen Ushuluddin Universitas Az-Zainah Tunisia) serta Dr. H Saifuddin Herlambang, M.A (Wakil Rektor II IAIN Pontianak) sebagai narasumber.

Pascasarjana IAIN Pontianak memiliki concern yang sangat tinggi pada isu-isu kontemporer studi Islam. Melalui diskusi seperti ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan kapasitas mahasiswa dalam memahami isu-isu kontemporer dalam studi Islam.

Menurutnya, Isu-isu kontemporer dalam Studi Islam sebagaimana di Indonesia diimplementasikan dalam Halaqah Fiqih Peradaban berupaya menjawab tantangan dalam kehidupan kita saat ini dan perkembangan taknologi Informasi dewasa ini. Fiqh untuk kemanusiaan itu menjadi isu penting dalam studi Islam sekarang ini di Indonesia maupun dunia Islam secara global.

Penulis: Didi Darmadi

Editor : Omar Mukhtar




Support Langsung, Dr. Ismail Ruslan, M.Si Sambangi Peserta OASE PTKI II

Jakarta (iainptk.ac.id) – Kamis, 15 Juni 2023, Hari ini babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II 2023 mulai dipertandingkan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Delegasi IAIN Pontianak berhasil mengirim 4 (empat) cabang yaitu Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an, cabang Fahmil Qur’an, cabang Psikologi, dan cabang Dai, dengan jumlah total peserta 10 yang menjabat Wakil Rektor Bidang Kehamasiswaan dan Kerjasama, beserta pendamping dan beberapa panitia.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si yang menjabat Wakil Rektor Bidang Kehamasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak menyambangi langsung ke lokasi lomba, sekaligus memberikan semangat kepada setiap peserta dari IAIN Pontianak.

“Adek-adek mahasiswa yang kami banggakan, hari ini kalian sudah mulai lomba, silakan dipersiapkan sebaik mungkin. Apapun hasilnya bagi kami kalian sudah berprestasi dan mengharumkan kampus IAIN Pontianak. Banyak kampus yang tidak berhasil lolos ke final ajang OASE ini. Jadi kalian jangan merasa terbebani, tampillah nanti senyaman mungkin, namun harus tetap fokus dan tenang,” ujar Imail Ruslan saat menyemangati peserta cabang lomba Karya Tulis Al-Qur’an, yang berlokasi di Gedung Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta.

Begitu juga ketika Warek III berkunjung ke peserta lomba cabang Dai putri, beliau berpesan agar peserta tampil rileks dan tampil maksimal. Apapun hasilnya kita berserah kepada Allah Swt. Kampus sudah sudah bangga dengan keberhasilan kalian lolos ke final OASE 2023.

“Santai dek, kita sampai disini, karena kita sudah menjadi yang terbaik diantara yang terbaik, kalaupun Allah mentaqdirkan kita juara ya itu bagian dari berkah yang diberikan Allah Swt, kalaupun belum juara itu bagian dari cobaan agar kita lebih giat lagi kedepannya,” ujar Warek III yang dikenal low profile dan dekat dengan mahasiswa IAIN Pontianak.

 

Sampai berita ini ditulis, beberapa cabang yang diikuti IAIN Pontianak sedang tampil, yaitu cabang Fahmil Qur’an, cabang Dai putri, dan cabang KTA, sementara cabang lomba Psikologi dijadwalkan akan tampil pada pukul 15.00 sore ini, yang berlokasi dikampus II UIN Jakarta.

Sementara itu, ketika kami temui dilokasi lomba cabang KTI, Muhammad Syahrun, SE, MM selaku Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik Kemahasiswaan (ULAK) IAIN Pontianak mengharapkan dukungan doa untuk hasil terbaik bagi delegasi IAIN Pontianak.

“Kami mohon doa dari semua pihak, terutama para civitas akademika IAIN Pontianak dan masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya agar delegasi OASE II dari IAIN Pontianak bisa meraih hasil terbaik. Sehingga nanti kami dapat mengharumkan almamater kita IAIN Pontianak,” harap Muhammad Syahrun ditemui awak media saat sedang memantau secara langsung diruang lomba.

Penulis: Didi Darmadi JA
Editor: Omar Mukhtar




Rektor dan Delegasi dari IAIN Pontianak Antusias Mengikuti Pembukaan OASE PTKI II Tahun 2023

Jakarta (iainptk.ac.id)– Rektor dan delegasi dari IAIN Pontianak sangat antusias mengikuti Pembukaan Olimpiade Sains dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II Tahun 2023. Acara ini diadakan di Auditorium Prof. Harun Nasution, Kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu, 14 juni 2023.

Antusiasme tersebut terlihat pada sesi parade, di mana IAIN Pontianak menjadi salah satu kontingen dari Kalimantan yang ikut dalam parade tersebut dengan mengenakan busana khas, yaitu Tionghoa, Dayak, dan Melayu.

Ajang nasional ini dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si, Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Ali Ramdhani, STP., MT., serta para Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Pembukaan dimulai dengan parade seluruh delegasi, termasuk di dalamnya IAIN Pontianak sebagai salah satu PTKIN yang berpartisipasi. Sesi ini diwarnai dengan pakaian khas dari masing-masing asal kontingen. Lebih menarik lagi, para robot digunakan untuk menyambut kedatangan Menteri Agama.

Tak hanya itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga sempat berjabat tangan dengan kedua robot tersebut. Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI, menyambut baik kegiatan ini. Beliau menilai, OASE kedua yang digelar di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bukan hanya wadah untuk menghadirkan sarjana agama.

“Penyelenggaraan OASE ini semakin memperkuat bukti bahwa PTKI bukanlah sekadar tempat mencetak sarjana agama saja, melainkan juga tempat mencetak kader intelektual, ilmuwan, dan sarjana rumpun ilmu non-agama seperti STEM (science, technology, engineering, and math),” ujarnya.

Beliau juga berpesan untuk selalu sportif dalam menjalani kompetisi ini. Menurut Menag, seluruh peserta OASE adalah pemenang. Namun di sisi lain beliau juga berharap tidak berkecil hati bagi yang tidak lolos pada tahap seleksi sebelumnya.

Selain itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Dirjen Pendidikan Islam, menyebutkan ada 25 cabang perlombaan yang disediakan dengan persiapan selama 2 bulan. Peserta OASE ini adalah bibit-bibit unggul yang telah berhasil melewati seleksi sebelumnya. Terdapat 80 juri dari 31 institusi yang akan ikut serta untuk menyukseskan kegiatan tersebut. Dirjen Pendidikan Islam pun berharap dengan diadakannya kegiatan ini akan menjadi suatu momen silaturahim antar PTKIN.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D menyambut baik kedatangan para delegasi dari seluruh PTKIN di Indonesia. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan dan mengembangkan keilmuan dari para mahasiswa.

Lomba dalam Olimpiade ini meliputi matematika, kimia, fisika, biologi, literasi dan inovasi teknologi, nanoteknologi dan kesehatan, produk halal dan ketahanan pangan, serta iklim, limbah, lingkungan, dan sumber daya terbarukan. Lomba lainnya adalah sosial keagamaan, media pembelajaran, desain dan arsitektur Islam, astronomi, debat bahasa Inggris, Arab, dai, qiraatul kutub, dan fahmil Qur’an.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menilai kegiatan ini dapat mengasah keahlian mahasiswa. “Kita mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Kementerian Agama ini. Karena ini merupakan wadah yang sangat luar biasa untuk mahasiswa unjuk bakat mereka. Tapi bukan itu saja, OASE ini juga momen dimana kita bisa bersilaturahim. OASE ini, mahasiswa harus menjadikan ajang mengukir prestasi. Kemudian melihat pengalaman dari kampus-kampus lain dan dapat mendorong keahlian masing-masing secara lebih baik,”ucapnya

Tak lupa juga, Rektor berterima kasih kepada para finalis yang telah bekerja keras menempuh proses hingga ke babak final. “Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada mahasiswa yang telah berjuang sehingga dapat mencapai babak final ini. Semoga dapat memperoleh prestasi yang kita harapkan,” pungkasnya.

Penulis : Farli

Editor : Omar Mukhtar




Prestasi Gemilang Syakirin Duta BMN IAIN Pontianak, Raih Terbaik I Duta BMN Kalbar

Pontianak (iainptk.ac.id) Selasa, 13 Juni 2023 – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I., menyerahkan secara langsung piagam penghargaan kepada Syakirin, S.H.I., sebagai Terbaik I Duta BMN Kalbar.

Penghargaan ini diberikan dalam Rapat Koordinasi Pelaporan Keuangan dan BMN Tahun 2023 yang diselenggarakan di Aula 2 Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar, Jalan Sutan Syahrir Nomor 12, Pontianak. Prestasi IAIN Pontianak dalam pengelolaan aset tidak hanya terjadi kali ini. IAIN Pontianak sebelumnya telah menerima Penghargaan Pelaksanaan Pemanfaatan BMN Terbaik Tahun 2022 dari DJKN Kalbar. Selain itu, IAIN Pontianak juga meraih peringkat kedua dalam Pengelolaan PSP BMN di antara 72 PTKN se-Indonesia pada tahun 2023.

Tim pengelola BMN Kanwil Kemenag Kalbar memilih IAIN Pontianak sebagai yang terbaik dalam pengelolaan aset. Pimpinan IAIN Pontianak dan tim BMN Pontianak juga mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut, sambil berharap agar pengelolaan aset negara di IAIN Pontianak dapat terus ditingkatkan di masa depan.

Setelah menerima piagam penghargaan sebagai Terbaik I, Duta BMN Kalbar dari total 16 Duta BMN Kemenag Kalbar, Syakirin, S.H.I., menyampaikan, “Terima kasih kepada tim pengelola BMN Kamwil Kalbar yang telah memilih IAIN Pontianak sebagai yang terbaik dalam pengelolaan aset. Terima kasih juga kepada pimpinan IAIN Pontianak beserta tim BMN Pontianak. Semoga IAIN Pontianak dapat menjadi lebih baik lagi dalam pengelolaan aset negara di masa mendatang,” harapnya.

Rapat Koordinasi Pelaporan Keuangan dan BMN Tahun 2023 ini bertujuan untuk memperkuat pelaporan keuangan dan pengelolaan aset negara di wilayah Kalbar serta memberikan penghargaan kepada para Duta Akrual dan Duta BMN yang berperan penting dalam upaya tersebut.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Duta Akrual yang mewakili IAIN Pontianak adalah Dessy Nurul Fajariah, SE., sementara Duta BMN dari IAIN Pontianak adalah Syakirin, S.H.I. Saat ini, Syakirin menjabat sebagai Pengelola Barang Milik Negara Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan di IAIN Pontianak.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Raih Prestasi, Rektor Lepas Delegasi OASE IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) Senin, 12 Juni 2023, saat matahari pagi bersinar mengantarkan secercah asa untuk sebuah prestasi, Dr. H. Syarif, MA selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melepas secara resmi delegesi IAIN Pontianak pada Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) II tahun 2023. Acara ini juga dihadiri para pimpinan IAIN Pontianak, yaitu Dr. Ismail Ruslan, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dekan FUAD Dr. Cucu, M.Ag, Dekan FTIK Dr. H. Hermansyah, M.Ag, Dekan FEBI Dr. Samsul Hidayat, MA, Kepala Biro AUAK Dr. H. Ridwansyah, M.Si, para Kepala Bagian TU dan dan undangan lainnya, peserta, pendamping, dan panitia OASE. Kegiatan pelepasan berlangsung di aula lantai 3 gedung rektorat IAIN Pontianak.

Pada kesempatan tersebut, Rektor mendukung secara penuh delegasi OASE IAIN Pontianak. Beliau juga berpesan agar kedepannya kegiatan-kegiatan yang bersifat kompetisi seperti ini direncanakan dan dipersiapkan lebih matang lagi. Bukan hanya untuk kegiatan OASE, tetapi kegiatan lain seperti lomba PESONA (Pekan Seni Olah Raga Nasional), maupun PWN (Perkemahan Wirakarya Nasional) atau ajang-ajang kompetisi yang lain.

“Kami mendukung penuh delegasi OASE, semoga kesuksesan menyertai kita semua. Ke depan harapan saya lebih disiapkan secara matang, harus melalui pembimbing atau pelatih yang terbaik. Harus dengan pembinaan yang maksimal, sehingga bisa meraih prestasi yang terbaik demi mengharumkan kampus kita. Bukan hanya pada ajang OASE, tetapi juga pada kompetisi lain seperti PESONA, PWN, dan sebagainya,” ujar beliau dalam sambutan pelepasan delegasi OASE IAIN Pontianak.

“Selamat berlomba delegasi OASE IAIN Pontianak. Semoga semua yang kita lakukan dapat menopang kemajuan kampus kita. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, delegasi OASE dan rombongan saya lepas dan semoga berhasil meraih prestasi yang terbaik sebagaimana yang kita harapkan bersama untuk kemajuan dan kejayaan kampus IAIN Pontianak,” harap Rektor saat melepas kontingen OASE.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si juga mengharapkan dukungan semua pihak di lingkungan IAIN Pontianak untuk keberhasilan raih prestasi bagi duta kampus kita pada ajang OASE II tahun 2023.

“Kami mohon doa restu serta dukungan dari semua pihak, dari pimpinan, hingga para dosen serta mahasiswa semuanya untuk kesuksesan delegasi OASE IAIN Pontianak ditingkat nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 14-17 Juni 2023 di UIN Jakarta. Tentu jika keberhasilan nanti yang kami raih juga merupakan torehan prestasi untuk kita semua, untuk mengharumkan seluruh civitas akademika IAIN Pontianak,” harap Ismail Ruslan kalem nan optimis.

Saat dimintai komentar oleh Tim Humas, Dr. Cucu, M.Ag salah satu Dekan yang hadir saat kegiatan pelepasan peserta OASE, beliau merasa bangga dan sangat mensupport atas lolosnya delegasi IAIN Pontianak ke final OASE II se-PTKI di Jakarta. Apalagi sebagian besar mahasiswa peserta OASE beserta pembimbingnya berasal dari FUAD IAIN Pontianak.

“Kami seluruh civitas akademika dilingkungan FUAD IAIN Pontianak mendoakan agar delegasi OASE IAIN Pontianak berhasil menorehkan prestasi yang terbaik, mengharumkan kampus dan orangtua, serta masyarakat Kalimantan Barat. Apapun hasilnya kami tetap bangga karena kalian telah membawa nama baik kami semua, semoga Allah selalu meridhoi dan memberkahi kita semua, amiin,” doa Dekan perempuan satu-satunya di IAIN Pontianak, yang juga seorang pendakwah.

Penulis: Didi Darmadi
Editor: Omar Mukhtar




Mahasiswa IAIN Pontianak Giat Pengabdian Kolaboratif Internasional

Pontianak (iainptk.ac.id) 5 Juni 2023 – IAIN Pontianak mengadakan pembekalan sebelum berangkat ke Kuching Malaysia untuk mengikuti program Pengabdian Kolaboratif Internasional. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berharga kepada para mahasiswa dalam membantu masyarakat dan memperluas pemahaman mereka tentang pengetahuan dan budaya di negara tetangga.

Dalam program ini, yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri Pontianak bekerja sama dengan lembaga Al-Hikmah Kuching Malaysia, sebanyak 21 mahasiswa dari berbagai Program Studi akan menghabiskan waktu selama kurang lebih satu bulan di beberapa wilayah di Kuching Malaysia. Mereka akan bekerja sama dengan Komunitas Keluarga Baru (komunitas muallaf) untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah sosial, memperkenalkan budaya Indonesia, serta berdakwah menyampaikan ajaran agama Islam kepada masyarakat muallaf Malaysia.

Salah satu mahasiswa IAIN Pontianak, Qory Fasdatul Jannah, mengatakan antusiasme mengikuti giat ini.

“Saya sangat bersemangat untuk berpartisipasi dalam program ini. Saya percaya bahwa melalui Pengabdian Kolaboratif Internasional, kami dapat memberikan dampak positif dan belajar banyak dari pengalaman ini. Selain itu, kami juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Malaysia,” ujar Qory.

Para mahasiswa akan terlibat dalam berbagai proyek yang berfokus pada bidang-bidang seperti pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mereka akan bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah dan lembaga lokal untuk merancang dan melaksanakan kegiatan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.

Dr. Faizal Amin, M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FUAD IAIN Pontianak sekaligus pendamping yang terlibat dalam program ini, mengatakan bahwa program ini dalam rangka menambah wawasan akademis mahasiswa untuk jaringan luar negeri.

“Program pengabdian masyarakat internasional ini merupakan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka, meningkatkan kesadaran lintas budaya, dan membangun pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh negara lain. Saya sangat berharap program ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Malaysia, khususnya bagi Komunitas Keluarga Baru,” ujarnya.

Program ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman, diharapkan dapat terjalin kerja sama yang lebih erat antara kedua negara dalam berbagai bidang.

Setelah kurang lebih sebulan mengabdikan diri di Malaysia, para mahasiswa akan kembali ke Indonesia dengan pengalaman dan wawasan baru yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karir mereka di masa depan.

Dengan semangat pengabdian dan keberagaman budaya yang dimiliki oleh mahasiswa Indonesia, program pengabdian masyarakat internasional ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang nyata bagi masyarakat di Malaysia dan memperkuat ikatan antara kedua negara.

Penulis: Didi Darmadi/Frieza Aristilana
Editor: Omar Mukhtar




Berhasil Lewati Seleksi, Mahasiswa IAIN Pontianak Lanjut Berlaga di Final OASE PTKI II Cabang KTI Al-Qur’an

Pontianak (iainptk.ac.id) Tiga mahasiswa dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) IAIN Pontianak, yaitu Qory Fasdatul Jannah, Nadia Rahmattika, dan Diaz Ataya Larsen Wijaya, siap berlaga di babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II Cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Al-Qur’an. Ketiganya telah melewati serangkaian seleksi dan berhasil melaju hingga babak final kompetisi tingkat nasionalm pada 14 s.d 17 Juni 2023.

Qory Fasdatul Jannah, mahasiswa semester 6, menyampaikan bahwa persiapan menjelang babak final sedang dilakukan meskipun terkendala oleh jadwal yang bertabrakan dengan Kegiatan Kuliah Lapangan (KKL). Dia merasa sangat bersyukur atas kegiatan OASE PTKI ini, karena dianggap sangat bermanfaat dalam melatih kemampuan mahasiswa. Qory telah memiliki pengalaman mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebelumnya, seperti Phytoplasm, B2N, BUAF, dan MTQ.

Nadia Rahmattika, mahasiswa IAT lainnya, juga merasakan dampak positif dari kegiatan serupa. Meskipun persiapan untuk babak final belum terlalu matang karena terhambat oleh KKL di Kuching, dia tetap bersemangat untuk menghadapi kompetisi ini. Sebelumnya, Nadia pernah mengikuti kegiatan serupa yang berbentuk online dan konferensi presentasi hasil tulisan. Kali ini, dia akan berkompetisi dalam cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an.

Diaz Ataya Larsen Wijaya, mahasiswa semester 6 IAT, juga mengungkapkan persiapannya menjelang babak final OASE PTKI. Meskipun ada kendala koordinasi karena bersamaan dengan KKL di Malaysia, dia berusaha untuk tetap fokus dan siap menghadapi kompetisi. Diaz belum pernah mengikuti kegiatan serupa sebelumnya, namun dia telah lolos seleksi dan melalui tahap penelitian lapangan dan studi literatur untuk mencapai babak final.

Ketiga mahasiswa ini memiliki alasan masing-masing mengapa mereka mengikuti kegiatan OASE PTKI. Bagi Qory, selain untuk mengembangkan kemampuan diri, dia juga melihat kesempatan ini sebagai bentuk berdakwah (syiar). Nadia berharap dapat membangun self-branding dan memajukan semangat dan motivasi dalam diri sendiri dan orang lain. Sementara Diaz ingin mencetak momen berharga selama kuliah, mengukir prestasi, dan membangun relasi.

Para mahasiswa ini berharap dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan karya dan meningkatkan kualitas akademik mereka. Mereka juga berharap agar potensi mahasiswa IAIN Pontianak dan kolaborasi dengan para dosen dapat menjadi sumber sinergi yang kuat dan terus berkembang. Dalam babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset PTKI ini, mereka berharap dapat memberikan yang terbaik dan berharap bahwa keikutsertaan mereka dapat bermanfaat bagi umat dan memperluas minat masyarakat dalam literasi.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Tiga Mahasiswa IAIN Pontianak Melaju ke Babak Final OASE PTKI II Cabang Fahmil Qur’an

Pontianak (iainptk.ac.id) Tiga mahasiswa IAIN Pontianak, yaitu Ismail Fauzi, Ferdy Hasan Haswin, dan Ferry Harry Haswin, telah berhasil mencapai prestasi luar biasa dengan melangkah ke babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II tingkat nasional Cabang Lomba Fahmil Qur’an. Kompetisi bergengsi ini akan berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 hingga 17 Juni 2023.

Keberhasilan ketiga mahasiswa ini tidak bisa diremehkan, mengingat mereka berhasil meraih posisi 12 besar di antara semua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Ismail Fauzi, yang sedang menempuh semester 4 dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), telah mempersiapkan dirinya secara maksimal untuk menghadapi babak final OASE PTKI II. Persiapan yang dilakukannya melibatkan peningkatan pengetahuan, pembenahan mental, dan aspek lain yang sangat penting untuk menghadapi kompetisi bergengsi ini.

Ferry Harry Haswin, mahasiswa semester 2 Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, juga tak dapat menyembunyikan kegembiraannya. Ia menyampaikan rasa syukur dan kesiapannya untuk melanjutkan perjuangan di babak final. Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pembina Fahmil Qur’an, Pak Hepni Putra Lc, M.Ag, yang telah memberikan dukungan penuh selama perjalanan mereka dalam kompetisi ini. Semua anggota kontingen ini berharap dapat membawa nama baik IAIN Pontianak hingga ke babak final dan meraih prestasi yang gemilang.

Partisipasi dalam OASE PTKI II ini memiliki manfaat besar bagi para mahasiswa IAIN Pontianak dalam mempersiapkan masa depan mereka. Ismail Fauzi melihat kegiatan ini sebagai stimulus yang mendorong mahasiswa lain untuk terus berkreasi dalam bidang studi masing-masing. Selain itu, Ismail juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh pihak kampus dalam meningkatkan nilai afektif dan psikomotorik mahasiswa.

Pengakuan serupa juga datang dari Ferdy Hasan Haswin, saudara dari Ferry Harry Haswin, yang juga mahasiswa semester 2 Program Studi Hukum Ekonomi Syariah. Baginya, kegiatan OASE PTKI ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa IAIN Pontianak saat ini maupun di masa depan. Acara ini menjadi ajang yang memotivasi dan menguji kemampuan mahasiswa di bidang studi masing-masing.

Pengalaman sebelumnya dalam kegiatan serupa telah memberikan nilai tambah dalam persiapan Ismail Fauzi menghadapi OASE PTKI II. Ia sebelumnya telah mengikuti Fahmil Qur’an pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat provinsi pada tahun 2018. Sementara itu, haswin bersaudara juga telah merasakan pengalaman serupa saat berpartisipasi dalam Fahmil Qur’an Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat provinsi tahun 2022.

Ismail Fauzi menyampaikan bahwa proses yang ia jalani selama mengikuti kompetisi ini telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dukungan yang diberikan oleh para pembimbing dalam penguasaan materi telah membantu Ismail tampil maksimal dalam kompetisi ini.

Ismail dan Haswin bersaudara memiliki tujuan yang kuat untuk tampil maksimal dan berharap dapat menjadi juara dalam babak final OASE PTKI II. Namun, yang terpenting bagi mereka adalah memberikan yang terbaik bagi IAIN Pontianak serta sebagai bentuk apresiasi kepada para dosen yang telah memberikan ilmu dan pengajaran kepada mereka.

Ketiga mahasiswa ini juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pembina mereka, yaitu Hepni Putra, LC., MA., dan juga kepada kedua orang tua mereka yang tidak mungkin dapat terbalas kebaikannya. Mereka juga berterima kasih kepada teman-teman mereka dan sosok seseorang yang menjadi inspirasi bagi mereka.

Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, Ismail, Ferry dan Ferdy siap menghadapi babak final OASE PTKI II. Harapan mereka adalah meraih prestasi gemilang dan membawa kebanggaan bagi kampus mereka. Semoga sukses untuk kontingen IAIN Pontianak dalam babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset PTKI II.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Siap Kirim 4 Tim Unggulan ke Final OASE PTKI Tahun 2023

Pontianak – (iainptk.ac.id) Kontingen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berhasil melangkah ke fase final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II se-Indonesia. Sebanyak empat tim cabang perlombaan siap berkompetisi di putaran final yang akan dihelat oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Empat cabang perlombaan yang berhasil lolos ke babak final adalah Tim Psikologi yang terdiri dari Anis Muthoharoh, Raden Tirta Yudistira, dan Hani Masrurina. Selanjutnya, dari Cabang Fahmil Qur’an terdiri dari Ferdy Hasan Haswin, Ismail Fauzi, dan Ferry Harry Haswan. Selain itu, ada juga Karya Tulis Al-Qur’an yang diemban oleh Diaz Ataya Larsen Wijaya, Qory Fasdatul Jannah, dan Nadia Rahmattika. Terakhir, Surya Arianingsih menjadi Finalis Da’i Putri.

Menanggapi prestasi ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak segera mengadakan pertemuan terkait persiapan keberangkatan menuju lokasi final. Rapat persiapan ini dihadiri oleh Kepala Bagian Administrasi Umum dan Pelayanan Akademik, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M), serta sejumlah peserta dan pendamping.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, memberikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan tersebut sehingga dapat melangkah hingga ke babak final. Menurut Dr. Ismail Ruslan, M.Si., prestasi ini sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh mahasiswa IAIN Pontianak yang sangat mumpuni untuk bersaing di tingkat Nasional.

“Saya mengucapkan selamat kepada mahasiswa kita yang telah berhasil melangkah ke babak final. Melihat prestasi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa kita memiliki kapasitas yang sangat baik untuk bisa bersaing di tingkat nasional. Ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan dan Rektor beserta jajaran mengapresiasi hal tersebut,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama juga berharap pencapaian ini menjadi awal mula dari prestasi yang lebih besar dan berkelanjutan bagi IAIN Pontianak. “Kita merasa bangga dengan adik-adik mahasiswa dan seluruh tim yang telah bekerja keras. Semoga prestasi ini menjadi awal mula dari kesuksesan IAIN Pontianak dan terus berkembang lebih baik ke depan,” harapnya.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak dan UiTM Sarawak Sepakat Tingkatkan Kerjasama Lewat Program TOT Halal dan Internship

Pontianak (iainptk.ac.id) Dr. Ismail Ruslan, M.Si, selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama  IAIN Pontianak menjelaskan bahwa Pejabat Universitas Teknologi MARA (UiTM) Serawak menawarkan Kembali program Training of Trainer (TOT) Halal bagi dosen dan mahasiswa. Kegiatan ini sebagai tindaklanjut MoU antara dua perguruan Tinggi ini dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang menyertakan dosen dan mahasiswa.

Lebih lanjut dijelaskan Warek III, “UiTM memiliki program TOT bagi dosen dan mahasiswa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada civitas academica IAIN Pontianak untuk menggali ilmu pengetahuan sekaligus praktek, ikut serta secara langsung dalam proses ‘menilai’ produk halal,” ujarnya.

Beliau menambahkan “Programa kedua, UiTM juga memberikan kesempatan kepada IAIN Pontianak untuk program Internship. Kegiatan ini ditawarkan bagi mahasiswa yang ingin magang selama dua bulan di kampus UiTM Serawak,” ungkap Warek III.

Warek III menjelaskan bahwa peserta TOT Halal dan Internship berasal dari 4 Fakultas /18 Prodi. “Silakan Prodi yang berkepentingan untuk akreditasi, mendaftarkan mahasiswanya kepada Kabag Umum dan Layanan Akademik Biro AUAK IAIN Pontianak, Muhammad Syahrun, S.E., M.M.

Kerjasama kali ini juga sesuai sesuai arahan Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., beberapa bulan yang lalu saat UiTM bertandang ke IAIN Pontianak. Beliau berharap dengan kedatangan rombongan dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), dapat terjalin kerjasama dalam beragam kegiatan. “Kita dapat melakukan beberapa Kerjasama dengan Fakultas dan Unit yang ada di IAIN Pontianak. Seperti kolaborasi siret, pengabdian kepada masyarakat dan yang berkaitan dengan Pendidikan,” ungkapnya.

Dimomen tersebut beliau menambahkan “Banyak yang bisa dikerjasamakan, sehingga harus ada pembicaraan yang lebih teknis lagi setelah kegiatan ini,” harapnya. Rektor juga menyampaikan, dari kunjungan dan diskusi ini membuka peluang kerjasama yang besar antara dua negara yang berada di Pulau Borneo. Hal itu juga senafas dengan visi IAIN Pontianak “Ulung dan Terbuka dalam Kajian dan Riset Keilmuan, Keislaman serta Kebudayaan Borneo”.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar