Rektor Ez Zitouna University Tunisia, Afrika Utara siapkan Beasiswa untuk mahasiswa IAIN Pontianak

Tunisia (iainptk.ac.id) Rektor Ez Zitouna Tunisia Prof. Dr. Lotfi sedang mempersiapkan skema beasiswa untuk mahasiswa IAIN Pontianak yang ingin studi lanjutan S2 di Perguruan Tingginya di Tunisia.

Rektor Ez Zitouna menawarkan untuk membuka kelas kerjasama kuliah di kampus IAIN Pontianak.
Hal ini disampaikan Rektor Ez Zitouna Tunisia saat menerima kunjungan Rektor IAIN Pontianak beserta rombongan di kampus Ez Zitouna, Tunisia.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., mengatakan bahwa IAIN Pontianak sangat berkepentingan melanjutkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perguruan Tinggi Ez Zitouna di Tunisia.

Rektor menilai bahwa Kerjasama pada periode yang lalu telah berhasil berkontribusi positif untuk kepentingan Akreditasi IAIN Pontianak, baik Institut maupun Prodi.

Kerjasama dengan kampus Az Zaetuna Tunisia periode pertama telah berhasil melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu bentuk kegiatannya dosen Az Zaetuna Tunisia Dr. Elyes Guaichem hadir dan memberikan kuliah umum di Kampus IAIN Pontianak. Kemudian Dosen IAIN Pontianak atas nama Dr. H. Herlambang, S.Ag, M.A., bersama dosen Az Zaetuna berkolaborasi menulis dan presentasi pada acara AICIS.

Sebagai bagian dari turunan MoU dalam perjalan ke Tunisia kali ini Rektor, dan Wakil Rektor IAIN Pontianak juga berkesempatan sebagai narasumber dalam pertemuan dengan mahasiswa Az Zaetuna dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia.

Rombongan IAIN Pontianak juga telah bertemu dan menginisiasi pertemuan dengan Rektor Sousse Tunisia, untuk berikutnya akan ditindaklanjuti dengan Penandatanganan MoU.

Lebih lanjut dijelaskan Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., bahwa dirinya berkomitmen untuk mengantarkan kampus IAIN Pontianak terakreditasi UNGGUL, dengan cara salah satunya memperbanyak kerjasama dan kegiatan luar negeri, agar nilai Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) lebih baik.

Turut hadir dalam pertemuan ini Dr. H. Saifuddin Herlambang, S.Ag, M.A., selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan. Selain itu ikut serta Dr. Ismail Ruslan, S.Ag., M.Si., sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. Tak hanya itu ada juga Suhaimi, S.Ag, M.Pd., menjabat sebagai Perencana Ahli Madya/ Koordinator Bagian Perencanaan dan Keuangan Biro AUAK. Serta Noviansyah, S.Pd.I., selaku Perencana Ahli Muda/ Subkoordinator Sub Bagian Perencanaan Bagian Perencanaan dan Keuangan Biro AUAK.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Raziki Waldan, Dosen IAIN Pontianak Sukses Jadi Discussant Termuda di Ajang Internasional AICIS 2023

Surabaya (iainptk.ac.id) Kamis, 4 Mei 2023 merupakan hari ke 3 dari kegiatan AICIS 2023. Pada hari tersebut terdapat agenda presentasi artikel untuk seluruh peserta AICIS. Raziki Waldan Dosen IAIN Pontianak di amanatkan untuk menjadi salah satu disscusiant dalam forum tersebut.

Raziki Waldan menjadi disscusant pada paralel session #3 Panel J32, Al-Jamiah: Journal of Islamic Studies dengan tema “Recounting fiqh for religious harmony.” bersama Raziki waldan, hadir pula Rektor IAIN Palopo Prof. Dr. Abdul Pirol, M.Ag., yang juga menjadi disscusant pada paralel session tersebut.

Paralel session tersebut diisi oleh dosen-dosen UIN Sunan Kalijaga. Di antaranya Chairman bapak Sibawaihi, M.Ag, MA, Ph.D serta para penelist yaitu penelist 1, H. Ahmad Muttaqin, S.Ag, M.Ag, MA, PhD., Dr. Ali Sodiqin, Mag., Dr. Badrun, Msi., Serta Dr. Uki Sukiman, S.Ag, M.Pd.

Raziki Waldan yang dalam forum ini merupakan discusant termuda di antara semua discusant yang ada, mengaku senang mendapatkan kesempatan untuk menjadi discussant dan bersanding bersama Rektor UIN Palopo serta mereview tulisan-tulisan dari dosen-dosen UIN Suka.

“Sebuah kehormatan dan pengalaman berharga bagi saya, di beri kesempatan untuk berdiskusi dengan dosen-dosen terbaik dari UIN Suka. Saya yakin dan percaya forum ini menghasilkan luaran yang sudah pasti bermanfaat baik secara akademis maupun praktis,”ujar Kaprodi IAT IAIN Pontinak tersebut.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Kesan Dosen IAIN Pontianak di Ajang Internasional AICIS ke 22 di Surabaya

Surabaya (iainptk.ac.id) Sebanyak 4 Dosen IAIN Pontianak yang menjadi panelis dalam kegiatan Annual International Conference On Islamic Studies (AICIS) Ke-22. Serta 2 dosen IAIN Pontianak yang menjadi pembahasnya. Kegiatan ini berlangsung di UIN Surabaya mulai dari 2 sd 5 Mei 2023.

Dalam kesempatan ini Prof. Dr. Zaenuddin, S.Ag, MA., yang merupakan salah satu dari Steering Committee (SC) kegiatan AICIS ini serta Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak menyampaikan, ”Bagi saya AICIS tahun ini adalah AICIS yang sangat special, karena AICIS tahun ini menyentuh pada persoalan-persoalan yang ada dilapangan dan kekinian yang menyangkut kemanusiaan,”ujarnya.

Dr. Muhammad Hasan, S.Ag., M.Ag., sebagai Dosen Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah (Fasya). Saat ditemui dilokasi kegiatan mengungkapkan “Saya merasa senang bisa diskusi dan sharing keilmuan bersama para ahli fikih. Dapat mengembangkan relasi keilmuan, serta dapat langsung mendiskusikan temuan riset dengan para ahlinya dibidang fikih,”katanya.

Kesan lainnya juga disampaikan oleh Dr. Dahlia Haliah Ma’u, S.Ag, M.H.I., yang merupakan Dosen Prodi HKI Fasya IAIN Pontianak. “Alhamdulillah saya bersyukur dapat terpilih menjadi salah satu panelis AICIS ke-22. Tema AICIS ke 22 yang berlokasi di UIN Surabaya merupakan tema aktual yang penting untuk di diskusikan sehingga menciptakan formulasi baru Fikih Indonesia,”ungkapnya.

“Kontekstualisasi fikih menjadi bagian dari tujuan hukum Islam yakni untuk kemaslahatan manusia. Sejumlah norma agama dapat dipahami dan dinarasikan secara tekstual, kontekstual, dan menyesuaikan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Point-point inilah yang didiskusikan oleh para panelis. Harapan saya ruang diskusi ini semakin progresif dan memiliki nilai-nilai kemanfaatan bagi agama dan negara,”tambahnya.

Dosen muda IAIN Pontianak, Raziki Waldan M.M., berkaitan kesannya menyampaikan “Kegiatan ini terasa spesial dikarenakan konsepnya berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini hanya berfokus pada satu isu yaitu fikih. Sehingga memiliki 1 konsentrasi yang dibahas, selain itu dalam panel terdapat diskusi khusus sehingga artikel yang akan diterbitkan di jurnal menjadi lebih berkualitas,”jelasnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Dua Dosen Muda IAIN Pontianak Bahas Fiqih Kontemporer di Ajang Internasional AICIS Tahun 2023, Berikut Pembahasannya

Surabaya (iaintk.ac.id) Dosen IAIN Pontianak mengikuti Annual International Conference On Islamic Studies (AICIS) Ke-22 Tahun 2023. Kegiatan ini mengadirkan pembicara dalam dan luar negeri. Terdapat dua dosen muda dari 4 dosen yang menjadi panelis perwakilan IAIN Pontianak. Acara ini berlangsung di UIN Surabaya mulai dari 2 sd 5 Mei 2023.

Muhammad Lutfi Hakim M.H.I., (32 tahun) Dosen dari Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah. Selanjutnya ada Raziki Waldan M.M., (33 tahun) Dosen dari Prodi Ilmu Alqur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD).

Muhammad Lutfi Hakim M.H.I., dalam kegiatan ini menyampaikan risetnya yang berjudul The Limits of Religious Freedom: Legal Interpretation of Indonesian Religious Court Judges on the Child Custody Disputes of Different Religious Parents.

Saat ditemui di Surabaya, M. Lutfi Hakim menyampaikan “Pembahasan saya seputar penafsiran hukum para hakim pengadilan di lingkungan Peradilan Agama dan Mahkamah Agung di Indonesia tentang ‘Kepentingan terbaik bagi anak’ dalam sengketa hak asuh anak antar orang tua beda agama di Indonesia. Secara normatif, Intruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam secara eksplisit memberikan hak asuh anak yang belum dewasa kepada ibu tanpa memandang afiliasi agamanya. Anehnya, para hakim pengadilan di lingkungan Peradilan Agama dan Mahkamah Agung sering merampas hak asuh anak tersebut dari orang tua non-muslim berdasarkan penafsiran mereka terhadap konsep ‘kepentingan terbaik bagi anak’,”jelasnya.

Beliau menambahkan “Terkait dengan tema yang diangkat dalam kegiatan AICIS ini, penafsiran hukum hakim pada sengketa hak asuh anak antar orang tua beda agama harus mampu untuk menjawab kebutuhan kemanusiaan, dalam hal ini ialah melindungi atau mengakomondasi hak-hak kelompok minoritas (non-muslim). Sayangnya, putusan-putusan yang saya kaji di sini mayoritas hasilnya mengambil alih hak asuh anak dari orang tua non-Muslim. Menurut saya, perlindungan atau pengakomodasian terhadap kelompok minoritas sangat penting untuk menjunjung tinggi hak kebebasan beragama dan persamaan hak antar warga negara,”jelasnya.

Penelitian berbeda yang disajikan oleh Raziki Waldan tentang Expert Advisor dalam Trading Forex: Memahami Implikasi Fiqih Terhadap Implementasi dalam Berinvestas. Beliau yang merupakan Ketua Prodi IAT menjelaskan “Makalah saya mengangkat tren baru di dunia digital yaitu expert advisor. Sebuah program AI yang mampu membaca dan menganalisis treding forex atau saham syariah. Dimakalah ini saya mencoba menganalisis implikasi fikihnya. Dengan harapan masyarakat mendapatkan informasi mengenai bagaimana sudut pandang fikih melihat fenomena trsebut,”paparnya.

Menurut menjelasannya penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa expert advisor memiliki andil yang kuat dalam kinerja trading dan hasilnya tetap bergantung pada trader dalan menyusun strategi serta pemahaman keilmuan tradingnya.

Beliau menegaskan “Dalam hal prinsip fikih terdapat prinsip mudharabah, riba serta gharar yang menpengaruhi keputusan masyarakat dalam menggunakannya. Berdasarkan pengalaman pengguna expert advisor. Terdapat 3 kategori trader pertama menggunakan EA sesuai perinsip fikih. Kedua tidak sesuai prinsip fikih namun menelaah sesuai manajemen resiko dan ketiga menggunakan EA tdk dgn prinsip fikih namun sesuai strategi tradingnya. Akhirnya trader harus memastikan dalam penggunaan EA tidak bertentangan dengan prinsip fikih dan nilai-nilai agama yang berlaku,”urainya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Hadiri AICIS 2023 di Surabaya, Ini Harapan Menteri Agama

Surabaya (iainptk.ac.id) – Pimpinan dan dosen IAIN Pontianak ikut serta dalam kegiatan AICIS 2023 di UIN Sunan Ampel Surabaya pada 2 sd 5 Mei, yang mengangkat tema “Recontextualizing Fiqh for Equal Humanity and Sustainable Peace”.

Saat Pembukaan kegiatan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sangat prihatin dengan masih terjadinya konflik yang mengatasnamakan agama di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Menurutnya, konflik semacam itu bisa dicegah jika masyarakat memiliki pandangan keagamaan yang inklusif. Rekontekstualisasi hukum di berbagai agama, termasuk fikih, menjadi sebuah keharusan.

“Setiap ahli agama semestinya kembali mendalami ajarannya masing-masing dan jika menemukan unsur-unsur yang dapat membahayakan koeksistensi (hidup berdampingan) dan perdamaian di tengah masyarakat harus berani mempertimbangkan tafsir yang baru yang memungkinkan kita semua hidup berdampingan secara damai,” tegas Menag Yaqut saat pembukaan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2023 di Sport Center UIN Sunan Ampel, Surabaya.

“Rekontekstualisasi hukum di berbagai agama, termasuk fikih, mutlak dilakukan sebagai salah satu untuk mencegah konflik,” Ungkap Gus Men, panggilan akrab Menag.

“Mari kita kembali melihat agama sebagai sumber ajaran mulia yang memerintahkan kita untuk mengembangkan kebajikan (akhlaqul karimah) dan untuk menjadi berkah bagi semua ciptaan, atau Rahmatan Li al-‘Alamin,” ujarnya.

“Saya berharap diskusi dalam forum AICIS ini dilakukan secara serius, utamanya Fikih terkait hubungan antara muslim dan non muslim. Fikih tentang status kafir dan non kafir. Sambil terus menggali dan memecah kebekuan Fikih vis a vis realitas sosial untuk dibahas pada forum-forum selanjutnya,” sambung Menag.


Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani mengatakan, AICIS 2023 mengangkat tema “Recontextualizing Fiqh for Equal Humanity and Sustainable Peace”. Dia mendorong forum AICIS memberikan rekomendasi nyata dan empirik terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat demi terwujudnya perdamaian yang berkelanjutan.

Senada dengan hal tersebut, Rektor IAIN Pontianak yang juga merupakan Ketua PWNU Kalbar, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menegaskan “Pertemuan ini akan membawa dampak perubahan positif tentang cara berkeagamaan kita di Indonesia yang plural. Sehingga rekontekstualisasi hukum diberbagai agama termasuk fikih, mutlak dilakukan untuk mencegah konflik. Ajaran Islam yang Rahmatan lil Alamin itu yang menjadi salah satu dasar untuk menciptakan kedamaian di negeri ini,”ungkapnya.

Forum AICIS ke-22 ini menampilkan 180 paper pilihan yang terbagi menjadi 48 kelas paralel. Selain diikuti para ahli fikih dari kalangan pesantren, forum ini juga menghadirkan cendekiawan muslim internasional.

Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari IAIN Pontianak, mulai dari Rektor, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, Kepala Biro AUAK dan dan 5 dosen IAIN Pontianak, sebagai Panelis pada pararel session kegiatan AICIS ke 22.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Belasan Mahasiswa IAIN Pontianak Go Internasional di Malaysia

Pontianak (iainptk.ac.id) Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali mengadakan rapat koordinasi terkait tindak lanjut keikutsertaan dalam kegiatan yang bertajuk Come Discover Bumi kenyalang 2023 yang diadakan oleh University Teknologi Mara Cawangan Malaysia (UiTM) pada 22 hingga 26 Mei 2023 mendatang.

Sejumlah pejabat menghadiri agenda rapat tersebut, seperti Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Dr. Yusriadi, M.A., Kabag Kemahasiswaan dan Alumni, Suyati, S.Ag., Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak, Dr. Edi Kurnanto, M.Pd., dan perwakilan pimpinan dari setiap fakultas.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Wakil Rektor Warek 3 IAIN Pontianak memastikan akan ada 13 mahasiswa yang diikutsertakan dalam perhelatan tersebut.

“Kita mendapatkan 13 mahasiswa yang sudah siap diberangkatkan ke Serawak Malaysia untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh University Teknologi Mara,”ungkapnya.

Selain itu, agenda rapat tersebut juga sekaligus membahas mengenai pelaksanaan Kuliah kerja lapangan (KKL) tahun 2023. Pada tahun ini LP2M pertama kali akan melangsungkan program KKL baru yang diberi nama KKL Konversi. Konsep baru yang digagas oleh LP2M ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari program merdeka belajar kampus merdeka.

Ketua LP2M mengklaim program ini merupakan pertama  dan satu-satunya di perguruan tinggi Indonesia. Meskipun program kuliah kerja lapangan (KKL) Integratif harus tetap berjalan seperti biasa.

Menariknya, mahasiswa yang mengikuti kegiatan di UiTM ini secara otomatis akan terkonversi kedalam program KKL tersebut. Sehingga mahasiswa yang ikut serta sudah terhitung sebagai peserta KKL Konversi.

Pernyataan ini dibenarkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Beliau menyebutkan sebanyak 13  mahasiswa yang diberangkatkan kesana sekaligus dianggap telah mengikuti Program KKL ini.

“Program KKL baru yang dilangsungkan oleh LP2M ini juga berlaku bagi 13 mahasiswa yang akan kita berangkatkan nanti. Dalam arti, mereka yang ikut serta dalam kegiatan Come Discover Bumi Kenyalang tahun 2023 di UiTM juga sebagai peserta KKL Konversi. Secara otomatis mereka terhitung telah mengikuti program ini”,katanya.

berikut nama dan Program Studi (Prodi) mahasiswa yang akan berangkat :

1. Nama : Dini Asmi Wardani
Prodi : Psikologi Islam
Nim : 12114034

2. Nama : Fitri Andini
Nim : 12114048
Prodi : Psikologi Islam

3. Deswita Maharani
NIM : 12106020
Prodi : Bimbingan dan Konseling Islam

4. Nafiesa Miesca
NIM : 12006041
Prodi : Bimbingan dan Konseling Islam

5. Pratiwi Amalia putri
NIM : 12001218
Prodi : Pendidikan Agama Islam

6. Muhammad Rizieq
NIM : 12102047
Prodi : Pendidikan Bahasa Arab

7. Anggi Saskia
NIM :12111050
Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

8. Sarika Putri
NIM : 12018019
Prodi : Tadris Matematika

9. Aby Sefwiedtry Bitarsa
NIM : 12006049
Prodi : Bimbingan dan Konseling Islam

10. Muhammad Vito Rifki
NIM : 12108011
Prodi: Manajemen Dakwah

11. Muhammad Syarif
NIM : 12112005
Prodi : Hukum Keluarga Islam

12. Asmi Januariza
NIM : 12116002
Prodi : Akuntansi Syariah

13. Muh Abdan Masykur
NIM : 12104024
Prodi : Hukum Ekonomi Syariah

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




IAIN Pontianak Tindaklanjuti Permen Menpan-RB Terkait Perhitungan Angka Kredit Dosen

Pontianak (iainptk.ac.id)-Menindaklanjuti surat keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) nomor 1 tahun 2023, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan pelayanan perhitungan angka kredit dosen berdasarkan hasil kinerja. Hal ini terhitung sejak penetapan angka kredit terakhir pada 31 Desember 2022 lalu.

Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) ini diadakan untuk mengusulkan kenaikan jabatan atau kenaikan pangkat bagi dosen yang telah memenuhi angka kredit dan syarat khusus serta syarat administrasi untuk kenaikan pada jenjang tertentu.

Selain itu, DUPAK ini juga dilaksanakan untuk pengusulan pengangkatan pertama dalam jabatan akademik dosen. Namun hal ini berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Formasi dosen dan Dosen Tetap Bukan PNS (DTBPNS)

wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga sekaligus sebagai Ketua Tim Penilai, Dr. Ali Hasmy, M.Si., menyebutkan kegiatan ini diperlukan untuk dosen-dosen tertentu. Sebab bagi yang belum memerlukan kegiatan ini bagi dosen yang baru ditetapkan dan belum ada angka kredit barunya.

“Kegiatan ini perlu bagi dosen tertentu namun bisa juga tidak perlu bagi dosen yang lain. Dosen yang tidak perlu dengan kegiatan ini yaitu kalau baru ditetapkan dan belum ada angka kredit baru,”katanya.

Penghitungan Angka Kredit bagi Dosen yang melaksanakan Tugas Belajar berdasarkan hasil kinerja sejak penetapan angka kredit terakhir sampai dengan dibebaskan sementara sebagai Dosen. Kinerja dalam bentuk Jurnal Internasional reputasi dan Jurnal terakreditasi SINTA 1 dan 2 yang dihasilkan dalam masa tugas belajar dapat diajukan.

Kemudian pertimbangan atau persetujuan senat tetap diberlakukan sebagai usulan pengangkatan pertama dalam jabatan akademik dosen serta kenaikan jabatan atau pangkat.

Adi Mulyono, S.Sos., selaku sub Koordinator Bagian Ortala OKPP Biro IAIN Pontianak mengatakan terus melakukan upaya agar dapat mengoptimalkan segala potensi dalam waktu yang terbatas.

Beliau juga membeberkan proses dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai dari pendampingan para dosen hingga proses sidang akhir.

“Tentu dimulai dari pendampingan, kemudian dosen didorong untuk menghitung masing-masing, melibatkan fakultas dalam verifikasi dan validasi hingga sidang. Selain itu juga dari pihak fakultas juga berperan besar dalam pendampingan dosen dalam penyusunan dupak,”tuturnya.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor Omar Mukhtar




Lantik 36 Pejabat Baru Dilingkungan IAIN Pontianak, Ini Pesan Rektor!

Pontianak (iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak melantik 9 orang Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Akademik Dosen, serta 27 orang Pengangkatan dalam Jabatan Tugas Tambahan di Lingkungan IAIN Pontianak. Pelantikan dan pengambilan sumpah ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, Senin (17/04/2023). Turut

Dalam katasambutannya Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., berpesan “Saya berharap ini pelantikkan pimpinan terakhir dan tidak ada yang mengundurkan diri, kecuali ada struktur baru dengan Ortaker terbaru,”ungkapnya.

Beliau juga meminta “Setiap unit dan bidang bikinlah program, namun jangan ritualistik program tersebut. Harus seimbang antara keinginan kita dengan kebutuhan lembaga. Amanah yang bapak ibu terima saat ini sebetulnya amanah dari Allah,”ujanya di bulan Ramadan ini.

Selain itu secara tegas beliau mengatakan “Kita harus takut salah dalam bertugas, yang tak takut salah adalah orang sombong. Tapi jangan takut dibilang salah, karena dipandang dan dibilang salah, belum tentu dia salah. Kita tidak bisa dibilang baik oleh semua orang, karena di mata iblis itu jangankan Syarif, Allah saja salah,”katanya sembari menceritakan kisah iblis yang tak mau sujud kepada Nabi Adam, walaupun Allah yang memerintahkannya.

Terkahir dalam katasambutannya, beliau menyampaikan “Saya mengajak dan berharap kepada kita semua untuk dewasa dalam bertindak dan berkata. Sedikitkan keluhan dan perbanyak syukur. Bukan dengan kata ‘terimakasih Pak Rektor’ tapi fungsikan tusi kita dengan sebaik-baiknya. Boleh jadi hari ini kita tidak menikmati apa yang kita lakukan, tetapi anak dan cucu kita nanti yang akan menikmati kebaikan-kebaikan yang kita lakukan. Allah akan membalas kebaikan kita tersebut,”pungkasnya.

Berikut Daftar Keputusan Pengangkatan dalam Jabatan Dilingkungan IAIN Pontianak

  1. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, Tentang Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Akademik Dosen atas nama:
  • Nurul Wahidah, M. Si
  • Baharuddin, S.Sos.I., M.Si
  • Oki Anggara, M.Si
  • Anggita Anggriana, S.H., M.H
  • Firman Shantya Budi, M.Sc
  • Bahrul Ulum, M.Pd
  • Sulistianingsih, S.E., M.Ak
  • Syukron Wahyudhi, M.Ag
  • Ica Fauziah Husnaini, M.Ag

  1. Keputusan Rektor IAIN Pontianak Tentang Pengangkatan dalam Jabatan Tugas Tambahan di Lingkungan IAIN Pontianak. Berikut nama dan jabatan barunya :
  • Udi Yuliarto, Lc, MA., Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan, dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
  • Syarifah Aminah, S.Sos.I, M.Si., Koordinator Pusat Penelitian dan Penerbitan
  • Hj. Fauziah, M.Pd., Koordinator Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat
  • Fitri Kusumayanti, S.Sos, M.Si., Koordinator Pusat Studi Gender dan Anak
  • Faisal Abdullah, S.Pd.I., M.S.I., Koordinator Pusat Moderasi Beragama
  • Hariansyah, M.Si., Koordinator Pusat Studi Borneo
  • Nur Hamzah, S.Pd.I, M.Pd., Koordinator Pusat Rumah Jurnal
  • Suhardiman S.Pd.I, M.S.I., Plt. Koordinator Pusat Pemeriksaan Halal
  • Fawaid Akbar., Koordinator Pusat Layanan Kesehatan
  • Zaman, S.H.I., M.S.I., Koordinator Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum
  • Yusdiana, M.Si ., Koordinator Pusat Layanan Psikologi dan Konseling
  • Rizki Susanto, M.Pd., Koordinator Pusat Karir
  • Andry Fitriyanto, M.Ud., Plt. Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi
  • Muchammad Djarot, M.Pd., Koordinator Pusat Pengembangan Standar Mutu
  • Mansur, M.Pd., Koordinator Pusat Audit dan Pengendalian Mutu
  • Nur Rahmiani, M.Pd., Plt. Koordinator Pusat Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran, dan Asesmen
  • Vidya Setyaningrum, S.Pd.M.Pd., Plt. Koordinator Pusat Penjaminan Mutu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
  • Arif Wibowo, SH, MH., Koordinator Pusat Penjaminan Mutu Fakultas Syariah
  • Hani Meilita Purnama Subardi, SE, M.Ak., Koordinator Pusat Penjaminan Mutu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
  • Adiansyah, M.Pd.I., Plt. Koordinator Pusat Penjaminan Mutu Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah
  • Wahab, S.Ag, M.Ag., Koordinator Pusat Penjaminan Mutu Pascasarjana
  • Muhammad Hardi HR, S.Pd.I., Kepala UPT Pusat Perpustakaan
  • Syamhadi, M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Profesi Guru
  • Nopita Sari, M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama Islam
  • Randi Saputra, S.Pd., M.Pd., Kons., Sekretaris Program Studi Studi Agama-Agama
  • Nur Hakimah, S.H, M.H., Sekretaris Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah
  • Nur Atiqah, S.E., M.M., Plt. Sekretaris Program Studi Megister Ekonomi Syariah

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Pelaksanaan SKT Tambahan Bagi CPPPK di IAIN Pontianak Berjalan Lancar

Pontianak (iainptk.ac.id) Panitia Lokal (Panlok) CPPPK IAIN Pontianak memastikan dari awal hingga akhir pelaksanaan Seleksi Kompetensi Teknis (SKT) Tambahan bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) Kementerian Agama formasi tahun 2022 berjalan lancar.

Tes SKT Tambahan di IAIN Pontianak berlangsung pada Rabu, 12 April 2023 dengan 2 sesi. Berlokasi di Gedung Rektorat lantai 1 dan 3. Secara umum peserta mengerjakan soal di lantai 3, namun bagi mereka yang berkebutuhan khusus atau ada kendala seperti ibu hamil, sakit, dan kondisi medis lain, melaksanakan tes di lantai 1, ruang klinik. Panlok juga sudah mempersiapkan 60 unit laptop yang dapat digunakan dalam 1 sesi tes.

Menurut keterangan salah satu Anggota / Tim Pelaksana Tes Kompetensi dan Moderasi Beragama IAIN Pontianak, Adi Mulyono S.Sos., menjelaskan, terdapat 43 orang per-sesi yang mengikuti SKT tambahan CPPPK di IAIN Pontianak. Karena lokasi tes di lantai 3 panitia juga mempersiapkan ruang khusus bagi yang terkendala ke lantai 3. Terdapat 4 orang ibu hamil dan 2 sakit yang memperoleh layanan ini dengan standar, prosedur dan proses tes yang sama.

Dalam kesempatan ini Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, yang juga mengecek secara langsung proses tes CPPPK ini mengungkapkan “Kita bersyukur pelaksanaan tes tambahan ini berjalan cukup lancar, walaupun diawal sempat ada kendala kecil. Alhamdulillah dapat diatasi, sehingga semua peserta bisa ikuti tes ini. Kita berharap semua peserta dapat memperoleh hasil yang lebih baik dan formasi yang kita usulkan bisa terpenuhi semua,”harapnya.

Beliau juga berpesan “Kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan semaksimal mungkin dan diupayakan untuk percaya diri. Sebagaimana yang diarahkan oleh Pak Sekjen Kemenag tadi, tes tambahan ini memiliki bobot 40 persen, jadi tes moderasi beragama ini sangat membantu untuk memaksimalkan nilai sebelumnya,”jelasnya.

Beliau menambahkan “Tes ini merupakan kebijakan dari Pusat, kita sebagai Panlok berusaha semaksimal mungkin memberikan fasilitas terbaik, serta memastikan semuanya berjalan dengan baik dan lancar,”terangnya.

Salah satu peserta, Heriansyah, S.Pd.I., yang memilih Formasi Arsiparis menyampaikan  “Alhamdulillah kami sebagai peserta sesi pertama, merasa terbantu dari segi fasilitas laptop yang disediakan oleh panitia. Hal ini karena tidak semua peserta mempunyai laptop yang sesuai dengan harapan dari panitia CPPPK. Kedua kondisi ruangan yang kondusif dan dingin, membuat kita tidak gerah jika berlama-lama mengerjakan soal,”ungkapnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar

 

 




IAIN Pontianak Siap Ikut Serta dalam Perhelatan Budaya Serawak Malaysia

Pontianak (iainptk.ac.id) Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak mengadakan rapat perihal koodinasi keikutsertaaan mahasiswa IAIN Pontianak pada kegiatan luar negeri. Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan seluruh fakultas dan berlangsung di ruang rapat Wakil Rektor III, Rabu (12/04/2023).

Rapat kali ini diadakan terkait menindaklanjuti surat undangan yang bertajuk Come Discover Bumi Kenyalang 2023 yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Mara (UiTM) Serawak, Malaysia.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si., sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama mengatakan IAIN Pontianak diundang dalam sebuah kegiatan besar yang diadakan oleh UiTM. Selain itu beliau juga memaparkan tujuan dari perhelatan tersebut.

“UiTM ini mengundang IAIN Pontianak untuk kegiatan yang bertajuk Come Discover Bumi Kenyalang 2023. Ini adalah suatu kegiatan yang melibatkan mahasiswa. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengenalkan mahasiswa akan keragaman komunitas dan tradisi daerah sembari memperoleh wawasan mengenai budaya lokal Malaysia,”tuturnya.

Kegiatan ini dilangsungkan 2 tahap, yaitu secara online yang diadakan pada tanggal 15-19 Mei 2023. Sedangkan offline akan dilaksanakan dari tanggal 22 hingga 26 Mei 2023.

Pada tahap online akan diberikan pengalaman untuk mempelajari Bahasa Malay, membuat kerajinan manik, mempelajari tari serawak, serta diskusi mengenai batik serawak.

Sedangkan untuk tahap offline, akan diadakan Eksplorasi Musik Serawak, kreasi dan olahraga, kunjungan ke berbagai lokasi wisata dan tempat-tempat bersejarah, hingga mencicipi madu kelulut asli dari Serawak.

Menurut Dr. Ismail Ruslan, M.Si., kegiatan tersebut sebagai momen untuk mempertemukan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara sekaligus untuk memperkenalkan serta mempromosikan keanekaragaman budaya yang ada ditanah Serawak.

“Kegiatan ini seolah-olah ingin mempertemukan mahasiswa-mahasiswa dari mancanegara demi untuk mengenalkan keragaman budaya mereka,”katanya.

Kemudian beliau juga meminta kepada seluruh fakultas untuk segera mempromosikan kegiatan tersebut kepada mahasiswa dan juga dosen untuk segera mendaftarkan diri.

Selain itu, Dr. Ismail Ruslan, M. Si., juga  berharap dengan undangan ini mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat mempelajari kebudayaan yang ada di negara tetangga. Namun juga dapat menjadi tambahan poin nilai akreditasi bagi kampus.

“Kita berharap melalui kegiatan ini dapat memperluas wawasan mahasiswa tentang budaya yang ada di negara tersebut. Selain itu juga dapat membantu kita dalam akreditasi kedapannya,”pungkasnya.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar