Keluarga Besar IAIN PONTIANAK Salurkan Bantuan Pasca Bencana Banjir Kabupaten Sintang

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Serah terima bantuan korban pasca banjir dari Kampus IAIN Pontianak melalui Lembaga Penelitian dan Pengadian Kepada Masyarakat (LP2M) kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Barat di lingkungan kampus IAIN Pontianak berjalan dengan sukses dan lancar (4/12/2021)

Bantuan yang disalurkan oleh IAIN Pontianak ini merupakan kerjasama dari Seluruh lapisan sivitas akademika IAIN Pontianak meliputi DEMA-SEMA Institut, DEMA-SEMA Fakultas se-IAIN Pontianak, HMPS Se-IAIN Pontianak, serta Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Pontianak.

Sukardi M.Hum selaku Kepala LP2M IAIN Pontianak mengatakan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan sebuah tugas kemanusiaan yang sangat mulia dan sama-sama menjadi sebuah tanggungjawab kita semua terhadap masyarakat yang terdampak bencana terkhusus di Kalimantan Barat.

 

“Kita sangat senang bisa berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini, sebab ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat yang saat ini terdampak banjir dan itu sangat perlu untuk di perhatikan,” jelasnya dalam sambutan singkat.

Dana yang terkumpul dari open donasi yang dibuka oleh LP2M IAIN Pontianak ini ialah sebesar 6 juta rupiah. Dari sekian anggaran tersebut 4 Juta rupiah di belanjakan untuk segala kebutuhan pokok para korban banjir meliputi 300 kg Beras, 5 kardus mie instan, 3 kotak pembersih lantai, 4 alat pengepel dan selain itu juga ada 14 kota pakaian layak pakai, sedangkan 2 juta yang tersisa disalurkan melalui ACT Kalbar.

Andry Fitriyanto, M. Ud selaku Pelaksana tugas Kepala Pusat Pengadian Masyarakat LP2M IAIN Pontianak menjelaskan bahwa kegiatan penggalangan dana ini adalah perintah langsung dari Rektor IAIN Pontianak untuk membantu saudara-saudara dan masyarakat yang terdampak banjir besar di Kalimantan Barat beberapa waktu yang lalu.

 

“Kegiatan Aksi Tanggap Bencana yang di inisiasi dari LP2M atas perintah Rektor ini telah menggalang bantuan bagi masyarakat yang terdampak banjir di lingkungan Kampus IAIN Pontianak, dan khusus untuk sekarang kita fokus penanganan pasca banjir yang telah melanda Kalbar beberapa waktu yang lalu, dan alhamdulilah kita selama melakukan penggalangan dana di lingkungan kampus IAIN Pontianak mendapatkan donasi sebesar 6 juta, 4 juta kita konversikan jadi beras, mie instan dll sedangkan 2 juta yang tersisa kita langsung salurkan melalui ACT Kalbar, serta dalam hal ini perlu kami sampaikan bahwa Keberangkatan kami juga bertujuan untuk sosialisasi & koordinasi aksi tanggap bencana konversi KKL,” jelasnya.

Untuk penyaluran bantuan, IAIN Pontianak berkerjasama langsung dengan Aksi Cepat tanggap (ACT) Kalimantan Barat, untuk langsung terjun kelapangan dalam melakukan penyaluran. Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat menjadi target dan sasaran untuk penyaluran bantuan kali ini yang mana beberapa waktu lalu Kabupaten Sintang dinilai cukup parah sampai merendam jalan yang menjadi akses sentral warganya.

Ahmadi (Staff Regional ACT Kalimantan) menuturkan bahwa ACT Kalimanta Barat akan melakukan penyaluran ke daerah Kabupaten Sintang dengan total penyaluran sebesar 1.2 Ton sembako dan kebutuhan logistik lainnya.

 

“Kita sangat berterimakasih kepada Kampus IAIN Pontianak yang telah berkolaborasi bersama ACT dalam penyaluran bantuan korban pasca banjir ke daerah Kabupaten Sintang, saat ini kurang lebih ada 30 tim yang akan terjun langsung kelapangan dalam membantu penyaluran, dan bentuk donasi yang akan kita salurkan meliputi sembako, obat-obatan, serta alat kebersihan, kita berharap semoga kampus IAIN Pontianak terus bersinergi dalam kegiatan-kegiatan aksi kemanusian seperti ini, dan Insya Allah kedepannya kita akan melakukan MoU bersama Kampus IAIN Pontianak untuk menjadi kemitraan tetap ACT dalam aksi sejenis ini,” ungkapnya penuh semangat.

Bantuan yang disalurkan dari Kota Pontianak dengan keberangkatan langsung dari Kampus IAIN Pontianak ada 1 Pick Up, untuk sembako dan logistik lainnya adalah gabungan juga dari donasi kawan-kawan relawan lain yang ada di Kota Pontianak dengan melibatkan ACT Kalbar sebagai penyalur utama ke daerah yang terdampak pasca banjir.

Oleh : Bambang & Rahmat
Editor : Omar Mukhtar

 




Penyelenggaraan Sukses, IAIN Pontianak Tuan Rumah MUNAS II FORSIMA PAI Se-Indonesia

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Musyawarah Nasional II Forum Silaturrahmi Mahasisswa Pendidikan Agama Islam (FORSIMA PAI) Se-Indonesia dilaksanakan bertepat di Aula Abdulrani Mahmud IAIN Pontianak, pada hari selasa (2/12/2021). Kegiatan ini mengangkat tema “Sinergitas Mahasiswa Sebagai Penggerak Pendidikan, Roda Perekonomian, dan Moderasi Beragama untuk Membangun Indonesia Emas yang Gemilang.” Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota FORSIMA PAI seluruh Indonesia.

Turut Hadir dalam kegitan ini, Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag, MA., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA., Anggota DPRD Kalimantan Barat Tony Kurniadi, S.P., M.S.I, Kakanwil Kalimantan Barat yang diwakili oleh Dra. Nurul Wahidah, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Dr. Dwi Atmaja, MA., Kaprodi PAI Helva Zurayah, S.Pd. M.Pd.

 

Rektor IAIN Pontianak, Syarif menyapa para peserta utusan dari berbagai kampus seluruh Indonesia. Sebelum membuka secara resmi beliau mengharapkan kepada peserta FORSIMA PAI agar dapat berperan aktif dalam membangun Indonesia Emas yang Gemilang. Yang salah satunya dengan memahami serta mengawasi pelaksanaan pendidikan agama Islam ataupun non Islam di sekolah-sekolah swasta, “Benarkah pendidikan agama itu diajarkan oleh guru yang bersertifikasi guru agama, karena secara proporsional profesional guru agama itu penting. Lalu media apa yang digunakan dalam sistem pembelajaran pendidikan agama islam, serta bagaimana peran pemerintah dalam rangka menyukseskan sistem pembelajaran pendidikan agama tersebut,” ungkapnya.

 

“Ada banyak masalah dalam pembelajaran pendidikan agama baik Islam ataupun non Islam, seperti minimnya alokasi waktu pembelajaran, profesionalitas tenaga pendidik dan lain-lain. Oleh karena itu saya berharap FORSIMA PAI seluruh indonesia ini dapat menjadi “problem solver” untuk masalah tersebut. Tentu dengan mewujudakan visi dan  misi dalam bentuk program nyata dengan target yang terukur dan jelas,” tambah beliau.

Ketua Umum FORSIMA PAI Seluruh Indonesia, Mustakim meyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya terhadap seluruh civitas akademika IAIN pontianak yang memberikan dukungan penuh terhadap terserselenggaranya Munas II FORSIMA PAI seluruh indonesia di IAIN Pontianak. Menurutnya “Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan wadah bagi mahasiswa agar dapat bergerak bersama dalam mewujudkan indonesia emas yang gemilang. Dengan saling membangung silaturrohim antar mahasiswa dari berbagai daerah yang tentunya memiliki beberapa perbedaan baik suku ras dan kebudayaan.Serta memperdalam ilmu agama dan pemahaman tentang pentingnya moderasi beragama,” jelasnya.

Ketua Panitia Penyelenggara Munas II, Muzammil mengungkapkan “Terimakasih yang sedalam-dalamnya atas kerja sama seluruh civitas akademika IAIN Pontianak dan seluruh panitia yang turut serta mensukseskan acara ini,” ucapnya mengawali laporan.

Menurutnya dalam kegiatan ini dihadiri tak kurang dari 38 peserta diluar IAIN Pontianak, dengan perwakilan dari kampus IAIN SAS Babel, IAIN Papua, IAIN Jambi, UIN Samarinda, IAI Nusantara Batang Hari, IAIN Palangkaraya, IAIN Bengkulu, IAIS Sambas, STAI HAS Bekasi, STAI Mempawah, IAIN Palopo, UIN Suska Riau, IAIN KDI, STAI DDI Maros, IAIN Kendari, IAIN Sinjai, UM Parepare, IAIQI Indralaya, UIN Imam Bonjol Padang, STAI As-Musaddadiyah, UIN Padang, IAIN Padang Sidimpuan, IAID Ciamis, dan Universitas Islam Makasar.

Penulis : Hasan
Editor : Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Harap Asesmen Lapangan Prodi Manajemen Bisnis Syariah Berperingkat Unggul

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak memulai kegiatan Asesmen Lapangan (AL) Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS). Hal ini dilakukan setelah mendapatkan surat dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) nomor: 3498/BAN-PT/SPT-AK/P/2021, tanggal 25 November 2021 berisikan tentang pemberitahuan asesmen lapangan BAN-PT. Kegiatan asesmen lapangan berlangsung pada hari Jumat-Sabtu (3-4/11/2021), secara luring dan daring.

Turut hadir secara luring di Ruang Dekanat FEBI, Gedung Rektorat, Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dekan FEBI, beserta jajarannya. Sedangkan yang hadir melalui Zoom turut hadir para Wakil Rektor, Ketua Senat beserta anggotanya, Kabiro IAIN Pontianak dan para pejabat dan pegawai dilingkungan IAIN Pontianak. Asesor dikegiatan kali ini adalah Dr. Azhari Akmal Tarigan dan Dr. Imam Yahya, M.Ag.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag, MA pada kegiatan pembukaan ini menyampaikan “Prodi MBS merupakan Prodi pertama yang mengikuti asesmen lapangan untuk akreditasi dengan 9 kriteria penilaian. Prodi MBS ini juga merupakan Prodi terbesar kedua dilihat dari jumlah peminatnya,” ungkap beliau.

Beliau juga menyampaikan “Semoga akreditasi kali ini menjadi bagian ikhtiar kita dalam pemenuhan kriteria alih status dari IAIN ke UIN. Salah satu yang kurang adalah penambahan Prodi dengan akreditasi unggul. Kami juga berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” harap beliau. Dengan membacakan surah Al-Fatihah, kegiatan asesmen lapangan secara resmi dibuka oleh Rektor IAIN Pontianak.

 

Imam Yahya selaku asesor, secara daring mengungkapkan “Saat ini yang paling penting adalah ketersediaan data-data yang sifatnya tertulis. Oleh karena ini sebelumnya sudah saya sampaikan kepada Dekan FEBI untuk menyiapkan data-datanya. Kami akan mengkonfirmasi beberapa hal yang berkaitan dengan data.”

Beliau juga menambahkan “Karana belum ada lulusan, jadi penilaian utamanya adalah dosen. Mulai dari ada berapa dosennya, kinerjanya seperti apa dan lain sebagainya. Hal lain seputar sarana dan prasarana, kemudian manajemen mungkin sama dengan PTKI yang lain. Nanti akan kita lihat bersama-sama datanya,” ujarnya.

Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. Cucu, M.Ag mengungkapkan “Kami di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bersyukur atas terselenggaranya satu kegiatan akademik yang sangat penting, yaitu pelaksanaan asesmen lapangan dalam proses kegiatan akreditasi.” Beliau juga berharap kegiatan asesmen lapangan ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal. Serta berjanji bahwa akan mengawal proses AL ini dengan sebaik-baiknya sampai akhir.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Ray Science Band IAIN Pontianak Sukses Laksanakan Rapshody, Mahasiswa Berlomba Tunjukan Talenta Bermusik

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Ray Science Pekan Show and Melody (Rapshody) merupakan kegiatan yang menunjukan bahwa IAIN Pontianak juga memiliki mahasiswa-mahasiswa dengan talenta seni musik yang luar biasa. Kegiatan ini bahkan diikuti oleh para peserta tidak hanya dari mahasiswa-mahasiswa IAIN Pontianak sendiri, akan tetapi juga di meriah dari kampus lain seperti Universitas Tanjungpura (UNTAN) dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Pontianak.

Kegiatan Rapshody Tahun 2021 berakhir pada Sabtu (27/11/2021) malam. Hadir pada kegiatan penutupan Rapshody tersebut, Suyati S.Ag selaku Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud. Suyati dalam sembutan sekaligius menutup acara kegiatan Rapshody tahun 2021 menjelaskan turut berbangga dengan adik-adik mahasiswa di Ormawa Ray Science Band yang telah komitmen pada kegiatan positif ini.

“Saya merasa bangga kepada Ray Science Band IAIN Pontianak, untuk tahun ini alhamdulilah  kalian bisa melaksanakan Rapshody ini walaupun di tengah wabah Covid-19 yang masih melanda, ini sebuah kegiatan yang sangat positif dan penting untuk terus dikembangkan, kami dari civitas academica sangat mendukung dan mensupport itu, ”tutup beliau.

Muhammad Faris Maulana Selaku Ketua Umum Ray Science Band IAIN Pontianak menambahkan bahwa melalui kegiatan ini kita ingin menumbuhkan kepercayaan diri anak-anak muda untuk berkarya terkhusus dalam industri musik. “Untuk anak-anak muda tetap semangat jangan pernah bosan untuk terus berkarya, tetap tampilkan yang terbaik, percaya pada potensi yang kalian miliki sendiri, dan jangan pernah malu untuk menunjukan kemampuan kalian di bidang seni musik seperti ini, karena kalian hebat, kalian sudah berani menunjukan bakat dan potensi kalian, dan itu bukanlah sebuah hal yang mudah,” tegasnya bersemangat.

 

Achmad Maulana selaku Ketua Panitia menyampaikan “Harapan kami kedepannya, agar kegiatan seperti ini bisa terus di support oleh kampus tercinta IAIN Pontianak. Terutama dari segi pendanaan, fasilitas dan sebagainya, sebab kegiatan ini memiliki dampak yang sangat positif terutama bagi pengembangan diri mahasiswa kearah seni musik, dan rencana di tahun berikutnya kita akan mencoba berkolaborasi dengan dinas terkait,” jelasnya.

Kegiatan yang diadakan dari tanggal 24 sampai tanggal 27 November ini menghadirkan 2 kategori perlombaan meliputi lomba akustik dan lagu solo yang mana lomba akustik ada 8 group band yang ikut serta dan untuk lagu solo ada 24 orang yang ikut serta.

Di malam penutupan pembacaan para pemenang dari dua kategori lomba tersebut menambah suasana menarik dan bercampur tegang. adapun untuk juara 1 dari lomba akustik ialah Group Siyahamba dengan perolehan nilai sebesar 4.120, juara 2 ada Play Ground Acoustik dengan perolehan nilai sebesar 3.985, dan untuk juara ke 3 ada Niydi dengan perolehan nilai sebesar 3.970. Untuk lomba lagu solo juara 1 jatuh kepada Sufiansyah dengan perolehan nilai sebesar 710, juara 2 jatuh kepada lily dengan perolehan nilai sebesar 690, untuk juara 3 jatuh kepada Hermansyah dengan perolehan nilai 680.

Oleh : Bambang dan Rahmat
Editor : Omar Mukhtar




Sosialisasi E-Presensi Pegawai, IAIN Pontianak Selangkah Lebih Dekat Wujudkan Smart Campus

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Guna meningkatkan disiplin kerja, Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak menggelar kegiatan sosialiasi E-Presensi kepada pegawai di lingkungan IAIN Pontianak. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., Kepala Biro AUAK Drs. H. Ridwansyah, M.Si., Plt.Kepala PTID Musa Amin, S. Kom., M.T., serta yang menjadi Narasumber utama adalah Kepala UPT Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) IAIN Kudus Slamet Siswanto, M. Kom., Kegiatan penting ini berlangsung di gedung Rektorat lt 3, pada hari Jumat (27/11/2021).

IAIN Pontianak melalui Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) berusaha menerapkan metode absensi pegawai berbasis elektronik presensi. E-Presensi ini merupakan salah satu gerbang IAIN Pontianak menuju Smart Campus, serta bertujuan untuk mendisplinkan dan meningkatkan kualitas kerja pegawai PNS dan Non-PNS di lingkungan IAIN Pontianak.

 

Kepala UPT TIPD IAIN Kudus, Slamet Siswanto, M.Kom, mengatakan “Aplikasi E-Presensi ini telah lebih dulu diterapkan pada di IAIN kudus, saya kira banyak hal yang ditingkatkan agar  dapat meminimalisir sistem error di IAIN Pontianak. Hadirnya E-Presensi ini bukan hanya diberikan untuk PNS saja, melainkan juga Non-PNS IAIN Pontianak.”

Beliau juga menuturkan bahwa “Data absensi ini akan terintegrasi langsung pada server Kemenag, dan E-Presensi ini juga akan saling terintegrasi dengan fingerprint offline yang berada dikampus.”

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag., MA., dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi E-Presensi pegawai sebagai bagian dalam mewujudkan smart campus di IAIN Pontianak. Beliau juga mengatakan bahwa Smart Campus merupakan salah satu dari fokus pencapaian utama yang harus dilakukan oleh IAIN Pontianak.”

Musa Amin, S. Kom., M.T., selaku Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) menjelaskan prihal E-Presensi Pegawai. Secara umum fungsi dan tujuan diselenggarakannya sosialisasi E-Presensi pegawai IAIN Pontianak untuk absensi pegawai PNS maunpun Non-PNS IAIN Pontianak secara online dengan menggunakan aplikasi E-Presensi ini. Beliau juga menegaskan bahwa aplikasi ini memiliki fitur absensi secara Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO). Melalui aplikasi E-Presensi Instansi dapat mendeteksi dan melihat kedisplinan pegawai, dan dapat meminimalisir human error di IAIN Pontianak.

Penulis : Arif dan Bambang
Editor : Omar Mukhtar




Amanat Rektor pada Kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja dan Pengangkatan DTBPNS IAIN Pontianak Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA menyampaikan pembekalan dan amanat secara langsung pada Kegiatan  Penandatanganan Perjanjian Kerja dan Pengangkatan Dosen Tetap Bukan PNS di IAIN Pontianak Tahun 2021. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BIRO AUAK, Para Dekan dan Wakil Dekan, yang berlangsung di Ruang Serbaguna Lantai Dasar Ma’had Aljami’ah IAIN Pontianak,  Jum’at (26/11/2021).

Dalam sambutannya rektor menjelaskan aturan yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh para dosen “Ada regulasi tenaga kontrak yang harus saudara pelajari sebagai dosen IAIN Pontianak, selain aturan terkait dosen baik KMA, PMA, dan SK Rektor. Ada tujuh hal terbaru yang mandatorinya di Kementerian Agama, salah satu yang diprioritaskan adalah Penguatan Moderasi Beragama. Dan terkait Moderasi Beragama ini akan saya buat program khusus, yang saya namakan BMB (Briefing Moderasi Beragama),” jelasnya.

“Selain itu ada motto kerja, ada sembilan spirit kerja IAIN Pontianak yang harus saudara kuasai. Karena akan menjadi salah satu penilaian anda sebagai dosen IAIN Pontianak. Ada beberapa poin penilaian yang intinya adalah saudara harus memiliki jiwa adaptif,” lanjut beliau.

Rektor juga mengenalkan sasaran program utama IAIN Pontianak pertama Smart Campus, yang kedua Ma’had Al Jami’ah, yang Ketiga Transformasi dari IAIN ke UIN, yang keempat Pengadaan Kampus Dua. Rektor berharap para dosen baru juga dapat speak up dalam artian turut mendukung dan menyampaikan program tersebut secara baik dan positif di masyarakat.

 

Pada kesempatan yang sakral kali ini, rektor juga menyampaikan sejumlah pembekalan terkait kepatuhan terhadap regulasi, etika profesi, dan norma kampus. Beliau juga menyampaikan bahwa IAIN Pontianak selalu menekankan setiap pegawai dan dosennya untuk menjaga integritas, jangan sewenang-wenang kepada mahasiswa, karena IAIN Pontianak sudah memiliki sistem yang menjamin tegaknya aturan. Bahkan kampus ini telah memiliki LBH (Lembaga Bantuan Hukum).

Rektor  menghimbau kepada para dosen yang hadir “Disamping tugas utama mengajar, anda harus aktif, inovatif, dan kreatif. Mem-publish karya-karya ilmiah, membuat media pribadi, mempraktikkan tugas mengajar berbasis E-Learning. Hal ini dilakukan agar kita dapat  mewujudkan dan membesarkan IAIN Pontianak. Bahkan saya berharap para dosen dapat mengajar dengan bukunya sendiri. Dengan demikian anda menjadi contoh bagi mahasiswa untuk tidak melakukan plagiat.”

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak Drs. H. Ridwansyah, M.Si menyampaikan laporan kepada Rektor “Ada 54 tenaga dosen tetap bukan PNS yang menandatangani kontrak di IAIN Pontianak. Diantaranya terdiri dari 20 tenaga dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 19 tenaga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), 4 tenaga dosen Fakultas Syariah (FASYA), dan 11 tenaga dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD).”

“Sekedar informasi bapak ibu dosen tetap non PNS bahwa TMT dan Absen Pinger Print mulai berlaku sejak tanggal 1 Desember 2021. Selain itu berdasarkan regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama terkait seragam yaitu,   senin-selasa kemeja putih rabu-kamis kemeja batik, dan Jumat bebas rapi,” tambahnya.

Oleh: Hasan
Editor: Omar Mukhtar




LPM IAIN Pontianak Lakukan Evaluasi BKD Semester Genap 2020/2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak terus berbenah dan melakukan perbaikan demi kemajuan bersama sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan. Salah satunya melalui Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak, yang menyelenggarkana evaluasi atas kegiatan/pelaporan Beban Kinerja Dosen (BKD) di Semester Genap 2020/2021. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom, pada hari Jumat (26/11/2021).

Turut diundang dalam pertemuan ini Rektor IAIN Pontianak, para Wakil Rektor, para Dekan dan Direktur Pascasarjana, Kepala Biro AUAK, Kepala SPI, para Asesor BKD Semester Genap TA. 2020/2021 dan para Asesi BKD (Dosen Bersertifikat Pendidik) di lingkungan IAIN Pontianak. Tidak kurang dari 36 peserta yang berpartisipasi mengikuti kegiatan evaluasi ini melalui Zoom.

Kegiatan ini dilakukan karena telah berakhirnya masa pelaksanaan Kegiatan Penelitian Kinerja Dosen Bersertifikat Pendidik IAIN Pontianak Semester Genap 2020/2021. Selain itu kegiatan ini juga akan menerapkan sanksi bagi asesi yang tidak menyelesaikan kewajiban BKD-nya.

 

BKD itu sendiri adalah laporan kinerja dosen yang mencakup komponen melaksanakan pendidikan, melaksanakan penelitian, dan melaksanakanpengabdian kepada masyarakat, serta penunjang kegiatan tridarma, dan atau tugas tambahan dalam kurun waktu tertentu. BKD Wajib dilaporkan pada setiap semester di peguruan tinggi penugasan. Ketentuanpelaporannya yakni paling sedikit sepadan dengan 12 SKS dan paling banyak 16 SKS.

Sekretas LPM IAIN Pontianak, Dr. Faizal Amin, M.Ag., dalam presentasinya menjelaskan secara jelas tentang BKD ini. Mulai tujuan evaluasi BKD, dasar hukum, hingga rekapitulasi BKD di setiap Fakultas. Masih terdapat sebagian kecil, tenaga pengajar yang belum menyerahkan BKD-nya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag. MA dikesempatan kali ini menegaskan “Saya tidak bertanggungjawab berkaitan Serdos bagi dosen yang tidak menyerahkan BKD-nya. Bagi yang belum menyerahkan segera dilakukan (red: diselesaikan), kalau masih ada yang belum tolong bulan Desember ditahan dulu serdosnya,” tegas beliau.

 

Beliau juga mengingatkan, “Kita mesti bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan. Kami sudah memenuhi hak-hak saudara, tapi saudara juga harus memenuhi kewajiban saudara. Menurut saya kalau ada yang melakukan hal seperti itu adalah sebuah kelalaian,” lanjut beliau.

Dimomen ini beliau juga meminta ada kesepakatan tentang penggunaan E-Learning dengan menggundang pimpinan, untuk melihat lebih lanjut tentang E-Learning. Pertemuan ini kita akan mengundang tenaga pendidik yang belum menyerahkan BKD, untuk dilakukan pendampingan. Saya meminta untuk semester berikutnya jangan sampai terjadi hal seperti ini. LPM dan SPI diharap dapat membantu mereka yang mengalami kesulitan dalam pelaporan BKD-nya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




BAHAS PROGRAM KAMPUNG RISET, IAIN PONTIANAK DIKUNJUNGI IAIN SALATIGA

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Salah satu program unggulan dari IAIN Pontianak adalah Program Kampung Riset yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M). Hal ini jugalah yang membuat IAIN Salatiga melakukan kunjungan kerja untuk melihat tata kelola kegiatan penelitian Kampung Riset yang dimiliki oleh IAIN Pontianak. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat, pada Kamis, (25/11/2021).

Turut hadir dalam pertemuan ini Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor 1, Kepala Biro AUAK, Ketua LP2M, Sekretaris LP2M dan Pegawai di LP2M. Terdapat 12 orang yang mengikuti kegiatan ini dari IAIN Salatiga, ada Rektor IAIN Salatiga, Ketua SPI, Ketua LP2M, Sekretaris LP2M, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FTIK, Kepala Pusat Penelitian LP2M, Kepala Pusat PPM LP2M, Kepala Bagian Tata Usaha FTIK, Staff LP2M, Staff UPT TIPD, dan 2 orang Staff Sub Bagian THR IAIN Salatiga.

Ketua dan Sekretarus LP2M IAIN Pontianak mempresentasikan serta menanggapi setiap pertanyaan yang disampaikan oleh pihak IAIN Salatiga seputar Program Kampung Riset ini. Penjelasan yang disampaikan seputar latar belakang, fase kegiatan, peta data daerah dari berbagai aspek, serta rencana kedepannya. Program Kampung Riset ini sudah dilakukan oleh LP2M sejak tahun 2013 hingga saat ini, serta tidak kurang dari 81 buku yang sudah dihasilkan dari kegiatan ini.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag, MA., menyampaikan “Program Kampung Riset menjadi sebuah kebijakan IAIN Pontianak untuk melindungi sejarah Islam di Borneo. Kita juga menerbitkan 2 video pendek tentang sejarah kerajaan Islam di Kalbar. Tahun depan kita menginginkan video seperti itu ditangani oleh LP2M.”

Beliau melanjutkan “IAIN Pontianak memiliki Visi ‘Ulung dan Terbuka dalam Kajian dan Riset Keilmuan, Keislaman, serta Kebudayaan Borneo’. Salah satu aktualisasinya adalah melalui Program Kampung Riset ini. Program inilah yang melibatkan dosen dan mahasiswa dalam melakukan penelitian bersama.”

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., menuturkan “Silaturahim ini bukan sekedar menyambung tali kekeluargaan, tetapi lebih dari itu untuk membangun kebersamaan. Pertemuan ini membuat kita sama-sama belajar, apa yang bisa kita ambil kebaikannya untuk kita tiru. Kita juga bisa melakukan kerjasama dalam banyak hal terutama dalam bidang Tri Darma Perguruan Tinggi.”

Beliau juga mengapresiasi kinerja Rektor IAIN Pontianak “Saya melihat kebijakan dan yang dilakukan oleh Pak Syarif, rapi dan itu membuat IAIN Pontiank bisa lebih maju lagi. Berkaitan dengan Program Kampung Riset, kita belajar dari IAIN Pontianak dan saya memandang bahwa di Kalimantan harus ada yang mengkaji secara khusus tentang Islam di Borneo. Saya kira banyak hal yang bisa kami ambil pelajaran dari hasil silaturahim ini. Atas nama rombongan saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Rektor beserta jajarannya,” pungkas beliau mengakhiri.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Membanggakan, HMPS Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Peroleh BLK 25 Juta dari Kementerian Agama RI

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Prestasi kembali ditorehkan oleh Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Kali ini  kebanggan tersebut diberikan oleh Kementerian Agama RI. Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah (HMPS MADA) Fakultas Usuluddin, Adab, dan Dakwah merupakan satu-satunya ORMAWA di IAIN Pontianak yang berhasil lulus Bantuan Lembaga Kemahasiswaan (BLK) Kementerian Agama RI se-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Informasi tersebut diperoleh pada tanggal 23 November 2021 melalui Warek 3, yakni Dr. Abdul Mukti, MA.

Dr. Abdul Mukti, MA., yang menjabat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, beliau mengungkapkan “Kami mengapresiasi kerja-kerja kreatif sahabat-sahabat mahasiswa, terutama Ormawa HMPS Manajemen Dakwah. Keberhasilan ini tentu harus diimbangi dengan pelaksanaan program yang lebih baik, sehingga kedepan akan menjadi catatan positif Kementerian Agama RI,” ujar beliau ketika menyampaikan informasi kelolosan ini.

Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M.Pd., selaku Dekan FUAD IAIN Pontianak menyambut baik atas keberhasilan HMPS Manajemen Dakwah memperoleh BLK dari Kementerian Agama RI. “Kami turut mendukung langkah-langkah Ormawa dalam usaha mewujudkan mutu pengabdian FUAD IAIN Pontianak. Tentu harapan kami kegiatan tersebut bisa sukses mewujudkan pengelolaan masjid yang modern”, tuturnya.

Raziki Waldan, MM., selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah menyampaikan dukungan atas kreativitas HMPS Manajemen Dakwah. “Kami sangat mendukung kreativitas Ormawa dalam turut membantu mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ini sesuai dengan outcome atau profil lulusan program studi dalam pengabdian masyarakat, terutama pengelolaan masjid secara profesional. Oh ya ini juga tidak terlepas dari dukungan Sekretaris Program Studi MD sebelumnya bapak Abdullah Syifa.”, ujar Raziki saat kami wawancarai.

 

Dari 100 Perguruan Tinggi Agama Islam yang mendaftar, HMPS Manajemen Dakwah merupakan  satu-satunya Ormawa lolos BLK Kementerian Agama Indonesia Se-IAIN Pontianak sekaligus Se-Kalimantan Barat.

Hal ini  merupakan suatu ke kebanggaan bagi HMPS Manajemen Dakwah, dari sekian banyak proposal yang diajukan untuk memperoleh BLK, hanya 40 proposal yang berhasil mendapat bantuan, salah satunya proposal yang diajukan oleh HMPS Manajemen Dakwah dengan tema kegiatan “Mewujudkan Masjid Moderenisasi Ummat Beragama yang Bermartabat dan Kreatif”.

Dengan adanya bantuan dari BLK sebesar Rp. 25.000.000 ini Pengurus HMPS Manajemen Dakwah siap sukseskan acara Pelatihan bagi para pengurus Masjid di Kota Pontianak maupun di Kabupaten Kubu Raya.

“Alhamdulillah, ini suatu kebanggaan sekali bagi HMPS Manajemen Dakwah, usaha para pengurus HMPS MADA selama ini tidak sia-sia. Semoga dengan adanya dana bantuan ini agenda HMPS MADA ini bisa terlaksana dengan lancar sesuai dengan apa yang telah direncanakakan dan diharapkan”, ujar Febriyanto selaku Ketua HMPS Manajemen Dakwah.

Oleh: Didi Darmadi/Khoiriyah
Editor: Omar Mukhtar




LPM IAIN Pontianak Lakukan Workshop Penjaminan Mutu, Wakil Rektor 1 Ingatkan untuk Lakukan Kegiatan Berbasis APS 4.0

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak, mengadakan kegiatan Workshop Penjaminan Mutu dengan tema Penguatan Penjaminan Mutu di Fakultas, Pascasarjana dan Prodi dalam Rangka Menuju Program Studi Terakreditasi Unggul. LPM meminta masing-masing unit mengutus 1 (satu) orang perwakilan Penjaminan Mutu sebagai peserta pada kegiatan ini. Kegiatan yang penting ini dilaksanakan pada Selasa-Rabu (23–24/ 11/2021) di Hotel Orchardz Jl. Gajahmada.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor 1, Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, serta dihadiri oleh  peserta dari internal dan eksternal IAIN Pontianak. Undangan dari Internal IAIN Pontianak terdiri dari perwakilan baik dari Fakultas, Pascasarjana maupun Program Studi. Undangan eksternal merupakan perwakilan dari LPM STAI al-Ma’arif Sintang, LPM STIT Darul Ulum Kubu Raya,  dan  LPM Universitas Nahdlatul Ulama Kalbar.

 

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M,Hum., di kesempatan kali ini menyampaikan “Kegiatan ini membuat kita mengingat betapa pentingnya Penjaminan Mutu di Perguruan Tinggi.”

Beliau berpesan kepada para peserta, khususnya LPM IAIN Pontianak dengan mengatakan “Upaya kita untuk melakukan peningkatan Penjaminan Mutu, semestinya harus dimulai dari upaya kita memperbaiki cara pikir. Kita harus menggunakan cara pandang mutu, bukan cara pandang butuh. Sangat disayangkan jika ada kegiatan di Program Studi atau Fakultas yang tidak bisa ditakar dengan matrik penilaian Akreditasi Program Studi (APS) 4.0 yang berbasis 9 kriteria.” Tegasnya.

 

Ketua Panitia, Dr. Erwin Mahrus, M.Ag., menuturkan “Kegiatan ini terselenggara karena ada satu kesadaran bahwa demikian beratnya tantangan bagi Unit Penjamin Mutu (UPM) dalam mengawal mutu di lingkungan Fakultas, Pascasarjana dan Program Studi. Apalagi setelah diamanatkannya matrik penilaian APS 4.0 yang berbasis 9 kriteria.”

Narasumber yang diundang berasal dari Perguruan Tinggi yang sudah terakreditasi Unggul. Pertama ada Dr. H. Muhammad Fakhri Husein, M.Si., beliau adalah Ketua LPM di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Narasumber kedua, Dr. Elvi Rusmianto, M.Si., beliau berasal dari LPM Universitas Tanjungpura Pontianak.

 

Materi yang akan disampaikan meliputi: Alur PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan) dalam skema tagihan 9 Kriteria, dokumen-dokumen mutu UPPS dan Prodi, dan best practice pengelolaan penjaminan mutu di fakultas/ Prodi. Selanjutnya materi tentang prosedur pelaksanaan survei, monev, dan audit UPPS dan Program Studi.

Adapun output   kegiatan ini adalah tersedianya dokumen-dokumen mutu UPPS dan Prodi serta terwujudnya UPM dan GKM yang handal dalam mengawal penjaminan di fakultas dan Prodi. Oleh karenanya, Ketua Panitia mengimbau peserta workshop untuk mengikuti sesi demi sesi dengan seksama, sehingga apa yang menjadi output dari kegiatan ini dapat tercapai.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar