HOAX Besaran UKT IAIN Pontianak, Ini Faktanya!

Assalamu’alaikum wrwb.

Disampaikan kepada seluruh pimpinan dan sivitas Akademika serta seluruh wali mahasiswa IAIN Pontianak dan masyarakat, bahwa pengumuman UKT seperti postingan ini adalah Palsu. Saya pastikan bahwa TTE itu bukan saya yang menanda tangani dan membubuhkannya.

Para Pimpinan Fakultas, Pascasarjana, Kepala Biro dan Bagian Keuangan untuk mengawal bahwa selain UKT yang diumumumkan tidak ada pembiayaan lain.

Demikian untuk diketahui dan dipedomani.

Wassalamu’alikum wrwb.

Rektor,
Ttd
Dr. H. Syarif, S. Ag. MA




IAIN PONTIANAK TERBAIK KE 9 WEBOMETRICS RANKING WEB OF UNIVERSITIES DARI 58 PTKIN SE-INDONESIA

PONTIANAK — (iainptk.ac.id) Beberapa hari yang lalu, Kementerian Agama RI memberitakan melalui akun websitenya www.kemenag.go.id tentang 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Juli 2021. Dalam data tersebut IAIN Pontianak menduduki peringkat ke-9 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Terbaik se-Indonesia dari 58 PTKIN. Berdasarkan pemeringkatan Webometrics, IAIN Pontianak berada diurutan ke-104 dari seluruh perguruan tinggi se-Indonesia.

Hal ini selaras dengan Webometrics Ranking Web of Universities yang merilis daftar perguruan tinggi terbaik di dunia. Webometrics mengumpulkan data antara 1-20 Juli 2020. Hasilnya, dipublikasikan pada akhir Juli lalu.  Sebanyak lebih dari 30.000 universitas dinilai, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Terdapat 4 indikator yang digunakan dalam penilaian untuk pemeringkatan PTS dan PTN: 1. Presence (bobot 5%) Kriteria ini merupakan jumlah halaman website dari domain web utama–termasuk seluruh subdomain yang ada di perguruan tinggi; 2. Visibility (bobot 50%) Visibility merupakan jumlah eksternal link unik yang terhubung ke domain web perguruan tinggi; 3. Transparency/Openness (bobot 10%) Kriteria ini merupakan jumlah kutipan dari 210 penulis teratas; 4. Excellence or Scholar (bobot 35%) Kriteria ini merupakan jumlah 10 persen makalah teratas yang paling banyak dikutip dari masing-masing 26 disiplin ilmu, dilihat dari seluruh database untuk periode 5 tahun (2014-2018).

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., dalam hal ini menyampaikan “Capaian ini tidak lepas dari kebijakan tentang digitalisasi layanan. Kebijakan itu mewajibkan kita untuk menyediakan instrumennya yaitu aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan oleh para pengguna.”

Beliau yang juga merupakan penanggungjawab dalam tim pengelola Website IAIN Pontianak, berharap “Kesyukuran kita masuk ke-9 besar PTKIN terbaik versi webometrics ini. Harus diwujudkan dengan meningkatkan kemampuan dan ikhtiar untuk lebih baik lagi. Hal ini bisa terwujud dengan adanya rasa kebersamaan untuk memajukan IAIN Pontianak.”

Webometrics merupakan sistem pemeringkatan perguruan tinggi menggunakan dua indikator, yakni webometrik dan bibliometrik. Kehadiran dan visibilitas web dapat menjadi indikator kinerja sebuah perguruan tinggi. Pemeringkatan webometrics ini sering dijadikan sebagai acuan bagi para lulusan SMA maupun mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.

Selaku Kepala Pusat Teknologi, Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak, Sumin, M,Si menyatakan “Alhamdulillah, saya sebagai Kepala PTID IAIN Pontianak merasa bangga dengan peringkat webometrics IAIN Pontianak yang menurut saya sangat signifikan peningkatannya. Sebelumnya di awal 2019 IAIN Pontianak berada di peringkat yang jauh sekali. Kini, kita sudah berada di peringkat 10 besar.

Beliau menambahkan “Menurut saya, faktor-faktor yang mengakibatkan tingginya webometrics kita, pertama adalah kebijakan dari Pak Rektor untuk mewujudkan penerapan tekhnologi di IAIN Pontianak dengan mengadakan beberapa buah server. Diantaranya server internet, server website, kemudian server e-mail. Sehingga kapasitasnya semakin besar dan bisa diisi dengan banyak konten.”

Beliau yang juga merupakan dosen di IAIN Pontianak melanjutkan “Dimasa pandemi ini, kita sangat berterimakasih terutama kepada para tim website, yang telah fokus untuk meningkatkan konten-konten terkait IAIN Pontianak, serta kegiatan-kegiatan mahasiswa. Bukan hanya itu, penggunaan e-learning, serta pegawai di fakultas-fakultas yang sering mengadakan webinar, juga berperan dalam meningkatnya webometrics IAIN Pontianak.”

“Kita bisa meningkatkan webometrics ini dengan cara, mengaktifkan dan meningkatkan kembali penggunaan e-learning, kita juga harus bangga menggunakan domain IAIN Pontianak, semakin sering dan semakin banyak kita menggunakan website dan nama domain kita. Hal itu akan terus mendongkrak webometrics kita menjadi lebih tinggi lagi. Mudah-mudahan tahun depan webometrics kita bisa bertengger di peringkat teratas, khususnya di segmen IAIN” harap beliau.

Oleh: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Sampaikan Sambutan di Webinar Nasional FKUB Kalbar

Rektor IAIN Pontianak Sampaikan Sambutan di Webinar Nasional FKUB Kalbar

 

Pontianak, (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA memberikan kata sambutan dalam Wibinar Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat. Kegiatan yang berlangsung menggunakan Zoom ini, dilaksanakan pada Senin (15/03) pagi. Mengusung tema “Pengarusutamaan Moderasi Beragama,” turut hadir 258 peserta dalam kegiatan ini.

Webinar ini berlangsung atas kerjasama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LKPSDM) PBNU, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pemerintah Provinsi Kalbar, Kanwil Kemenag, Bank Kalbar, IAIN Pontianak melalui Pascasarjana IAIN Pontianak, Prodi Studi Agama-Agama (SAA) FUAD IAIN Pontianak, dan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kalbar.

Rektor IAIN Pontianak, melalui Zoom di ruang kerjanya menyampaikan “Pembicaraan kita di webinar ini merupakan ikhtiar kita bersama untuk menjaga NKRI. Artinya kita menjaga untuk hidup bersama secara baik, karena menjaga NKRI bukan tanggungjawab salah satu agama, melainkan tanggungjawab semua penganut agama yang ada di Negeri ini.”

Beliau melanjutkan “Kita telah mapan hidup di negeri ini, kita harus memapankan diri dalam beragama, sekaligus memapankan diri dalam berbangsa dan bernegara. Negara kira bukanlah negara agama, tetapi negara kita dianut oleh penduduk yang beragama. Negara kita dibangun oleh orang-orang beragama. Sehingga di negara kita tidak boleh ada 1 agama tertentu atau golongan tertentu, yang merasa lebih berhak hidup di negara ini.”

“Kita harus melakukan wujud nyata dan kerjasama, untuk meberikan pemahaman tentang menjaga NKRI. Contohnya dapat dimasukkan dalam kurikulum baik di kampus maupun di sekolah-sekolah. Bisa juga membuat program dan pembiayaan dalam kegiatan Rumah Moderasi Beragama. Sehingga toleransi tidak hanya disampaikan dalam webinar ini, tetapi dapat disampaikan dalam mimbar masing-masing,” pesan beliau.

Ketua FKUB Kalbar, Dr. Ismail Ruslan, M. Si dalam kesempatan ini menyampaikan “Kegiatan ini merupakan respon terhadap beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa adanya dinamika pada generasi muda dan kalangan terdidik. Misalnya ada satu riset dari LIPI tahun 2017, bahwa generasi muda saat ini memiliki kecenderungan pandangan-pandangan yang mempermasalahkan ideologi pancasila.  Pandangan ini ingin menggeser dari pancasila ke ideologi lain,” ungkap beliau.

Kegiatan ini juga merupakan respon adanya hasil riset dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat PPIM UIN Syarif Hidayatullah tahun 2018. Bahwa fenomena guru-guru Indonesia mulai dari TK sampa SMA, yang berpotensi melakukan gerakan-gerakan intoleran dan radikal. Sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat, memiliki tanggungjawab untuk menyampaikan gagasan-gagasan bagaimana cara kita berbangsa dan bernegara secara baik. Hal ini diungkapkan Ketua FKUB Kalbar yang juga merupakan Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak.

Oleh: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar




KIIS Itjen, Plt Rektor: Pegawai IAIN Pontianak Harus Memiliki Integritas dan Tanggungjawab Moral Tanggap Darurat Bencana

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Plt. Rektor IAIN Pontianak, Waryono Abdul Ghofur menjadi narasumber dalam Program Kreatif, Inspiratif, Inovatif dan Solutif (KIIS). Program KIIS ini rutin diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI. Bekerjasama dengan IAIN Pontianak dan Kemenag Kalbar, pada seri ke-19 ini mengusung tema: ASN, Integritas dan Tanggap Darurat Bencana. Kegiatan itu berlangsung pada Rabu (27/01/2021) pagi, melalui aplikasi zoom dan disiarkan juga di channel Youtube Itjen Kemenag.

Selain Plt. Rektor IAIN Pontianak, juga ada narasumber dari Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat, Ridwansyah dan Kabag Kepegawaian dan Umum Itjen Kementerian Agama RI, Ali Ghozi. Turut hadir Inspektur Investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, H. Khairunas, S.H., M.H., sebagai keynote speaker.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI itu juga memaparkan Visi, Misi dan tujuan Kementerian Agama Tahun 2020-2024. “Salah satu dari 5 budaya kerja Kementerian Agama adalah integritas, yang memiliki ciri kesesuaian antara hati, ucapan dan perbuatan. Bersungguh-sungguh melaksanakan ajaran agama yang dianut. Berfikir positif dan bijaksana dalam melaksanakan tugas. Serta bersungguh-sungguh mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku. Saya tegaskan, warga kampus IAIN Pontianak harus memiliki integritas” paparnya.

Waryono melanjutkan, “Saat ini IAIN Pontianak memiliki 253 Pegawai ASN dan 120 Pegawai Non ASN. Keluarga Besar IAIN Pontianak harus punya tanggung jawab moral atas bencana yang terjadi akhir-akhir ini. Kita harus senantiasa peduli dan tanggap dengan musibah atau bencana yang dialami oleh keluarga besar IAIN Pontianak, maupun musibah/bencana yang terjadi di daerah Kalimantan Barat maupun di daerah lain di Indonesia, dengan mengulurkan bantuan sesuai kemampuan.” tegasnya.

“Kita harus  mengubah mindset kita tentang bencana, dari hukuman menjadi media pembelajaran (madrasah musibah). Kita sebagai ASN harus lebih peka dengan situasi. Sehingga segala kegiatan yang dirancang,  senantiasa mempertimbangkan segala resiko dan tetap konsisten dengan standar ketat protokol kesehatan.” tuturnya menasihati.

Pria yang lahir di Cirebon ini melanjutkan “Pandemi juga melahirkan budaya hidup sehat (masker, cuci tangan dan jaga jarak). Pandemi dan musibah dapat menjadi media pembelajaran tentang sikap mental, tanggung jawab sosial, semangat gotong royong dan perasaan senasib sepenanggungan. Pandemi juga menuntut kita mulai mencari berbagai inovasi dalam dunia pendidikan. Pandemi juga dapat menjadi instrumen penguji efektivitas sistem kerja yang ada pada satu institusi, terutama institusi pemerintahan.  Sehingga ke depan dapat di tata lebih baik.” Sambungnya.

Secara kelembagaan, bentuk kepedulian IAIN Pontianak terhadap orangtua yang terimbas dampak Covid-19 ini dengan memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Di masa pandemi ini penerimaan biaya pendidikan melalui Uang Kuliah Tunggal (UKT), sebagai target PNBP IAIN Pontianak tidak berjalan normal dan maksimal dikarenakan semua PTKIN termasuk IAIN Pontianak harus mengikuti Kebijakan Menteri Agama melalui KMA 81 Tahun 2021 perubahan dari KMA 515 Tahun 2020 tentang keringanan UKT yang diberikan kepada mahasiswa bagi orang tuanya terdampak Covid-19. Tahun 2020 yang lalu, semester Ganjil IAIN Pontianak memberikan keringanan 10% dan untuk semester Ganjil dan Genap Tahun 2021 ini diberikan keringan sebesar 20%. Keringanan UKT tidak berlaku bagi orang tua yang berprofesi sebagai PNS, TNI/POLRI, BUMN dan BUMD serta Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi dan KIP Kuliah” pungkasnya mengakhiri pembicaraan.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar




Gelar Pemilihan Duta IAIN Pontianak Tahun 2020, Usung Tema “Menginspirasi Sebuah Perubahan” 

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Demi melanjutkan estafet Duta, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak gelar pemilihan duta IAIN Pontianak tahun 2020. Memasuki tahun kedua ini tim penyelenggara mengusung tema “Menginspirasi Sebuah Perubahan”.

Kegiatan yang dibuka pada selasa malam (8/12) itu dihadiri secara langsung oleh Plt. Rektor IAIN Pontianak, Dr. Misdah, M.Pd. Selain itu juga hadir Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S. Ag beserta Kasubbag Akademik dan kemahasiswaan, Nur Abidah, S.Pd.I

Memulai acara tersebut, panitia menyuguhkan penampilan dari grup akustik dari Mahasiswa PGMI IAIN Pontianak. Tak hanya itu, dekorasi panggung dan kerlip lampu pun ikut menyemarakkan acara pembukaan Pemilihan Duta IAIN pontianak 2020 kali ini.

Ketua Panitia, Sholeh mengatakan ada 11 pasang finalis duta yang siap berkompetisi dalam kegiatan ini. Mulai dari tanggal 8 hingga menuju malam Grand Final pada 12 Desember mendatang.

Sebanyak 11 pasang calon duta tersebut merupakan mahasiswa-mahasiswa terbaik yang akan menjadi Ikon IAIN Pontianak.

Dr. Misdah, M.Pd, Plt Rektor IAIN Pontianak menyambut baik serta mengapresiasi kegiatan ini.

“Saya ucapkan selamat datang kepada seluruh calon duta IAIN Pontianak tahun 2020. Kalo saya perhatikan juri-juri yang akan dihadirkan nanti memang orang yang berkompeten. Jadi saya meyakini betul siapapun yang terpilih nanti adalah tentu dari hasil yang luar biasa dan saya memberikan apresiasi yang luar biasa atas ikhtiar yang diberikan oleh IAIN Pontianak melalui DEMA untuk melaksanakan kegiatan ini”, ungkapnya.

Selain itu, Dr. Misdah juga berharap dengan berlanjutnya pemilihan duta ini dapat mengukir prestasi dan dapat mengharumkan nama IAIN Pontianak di tingkat lokal, nasional, maupun mancanegara. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan menjadi yang terakhir.

Menutup sambutannya, Dr. Misdah mengajak kepada seluruh yang hadir pada malam pembukaan itu untuk selalu menjaga stabilitas kondisi kampus IAIN Pontianak.

“Mari kita jaga stabilitas kondisi kampus kita. Peran adek-adek ini penting untuk bantu mengangkat nama IAIN Pontianak. Dan kalian adalah orang yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Saya yakin pendapat mahasiswa bisa diterima oleh masyarakat dan jaga nama besar IAIN Pontianak.

Oleh : Farli Afif/Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Siap Jalankan Amanah Pelaksanaan Anggaran, Plt. Rektor IAIN Pontianak Terima DIPA TA 2021 dan Tandatangani Pakta Integritas

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Plt Rektor IAIN Pontianak, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menghadiri undangan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2021. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat, pada Selasa (08/12) Pagi. Turut di undang 25 KPA satker KPPN Pontianak. Selain penyerahan DIPA TA 2021, kegiatan ini juga dibarengi dengan Penandatanganan Pakta Integritas.

Berkaitan hal ini, Plt. Rektor IAIN Pontianak, Dr. Misdah, M.Pd., menyampaikan “Dengan penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2021 ini, kita berharap untuk Satker IAIN Pontianak bisa menjalankan amanah ini dengan baik. Serta bisa menjalankan kegiatan tahun 2021 dengan lancar, penuh tanggung jawab, transparan, tepat sasaran, tepat tujuan dan sesuai dengan aturan.”

Plt. Rektor IAIN Pontianak juga berkomitmen “Sebagai ASN sekaligus KPA, dengan penandatanganan Pakta Integritas, ini menjadi sebuah amanah yang harus tetap dijaga. Agar pelaksanaan kegiatan di IAIN Pontianak tahun 2021 ini, unsur pimpinan benar-benar tetap terjaga integritasnya.”

Pakta Integritas tersebut berisikan, bahwa Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat dan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Pontianak, tidak akan meminta atau menerima pemberian secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlalu.

Begitu juga Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat dan IAIN Pontianak, tidak akan meminta atau menawarkan suap dan/atau gratifikasi yang terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat dan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Pontianak.

Selain itu, IAIN Pontianak juga tidak akan menyalahgunakan jabatan dan/atau kewenangan yang dimiliki untuk nenekan pihak lain agar melakukan hal-hal yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku demi kepentingan perorangan.

Semua pihak akan bersedia dikenakan sangsi hukum disiplin berdasarkan peraturan pemerintah tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, sangsi moral sesuai kode etik dan/atau tuntutan ganti rugi/ pidana berdasarkan ketentuan.

Oleh : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Plt. Rektor Sampaikan Hasil Administrasi Penjaringan Calon Rektor IAIN Pontianak ke Menteri Agama

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Pelaksana Tugas (Plt) Rektor IAIN Pontianak, Dr. Misdah, M.Pd., menyampaikan hasil administrasi penjaringan Calon Rektor dan hasil pertimbangan kualitatif kepada Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi, S.I.P., S.H., M.H. Pertemuan ini berlangsung pada Selasa (17/11) pagi. Turut hadir Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Muhammad Ali Ramdhani., dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Prof. Dr. Suyitno, M.Ag.

Berkas administrasi ini diserahkan kepada Menteri Agama RI, karena telah selesainya tugas Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor IAIN Pontianak masa bakti 2020-2024 dan selesainya masa pertimbangan kualitatif. Maka Plt. Rektor perlu melaporkan hasil kegiatan tersebut.

Plt. Rektor IAIN Pontianak, menyampaikan kepada Menteri Agama “Alhamdulillah, Panitia penjaringan telah berhasil menetapkan enam Bakal Calon Rektor, berdasarkan abjad yaitu: Dr. Ichsan Iqbal, SE, MM., Dr. lsmail Ruslan, S.Ag, M.Si., Dr. Lailial Muhtifah, M.Pd., Dr. Misdah, S.Ag, M.Pd., Dr. Patmawati, S.Ag, M.Ag., dan Dr. Samsul Hidayat, S.Ag, MA. Adapun tahapan pertimbangan kualitatif, Senat IAIN Pontianak tidak melaksanakan tahapan tersebut dengan berbagai pertimbangan.”

Berkaitan hal tersebut Plt. Rektor juga telah berupaya agar tahapan penilaian kualitatif tersebut bisa diselenggarakan. Seperti melakukan upaya mengirimkan tiga surat dari Pelaksana Tugas Rektor IAIN Pontianak dan satu pertemuan informal yang meminta senat untuk menyelenggarakan pertimbangan kualitatif.

Sehari sebelum bertemu Menteri Agama RI (16/11), Plt. Rektor IAIN Pontianak didampingi Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor Masa Bakti 2020-2024, yaitu sebagai Ketua, Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi, M.Psi, Psikolog., serta 2 orang anggota, Dr. Ria Hayatunnur Taqwa, S.Ag, M.Si., dan Reka Kurniawati, SE., melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan Direktur Jenderal Pendidikan Islam untuk meminta arahan terkait penyampaian hasil administrasi ini. Direktur Jenderal Pendidikan Islam mengarahkan untuk langsung menyampaikan berkas kepada Menteri Agama RI.

Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3151 Tahun 2020, Bab III Pertimbangan Kualitatif angka 9, maka dokumen administrasi hasil penjaringan Bakal Calon Rektor IAIN Pontianak masa bakti 2020-2024 selanjutnya di serahkan ke Menteri Agama Republik Indonesia c.q. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.

Plt. Rektor menuturkan, “Alhamdulillah, tanggal (17/11) pagi Menteri Agama memberikan waktu untuk bertemu langsung beliau di Kantor Kementerian Agama Jl. Thamrin. Beliau menyambut dengan ramah dan mempersilahkan kepada Plt. Rektor untuk menyampaikan terkait dengan pelaksanaan ini.”

Secara garis besar Plt. Rektor menyampaikan “Semua proses sudah sesuai dengan mekanisme, walaupun terdapat dinamika, yaitu tidak adanya pemberian pertimbangan kualitatif dari Senat. Dan Plt. Rektor menyampaikan sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi, serta usaha dan upaya yang sudah dilakukan oleh Plt. Rektor sampai di hari terakhir 12 November 2020 sehingga terbitlah berita acara tentang hasil pertimbangan kualitatif Calon Rektor IAIN Pontianak masa bakti 2020-2024, hal ini juga ditandatangani oleh Kepala Biro IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si sebagai saksi.

Diakhir pertemuan itu Menteri Agama RI memberikan arahan dan ucapan terimakasih, atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Plt. Rektor sampai pada tahap menyerahkan berkas administrasi ini. Plt. Rektor juga berkomitmen sebagai ASN dan sebagai Plt. Rektor untuk selalu siap menerima perintah selanjutnya. Apapun yang menjadi keputusan menteri dan jajaran, akan dilaksanakan oleh Plt. Rektor sebagai bentuk tanggung jawab dan amanah yang diberikan. Untuk tahapan selanjutnya adalah tahapan penyeleksian yang akan dilakukan oleh komisi seleksi yang akan ditunjuk dan ditetapkan oleh menteri agama RI. Terkait hal itu Plt. Rektor menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri Agama RI.

Oleh : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Jadi Narasumber Talkshow Pendidikan Politik Masyarakt Kalbar, Plt Rektor IAIN Pontianak Bicara Pendidikan Politik Masyarakat Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Plt. Rektor IAIN Pontianak, Dr. Misdah, M.Pd menjadi narasumber dalam kegiatan Talkshow Pendidikan Politik Masyarakt Kalbar. Talkshow ini mengangkat tema, Membangun Etika Politik yang Demokratis. Kegiatan ini berlangsung di Gedung PCC Pontianak lt. 2. Bisa juga disaksikan melalui cennel youtube Edukasi Televisi Pontianak Official. Berlangsung pada hari Selasa (10/11) sore.

Berkaitan dengan pemilu, Dr. Misdah, M.Pd., pernah menjadi Timsel KPU dan Bawaslu. Pernah juga menjadi penyelenggara pemilu, sebagai Ketua Tim Pemeriksa Daerah dari tahun 2015-2018.

Beliau menyampaikan “Sejak negara ini didirikan, sudah berlandaskan demokrasi. Kenapa demikian, karena semua itu untuk kepentingan rakyat. Berdasarkan konsep demokrasi, dari raykat, oleh rakyat, untuk rakyat.”

Beliau menambahkan “Indonesia sudah berupaya terus memperbaiki demokrasi. Bagaimana dulu dengan banyaknya kerajaan-kejaraan, kita dapat Bersatu membangun Indonesia bersama. Membangun demokrasi bersama, itu menjadi pondasi dasar yang patut untuk kita apresiasi.”

Sebagai generasi penerus “Kita memiliki tanggung jawab yang besar, untuk terus berfikir, membicarakan, bagaimana membangun etika politik yang lebih baik lagi. Jangan sampai kita berfikir, semua sudah selesai. Malah sebaliknya, kita harus berupaya untuk memperbaiki dan terus meningkatkannya. Karena salah satu aspek dalam kehidupan kita adalah aspek politik.” tegasnya.

“Berbicara tentang nilai-nilai etika dalam berpolitik, sama juga kita membicarakan norma dan aturan dalam berpolitik. Budaya politik yang tidak berdasarkan etika, itu akan menjadi tidak sesuai dengan sasaran atau tujuan. Lalu yang terjadi adalah perpecahan dan perselisihan.” ungkapnya.

“Sehingga etika dalam berpolitik menjadi urgen, karena demokrasi tidak akan pernah terwujud kalau tidak dibarengi dengan etika politik yang kongkrit. Adapun konsep dasar dari etika politik adalah pluralisme. Dengan pluralisme, kita dapat menerima seluruh keberagaman dan ini menjadi prinsip utama dalam etika politik.” Ujarnya.

Beliau meneruskan “Jika tidak ada etika politik, pasti akan ada perselisihan dan perpecahan bangsa. Apa lagi tidak menerapkan prinsip pluralisme. Setiap yang terlibat dalam politik, pasti akan membutuhkan legitimasi, yang merujuk kepada norma-norma moral, nilai-nilai hukum dan perundang-undangan.”

Terakhir Dr. Misdah, M.Pd., menyampaikan pesan kepada generasi muda. “Peran kita adalah ikut menyukseskan segala program pemerintah dalam hal ini, pemilihan umum. Anak muda sekarang, adalah pemimpin dimasa yang akan datang. Anak muda yang memiliki etika politik yang baik adalah pemimpin yang baik di masa mendatang.”

Oleh: Bambang Eko priyanto
Editor: Omar Mukhtar




Beri Masukan, Plt. Rektor IAIN Pontianak Hadiri Kegiatan Konsultasi Publik Penyusunan SNP Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi Komnas HAM RI

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Plt. Rektor IAIN Pontianak menghadiri kegiatan yang diadakan oleh, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI. Lembaga negara ini sedang menyusun Standar Norma dan Pengaturan (SNP) tentang Hak Asasi Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi. Plt. Rektor sebagai salah satu dari sepuluh peserta yang diundang, dipintai pendapat dan masukan atas draf SNP dimaksud. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Golden Tulip, hari Selasa (27/10) pagi hingga siang.

Plt. Rektor IAIN Pontianak, Dr. Misdah, M.Pd., Memberikan masukan pada poin kebebasan atas Ekspresi Keagamaan (Religious Speech) yang terkait tentang penggunaan bahasa-bahasa keagamaan di ruang publik. Kemudian pada poin kebebasan atas Ekspresi Artistik (Artistic Speech) yang terkait tentang bentuk-bentuk ekspresi artistik yang mencakup semua bentuk seni seperti drama, musik, tarian dan penulisan kreatif serta fotografi juga harus bersinergi atau memperhatikan nilai-nilai budaya yang telah mengakar di Indonesia. Beliau juga menanggapi hal-hal yang tekait tentang Kebebasan Akademik.”

Segala masukkan dari para peserta kegiatan ini nantinya akan menjadi bahan masukan para tim penyusun SNP Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi dalam memajukan dan menegakkan HAM khususnya terkait dengan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi, serta pengaturan hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam koridor hak asasi manusia. Dokumen yang sudah jadi nantinya juga dimaksudkan untuk mengukur dan sebagai kaidah serta tolok ukur untuk menilai pelaksanaan hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia.

Untuk itu, Komnas HAM RI juga mengundang publik untuk memberikan saran, komentar dan perbaikan atas draf dokumen dimaksud yang bisa diunduh di https://www.komnasham.go.id/files/1601035078draf-snp-kebebasan-berekspresi-$5T835U.pdf Adapun jangka waktu pemberian saran, komentar dan perbaikan draf SNP Hak atas Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi dibuka sampai dengan 28 Oktober 2020. Masukan dapat disampaikan melalui e-mail: snpkebebasanberekspresi@gmail.com

Oleh: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar




Resmi Diserahkan Hari ini, Plt. Rektor Serahkan Hasil Penjaringan Bakal Calon Rektor Kepada Ketua Senat IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Menindaklanjuti Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4891 Tahun 2020, tanggal 03 September 2020. Tentang Penetapan Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor IAIN Pontianak. Plt Rektor IAIN Pontianak menyampaikan kepada Ketua Senat IAIN Pontianak, berkas administrasi Bakal Calon Rektor IAIN Pontianak Masa Bakti Tahun 2020-2024.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat, Rabu (21/10) pukul 10.00. Turut hadir Plh. Biro AUAK, Suyati, S.Ag., dan Sekretaris Senat IAIN Pontianak, Dr. Cucu, S.Ag, M.Ag., Sebelum berita acara penyerahan berkas di tandatangani. Ketua dan Sekretaris Senat IAIN Pontianak bersama Plt Rektor serta disaksikan oleh Plh Biro AUAK mengecek terlebih dahulu kelengkapan berkasnya. Setelah dinyatakan lengkap barulah ditandatangani berita acara serah terima.

Proses ini ditindaklanjuti sebagaimana sudah diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015 dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor 3151 Tahun 2020 tentang Pedoman Penjaringan, Pemberian Pertimbangan dan Penyeleksian Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.

Dalam Berita Acara Penyerahan Berkas, Nomor: B-1559/In.15/PP.00.9/10/2020. Menyebutkan bahwa Dr. Misdah, S.Ag, M.Pd., selaku Plt. Rektor IAIN Pontianak, sebagai Pihak Pertama dan Dr. Nani Tursina, M.Pd., selaku Ketua Senat IAIN Pontianak sebagai Pihak Kedua.

Berita acara ini membenarkan bahwa Pihak Pertama telah menyerahkan berkas kepada Pihak Kedua. Berupa Berita Acara Verifikasi Berkas Administrasi Pendaftaran Bakal Calon Rektor IAIN Pontianak Masa Bakti 2020-2024, Nomor PAN-JAR.BCR/IAIN-PTK/011/X/2020, tanggal 19 Oktober 2020; Berita Acara Penetapan Bakal Calon Rektor IAIN Pontianak Masa Bakti 2020-2024, Nomor PAN-JAR.BCR/IAIN-PTK/012/X/2020, tanggal 20 Oktober 2020; dan Berkas Administrasi Bakal Calon Rektor IAIN Pontianak Masa Bakti 2020-2024 sebanyak 6 (enam) berkas.

Dr. Misdah, S.Ag, M.Pd., sebagai Plt. Rektor IAIN Pontianak, menyampaikan “ Kegiatan hari ini adalah  bagian dari tahapan Penjaringan Bakal Calon Rektor IAIN Pontianak. Perlu saya sampaikan pada tanggal (20/10) sesuai tahapan, saya sudah menerima 3 dokumen sebagaimana yang tertulis diberita acara. Oleh karena itu berkas yang saya terima dari Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor ini, saya serahkan hari ini kepada Senat IAIN Pontianak. Dalam hal ini langsung diterima oleh Ketua Senat IAIN Pontianak.”

“Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan, Ibu Ketua Senat IAIN Pontianak, Sekretaris Senat, dan Plh. Biro yang hadir pada hari ini, mudah-mudahan berkah bagi kita semua untuk IAIN Pontianak.” tambahnya.

Sekretaris Senat IAIN Pontianak, Dr. Cucu, S.Ag, M.Ag., menanggapi “Alhamdulillah, Senat IAIN Pontianak hari ini telah menerima berkas Bakal Calon Rektor IAIN Pontianak Masa Bakti 2020-2024. Adapun tindaklanjutnya, karena senat ini adalah lembaga kolektif kolegial, jadi kami tidak akan bisa menentukan sendiri. Sebenarnya dalam PMA 68 Tahun 2015 yang dijelaskan dalam keputusan Dirjen 3151 Tahun 2020, dimana tahap setelah penjaringan itu adalah tahapan pemberian pertimbangan kualitatif dilakukan oleh Senat secara keseluruhan.”

“Sebelum sampai ke tahap pemberian pertimbangan kualitatif, maka kami Senat akan melakukan terlebih dahulu Sidang Senat Tertutup. Didalamnya, kami akan menyampaikan perihal penerimaan berkas, kemudian kita akan sidang untuk menentukan tindaklanjut setelah penerimaan berkas ini. Sesuai aturan kami diberi waktu untuk mentukan ini selama 14 hari kerja.”tambahnya.

Oleh: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar