Bertabur Penghargaan pada Upacara HAB Kemenag Ke-74, Ini Pesan Rektor IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Upacara pada momen Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke- 74, berjalan dengan hikmat serta bertabur penghargaan yang diberikan oleh Rektor IAIN Pontianak. Penghargaan tersebut merupakan wujud dari kerjakeras dan dedikasi untuk kemajuan IAIN Pontianak.

Upacara yang berlangsung pada Jumat (03/01) pagi, berlokasi di Halaman Gedung Tower B IAIN Pontianak. Dipimpin oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA. Dalam amanatnya Rektor menyampaikan “Pertama-tama saya ucapkan selamat kepada 3 kelompok, yang pertama saya menyampaikan selamat dan ucapan terimakasih kepada para mantan pemimpin dan keluarganya yang memperjuangkan IAIN Pontianak. Kedua, selamat kepada pada pejuang Porda HAB yang hari ini saya dapat menerima piala bergilir. Ketiga saya mengucapkan selamat kepada bapak dan ibu yang mendapat penghargaan dari Presiden RI, atas kinerja baktinya menjadi ASN.” paparnya.

Selain itu Rektor juga memberikan penghargaan kepada Kasubbag terbaik, yang telah mengharumkan nama baik IAIN Pontianak dengan prestasinya.

Kasubbag Teladan I diberikan kepada Aspari, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Hubungan Masyarakat, dan Rumah Tangga Bagian Umum Biro AUAK, sekarang menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan Bagian Umum Biro AUAK– yang berhasil membawa IAIN Pontianak sebagai Badan Publik kategori Perguruan Tinggi meraih Terbaik Peringkat I Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat.

Kasubbag Teladan II diberikan kepada Omar Mukhtar Al Assad, SE.Ak.,M.Ak., Kepala Subbag Keuangan dan BMN yang telah sukses meraih peringkat terbaik dua pada Laporan Pertanggungjawaban Pelaporan Keuangan dari Kanwil DJPB Kalbar.

Dalam kesempatan upacara itu, Ketua Bapor IAIN Pontianak menyerahkan Piala Bergilir Cabor Tenis Lapangan kepada Rektor IAIN Pontianak pada acara HAB Kemenag yang digelar Kanwil Kemenag Kalbar pada 16-20 Desember 2019. IAIN Pontianak meraih juara 2. Adapun cabang olahraga yang dimenangkan, yaitu:
Tenis Meja Putra Juara 1 (Tim A), Tenis Lapangan Juara 1, Futsal Juara I (Tim A), Tenis Meja Putri Juara 2 dan Bulutangkis Juara 3 (Tim B). Kepada 40 atlit yang meraih juara tersebut, Rektor IAIN Pontianak juga berikan penghargaan.

Selain berbagai penghargaan, pada momen ini Rektor IAIN Pontianak menyampaikan hal yang sangat penting. Rektor mengatakan “Kita sudah sepakat dengan pimpinan, untuk menetapkan tanggal 6 Agustus sebagai hari lahir IAIN Pontianak dan nanti akan diikuti dalam perubahan statuta. Serta tanggal 19 Desember Sebagai Hari Kebangkitan IAIN Pontianak.”

Rektor juga menyemangati para peserta upacara yang dihadiri oleh seluruh PNS, CPNS dan Pegawai Kontrak di lingkungan IAIN Pontianak. “Ayo kita fokus. Ayo kita pahami tusi kita, kita rencanakan kinerja kita, selanjutnya kita laksanakan. Silahkan bapak dan ibu berkreasi. Kalau ikut rumus Akreditasi Pergutuan Tinggi (APT) dan saya tambah 1. ‘Pikirkan apa yang kalian khayalkan (terobosan dari tugas dan fungsi), lalu tulis apa yang kalian pikirkan, kemudian kerjakan apa yang kalian tulis, dokumentasikan apa yang kalian kerjakan, dan publikasi apa yang kalian dokumentasikan.” terangnya.

Rektor juga menargetkan “InsyaAllah awal 2021 IAIN Pontianak akan launching sebagai Smart Kampus. Ini bukan isapan jempol, karena kami di bagian perencanaan dan anggaran telah berbuat dan tahun ini cukup banyak menganggarkanya. Oleh karena itu bapak dan ibu sekalian, dosen, pegawai, siap-siaplah menerima pengetahuan tentang alih tekhnologi itu” tutupnya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Rektor IAIN Pontianak Berikan Penghargaan Kepada Pimpinan STAIN/ IAIN Pontianak Periode 1979-2018

Pontianak (iainptk.ac.id) — Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke -74, berlangsung di seluruh Indonesia. Juga diperingati oleh Kampus IAIN Pontianak, dengan melaksanakan Upacara. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Gedung Tower B IAIN Pontianak, pada hari Jumat (03/01) Pagi. Dihadiri oleh seluruh PNS, CPNS dan Pegawai Kontak yang bekerja di IAIN Pontianak.

Pada kesempatan ini, Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA., memberikan Piagam Penghargaan Kepada pimpinan/perwakilan dari pihak keluarga Ketua / Rektor terdahulu. Mulai dari Drs. Abd. Rachman Abror., atas pengabdiannya sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 1979-1981, periode 1981-1984, periode 1996-1997, dan Plt. Ketua STAIN Pontianak 1997.

Piagam penghargaan kedua diberikan kepada Drs. M. Asyhari, MA., atas pengabdiannya sebagai Ketua STAIN Pontianak periode 1997-2001.

Piagam Penghargaan ketiga diberikan kepada Prof. Dr. H. Hoh. Haitami Salim, M.Ag., atas pengabdiannya sebagai Ketua STAIN Pontianak periode 2001-2005 dan periode 2005-2009.

Piagam Penghargaan keempat diberikan kepada Prof. Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag., atas pengabdiannya sebagai Ketua STAIN Pontianak Periode 2009-2013 dan menjabat sebagai Rektor IAIN Pontianak periode 2014-2018.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., menuturkan “Kita ingin menghargai sejarah, kita ingin menghargai semua keringat yang pernah jatuh untuk IAIN Pontianak. Memang simbolnya diwakili oleh para tokoh yang pernah memimpin IAIN Pontianak.” terangnya.

“Saya ingin mengimami untuk tidak menghakimi masa lalu. Bagi saya masa lalu itu punya dinamikanya sendiri, punya tantangan tersendiri dan punya prestasi tersendiri yang harus kita hargai. Karena kita adalah bagian dan produk dari masa lalu itu. Apapun yang mereka buat adalah kebaikan untuk kita jadikan cermin hari ini. bahwa kita ingin lebih baik lagi, itu adalah hak kita. Bahwa hari ini kita boleh fokus pada kinerja untuk hari ini dan masa depan. Berbasis cermin dari masa lalu itu.” lanjut Rektor IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, juga menceritakan awal mula IAIN Pontianak terbentuk. Mulai dari Yayasan Sadar pada tahun 1965. Selanjutnya pada bulan Juli 1965, Yayasan Sadar mendirikan Fakultas Tarbiyah di Pontianak. Empat tahun kemudian, Fakultas Tarbiyah Pontianak dinegerikan dengan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama no. 26 Tahun 1969 sebagai cabang dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tepat 21 Maret 1997. Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Pontianak, bersama-sama dengan 32 Fakultas jauh IAIN lainnya di seluruh Indonesia, berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

Berkat perjuangan para pemimpin sebelumnya Tahun 2013 STAIN Pontianak berubah status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak hingga saat ini.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Peringati Hari Amal Bhakti Kemenag ke 74, Rektor IAIN Pontianak Imami Sholat Qiamullail dan Subuh Berjamaah di Kampus

Pontianak (iainptk.ac.id) — Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI ke 74 tahun yang jatuh pada 3 Januari 2020, IAIN Pontianak menggelar Subuh berjamaah. Rektor menghimbau kepada seluruh masyarakat IAIN Pontianak untuk dapat menghadiri agenda subuh tersebut.

Agenda kali ini dimulai dengan Sholat Qiyamul Lail yang diikuti oleh seluruh pegawai IAIN Pontianak dan Mahasantri Mahad Al-jamiah IAIN Pontianak.

Agenda subuh ini dihadiri pula Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA yang juga sekaligus mengisi tausiyah pada subuh kali ini.

Tampak mengenakan baju koko berwarna putih, Dr. Syarif langsung memimpin sholat Subuh berjamaah yang diadakan di Masjid Syeikh Abdurrani Mahmud Al-Yamani IAIN Pontianak.

Setelah usai digelarnya sholat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan tausiyah yang langsung disampaikan oleh Rektor IAIN Pontianak. Mengawali tausiyahnya, Dr. Syarif menyampaikan mengenai perbanyak bersyukur atas apa yang diberikan allah.

“Banyak bersyukur itu artinya berterima kasih dengan tiada dihinggakan, artinya tidak terbatas. Dengan anugerahnya kita diberikan kekuatan dan kesehatan. Jadi anugerahnya itu disyukuri. Katanya.

Selama hampir 1 jam berlangsung, diakhir penyampaiannya Dr. Syarif mengingatkan bahwa pentingnya menjaga sholat wajib. Ia mengatakan bahwa dengan menjaga sholat 5 waktu itu bukan hanya sehat secara rohani namun bisa juga untuk sehat secara jasmani.

“Contoh dari sehat rohani adalah tidak sakit hati terus menerus. Sholat juga bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Seperti penyakit Ginjal, dapat sembuh melalui sholat Zuhur, sakit paru-paru itu Melalui sholat Ashar, penyakit jantung itu dapat sembuh dengan Sholat Maghrib, penyakit limpa itu dapat sembuh dengan sholat Isya, dan terakhir penyakit Empedu itu dapat sembuh dengan Sholat Subuh. Tapi sholatnya tepat waktu. Kalo sholatnya khusyuk rohaniyahnya menghadap kiblat, maka zahir dan batinnya akan sehat”, Ucapnya.

Editor: Mulyadi

Penulis: Farli Afif




Evaluasi Anggaran Tahun 2019 IAIN Pontianak Terus Melangkah Maju

PONTIANAK (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak mengakhiri tahun 2019 dengan rapat Evaluasi Anggaran 2019 dan Langkah-Lanagkah Persiapan Pelaksanaan Anggaran 2020. Rapat ini berlangsung di ruang Sidang Senat pada hari Selasa (31/12). Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah berlangsung sekaligus membahas pelaksanaan anggaran untuk tahun 2020.

Rapat penting ini dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Wakil Dekan II seluruh Fakultas, Kabag pada Biro AUAK, Kabag TU seluruh Fakultas, Kasubbag pada Biro AUAK, Kasubbag AUK seluruh Fakultas, Kasubbag TU LPM, Kasubbag TU LP2M, Kepala PTID, Mursyid Ma’had Al-Jami’ah, Kepala Pusat Perpustakaan, dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., menyampaikan “Telah banyak prestasi dan perubahan yang kita lakukan pada tahun 2019. Namun saya ingatkan kembali dalam menganggarkan kegiatan jangan ritualistik, rancanglah kegiatan yang bermanfaat baik untuk Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) maupun Akreditasi Program Studi (APS).” Rektor juga menargetkan kepada tim pelaksana kegiatan untuk merancang dan menyelesaikan semua kegiatan pada bulan November 2020.

Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, S.Ag, M.Pd., mengatakan “Pertemuan rapat hari ini dalam rangka untuk perbaikan, dari tahun 2019 ke tahun 2020. Pembahasannya terkait dengan pelaksanaan kegiatan dan administrasinya. Tahun 2019 sudah bagus, namun masih ada kekurangan terkait perlengkapan administrasi. Tugas kami beri penguatan untuk segera diselesaikan.”

Beliau menambahkan berkaitan dengan capaian tahun 2019 “Prestasi yang sudah di raih tahun 2019 berkaitan dengan perencanaan dan keuangan adalah IAIN Pontianak memperoleh peringkat kedua terbaik, dalam hal Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bendahara dan Rekonsiliasi Laporan. Penghargaan itu diterima pada tanggal 29 Agustus 2019. Tinggal bagaimana kita meningkatkannya lagi, mempertahankan peringkat itu, bila perlu kita bisa ke peringkat pertama. Tentu apa yang kita lakukan sekarang, merupakan upaya kita untuk melakukan peningkatan tersebut”.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Kemeriahan Memperingati Hari Jadi IAIN Pontianak yang Ke 50, Pemaparan Sejarah IAIN Pontianak Hingga Tahun 2019

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Sudah berjalan 50 tahun IAIN Pontianak berdiri. Pada awalnya bernama Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Pontianak. Tepat pada tahun 1969 di lahan 4.1 hektar ini. Guna mengenang masa emas ini, IAIN Pontianak mengadakan agenda IAIN ANNUAL ACHIEVEMENT 2019. Berbagai prestasi yang sudah diraih pada tahun 2019 ditampilkan, guna menjadi penyemangat untuk tahun yang akan datang. Kegiatan yang berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal (21/12) Malam.

Kemeriahan sangat tampak di dalam Aula, berbagai pertunjukan disajikan dengan begitu memukau. Panggung dibalut dengan warna hitam dan kuning keemasan, permainan lighting membuat suasana menjadi elegan. Ratusan undangan yang hadir menambah kemeriahan. Kegiatan ini juga menjadi ajang pencarian duta IAIN Pontianak, serta mahasiswa berprastasi tahun 2019.

Dalam kesempatan ini Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., menceritakan proses IAIN Pontianak berdiri dari tahun 1969 hingga saat ini. “Atas nama pimpinan, izinkan kami untuk bernapak tilas sejenak bagaimana IAIN berproses, tumbuh, hadir, dan bergerak hingga saat ini. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak merupakan kampus Islam pertama di Kalimantan Barat berdiri pada 1965 berawal dari terbentuknya yayasan Sadar. Dengan Fakultas Tarbiyah di Pontianak. Pada tahun 1969 Fakultas dinegerikan menjadi IAIN Syarif Hidayattulah cabang dari Jakarta berdasarkan surat keputusan (SK) Menteri Agama.”

“Pada tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayattulah cabang Jakarta di Pontianak berubah nama menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayattulah Jakarta di Pontianak berdasarkan keputusan Menteri Agama RI. Setelah 15 tahun berjalan pada tahun 1977, Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayattulah Jakarta di Pontianak bersama 32 fakultas IAIN seluruh Indonesia berubah status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) melalui keputusan Presiden.” Tambahnya

Rektor melanjutkan “Pada tahun 2013 STAIN berubah menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melalui dukungan dari Walikota Pontianak. Drs.H. Sutarmidji, SH, MH selaku Walikota Pontianak. Saat itu dengan memberikan bantuan lahan didukung surat yang diterbitkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Presiden kala itu.”

“Jika kita mengacu pada sejarah dinegerikannya dua fakultas di Pontianak dan Singkawang di bawah Yayasan Sadar menjadi IAIN Syarif Hidayatullah Cabang Pontianak pada tahun 1969, maka pada tahun ini kita memasuki usia yang ke-50 dan menjadi ulang tahun EMAS. Sebagai usia yang sudah matang, IAIN Pontianak akan terus memperbaiki dan mengembangkan diri dalam tiga ranah amal soleh: pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.” Tuturnya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Tutup Kegiatan di tahun 2019, FEBI Gelar Seminar Nasional

Pontianak (iainptk.ac.id) dalam rangka menutup kegiatan ditahun 2019, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak mengadakan Seminar Nasional di Aula Syeikh Abdurrani Mahmud Al-Yamani IAIN Pontianak.

kegiatan yang mengusung tema ” Indonesia Sharia Economic and Finance Outlook 2020 – 2024″ ini turut mengundang beberapa narasumber seperti halnya Direktur KNKS RI, Sutan Emir Hidayat dan kepala OJK kalimantan barat Moch. Riezky F. Purnomo. Agenda ini menyuguhkan penampilan Hadrah dari beberapa Mahasantri Mahad Al-Jamiah IAIN Pontianak sebelum acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA.

Dr. H. Fachrurrazi, MM selaku Dekan FEBI IAIN Pontianak melaporkan bahwa diawal tahun berdirinya FEBI ini ada beberapa kegaitan yang sudah dilakukan selama tahun 2019 dimulai dari kegiatan secara akademik hingga pengabdian kepada masyarakat.

Dekan FEBI :FEBI IAIN Pontianak yang baru berumur 1 tahun mencoba untuk hadir dimasyarakat kalimantan barat dalam aspek riset, edukasi, pengembangan, literasi, ekonomi, keuangan, dan perbankan syariah yang ada dibumi khatulistiwa ini. Di Tahun 2019 ini kita sudah mengalami kegiatan-kegiatan yang luar biasa di IAIN Pontianak khususnya FEBI IAIN Pontianak baik itu kegiatan akademik, kemasyarakatan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sebelum menutup sambutannya, ia menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan penutup FEBI ditahun 2019 .”Oleh sebab dan karena itu, adalah suatu kebahagiaan dan kebanggan bagi kami bersama-sama antum semuanya dalam menutup kegiatan di tahun 2019 ini dengan kegiatan seminar nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI ) IAIN Pontianak”,Katanya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif dalam sambutannya mengatakan bahwa ia mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah. “Saya ingat FEBI itu aktif dengan kegiatan – kegiatan oleh karena intitusinya ekonomi tugasnya adalah pengayaan, penguatan, pendalaman tentang literasi ekonomi Islam. itu distingsi kita misalnya di Kalimantan Barat tidak kurang dari 21 perguruan tinggi, yang ada FEBI nya cuma di IAIN Pontianak. Jadi ide, karya, dan gerakan ekonomi syariah itu seratus persen kita iya kan dan kita dukung di IAIN Pontianak”, Ucapnya.

Dr. Syarif, MA., juga berharap dan yakin bahwa FEBI akan selalu berinovasi sesuai dengan Visi Misi IAIN Pontianak. ” khususnya FEBI lah yang harus berinovasi, selalu berkreasi pasti dan saya yakin masuk kedalam bingkai visi misi kita untuk kemanfaatan anak kita ini dimasyarakat secara mandiri”, Pungkasnya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Farli Afif




Hari Bela Negara Menjadi Momen Untuk Terus Majukan IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak memperingati hari Bela Negara yang ke- 71 dengan tema “Bela Negara untuk Kemakmuran Rakyat”. Upacara yang berlangsung di Halaman Gedung Tower B IAIN Pontianak, dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan di IAIN Pontianak, PNS, CPNS, Pegawai Kontra, serta pengurus Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di lingkungan IAIN Pontaiank.

Selaku pembina upacara, Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., membacakan pidato Presiden RI, Ir. Joko Widodo., “Hari Bela Negara ini dicanangkan untuk menghormati dan mengajak semua warga negara untuk membela negara melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya”.

“Bela Negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi. Bela Negara tidak hanya dilakukan oleh aparatur negara saja, tetapi juga harus dilakukan secara bersama-samaoleh genenap elemen bangsa dan negara.”

“Bela Negara merupakan wadah peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat termasuk dunis usaha, dunia pendidikan, media hingga tokoh pemuda dan tokoh agama, untuk memberikan sumbangsih kepada negara melebihi panggilan tugas yang menjaditanggung jawabnya seluruh warga negara dengan segala kelebhan dan kekurangannya tetap dapat memberikan sumbangsihnya dalam Bela Negara.”

Sehingga siapa saja yang menjadi warga Negara Indonesia harus tetap membela negara ini, seperti yang dilakukan Sjafruddin Prawiranegara membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatera Barat. Saat Presiden dan wakil presiden RI di tangkap oleh Belanda pada tahun 1948. Indonesia harus tetap merdeka, dan dibela oleh segenap bangsa Indonesia. Karena negara ini bukan hanya dimiliki oleh Pemimpin Negara namun negara ini juga milik seluruh warga negara Indonesia. Sehingga setiap tahunnya memen ini terus diperingati pada tanggal 19 Desember.

Pada kesempatan yang sama rektor IAIN Pontianak juga menyampaikan “Izinkan saya mengapresiasi sambutan Presiden ini. Dilahan 4.1 Hektar milik negara yang kita huni sebagai tempat kita untuk berkarya di IAIN Pontianak ini, sekaligus tempat untuk kita Bela Negara. ‘Aman dan damai itu kami bekerja sesuai aturan’ kita wujudkan itu sebagai Bela Negara.”

“Saya sebagai pimpinan menghimbau pada diri kita semua, mari kita jangan menjadi orang yang bermental dan bermuka lebih dari satu. Jangan kita bersikap ambigu, pada satu sisi negara dan pemerintah kita ambil manfaatnya, disisi lain kita seperti pahlawan yang kurang baik. Seperti kritik tidak pada tempatnya, berpendapat tidak pada tempatnya, oleh karena itu, dengan niat sebaik-baiknya, mari kita laksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya. Sesuai moto kinerja kita ‘Pengabdian berbasis kinerja dan akhlakul karimah, kebersamaan dan kekompakkan, dan berorientasi pada prestasi dan kemajuan untuk IAIN Pontianak.’ Mari dengan momoen ini kita jadikan IAIN Pontianak maju dan Berjaya”.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Tahun 2020 IAIN Pontianak Lebih Fokus pada Peningkatan Kualitas SDM

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) dan Akreditasi 9 Kriteria. Kegiatan yang berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud berlangsung pada hari Senin (16/12) pagi. Kegiatan yang dibuka oleh Rektor IAIN Pontianak ini dihadiri oleh pejabat dilingkungan IAIN Pontianak beserta perwakilan dari Organisasi Kemahasiswaan di Kampus Islam Pertama di Kalbar ini.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyampaikan “Ini satu langkah yang telah kita penuhi, yang harus kita lakukan adalah mulai mengikis wujud kegiatan yang ritualistik. SPMI yang ada harus kita pedomani serta dilaksanakan, kemudian dokumentasikan pelaksanaannya. Tahun 2020 saya mengajak kita semua fokus untuk upgradeing mutu terutama SDM. Kita akan rembukkan dengan serius. Karena tahun pertama saya menjabat tentang pengelola keuangan sudah mapan, dengan disiplin dan non tunai.”

“Tahun pertama kita juga banyak belanja perangkat dan sistem aplikasi serta jaringan internet, dalam rangka memenuli beberapa item layanan akses kepada mahasiswa.  oleh karena itu akan ada SOP yang terkait dengan sistem itu. Maka bapak dan ibu wajib bersikap untuk mengikuti langkah-langkah terkait alih tekhnologi. ” Tagas beliau.

Panitia sudah mempersiapkan dua narasumber dalam sosialisasi ini, pertama Ketua LPM Dr. Edi Kurnanto, M.Pd., yang memaparkan “Kegiatan sosialisasi SPMI merupakan hasil evaluasi pada tahun 2019. Kegiatan sosialisasi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan LPM. Pertama kegiatan workshop kebijakan mutu dan standar mutu. Kemudian pada bulan Oktober kita membentuk tim revisi SOP dan manual mutu, yang merupakan bagian penggerak dari SPMI.”

Beliau menambahkan “Saya yakin hasil revisi pertama ini lebih komprehensif, lebih lengkap dibandingkan SPMI yang kita buat tahun 2016 yang lalu. Kalau kita semua bisa menjalankan SPMI ini dengan baik, dengan tertib, maka Insyaallah kita akan bisa mencapai kualitas yang kita inginkan. Ini perlu keseragaman, ini perlu kerjasama yang ulet bagi kita semua selaku pengelola lembaga ini, karena penjamin mutu itu tidak mungkin hanya bisa dilakukan oleh LPM. Kita ingin mutu kita ini betul-betul terjaga mulai dari level yang paling depan (Prodi) dampai ke level rektorat.”

“Dokumen yang kita sosialisasi hari ini terdiri dari, pertama Kebijakan Mutu SPMI, kedua Manual Mutu SPMI, ketiga Standar Mutu dan keempat Manual Mutu.” Tambah Dr. Edi Kurnanto dalam katasambutannya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




IAIN Pontianak Mengadakan Nobar Film Pejuang Al-Quran

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Ratusan mahasiswa beserta pejabat di IAIN Pontianak, mengikuti kegiatan Nonton Bareng Pejuang Al-Quran yang diadakan oleh Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Pontianak. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Sport Center ini dilaksanakan pada hari Sabtu (14/12) malam. Film Dokumenter ini menceritakan tentang peran pengajar Al-Quran di Desa Sepuk Laut, Dusun III Teluk Harapan, Kec. Sungai Kakap, Kabupaten Kuburaya.

Kemeriahan terlihat dari acara yang sudah dipersiapkan oleh Prodi KPI ini. Mulai dari Hiburan berupa band yang dimainkan oleh mahasiswa KPI, ada foto booth, pameran foto dan hiburan intinya adalah pemutaran film trailer Jejak Langkah 2 Ulama KH Hasyim Asy’ari Tebuireng dan KH Ahmad Dahlan. Film sungsang karya Mahasiswa KPI dan Film Utamanya Pejuang Al-Quran.

Narasumber utama dari film ini adalah Ust. Ahmad Sarkawi yang mengabdikan dirinya untuk pendidikan agama Islam di Desa Sepuk Laut. Perjuangannya untuk mengajarkan agama ke anak-anak sangat luar biasa dan mengispirasi bagi penonton. Kondisi di Desa sangat memprihatinkan, hanya ada pendidikan setingkat SD dan SMP disana, untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi harus ke Kota Pontianak. Masjid yang ada juga sudah tidak cukup untuk digunakan. Saat ini baru berdiri pondasi untuk pembangunan Masjid, namun terkendala biaya pembangunan Masjid belum dapat diselesaikan.

Tak ada yang sia-sia dalam melakukan kebajikan, dalam kegiatan ini Dekan FEBI IAIN Pontianak, menyumbang 10 juta untuk pembangunan Masjid di Desa Sepuk Laut. Pak Rektor IAIN Pontianak juga, berkomitmen untuk meneruskan program desa binaan, karena sesuai penuturan di film tersebut sangat besar peran IAIN Pontianak dulu dengan program desa binaan yang pernah dilakukan di sana.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mengapresiasi kegiatan ini “Awalnya saya pesimis dengan jumlah penonton, karena hujan cukup deras. Namun sekarang saya lihat ratusan penonton sudah memenuhi Gedung Sport Center ini. Saya sangat support kegiatan ini dan jangka panjang IAIN Pontianak akan memiliki Pojok Laporatorium Sejarah Islam di Kalimantan Barat. Prodi KPI sudah membuat Film sejarah tentang Kerajaan Pontianak, yang tak lama lagi akan dipublikasikan.”

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Kontribusi IAIN Pontianak dalam Pemberdayaan Madrasah di Perbatasan

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak, melaksanakan Pembukaan FGD Pemberdayaan Ekonomi Madrasah. Pada hari Rabu (11/12) sore di ruang rapat senat. Kegiatan FGD ini akan berlangsung selama tiga hari. Kegiatan ini diisi dengan materi pengantar sebelum pemberdayaan ekonomi Madrasah dilaksanakan. Kegiatan ini juga merupakan pendampingan dalam rangka pemberdayaan ekonomi Madrasah daerah 3T.

Menurut Ketua LP2M, Sukardi, SH.,M.Hum., “Madrasah yang sudah dipilih oleh Pendis pada hari ini juga sudah hadir semua. Setiap pengelola Madrasah akan memaparkan program apa saja yang berpotensi untuk dilakukan di Madrasah/Sekolah masing-masing. IAIN Pontianak dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar menjadi pendamping dalam kegiatan ini. Setidaknya,  ada sembilan madrasah yang disurvey. Tiga madrasah terpilih yang sesuai kriteria sudah diputuskan. Ketiga madrasah ini akan mendapatkan program bantuan pendampingan pemberdayaan ekonomi.

Rektor IAIN Pontianak menyambut baik kegiatan ini. “Tak sekedar ritualistik, apalagi banyak berbicara”, pesan Rektor. “Untuk mewujudkannya, kita harus berusaha”, pungkasnya.

Diakhir sambutannya,  Rektor berharap agar kegiatan FGD Pemberdayaan Ekonomi Madrasah bisa menjadi lahan kita untuk beramal. Ada berkahnya dalam bentuk hikmah. Yaitu bermanfaat, untuk kebaikan kita, kebaikan masyarakat yang menjadi sasaran kita.  Lebih dari itu kegiatan ini diridhoi oleh Allah Subhanahuwataala.

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Kalbar, Drs. H. Ridwansyah, M.Si.

Kakanwil Kemenag Kalbar sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, hari ini adalah momen yang sangat strategis. “Mudah-mudahan ini menjadi sejarah, bagaimana kita memulai sebuah momen pemberdayaan madrasah di wilayah perbatasan yang sangat jauh dari suasana Ibu Kota”, ungkap Kakanwil. Beliau melihat tiga hal yang sangat menarik di lokasi madrasah terpilih. Pertama, Sambas menjadi Serambi Mekahnya Kalimantan Barat. Kedua, dulu banyak orang perpengaruh di Kalbar dari Sambas. Ketiga, Sambas berada di perbatasan Indonesia yang hanya dibedakan oleh patok saja.

“Saya fikir hari ini adalah jawaban. Kalau kita bisa mensejahterakan Madrasah di perbatasan. Kita bisa membuat asrama untuk anak TKI dan anak muallaf disana. Melalui program pemberdayan ini, Saya berharap bukan hanya sekedar proyek yang menghasilkan keuntungan untuk membangun materi. Namun, tak kalah penting kualitas pendidikan anak kita. Saya berharap betul program ini terukur. Punya landasan akademiknya. Kemudian bisa berkelanjutan dengan kemajuan setiap tahunnya.” Tambah Kakanwil Kemenag Kalbar.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto