Pontianak (iainptk.ac.id) – Berjalan lancar serah terima hasil pendampingan penerapan Fraud Control Plan (FCP) dari auditor Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag RI kepada Rektor IAN Pontianak dan penyerahan rencana aksi dari Rektor kepada Auditor Itjen. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Kerja Rektor pada 5 September 2023.
Pertemuan ini dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak, Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI), Ketua Tim dari Auditor Itjen, dan dua anggotanya. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya meminimalisir terjadinya fraud pada tata kelola institut. Selain itu, untuk memaksimalkan pemahaman para pejabat, pegawai, dan mahasiswa dalam melakukan pencegahan secara bersama-sama terhadap adanya praktik fraud di lingkungan IAIN Pontianak.
Dalam pertemuan ini, Nurul Ghazy, selaku Ketua Tim FCP dari Itjen Kemenag, menyampaikan apa saja yang dilakukan dalam beberapa hari ini. “Kami mencoba ‘memotret’ terkait dengan program penyaluran bantuan dan juga mengevaluasi implementasi pengendalian fraud, sehingga dapat meningkatkan kualitas pemberian bantuan,” jelasnya.
Beliau juga mengungkapkan, “Kami berharap dari hasil ini, pihak IAIN Pontianak dapat merancang dan melakukan rencana aksi. Sudah kami siapkan formatnya serta rekomendasi rencana aksinya. Selanjutnya, tinggal kapan IAIN Pontianak dapat melaksanakannya. Kami harap tidak lewat dari tahun 2023, bisa di Bulan Desember,” tegasnya.
Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., berkomitmen bersama jajarannya untuk melaksanakan ini secepat mungkin. “Setelah ini akan kami rapatkan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan tugas masing-masing. Sebelumnya kami bersama SPI, pada tahun 2019 dapat menghemat anggaran sampai 4,2 M. Sebelum itu, setiap kegiatan memiliki anggaran konsumsi, belanja ATK, banner, dan belanja barang lainnya yang berbeda-beda. Akhirnya kita menyamakan semua dan dapat menghemat serta memaksimalkan anggaran untuk kegiatan lainnya yang menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.”
Rektor menambahkan, “Saya di kampus ini memperkuat 2 lembaga. Pertama, Lembaga Penjamin Mutu (LPM) untuk mengukur TOR dengan Renstra, ISO, Sakip, serta APT. Bagian pengecekan anggarannya saya serahkan ke SPI, sudah sesuai atau belum. Alhamdulillah, tahun lalu kita memaksimalkan anggaran hingga 99,6%. Hari ini, kita sudah memaksimalkan anggaran hingga 73,4%. Kami yang berada didaerah, sangat membutuhkan dana, sehingga harus dimaksimalkan sebaik mungkin amanah yang ada ini.”
Di momen ini, Kepala SPI, Dr. Fauziah, S.Pd., MM., berharap, “Semua civitas academica yang ada di IAIN Pontianak, untuk mendukung dan turut mengkampanyekan anti fraud agar terhindar dari pelanggaran aturan-aturan yang berlaku,”
Beliau melanjutkan, “Rencana aksi ini akan dilakukan oleh para pengelola bantuan pemerintah, Kepala Biro AUAK, dan Kepala SPI mulai saat ini hingga 31 Desember 2023 mendatang. Rencana aksi yang dilakukan diantaranya menerbitkan juknis, penyusunan SOP yang belum ada, dan pengendalian risiko,” jelasnya.
Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar
Pontianak (iainptk.ac.id) 03/10/2023 – Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sukses dalam menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Pegawai dan Kuliah Umum. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Kabsubdit Ketenagaan Direktorat PTKI Dirjen pendis Kemenag RI, serta Guru Besar dari Univertsitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang menjadi pemateri utama. Selain itu juga hadir Rektor IAIN Pontianak, Para Wakil Rektor, Para Dekan, para Kaprodi, Dosen PNS dam DTB PNS serta mahasiswa S1 dan Pasca Sarjana IAIN Pontianak.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Gedung A. Rani Mahmud IAIN Pontianak, para namasumber mennyampaian berbagai materi penting. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pegawai di IAIN Pontianak.
Dr. H. Syarif, S.Ag., MA, selaku Rektor IAIN Pontianak, mengungkapkan pentingnya kegiatan ini dalam mendukung visi dan misi institusi. “pembinaan pegawai ini sangat penting supaya ada beriringan dengan visi dan misi saya sebagai rektor,” ungkapnya.
Dr. Ruchman Basori, M.Ag., selaku Kabsubdit Diktis Ditjend Pendidikan Islam Kemenag RI, menjadi narasumber utama dalam acara ini. Dalam penyampaiannya, beliau memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai tiga hal penting.
Pertama, Dr. Ruchman Basori mengulas tentang bagaimana dosen seharusnya memikirkan karir mereka. Beliau menekankan bahwa pertimbangan ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kepentingan negara, mahasiswa, dan agama. Dr. Ruchman Basori juga menyoroti bahwa mencapai status guru besar bukan hanya prestasi akademik, tetapi juga akan berdampak positif pada kesejahteraan dosen.
Kedua, narasumber berbicara tentang pentingnya para dosen untuk mengantisipasi era 4.0 dan 5.0. Dalam dunia yang terus berubah dengan pesat ini, dosen harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan inovasi terbaru. Hal ini akan memastikan bahwa pendidikan yang disampaikan tetap relevan dan bermanfaat bagi generasi mahasiswa yang semakin canggih.
Ketiga, Dr. Ruchman Basori membagikan pengalaman beasiswa, menekankan pentingnya pendidikan dan dukungan finansial dalam mencapai prestasi akademik. Beliau mengajak para undangan untuk tidak hanya mengejar gelar, tetapi juga pengetahuan yang mendalam.
Beliau juga menyoroti peluang dan tantangan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di masa depan, serta pentingnya mengelola keberagaman di lingkungan kampus. Dr. Ruchman Basori menekankan bahwa dosen perlu mampu berinteraksi dengan mahasiswa milenial saat ini dan menjalankan tugas dan fungsi utamanya, yang terbagi dalam dua pijakan utama, yaitu tri dharma perguruan tinggi dan Beban Kerja Dosen (BKD).
Narasumber yang kedua, Prof. Dr. Abdul Mujib, M.A., seorang cendekiawan terkemuka, telah memberikan wawasan berharga kepada para dosen dan mahasiswa IAIN Pontianak. Beliau membuka presentasinya dengan memberikan motivasi kepada para mahasiswa, dengan harapan agar mereka dapat sukses dalam lima aspek penting.
Beliau mengajak mahasiswa untuk menjalani kuliah tepat waktu, meraih prestasi terbaik, berusaha mendapatkan beasiswa, menciptakan karya monumental, dan membangun jaringan relasi yang kuat. Ini merupakan langkah-langkah kunci menuju kesuksesan akademik dan karir.
Selanjutnya, dalam materi utamanya, Prof. Dr. Abdul Mujib, M.A. mengangkat tema “Integrasi Ilmu Sebagai Paradigma Pengembangan Akademik dan Kelembagaan IAIN Menuju UIN Pontianak.” Dalam presentasinya, beliau membahas sejumlah aspek yang sangat relevan dengan perkembangan IAIN Pontianak:
- Membrending IAIN Pontianak: Beliau menyoroti pentingnya membangun citra positif dan pemahaman yang baik tentang IAIN Pontianak di mata masyarakat dan dunia akademik.
- Respons Dunia Eksternal IAIN Pontianak: Beliau menekankan pentingnya institusi untuk merespons perkembangan dan kebutuhan dunia di sekitarnya, memastikan relevansi program akademik.
- Transdisipliner: Beliau mengajak untuk mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, sehingga menciptakan pemahaman yang lebih komprehensif.
- Scientific Vision IAIN: Prof. Dr. Abdul Mujib, M.A. menekankan bahwa visi dan misi IAIN Pontianak harus menjadi dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan di institusi ini.
- Rumusan Ilmu: Beliau membahas pentingnya merumuskan ilmu secara kritis dan kontekstual sesuai dengan perkembangan zaman.
- Karakteristik: Prof. Dr. Abdul Mujib, M.A. memaparkan karakteristik yang harus dimiliki oleh para akademisi, termasuk keterbukaan terhadap ide-ide baru dan toleransi.
- Integrasi dengan Pemangku Kepentingan: Beliau menekankan pentingnya melibatkan dosen dan mahasiswa dalam integrasi ilmu dengan pemangku kepentingan di berbagai bidang.
Acara ini ditutup dengan harapan dari Rektor IAIN Pontianak, bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat dan motivasi bagi semua dosen dan mahasiswa di IAIN Pontianak.
Penulis : Bella dan Bambang
Editor : Omar Mukhtar
Kubu Raya (iainptk.ac.id) 25/09/2023- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menyelenggarakan Kegiatan Pra Rapat Kerja (Raker) yang dihadiri oleh para pimpinan IAIN Pontianak untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kerja pada tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Alimoer Kubu Raya, pada Senin – Selasa / 25 – 26 September 2023. Kegiatan ini mengusung tema Finalisasi Penetapan Program Prioritas Pagu Alokasi Anggaran Tahun 2024.
Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag,. M.A., dimomen ini menyampaikan pembahasan dalam Pra Raker ini meliputi Program Prioritas Rektor untuk tahun 2024 sebagai program institut. Pertemuan ini juga membahas program prioritas fakultas, Pascaserjana, lembaga dan pusat tahun 2024.
Setiap pimpinan Fakultas, pascaserjana, lembaga dan pusat menyampaikan Program-Program prioritas tahun 2024. Program tersebut merupakan hasil rapat internal pada masing-masing unit, untuk dibicarakan dalam kegiatan Pra Raker. Seperti, menyusun program prioritas dengan urutan dari atas ke bawah, menentukan draft jadwal setiap kegiatan, dan menyusun Rencana Penarikan Dana.
Dikesempatan ini Rektor juga menyampaikan 10 program kerja ungulan tahun 2024 yang harus didukung oleh seluruh civitas academica IAIN Pontiank.
1. Sertifikasi Baca Tulis Al Qur’an pada Mahasantri di Ma’had Al-Jami’ah
2. Program Kampung Inggris dan Arab
3. Classroom Digital (Smart TV Di Setiap Kelas)
4. Pembiayaan untuk 4 Program Studi Unggul, dengan rinciaan pembiayaan.
a. Angaran Simulasi Akreditasi (Menghadirkan narsumber ahli untuk pendampingan)
b. Pemenuhan Sarana dan Prasarana Program Studi
c. Penentuan Program Studi yang dibiayai berdasarkan nilai tertinggi akreditasi terakhir
5. Tanah kampus 2
6. Program Moderasi Beragama sebagai Program Nasional
7. Student Mobility
8. Program-Program Internasional (MoU) dan Membuka Kelas Internasional
9. Program-Program Lokal Borneo sebagai distingsi IAIN Pontiank
10. Program Double Degree (MoU) dengan Universitas Az-Zaituna Tunisia
Rektor meminta Program-program ini dapat ditindaklanjuti oleh tusi-tusi yang terlibat.
Dalam kesempatan ini Ketua Panitia Kegiatan Pra Raker, Dr. H. Ridwansyah, M.Si., yang juga merupakan Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak melaporkan. “Kegiatan Pra Raker ini akan berlangsung selama dua hari berturut-turut, yang mana kegiatan ini di hadiri oleh seluruh pimpinan IAIN Pontianak, dan juga kegiatan ini dihadiri sekitar kurang lebih 39 orang,” ujarnya.
Beliau menambahkan “Kita berharap, menghadapi tahun 2024 ini tentu lebih cerah lagi. Kami juga sudah menindaklanjuti berkaitan dengan penambahan lahan kampus 2. Hal ini sesuai dengan program prioritas yang dibahas dalam Pra Raker ini,” ungkap Kepala Biro.
Adapun dalam kegiatan Pra Raker ini membahas Pemaparan Program Prioritas Institusi Tahun 2024; Pemaparan Resume Hasil Penyusunan Pagu Sementara Tahun Anggaran 2024; Evaluasi dan Review Hasil Pembahasan Internal Unit Kerja atas Resume Hasil Penyusunan Pagu Sementara Tahun Anggaran 2024; dan Paparan RPD Unit Kerja dan rekomendasi.
Penulis : Bambang dan Nasir
Editor : Omar Mukhtar
Pontianak (iainptk.ac.id) 15/09/2023 – Pascasarjana IAIN Pontianak menyelenggarakan Borneo Annual Paper Competition on Islamic Studies (BAPCIS) ke-2 tahun 2023 yang bertujuan untuk menjaring mahasiswa Pascasarjana di Indonesia untuk berkompetensi dalam bidang penulisan, riset, serta karya ilmiah. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Syekh Abdurrani dan dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak, Direktur Pascasarjana, Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat PTKI Dirjen Pendis, para Dekan, Ketua LP2M, Kaprodi Pasca Sarjana, mahasiswa pasca sarjana, dan 10 nominasi dari berbagai perguruan tinggi Islam di seluruh Indonesia.
Kasubdit Pengembangan Akademik, Dr. Abdullah Faqih, MA., M.Ed., mengatakan kepada mahasiswa S2 untuk membangun jaringan atau networking. Beliau juga sangat senang dengan forum ini untuk jangka panjang maupun jangka pendek. “Mohon para mahasiswa S2, gunakan sebaik-baiknya kesempatan ini, bangun networking. Dimanfaatkan betul forum-forum seperti ini. Kami sangat senang dengan forum seperti ini. Tidak hanya jangka pendek, tapi juga jangka panjang akan memberi manfaat,” kata Dr. Abdullah Faqih, MA., M.Ed.
Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., mengapresiasi kegiatan ini yang semakin baik dari tahun ke tahun. Beliau menginginkan ada mahasiswa yang meneliti tentang Sejarah Islam Borneo. Beliau juga menginginkan tahun depan semakin banyak riset kolaboratif antara dosen dengan mahasiswa.
Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, Prof. Dr. Zainuddin, M.A., melaporkan dalam kegiatan ini terkumpul 163 paper yang sudah diterima dari berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia. Dari sekian banyak karya ilmiah tersebut diambil 10 terbaik. 2 Paper dari Pascasarjana IAIN Pontianak dan 8 dari kampus lain. Tahun sebelumnya hanya ada 16 perguruan tinggi yang terlibat dan tahun ini ini ada 30 perguruan tinggi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan visi serta misi IAIN Pontianak. “Kegiatan ini dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi IAIN Pontianak sebagai pusat kajian Islam Borneo,” ujar Prof Dr. Zainuddin, M.A.
Dalam sebuah pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh Pascasarjana IAIN Pontianak. BAPCIS ke-2 tahun 2023 telah merilis daftar nominasi untuk prestasi akademik di bidang Penulisan Karya Ilmiah. Para mahasiswa berikut telah diakui atas pencapaian mereka yang luar biasa di berbagai perguruan tinggi Islam di seluruh Indonesia:
1. Roudhatun Nisa (UIN Antasari Banjarmasin), mahasiswa Program Studi Ilmu Tasawuf.
2. Dito Prayoga (IAIN Palopo), mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah.
3. Wanda Khairun Nasirin (UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidempuan), mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah.
4. Mishbah Khoiruddin Zuhri (Universitas Islam Internasional Indonesia), mahasiswa Program Studi Islamic Studies.
5. Panggih Widodo (IAIN Bone), mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam.
6. Amar Ma’ruf (IAIN Pontianak), mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam.
7. Istisusanti (IAIN Fatthul Muluk Papua), mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam.
8. Ikhwanul Muslimin (IAIN Kediri), mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam.
9. Chairur Rois (UIN Sunan Ampel Surabaya), mahasiswa Program Studi Studi Islam.
10. Sofyan Sauri (IAIN Pontianak), mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah.
Para nominasi ini telah menunjukkan dedikasi mereka dalam mengejar pengetahuan dan pemahaman dalam bidang penulisan Karya Ilmiah. BAPCIS akan menjadi acara tahunan yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa perguruan tinggi Islam di Indonesia dan akan terus menjadi wahana untuk mendorong eksplorasi ilmiah.”
Penulis : Bambang dan Nasir
Editor : Omar Mukhtar
Pontianak (iainptk.ac.id) 15/09/2023 – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan Sekolah Tinggi Konghucu Indonesia (Stikin) Purwokerto mengukuhkan kemitraan strategis mereka dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan untuk memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi, Merdeka Belajar Kampus Merdeka, serta pengembangan dan peningkatan tata kelola, sumber daya, dan inovasi.
MoU ini berlangsung di Gedung Rektorat, Ruang Kerja Rektor, dan dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Rektor IAIN Pontianak, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Ketua Stikin Wakil Rektor 2 Stikin, Kaprodi dan Sekprodi Agama Konghucu, serta staf Stikin.
Kedatangan Ketua Stikin beserta jajarannya disambut hangat oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Stikin, Suharjono Tan, mengatakan tujuan MoU antara IAIN Pontianak dan Stikin Purwokerto adalah untuk memperkuat kerja sama antar kampus di Indonesia terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta berbagai bentuk kerja sama lainnya.
Dr. H. Syarif, S.Ag., MA, selaku Rektor IAIN Pontianak, juga menyatakan bahwa harapannya agar hubungan antara IAIN Pontianak dan Stikin Purwokerto ke depannya dapat terjalin kerja sama dalam bentuk pertukaran mahasiswa Program Studi Agama-Agama dan Mahasiswa Program Studi Agama Konghucu.
Stikin Purwokerto juga mengundang Rektor IAIN Pontianak untuk menjadi narasumber yang akan menyampaikan moderasi beragama dalam rangka wisuda mahasiswa angkatan pertama yang dijadwalkan pada tahun 2024, dengan gelar S-1 Pendidikan Agama Konghucu.
Pemilihan Rektor IAIN Pontianak sebagai narasumber untuk acara tersebut mencerminkan semangat inklusivitas dan dialog antaragama yang dipromosikan oleh Stikin Purwokerto. Diharapkan akan memotivasi lulusan baru, Rektor IAIN Pontianak akan menyampaikan moderasi beragama sebagai salah satu kunci untuk mencapai pemahaman dan kerukunan antar umat beragama.
Pada akhir acara, penandatanganan MoU oleh kedua belah pihak diikuti oleh penyerahan cinderamata sebagai simbol dari komitmen mereka untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. MoU ini menjadi tonggak penting dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia, dengan harapan bahwa kolaborasi antara IAIN Pontianak dan Stikin Purwokerto akan membawa manfaat yang besar bagi mahasiswa dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis : Bambang dan Nabila
Editor : Omar Mukhtar
Pontianak (iainptk.ac.id) 31 Agustus 2023 – Penutupan PBAK IAIN Pontianak 2023 berlangsung, Rektor membahas terkait tema PBAK 2023 dengan harapan mahasiswa dapat menerapkan prinsip-prinsip dalam berpendidikan di lingkungan kampus maupun sebagai mahasiswa.
Dalam sambutan pada penutupan PBAK 2023, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif., S.Ag., MA., menyampaikan kepada mahasiswa baru sebagai masyarakat intelek dan tahap awal diharapkan agar mahasiswa baru mampu membentuk karakter dalam diri, yaitu berakhlak mulia. Dalam konteks ini, berakhlak mulia adalah mahasiswa yang memiliki perasaan yang tajam, memiliki timbang rasa dalam segala perbuatan.
Kedua, mahasiswa baru diharapkan menjadi mahasiswa yang intelek, berada di dunia akademik dengan menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, menggagas, serta mempertanyakan dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan ilmu pengetahuan. “Manusia intelek adalah manusia berakhlak; jika hanya intelek saja tapi tidak berakhlak, tidak ada gunanya,” ucapnya di hadapan pimpinan senat dan mahasiswa baru.
Beliau melanjutkan Ketiga, harus ada modernitas dalam mahasiswa, mampu mengikuti perkembangan zaman dalam perkembangan IT yang luar biasa sebagai penopang keintelektualan. Selanjutnya, pada poin keempat, Rektor menyampaikan moderat. “Moderat adalah sikap dan akhlak, tidak ekstrem kanan dan tidak ekstrem kiri,” ujarnya. Dalam beragama, mahasiswa yang berkarakter moderat belajar memahami agamanya secara utuh dan memegang keyakinan serta keimanan dengan kuat, namun juga tidak menunjukkan perilaku memaksa, memaki kepada mereka yang berbeda pemahaman dan keyakinan darinya.
Kelima, yakni nasionalis. Dalam kesempatan ini, Rektor mengajukan pertanyaan kepada beberapa mahasiswa baru secara acak dengan memberikan pertanyaan terkait daerah mahasiswa baru. Beberapa di antaranya mengangkat tangan dalam sambutan penutupan untuk menyampaikan tempat tinggalnya yang jauh dari IAIN Pontianak, ada yang dari Sintang, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, hingga Natuna.
Karakter nasionalis pada mahasiswa memegang erat Pancasila sebagai dasar negara. Dalam keberagaman tempat tinggal mahasiswa baru. Dari pertanyaan Rektor, ini tentunya untuk menyatukan keberagaman suku dan budaya diperlukan karakter yang mampu menjaga dan mempertahankan perbedaan dalam persatuan bernegara.
Diakhir sambutannya, Rektor menyampaikan kembali bahwa mahasiswa harus memiliki karakter yang berakhlak mulia, intelek, modern mengikuti perkembangan zaman, bersifat moderat, menjadikan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin penuh rahmat dan kasih sayang secara menyeluruh, dan yang terakhir, nasionalis.
Pada penutupan sambutannya, ini menyampaikan beberapa pesan, “Selamat datang dan selamat menjadi akademisi di lingkungan kampus IAIN Pontianak. Syukuri kepercayaan orang tua kalian itu, dengan sungguh-sungguh menjaga nama baik kalian dan keluarga, sekaligus menjaga nama baik nama kampus kita tercinta,” tutupnya.
Penulis : Ridho dan Bambang
Pontianak (iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menerangkan perihal kebenaran yang perlu diperjuangkan oleh mahasiswa IAIN Pontianak. Sebelumnya ada penyampaian dari Ketua Dema (Dewan Mahasiswa) Institut seputar semangat perjuangan mahasiswa dalam perhelatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2023.
Rektor IAIN Pontianak merasa semangat setelah mendengarkan Sumpah Pemuda Indonesia yang dikatakan oleh Ketua Dema Institut di Sport Center pada 29/08/2023. Rektor di kesempatan ini ingin menunjukkan kebenaran apa yang perlu diperjuangkan?
“Hari ini banyak orang yang menyebutkan kebenaran, tapi perspektifnya (sudut pandang) dia sendiri. Lalu kebenaran yang dia pandang sendiri itu kemudian dilegitimasi dengan teks-teks suci. Zaman sekarang ini sangat rentan orang memperdagangkan slogan kebenaran, apalagi di tahun-tahun politik. Maka benar kata Ketua Dema itu, kalian harus punya pendirian,” ungkap Rektor.
Beliau melanjutkan “Pendirian seperti apa yang harus dipegang? Tentu, karena kalian mahasiswa IAIN Pontianak, pendirian yang dipegang adalah yang berbasis visi dan misi IAIN Pontianak,”jelasnya.
Adapun Visi IAIN Pontianak “Unggul dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman, serta kebudayaan Borneo.” Serta Misi IAIN Pontianak, 1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul dalam kajian keilmuan, keislaman, dan kebudayaan Borneo; 2. Membentuk akademisi yang berakhlak mulia, mandiri, dan bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan.
Rektor meminta “Kalian akan menjadi duta dari visi-misi IAIN Pontianak yang berakhlak mulia dan mandiri, hal ini syarat agar Anda bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan,” ungkapnya.
Dimomen PBAK ini Beliau menceritakan saat dirinya menjadi Maba dulu, mendapat penghargaan sebagai peserta Ospek terbaik 1. Hal ini karena sering menyuarakan kebenaran kepada kakak-kakak panitia. Salah satunya “Sebelum sholat asar, kami tidak mau untuk duduk di rumput.” Karena pakaian yang digunakan takut terkena najis untuk melaksanakan sholat.
Beliau menjelaskan “Suara kebenaran yang sesungguhnya, bukan ada di buku, bukan di pamflet, bukan ada di player, bukan ada di TV, juga bukan ada di lisan orang yang mengaku pintar padahal dia bodoh. Kebenaran itu ada di sini (menunjuk dada), namanya hati Nurani, ikuti kebenaran ini,”ujarnya.
Sekarang mahasiswa tahu, kebenaran apa yang harus diperjuangkan. “Boleh kalian menentang kesalahan, namun dengan cara-cara yang baik, dengan cara yang sopan,”pinta Rektor.
Dimomen yang sama, Ketua Dema Institut, Amiruddin, dalam kegiatan PBAK ini menyampaikan kepada mahasiswa untuk selalu menyuarakan kebenaran tanpa rasa takut, namun penuh dengan akhlak yang baik. Tak perlu takut untuk turun ke jalan menyuarakan kebenaran yang diyakini.
Di hadapan ribuan mahasiswa, Amir juga memimpin sumpah pemuda Indonesia yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Sambil mengangkat tangan kanan yang terkepal, mereka mengucapkan;
“Kami putra dan putri Indonesia bersumpah bertanah air satu, tanah air yang cinta akan keadilan; Kami putra dan putri Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung pada keadilan; Kami putra dan putri Indonesia bersumpah, berbahasa satu. Bahasa tanpa kebohongan”.
Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar
Pontianak (iainptk.ac.id) Islah Bahrawi menjadi tamu istimewa dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2023 di IAIN Pontianak. Prosesi PBAK dibuka secara resmi oleh Ketua Senat pada tanggal 29 Agustus 2023 di Gedung Sport Center IAIN Pontianak. Turut Hadir Rektor bersama seluruh pimpinan senat IAIN Pontianak.
Islah Bahrawi, merupakan Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI). Selain itu, beliau juga Tenaga Ahli Pencegahan Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme Mabes Polri.
Hal yang menarik dari penyampaiannya kali ini, beliau mengatakan, “Kalau ada orang yang mengharamkan demokrasi hari ini, belajarnya kurang jauh, bukunya kurang tebal. Jadi konsepsi dasar demokrasi modern itu diambil dari pemikiran Ibnu Khaldun yang merujuk pada konsep Nabi dalam membangun negara yang berkeadaban yang bernama Madinah,” jelasnya.
Beliau juga melihat dulunya banyak penemu dan pemikir dalam Islam, namun saat ini ada kemunduran. “Kemunduran peradaban Islam saat ini karena kita sibuk berpolitik. Sampai hari ini kita dicekoci dengan berbagai politik-politik sehingga kita saling mengkafirkan sesama orang Islam. Hanya karena beda pandangan politik, kita jadi saling bermusuhan,” ungkapnya.
Hal ini terjadi ketika umat Islam hanya berfokus pada hal-hal politik daripada bergerak pada tataran ilmu pengetahuan.
Beliau menyapa, “Mahasiswa baru semuanya, kalian saat ini berada di sebuah Lembaga Keilmuan Islam. Kalian harus betul-betul fokus terlebih dahulu untuk menjadi pemikir-pemikir Islam, terutama yang perempuan.“
Islah Bahrawi meminta, “Saya harapkan perempuan-perempuan di sini ada yang menjadi ahli fiqih, karena produk Fiqih hari ini diterapkan kepada perempuan, namun diputuskan oleh laki-laki, dirembukkan oleh laki-laki, dan dibuat oleh laki-laki. Tidak ada yang mewakili dari kalangan kalian (perempuan),” paparnya.
Padahal Islam sangat menghargai perempuan, sangat menghormati perempuan, dan memberikan ruang yang sama kepada kalangan perempuan. Beliau mempertanyakan, “Kenapa Istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khodijah tetap berdagang? Dan mengapa juga Ketika Nabi berkhutbah dalam haji wada itu tentang hak-hak perempuan. Hal ini untuk memberikan ruang pekerjaan yang sama antara laki-laki dan perempuan,” tegasnya.
“Menjadi laki-laki atau perempuan itu bukan kehendak manusia, semua kehendak Allah. Maka, jadi masalah jika perempuan menjadi warga kelas dua, hal itu tidak boleh. Kalian (perempuan) memiliki hak yang sama.” Tambahnya.
“Jangan seolah-olah Islam ini didesain untuk kalangan laki-laki saja. Perempuan juga memiliki hak yang sama. Saya ingin kalian yang ada di IAIN Pontianak ini, menjadi ahli fiqih perempuan yang mau mendobrak terhadap kepentingan-kepentingan yang sama dalam dunia Fiqih,” pintanya.
Berkaitan hal ini, beliau menekankan, “Kalian harus menjadi orang Indonesia yang punya hak dan ruang yang sama dalam beraktifitas. Meskipun kalian dibatasi oleh etika dan norma-norma antara gender perempuan dan laki-laki. Kalian (perempuan) tetap harus menyadari itu. Kalian akan menjadi penentu arah masa ini ke depan,” ucapnya di hadapan ribuan mahasiswa baru IAIN Pontianak.
Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar
Pontianak (iainptk.ac.id) Dalam rangka mempertingati hari Ulang tahun Republik Indonesia ke 78, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak laksanakan upacara bendera di halaman gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) pada Kamis (17/08/23).
Seluruh pegawai, Tenaga pendidik dan mahasiswa turut serta dalam upaacara tersebut. Kegiatan ini tampak meriah dengan balutan busana khas adat masing-masing dari tiap pegawai. Berbagai busana adat dipenjuru Indonesia hadir membawa semangat dalam mewarnai keberagaman.
Namun siapa sangka, IAIN Pontianak telah menyiapkan suatu perlombaan untuk menyemangati hal tersebut. Bagi mereka yang mengenakan busana terbaik akan mendapatkan doorprize.
Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA selaku pembina upacara kali ini menyampaikan isi pidato dari Menteri Agama RI. Pada teks pidato tersebut, Menteri agama, Yaqut Cholil Qoumas menuturkan bahwa pelaksanaan upacara ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan cara berterima kasih kepada pendahulu. Oleh karena itu, Menteri Agama menyerukan untuk memberikan kinerja terbaik agar dapat mencapai tagline pada HUT RI kali ini yaitu “Terus Melaju Menuju Indonesia Maju”.
“Pagi ini, kita semua berdiri di sini, dalam upacara peringatan HUT Republik Indonesia. Ini adalah bagian dari cara kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah kemerdekaan yang saat ini dirasakan bersama. Ini juga menjadi cara kita berterima kasih kepada para pendahulu yang telah mengukir jasa bagi terbebasnya Indonesia dari cengkraman penjajah hingga bangsa ini berdaulat dan berdikari. Untuk itu, menjadi kewajiban kita untuk mengisi kemerdekaan ini dengan kinerja terbaik agar dapat terus melaju menuju Indonesia Maju,”ucapnya dalam teks pidato itu.
Tak hanya itu, beliau dalam teks pidatonya menegaskan untuk menjaga International Trust yang saat ini tengah menyandang Indonesia. Dalam hal ini pula Menteri Agama mengungkapkan Indeks Kerukunan umat Beragama di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
“Internasional trust yang dimiliki Indonesia saat ini, juga harus dijaga. Sebagai kementerian yang bertanggung jawab dalam merawat harmoni dan kerukunan umat, Kementerian Agama harus berada pada garda terdepan dalam menguatkan semangat 4 toleransi dan koeksistensi untuk bisa hidup bersama dalam Bhinneka Tunggal Ika. Kita bersyukur Indeks Kerukunan Umat Beragama terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, ikhtiar membumikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Moderasi Beragama harus terus diintensifkan demi terus tumbuhnya komitmen kebangsaan, toleransi, sikap anti kekerasan, dan penghormatan atas budaya dan tradisi,”ungkapnya.
Penulis : Farly
Editor : Omar Mukhtar
Pengambilan sumpah jabatan oleh Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama RI. Dalam sambutannya, Menteri Agama berpesan kepada seluruh peserta yang telah dilantik. Menurutnya, hal ini adalah jawaban yang ditunggu-tunggu setelah sekian lama mengabdi di Kementerian Agama.
“Untuk bapak ibu yang telah menerima SK PPPK untuk tetap terus bersyukur kepasa Allah SWT. Tuhan yang maha kuasa. Saya kira apa yang telah bapak ibu sekalian terima pada hari ini jawaban apa yang ditunggu selama ini. Setelah penantian sekian lama, naik turun seperti Roller Coaster akhirnya PPPK ditetapkan,” ujarnya.
Beliau juga berharap dari pelantikan terbesar dan pertama ini dapat memberikan dorongan agar terus memberikan yang terbaik dalam pengabdian dilingkungan Kementerian Agama.
“Selain itu juga hal ini semoga menjadi motivasi untuk terus memberikan pengabdian yang terbaik,” harapnya.
Dimomen yang sama Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag,. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI melalui zoom mengatakan bahwa penyampaian SK pelantikan, pengangkatan dan pengambilan sumpah jabatan ini merupakan yang terbesar dan pertama yang langsung disampaikan oleh Menteri Agama RI.
Kemudian beliau juga menyampaikan perihal verifikasi dan validasi akan rampung pada akhir Agustus mendatang.
“Insyallah untuk validasi dan verifikasi bersama Menpan-RB dan BKN ditargetkan akan selesai pada akhir Agustus ini,” katanya.
Dr. Syarif, S.Ag., MA., Rektor IAIN Pontianak turut memberikan dukungan dan motivasi kepada seluruh peserta yang dilantik. Dengan harapan, IAIN Pontianak dapat terus menjadi lebih baik terutama pada peningkatan bidang akademik dan kemahasiswaan.
“Dengan dilantiknya saudara-saudara sekalian, baik itu dalam fungsional teknis maupun para dosen diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja. Karena kita tengah bersiap dengan perubahan status kita menjadi UIN. Oleh karena itu, selain peningkatan pada Sarana dan Prasarana, juga kita prioritaskan pada peningkatan mutu akademik,” ungkapnya.
Berikut 10 nama-nama PPPK yang telah dilantik :
1. Yuni Hendiana, S. Sos.I., CPPPK Ahli Pertama – Pranata Hubungan Masyarakat.
2. Sahala Hrp., S.H.I., PPPK Ahli Pertama – Arsiparis.
3. Asip, S.Kom.I., PPPK Ahli Pertama – Pranata Hubungan Masyarakat.
4. Ari Mulki Zamani, S.IP., PPPK Ahli Pertama – Pustakawan.
5. Sari Firnanda, S.S., M.Pd., PPPK Ahli Pertama – Penerjemah.
6. Rianda Hanis, S.EI., ME., PPPK Asisten Ahli – Dosen Ilmu Ekonomi.
7. Nelly, S.Pd.I,M.Si., PPPK Asisten Ahli – Dosen Pendidikan Agama Islam.
8. Elmansyah, S.PD.I, M.S.I., PPPK Asisten Ahli – Dosen Tasawuf.
9. Militansina, M.Pd., PPPK Asisten Ahli – Dosen Bahasa Inggris.
10. Yumi Sarassanti, M.Pd., PPPK Asisten Ahli –Dosen Matematika.
Setelah berlangsung pelantikan PPPK oleh Menteri Agama, dilanjutkan dengan agenda Pengangkatan Pertama Dalam Jabatan Akademik Dosen. Terdapat 21 dosen yang dilantik langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, berikut nama-nama yang telah dilantik:
Abdul Rahman, S. HI., M.H.,
Abdullah, S.Kom.I., M.Sos.,
Asmiati, S.Pd., M.Sc.,
Fitri Muthmainnah, M.Pd.,
Heny Hidayati, SE.I, MM.,
Husni Mubarok, M.Pd.I.,
Indah Purnama Sari, M.Pd.,
Izza Karunia Putri, SE, M.Ak.,
Nurma Annisa Azzahra M.Pd.,
Salim, M.Pd.,
Vinna Lusiana, M.kn.,
Wira Nugraha, S. Psi, M. Psi, Psikolog.,
Ari Widiyawati M.A.,
Dwita Wahyuni M.Pd.,
Hidayu Sulisti S.Si, M.Pd.,
Ishar Pulungan SH, M.H.,
Muhammad Khalil Gunawan S.A.P., M.I.Kom.,
Pilga Ayong Sari, S.Kom.I., M.Sos.,
Roikhatul Janah S.Pd.I., M.Pd.,
Sri Maulidiana S.Pd.,M.TCSOL.,
Tina Zulfa Suryani M.Pd.I
Dalam acara bersejarah ini juga dilantik secara langsung Dr. Harjani Hefni, Lc., M.A., sebagai Koordinator Pusat Urusan Hubungan Internasional, oleh Rektor IAIN Pontianak. Selain itu dipelantikan kali ini juga ada Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama, atas nama Suri Anggraini, S.E.
Penulis : Farly
Editor : Omar Mukhtar