Sosialisasi SPBE, IAIN Pontianak Memiliki 12 Sistem Berbasis Elektronik

Semarang (iainptk.ac.id) Dalam rangka implementasi Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Biro Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi Kementerian Agama menyelenggarakan acara Sosialisasi Keputusan Menteri Agama Nomor 788 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kementerian Agama.

Kegiatan ini menghadirkan para pimpinan dan pemangku kebijakan pada Kanwil Kemenag Provinsi dan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Sosialisasi ini diselenggarakan pada Jum’at, (27/05/2022) di Harris Hotel Sentraland Semarang.

Turut hadir dari IAIN Pontianak, Rektor, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID), Dr. Imron Muttaqin, S.Pd.I., M.Pd.I., selanjutnya ada Perencana Ahli Muda, Noviansyah, S.Pd.I., serta Pranata Humas Pertama, Bambang Eko Priyanto, S.Kom.I.

Rektor IAIN Pontianak menunjukkan keseriusannya untuk mengembangkan SPBE di IAIN Pontianak, dengan langsung hadir dalam kegiatan sosialisasi. Hal ini selaras dengan salah satu program kerjanya, yaitu Smart Campus.

Rektor IAIN Pontianak menginginkan, dengan kehadiran dari berbagai pemangku kebijakan yang ada di IAIN Pontianak, diharapkan SPBE dapat terus diperbaiki dan dikembangkan untuk pelayanan yang lebih bermanfaat, transparan dan mudah.

Kepala PTID saat ditemui dilokasi kegiatan menyampaikan hal yang harus ditingkatkan dari aplikasi yang ada, “Saat ini IAIN Pontianak memiliki 4 vendor yang berbeda dan belum single sign on semua. Sehingga perlu aplikasi untuk menyambungkan antara 4 vendor yang berbeda tersebut. Kedepannya akan kita integrasikan sehingga satu data saling menyambung. Paling Penting saat ini integrasi antar data sehingga bisa saling menyatu.”

Beliau berharap, Output dan Outcame dari aplikasi ini adalah untuk dosen, pegawai dan mahasiswa. Semua itu berlandaskan pada kebutuhan. Sehingga aplikasi yang ada bisa betul-betul bermanfaat bagi semua.

Saat ini, tak kurang dari 12 sistem aplikasi yang dimiki oleh IAIN Pontianak, serta aplikasi ini juga sudah memiliki anggaran belanja pemeliharaan. Hal ini dilakukan sebagi wujud nyata dari Program Kerja Smart Campus yang salah satu item pentingnya ada system aplikasi yang berbasis elektronik. Adapun aplikasi tersebut adalah.

  1. Siakad (Sistem Informasi Akademik IAIN Pontianak)
  2. E-Monev (Mengelolah data kuesioner)
  3. E-Performance (Sistem yang BKD sendiri mencakup kegiatan pokok, seperti merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat.)
  4. Helpdesk (Aplikasi Pelayanan di Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data)
  5. E-learning (Aplikasi / Sistem Pembelajaran Online)
  6. E-Office (Aplikasi Persuratan dan Disposisi Surat)
  7. Ana B System (Sistem Aplikasi yang Berfungsi untuk Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran dalam Bentuk RAB yang Terformat).
  8. Digi R System (Sistem Aplikasi untuk Memantau Capaian Realisasi Anggaran dan Monitoring Penyelesaian Laporan Kegiatan di Setiap Unit Kerja).
  9. E-Presensi (Aplikasi untuk Mencatat Kehadiran)
  10. E-SKP (Aplikasi untuk Pembuatan SKP)
  11. E-Data/ Bank Data Pegawai (Sistem Informasi Data Pegawai, Terintegrasi dengan Data Induk pada Biro Kepegawaian Kementerian Agama)
  12. Single Sign One (Sistem yang Digunakan untuk Manajemen Akses Pengguna dan Sistem Informasi yang Ada).

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Rektor Hadiri Halal Bihalal Kejati Kalbar, Menanggalkan Egoisme untuk Kebersamaan dalam Memperkokoh Keberagaman

Pontianak (iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak hadiri acara Kopi Santai sekaligus Halal Bihalal di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar, yang mengangkat tema “Kebersamaan dalam Memperkokoh keberagaman”. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 11/05/2022 malam di halaman Kantor Kejati Kalbar.

Turut hadir dalam acara ini Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalimantan Barat. Serta perwakilan berbagai kelompok masyarakat di Kalbar, termasuk didalamnya mahasiswa.

Kepala Kejati Kalbar, Dr. Masyhudi, S.H., M.H., sebagai tuan rumah mengucapkan “Saya, selaku Kajati Kalbar, bersama Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, dan Ketua DPRD Provinsi Kalbar, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah kepada seluruh masyarakat Kalbar.”

Dikesempatan kali ini Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag., MA., sesuai tema yang ada mengungkapkan untuk mencapai kebersamaan dalam memperkokoh keberagaman dalam perspektif agama perlu menanggalkan egoisme.

Beliau menyampaikan penjelasannya dengan mengatakan “ Kita perlu menanggalkan egoisme untuk kebersamaan dalam memperkokoh keberagaman. Beragama itu adalah memasrahkan diri kepada tuhan dan menanggalkan egoisme, lalu kita mesti fana dalam artian continue, ikhlas, tulus dalam menanggalkan egoisme. Egoisme merupakan penyakit, kalau kita tidak bisa menanggalkan egoisme, maka harapan kebersamaan hanya angan-angan belaka.”

Beliau juga mengutip sebuah kalimat didalam Al-Quran dengan penjelasan, “Sekiranya tuhan itu mau, maka kita ini akan dijadikan satu jenis saja. Seperti 1 agama saja, 1 bangsa saja, atau 1 suku saja. Tapi, kata tuhan kami hendak menguji dengan keberagaman itu dan kita di pinta untuk berlomba dalam kebagikan.”

Beliau yang juga sebagai akademisi di bidang Tafsir melanjutkan “Makna dari kebaikan yang diperlombakan adalah sesuatu yang kalau dilakukan semua orang suka. Seperti keadilan dan kejujuran. Perlu dihindari kebalikannya, yang semua orang tidak suka. Seperti berbohong dan bersifat kasar.”

Beliau mengajak untuk menjalankan agama secara mendalam, “Ayo kita sama-sama menjalankan agama secara proporsional, secara baik dan perlu diingat tujuan dicipkatan keberagaman ini untuk kenikmatan yang indah, bukan untuk saling menghancurkan.”

Dikesempatan yang sama juga ada pertanyaan dari perwakilan mahasiswa kepada Rektor IAIN Pontianak, prihal egoisme dalam kepengurusan organisasi di kampus. Pertanyaannya adalah Bagaimana caranya kita bisa menangani egoisme ?

Rektor-pun menjawab “Sudah dapat merasakan diri itu egois, merupakan langkah yang bagus. Kadang orang tidak tahu kalau dirinya egois. Dalam perspektif agama, dosen tidak bisa membetulkan hati mahasiswanya. Karena Allah sudah mengklaim dalam surah Al-Anfal ayat 24 bahwa hanya Allah yang bisa memisahkan hati dengan penyakitnya. Diayat lain menyebutkan bahwa Allah yang menyabut penyakit hati bukan kalian.”

“Oleh karena itu, satu-satunya cara mendekatkan diri kepada Allah dengan minta tolong kepada-Nya dengan sabar, caranya sholat. Sholat itu adalah satu-satunya cara mendekatkan diri kepada Allah yang efektif. ” Terakhir Beliau juga menambahkan “Pelajari agama dengan baik, resapi dan amalkan. Hal ini dilakukan untuk membetulkan diri.”

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Rektor Sampaikan Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama pada Dialog Publik IPNU Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak menjadi pembicara dalam kegiatan Dialog Publik, yang bekerjasama antara IAIN Pontianak dengan Majelis Alumni IPNU Kalbar, DPD-RI Dapil Kalbar, dan Badan Intelijen Negara di Daerah Kalbar. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (20/12/2021) di Aula Gedung Rektorat Lantai 4.

Dialog ini mengangkat tema “Wawasan Kebangsaan dan Moderasi beragama dalam Upaya Menangkal Radikalisme dan Terorisme.” Sehingga kegiatan ini layak untuk menghadirkan Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA karena beliau sudah diamanahkan menjadi master training moderasi beragama dari Kementerian Agama.

 

Turut menjadi Narasumber dalam kegiatan ini anggota DPD-RI Dapil Kalbar, Drs. H. Sukiryanto, S.Ag yang juga merupakan alumni dari IAIN Pontianak. Selain itu juga ada Kepala Badan Intelijen Negara di Daerah Kalbar, Brigjen Pol Rudi Tranggono S.ST., M.K.

Rektor IAIN Pontianak, sebelumnya sudah menyampaikan prihal moderasi beragama di lingkungan dosen dan pegawai di IAIN Pontianak, kali ini di hadapan peserta yang mayoritas mahasiswa. “Saya menjadi master training moderasi beragama dari Kementerian Agama. Berharap, kalian juga dapat menjadi juru bicara. Kita berada di wilayah akademik. Harus mampu sharing tentang pemahaman-pemahaman beragama,” ungkap beliau menyemangati.

 

Beliau menyadarkan bahwa “Banyak orang yang tidak mendalami agama, banyak orang yang berprasangka buruk, begitu juga berprasangka dengan Moderasi Beragama. Beragama itu harus menyebarkan kedamaian, tidak boleh melampawi batas atau keluar frame. Kita sama-sama datang dari Tuhan dan sama-sama memiliki potensi berbuat baik.”

Bagi yang dalam dirinya ingin melakukan makar, beliau mengingatkan “Tidak ada 1 ajaran Agama Islam-pun yang dilarang di Indonesia. Jadi tidak perlu merubah 4 pilar kebangsaan, semua itu sudah diatur (red: diwariskan) oleh founding fathers.” Beliau juga meminta kepada mahasiswa untuk menjadi anak-anak yang baik dan membanggakan orang tua, jangan berfikir sempit, jangan mendalami dan belajar agama hanya dari medsos. Tanyakan dan diskusikan juga kepada dosen-dosen yang paham dibidangnya.

 

Ketua Majelis Alumni IPNU Kalbar, Suhut Usnata dalam kegiatan pembukaan ini menyampaikan kepada para peserta Dialog Publik, untuk menyerap dengan baik ilmu yang akan didapatkan, karena ilmu seperti ini sulit untuk didapatkan dibangku perkuliahan. Beliau juga menyampaikan nasionalisme yang dilakukan oleh NU tidak diragukan lagi dari awalnya berdiri hingga saat ini.

 

Kepala Badan Intelijen Negara di Daerah Kalbar, dikesempatan kali ini mengungkapkan “Kita sebagai warga negara Indonesia harus sadar bahwa, kita juga warga negara dunia. Jangan hanya berfikir Pontianak saja atau diri sendiri saja, tapi harus berfikir secara global.” beliau juga menyampaikan informasi-informasi global yang dampaknya juga dapat dirasakan di Indonesia mulai dari berbagai macam aliran keagamaan, perang ekonomi, peran politik, hukum, dan kesehatan yang saat ini menjadi perhatian dunia.

 

Berkaitan dengan kondisi di Kalbar beliau mengingatkan “Kita berada diperbatasan antar negara, masih ada kasus penyelundupan manusia, penyelundupan narkoba.” Beliau juga tidak memungkiri masih adanya sikap intoleran terhadap sesama agama dan suku di beberapa daerah di Kalbar. Aliran keagamaan yang mengaku dirinya Islam, namun tak sesuai ajaran Islam juga masih ada hingga saat ini. hal ini bisa mengganggu kehidupan beragama dan bernegara kita. Sejarah konflik juga masih jadi tantangan di masyarakat-masyarakat Kalbar.

 

Sukiryanto, S.Ag mengingatkan kepada peserta yang mayoritas mahasiswa “Kita bisa terus belajar tentang wawasan kebangsaan dan moderasi beragama. Mencegah radikalisme dan terorisme itu dapat diatasi dengan cara moderasi beragama. Kita sebagai generasi milenial, harus dapat memahami apa tujuan dari moderasi beragama itu. Kita berada di negara dengan beribu-ribu Suku, didalam Suku terdapat berbagai agama.” Beliau juga mengajak, “Ayo kita tanamkan diri kita, kita adalah kaula muda yang harus belajar. Bukan hanya belajar di Prodi kita saja, tapi kita harus meluaskan wawasan kita,” pungkasnya.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Komitmen Dukung Penuh Asesmen Lapangan Prodi Akuntansi Syariah FEBI

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) kembali memulai kegiatan Asesmen Lapangan. Sebelumnya sudah berlangsung Asesmen Lapangan Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS), kali ini giliran Program Studi Akuntansi Syariah (AKS). Hal ini dilakukan setelah mendapatkan surat dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) nomor 3643/BAN-PT/SPT-AK/P/2021, tanggal 13 Desember 2021. Berisikan tentang pemberitahuan asesmen lapangan BAN-PT. Kegiatan asesmen lapangan berlangsung pada hari Senin-Selasa (20-21/12/2021), secara luring dan daring.

Turut hadir secara luring di Ruang Dekanat FEBI, Gedung Rektorat, Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dekan FEBI, beserta jajarannya. Melalui Zoom Turut hadir Para Wakil Rektor, Ketua Senat beserta anggotanya, Kabiro IAIN Pontianak dan para pejabat dan pegawai dilingkungan IAIN Pontianak. Asesor dikegiatan kali ini, pertama ada Dr. H. Slamet Haryono, SE., M.Si., Ak., CA dan Dr. H. Rizal, M.Ag., CRP.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag, MA pada pembukaan kegiatan ini menyampaikan “Saya atas nama pimpinan IAIN Pontianak menyampaikan terimakasih yang tak terhinggakan kepada bapak asesor yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk melakukan asesmen lapangan di Prodi Akuntansi Syariah ini. Semoga Prodi yang saat ini di asesori mendapat nilai seperti yang diharapkan.”

Beliau juga mengungkapkan komitmennya sebagai pimpinan “Saya dan pimpinan lainnya akan mem-backup penuh atas apa yang bapak-bapak sarankan untuk dipenuhi. Supaya hasilnya layak untuk penilaian sebuah Prodi yang Unggul. Saya akan mem-backup dan berkomitmen bahwa saya mendukung untuk itu semua. Berharap ikhtiar kita pada hari ini memperoleh hasil yang seperti kita harapkan secara baik.” dengan membacakan surah Al-Fatihah, kegiatan asesmen lapangan secara resmi dibuka oleh Rektor IAIN Pontianak.

Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. Cucu, M.Ag mengungkapkan “Kami di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bersyukur atas terselenggaranya satu kegiatan akademik yang sangat penting, yaitu pelaksanaan asesmen lapangan Program Studi Akuntansi Syariah. Dikegiatan ini juga akan dihadiri selain dari Pimpinan, dosen, mahasiswa dan stakeholder di FEBI, juga akan hadir secara offline dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), juga akan hadir beberapa unit yang mendukung kegiatan pengelolaan Prodi Kami.” Beliau juga berharap “Semoga kegiatan asesmen lapangan ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal.”

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Berikan Penguatan Moderasi Beragama pada Kegiatan Pembinaan Pegawai

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak sampaikan pemahaman dan penguatan tentang moderasi beragama. Penyampaian ini berlangsung pada kegiatan pembinaan pegawai sekaligus kegiatan Finalisasi dan Sosialisasi Petunjuk Pelaksana Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) Mandiri. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdulrani Mahmud, pada Kamis, (16/12/2021). Turut diundang dalam kegiatan ini para wakil rektor, serta tim kerja SAKIP IAIN Pontianak tahun 2021 yang berjumlah 126 pegawai.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA di awal arahannya menyampaikan bahwa “Hari ini memang saya pinta kegiatan pembinaan pegawai, dirangkai dengan kegiatan Finalisasi dan Sosialisasi Petunjuk Pelaksana Evaluasi atas Inplementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Mandiri. Karena kegiatan finalisasi kemarin yang berlangsung di Hotel Orchardz Gajahmada Pontianak, pada Senin (13/12/2021) dengan jumlah yang terbatas.”

 

Beliau juga menjelaskan “Materi tentang moderasi beragama itu, yang baru tersistematis memang dari Kementerian Agama. Serta dari Kementerian Agama jugalah yang menjadi juru dakwahnya, untuk menyampaikan tentang moderasi beragama.”

Rektor menampilkan 7 program prioritas Kementerian Agama, salah satunya Penguatan Moderasi Beragama. Adapun hal-hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan program itu dengan cara penguatan cara pandang, sikap dan praktik moderasi;  Penguatan harmonisasi dan kerukunan umat beragama; Penyelarasan relasi Agama dan Budaya; Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama; dan Pengembangan ekonomi dan sumber daya keagamaan.

 

“Indonesia itu termasuk ke dalam salah satu negara yang paling damai dalam sisi keagamaan. Guna mempertahankan hal itu, orang yang beragama itu harus radikal. Justru yang tidak paham  dengan agamanya itulah yang akan dangkal aqidahnya. Moderasi beragama itu bukan mendangkalkan agama kita. Anda wajib radikal, radikal itu paham sedalam-dalamnya. Anda harus fundamental, wajib konservatif (mempertahankan tradisi-tradisi keagamaan) dan wajib fanatik, orang yang tidak berpegang dengan kokoh itu yang dangkal.”

Beliau menegaskan “Radikalisme, fundamental, konservatif dan fanatik dalam beragama tidak sama dengan radikalisme, fundamental, konservatif dan fanatik dalam bernegara. Adapun yang dilarang di Indonesia itu adalah Radikalisme bernegara dengan cara ekstrim mengambil kekuasaan.”

Moderasi itu tidak melampaui batas atau ekstrim. Seseorang yang dibilang moderat itu memiliki jiwa toleransi, komitmen kebangsaan, anti kekerasan dan akomodatif terhadap budaya lokal. Beliau berharap dengan adanya penyampaian ini pegawai IAIN Pontianak, sudah tidak ada lagi yang tidak paham tentang moderasi beragama.

Oleh : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




SPI IAIN Pontianak Selenggarakan Finalisasi dan Sosialisasi SAKIP Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan pembahasan finalisasi, sekaligus sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi atas Inplementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) IAIN Pontiank. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Orchardz Gajahmada Pontianak, pada Senin (13/12/2021).

Hadir dalam kegiatan ini Rektor IAIN Pontianak, beserta seluruh unsur pimpinan, antara lain para Wakil Rektor, Ketua Senat, Kepala Biro, para Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua LPM, Ketua LP2M dan tim penyusun SAKIP dari internal dan eksternal IAIN Pontianak. Salah satu perwakilannya dari Universitas Tanjungpura.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA dikesempatan kali ini menyampaikan arahan “Kegiatan Sharing seperti ini harus lebih banyak lagi di tahun depan. Kita harus lebih banyak berfikir pada 4 huruf, ‘I.A.I.N’ bukan lagi kepentingan pribadi. Jika hal ini dilakukan nantinya akan ada perubahan dari ‘Ego-sistem’ ke ‘eco-sistem.’ Hal ini memerlukan disiplin kinerja dari ‘eco-sistem’ terkecil hingga nasional.” Rektor juga berharap kegiatan ini dapat berisi dan bermanfaat secara maksimal, karena yang diundang adalah pimpinan yang strategis dalam pengambilan keputusan.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Syaifuddin Herlambang, MA yang juga merupakan ketua tim dari kegiatan ini mengungkapkan, “Peserta yang hadir adalah para pejabat dilingkungan IAIN pontianak, yang dapat membuat buku SAKIP ini menjadi lebih baik lagi, dengan masukan-masukannya. Selain itu kalau nantinya bapak dan ibu setuju dari isi buku ini, akan kita tindaklanjuti dan Insyaallah pada tanggal 16 Desember 2021, akan disosialisasikan dengan lebih banyak lagi pesertanya.”

 

Dr. Fauziah, S.Pd., MM., selaku Ketua SPI menuturkan berkaitan dengan SAKIP “Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan petunjuk dalam rangka pelaksanaan evaluasi atas implementasi SAKIP di IAIN Pontianak. Adapun tujuan dilakukannnya evaluasi atas implementasi SAKIP adalah untuk memperoleh informasi tentang implementasi SAKIP, menilai akuntabilitas kinerja, memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitasi, serta memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya,” ungkapnya.

Beliau melanjutkan “IAIN Pontianak merupakan satuan kerja pada Kementerian Agama yang merupakan satu kesatuan Instansi Pemerintah. Oleh karena itu untuk mengetahui efektivitas implementasi SAKIP dan mendorong peningkatan kinerja di IAIN Pontianak dilakukan Evaluasi SAKIP secara mandiri agar dapat diketahui kelemahan dan kekurangan sehingga perlu segera dilakukan penyempurnaan dan perbaikan kualitas kinerja secara cepat.”

Evaluasi SAKIP di IAIN Pontianak dilakukan melalui 2 (dua) tahap, yakni Evaluasi SAKIP Mandiri oleh SPI bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan Reviu atas Evaluasi SAKIP Mandiri oleh Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Evaluasi dan Review Program Kerja Tahun 2021, Rektor: “Program Kerja Harus Berorientasi pada Tercapainya Visi dan Misi IAIN Pontianak!”

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar kegiatan Evaluasi dan Review Program Kerja Tahun 2021, serta Pelaksanaan Program Kerja Tahun 2022 di Hotel Orchardz Pontianak, 06 hingga 07 Desember 2021. Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag, MA menekankan bahwa kedepannya tidak ada lagi program-program yang bersifat ritualistik.

“Program kerja tahun 2021 ini mestinya berorientasi pada visi dan misi IAIN Pontianak, pada kemanfaatan, yang kemudian dispesifikasikan di masing-masing unit kerja. Ke depan saya harap tidak ada lagi program yang bersifat ritualistik,” ujar Syarif.

“Program yang bersifat ritualistik dan formalistik hanya berupa pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada penyerapan anggaran, yang penting anggaran habis terserap,” lanjut beliau, “namun tidak pada orientasi kualitas kegiatan yang memiliki target yang jelas serta kemanfaatan bagi IAIN Pontianak,” paparnya.

 

“Pengukuran setiap kegiatan harus jelas, evaluasi juga harus dilakukan secara komprehensif, setidaknya ada instrumen evaluasi seperti laporan untuk disampaikan. Sehingga program kerja yang sudah disusun akan terlaksana secara optimal.”

Mewakili Ketua Panitia kegiatan, Suhaimi, M.Pd, selaku Koordinator Perencanaan dan Keuangan IAIN Pontianak memaparkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan agar masing-masing unit kerja mendapatkan gambaran mengenai evaluasi dan review program kerja yang sudah dilaksanakan di tahun 2021.

“Kegiatan ini bisa dianggap kegiatan penutup tahun 2021 dengan asumsi semua kegiatan di masing-masing unit kerja yang ada di IAIN Pontianak telah selesai atau hampir selesai. Kegiatan Evaluasi dan Review Program Kerja ini sangat penting bagi setiap pelaksana kegiatan dan pemangku kebijakan di masing-masing unit kerja agar memahami apa yang sudah dilakukan selama kurang lebih satu tahun ini. Apakah telah sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya, jika ada proses revisi, apa  alasan adanya revisi tersebut, hingga pada apakah program kerja terlaksana sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan,” jelas Suhaimi.

 

Kegiatan Evaluasi dan Review Program Kerja Tahun 2021 serta Pelaksanaan Program Kerja Tahun 2022 ini diikuti oleh 32 orang peserta. Diantaranya: para Wakil Dekan bidang Administrasi Umum dan Keuangan yang ada di Fakultas, Mudir Ma’had, Para Kepala Pusat, Para Kepala Bagian, Para Sub Koordinator, Kasubbag Pascasarjana, PPK, Bendahara Pengeluaran, BPP, serta perwakilan dari Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar dan Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak.

Setelah kegiatan ini, Suhaimi berharap akan ada peningkatan dalam pelaksanaan program kerja tahun 2022.

“Selain evaluasi dan review, kami juga akan melakukan proyeksi pelaksanaan program kerja di tahun 2022. Harapan kami, tahun depan program kerja yang sudah disusun bisa dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan rencana. Semoga tahun depan pandemi sudah tidak lagi menjadi penghalang bagi kita untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktunya, sehingga pada akhir tahun 2022 tidak ada lagi penumpukan pencairan kegiatan, dan anggaran sudah bisa terserap dengan maksimal di awal triwulan ketiga tahun 2022,” pungkas Suhaimi.

Penulis: Dian Kartika Sari
Editor: Omar Mukhtar




Penyelenggaraan Sukses, IAIN Pontianak Tuan Rumah MUNAS II FORSIMA PAI Se-Indonesia

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Musyawarah Nasional II Forum Silaturrahmi Mahasisswa Pendidikan Agama Islam (FORSIMA PAI) Se-Indonesia dilaksanakan bertepat di Aula Abdulrani Mahmud IAIN Pontianak, pada hari selasa (2/12/2021). Kegiatan ini mengangkat tema “Sinergitas Mahasiswa Sebagai Penggerak Pendidikan, Roda Perekonomian, dan Moderasi Beragama untuk Membangun Indonesia Emas yang Gemilang.” Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota FORSIMA PAI seluruh Indonesia.

Turut Hadir dalam kegitan ini, Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag, MA., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA., Anggota DPRD Kalimantan Barat Tony Kurniadi, S.P., M.S.I, Kakanwil Kalimantan Barat yang diwakili oleh Dra. Nurul Wahidah, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Dr. Dwi Atmaja, MA., Kaprodi PAI Helva Zurayah, S.Pd. M.Pd.

 

Rektor IAIN Pontianak, Syarif menyapa para peserta utusan dari berbagai kampus seluruh Indonesia. Sebelum membuka secara resmi beliau mengharapkan kepada peserta FORSIMA PAI agar dapat berperan aktif dalam membangun Indonesia Emas yang Gemilang. Yang salah satunya dengan memahami serta mengawasi pelaksanaan pendidikan agama Islam ataupun non Islam di sekolah-sekolah swasta, “Benarkah pendidikan agama itu diajarkan oleh guru yang bersertifikasi guru agama, karena secara proporsional profesional guru agama itu penting. Lalu media apa yang digunakan dalam sistem pembelajaran pendidikan agama islam, serta bagaimana peran pemerintah dalam rangka menyukseskan sistem pembelajaran pendidikan agama tersebut,” ungkapnya.

 

“Ada banyak masalah dalam pembelajaran pendidikan agama baik Islam ataupun non Islam, seperti minimnya alokasi waktu pembelajaran, profesionalitas tenaga pendidik dan lain-lain. Oleh karena itu saya berharap FORSIMA PAI seluruh indonesia ini dapat menjadi “problem solver” untuk masalah tersebut. Tentu dengan mewujudakan visi dan  misi dalam bentuk program nyata dengan target yang terukur dan jelas,” tambah beliau.

Ketua Umum FORSIMA PAI Seluruh Indonesia, Mustakim meyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya terhadap seluruh civitas akademika IAIN pontianak yang memberikan dukungan penuh terhadap terserselenggaranya Munas II FORSIMA PAI seluruh indonesia di IAIN Pontianak. Menurutnya “Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan wadah bagi mahasiswa agar dapat bergerak bersama dalam mewujudkan indonesia emas yang gemilang. Dengan saling membangung silaturrohim antar mahasiswa dari berbagai daerah yang tentunya memiliki beberapa perbedaan baik suku ras dan kebudayaan.Serta memperdalam ilmu agama dan pemahaman tentang pentingnya moderasi beragama,” jelasnya.

Ketua Panitia Penyelenggara Munas II, Muzammil mengungkapkan “Terimakasih yang sedalam-dalamnya atas kerja sama seluruh civitas akademika IAIN Pontianak dan seluruh panitia yang turut serta mensukseskan acara ini,” ucapnya mengawali laporan.

Menurutnya dalam kegiatan ini dihadiri tak kurang dari 38 peserta diluar IAIN Pontianak, dengan perwakilan dari kampus IAIN SAS Babel, IAIN Papua, IAIN Jambi, UIN Samarinda, IAI Nusantara Batang Hari, IAIN Palangkaraya, IAIN Bengkulu, IAIS Sambas, STAI HAS Bekasi, STAI Mempawah, IAIN Palopo, UIN Suska Riau, IAIN KDI, STAI DDI Maros, IAIN Kendari, IAIN Sinjai, UM Parepare, IAIQI Indralaya, UIN Imam Bonjol Padang, STAI As-Musaddadiyah, UIN Padang, IAIN Padang Sidimpuan, IAID Ciamis, dan Universitas Islam Makasar.

Penulis : Hasan
Editor : Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Harap Asesmen Lapangan Prodi Manajemen Bisnis Syariah Berperingkat Unggul

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak memulai kegiatan Asesmen Lapangan (AL) Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS). Hal ini dilakukan setelah mendapatkan surat dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) nomor: 3498/BAN-PT/SPT-AK/P/2021, tanggal 25 November 2021 berisikan tentang pemberitahuan asesmen lapangan BAN-PT. Kegiatan asesmen lapangan berlangsung pada hari Jumat-Sabtu (3-4/11/2021), secara luring dan daring.

Turut hadir secara luring di Ruang Dekanat FEBI, Gedung Rektorat, Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dekan FEBI, beserta jajarannya. Sedangkan yang hadir melalui Zoom turut hadir para Wakil Rektor, Ketua Senat beserta anggotanya, Kabiro IAIN Pontianak dan para pejabat dan pegawai dilingkungan IAIN Pontianak. Asesor dikegiatan kali ini adalah Dr. Azhari Akmal Tarigan dan Dr. Imam Yahya, M.Ag.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag, MA pada kegiatan pembukaan ini menyampaikan “Prodi MBS merupakan Prodi pertama yang mengikuti asesmen lapangan untuk akreditasi dengan 9 kriteria penilaian. Prodi MBS ini juga merupakan Prodi terbesar kedua dilihat dari jumlah peminatnya,” ungkap beliau.

Beliau juga menyampaikan “Semoga akreditasi kali ini menjadi bagian ikhtiar kita dalam pemenuhan kriteria alih status dari IAIN ke UIN. Salah satu yang kurang adalah penambahan Prodi dengan akreditasi unggul. Kami juga berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” harap beliau. Dengan membacakan surah Al-Fatihah, kegiatan asesmen lapangan secara resmi dibuka oleh Rektor IAIN Pontianak.

 

Imam Yahya selaku asesor, secara daring mengungkapkan “Saat ini yang paling penting adalah ketersediaan data-data yang sifatnya tertulis. Oleh karena ini sebelumnya sudah saya sampaikan kepada Dekan FEBI untuk menyiapkan data-datanya. Kami akan mengkonfirmasi beberapa hal yang berkaitan dengan data.”

Beliau juga menambahkan “Karana belum ada lulusan, jadi penilaian utamanya adalah dosen. Mulai dari ada berapa dosennya, kinerjanya seperti apa dan lain sebagainya. Hal lain seputar sarana dan prasarana, kemudian manajemen mungkin sama dengan PTKI yang lain. Nanti akan kita lihat bersama-sama datanya,” ujarnya.

Dekan FEBI IAIN Pontianak, Dr. Cucu, M.Ag mengungkapkan “Kami di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bersyukur atas terselenggaranya satu kegiatan akademik yang sangat penting, yaitu pelaksanaan asesmen lapangan dalam proses kegiatan akreditasi.” Beliau juga berharap kegiatan asesmen lapangan ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal. Serta berjanji bahwa akan mengawal proses AL ini dengan sebaik-baiknya sampai akhir.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Sosialisasi E-Presensi Pegawai, IAIN Pontianak Selangkah Lebih Dekat Wujudkan Smart Campus

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Guna meningkatkan disiplin kerja, Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak menggelar kegiatan sosialiasi E-Presensi kepada pegawai di lingkungan IAIN Pontianak. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., Kepala Biro AUAK Drs. H. Ridwansyah, M.Si., Plt.Kepala PTID Musa Amin, S. Kom., M.T., serta yang menjadi Narasumber utama adalah Kepala UPT Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) IAIN Kudus Slamet Siswanto, M. Kom., Kegiatan penting ini berlangsung di gedung Rektorat lt 3, pada hari Jumat (27/11/2021).

IAIN Pontianak melalui Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) berusaha menerapkan metode absensi pegawai berbasis elektronik presensi. E-Presensi ini merupakan salah satu gerbang IAIN Pontianak menuju Smart Campus, serta bertujuan untuk mendisplinkan dan meningkatkan kualitas kerja pegawai PNS dan Non-PNS di lingkungan IAIN Pontianak.

 

Kepala UPT TIPD IAIN Kudus, Slamet Siswanto, M.Kom, mengatakan “Aplikasi E-Presensi ini telah lebih dulu diterapkan pada di IAIN kudus, saya kira banyak hal yang ditingkatkan agar  dapat meminimalisir sistem error di IAIN Pontianak. Hadirnya E-Presensi ini bukan hanya diberikan untuk PNS saja, melainkan juga Non-PNS IAIN Pontianak.”

Beliau juga menuturkan bahwa “Data absensi ini akan terintegrasi langsung pada server Kemenag, dan E-Presensi ini juga akan saling terintegrasi dengan fingerprint offline yang berada dikampus.”

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag., MA., dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi E-Presensi pegawai sebagai bagian dalam mewujudkan smart campus di IAIN Pontianak. Beliau juga mengatakan bahwa Smart Campus merupakan salah satu dari fokus pencapaian utama yang harus dilakukan oleh IAIN Pontianak.”

Musa Amin, S. Kom., M.T., selaku Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) menjelaskan prihal E-Presensi Pegawai. Secara umum fungsi dan tujuan diselenggarakannya sosialisasi E-Presensi pegawai IAIN Pontianak untuk absensi pegawai PNS maunpun Non-PNS IAIN Pontianak secara online dengan menggunakan aplikasi E-Presensi ini. Beliau juga menegaskan bahwa aplikasi ini memiliki fitur absensi secara Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO). Melalui aplikasi E-Presensi Instansi dapat mendeteksi dan melihat kedisplinan pegawai, dan dapat meminimalisir human error di IAIN Pontianak.

Penulis : Arif dan Bambang
Editor : Omar Mukhtar