Amanat Rektor pada Kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja dan Pengangkatan DTBPNS IAIN Pontianak Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA menyampaikan pembekalan dan amanat secara langsung pada Kegiatan  Penandatanganan Perjanjian Kerja dan Pengangkatan Dosen Tetap Bukan PNS di IAIN Pontianak Tahun 2021. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BIRO AUAK, Para Dekan dan Wakil Dekan, yang berlangsung di Ruang Serbaguna Lantai Dasar Ma’had Aljami’ah IAIN Pontianak,  Jum’at (26/11/2021).

Dalam sambutannya rektor menjelaskan aturan yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh para dosen “Ada regulasi tenaga kontrak yang harus saudara pelajari sebagai dosen IAIN Pontianak, selain aturan terkait dosen baik KMA, PMA, dan SK Rektor. Ada tujuh hal terbaru yang mandatorinya di Kementerian Agama, salah satu yang diprioritaskan adalah Penguatan Moderasi Beragama. Dan terkait Moderasi Beragama ini akan saya buat program khusus, yang saya namakan BMB (Briefing Moderasi Beragama),” jelasnya.

“Selain itu ada motto kerja, ada sembilan spirit kerja IAIN Pontianak yang harus saudara kuasai. Karena akan menjadi salah satu penilaian anda sebagai dosen IAIN Pontianak. Ada beberapa poin penilaian yang intinya adalah saudara harus memiliki jiwa adaptif,” lanjut beliau.

Rektor juga mengenalkan sasaran program utama IAIN Pontianak pertama Smart Campus, yang kedua Ma’had Al Jami’ah, yang Ketiga Transformasi dari IAIN ke UIN, yang keempat Pengadaan Kampus Dua. Rektor berharap para dosen baru juga dapat speak up dalam artian turut mendukung dan menyampaikan program tersebut secara baik dan positif di masyarakat.

 

Pada kesempatan yang sakral kali ini, rektor juga menyampaikan sejumlah pembekalan terkait kepatuhan terhadap regulasi, etika profesi, dan norma kampus. Beliau juga menyampaikan bahwa IAIN Pontianak selalu menekankan setiap pegawai dan dosennya untuk menjaga integritas, jangan sewenang-wenang kepada mahasiswa, karena IAIN Pontianak sudah memiliki sistem yang menjamin tegaknya aturan. Bahkan kampus ini telah memiliki LBH (Lembaga Bantuan Hukum).

Rektor  menghimbau kepada para dosen yang hadir “Disamping tugas utama mengajar, anda harus aktif, inovatif, dan kreatif. Mem-publish karya-karya ilmiah, membuat media pribadi, mempraktikkan tugas mengajar berbasis E-Learning. Hal ini dilakukan agar kita dapat  mewujudkan dan membesarkan IAIN Pontianak. Bahkan saya berharap para dosen dapat mengajar dengan bukunya sendiri. Dengan demikian anda menjadi contoh bagi mahasiswa untuk tidak melakukan plagiat.”

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak Drs. H. Ridwansyah, M.Si menyampaikan laporan kepada Rektor “Ada 54 tenaga dosen tetap bukan PNS yang menandatangani kontrak di IAIN Pontianak. Diantaranya terdiri dari 20 tenaga dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 19 tenaga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), 4 tenaga dosen Fakultas Syariah (FASYA), dan 11 tenaga dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD).”

“Sekedar informasi bapak ibu dosen tetap non PNS bahwa TMT dan Absen Pinger Print mulai berlaku sejak tanggal 1 Desember 2021. Selain itu berdasarkan regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama terkait seragam yaitu,   senin-selasa kemeja putih rabu-kamis kemeja batik, dan Jumat bebas rapi,” tambahnya.

Oleh: Hasan
Editor: Omar Mukhtar




Rektor Ucapkan Rasa Bangga Atas Suksesnya Acara Career Celebration Vocational Education Program CDC IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Career Development Center (CDC) IAIN Pontianak sukses selenggarakan acara Career Celebration Vocational Education Program dengan mendorong para mahasiswa terutama mahasiswa IAIN Pontianak untuk menjadi penggiat dan pelaku para pengusaha ekonomi kreatif untuk Indonesia pada umumnya dan Kalimantan Barat pada khusunya (22/11/2021).

Acara yang diselenggarakan di Aula Syekh Abdul Rani IAIN Pontianak ini di hadiri oleh para pejabat-pejabat besar dari Pemprov Kalbar, Kota Pontianak, serta para pejabat di civitas academica IAIN Pontianak.

 

Melalui katasambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menjelaskan bahwa acara ini adalah acara yang sangat membanggakan bagi kita semua, sebab ini adalah contoh nyata bahwa IAIN Pontianak sangat berkomitmen dalam mengembangkan sumber daya mahasiswanya agar mampu berdaya saing dalam membangun kekuatan perekonomian bagi bangsa ini.

Beliau juga mengucapkan “Terimakasih atas dukungan banyak pihak, Vocational Education Program akan menjadi kebanggan kita dan ini adalah contoh yang sangat real (nyata). Kemarin sempat diadakan seasion sharing dengan beberapa perusahaan ternyata hasil dari Vocational Education Program sudah banyak peserta yang terserap di dunia kerja.”

 

“Kita semua bangga dengan kalian, terus gagas dalam berkegiatan, kita sama-sama berjuang melalui visi misi yang ada untuk membentuk mahasiswa yang berakhlak mulia, mandiri, dan bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan.” Jelasnya dalam sambutan yang diberikan.

Dr. Abdul Mukti, M.Ag., menuturkan bahwa program seperti ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar mampu memaksimalkan penyerapan lapangan pekerjaan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.

 

“Program ini melatih keterampilan tambahan untuk mahasiswa, selain nanti akan punya gelar sarjana, mahasiswa sejak awal harus juga dibekali oleh keterampilan-keterampilan yang terukur sehingga ia bisa terserap didunia kerja yang semakin kompetitif diluar sana, terutama trend-trend baru yang sedang melanda dunia kerja kita hari ini.”

Angga Riska, selaku Ketua Career Development Center (CDC) melaporkan “Kegiatan ini diikuti oleh 145 peserta Vocational Education Program ditahap pertama yang keahliannya itu meliputi desain grafis, website, digital marketing, copywriting, tata busana, tata rias,  dan tata dekor. Kami bersyukur kepada Allah Swt bahwa IAIN Pontianak disambut dan masih dipercaya oleh masyarakat ditengah pandemi, kita masih bisa menerima 1.600 mahasiswa.”

 

Tak kalah menarik, acara yang dihadiri kurang lebih 160-an audiens secara offline dengan syarat sertifikasi vaksin dari pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat ini juga menghadirkan putra terbaik asli Kalimantan Barat yaitu Hendri lamiri (Master Of Violin) dan Fathur Master Mind (Mentalis). Penampilan keduanya pada malam acara Career Development Center (CDC) IAIN Pontianak ini dapat menghibur dan semakin menambah keseruan daripada kegiatan tersebut. Hendri dengan penampilan bermain biola genre musik melayu, serta Fathur dengan kemampuan hipnotis terapinya sama-sama membuat seisi ruangan terkagum-kagum dan semakin menambah seni yang indah dalam upaya menumbuhkan semangat adik-adik untuk percaya diri dalam berkarya.

 

Acara Career Development Center (CDC) ini ditutup dengan pembacaan nominasi dari 7 mitra terbaik dan launching perusahaan VEP. Adapun nama-nama perusahaan yang masuk dalam perhitungan mitra terbaik kampus IAIN Pontianak meliputi PT. Kreasi Putra Hotama, PT Turbin, DewaSewa.com, Present MUA, The Royal Mantiko, C.P Rumah Zapin, CV, dan Mekar Sari Dekorasi. Untuk lounching perusahaan VEP meliputi Wading Cousultan, Jejak Dekorasi, Khiata Kreatif, Tote Bay’us, dan Sekolah Website.

Oleh : Bambang & Rahmat
Editor : Omar Mukhtar




Rektor Resmikan Program Ma’had AlJamiah IAIN Pontianak Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor Resmikan Program Ma’had AlJamiah IAIN Pontianak Tahun 2021. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdulrani Mahmud IAIN Pontianak, pada pukul 19.30, Hari Jum’at (19/11/2021). Sebagai langkah awal pelaksanaan kegiatan Ma’had Aljamiah yang diprogram dengan berbagai kegiatan kesantrian yang mengutamakan moderasi beragama.

Turut hadir di kegiatan bernuansa religi ini Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag., MA. Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Acmad, M.Hum., Mudir Ma’had Aljamiah Dr. Usman, M.Pd.I., Wakil Dekan II Fakultas Syariah Dr. Sahri MA., yg juga pernah menjabat mudir Ma’had Aljamiah, Para Musyrif dan Musyrifah beserta santriawan santriwati Ma’had Aljami’ah IAIN Pontianak.

 

Kegiatan peresmian program Ma’had Aljami’ah IAIN Pontianak ini dirangkai dengan kuliah umum. Bertema “Memperkuat semangat moderasi beragama mahasantri Ma’had Aljami’ah IAIN Pontianak”. Beliau menyampaikan terkait pentingnya pemahaman moderasi beragama sebagai modal dasar dalam berinteraksi sosial.

Diawal kuliah umum beliau menegaskan “ketahuilah bahwa saya pastikan salah satu penghambat untuk ikut ujian skripsi adalah uploading sertifikat Ma’had Aljami’ah. Jangan main main, sampaikan dengan teman-teman kalian yang lain,”  ucapnya serius.

 

“Kalian di Ma’had ini jangan karena kewajiban, rugi kalian, akan tetapi kalian di Ma’had ini karena niat menimba ilmu tentang pengetahuan beragama. Mendalami pengetahuan beragama itu, adalah mendalami pengetahuan tentang mendirikan hubungan hati kepada Allah. Untuk disebut menyembah Allah, maka kita harus bisa membangun hubungan hati kepada Allah di dalam shalat.” Jelasnya

“Moderasi beragama itu intinya adalah bagaimana kita bersikap toleran. Kita kokoh dengan aqidah yang kita yakini, namun pada saat yang sama kita rela membiarkan saudara-saudara kita menganut, meyakini serta mengamalkan agamanya, ” tambahnya.

 

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Acmad, M.Hum., menyampaikan apresiasi sedalam-dalamnya terhadap program Ma’had Aljami’ah yang menjadi salah satu unit lembaga tanpa temuan baik major ataupun minor.

“Semenjak dipercayakan kepada Dr. Usman, M.Pd.I, ma’had ini menggeliat sedemikian rupa. Saya berharap kinerja maksimal karena lembaga ini harus kita creat menjadi sebuah lembaga yang mampu menciptakan keterampilan spritual dengan kecerdasan pengetahuan.” Tuturnya

Dr. Usman, M.Pd.I. mudir Ma’had Aljami’ah menyampaikan bahwa mahasantri Ma’had IAIN pontianak tahun 2021 berjumlah sebanyak 750 mahasantri terdiri dari 200 santriwan dan 550 santriwati. Menurutnya, “beberapa kegiatan Ma’had telah berjalan dengan baik diantaranya shalat berjama’ah, memperdalam ilmu Al-quran, dan beberapa Kajian Islam lainnya.” Pungkasnya.

“Kedepan kami mencanangkan beberapa program tambahan selain yang telah berjalan diantaranya : Jamiatul Quro Wal Huffad (Tahfidz), dan Ma’had Mahsantri Camp. Ma’had juga akan dilengkapi dengan Klinik Kesehatan dan Mobil Dinas, agar kegiatan Ma’had dapat berjalan dengan lancar sesuai arahan rektor IAIN Pontianak.” Jelasnya

Penulis : Hasan
Editor : Omar Mukhtar




Tim Audit Rekomendasikan IAIN Pontianak Dapatkan Sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018 Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Tim Audit rekomendasikan IAIN Pontianak untuk mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018 Tahun 2021. Berita menggembirakan itu disampaikan langsung pada kegiatan penutupan Audit Stage 2 di Auditorium Syekh Abdulrani Mahmud IAIN Pontianak, pada Hari Jumat (19/11/2021). Kegiatan ini yang dihadiri Rektor, para Wakil Rektor, Ketua Senat, Kepala Satuan Pengawasan Internal, Kepala Biro AUAK, para Dekan, para Wakil Dekan, para Ketua Lembaga, para Kepala Pusat UPT, para Kabag, para Kasubag, serta Kaprodi di lingkungan IAIN Pontianak.

Dalam sambutannya Rektor IAIN Pontianak sangat mengapresiasi kinerja tim audit. Karena selain evaluasi juga banyak memberikan masukan sebagai perbaikan dan penyempurnaan tata kelola organisasi perguruan tinggi yang berstandar internasional. Tentu kesemua itu sangat berharga bagi seluruh civitas akademika IAIN Pontianak demi kemajuan dikemudian hari. “Hal ini menjadi acuan bagi kami untuk mengupgrading diri agar dapat menjadi lebih baik,” ujar beliau dalam pidatonya.

Rektor beserta jajaran senantiasa bersedia audit-audit lain jika memungkinkan demi pentingnya sebuah masukan terhadap pengembangan sistem dan kinerja di IAIN Pontianak. “Karena orang sukses itu bukan orang pintar, tetapi sukses itu adalah orang yang mau meniru kesuksesan orang lain,” ungkapnya bersemangat.

Beliau juga menegaskan kepada para pemangku jabatan di IAIN Pontianak agar meningkatkan kinerja di unitnya masing masing. “Pertahankanlah prestasi yang telah di raih dan tingkatkanlah kinerja dengan memaksimalkan anggaran yang diamanahkan oleh pemerintah untuk digunakan sebaik baiknya,” pungkas beliau.

Mr. Solichin A., selaku auditor pertama, di awal penyampaian hasil auditnya mengatakan akan pentingnya komitmen. Karena komitmen adalah penentu utama hasil audit. Beliau menambahkan bahwa hasil audit tersebut akan dilaporkan ke Australia untuk direvieu sebagai pertimbangan penerbitan sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018.

Menurutnya IAIN Pontianak berhak mendapatkan sertifikat  ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018 “Berdasarkan hasil diskusi Tim Auditor, kami sepakat tidak menerbitkan temuan major di IAIN Pontianak, artinya kami merekomendasikan IAIN Pontianak untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018, selamat ya bapak ibu semuanya,” terang beliau ramah.

Beliau menambahkan “Tapi, ini adalah permulaan Bapak Ibu semua, karena sertifikat ini berlaku tiga tahun, dan akan dilakukan pemantauan di setiap tahunnya. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen yang kuat untuk mempertahankan sertifikat tersebut. Karena apabila ditemukan data baik temuan major ataupun minor maka kemungkinan sertifikat tersebut akan dicabut,” tegasnya.

Oleh: Hasan
Editor: Omar Mukhtar




Ramai Peminat, 240 Peserta Ikuti SKD Penerimaan Dosen Tetap Bukan PNS IAIN Pontianak Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Terdapat 240 peserta yang mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Penerimaan Dosen Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Tahun 2021. Sebelumnya pelamar atau yang mengirimkan berkas dalam penerimaan Dosen Tetap Bukan PNS berjumlah 257 orang. Terdapat 60 formasi Dosen Tetap Bukan PNS yang menjadi pilihan, sesuai dengan keilmuannya. Pelaksanaan SKD ini dilakukan pada Hari Jumat, (19/11/2021) pagi, di Gedung Sport Center IAIN Pontianak.

Turut hadir dalam kegiatan Pembukaan Pelaksanaan SKD Penerimaan Dosen Tetap Bukan PNS, Rektor IAIN Pontianak yang didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, serta Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak.

 

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA dalam katasambutannya mengucapkan “Selamat datang dan selamat berjuang untuk menjadi bagian dari IAIN Pontianak. Bagi yang lulus akan menjadi ujung tombak dalam mewujudkan visi dan misi IAIN Pontianak.”

Bagi yang lulus maupun tidak, Rektor IAIN Pontianak berpesan, “Kalau sudah rezekimu tidak akan kemana. Itu adalah aqidah yang diajarkan kepada kita. Terimakasih atas atensi kalian semua dan ternyata IAIN Pontianak banyak yang diminati masyarakat. Di forum ini saya tidak panjang lebar, kalau sudah lulus nanti baru saya panjang lebar. Karena ada hal-hal yang harus anda pegangi, ikuti dan pedomani sebagai dosen,” pungkas beliau. Dilanjutkan membuka kegiatan dengan melafalkan Al-Fatihah.

 

 

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Drs. Ridwansyah, M.Si., menginformasikan “Peserta kali ini berjumlah 240 orang dan siap mengikuti tes tertulis dalam waktu 100 menit dengan jumlah soal 80. Kita harapkan hasil dari tes hari ini juga bisa kita umumkan paling lama jam 24.00 WIB. Kita berharap peserta dapat mengikuti kegiatan ini secara tuntas.”

Pelaksanaan SKD diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah. Peserta wajib dalam kondisi sehat, bebas covid-19, dan suhu badan paling tinggi 380C. Dari awal hingga kegiatan selesai, tidak terdapat peserta dengan suhu badan diatas ambang batas. Selain itu peserta diwajibkan menggunakan masker 3 lapis (3 ply) dan masker kain di bagian luar, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau hand sanitizer.

Peserta juga diwajibkan membawa Identitas Diri Asli berupa KTP atau SIM sebelum masuk ke ruang ujian. Dalam pengisian Soal tes tertulis, peserta diwajibkan membawa alat tulis pribadi dan papan alas ujian.

Peserta diharapkan selalu mengikuti perkembangan informasi prihal penerimaan Dosen Bukan PNS melalui website IAIN Pontianak; www.iainptk.ac.id.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Rektor Sampaikan Petuah dan Kiat Sukses pada Wisuda XII IAIN Pontianak Tahun 2021

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak menggelar Wisuda XII Tahun 2021. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdulrani Mahmud IAIN Pontianak, pada hari Selasa (16/11/2021). Guna mencegah penyebaran Covid-19, kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi Pertama untuk wisudawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) dan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD). Sedangkan pada sesi kedua wisuda dari Fakultas Syariah (FASYA), dan Fakultas Ekonomi, dan Bisnis Islam (FEBI), serta wisudawan Program Pascasarjana. Adapun total mahasiswa yang di wisuda berjumlah 542 orang.

Turut hadir di kegiatan yang sakral ini Rektor IAIN Pontianak beserta jajarannya dan Ketua Senat IAIN Pontianak beserta anggotanya. Kegiatan ini dibuka dan ditutup secara resmi oleh Ketua Senat IAIN Pontianak. Dalam penyampaiannya beliau banyak mengutip kata-kata bijak dari tokoh-tokoh Islam terdahulu, yang dapat menjadi pelajaran bagi para wisudawan.

 

Dikesempatan kali ini Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA menyampaikan kepada para wisudawan untuk dapat memahami visi dan misi IAIN Pontianak, “Sekuat tenaga kami merumuskan berupa Visi dan Misi, kalau tidak paham tentang ini, seperti kita berenang di tengah laut yang tidak tahu mau ke mana. Sehingga perlu untuk dipahami secara benar,” ujar beliau.

Visi IAIN Pontianak “Ulung dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman, serta kebudayaan Borneo” rektor menegaskan “Kata Ulung itu, bisa dimaknai kemampuan kita susah dikejar oleh orang lain atau kemampuan kita melebihi orang lain. Hal ini bukan hanya bagi mahasiswa/wisudawan tetapi semua Civitas Academica IAIN Pontianak,” terang beliau.

 

Misi dari IAIN Pontianak, “(1.) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang ulung dalam kajian keilmuan, keislaman dan kebudayaan Borneo. (2.) Membentuk akademisi yang berakhlak mulia, mandiri, dan bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan. (3) Mengembangkan kajian keilmuan, Keislaman, dan kebudayaan borneo dengan basis riset. (4) Meningkatkan peran pengabdian dalam upaya menyelesaikan persoalan kemasyarakatan. (5) Memperkuat dan memperluas jaringan kerjasama insitusional dalam upaya mengembangkan dan melestarikan temuan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni keagamaan Islam Borneo.”

Rektor IAIN Pontianak, yang juga merupakan dosen tafsir mengutarakan, “Kami ingin membentuk akademisi yang turut membangun akhlak mulia di masyarakat. Turut menjadikan masyarakat mandiri, dengan cara tidak bergantung kepada negara untuk mendapatkan pekerjaan,” papar beliau bersemangat.

 

Beliau juga menyampaikan 10 faktor sukses menurut penelitian Thomas J. Stanley, Ph.D., “(1.) Kejujuran sebagai faktor sukses pertama, jadi kita harus saling menampilkan kejujuran dan jujurlah kepada semua orang.  (2.) Disiplin, dengan cara menjaga waktu, menjaga lisan, bertutur dan berprilaku yang baik. (3.) Mudah bergaul dengan orang. (4.) Dukungan dari pendamping, bisa berupa teman sejawat / orang yang dekat dengan kita. (5.)  Bekerja keras. (6.) Cinta kepada yang dikerjakan, akan melahirkan rencana yang sistematis dan intensitas dalam bekerja. (7.) Kepemimpinan, kepribadian kita juga harus di pimpin dengan berkemauan kuat. (8.) Kepribadian kompetitif, punya jiwa kompetisi yang baik. (9.) Hidup teratur. (10.) Kemampuan menjual ide, jangan menjadi orang yang pasif.”

Dikesempatan kali ini Rektor IAIN Pontianak juga mengucapkan selamat atas keberhasilan para wisudawan dan wisudawati dalam menyelesaikan studi. Beliau juga menghaturkan salam ta’zim kepada orang tua/wali wisudwan dan wisudawati. Rektor secara resmi mengembalikan seluruh wisudwan ke pangkuan orangtua/wali.

 

“Terimakasih atas kepercayaan bapak dan ibu sekalian memberi kami ladang amal di kampus ini. Kami terus mendoakan untuk kebaikan anak didik kami untuk menjadi manusia yang bermanfaat,” pungkas beliau penuh haru.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Gerakan Ayo Vaksin di Ma’had Al-Jam’iah IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Jumat (12/11) Gerakan Ayo Vaksin di Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak dilaksanakan oleh Polresta Kota Pontianak untuk dosis vaksin sinovak tahap I dan sebagian tahap II. Dalam rangka meminimalisir penyebaran COVID-19 di IAIN Pontianak khususnya Ma’had Al Jami’ah. Kegiatan ini diikuti oleh 168 Peserta baik santri Ma’had Al Jami’ah maupun keluarga besar IAN Pontianak lainnya. Pelaksanaan vaksin ini dilaksanakan di lantai dasar gedung Ma’had Al Jami’ah dengan protokol kesehatan yang ketat agar tidak terjadi kerumunan. Para peserta vaksin tahap I diwajibkan membawa fotokopi KTP dan mengisi formulir, sementara peserta vaksin tahap II diwajibkan membawa surat keterangan vaksin tahap I. Kegiatan ini diselenggarakan dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

 

Menurut Mudir Ma’had Al Jami’ah Dr. Usman, M.Pd.I., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar Pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak bekerjasama dengan Polresta Kota Pontianak yang didukung oleh rektor IAIN Pontianak serta satgas covid 19 IAIN Pontianak. Sasaran utama kegiatan ini adalah santri Ma’had Al Jami’ah dan kelurga besar IAIN Pontianak. “Selain dengan protokol kesehatan yang ketat kita juga mengupayakan santri melakukan vaksin tahap satu dan dua, dengan harapan agar pelaksanaan kegiatan di ma’had dapat berjalan dengan lancar dan aman dari penyebaran COVID-19. Sehingga para santri dan tenaga pengajar (Musyrif dan Musrifah) dapat menjalankan aktifitas dengan tenang dan nyaman,” ungkapnya ramah.

 

Para santri begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan tidak hanya santri tetapi juga ada beberapa staf dan dosen yang ikut vaksin. Salah satu peserta vaksin tahap II, Rasiam, MA mengapresiasi kegiatan ini sehingga mempermudah dirinya dalam melakukan vaksin tahap II. “Hal ini sangat membantu saya dalam melakukan vaksin tahap II, karena dengan adanya kegiatan ini saya tidak perlu keluar kampus untuk melakukan vaksin, dengan demikian dapat menghemat waktu,” jelasnya.

Demikian juga diungkapkan oleh Siti Fatimah, santriwati Ma’had Al Jami’ah yang juga peserta vaksin tahap I mengatakan bahwa “Kegiatan ini sangat membantu para santri dalam melakukan vaksin. Dengan adanya vaksin di Ma’had Al Jami’ah para santri tidak perlu keluar untuk melakukan vaksin. Saya berharap akan ada kegiatan vaksin tahap berikutnya agar kami dapat menyelesaikan vaksin tahap I dan II,” ungkapnya bersemangat.

Oleh: Hasan
Editor: Omar Mukhtar




Rektor IAIN Pontianak Jalin Silaturahmi Dengan Bupati Sambas, Canangkan Program Sarjana Desa

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA beserta rombongan disambut hangat oleh Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H. di Rumah Dinas Bupati Sambas, Jl. Pendidikan, Jagur, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat 79463, Jumat (29/10). Dalam kesempatan itu hadir pula Wakil Rektor II IAIS Sambas, Oskar Hutagaluh, S.Pd., M.M. dan Kepala Biro IAIS Sambas, Iwan Kusnadi, SE., M.E. Momen tersebut dijadikan sebagai sarana silaturahmi sekaligus koordinasi beberapa program yang dapat diinisiasi bersama di masa depan.

“Sebelum ke sini, kami menandatangani MoU dengan IAIS Sambas. Salah satu rencana programnya yaitu optimalisasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia di IAIS Sambas. Wujudnya dalam bentuk riset, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat. Kami juga punya harapan memiliki laboratorium sejarah keislaman Borneo. Maka dari itu kami butuh kerja sama dari berbagai pihak untuk mewujudkan itu semua. Termasuk dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas,” ujar Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA

Ia menambahkan, salah satu upaya memfasilitasi berbagai kebutuhan di masa depan, IAIN Pontianak telah mulai memikirkan kampus II yang lahannya saat ini sudah tersedia seluas 20 hektar. Selain itu lahan lainnya untuk pembangunan pesantren kampus juga telah tersedia.

 

“Berdasarkan riset yang saya lakukan, sebulan hanya delapan jam anak didik mendapatkan pendidikan agama di kelas, setahun 96 jam. Jika 12 tahun dari SD sampai SMA belajar agama terhitung hanya 1152 jam. Kalau dibagi 24, oleh karena dalam satu hari 24 jam, maka selama 12 tahun atau anak yang berumur 18 tahun karena masuk sekolah berumur enam tahun, maka belajar agama hanya 48 hari. Oleh karena itu dalam hal ini IAIN Pontianak menggalakkan program pesantren. Dalam rangka memberikan pendalaman agama yang lebih bagi mahasiswa, sehingga nanti tidak ada istilahnya lagi mahasiswa yang tidak bisa baca Al-Qur’an,“ jelasnya.

ia juga memiliki harapan kepada Bupati Sambas untuk dapat berpartisipasi dalam program sarjana desa. Harapannya, ketika nanti para sarjana ini lulus dari IAIS Sambas ataupun IAIN Pontianak, maka sarjana tersebut akan kembali ke desanya masing-masing untuk mengabdi, mendidik, menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya berbekal pemahaman ilmu agama yang diperolehnya selama menjalani perkuliahan.

Sementara itu, Bupati Sambas, Satono, S.Sos.I., M.H. dalam kesempatan tersebut sangat mendukung program yang berpihak pada pendidikan agama di Sambas. Selain itu yang dapat menggali potensi desa.

“Populasi Sambas kedua terbesar di Kalimantan Barat. Di daerah ini angka perceraian dan asusila semakin meningkat padahal mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Apakah Islamnya KTP atau nilai-nilai keislaman belum mengakar dalam dirinya. Maka dari itu dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Tidak bisa mengandalkan pemerintah saja. Mudah-mudahan IAIN Pontianak bisa turut andil dalam mengentaskan persoalan ini bersama,” tuturnya.

Ia berharap nantinya akan ada MoU dan kerja sama untuk menindaklanjuti beberapa program yang telah didiskusikan. Berharap segala yang direncanakan oleh kedua belah pihak dapat terwujud.

“Terima kasih banyak atas kunjungan dan sharingnya. Semoga ini bukan yang terakhir, melainkan menjadi pemicu bagi silaturahmi yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Oleh: Septian Utut Sugiatno
Editor: Omar Mukhtar




KIIS Seri-54, Rektor IAIN Pontianak Sampaikan Pentingnya Moderasi Beragama

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak menyampaikan materi tentang ASN, Integritas dan Moderasi Beragama di Program Kreatif Inspiratif Inovatif Solutif (KIIS) seri-54 hasil kerjasama antara Inspektorat Jenderal Kementarian Agama, IAIN Pontianak Prov. Kalbar, UIN Maulana Malik Ibrahim Prov. Jatim, Kantor Kementarian Agama Kota Dumai Prov. Riau, yang dilaksanapakan pada hari Rabu (20/10/2021).

Turut hadir melalui Zoom keynot speaker pada seri ini, Dr. Hilmi Muhammadiyah. Beliau juga merupakan Inspektur Wilayah III Itjen Kemenag RI. Selain itu ada juga Pemantik dalam kegiatan ini Bapak Nurul Badruttamam. Kegiatan ini dipandu oleh host dari Humas IAIN Pontianak, Bambang Eko Priyanto, dan Drs. Ade Ay Yani, Kasubbag TU dari Kankemenag Kota Dumai.

Kegiatan yang disiarkan secara langsung melalui Zoom, channel Youtube serta Facebook Inspektorat Jenderal Kemenag. Menghadirkan narasumber dari satker Kemenag. Pada kesempatan kali ini yang menjadi narasumber pertama ada, Rektor IAIN Pontianak. Dr. H. Syarif, S.Ag, MA., Kedua ada Kepala Kankemenag Kota Dumai Riau, Drs. H. Syafwan, Narasumber ketiga ada Kepala SPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jatim, Dr. H. Muhammad In’am Esha, M.Ag.

 

Rektor IAIN Pontianak, dikesempatan kali ini menyampaikan pentingnya ASN yang memiliki integritas dan moderasi dalam beragama. Dalam hal moderasi beragama dan toleransi beliau menjelaskan “Moderasi beragama adalah sikap tawasuth dalam meyakini, memahami dan mengamalkan agama; tidak ekstrim kiri dan tidak ekstrim kanan. Hal ini sesuai dengan (Q.S. Al-Baqarah/2:143).”

Beliau melanjutkan “Moderasi beragama melahirkan toleransi dalam beragama, yaitu sikap seseorang yang mapan/teguh dalam meyakini, memhami, dan mengamalkan agama yang dianutnya, namun pada saat yang sama merelakan dan menghormati orang lain untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan agamanya.”

Beliau juga membedakan antara radikalisme dan fanatisme beragama. Dalam penyampaiannya beliau mengungkapkan “Harus dibedakan antara radikal dan fanatik dalam beragama. Radikal berbasis pengkajian yang mendalam, sedangkan fanatik berbasis doktrinasi yang cenderung melahirkan ketidak adilan. Sedangkan radikal identik dengan kedalaman berfikir dan pemahaman, sedangkan fanatik identik dengan kedangkalan.”

 

Beliau juga menyinggung prihal terorisme “Terorisme berbasis agama sesungguhnya buah dari fanatisme kefahaman beragama. Tindakan teror lahir dari kedangkalan dalam pemahaman agama / fanatik.”

Tak kalah penting, beliau juga menjelaskan perbedaan secara fundamental antara radikal dalam agama dan radikal dalam politik. “Radikalme dalam pengetetahuan artinya memahami sesuatu (obyek kajian) secara mendalam samapai ke akar-akarnya. Radikalisme dalam beragama sesungguhnya akan melahirkan pengetahuan yang dalam, maka akan melahirkan toleransi.”

“Sedangkan radikal dalam politik dan bernegara berupa ikhtiar dan hajat mengambil alih kekuasaan secara ekstrim dan kekerasan, seperti kudeta dan lain-lain. Radikalisme dalam bernegara melahirkan terorisme yang memperalat fanatiseme beragama,” pungkas beliau.

Penulis : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar




Lantik Pejabat Baru, Rektor IAIN Pontianak Harapkan Performa Kerja Maksimal

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S. Ag, MA melantik dan mengambil sumpah pejabat di lingkungan IAIN Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, (16/09/2021) di gedung Rektorat lantai 4. Turut di undang dalam pelantikan ini, Ketua Senat, para Wakil Rektor, para Dekan, Direktur Pascasarjana, Kabiro AUAK, Kepala SPI, Ketua Lembaga dan Kepala UPT di IAIN Pontianak.

Saat membacakan naskah pelantikan Rektor IAIN Pontianak menyebutkan “Bismillahirahmanirrahim, dengan bersyukur kepada Allah Subhanahuwataala. Tuhan yang Maha Esa atas taufik dan hidayah-Nya. Maka pada hari ini Kamis, 16 September 2021, saya Dr. H. Syarif, S.Ag, MA, Rektor IAIN Pontianak dengan ini secara resmi melantik saudara-saudara dalam jabatan yang baru dilingkungan IAIN Pontianak. Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan. Semoga Allah Subhanahuwataala, Tuhan yang Maha Esa bersama kita.”

Dalam katasambutan beliau mengucapkan terimakasih kepada pejabat yang purna jabatan, “Terimakasih atas pengabdiannya yang telah didedikasikan kepada kampus tercinta ini. Semoga kebaikan bapak dan ibu menjadi kebaikan di sisi Allah Subhanahu wa taala.”

Bagi pejabat yang baru dilantik, “Selamat berjuang dan bertugas di tempat tugas yang baru. Kita setiap detik dan waktu terus berikhtiar untuk meminimalisir kesalahan dalam menjalankan tugas. Kita terus berfikir dan bertindak untuk mengurangi masalah, dan ketika ada masalah kita terus berusaha untuk menyelesaikannya. Pasti ada masalah dalam bertugas, tapi pasti ada solusi untuk memaksimalisasikan diri dalam menyelesaikannya. Pilihannya hanya menjalankan sesuai dengan kemampuan kita. Bukannya tanpa ikhtiar, tapi dengan performa yang maksimal,” ujarnya.

Beliau berpesan “Berusahalah menjadi orang yang ketika kita datang menggenapi dan ketika kita keluar mengganjili. ‘Datang orang suka dan keluar orang sedih’. Biar menjadi orang yang seperti itu, kita ukir prestasi sebaik-baiknya. Seperti di moto kerja IAIN Pontianak, sebaik-baik prestasi adalah untuk kemajuan kampus kita,” tambahnya.

“Anda di pilih untuk menjabat, pasti kami menghitung lebih besar manfaatnya dari pada mudorotnya. Kita berharap ketulusannya dalam menerima jabatan ini, sehingga menjadi kebaikan di dunia dan akhirat. Tentu pemanfaatannya untuk kebaikan dan kemajuan kampus kita kercinta ini,” pungkas beliau diakhiri dengan salam.

Adapun nama-nama yang dilantik sebagai berikut :

NO NAMA JABATAN
1 BAIHAQI SHI, MA. Asisten Ahli IAIN Pontianak
2 EMA ELISA S.E.I, M.E.I Asisten Ahli IAIN Pontianak
3 NUR ATIQAH S.E., M.M Asisten Ahli IAIN Pontianak
4 MONICA OLIVIA, S.E M.Ak Asisten Ahli IAIN Pontianak
5 TOMMY HARDIANSYAH, SE, MM Kepala Bagian Tata Usaha
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
6 MULYADI, S.Ag, M.Pd Kepala Bagian Tata Usaha
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
7 NURMA SARI, S.Ag, M.S.I Ketua Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
8 VERDIANTI, SE, M.Sc.Ak Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
9 Dr. USMAN M.Pd.I Kepala/Mudir UPT Pusat Mahad Aljamiah
10 ISYATUL MARDIYATI, S.Psi, M.Psi, Psi Lektor IAIN Pontianak
11 RAZIKI WALDAN M.M. Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah
12 ABDULLAH SYIFA, M.Pd Sekretaris Program Studi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah
13 MUHAMMAD HABIBI, S.Sos.I, M.Ikom Ketua Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah
14 SABIRIN, M.Ak Ketua Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
15 FATHAN MUNIM, S.Ag, MA Ketua Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
16 SURIANTO, S.Pd.I, M.Th.I Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana
17 KIKI AMALIA, M.Psi Sekretaris Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah

Oleh : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar