Penandatanganan MoA FUAD dan PEKA Malaysia, Langkah Strategis dalam Meningkatkan Kerja Sama Akademis Internasional

Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) telah mengambil langkah penting dalam memperluas jaringan kerja sama internasional dengan menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) bersama Persatuan Kaunselor Pendidikan (PEKA) Malaysia. Acara ini dilaksanakan dengan khidmat pada tahun 2023, menandai dimulainya era baru bagi FUAD dalam memperkuat kemitraan global di bidang pendidikan dan penelitian.

Penandatanganan MoA ini dilakukan langsung oleh Presiden PEKA, Ibu Dr. Siti Taniza Taha, dan Dekan FUAD, Dr. Cucu, M.Ag. MoA ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang sebelumnya telah dilakukan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI). Dengan adanya MoA ini, jangkauan kerja sama antara FUAD dan PEKA tidak hanya terbatas pada Prodi BKI, tetapi juga akan melibatkan program studi lainnya, seperti Psikologi Islam.

Salah satu manfaat nyata dari kerja sama ini adalah terbukanya peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti Program Kerja Lapangan (PKL) di bawah bimbingan PEKA. Lebih dari itu, MoA ini juga membuka peluang bagi para dosen FUAD untuk terlibat sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan bersama PEKA, seperti seminar, pelatihan, serta penanganan kasus yang relevan dengan bidang pendidikan dan kesehatan mental. Tak hanya itu, kerja sama ini juga diharapkan akan menghasilkan penelitian bersama yang bermanfaat bagi kedua institusi.

Pada kesempatan ini, dua mahasiswa Prodi BKI, Dhea Ananda dan Mitha Aristantia, turut dilibatkan secara langsung dalam kegiatan seminar kesehatan mental yang dihadiri oleh lebih dari 100 konselor dari berbagai Sekolah Menengah Atas di Malaysia. Ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara FUAD dan PEKA tidak hanya berdampak pada tingkat institusional, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan di lapangan.

Ke depannya, kerja sama ini akan semakin diperkuat dengan melibatkan para pejabat PEKA sebagai dosen tamu di FUAD, memberikan wawasan dan pengalaman berharga bagi mahasiswa dan dosen. Dengan adanya MoA ini, diharapkan kegiatan-kegiatan akademis dan non-akademis dapat terus berkembang, baik di bidang pendidikan, pelatihan, maupun penelitian bersama, yang akan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Penandatanganan MoA ini sekaligus menandai sebuah babak baru dalam pengembangan hubungan strategis FUAD dengan mitra internasional, yang diharapkan akan berlanjut dalam berbagai bentuk kegiatan kolaboratif di masa mendatang.

Penulis : Asip

Editor : Bambang Eko Priyanto




IAIN Pontianak Sambut Kunjungan LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam Penjemputan Mahasiswa KKL Kolaboratif dan Penandatanganan Kerjasama

Pontianak (iainptk.ac.id) 5 September 2024 – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menerima kunjungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam rangka penjemputan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara. Kunjungan ini juga menjadi ajang penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi LP2M IAIN Pontianak dengan Pusat Pelayanan Difabel LPPM UIN Sunan Kalijaga.

Pertemuan berlangsung di ruang rapat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, lantai II Gedung Rektorat, pada Kamis, 5 September 2024. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., serta jajaran LP2M dari kedua institusi. Hadir pula Dr. Yusriadi, MA., selaku Kepala LP2M IAIN Pontianak, Dr. Fauziah, M.Pd., Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat, serta Andry Fitriyanto, M.Ud., Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi.

Dr. Ismail Ruslan menyampaikan rasa syukurnya atas kunjungan UIN Sunan Kalijaga. “Saya mewakili Rektor IAIN Pontianak merasa sangat berbahagia dengan kedatangan delegasi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan penjemputan mahasiswa KKN Nusantara ini, sekaligus sesi sharing, dan penandatanganan kerjasama antar lembaga, sangat bermanfaat bagi kedua institusi,” ujarnya.

Dr. Ismail juga berharap bahwa pertemuan ini akan menjadi cikal bakal lahirnya program-program kerjasama lainnya di berbagai unit di bawah naungan LP2M kedua perguruan tinggi. “Kami berharap agar kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga dapat diperluas ke unit-unit lain di bawah LP2M,” tambahnya.

Sementara itu, Andry Fitriyanto, M.Ud., menyatakan bahwa kunjungan ini memberikan inspirasi bagi pengembangan Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi di IAIN Pontianak. “Semoga dengan adanya kerjasama ini, kami dapat semakin memajukan layanan disabilitas dan inklusi di IAIN Pontianak,” katanya.

Dr. Fauziah, M.Pd., selaku Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat, turut menyampaikan apresiasinya terhadap KKN kolaboratif yang dilaksanakan tahun ini. “Semoga KKL kolaboratif 2024 ini diberkahi dengan banyak kebaikan untuk IAIN Pontianak. Kami berharap IAIN Pontianak terus maju dan berkembang menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) di masa depan,” ungkapnya.

Kunjungan dan kerjasama ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan kedua perguruan tinggi serta melahirkan berbagai inisiatif pengabdian kepada masyarakat yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




Kolaborasi Internasional: IAIN Pontianak dan UNIMAS akan Gelar 3 Seminar Internasional

Pontianak (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak bersama UNIMAS Universitas Malaysia Sarawak akan menyelenggarakan 3 Seminar Internasional di 3 fakultas yang ada di IAIN Pontianak pada Senin, 29 Juli 2024. Ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang sudah ditandatangani oleh Rektor IAIN Pontianak bersama Naib Canselor UNIMAS di tahun lalu.

Adapun 3 Fakultas yang kali ini melakukan Seminar Internasional adalah Fakultas Syariah (Fasya), Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD), serta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

Pada setiap fakultas, narasumber yang hadir tentu berbeda-beda. Di Fakultas Syariah, kegiatan seminar internasional menghadirkan narasumber Prof. Madya Dr. Zaimuariffudin Shukri Nordin dari UNIMAS. Kegiatan ini akan berlangsung di ruang ujian skripsi Fasya. Seminar ini akan membahas tentang Hak Asasi Manusia.

Selain itu di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, kegiatan berlangsung di Gedung Rektorat lantai 4 dengan narasumber Dr. Jamali Bujang Sanawi dari UNIMAS dan Dr. H. Harjani Hefni, Lc., MA., dari IAIN Pontianak dengan Moderator Haris Supiandi, M.Sn. Kegiatan ini bertemakan Bijak Dalam Berdakwah, Berkomunikasi dan Berkarya di media Sosial.

Sedangkan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, kegiatan berlangsung di aula FTIK lantai 5 dengan narasumber Dr. Dilan Tuah yang merupakan Dekan Fakultas Pendidikan, Bahasa, dan Komunikasi UNIMAS. Tema yang diangkat tentang Rekonstruksi Pendidikan dalam Membangun Nilai-nilai Humanis di Era Informasi dan Teknologi Abad 21.

Berkaitan hal ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menyampaikan, “Kegiatan seminar internasional ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang ditandatangani oleh Rektor IAIN Pontianak bersama Naib Canselor UNIMAS di tahun 2023,” jelasnya.

Kemudian beliau juga menyampaikan pesan dari Direktur Diktis bahwa “‘MoU itu tidak hanya sebatas formalitas saja, maka dia harus diisi dengan berbagai macam kegiatan akademik baik dosen maupun mahasiswa.’ Dan Alhamdulillah, kerjasama dalam bentuk seminar ini adalah tindak lanjut dari MoU yang sudah dilakukan dua perguruan tinggi ini,” ungkapnya.

Warek 3 juga mengungkapkan “Insya Allah, selain dosen UNIMAS yang ke sini, kita juga akan bergantian setiap tahun ke UNIMAS. InsyaAllah Rektor IAIN Pontianak akan Visiting Profesor di UNIMAS 5-8 Augustus 2024, dilanjutkan penandatanganan MoA kerjasama S3 dan Research grant di kampus UNIMAS,” ujarnya.

Salah satu bentuk kerjasama lainnya “Tahun 2024 bulai Mei, Kita juga sudah mengirim 40 mahasiswa IAIN Pontianak untuk kegiatan Student Mobility pada tahun 2024.

InsyaAllah bulan Oktober 2024, IAIN Pontianak mengundang mahasiswa UNIMAS ke IAIN Pontianak dengan kegiatan Internasional Research Camp. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini akan berkontribusi terhadap akreditasi, baik bagi IAIN Pontianak maupun Prodi,” tambahnya.

Penulis: Aditya
Editor: Bambang




MENUJU KAMPUS UNGGUL: IAIN PONTIANAK KERJASAMA DENGAN KAMPUS BRUNEI DARUSSALAM

Brunei Darussalam, (iainptk.ac.id) 6 Juni 2024 – Sebanyak 20 dosen dan mahasiswa IAIN Pontianak mengikuti Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) XV di Brunei Darussalam pada 5-6 Juni 2024.

Dalam kesempatan ini, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan (KUPU SB) Brunei Darussalam. Selain itu, Rektor IAIN Pontianak juga menjadi pembicara utama dalam Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) XV.

Mengenai hal ini, Rektor IAIN Pontianak mengungkapkan, “Keikutsertaan IAIN Pontianak secara rutin dalam kegiatan KAIB merupakan komitmen pimpinan dan civitas academica IAIN Pontianak dalam pengembangan ilmu keislaman di kawasan Borneo maupun dunia,” jelasnya.

Pihak KUPU SB menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan salah satu bentuk respons untuk meningkatkan kerja sama dan berbagi pengalaman terbaik antara KUPU SB dan IAIN Pontianak. Penandatanganan MoU ini juga selaras dengan tujuan KUPU SB, yaitu menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri terkait hal ehwal perguruan, penelitian, pelayanan dan pengelolaan, tenaga akademik, dan mahasiswa.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., yang juga hadir dalam pertemuan ini mengatakan, “Tindak lanjut dari kerja sama ini berupa kegiatan Student Mobility tahun 2025 di kampus Brunei Darussalam. Insyaallah, kegiatan ini akan berkontribusi untuk mengantarkan IAIN Pontianak menuju kampus unggul dan berkualitas. Amin,” harapnya.

Penulis : BEP
Editor : Bambang




Rektor, Dosen dan Mahasiswa IAIN Pontianak Ikuti KAIB XV dan MoU di Brunai Darussalam

Pontianak (iainptk.ac.id) Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, MA, dijadualkan menghadiri acara Konferensi Antar Bangsa Islam Borneo (KAIB) XV di Brunai Darussalam. Acara ini akan berlangsung pada tanggal 5-6 Juni 2024.

Panitia KAIB juga mengundang khusus Rektor IAIN Pontianak sebagai keynote Speakers di acara ini.

Turut membahagiakan panitia juga menjemput beberapa dosen dan mahasiswa pascasarjana IAIN Pontianak yang telah lolos seleksi tulisannya untuk mempresentasikan hasil penelitian (tulisannya) pada seminar Internasional Antar bangsa ini.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Dr. Ismail Ruslan, menjelaskan bahwa KAIB merupakan kegiatan Ilmiah hasil kerjasama IAIN Pontianak dengan Perguruan Tinggi di Borneo, Malaysia, Brunai.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa keikutsertaan IAIN Pontianak secara rutin merupakan komitmen pimpinan dan civitas akademika IAIN Pontianak pengembangan ilmu Keislaman di Kawasan Borneo maupun dunia.

Dalam kesempatan ini, Rektor IAIN Pontianak juga dijadwalkan akan menandatangani nota kesepahaman dengan perguruan Tinggi di Brunai Darussalam yakni Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Bengawan Brunei Darussalam (KUPU SB) pada 5 Juni 2024.

Warek 3 IAIN Pontianak mengatakan akan menindaklanjuti Kerjasama ini, termasuk sedang menjajaki kemungkinan kegiatan Student Mobility tahun 2025 di kampus Brunai Darussalam.

Insyaallah kegiatan ini akan berkontribusi untuk mengantarkan IAIN Pontianak menuju kampus Unggul, dan berkualitas. Amin

Penulis : BEP/Farli
Editor : Bambang




IAIN Pontianak Akan Gelar Kolaborasi Riset dengan UniSZA Malaysia

Pontianak (iainptk.ac.id) – Institut Penyelidikan Produk dan Ketamadunan Melayu Islam Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) melakukan kunjungan ke IAIN Pontianak pada Selasa, 20 Februari 2024. Pertemuan ini berlangsung di ruang Rektorat IAIN Pontianak, gedung lantai II.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari surat permohonan yang disampaikan oleh kampus Malaysia tersebut pada 7 Februari lalu. Pertemuan ini disambut oleh Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Kepala Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Dr. Yusriadi, MA., dan Kepala /Koordinator Pusat Pemeriksaan Halal, Suhardiman, M.S.I. Terdapat dua orang peneliti dari UniSZA, yaitu Dr. Muhammad Rashidi Wahab dan Dr. Engku Ibrahim bin Engku Wok Zin.

Pada pertemuan ini, dalam rangka menjalin kerjasama dalam pengembangan riset kolaborasi, hal tersebut dibenarkan oleh Rektor IAIN Pontianak. Beliau mengatakan bahwa akan menindaklanjuti pertemuan ini dengan mengadakan MoU dengan kampus tersebut. “Kita hari ini dikunjungi oleh UNISZA dari Malaysia mengenai riset dan kita menyambut baik kedatangan mereka. Kemudian kita akan menerbitkan MoU,” ucapnya.

Selain mengenai riset kolaborasi, rektor juga sempat membahas mengenai Student Mobility dan Visiting Lecture. Namun di sisi lain, kampus Malaysia tersebut dikatakan sedang fokus dalam meneliti manuskrip yang ada di IAIN Pontianak. “Selain itu, nanti tindaklanjutnya kita akan meriset dan sempat juga kita membahas mengenai student mobility, visiting lecture. Kemudian untuk diwujudkan nanti dalam bentuk penelitian-penelitian. Kemudian tadi sudah beberapa tema yang sudah disepakati dan saat ini mereka fokus dalam mengumpulkan dan meneliti manuskrip yang ada di sekitar IAIN Pontianak,” ujarnya.

Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA menambahkan, “Namun nanti untuk IAIN Pontianak sendiri akan diwujudkan riset kolaborasi atau collaboration research,” tambahnya.

Dari pertemuan itu, beliau berharap nantinya akan melakukan kolaborasi riset antara dosen dan mahasiswa di IAIN Pontianak. Menurut beliau, kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan berkunjung ke kampus tersebut atau sebaliknya. “Harapan kita nanti agar mahasiswa dan dosen dapat bersama-sama dalam melakukan riset, mau itu dilakukan di sini atau kita yang akan melakukan kunjungan kesana,” harapnya.

Penulis : Farli / Yuni Hendiana

Editor : Bambang




Tingkatkan Kesadaran Hukum, IAIN Pontianak dan Kanwil Kemenkumham Kalbar Sinergi dalam Program Desa Sadar Hukum

Pontianak (iainptk.ac.id) – Fakultas Syariah IAIN Pontianak dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak telah mengukuhkan kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Barat.

Kegiatan yang berlangsung di aula Kanwil Kemenkumham ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Syariah, Sekretaris LP2M IAIN Pontianak, serta kepala Kanwil Kemenkumham beserta jajaran.

Kerjasama ini adalah bagian dari program yang dicanangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, yang bertujuan meningkatkan kesadaran hukum melalui pembentukan desa sadar hukum di Kalimantan Barat.

Firdaus Achmad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Syariah, sangat mendukung program kerjasama ini. Menurutnya, Kanwil Kemenkumham Kalbar dan IAIN Pontianak, khususnya Fakultas Syariah, memiliki visi yang sejalan dan mampu berkolaborasi untuk mewujudkan program tersebut.

“Penandatanganan kerjasama ini adalah berkah bagi kami karena merupakan upaya konkret dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah kami miliki. Kami percaya bahwa semangat kedua lembaga ini sejalan dengan ajaran Rasulullah, yaitu mengupayakan penerapan ilmu yang dimiliki oleh IAIN Pontianak, khususnya di Fakultas Syariah, dengan pengalaman dan pengetahuan Kemenkumham.Kita percaya bahwa ilmu sejati tidak hanya teori semata, melainkan harus diterapkan. Oleh karena itu, kami sangat positif dalam menyambut ajakan kerjasama dari Kemenkumham Kalbar”,ujarnya.

 

Firdaus Achmad juga menekankan bahwa kegiatan perkuliahan di Fakultas Syariah IAIN Pontianak akan difokuskan pada pengabdian kepada masyarakat, termasuk dalam bentuk pendekatan desa sadar hukum dan penelitian atau penelitian. Sebagai penutupnya, ia berharap agar program kerjasama ini dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Kami percaya bahwa di Syariah, terutama dalam setahun terakhir, perlu ada perubahan dalam pola pikir dosen, staf administrasi, dan mahasiswa kami. Mereka harus memahami bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di Fakultas kampus. Ide ini telah ada sebelum program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) diberlakukan. Oleh karena itu, kami merevisi sinkronisasi kami dengan tujuan mengurangi beban SKS, mengurangi tatap muka, dan meningkatkan kegiatan di luar kampus. Salah satu bentuk nyata dari perubahan ini adalah dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami percaya bahwa pelayanan ini tidak Hanya berhenti pada tingkat desa sadar hukum, melainkan juga melibatkan penelitian. Kami berharap bahwa kerjasama ini akan membawa manfaat besar dan akan menghubungkan Fakultas Syariah IAIN Pontianak dengan Kemenkumham Kalimantan Barat”, harapnya.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalbar, Muhammad Tito Andrianto, SH, MH, turut berharap bahwa kerjasama ini dapat meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui program desa sadar hukum yang akan disinkronkan dengan program yang dimiliki oleh IAIN Pontianak. Beliau menyatakan, “Kami sangat berharap bahwa kerjasama antara Kemenkumham dan IAIN Pontianak akan berjalan dengan lancar dan bersama-sama akan membantu meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dalam rangka membentuk desa atau kelurahan sadar hukum. Hal ini akan diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi, kajian dan penelitian hukum, pemahaman undang-undang, konsultasi, dan pemberian bantuan hukum yang akan diselaraskan dengan program yang dimiliki oleh IAIN Pontianak. Kami akan melibatkan sivitas akademika dan akan menjalankan salah satu dari tiga tugas perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.”

Beliau juga mengungkapkan bahwa Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia akan meresmikan sekitar 61 desa dan 30 kecamatan di 14 kabupaten sebagai desa sadar hukum di Kalbar pada tanggal 23 November mendatang. “Insyaallah pada tanggal 23 November, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia akan mengunjungi Kalimantan Barat untuk meresmikan sekitar 61 desa dan 30 kecamatan di 14 kabupaten sebagai desa sadar hukum,” ungkapnya.

Beliau menekankan bahwa salah satu strategi untuk mempercepat pembentukan desa sadar hukum adalah melalui kerjasama dengan mitra yang memiliki program intelektual untuk meningkatkan kesadaran hukum dan budaya hukum. Dalam konteks ini, Fakultas Syariah IAIN Pontianak dan LP2M IAIN Pontianak menjadi mitra yang signifikan. Sebagai langkah nyata dalam mempercepat pembentukan desa sadar hukum, salah satu strategi di Kanwil Kemenkumham Kalbar adalah berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki program intelektual untuk meningkatkan kesadaran hukum dan budaya hukum. Dalam kerjasama ini, civitas akademika IAIN Pontianak, khususnya Fakultas Syariah dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, memegang peranan penting,”pungkasnya.

Penulis : Farli
editor : Omar Mukhtar




Tingkatkan Desa Sadar Hukum, IAIN Pontianak Bersama Kementerian Hukum dan HAM Kalbar Jalin Kerjasama

Pontianak (iainptk.ac.id), 20/09/2023 – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan perjanjian kerjasama untuk meningkatkan kesadaran hukum melalui pembentukan desa/kelurahan sadar hukum di Kalbar. Pertemuan kali ini dilakukan di Gedung Rektorat, ruang rapat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak.

Dalam pertemuan ini, turut hadir Kepala Subbidang Penyuluhan Hukum, Bantuan Hukum, JDIH Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalbar, Henni Oktora, Penyuluh Hukum Ahli Madya Rini Setiawati dan Sri Ayu Septinawati, serta Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Syariah (Fasya) IAIN Pontianak, bersama dengan Dr. Yusriadi, MA., sebagai Ketua LP2M IAIN Pontianak, beserta jajaran pengurus dan dosen IAIN Pontianak.

Saat ini, di Kalbar hanya terdapat 166 Desa/Kelurahan yang telah melakukan pembentukan desa/kelurahan sadar hukum dari 174 kecamatan dan 2.031 desa. Tujuan kerjasama ini mencakup pembentukan keluarga sadar hukum dan desa/kelurahan sadar hukum yang akan dilakukan melalui kegiatan temu sadar hukum, simulasi, dan lomba keluarga sadar hukum serta desa/keluarga sadar hukum. Dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui kegiatan penelitian. Kegiatan ini melibatkan program kuliah kerja nyata (KKN) atau kuliah kerja lapangan (KKL).

Dekan Fakultas Syariah (Fasya), Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., mengapresiasi kerjasama ini dalam upaya peningkatan kesadaran hukum melalui pembentukan desa/kelurahan sadar hukum di Kalimantan Barat. Ia juga memprioritaskan Fakultas Syariah untuk menjalankan program desa sadar hukum ini melalui pemberdayaan civitas academica mengingat bahwa Fakultas Syariah memiliki keahlian yang sesuai dengan program tersebut.

Kepala Subbidang Penyuluhan Hukum dan HAM, Henni Oktora, menyatakan bahwa “Kerjasama ini akan berlangsung selama lima tahun, dan segala bentuk perubahan, perjanjian tambahan, atau ketentuan yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan disesuaikan dengan persetujuan bersama antara pihak-pihak yang terlibat,” ujarnya.

Dr. Yusriadi, MA., selaku Ketua LP2M IAIN Pontianak, juga mengapresiasi kerjasama ini. Beliau memiliki tanggung jawab dalam mengoordinasi dan mengawasi kegiatan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat di IAIN Pontianak. Ketua LP2M meyakin bahwa kerjasama ini dalam pembentukan desa/kelurahan sadar hukum akan memberikan inspirasi, manfaat, dan menghasilkan perubahan yang mendasar dengan terwujudnya upaya pengabdian kepada masyarakat.

Penulis: Nelly dan Bambang
Editor: Omar Mukhtar




Langkah Strategis Internasionalisasi PTKIN Dalam Menghadapi Globalisasi Pendidikan

Pontianak (iainptk.ac.id) Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, mengungkapkan beberapa hal terkait perubahan dan langkah strategis dalam menghadapi tantangan globalisasi pendidikan. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara pertemuan para rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Pontianak.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag menyoroti pentingnya internasionalisasi PTKIN sebagai langkah dalam meningkatkan mutu dan reputasi perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Ia menjelaskan bahwa roadmap yang telah dirancang dari tahun 2020 hingga 2045 akan menjadi panduan dalam mencapai tujuan tersebut.

Salah satu strategi utama yang ditekankan adalah transformasi kelembagaan. Sebanyak 14 institusi, termasuk Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), akan mengalami peningkatan status menjadi UIN (Universitas Islam Negeri). Transformasi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan daya saing perguruan tinggi Islam di Indonesia.

“Kami juga mendorong satker (satuan kerja) untuk menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dan PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum), sesuai arahan langsung dari Presiden. Saat ini, hanya terdapat satu PTNBH, yaitu Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Namun, UIN Jakarta dan UIN Sunan Ampel Surabaya telah mengajukan status PTNBH,” ungkap Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag.

Selain itu, untuk meningkatkan reputasi internasional, PTKIN didorong untuk “going global” dengan menjadi bagian dari peringkat universitas terkemuka di wilayah Asia. Hal ini diharapkan dapat menarik minat mahasiswa internasional untuk memilih PTKIN di Indonesia. Khususnya dalam bidang Islamic studies, PTKIN di Indonesia memiliki keunggulan dan potensi untuk menarik mahasiswa internasional dari wilayah ASEAN.

Prof. Dr. Ahmad Zainul, M.Ag Hamdi juga menekankan pentingnya pendanaan beasiswa untuk mendukung internasionalisasi PTKIN. Dana yang cukup besar telah dialokasikan untuk beasiswa, seperti melalui program Beasiswa Indonesia Bangkit. Selain itu, kolaborasi riset internasional dengan perguruan tinggi terkemuka di luar negeri juga dijadikan prioritas.

“Kami mengajak para rektor untuk bekerja sama dalam riset bersama universitas mitra, baik melalui kerjasama bilateral maupun kolaborasi dalam grand research. Dalam mengalokasikan dana penelitian, kami mengharapkan pendekatan yang sungguh-sungguh dan berdampak positif bagi peningkatan mutu akademik serta akreditasi PTKIN,” tambahnya.

Namun, Ahmad Zainul Hamdi juga mengungkapkan keprihatinan terhadap beberapa kendala yang dihadapi, seperti kurangnya komitmen dan dukungan finansial dalam menjalankan program internasionalisasi. Ia menekankan pentingnya memperkuat kantor internasional (International Officer) serta menyediakan fasilitas yang memadai, seperti asrama mahasiswa internasional.

Dalam kesempatan ini, Ahmad Zainul Hamdi juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada pernyataan yang kurang berkenan. Ia berharap kerjasama antara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Indonesia dan Malaysia dapat memberikan manfaat dan kesuksesan bagi kedua negara.

Dengan komitmen yang kuat dalam transformasi dan internasionalisasi, diharapkan PTKIN di Indonesia mampu menghadapi tantangan global dan menjadikan dirinya sebagai World Class University di masa depan.

Penulis: D. Darmadi JA
Editor: Omar Mukhtar




Teken MoU Internasional Bersama UNIMAS, Rektor IAIN Pontianak Harap Kerjasama Ini Terus Berkelanjutan

Pontianak (iainptk.ac.id) Kamis, 13 Juli 2023, Setelah dilakukan acara ramah tamah dan pembukaan bersama Pemerintah Kota Pontianak di Aula Rumah Dinas Walikota Pontianak, kegiatan Rapat Koordinasi Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama dengan tema Penguatan Kerjasama Internasional PTKIN dan Penandatanganan MoU dengan UiTM dan UNIMAS dilanjutkan dengan sesi penandatanganan MoU keesokan harinya.

Saat ditemui tim humas setelah sesi penandatanganan MoU, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA., mengaku sangat lega atas suksesnya gelaran kegiatan kerjasama internasional ini, terlebih lagi dengan kehadiran dan ditandatanganinya MoU 40 PTKIN dengan Universitas Malaysia Sarawak (UNIMAS) dan kehadiran utusan dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Cawangan Sarawak Malaysia.

“Ini momentum bagi IAIN Pontianak untuk lebih meningkatkan kerjasama internasional, apalagi setelah penandatanganan MoU dengan UNIMAS. Nanti kami akan segera menjajaki dengan penandatanganan MoA untuk masing-masing fakultas yang cocok dan saling menguntungkan. Salah satu pogram yang akan kami kerjasamakan yaitu mobility student dan collaborative research untuk dosen dan juga mahasiswa. Ini penting sebagai pengejewantahan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Rektor.

Ditegaskan Rektor, MoU yang telah ditandatangani tidak hanya pada satu kampus saja, tetapi bisa terus berkomunikasi dan menyebar ke berbagai kampus kedepannya dan juga harus terus berkelanjutan, tidak hanya berhenti pada satu kampus saja dan juga satu kegiatan saja.

“Kami tidak akan berhenti pada MoU dan MoA saja, tetapi harus terus terjalin secara berkelanjutan, menyebar ke berbagai kampus luar negeri. Juga tentu saja tidak hanya pada satu kegiatan saja tetapi berbagai kegiatan yang mendukung mutu akreditasi program studi dan institut. Salah satu contoh kegiatan internasional yang sudah dilakukan IAIN Pontianak yaitu pada bulan Mei 2023 berupa kegiatan Come Discover Bumi Kenyalang (CBDK) diikuti oleh perwakilan Mahasiswa dari tiga Perguruan Tinggi (Perti) di Kalimantan Barat yaitu Universitas Tanjungpura (Untan), Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Universitas Panca Bakti (UPB) Pontianak serta diikuti juga perwakilan Mahasiswa dari Universitas Kamboja, yang tuan rumah UiTM Malaysia,” tutur beliau.

Diakhir sesi wawancara, Dr. H. Syarif, MA menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direktur PTKI dan Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama yang telah mempercayakan IAIN Pontianak sebagai tuan rumah. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Naib Canselor UNIMAS, UiTM, Para Rektor, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kepala Biro PTKIN se Indonesia, para tamu undangan serta para pihak yang telah mendukung kesuksesan kegiatan ini.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran bapak Direktur PTKI, Naib Canselor UNIMAS, UiTM, Para Rektor, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kepala Biro PTKIN se Indonesia, serta para tamu undangan semuanya. Juga support Pemerintah Kota Pontianak, sekali lagi kami selaku tuan rumah menyampaikan terima kasih. Daripada kekurangan dan kekhilafan kami juga mohon maaf setulus hati yang paling dalam. Besar harapan kami forum kerjasama seperti ini akan terus berkelanjutan, saling menguntungkan, sehingga mutu kampus kita semakin ulung,” pungkas Rektor IAIN Pontianak.

Penulis: D. Darmadi JA
Editor: Omar Mukhtar