Pontianak (29/7), Pandemi Covid-19 masih menghantui seluruh negara di dunia tak terkecuali Indonesia. Segala sektor terkena dampak dari pandemi ini, tak terkecuali sektor pendidikan yang mengalami banyak perubahan sistem pendidikan akibat pandemi ini. Salah satunya mata kuliah wajib Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yaitu Kuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Hal tersebut memakasakan kegiatan ini tidak seperti biasanya. Setelah mempertimbangkan segala hal pihak kampus memutuskan melaksanakan KKL-DR yaitu melakasanakan KKL di daerah atau lingkungan sekitarnya masing-masing.
Salah satu Mahasiswa IAIN Pontianak yang terdampak yaitu Fahrul Ramadhansyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Semester 6. Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing, Abdullah Syifa, M.Pd dia melasanakan program KKL-DR di sebuah Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA) Al-Huda yang beralamat di Jalan Tanjung Pura Gg. Kamboja. Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak.
Seperti yang sudah diketahui bahwa beberapa bahkan banyak anak-anak yang masih buta info dan pengetahuan mengenai Covid-19 sehingga banyak yang menjadi korban keganasan virus ini. Karena alasan inilah Fahrul menjadikan TPA Al-Huda sebagai lokasi KKL-DR-nya.
Kegiatan ini kami lakukan pada pukul 14.00-15.10 WIB. Setelah menjajaki daerah potianak selatan. Taman Pendidikan Al Qur’an merupakan salah satu lembaga nonformal yang membina anak didiknya dengan membaca Al Qur’an dan mengkaji serta mendalami ilmu agama.
TPA Al-Huda yang dikelola oleh seorang Ustadzah bernama Hairiah yang kerap dipanggil dengan sebutan “Mak Ai”. Pekerjaan yang dijalani oleh Mak Ai ini menjual bubur, Selain itu ia juga guru ngaji di TPA Al-Huda yang dikelola sendiri. TPA ini sudah berdiri sejak 2017 dan sudah berjalan kurang lebih 5 Tahun. Jika dari hasil pengamatan, memang TPA Al-Huda ini jika dilihat dari segi bangunan bisa dikatan baik, karena tempatnya cukup memadai dalam mengajar anak-anak mengaji.
Perlu diketahui tujuan Hairiah mendirikan Taman Peandidikan Al Qur’an (TPA) yaitu untuk membina masyarakat dan anak-anak sekitar agar berkepribadian muslim sesuai dengan ajaran agama Islam, dan menanamkan rasa keagaman tersebut pada semua kehidupan. Apalagi zaman yang semakin canggih, apapun bisa dilakukan oleh anak-anak baik itu hal yang positif maupun negatif.
“Saya ingin anak-anak mengisi waktu selain bermain mereka juga harus bisa mendapatkan pendidikan agama. Saat musim pandemi seperti ini anak-anak tidak mendapatkan pendidikan secara langsung di sekolah, maka dari itu beliau tidak hanya mengajarkan anak-anak mengaji saja, tetapi juga menulis bahasa Arab, fiqih dan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an,” ujarnya.
Selain mengajar, Fahrul memberikan himbauan kepada anak-anak TPA Al-Huda untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan saat situasi pandemi seperti ini, dengan selalu menerapkan pola hidup sehat dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan mengonsumsi vitamin yang membuat imunitas tubuh meningkat. Selain itu selalu memakai masker dalam beraktivitas salah satunya ketika belajar Al-Qur’an.
“Harapan saya dalam masa pandemi ini terus semangat dalam belajar selalu menerapkan pola hidup sehat dengan tetap menggunakan protokol kesehatan salah satunya dengan memakai masker dan mencuci tangan,” pungkasnya.
*(Nafimr)