IAIN Pontianak Sambut Kunjungan LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam Penjemputan Mahasiswa KKL Kolaboratif dan Penandatanganan Kerjasama

Pontianak (iainptk.ac.id) 5 September 2024 – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menerima kunjungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam rangka penjemputan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara. Kunjungan ini juga menjadi ajang penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi LP2M IAIN Pontianak dengan Pusat Pelayanan Difabel LPPM UIN Sunan Kalijaga.

Pertemuan berlangsung di ruang rapat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, lantai II Gedung Rektorat, pada Kamis, 5 September 2024. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., serta jajaran LP2M dari kedua institusi. Hadir pula Dr. Yusriadi, MA., selaku Kepala LP2M IAIN Pontianak, Dr. Fauziah, M.Pd., Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat, serta Andry Fitriyanto, M.Ud., Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi.

Dr. Ismail Ruslan menyampaikan rasa syukurnya atas kunjungan UIN Sunan Kalijaga. “Saya mewakili Rektor IAIN Pontianak merasa sangat berbahagia dengan kedatangan delegasi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan penjemputan mahasiswa KKN Nusantara ini, sekaligus sesi sharing, dan penandatanganan kerjasama antar lembaga, sangat bermanfaat bagi kedua institusi,” ujarnya.

Dr. Ismail juga berharap bahwa pertemuan ini akan menjadi cikal bakal lahirnya program-program kerjasama lainnya di berbagai unit di bawah naungan LP2M kedua perguruan tinggi. “Kami berharap agar kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga dapat diperluas ke unit-unit lain di bawah LP2M,” tambahnya.

Sementara itu, Andry Fitriyanto, M.Ud., menyatakan bahwa kunjungan ini memberikan inspirasi bagi pengembangan Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi di IAIN Pontianak. “Semoga dengan adanya kerjasama ini, kami dapat semakin memajukan layanan disabilitas dan inklusi di IAIN Pontianak,” katanya.

Dr. Fauziah, M.Pd., selaku Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat, turut menyampaikan apresiasinya terhadap KKN kolaboratif yang dilaksanakan tahun ini. “Semoga KKL kolaboratif 2024 ini diberkahi dengan banyak kebaikan untuk IAIN Pontianak. Kami berharap IAIN Pontianak terus maju dan berkembang menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) di masa depan,” ungkapnya.

Kunjungan dan kerjasama ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan kedua perguruan tinggi serta melahirkan berbagai inisiatif pengabdian kepada masyarakat yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




Dekan FEBI IAIN Pontianak Unjuk Implementasi Tri Dharma di PBAK 2024: Menuju Pendidikan Berbasis Penelitian dan Green Ekonomi.

Pontianak (iainptk.ac.id) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Dr. Samsul Hidayat, MA, memberikan materi yang mendalam dan inspiratif dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024 pada hari Rabu, 4 September 2024. Acara ini berlangsung di Aula A. Rani IAIN Pontianak dan dihadiri oleh 360an mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Dalam materi yang disampaikan, Dr. Samsul Hidayat menekankan pentingnya implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam kebijakan dekanat serta rencana pengembangan FEBI IAIN Pontianak. Beliau menjelaskan bagaimana ketiga aspek ini tidak hanya menjadi landasan akademik, tetapi juga sebagai pilar utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusi fakultas terhadap masyarakat.

Pendidikan dan Penelitian yang Terintegrasi
Dr. Samsul Hidayat menjelaskan bahwa pendidikan di FEBI IAIN Pontianak dirancang untuk tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian. “Mahasiswa diharapkan dapat terlibat aktif dalam penelitian yang kemudian diunggah ke jurnal akademik dan dicetak dalam bentuk buku,” ujarnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas riset serta memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai dunia penelitian.

Mengatasi Tantangan Ekonomi Tradisional
Dalam diskusinya, Dr. Samsul Hidayat juga menyentuh isu ekonomi tradisional di masyarakat, seperti kebiasaan menyimpan uang di bantal yang masih dilakukan sebagian orang. Beliau menggarisbawahi perlunya perubahan paradigma menuju sistem ekonomi yang lebih modern dan berbasis green ekonomi, yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kajian dan Persaingan BMT dengan CU
Dr. Samsul juga membahas tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga keuangan mikro syariah, seperti Baitul Mal wat Tamwil (BMT), yang menghadapi persaingan ketat dengan Credit Union (CU) atau disebut juga dengan Koperasi Kredit. Menurutnya, penting bagi BMT untuk melakukan kajian mendalam dan inovasi agar tetap kompetitif di pasar.

Pentingnya Penggunaan Teknologi yang Bijak
Dr. Samsul Hidayat juga mengingatkan pentingnya penggunaan teknologi informasi secara bijak dan efektif untuk mendukung berbagai aspek kegiatan akademik di fakultas. “Teknologi harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan proses belajar mengajar, penelitian, serta administrasi di FEBI,” ujar beliau.

Himbauan untuk Menggunakan Hak Pilih
Di sesi terakhir, Dr. Samsul Hidayat menyampaikan himbauan terkait penggunaan hak pilih mahasiswa baru dalam Pilkada. Mengacu pada Surat Rektor Nomor B.1709.1/In.15/HM.01/08/2024 tanggal 30 Agustus 2024, beliau mengajak seluruh sivitas akademika, khususnya mahasiswa baru, untuk aktif dalam pesta demokrasi nanti. “Sebagai generasi muda dan penerus bangsa, mahasiswa memiliki peran penting dalam menentukan masa depan. Gunakan hak pilih Anda dengan bijak dan bertanggung jawab,” tambahnya.

Kegiatan PBAK 2024 ini merupakan bagian dari upaya IAIN Pontianak untuk mempersiapkan mahasiswa baru dengan pengetahuan yang komprehensif mengenai peran mereka di dunia akademik dan pentingnya keterlibatan dalam berbagai aspek kehidupan kampus. Dr. Samsul Hidayat berharap bahwa materi yang disampaikan dapat memotivasi mahasiswa untuk berkontribusi lebih dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

 

Penulis: Erika SM

Editor : Bambang




IAIN Pontianak Gelar PBAK dengan Tema “Kampusku, Rumah Kreativitas”

Pontianak (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak menggelar kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan, atau yang biasa disebut PBAK untuk mahasiswa baru. Kegiatan PBAK akan berlangsung selama tiga hari dari 4-6 September 2024. Pembukaan kegiatan bertempat di gedung Sport Center IAIN Pontianak, Pada hari Rabu, 4 September 2024. Ini merupakan kegiatan wajib yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru IAIN Pontianak.

Peserta Kegiatan PBAK di IAIN Pontianak berjumlah 1.356 orang dengan rincian laki-laki 555 peserta, perempuan 801 peserta. Jika diklasifikasikan Fakultas Syariah (Fasya) 183 peserta, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) 238 peserta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 364 peserta dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 571 peserta.

Dalam kesempatan ini. Prof. Dr. H. Syarif, M.A, selaku Rektor IAIN Pontianak mengungkapkan. “Saya ucapkan selamat datang kepada adek-adek semua, di rumah kreativitas generasi muda, Kalimantan Barat. Di sini, kalian tidak boleh lagi menutup diri, buka diri kalian, buka wawasan kalian, karna infrastuktur yang kita sediakan itu sudah banyak, mulai dari perpustakaan tempat kalian mengakses literasi dan ilmu, bahkan sampai ke tempat kalian mengakses buku secara online juga sudah kami siapkan. Jadi dalam tema rumah kreativitas ini, kalian harus benar-benar belajar dengan giat, karna visi dan misi kita ini adalah menciptakan generasi yang unggul dalam riset dan kajian ilmu keislaman dan kebudayaan, ditengah-tengah arus ideologi trans-national” ucapnya.

“Di lain hal, kalian harus berterima kasih penuh kepada orang tua kalian, karna orang tua kalianlah, kalian bisa ada disini, kalian dititipkan disini untuk menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Kalian harus berterima kasih kepada orang tua kalian atas nama IAIN Pontianak, karna kalian harus menjaga baiknya nama IAIN Pontianak disaat kalian sudah lulus dari sini. Dan kalian juga merupakan pendoa utama, untuk kampus kita agar nanti saat kalian wisuda, kampus kita sudah bisa menjadi UIN Pontianak” tambahnya.

selain itu, Ketua panitia PBAK, Syarif Akhmad Fauzi, S.T,. Dalam laporannya menyampaikan beberapa hal mengenai susunan kegiatan, struktur kepanitiaan kegiatan, serta tujuan dan manfaat dilaksanakannya kegiatan ini bagi mahasiswa baru. “Tujuan dari kegiatan PBAK ini adalah upaya memberikan stimulasi kepada mahasiswa baru agar mampu menyesuaikan diri dengan kondisi obejektif kampus, sehingga tak sekedar mendapatkan peralihan status dari siswa menjadi mahasiswa, lebih jauh dari itu peserta diharapkan mampu mendapatkan kesadaran dalam cara pandang, cara berpikir, perubahan sikap termasuk perubahan dalam menata masa depan,” ujarnya.

Di acara pembukaan ini juga ada penyampaian singkat dari Ketua Demai IAIN Pontianak, Arif. Dalam kata sambutannya, Arif menyampaikan tentang pentingnya bagi mahasiswa untuk aktif baik dalam hal akademik maupun non akademik. “Kawan-kawan semua, perkuliahan ini bukan cuma soal perkuliahan, tetapi juga tentang bagaimana kalian nanti mengembangkan diri kalian, mengembangkan potensi dalam diri kalian, dan bagaimana kalian bermanfaat bagi kehidupan sosial setelah kalian lulus dari kampus ini” ucapnya. “Maka dari itu, saat ini, saya, mengajak teman-teman semua untuk mengembangkan diri di kampus kita ini, karna sudah banyak UKM yang ada di kampus kita ini, dengan harapan mampu memicu kawan kawan semua untuk mencari jati diri teman-teman semua sesuai keinginan hati teman-teman sendiri” tambahnya.

Penulis : Aditya
Editor : Bambang




IAIN Pontianak Jalin Kerja Sama dengan Dewan Sengketa Indonesia untuk Tingkatkan Kapasitas Dosen dan Mahasiswa di Bidang Mediasi

Pntianak (iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak resmi menjalin kerja sama dengan Dewan Sengketa Indonesia (DSI) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom. Dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., mewakili Rektor IAIN Pontianak, Dekan Fakultas Syariah Dr. Firdaus Ahmad, M.Hum., Koordinator Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) IAIN Pontianak Vinna Lusiana, SH., M.Kn., Sekretaris Ari Widiawati, MA., serta Sekprodi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Qomaruzzaman, M.Si. Sementara itu, dari pihak DSI hadir secara virtual para pengurus DSI diantaranya Presiden DSI Prof. Sabela Gayo, SH., MH., Bse., bersama dengan Dr. Wagiman Martijo, SH., M.Fill., MH., Sri Gustini, SH., MA., Dr. Gus Hairi, Johan Hanafi Syarif, dan Iven Kurnia, Selasa (27/08/2024). 

Penandatanganan MoU dan MoA yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom ini merupakan langkah awal kerja sama bagi kedua belah pihak dalam mengembangkan kapasitas dosen dan mahasiswa IAIN Pontianak dalam bidang hukum, khususnya dalam pelatihan mediator.

Dalam sambutannya, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., mengungkapkan apresiasi terhadap kerja sama yang dibangun antara PKBH IAIN Pontianak dan DSI. “Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiswa di bidang hukum. Kami akan menindaklanjuti MoU dan MoA ini dengan berbagai kegiatan yang relevan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.

Beliau juga menegaskan bahwa IAIN Pontianak terbuka dan mensupport secara penuh kegiatan yang di inisiasi kedua belah pihak sesuai dengan nota kesepakatan yang ditandatangani.

 

Presiden DSI, Prof. Sabela Gayo, SH., MH., dalam sambutannya menyatakan bahwa penandatanganan MoU dan MoA ini merupakan wujud komitmen DSI yang didirikan pada Juli 2022, untuk mendorong penggunaan metode penyelesaian sengketa di luar pengadilan. “Kami berharap kerja sama ini dapat memperkuat sistem arbitrase di Kalimantan Barat dengan menyelesaikan sengketa di luar pengadilan dengan memanfaatkan jasa mediator bersertifikat, termasuk konsiliator dan arbiter,” tuturnya.

Prof. Sabela juga menambahkan bahwa DSI telah menjalin kerja sama dengan 25 lembaga mediasi dan arbitrase, baik nasional maupun internasional. “Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan penyelesaian sengketa syariah dan non-syariah di luar pengadilan dapat semakin berkembang, melalui pendidikan, pelatihan, sertifikasi, dan penelitian bersama. Selain itu, hasil dari kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan karya tulis ilmiah dalam bentuk buku referensi mediasi, yang nantinya bisa dijadikan acuan bagi para mediator dalam penyelesaian sengketa dengan menggunakan kearifan lokal,” tambahnya

Acara ditutup dengan penandatanganan MoU dan MoA antara pengurus PKBH IAIN Pontianak dan DSI secara virtual, menandai dimulainya kerja sama yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum.

Penulis : Abd. Hasan
Editor : Bambang




Warek 1 IAIN Pontianak Dorong Evaluasi dan Persiapan Semester Ganjil Tahun 2024

Pontianak, (iainptk.ac.id) 03 September 2024 – Dalam rangka mempersiapkan perkuliahan semester ganjil tahun 2024, Fakultas Ushuludin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak menggelar kegiatan evaluasi dan persiapan perkuliahan yang dihadiri oleh Wakil Rektor I, Dr. Ali Hasmi, M.Si, para pejabat di lingkungan fakultas, serta para dosen. Acara tersebut berlangsung dengan penuh antusias, mengingat pentingnya persiapan yang matang untuk menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik di semester yang akan datang.

Wakil Rektor I, Dr. Ali Hasmi, M.Si, dalam sambutannya, menyampaikan arahan terkait pentingnya monitoring dan evaluasi dalam proses pendidikan. “Mulai dengan baik, lakukan dengan bersemangat, akhiri dengan kesuksesan,” ungkapnya mengawali sambutan dengan kata-kata bijak. Beliau menekankan bahwa monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara kontinyu, dan hasilnya harus digunakan untuk perbaikan yang berkelanjutan dengan tetap mempertahankan nuansa pendidikan.

Di akhir sambutannya, Dr. Ali Hasmi memberikan motivasi kepada para dosen dan staf dengan mengatakan, “Sesungguhnya orang hebat itu adalah orang yang ketika orang lain bilang dia hebat, tetapi dia tetap rendah hati.”

 

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ushuludin, Adab, dan Dakwah, Dr. Cucu, M.Ag, melaporkan bahwa berbagai rencana yang telah disusun sejak Maret hingga Agustus 2024 berjalan dengan baik, berkat penerapan sistem Smart Campus seperti aplikasi Siska dan E-learning.

“Dengan adanya aplikasi-aplikasi tersebut, kami bisa melakukan monitoring baik terhadap dosen maupun mahasiswa secara efektif,” ujar Dr. Cucu.

Ia juga menambahkan bahwa fakultas telah mengeluarkan Surat Keterangan Lulus (SKL) bagi mahasiswa yang belum wisuda namun memerlukan dokumen tersebut, dalam rangka memfasilitasi lulusan yang ingin daftar CPNS, walaupun belum wisuda, fakultas memfasilitasi dengan cetak ijazah dan transkrip nilai sehingga para alumni baru siap dan semangat mendaftar CPNS.

Lebih lanjut, Dr. Cucu mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 75 dosen yang mengajar di FUAD, di mana 20% di antaranya adalah dosen luar biasa. “Dosen luar biasa ini sebagian besar adalah alumni kita sendiri, yang selain kompetensinya sudah terpenuhi, mereka juga memiliki rasa memiliki yang kuat terhadap prodi mereka,” jelasnya.

Dr. Cucu juga menyatakan bahwa fakultas akan melakukan distribusi dosen dengan lebih tepat di semester yang akan datang, sesuai dengan kurikulum terbaru yang disesuaikan dengan KMA 828 tahun 2024.

Terkait prestasi akademik, Dr. Cucu melaporkan bahwa selama periode Februari hingga Juli 2024, FUAD berhasil meluluskan 34 mahasiswa dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,60. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini, fakultas sedang menunggu hasil akreditasi untuk Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI), sementara Program Studi Ilmu Al-Qur’an sudah mengajukan reakreditasi. Program Studi Psikologi Islam juga akan segera mengajukan reakreditasi dengan harapan dapat meraih predikat unggul.

Selain itu, Dr. Cucu juga memaparkan bahwa mahasiswa FUAD terus menunjukkan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu kegiatan unggulan yang akan dilaksanakan adalah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang tidak hanya berskala lokal, tetapi juga nasional dan internasional, termasuk di Malaysia.

Dalam kesempatan yang sama, Ardiansyah, M.Pd, selaku Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas, menyampaikan laporan monitoring dan evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Ia menyatakan bahwa secara keseluruhan, kinerja dosen di FUAD telah berjalan dengan baik dan tidak ada masalah yang berarti.

Rapat ini diakhiri dengan sesi diskusi yang melibatkan seluruh peserta rapat untuk saling bertukar pikiran dan ide demi kemajuan fakultas. Sebagai penutup, diumumkan penghargaan bagi dosen terbaik dan staf teladan di FUAD IAIN Pontianak, yang telah menunjukkan dedikasi dan kinerja yang luar biasa selama ini.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum untuk evaluasi, tetapi juga sebagai persiapan menyongsong semester ganjil 2024 dengan semangat baru dan optimisme untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Penulis : Asip

Editor : Bambang




KKL Kelompok Delapan IAIN Pontianak Resmi Berakhir, Rektor Sampaikan Pesan Penting

Sungai Malaya (iainptk.ac.id) – Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok delapan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak resmi ditutup pada hari ini di kantor desa Sungai Malaya pada hari Jumat, 30 Agustus 2024.

Acara penutupan ini dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., Kepala Desa Sungai Malaya, Ahmad Afandi, serta perwakilan dari Komisi Perlindungan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, Nani Nurdianti S.T., Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah, Syahri Hadhori, Ketua Karang Taruna, Jaylani, RT, RW, dan Ketua Remaja Masjid se-Desa Sungai Malaya.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Sungai Malaya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Prof. Syarif atas kehadirannya. “Kami sangat berterima kasih kepada rektor IAIN Pontianak yang telah bersedia datang ke desa kami. Ini adalah kunjungan yang sangat istimewa karena sebelumnya belum ada rektor dari kampus lain yang datang ke Sungai Malaya,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Syarif menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kepala Desa dan seluruh masyarakat Sungai Malaya yang telah menerima mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Sungai Malaya dan seluruh elemen masyarakat yang telah menyambut mahasiswa kami untuk melaksanakan KKL di sini. Kegiatan ini merupakan bagian dari program IAIN untuk menyempurnakan mata kuliah mereka,” kata Prof. Syarif.

Rektor IAIN Pontianak juga menyampaikan harapannya agar mahasiswa kelompok delapan dapat mengikuti misi IAIN untuk menjadi akademisi yang berakhlak mulia, mandiri, dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

“Kami berharap mahasiswa IAIN Pontianak dapat mewujudkan misi institusi kami dalam membentuk akademisi yang berakhlak mulia, mandiri, dan bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan KKL ini dirancang untuk melatih mahasiswa agar dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tutupnya.

Penutupan ini menandai berakhirnya perjalanan KKL kelompok delapan, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat desa Sungai Malaya serta memperkaya pengalaman akademik para mahasiswa.

Penulis : Ade Putri Medianti/Farli
Editor : Bambang




Dekan FUAD IAIN Pontianak, Dr. Cucu, M.Ag Berbagi Ilmu Menjahit dalam Kursus Gratis bagi Masyarakat

Pontianak (iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 – Dr. Cucu, M.Ag, Dekan Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, kembali menunjukkan dedikasinya terhadap pengabdian masyarakat dengan menyelenggarakan kursus menjahit gratis. Kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta, yang terdiri dari pegawai IAIN Pontianak dan masyarakat umum. Kursus ini merupakan inisiatif Sri Wahyuni, yang menyadari pentingnya keterampilan menjahit bagi setiap perempuan di era saat ini.

Sri Wahyuni, penggagas ide kursus menjahit ini, menyatakan bahwa keterampilan menjahit adalah suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap wanita. “Menjahit bukan hanya sekadar keterampilan, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan dan memperkuat kemandirian perempuan,” ungkapnya. Berdasarkan ide tersebut, lahirlah program kursus menjahit gratis yang terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar.

Dalam kursus ini, Dr. Cucu, M.Ag dengan antusias berbagi ilmu dan pengalamannya dalam dunia menjahit. Ia mengungkapkan bahwa dirinya pertama kali belajar menjahit beberapa bulan menjelang pernikahannya. “Saya memiliki tekad yang kuat untuk belajar menjahit, dan dalam waktu tiga minggu, saya sudah mampu menjahit pakaian untuk diri sendiri,” kenangnya.

Semangatnya dalam menjahit tidak hanya berhenti pada dirinya sendiri, tetapi juga menjalar kepada teman-teman kuliahnya. “Selama masa kuliah, di dalam tas saya selain buku, selalu ada meteran jahit. Bahkan teman-teman kuliah sering meminta bantuan saya untuk menjahitkan pakaian mereka,” tambah Dr. Cucu dengan senyum.

Keahlian menjahit yang dimiliki Dr. Cucu bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga dimanfaatkan untuk membantu orang lain. Ia mulai menerima pesanan jahitan dari masyarakat sekitar, yang ternyata mendapatkan sambutan baik. “Alhamdulillah, pesanan jahitan cukup ramai, dan hal itu menambah pengalaman serta keterampilan saya dalam menjahit,” ungkapnya.

Peserta kursus, Erika Sulistia Maidaningsih, mengungkapkan rasa bahagianya dapat mengikuti kursus ini. “Saya sangat senang dengan kegiatan ini, karena bisa menambah keterampilan dalam menjahit. Penyampaian materi oleh Dr. Cucu sangat mudah dipahami, dan saya sangat kagum dengan beliau. Saya bahkan menyebut beliau sebagai ‘Seorang Dosen dan Desainer’ karena kemampuannya yang luar biasa,” ujar Erika.

Kursus menjahit ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangkitkan semangat para peserta untuk mengembangkan keterampilan mereka. Dr. Cucu berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak perempuan yang memiliki keterampilan menjahit, sehingga dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan mereka.

Dengan adanya kursus ini, Dr. Cucu, M.Ag telah membuktikan bahwa pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk berbagi keterampilan yang berguna dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kegiatan kursus ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi para peserta dan masyarakat luas.

Penulis : Asip
Editor : Bambang




Rektor IAIN Pontianak Lantik 19 Pejabat Baru, Dorong Inovasi untuk Kemajuan Kampus

Pontianak (iainptk.ac.id) 27 Agustus 2024 – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, MA., melantik 19 pejabat baru dalam sebuah upacara yang berlangsung di Ruang Rapat Senat, Lantai IV Gedung Rektorat.

Pelantikan ini dihadiri oleh Kepala Biro AUAK, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, serta para dekan dari berbagai fakultas di lingkungan IAIN Pontianak.

Berikut adalah nama-nama pejabat yang dilantik:

1. Dr. Nur Hamzah, S.Pd.I, M.Pd. – Ketua Program Studi Magister Studi Islam Pascasarjana.
2. Dr. Muhamad Tisna Nugraha, S.Pd.I, M.S.I. – Sekretaris Program Studi Magister Studi Islam Pascasarjana.
3. Drs. Mansur, M.Pd. – Koordinator Pusat Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran, dan Asesmen LPM.
4. Dr. Muhammad Lutfi Hakim M.H.I. – Koordinator Pusat Rumah Jurnal LP2M.
5. Syukron Wahyudi, M.Ag. – Sekretaris Program Studi SAA.
6. Vinna Lusiana, M.Kn. – Koordinator Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum LP2M.
7. Nanik Shobikah, M.Pd. – Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris.
8. Oki Anggara, M.Si. – Sekretaris Program Studi Bahasa Inggris.
9. Andina Nurul Wahidah, M.Pd. – Koordinator Pusat Audit dan Pengendalian Mutu LPM.
10. Sulaiman, M.Pd. – Lektor Kepala pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
11. Randi Saputra, S.Pd., M.Pd., Kons. – Asisten Ahli Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah.
12. Nur Rahmiani, M.Pd. – Lektor Fakultas Tarbiyah.
13. Komalasari, M.Pd. – Dosen.
14. Harriska, M.Pd. – Dosen.
15. Muhammad Zaidar, M.Pd. – Dosen.
16. Septian Utut Sugiatno, M.Pd. – Dosen.
17. Abdul Aziz, M.Pd. – Dosen.
18. Nurul Rahmawati, M.H.I. – Dosen.
19. Suci Athika, S.E.I., M.Ak. – Dosen.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. H. Syarif, MA., mengucapkan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik dan berpesan agar mereka terus berkarya dan berinovasi demi kemajuan IAIN Pontianak.

“Selamat kepada yang telah dilantik pada hari ini. Sebagai pengemban amanah pada jabatan baru, teruslah berkarya untuk negeri ini, khususnya kampus yang kita cintai ini, IAIN Pontianak,” ujar Rektor.

Lebih lanjut, beliau berharap agar pelantikan ini dapat menjadi momentum untuk melahirkan inovasi-inovasi baru yang akan membawa kampus menjadi lebih baik lagi. “Semoga dengan diterimanya jabatan baru bapak ibu sekalian, dapat melahirkan inovasi baru untuk bagaimana kampus ini terus menjadi lebih baik,” harapnya.

Pelantikan ini menunjukkan komitmen IAIN Pontianak dalam memperkuat jajaran kepemimpinan internal dan mendorong pengembangan yang berkelanjutan bagi kampus dan seluruh civitas akademika.

Penulis : Farli
Editor : Bambang




IAIN Pontianak Gandeng Komisi Nasional Disabilitas, Gelar Workshop Tingkatkan Pelayanan Pendidikan Inklusif

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi LP2M IAIN Pontianak menyelenggarakan workshop pendidikan inklusi bertema “Pemutakhiran Pedoman Layanan Mahasiswa Disabilitas IAIN Pontianak” di Hotel Orchard, Jl. Gajah Mada, Pontianak.

Acara ini dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak yang diwakili oleh Dr. Ali Hasmy, M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Ketua LP2M Dr. Yusriadi, S.Ag., MA, Muchammad Djarot, M.Pd., Koordinator Pusat Pengembangan Standar Mutu IAIN Pontianak, Deka Kurniawan dan Eka Prastama Widiyanta, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI sebagai narasumber, para dekan, serta beberapa lembaga peduli penyandang disabilitas, mahasiswa disabilitas IAIN Pontianak, dan penyandang disabilitas dari luar IAIN Pontianak, pada Selasa (27/08/2024).

Kegiatan ini juga mengundang lembaga peduli penyandang disabilitas seperti PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) Kalbar, NPCI (National Paralympic Committee of Indonesia) Kalbar, UPT Layanan Disabilitas dan Assessment Center (LDAC) kota Pontianak, LPI Arrahmah, Yayasan Dharma Asih, SLB Kinasih, SLB Rasau Jaya, PKBM Zonakata, dan para aktivis pendidikan inklusi.

Pelayanan terhadap mahasiswa disabilitas merupakan hal penting untuk menciptakan mekanisme pelayanan pendidikan yang baik serta pemerataan hak pendidikan di Kalimantan Barat. Upaya penanganan terhadap penyandang disabilitas oleh IAIN Pontianak ditandai dengan perjanjian kerja sama antara LP2M IAIN Pontianak dan Komisi Nasional Disabilitas RI yang ditandatangani oleh Dr. Yusriadi, S.Ag., MA, selaku Ketua LP2M dan Deka Kurniawan, perwakilan Komisi Nasional Disabilitas RI.

Dr. Ali Hasmy, M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, membuka secara resmi kegiatan ini. Ali Hasmy mengapresiasi kegiatan ini dengan harapan dapat difasilitasi secara maksimal di IAIN Pontianak agar pelayanan penanganan mahasiswa disabilitas dapat berjalan secara optimal. “Pedoman pelayanan ini diharapkan dapat menjadi arahan bagi pelaksana program kegiatan sehingga cita-cita kita bersama untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap mahasiswa disabilitas dapat terwujud,” jelasnya.

“Saya juga berharap adanya evaluasi pelaksanaan program melalui survei terhadap alumni mengenai tanggapan pelayanan yang telah dilakukan, serta menampung masukan dari para alumni sebagai bentuk upaya perbaikan dari beberapa jenis pelayanan yang telah dijalankan,” tambahnya.

Ketua LP2M Dr. Yusriadi, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan workshop pendidikan inklusi bagi mahasiswa disabilitas sebagai bentuk kepedulian terhadap para mahasiswa disabilitas. Kepedulian terhadap penyandang disabilitas harus dilakukan sejak dini di segala tingkat atau jenjang pendidikan. “Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, kita dapat lebih mengingatkan diri terhadap peningkatan pelayanan terhadap mahasiswa disabilitas, khususnya di IAIN Pontianak,” ungkapnya.

Menurut Andri Fitriyanto, M.Ud., Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi LP2M IAIN Pontianak sekaligus ketua panitia workshop, kegiatan ini mengundang 26 peserta terdiri stake holder internal dan eksternal dari berbagai organisasi penyandang disabilitas, SLB, dan intansi/lembaga yg memiliki visi misi yang sama dalam mewujudkan pendidikan inklusi. “Ada 17 mahasiswa disabilitas yang kuliah di IAIN Pontianak, diantaranya 10 mahasiswa di FTIK, 3 mahasiswa di FEBI, 3 mahasiswa di FUAD, dan 1 mahasiswa di FASYA. Alhamdulillah, 5 mahasiswa sudah lulus dan 2 di antaranya sudah wisuda,” tuturnya bahagia.

Penulis : Abd. Hasan
Editor : Bambang




Pengumuman Pelaksanaan PBAK IAIN Pontianak Tahun 2024

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak resmi mengumumkan pelaksanaan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) untuk Tahun Akademik 2024/2025. Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2939 Tahun 2024, PBAK akan dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 4 September 2024 di Kampus IAIN Pontianak.

Kegiatan PBAK ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, sikap toleransi, serta mendorong mahasiswa baru untuk memiliki nalar kritis yang dibarengi dengan akhlakul karimah. Selain itu, PBAK juga akan mengenalkan mahasiswa pada budaya akademik, riset, dan penulisan karya ilmiah, sekaligus menanamkan nilai kejujuran dan anti-plagiasi.

Ketentuan Umum
1. Bahwa Pelaksanaan Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak Tahun 2024 mengacu pada SK Dirjen Pendis Nomor 2939 Tahun 2024 Tentang Petunjuk Teknis Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.

2. Pelaksanaan PBAK IAIN Pontianak Tahun 2024 adalah momentum dalam rangka menanamkan nilai-nilai nasionalisme, dan menumbuh kembangkan sikap tolerasi dalam keragaman, sikap yang moderat dalam rangka merekatkan persatuan Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.

3. Pelaksanaan PBAK IAIN Pontianak Tahun 2024 juga diharapkan mampu meningkatkan nalar kritis mahasiswa dalam berfikir dan bertindak dengan tetap mengedepankan rasionalitas dan adab ahklakul karimah.

4. Pelaksanaan PBAK IAIN Pontianak Tahun 2024 ini juga mampu mengenalkan cultur akademis terkait riset, dan karya ilmiah, menanamkan nlai-nilai kejujuran anti plagiasi, serta mengembangkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki setiap individu agar menjadi pribadi yang islami, unggul, berintegritas.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan PBAK IAIN Pontianak Tahun 2024 dilaksanakan pada tanggal 02 – 04 September 2024 bertempat di kampus IAIN Pontianak dengan sistem menginap di Kampus IAIN Pontianak.

Ketentuan Peserta
a. Peserta
Peserta PBAK IAIN Pontianak Tahun 2024 adalah WAJIB bagi seluruh mahasiswa angkatan 2024/2025 (Mahasiswa Baru IAIN Pontianak Tahun Akademik 2024/2025) dan/atau mahasiswa angkatan tahun akademik sebelumnya yang dinyatakan TIDAK LULUS dalam pelaksanaan PBAK.

b. Kewajiban Peserta
1. Peserta PBAK Tahun 2024 mengisi form data peserta dengan informasi yang benar dan valid di link berikut : https://s.id/FormPBAK2024

2. Mengikuti semua sesi dan materi selama pelaksanaan PBAK.

3. Bersikap disiplin, bertanggungjawab, dan berakhlakul karimah.

4. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan saling bekerjasama.

5. Patuh dan taat pada aturan yang berlaku serta arahan dan instruksi yang diberikan.

6. Mengikuti seluruh materi dan kegiatan PBAK hingga selesai.

7. Mengenakan atribut yang telah tetapkan.

8. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani, bagi peserta yang memiliki riwayat penyakit WAJIB Melaporkan ke panitia Kesehatan dan Wajib Membawa Obat-obatan yang biasa digunakan.

9. Meresume seluruh materi yang diberikan selama pelaksanaan PBAK; dan

10. Membawa perlengkapan (Pakaian ganti, Perlengkapan Sholat, Alat Tulis, Obat2an yang diperlukan, serta dibolehkan membawa bekal minuman mineral dan kue/roti) selama pelaksanaan PBAK.

c. Hak Peserta

1. Mendapatkan bimbingan arahan dan penjelasan tentang hal yang berkaitan dengan materi dan pelaksanaan PBAK.

2. Mendapatkan fasilitas yang disiapkan panitian kegiatan PBAK sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Apabila dinyatakan lulus, berhak memperoleh sertifikat kelulusan.

d. Larangan Peserta

1. Melakukan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tata tertib sehingga dapat menganggu proses pelaksanaan PBAK;

2. Membawa senjata tajam, minuman keras, rokok/vave dan barang-barang lain yang dapat mengganggu dan membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain;

3. Melakukan tindakan kekerasan fisik dan psikis baik secara fisik langsung maupun verbal

4. Memakai atribut lain selain yang telah ditentukan panitia PBAK

5. Meneriakkan yel-yel dan perbutan yang bertentangan dengan SARA.

e. Sanksi
Bagi peserta yang melanggar tata tertib dan aturan yang ditetapkan selama pelaksanaan PBAK, akan dikenakan sanksi berupa:

1. Teguran dan peringatan lisan dan/atau tulisan;

2. Hukuman yang bersifat edukatif

3. Dikeluarkan dari kegiatan PBAK; dan

4. Dinyatakan tidak lulus.

Evaluasi dan Penilaian
a. Evaluasi

1. Evaluasi kegiatan akan dilaksanakan secara rutin terhadap semua rangkaian kegiatan PBAK sesuai dengan yang ditetapkan.

2. Evaluasi menjadi hak dan tanggungjawab panitia pelaksana.

b. Kriteria Penilaian
Kriteria kelulusan peserta ditentukan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Keaktifan peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan PBAK dibuktikan dengan menandatangani daftar kehadirannya.

2. Membuat dan menyerahkan reviu materi narasumber ke panitia (HMPS masing-masing)

3. Kepatuhan terhadap tata tertib kegiatan PBAK.

 

Penulis : Yuni Hendiana

Editor : Bambang