Rektor Syarif: IAIN Pontianak Berkomitmen Merawat Indonesia sebagai Rumah Kita

Pontianak (iainptk.ac.id)– Polda Kalimantan Barat bersinergi dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kodam XII/Tanjungpura mengadakan acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi. Acara itu berlangsung sukses di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, pada Kamis (10/10/2019). Agenda tersebut bertajuk “Merawat Indonesia Sebagai Rumah Kita”.

Pada pelaksanaan agenda besar ini dihadiri oleh para petinggi Kalbar yaitu Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, Ketua FKPT Kalbar dan Nassir, mantan teroris. Tampak peserta membludak. Lebih dari 500 orang hadir memenuhi aula. Tampak para pejabat, kepala sekolah, pimpinan pondok pesantren, ketua BEM, ketua Osis, Ketua OKP dan para mahasiswa IAIN Pontianak antusias menyimak kegiatan tersebut.

Agenda ini dibuka langsung oleh Dr. Syarif sebagai Rektor IAIN Pontianak. Sebelum membuka, Rektor Syarif menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari aksi damai yang dilakukan oleh Mahasiswa, khususnya di IAIN Pontianak. “Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan forum rektor bersama Kapolda Kalbar dan Pangdam Tanjungpura. Beberapa hari yang lalu waktu kita bermusyawarah dalam menanggapi atensi dari adik-adik yang berpartisipasi dalam berbangsa dan bernegara ini dalam bentuk unjuk rasa. Karena tidak ada bakar-bakar ban. walaupun ada sebenarnya dari provokator tertentu yang menyediakan ban dan bensinnya. Namun adek-adek tidak mengikuti itu karena mereka hanya ingin berunjuk rasa” terangnya.

Kemudian ia menginginkan IAIN Pontianak harus menjadi bagian penting dalam menjaga keutuhan NKRI serta menjadi garda terdepan dalam merawat Indonesia. “IAIN Pontianak ingin menjadi bagian penting dalam ikhtiar kebangsaan untuk utuhnya NKRI yang berdasarkan silsilah dan undang-undang dasar 1945. IAIN Pontianak memiliki cara di bidang keagamaan bahwa tidak satupun poin-poin dari Pancasila itu yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Oleh karena itu IAIN Pontianak ingin menjadi bagian yang srategis dalam menyuarakan bahwa tidak perlu ada pemikiran, gagasan, karya, dan gerakan untuk merubah NKRI dengan negara agama tertentu. khususnya Islam, kita semua, bangsa ini menjadi saksi bahwa tidak ada satupun ajaran Islam yang dikebiri di negeri ini. bahkan sebaliknya justru difasilitasi, diatur kedalam undang-undang, dan sebagainya. Kami sivitas akademika IAIN Pontianak seluruhnya menjadi garda terdepan mengisi, merawat, dan membesarkan rumah kita Indonesia.” tegasnya.

Ia juga menyatakan bahwa setiap mahasiswa yang anti NKRI, maka ia pastikan mahasiswa tersebut tak dapat melanjutkan pendidikannya di Kampus IAIN Pontianak.  “Kami mempunyai hajat besar untuk membimbing ribuan mahasiswa tidak kurang dari 8600 mahasiswa. saat ini mereka tumbuh menjadi sel inti anak bangsa yang berkomitmen untuk keutuhan NKRI. Sejak dari PBAK bagi mahasiswa baru kami telah mengisi mereka dengan wawasan kebangsaan materi-materi kebangsaan yang berisikan Pancasila dan UUD 1945 tentang NKRI dan moderasi beragama. Kami juga telah mengambil janji dari mahasiswa dalam surat pernyataan bahwa mereka tidak Anti Pancasila dan UUD 1945. Tidak anti NKRI tidak melakukan tindakan intoleransi, bergagasan, berpikir, dan berkarya dalam pergerakan untuk cita-cita khilafah Islamiyah. Jika ini tidak diindahkan, maka mereka bersedia untuk tidak menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Untuk mempublish semua, kami sedang merampungkan standarisasi kurikulum untuk memaksimalkan basis ilmu keagamaan hingga semester 4. Oleh karena itu kami terus berikhtiar untuk menyempurnakan layanan akses berupa gedung-gedung kuliah dan gedung ma’had al-jamiah yang cukup dan baik. ikhtiar ini memerlukan support dari berbagai pihak terutama Pemda Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil riset nasional bahwa salah satu sebab penting dalam penyebaran terorisme, lahirnya gerakan radikalisasi keagamaan yang oleh karena kurangnya basis pengetahuan keagamaan. Dari sekolah SD sampai SMA selama 12 tahun anak kita itu hanya belajar selama 48 hari selama 12 tahun. Hasil riset lain juga menyebutkan bahwa sosmed menjadi pilihan mudah sebagai sumber pembelajaran tentang agama dan ini sangat tidak kondusif. Data dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyebutkan bahwa mahasiswa yang kuliah di PTKIN di Indonesia itu 80 sampai 85 persen berasal dari SMA dan SMK. IAIN Pontianak pada tahun 2018 dan 2019 menerima 1770 mahasiswa dan 1780 mahasiswa. Disinilah letak Strategis dan urgentnya kehadiran IAIN Pontianak dalam rangka bersama-sama menanamkan basis untuk mengokohkan NKRI dangan visinya mempertebal dan memperbanyak pengetahuan agama yang benar dan yang cocok dengan porsinya” pungkasnya.

Setelah membuka kegiatan tersebut, penyampaian pertama langsung diberikan kepada Sutarmidji selaku Gubernur Kalimantan barat. Orang nomor 1 di Kalimantan Barat yang akrab disapa Bang Midji ini pun menyampaikan pendapatnya bagaimana cara menjaga keutuhan NKRI dalam hal pencegahan terorisme. Menurut Bang Midji cara mengurus negara yang baik yaitu dengan mengurus dan memperbaiki diri sendiri. “Inilah tugas kite untuk menyampaikan kepada masyarakat. Saye pun kalo misal ade pemikiran-pemikiran sedikit radikal tidak hanya pada agama Islam. Jangan pernah pemikiran Anda dimasukkan keruang publik. Cukup dirumah saudara, cukup di rumah peribadatan saudara. Agama pun sudah mengatur bagaimana kite berlaku di luar itu. Kite udah menderite 350 tahun apalagi pada masa Jepang 2 generasi kita sudah hilang karena pembantaian waktu zaman Jepang. Contoh saja Australia mau mengurus Papua. Ngurusin diri sendiri saja ndak beres. Ngurus die sendiri jak ndak beres, nak ngurusin Papua”.

Kemudian Bang Midji berpesan masyarakat, khususnya kepada para hadirin agar memiliki komunikasi yang baik .“Pesan saya, saya ini tak pernah demo, sampe saat ini saye belom pernah demo. Tapi kalo ngomel sering. Saya ingin berpesan kepada adek-adek dan juga masyarakat harus mempunyai gaya komunikasi yang betul-betul komunikatif” katanya dengan bahasa Melayu yang kental.

Penulis: Firli Afif
Editor: Aspari Ismail




Membludak! Silaturrahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi Sukses Digelar

Pontianak (www.iainptk.ac.id)–Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sukses menggelar Silaturrahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi, Kamis (10/10). Tema yang diusung kegiatan tersebut: Merawat Indonesia sebagai Rumah Kita.

Adapun narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut adalah Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji,SH, M.Hum, Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI M. Nur Rahmat, Kapolda Kalimantan Barat, Irjen. Pol. Drs. Didi Haryono,SH, MH, BNPT Kalbar Dr. Wajidi Sayadi dan Nassir Abbas, mantan narapidana teroris.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama IAIN Pontianak Dr. Abdul Mukti mengatakan, “Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Polda Kalbar dengan IAIN Pontianak. Kami bersyukur dan berterimakasih diberikan kesempatan untuk bersinergi melaksanakan kegiatan silaturrahmi dan dialog kebangsaan ini. Selain itu juga akan dilanjutkan penandatanganan MoU antara IAIN Pontianak dengan Polda Kalimantan Barat. Alhamdulillah peserta yang kita targetkan 300 orang namun yang hadir lebih dari 500 peserta. Kami berterimakasih kepada para pimpinan ormas, okp, kepala sekolah, ketua osis, ketua BEM, pejabat kampus dan ormawa IAIN Pontianak yang berkenan hadir menyukseskan kegiatan ini” terangnya.

Kehadiran Gubernur Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, Kapolda Kalbar dalam satu forum ilmiah di IAIN Pontianak ini merupakan sesuatu yang istimewa dan baru pertama kali terjadi di kampus Islam Negeri terbesar di Kalimantan Barat ini.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Antusias Sukseskan Bhakti Kesehatan Bidokkes Polda Kalbar

Pontianak (www.iainptk.ac.id)– Ratusan sivitas akademika IAIN Pontianak yang terdiri dari Pimpinan IAIN Pontianak, Dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa IAIN Pontianak memadati ruangan Aula Syeikh Abdul Rani untuk mengikuti kegiatan Bakti Kesehatan dengan tema “Kesehatan Jantung”. Kegiatan itu diselengggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Kalimantan Barat Bidang Kedokteran dan Kesehatan, Rabu (9/10).

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum selaku Pelaksana Harian (Plh) Rektor dalam sambutannya mengatakan “Selamat datang di kampus kami IAIN Pontianak yang sedang berbenah saat ini. Mudah-mudahan kegiatan ini, menjadi pintu masuk untuk kami melakukan kerjasama dengan Polda Kalimantan Barat, Karena hari ini sudah mulai kegiatan dan besok (Kamis,10 Oktober 2019) rencananya akan ada penandatanganan MoU”, ujarnya.

Selanjutnya ia mengatakan “Saat kami menyampaikan akan ada cek kesehatan jantung secara gratis, respon teman-teman dosen takut. Mereka takut, takut tidak ikhlas kalau dia tahu bahwa jantungnya bermasalah. Padahal kita tahu, lebih baik tahu diawal lebih baik untuk diambil tindakan selanjutnya. Orang IAIN semestinya menjadi kelompok masyarakat yang hidupnya sehat melebihi orang lain, karena kita meyakini firman Allah dalam al-Quran menjamin kita untuk hidup sehat sembari beliau mengutip ayat al-Quran yang artinya “Dan Kami turunkan dari al Quran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” jelasnya.

Plh. Rektor itu menambahkan, “Mudahan-mudahan kerjasama hari ini bisa menghadirkan kerjasama yang lain. Semoga Allah memberikan kita kesehatan, sehat badan, pikiran dan perbuatan terlebih kesehatan hati. Terima kasih Kepada Bapak Wakil Kapolda dan jajaran kami minta maaf, apabila dalam sambutan dan kondisi kampus yang sedang berbenah membuat tidak nyaman. Tetapi, yakinlah bahwa ketidaknyamanan ini tidak akan mengancam kesehatan jantung orang yang ada didalamnya mudahan Allah memberkahi kegiatan yang telah, sedang dan akan kita lakukan ini” tutupnya disambut tepuk tangan yang gemuruh oleh hadirin.

Waka Polda Kalimantan Barat Brigjen Pol. Drs. Imam Sugianto, M.Si mewakili Kapolda Kalbar membacakan sambutan dan membuka acara ini secara resmi. Wakapolda mengatakan “Sebenarnya kegiatan ini dilaksanakan secara serentak, namun karena keterbatasan tenaga teknis dan lainnya kita batasi pesertanya, karena memang jika tidak dibatasi mungkin seharian baru selesai. Tetapi mungkin kedepan kita coba tidak hanya kesehatan jantung, tetapi bisa ke medis yang lain baik konsultasi kesehatan jiwa, psikologi dan yang lainnya. Sehingga bisa membangun komunikasi yang baik dan membantu ke arah yang baik dan berkelanjutan yang dirasakan kontribusinya, harapnya.

Selanjutnya beliau mengatakan “Adik-adik mahasiswa inilah yang memiliki sikap dan peranan yang penting dengan segala aktivitas yang dilakukan itu diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat tempat atau lingkungan adik-adik berada” tutupnya.

Pantauan tim humas IAIN Pontianak, peserta yang hadir membludak. Dari data registrasi diketahui jumlah yang hadir sebanyak 150 orang. Melampaui target kuota yang semula hanya untuk 120 orang.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Kabiro AUAK IAIN Pontianak Serahkan SK Kenaikan Pangkat kepada 11 ASN

Pontianak (www.iainptk.ac.id). Kepala Biro Administrasi, Umum, Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, didampingi Kepala Satuan Pengawas Internal Dr. Fauziah, MM menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat (KP) kepada 11 orang ASN IAIN Pontianak. Acara itu dilaksanakan di ruangan rapat IAIN Pontianak, Senin (7/10).

Sebanyak 11 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) IAIN Pontianak, menghadiri undangan kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, untuk menerima SK Kenaikan Pangkat. Adapun nama ASN yang menerima SK KP tersebut adalah Dr. H. Harjani Hefni, Lc, MA, Lektor Kepala mata kuliah Dakwah dan Komunikasi, Muh. Gito Saroso, S.Ag,. M.Ag, Lektor Mata Kuliah Ilmu Dakwah. Dr. Wahab, S.Ag,. M.Ag, Lektor Kepala Mata Kuliah Pemikiran Pendidikan Islam. Slamet Widodo, S.Ag, S.IPI, M.I. Kom, Pustakawan Madya/Kepala Pusat Perpustakaan. Heni Rahmawati, S.Pd.I, Kepala Sub Bagian Administrasi umum dan Keuangan Fakultas Syariah. Aspari, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Humas, dan Rumah Tangga. Noviansyah, S.Pd.I., Kepala Sub Bagian Perencanaan. Adi Mulyono, S.Sos, Analis Kepegawaian. Adnan, SE,. Kepala Sub Bagian Pascasarjana. Ulya, S.Ag,. Kepala Sub Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Saumi Setyaningrum, S.Pd, M.Si, Asisten Ahli pada Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Kepala Biro AUAK menyampaikan “Selamat kepada para ASN Penerima SK KP. ASN berkinerja baik atau amat baik berhak atas penghargaan ini yang diikuti penyesuaian gaji yang melekat pada kepangkatan tersebut. Guna mempertahankan dan meningkatkan kinerja paling tidak ada tiga hal yang mesti kita lakukan yakni saya sebut dengan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Pertama amati, Kita bisa mengamati secara langsung maupun lewat membaca dan sebagainya, baik peraturan maupun terkait tentang kerja. Kedua Tiru, kita harus dapat meniru orang-orang baik di sekitar kita. Ketiga Modifikasi, tidak cukup hanya mengamati dan meniru, tetapi kita harus mampu modifikasi secara baik apa yang kita amati dan apa yang kita tiru” paparnya.

Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si menambahkan, “Ketiga hal ini penting ditanamkan pada diri ASN. Maka, beruntung bapak/ibu yang hadir pada saat ini karena akan menerima SK KP hasil usaha dan kinerja yang telah dilakukan. Kenaikan pangkat ini memberikan motivasi dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai ASN. Oleh karena itu, mari dengan apa yang telah diberikan Negara kepada kita, membuat kita semakin semangat dalam berbuat (bekerja) “fastabiqul khairat”, ditambah lagi kita merasa terbantu dengan adanya SPI sebagai pendamping dan pengarah kita”, jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI) Dr. Fauziah diminta memberikan sambutan. Mengawali sambutannya ia menyampaikan tugas dan fungsi pengawasan non-akademik yang menjadi kewenangan SPI. “Tugas SPI adalah melakukan Pengawasan, pembinaan, pemeriksaan dan pendampingan untuk memastikan terlaksananya kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku . Terkait dengan tugas-tugas khususnya masalah kepegawaian, beliau mengingatkan implementasi PP No 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS, pasal 3 ayat 5, pasal 8 ayat 3. Pegawai harus melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan kepadanya, jika tugas tersebut tidak dilakukan dapat berdampak negatif pada unit kerjanya. Kenaikan pangkat diberikan oleh negara diantaranya berdasarkan hasil Penilaian Kinerja berdasarkan PP No 46 Tahun 2011. Namun demikian, negara juga bisa menjatuhkan hukuman atau sanksi manalaka pegawai melangggar aturan berdasarkan No 53 Tahun 2010 tersebut papar beliau dengan ramah.

Lebih lanjut Kepala SPI yang tegas juga mengatakan “ASN secara umum wajib memahami dan melaksanakan semua ketentuan yang diatur UU No 5 tahun 2014, PP No 53 Tahun 2010, PP No 46 Tahun 2011 yang teknis pelaksanaannya ada pada Perka BKN No 1 Tahun 2013. SK KP yang bapak/ibu terima sebagai bagian dari hasil pengelolaan manajemen PNS sebagaimana diatur PP Nomor 11 tahun 2017. Khusus untuk ASN dosen selain ketentuan tersebut, juga harus memahami dan memaksimalkan terlaksananya tugas dan fungsi sebagaimana diatur dalam UU No 14 Tahun 2005, PP Nomor 37 tahun 2009 dan pengaturan kepangkatan dosen dengan tetap merujuk pada Permenpan RB nomor 17 tahun 2013. Akhir dari sambutannya dirinya mengucapkan “Selamat atas SK Kenaikan Pangkat yang diperoleh”, ini adalah bukti bahwa bapak/ibu yang telah menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku,” tutupnya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Buka AICIS, Menkominfo Harap Pendidikan Islam Ekosistem Kuat Penangkal Hoax

JAKARTA (iainptk.ac.id)— Pendidikan Islam dapat mengambil peran strategis sebagai imunisasi generasi muda dari hoax, fitnah dan namimah. Populasinya yang besar sangat potensial untuk mengambil peran tersebut. Saat ini zaman telah berubah. Semua urusan hidup kita sudah ada di ponsel” Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, saat membuka sidang Annual International Conference On Islamic Stuides (AICIS) 2019, di Hotel Mercure Batavia, Jakarta (1/10).

Di tengah perubahan zaman yang cepat, lanjut Rudiantara, Pendidikan Islam dipaksa masuk ke dalam paradigma baru. “Pengajaran saat ini tentu saja tak bisa textbook lagi. Generasi saat ini harus didorong kreatif dan selalu bertanya mengapa harus begini dan mengapa tidak begitu” katanya.

Zaman yang bergerak cepat ini sejatinya merupakan peluang. Indonesia adalah negara besar yang bisnis digitalnya akan melonjak, diperkirakan US$ 130 milyar di tahun 2020.

AICIS adalah forum kajian keislaman yang diinisiasi Kementerian Agama RI sejak 19 tahun lalu. Pertemuan para pemikir Islam sejagat ini menjadi tempat bertemunya para pemangku kepentingan studi Islam yang diharapkan menjadi barometer perkembangan kajian Islam dunia.

Pada gelaran AICIS ke 19 ini, sekitar 1700 sarjana Islamic studies berkumpul di Indonesia. Selama empat hari, pada 1-4 Oktober 2019, mereka akan terlibat dalam rangkaian konferensi di Hotel Mercure Batavia, Jakarta.

Konferensi tahunan ini mengambil tema “Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam”. Pertemuan ini membahas 450 paper dari 1300 yang diseleksi. Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. Saifuddin Herlambang serta beberapa dosen IAIN Pontianak juga mempresentasikan karya ilmiah mereka di forum AICIS tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin menambahkan, pertemuan ini memang diarahkan agar sarjana dan akademisi Islam dapat berkontribusi memecahkan masalah dunia.

Pendidikan Islam adalah ekosistem besar. Saat ini terdapat hampir seribu perguruan tinggi Islam, 72 ribu pendidikan dasar-menengah, 30 ribu pesantren, dan 7 juta madrasah takmiliyah.

Dari lembaga itu terdapat 10 juta siswa, 4 juta santri, 1 juta guru, 32 ribu dosen, 500 profesor, dan 6000 doktor.

“Total stakeholder pendidikan Islam berjumlah 28 juta. Bila sumberdaya yang besar ini dikelola dengan baik dan diarahkan untuk berkontribusi positif, maka hasilnya akan luar biasa,” pungkasnya.

Keynote speaker dalam konferensi ini, selain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, ada Peter Mandeville (George Mason University, Virginia USA), Garry R. Bunt (University of Wales), dan Abdul Majid Hakemollahi (ICAS London).

Tema-tema yang dibahas antara lain Religion and Philosophy in the Post-truth Age, Response to the Era of Disruption, Making and Consuming Islam Online: The Reconfiguration of a Discursive Tradition?, dan Islam in the Digital Age Islamic Philoshopy for Millennials.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak Reviewer Makalah PKB Kejuangan TNI-Polri

PONTIANAK (iainptk.ac.id) Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan 2019 dibuka pada tanggal 23/9/2019 dan kegiatan ini berlangsung sampai tanggal 27/9/2019.

Kegiatan tersebut digelar untuk memantapkan soliditas satuan-satuan TNI-Polri secara komperhensif.

Acara yang digelar oleh Sekolah Staf Komando Angkatan Laut (Seskoal) ini diikuti calon-calon pemimpin TNI-Polri. PKB Kejuangan 2019 mengusung tema Profesionalitas TNI-Polri Menjamin Pembangunan Nasional Aman ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan motivasi tentang pentingnya profesionalitas TNI-Polri, khususnya bagi calon pemimpin TNI-Polri di masa mendatang.

Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan Tahun 2019 ini diawali dengan kegiatan seminar terpadu dan dibuka secara resmi oleh Komandan Staf dan Komandan Tentara Nasional Indonesia (Dansesko TNI) Marsekal Madya TNI Trisno Hendardi di Auditorium Yos Sudarso Seskoal Cipulir Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).

Seminar Program Kegiatan Bersama Kejuangan Tahun 2019 (PKB Juang 2019) dengan tema “ Profesional TNI-Polri Menjamin Pembangunan Nasional Aman” diikuti 1.204 peserta yang terdiri dari undangan VIP 20 orang, pejabat/dosen patun 120 orang, pasis/serdik 1.024 orang, Sesko TNI 152 orang, Sespimiti Polri 62 orang, Sespimmen Polri 220 orang, para reviewer 10 orang dan salah satunya adalah Dr. Misdah, M.Pd yang menjabat sebagai Direktur Pascasarjana di IAIN Pontianak.

Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI Trisno Hendardi dalam sambutannya mengatakan, tema yang diambil karena melihat dari dinamika perkembangan yang terjadi di dalam negeri ini tanpa melupakan perkembangan di luar negeri.

“Banyak sekali yang sangat mengganggu tentang situasi keamanan dan ketertiban masyarakat baik di daerah atau di tempat-tempat lainnya. Jadi dengan profesional TNI-Polri menjamin pembangunan nasional aman” ujar Trisno, di Auditorium Yos Sudarso Seskoal Cipulir, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).

Lebih lanjut Pat TNI AU Bintang Tiga itu menyatakan bahwa antara TNI-Polri hingga saat ini telah terjalin solidaritas yang cukup baik. Hal itu terlihat saat kedua institusi itu bahu membahu mengamankan bangsa dan negara dalam beberapa bulan terakhir.

Maka dari itu adanya PKB ini antara TNI dan Polri ke depannya bisa lebih solid lagi dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing. Trisno melanjutkan, segala sesuatu yang mengancam bangsa dan negara tidak boleh terjadi di NKRI, oleh karena itu TNI-Polri harus siap selalu dalam segala keadaan.

“Kalau kita membiarkan hal-hal yang kecil dan berpotensi akan menyebabkan disintegrasi, memecah belah persatuan dan kesatuan, tentunya sangat bahaya. Kita sepakat NKRI harga mati tetap berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945” tegasnya lagi.

Kegiatan yang dilaksanakana pada tanggal 23-27 September 2019 ini melalui beberapa mekanisme antara lain, paparan makalah terpusat, diskusi tersebar, dan paparan makalah gabungan yang masing-masing perwakilan Pasis akan memaparkan makalahnya antara lain Pasis Sesko TNI-Polri dan Sespimti Polri tentang Konsepsi peran TNI-Polri guna mendukung pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, sedangkan Pasis Sesko Angkatan dan Sespimmen Polri mengenai optimalisasi peran TNI-Polri menjaga stabilitas keamanan guna keberlangsungan pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Selain pelaksanaan seminar dilaksanakan pula kegiatan integrasi dalam bentuk pertandingan olahraga seperti menembak, tenis lapangan, voli, bulu tangkis, tenis meja, dan basket. Olahraga bersama dan bakti sosial dilingkungan sekitar Seskoal, donor darah, dan penampilan kreatifitas masing-masing Serdik di acara malam keakraban.

Penulis : Tiwi Alhayati
Editor : Aspari Ismail




Mahasiswa Manajemen Dakwah Gelar Buka Puasa Bersama Panti Asuhan Al-Hidayah

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) Manajemen Dakwah mengadakan kegiatan bakti sosial bersama anak-anak Panti Asuhan Al-Hidayah pada Senin, (30/9). Program Manajemen Dakwah Berbagi itu dilakukan dalam bentuk buka puasa bersama anak-anak panti asuhan Al-Hidayah yang berada di Jalan Prof. Hamka. Acara dilanjutkan pada pemberian bahan sembako dan seperangkat alat tulis kepada anak-anak panti asuhan tersebut.

Ketua HMPS MD, Nurhalima Tussa’diah dalam sambutannya mengatakan “Kegiatan ini kami lakukan semata-mata untuk bersilaturrahim dengan anak-anak panti asuhan Al-Hidayah ini dan untuk berbagi kebahagiaan kepada adik-adik panti dengan memberikan mereka sedikit buku beserta alat tulisnya agar adik-adik semua bisa menjadi orang yang berilmu karena rajin menulis dan belajar. Semoga dengan sedikitnya pemberian dari kami ini, bisa menjadikan kehidupan kita semakin berkah.” ujarnya.

Nasruddin selaku Pimpinan Yayasan Panti Asuhan Al-Hidayah itu mengatakan, “Kami berterima kasih sekali kepada mahasiswa/i IAIN Pontianak ini, yang telah memberikan kami makanan untuk berbuka puasa bersama. Semoga segala amal kebaikannya dibalaskan oleh Allah SWT” tuturnya.

Penulis: Halimah
Editor: Aspari Ismail




Pengenalan Eresosis dan Orientasi Pemustaka IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac id)– Perpustakaan IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Pengenalan Eresosis dan Orientasi Pemustakaan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Fakultas Syariah. Kegiataan tersebut berlangsung pada hari Jum’at (27/9).

Kepala Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak Slamet Widodo menyampaikan “Setelah para mahasiswa baru ini mengikuti kegiatan Pengenalan Eresosis dan Orientasi Pemustakaan ini maka adik-adik sudah bisa mendaftar sebagai anggota Perpustakaan IAIN Pontianak. Dengan terdaftar sebagai anggota, sudah bisa meminjam buku perpustakaan. Bagaimana yang tidak mengikuti kegiatan ini? Stop dulu harus mengikuti kegiatan semacam ini, selanjutnya nanti akan kami jadwalkan agar bisa mendaftar sebagai anggota perpustakaan” ujarnya saat memberikan sambutan di Aula Abdul Rani Mahmud.

“Untuk para mahasiswa baru akan diberikan surat keterangan telah mengikuti kegiatan Orientasi Pemustakaan sebagai syarat untuk diaktifkan anggotanya dan kartu KTM adik-adik itulah kartu anggota perpustakaan jadi satu kartu bisa digunakan untuk yang lain-lainya. Cara penggunaan dari kartu itu sendiri cukup mudah, adik-adik ketika masuk perpustakaan tempelkan kartu KTM nya tunggu beberapa saat dan boleh masuk, kemudian kalau adik-adik mau meminjam buku perpustakaan dengan kartu ini. Tidak ada mahasiswa selama kuliah tidak membutuhkan buku pasti semua mahasiswa membutuhkannya. Karena dibutuhkan untuk referensi menyelesaikan tugas-tugas kuliah selain itu mahasiswa juga butuh sumber informasi dari buku yang itu ada di perpustakaan, baik itu perpustakaan IAIN Pontianak maupun perpustakaan yang lainnya. Silahkan Anda kunjungi. Silahkan Anda manfaatkan selama masih mengikuti tata tertib yang berlaku. Perpustkaaan IAIN Pontianak ini buku-bukunya paling terlengkap untuk kajian Islamiah” tambah Kepala Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak.

Orientasi Pemustakaan adalah kegiataan mengenal perpustakaan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru, ketika mahasiswa baru mendaftar dan mengikitui Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dan telah memakai almamater kampus maka resmi menjadi sivitas akademika IAIN Pontianak. Salah satu tempat belajar yang menyenangkan bagi mahasiswa adalah perpustakaan. Sejalan dengan visi IAIN yaitu, menjadi rumah belajar modern yang Islami. Jadwal pelayanan Perpustakaan IAIN Pontianak, Senin – Kamis buka pukul 08.00 –16.00. Jum’at buka pukul 08.00-16.30.

Prosedur peminjaman dan pengembalian harus dengan KTM namun ketika mahasiswa yang meminjam buku namun tidak dikembalikan tepat waktu, maka dari pihak perpustakaan akan memeberikan denda bukan berupa uang, namun dengan shelving menyusun buku selama waktu yang telah ditentukan. Telat mengembalikan satu buku sama dengan 30 menit menyusun buku.

Kepala Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak berharap agar mahasiswa tepat waktu ketika hendak mengembalikan buku agar tidak didenda dan yang paling penting adalah agar buku tersebut dapat terus berputar dan memberi informasi kepada seluruh mahasiswa IAIN Pontianak.

Penulis : Tiwi Alhayati
Editor : Aspari Ismail




16 CPNS IAIN Pontianak Ikuti Latsar

PONTIANAK (iainptk.ac.id)– Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, didampingi Kepala Bagian Umum pada Biro AUAK Sumarman, S.Ag, dan Kasubbag OKPP Adi Mulyono, S.Sos, memberikan arahan kepada 16 orang CPNS yang akan mengikuti kegiatan Latihan Dasar (Latsar) CPNS Kementerian Agama tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 30 September 2019 s.d 17 Oktober 2019 di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, Jl. Raya Melancar No. 25 Anjungan, Mempawah-Kalimantan Barat.

Menindaklanjuti surat Ketua Balai Diklat Keagamaan Nomor: P. 3293/Bdl.04/1/KP.02.1./09/2019 tanggal 19 September 2019 perihal: Panggilan Peserta Latihan Dasar CPNS. IAIN Pontianak menugaskan 16 orang CPNS IAIN Pontianak untuk mengikuti kegiatan dimaksud.

Sebelum kegiatan dilaksanakan peserta Latsar diberikan arahan terlebih dahulu. Adapun nama-nama peserta Latsar pada kesempatan ini yaitu: Bambang Eko Priyanto, S.Kom.I; Bayu Fitra Prisuna, S.Pd., M.Pd; Bob Andrian, S.Th.I., M.Sos; Budiyono, M.Pd; Dwiki Dimas Prihartono, ST; Eko Bachtiar, SE.Sy.,M.E.I; Hepni Putra, Lc., M.Ag; Ilhamdi, SE., M.Si; Farninda Aditya, S.Pd.I., M.Pd; Fitri Jayanti, M.Pd; Hani Fitria, S.Si; Kiki Amalia, S.Psi., M.Psi; Maha Lastata B.B.H., M.Pd; Monica Olivia, SE, M.HI; Nanda Himmatul Ulya, M.HI; dan Nur Atiqah, SE., MM.

Penyampaian arahan teknis dan lokasi kegiatan disampaikan oleh Sumarman, S.Ag selaku Kepala Bagian Umum. “Sesuai surat Balai Diklat, Kegiatan latsar dilaksanakan di Anjungan. Lokasi yang dekat ini kita bisa menyiapkan bis, atau peserta bisa membawa kendaraan masing-masing. Tinggal konfirmasi saja ke kami, seluruh biaya ditanggung diklat termasuk tempat, widyaiswara dan lain-lain, kecuali biaya transportasi di tanggung IAIN Pontianak. Dengan mengetahui gambaran lokasi dan hal terkait kegiatan ini, peserta Latsar sudah bisa menyiapkan diri apa-apa yang harus disiapkan” paparnya.

“Adapun materi memang disiapkan dari panitia. Namun demikian, peserta latsar juga harus membaca dan menyiapkan materi-materi terkait peraturan dan lain sebagainya, termasuk pakaian hitam putih yang harus disiapkan. Diharapkan dengan tusi masing-masing, kawan-kawan bisa membawa ‘proyek perubahan’ baik dosen maupun tenaga struktural” jelasnya.

Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak “Sebagai cpns kita patut bersyukur dan termasuk adanya Latsar ini. Melalui kegiatan ini berharap pertama, melepas statusnya yang masih CPNS menjadi PNS. Kedua, keberhasilan latsar ini, akan menambah kebahagiaan kalian tersendiri yakni gaji PNS yang dibayar secara penuh. Ketiga, dengan lulusnya kalian pada kegiatan ini dianggap tidak hanya sebagai anak bangsa melainkan dianggap sebagai anak negara” katanya.
Ketiga point ini semestinya menjadi semangat tersendiri bagi peserta latsar karena dengan kegiatan ini, kalian bisa membawa perubahan untuk IAIN Pontianak, harap mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat ini.

Kasubbag OKPP, Adi Mulyono, S.Sos dalam kesempatan ini juga menambahkan “Lengkapi segala persyaratan baik administrasinya maupun yang lainnya agar kawan-kawan tidak sulit saat pelaksanaannya. Bahkan juga harus ada tes dari dokter terlebih dahulu untuk dinyatakan lulus kegiatan ini dalam melepaskan status CPNS ke PNS. Oleh karena itu, berikan yang terbaik untuk IAIN Pontianak, karena Alhamdulillah, IAIN Pontianak sudah “diperhitungkan” sekali di Balai Diklat karena beberapa kali meraih prestasi nasional, dan semoga kalian bisa juga meraih prestasi terbaik itu” ujar peraih peserta terbaik Peringkat I Diklat Analis Kepagawaian Kalbar belum lama ini.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Bakti Sosial di Perbatasan, Pemprov Kalbar Apresiasi DEMA IAIN Pontianak, BEM IAIS, dan BEM Poltesa

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Sambas (IAIS) dan BEM Politeknik Negeri Sambas (POLTESA) mengadakan kegiatan Pendidikan dan Bakti sosial dengan tema Berbagi dan Menyapa Perbatasan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di desa temajuk, kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, (25-27/9).

Sebagai Wujud dalam menjalankan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, Menteri Luar Negeri dari DEMA IAIN Pontianak, BEM IAIS dan POLTESA menyepakati kegiatan ini karena mengingat Desa Temajuk merupakan destinasi wisata perbatasan yang cukup dikagumi oleh pengunjung.

Rian selaku ketua panitia dari kegiatan tersebut mengatakan ia menargetkan bahwa kegiatan ini sesuai dengan tema yang diusung. “Harapan kita bersama dengan waktu tiga hari bagaimana kita memberikan manfaat khususnya kepada masyarakat Desa Temajuk. Memang target yang ingin kita dapatkan itu sesuai dengan tema kegiatan kita yaitu pendidikan dan bakti sosial. Memang sedikit banyak menambah keilmuan dari penggiat-penggiat wisata, komunitas, anak-anak siswa dan masyarakat umum lainnya. Kegiatan baksos juga mungkin sedikit memberikan kontribusi kita untuk bersama-sama menjaga kebersihan desa. karena kita ketahui bahwa Desa Temajuk ini dikenal dengan wisatanya. Jadi ini yang menjadi titik fokus kita” paparnya.

Kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Alfian selaku kepala Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Barat. Ia mengapresiasi sekaligus bangga dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini selain daripada meningkatkan potensi wisata sekitar namun juga dapat menguatkan rasa cinta terhadap tanah air. ” jelas Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat yang diamanahkan kepada saya untuk hadir disini menyampaikan apresiasi dan merasa bangga dengan DEMA IAIN Pontianak, POLTESA dan IAIS Sambas yang melaksanakan kegiatan ini sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat dan perhatian kepada perbatasan. Karena salah satu kegiatan yang dilaksanakan yakni di Desa Temajuk. Karena ini berbatasan dengan negara tetangga.

Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini banyak hal yang baik dan yang bisa dibagi ke masyarakat. Pemberian informasi yang baik dan pembelajaran-pembelajaran positif kepada masyarakat sangat penting untuk menguatkan masyarakat bahwa mereka berada diperbatasan ini supaya tetap cinta Indonesia sebagai kebanggaan. Kita berkeyakinan bahwa mereka mungkin jauh lebih nasionalis dibanding kita. Tetapi coba kita share, kita mendalami ataupun berbagi apa yang dirasakan oleh masyarakat Temajuk di perbatasan ini. Kalaupun ada yang kurang, barang kali ini akan menjadi satu catatan yang bisa kita bawa dan kita kaji dibidang pendidikan di lembaga kampus dan mungkin untuk menjadi masukkan untuk pemerintah daerah, kabupaten, maupun provinsi”.

Alfian pun berharap kepada mahasiswa agar bisa menjalankan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya. “Harapan kami, adik adik semua dapat menjalankan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Kami doakan semoga tetap dalam keadaan sehat untuk melaksanakan kegiatan ini dan tujuan tersasar dari kegiatan ini dapat dicapai”. katanya.

Pembukaan kegiatan ini juga dihadiri staf ahli dari Bupati Sambas beserta rombongan. Yusran selaku staf ahli Bupati Sambas menyambut baik sekaligus mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Pemerintah Kabupaten Sambas menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Hal ini merupakan suatu implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya ialah pengabdian kepada masyarakat. Inilah saatnya adik-adik untuk mengabdikan diri, yang mana selama ini berbicara soal teori dan buku dibangku kuliah. Saat ini adik-adik mengimplementasikan dalam mengabdi kepada masyarakat ini. Mudah mudahan harapan kita dengan hadirnya adik adik di desa temajuk atau perbatasan ini dapat mambawa dampak positif bagi lingkungan masyarakat sekitarnya”. ucapnya.

Khairul Tamam, Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak juga berkomentar mengenai kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk pengaplikasian dari apa yang sudah didapatkan dari organisasi dikampus. “Mengenai kegiatan bakti sosial ini dengan tema berbagi dan menyapa perbatasan pada hakikatnya bahwa Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN Pontianak sedang menyelenggaran Tri Dharma dari kampus seluruh Indonesia yaitu pengabdian kepada masyarakat. Kita tidak lupa juga membawa visi misi kampus IAIN Pontianak ini dan kita aplikasikan kepada masyarakat desa temajuk ini. Harapan kedepan, selain kita memberikan edukasi, mereka juga dapat melanjutkan pendidikannya ke tiga kampus. Ada kampus IAIN Pontianak, POLTESA, dan IAIS Sambas” pungkasnya.

Penulis: Farli Afif
Editor: Aspari Ismail