ILIM Kunjungi IAIN Pontianak dan Berbagi tentang Ilmu Falak

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Institut Latihan Islam Malaysia (ILIM) berkunjung ke IAIN Pontianak. ILIM merupakan lembaga yang menyelenggarakan pelatihan terkait Agama Islam di Malaysia di bawah naungan JAKIM atau Jabatan Kerajaan Islam Malaysia.

Kunjungan ini disambut oleh Dekan Fakultas Syariah, Dr. Muhammad Hasan, S.Ag, M.Ag. beserta dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, Selasa (24/9) di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud.

Hadir dalam lawatannya ke IAIN Pontianak, dari ILIM yakni Fadlul Hadi dan Abdul Hadi Bin Abdul Razak yang berbagi pengalaman dan sharing informasi bersama Mahasiswa FASYA mengenai perkembangan Ilmu Falak di Malaysia.

Dalam sambutannya Fadlul Hadi sebagai Pelatih dalam Bidang Ilmu Falak menyampaikan bahwa di Malaysia terdapat sekitar 30 “Balai Cerap” atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Pusat Pengamatan Hilal.

Fadlul Hadi juga menyampaikan, selain mengunjungi IAIN Pontianak, kedatangan mereka ke Pontianak juga dalam rangka mengamati fenomena kulminasi matahari di tugu Khatulistiwa yang terjadi pada tanggal 23 September 2019 tempo hari.

Ia berharap kajian Falak antara IAIN Pontianak sebagai Perguruam Tinggi dan ILIM dapat terus terjalin, mengingat di Pontianak Setiap dua tahun sekali terjadi Kulminasi yakni pada tanggal 21 Maret dan 23 September.

Dekan FASYA Dr. Hasan, M.Ag juga menyambut baik dan merasa senang atas lawatan Tim dari ILIM ini, karena merupakan suatu kehormatan bagi IAIN Pontianak, mengingat kampus IAIN Pontianak ini merupakan kampus yang berada di garis equator, yakni garis lintang Nol Derajat.

Dengan begitu kedepan kampus IAIN Pontianak bisa menjadi penyelenggara pertemuan Ahli Falak Nusantara, Asia Tenggara bahkan pertemuan International yang lebih luas lagi.

Dalam sambutanya Dr. Hasan juga menyampaikan bahwa pada Fakultas Syariah MK. Ilmu Falak merupakan Mata Kuliah Wajib, sehingga kedepan jika para alumni FASYA ada yang menjadi Hakim akan diminta melakukan sumpah dalam pelaksanaan rukyatul hilal maupun kegiatan terkait dengan itu.

Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Bina Mahasiswa, Usung Program FUAD Mengaji

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id) — Pembukaan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Mengaji IAIN Pontianak yang dihadiri oleh Wakil Rektor III, seluruh unsur pimpinan di FUAD, beberapa dosen FUAD, dan instruktur dalam kegiatan FUAD Mengaji ini berlangsung hikmat di Aula Syaikh Abdul Rani Machmud, Jum’at 20/9.

Acara dimulai dengan lantunan merdu ayat suci al-Qur’an yang semakin menambah damai suasana dan dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Ismail Ruslan, M.Si, selaku Dekan FUAD dan Dr. Abdul Mukti, M.A. selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak serta materi dari Dr. Harjani Hefni, Lc. M.A selaku Wakil Dekan FUAD Bidang Akademik.

Dalam sambutannya Dr. Ismail Ruslan, M.Si, menyampaikan “Ada kegiatan yang dilaksanakan bersama untuk mahasiswa baru, yang pertama adalah FUAD Mengaji terdiri dari 3 program studi. Kemudian ada lagi 3 program studi yang lain melaksanakan kegiatan Literasi dipimpin oleh Bapak Dr. Yusriadi. Semester depan ini akan ditukar, adik-adik yang mengikuti FUAD Mengaji akan mengikuti Literasi dan yang Literasi akan mengikuti FUAD Mengaji,” ujarnya.

“Kegiatan FUAD Mengaji ini adalah implementasi dari motto FUAD untuk mendukung akhlakul karimah bagi mahasiswa IAIN Pontianak. Ini juga sebagai tanggungjawab kami sebagai pimpinan FUAD hari ini karena menerima amanah dari orangtua mahasiswa. Orangtua Anda menitipkan kepada IAIN Pontianak untuk memperoleh ilmu agama dan memiliki pengetahuan ilmu agama yang baik serta memiliki karakter, perilaku yang baik pula. Oleh karena itu salah satu kegiatan membina mahasiswa, kami wujudkan dalam program yang diberi nama dengan “FUAD Mengaji”. Hari ini seluruh pimpinan FUAD berkomitmen lulusan FUAD tidak ada lagi yang tidak bisa mengaji. Maka bagi yang tidak lulus disemester ini kita wajibkan untuk mengikuti FUAD Mengaji di semester depan. Bahkan tidak ada sarjana FUAD nanti yang tidak bisa mengaji. Jadi proposal boleh kita acc jika sudah lulus mengaji. Oleh karena itu kita ketat soal ini karena menyangkut nama baik institut dan FUAD. Kami berpesan ikutilah kegiatan secara serius. Karena bagi yang lulus akan diberikan sertifikat kelulusan sebagai syarat mengajukan proposal/skripsi, ” tambah Dekan FUAD.

Sementara itu Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Abdul Mukti, M.A., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan suatu terobosan bagi mahasiswa baru yang belum pernah ada sebelumnya. Ini merupakan suatu kegiatan yang sangat inovatif dan berguna terutama bagi mahasiswa. Beliau mendengar dari lingkungan FUAD yaitu ada semacam kegelisahan yang muncul terutama dari kalangan masyarakat yang menyatakan bahwa alumni IAIN ada yang tidak bisa mengaji.

“Karena itu untuk menjawab kegelisahan masyarakat mulai tahun ini terutama mahasiswa baru harus sudah sejak dini dibuatkan program untuk menjawab pertanyaan masyarakat tersebut,” ujarnya.

Sebelum kegiatan pembukaan ini berlangsung mahasiswa baru telah dites dan dipetakan. Mereka ditempatkan dikelas mahir, sedang, atau dasar sesuai kemampuan masing-masing. Adapun kegiatan FUAD Mengaji ini akan dilaksanakan selama satu semester pada setiap hari Jum’at. Tiga pekan pertama dari setiap bulan mahasiswa akan dibina dikelas masing-masing. Sedangkan pada pekan keempat seluruh mahasiswa akan digabungkan untuk mengikuti materi tambahan seperti character building yang bertujuan untuk membantu pembangunan karakter khususnya bagi mahasiswa.

Penulis: Retno Rantri
Editor: Aspari Ismail




PPID IAIN Pontianak Serahkan Penilaian Mandiri ke Komisi Informasi Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id) Komisi Informasi Kalimantan Barat kembali menggelar event Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik Kalimantan Barat tahun 2019. Terdapat 152 Badan Publik di Kalbar yang akan dinilai dengan 8 kategori, diantaranya kategori Perguruan Tinggi.

“Alhamdulillah. Berkat dukungan dan kerjasama semua elemen kampus, kita dapat menyelesaikan pengisian Self Asessment Questionnaire atau penilaian mandiri atas kuisioner yang telah ditentukan oleh Komisi Informasi. Semua data yang diperlukan sudah kita upload dan umumkan di website ppid.iainptk.ac.id. Sesuai jadwal, kita telah menyerahkan form isian penilaian mandiri tersebut ke Komisi Informasi” terang Aspari Ismail, PPID IAIN Pontianak di Kantor Komisi Informasi Kalbar, Jum’at (20/9) sore.

“Kita optimis untuk menjadi yang terbaik dalam ajang penilaian Keterbukaan Informasi tahun ini. Karena kita sudah meningkatkan kualitas layanan informasi yang begitu drastis dari tahun sebelumnya. Sekarang mahasiswa dan masyarakat sebagai pengguna layanan di IAIN Pontianak, lebih dipermudah dengan adanya PPID IAIN Pontianak. Pengguna layanan Publik bisa mengakses website ppid.iainptk.ac.id atau melalui media sosial PPID IAIN Pontianak: Twitter (ppidiainpontianak / @ppidiainptk), facebook (Ppid Iain Pontianak) dan Instagram (ppid_iainpontianak) serta email ppid@iainptk.ac.id” jelasnya bersemangat.

“Tahun 2017 IAIN Pontianak meraih peringkat ke-3 keterbukaan informasi publik. Sedangkan di tahun 2018 IAIN Pontianak meraih Penghargaan dari Komisi Informasi sebagai Badan Publik yang Informatif. Tahun 2019 ini terdapat beberapa terobosan inovasi dalam penilaian diantaranya: pengembangan website, media sosial, layanan berbasis mobile PPID dan pusat layanan informasi di gedung rektorat lantai dasar” paparnya.

“Ikhtiar maksimal sudah kita tunaikan. Kami mendapatkan dukungan pimpinan yang sangat luar biasa. Kami juga telah berguru ke beberapa instansi yang telah meraih peringkat terbaik nasional. Kami telah melakukan pembenahan terkait kekurangan-kekurangan pada tahun sebelumnya. Kami mohon doa kepada semua sivitas akademika IAIN Pontianak semoga IAIN Pontianak mendapatkan peringkat yang terbaik tahun ini” kata Kasubbag Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga IAIN Pontianak itu penuh harap.

Semua kerja keras ini guna menjalankan amanat dari UU Nomor 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Adanya PPID IAIN Pontianak, akan membantu banyak orang untuk mengetahui tentang IAIN Pontianak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Menuju UIN, Rektor: Kita Akan Buka 40 Persen Fakultas Umum

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Seluruh sivitas akademika IAIN Pontianak memadati Aula Syeikh Abdurrani Mahmud dalam agenda pembinaan pegawai IAIN Pontianak. Agenda tersebut berlangsung pada hari Kamis (19/09/) pukul 09.00 WIB.

Dr. Syarif selaku Rektor IAIN Pontianak secara langsung memberikan sambutan sekaligus arahan kepada seluruh pegawai yang hadir. Terdapat beberapa hal yang disampaikan terkait keberlangsungan dalam membangun IAIN Pontianak baik infrastuktur maupun SDM nya.

Ditengah agenda tersebut, Dr Syarif, MA mengatakan bahwa ia akan memprioritaskan pendidikan keislaman dengan persentase 60 persen untuk pembelajaran tentang keislaman dan 40 persen difokuskan untuk pembelajaran umum.

“Maka saya berjanji, itu yang akan saya tuangkan dalam fakta integritas nanti pada saat kita akan berubah dari IAIN ke UIN bahwa kita hanya akan membuka 40 persen fakultas-fakultas umum,ini juga yang mendasari kita. Maksimal itu semester depan kita terapkan tentang standarisasi kurikulum. Semua fakultas.” tegasnya.

Dalam beberapa poin penyampaiannya, Dr. Syarif, MA memfokuskan pembicaraanya kepada peran strategis yang dimiliki oleh kampus IAIN Pontianak. Ia pun dengan tegasnya mengajak seluruh pegawai di lingkungan IAIN Pontianak untuk bekerja keras dalam memenuhi keinginan masyarakat.

“Riset nasional mendapatkan fakta bahwa yang masuk ke PTKIN itu berarti ghirohnya orang tua. Mahasiswa yang masuk ke PTKIN itu 80 sampai 85 persen itu berasal dari SMA dan SMK. Inilah strategisnya kita IAIN, artinya 1.785 mahasiswa tahun ini yang masuk kalo dihitung rata-rata di nasional itu 80 persennya dari SMA. Dimana peran kita? peran strategis kita itu mengembalikan memenuhi keinginan stakeholder utama kita yaitu masyarakat untuk anaknya kita berikan penambalan-penambalan dari kekurangan itu. Oleh karena itu, saya bukan ngotot. Tapi bagaimana kita berikhtiar keras tentang pelaksanaa SK Dirjen menyangkut 2 semester maba itu mesti disantrikan dengan ma’had.” pungkasnya.

Penulis: Farli Afif
Editor: Aspari Ismail




Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Gelar kegiatan Meet & Greet MD ke III

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah (HMPS MADA), Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak kembali menggelar kegiatan Meet & Greet untuk yang ketiga kalinya. Kali ini kegiatan Meet & Greet Manajemen Dakwah dikemas dengan konsep yang berbeda. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut, yaitu Sabtu-Ahad ,21-22 September 2019.

Nurhalima Tussa’diah selaku ketua HMPS MADA menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan sebagai Pengenalan Program Studi Manajamen Dakwah kepada mahasiswa baru serta sebagai wadah silaturahmi antara dosen, alumni, dan seluruh mahasiswa. Kegiatan dikemas dengan kreatif dalam bentuk seminar serta menampilkan berbagai macam karya mahasiswa. Untuk Kegiatan Seminar Meet & Greet MD ini menghadirkan 2 pemateri dosen yang berasal dari Program Studi Manajemen Dakwah yaitu Dr. Cucu, M.Ag dan Raziki Waldan, MM.

Dr. Cucu, M.Ag selaku pemateri pertama menjelaskan bahwa pentingnya peran mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah dalam problematika millenial. Sedangkan Raziki Waldan, MM selaku pemateri kedua lebih menekankan bahwa Program Studi Manajemen Dakwah merupakan Program Studi yang kompeten dan memiliki peluang lulusan bervariasi diantaranya menjadi enterpreneur, event organizer, Manajemen ZISAW, Manajemen Haji dan Umroh, Manajemen Masjid, dan masih banyak lagi. Sayangnya, Hal tersebut belum banyak diketahui oleh mahasiswa baru maupun masyarakat umum, oleh karenanya kegiatan ini menjadi wadah informasi mengenai betapa pentingnya Program Studi Manajemen Dakwah bagi masyarakat.

Yogi Ramadandi selaku Ketua Panitia Meet and Greet Manajemen Dakwah 2019 mengatakan “Kegiatan Meet and Greet Manajemen Dakwah ini memang selalu dilakukan disetiap tahunnya selama 3 tahun berturut-turut ini. Dengan kegiatan ini, mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah lebih dapat mengenal program studinya secara baik dan benar serta agar mahasiswa tidak merasa bahwa dirinya telah salah masuk program studi. Harapannya, mahasiswa lebih dapat menempatkan diri nanti setelah lulus/selesai dari bangku perkuliahan ini.” terangnya.

Kegiatan tersebut dilanjutkan pada hari Ahad berupa kegiatan Jalan Sehat Manajemen Dakwah yang diikuti oleh seluruh keluarga besar Program Studi Maanajemen Dakwah. Kegiatan jalan sehat dimulai dari Gazebo IAIN Pontianak menuju Masjid Raya Mujahidin.

Penulis: Halima
Editor: Aspari Ismail




10 CPNS IAIN Pontianak Ikuti Latsar

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Kepala Biro Administrasi,Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, didampingi Kepala Bagian Umum pada Biro AUAK Sumarman, S.Ag, memberikan arahan kepada 10 orang CPNS yang akan mengikuti kegiatan Latihan Dasar (Latsar) CPNS Kementerian Agama Tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 23 September s.d 13 Oktober 2019 di Shahida Inn Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Kerta Mukti No. 5 Cireunde Ciputat Tangerang Selatan.

Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si selaku Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak saat diwawancari di ruang kerjanya beliau mengatakan saya menyampaikan dari segi mental atau sikap yang harus disiapkan, sedangkan dari segi teknisi akan diarahkan Kabag Umum.

“Bersyukur kita semua yang hari ini diberikan kesempatan untuk menjadi ASN atau CPNS di IAIN Pontianak. Karena banyak orang diluar sana ingin menjadi ASN di IAIN Pontianak, tetapi belum bisa. Oleh karena itu, dalam rangka saling mengingatkan, kita harus mensyukuri apa yang telah kita terima hari ini” paparnya.

Selanjutnya Kepala Biro AUAK memberikan analogi syukur ke peserta latsar dengan bercerita, “Ada 4 orang yang masing-masing diberi kuda. Orang pertama, ketika diberi kuda ia pelihara dengan baik. Orang kedua, ia pelihara kuda itu dengan baik dan ia gunakan sebagai mana fungsi kuda. Orang ketiga, ia pelihara kuda dengan baik, dia gunakan dan ia bersilahturahmi ke orang yang memberinya kuda. Orang keempat, ia pelihara kuda dengan baik, ia gunakan dan ia berterima kasih kepada yang memberi kuda dan Tuhannya yang pencipta kuda dan orang yang memberi kuda tersebut” begitulah gambaran semestinya sikap terbaik kita sebagai CPNS, berterima kasih kepada Rektor, Menteri Agama dan Allah Swt,” ulasnya.

“Terakhir, Oleh karena itu, siapkan mental, bangun kerjasama dengan baik, laksanakan semua jadwal dan aturan latsar yang diberikan serta ikuti Latsar ini dengan baik dan usahakan memberikan yang terbaik dan nilai terbaik dalam membawa nama baik IAIN Pontianak”, tutupnya ramah.

Sumarman, S.Ag selaku Kepala Bagian Umum saat diwawancarai di ruang kerjanya mengatakan “Pertama, secara teknis untuk sampai ke lokasi kegiatan beliau menyampaikan secara detail ke peserta Latsar, karena memang tidak semua peserta pernah ke Jakarta. Kedua, diharapkan seluruh peserta melakukan yang terbaik, jangan sampai ada peserta melakukan hal yang tidak baik, karena beberapa tahun terakhir ini IAIN Pontianak sering menjadi peserta terbaik. Ketiga, terkait teknis pembiayaan. Kita (IAIN Pontianak) sudah ada MoU dengan Balai Diklat terkait Diklat atau Latsar. Dalam hal akomodasi, konsumsi, nara sumber dan sebagainya ditanggung Balai Diklat. Sedangkan transportasi pergi dan pulangnya ditanggung IAIN Pontianak. Oleh karena itu, peserta Latsar diharapkan menyesuaikan penggunaan tiket dengan keterbatasan dana yang ada, kelebihan bagasi akan ditanggung oleh peserta” jelasnya.

Kabag umum juga menjelaskan, “Peserta harus memanfaatkan semaksimal mungkin semua momen, kesempatan selama kegiatan yang ada, untuk silahturahmi, beradaptasi dengan semua peserta. Diharapkan dengan komunikasi yang baik, insha Allah akan banyak kemudahan yang didapat. Persiapkan apa-apa yang diminta, baik pakaian dan sebagainya selama kegiatan dan semaksimal mungkin menjadikan dirinya bermanfaat. Terakhir, bagi siapa yang keberatan atau berhalangan karena sakit atau hamil, masih ada waktu 1 minggu untuk mengajukan pengunduran diri dan akan diganti dengan yang lain, jangan sudah hari H nya baru mau mengajukan, karena jika sudah hari H apapun kendala, ya harus tetap diikuti” pungkasnya.

Penugasan 10 CPNS IAIN Pontianak mengikuti Latsar ini merupakan tindaklanjut dari surat Ketua Balai Diklat Keagamaan Nomor: P. 3239/Bdl.04/1/KP.02.1./09/2019 tanggal 12 September 2019 perihal: Panggilan Peserta Latihan Dasar CPNS.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Kepala Biro AUAK Serahkan SK Kenaikan Pangkat kepada 7 ASN IAIN Pontianak

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id). Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, didampingi Kepala Satuan Pengawas Internal Dr. Fauziah, MM dan Kepala Bagian Umum pada Biro AUAK Sumarman, S.Ag, menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat (KP) kepada 7 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) IAIN Pontianak, di ruang Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Rabu (18 /9).

Sebanyak 7 ASN IAIN Pontianak menghadiri undangan kepala Biro AUAK untuk menerima SK Kenaikan Pangkat yang dirangkai dengan pembinaan pegawai tersebut. Adapun nama ASN yang menerima SK tersebut adalah: Rahmida, S.Ag, Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan FUAD; Muslim Fikri, S.Kom.I Pengelola Data Anggaran dan Perbendaharaan; Riduansyah, S.H.I, Pengelola Administrasi dan Dokumentasi; Reka Kurniawati, SE, Bendahara; Syakirin, S.H.I Pengelola BMN; Samsi, Pengelola BMN; dan Suparmanto, Pengawas Kebersihan dan Keamanan.

Dalam kesempatan ini, selaku moderator Kepala Bagian Umum mempersilahkan Kepala Satuan Pengawas Internal Dr. Fauziah, MM memberikan pengarahan kepada 7 ASN yang menerima SK Kenaikan Pangkat. Dalam pengarahan dan pembinaannya ia mengatakan “Dengan kenaikan pangkat ini, maka target sasaran kinerja pegawai (SKP) Bapak/Ibu harus tinggi. Kinerja juga harus ditingkatkan, peningkatan kedisiplinan yang juga menjadi perhatian. Bekerjalah sesuai regulasi” paparnya bersemangat.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan “Kita bekerja harus memberikan keteladanan, tidak mencontoh hal yang negatif dan tentu mewujudkan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung jawab dan Keteladanan dengan beliau paparkan masing-masing contoh dari 5 nilai budaya kerja dimaksud” terangnya dengan senyuman.

Kepala Biro AUAK dikesempatan yang sama menuturkan bahwa “Disamping kenaikan pangkat Bapak dan Ibu, ada tugas yang menanti untuk selalu ditingkatkan, meniru kerja-kerja yang baik. Oleh karena itu, bangun kerja sama dalam bekerja untuk selalu bersinergi. Jangan lupa bekerja berdasarkan peraturan, artinya dalam bekerja kita harus senantiasa mengupdate peraturan, karena sistem kerja kita berbasis peraturan atau regulasi, tentu juga dengan tetap mengindahkan kebijakan yang ada” tegasnya.

“Tidak kalah pentingnya adalah bangun Komitmen vertikal yakni komitmen langit misalnya senantiasa mensyukuri apa yang telah Allah berikan. Dilaksanakan berbagi atau menyebut-menyebut apa yang telah kita dapat dan untuk terus meningkatkan kinerja” pungkasnya menasihati.

Kepala Bagian Umum, Sumarman, S.Ag juga memberikan pengarahan dan pembinaan, ia mengatakan saya disini hanya menyimpulkan dari pengarahan kepala SPI dan Kabiro “Kita harus bekerja dengan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) karena memang dunia kerja kita sekarang menuntut kita untuk terus melakukan yang terbaik dan bahkan termasuk sistem kerjanya juga mengalami perubahan” paparnya.

“Kegiatan penyerahan SK kenaikan pangkat ini untuk menegaskan wujud reward dari pemerintah, kepada siapa saja yang layak untuk mendapatkannya. Karena memang, reward pemerintah selalu sasarannya adalah kenaikan gaji berkala. Oleh karena itu, tingkatkan terus kinerja, karena pemerintah juga tidak segan-segan untuk memberikan punishment atau hukuman bagi yang melanggar, karena yang naik pangkat juga terikat dengan hak dan kewajibannya” tutupnya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Lulusan Fakultas Syariah Menggenggam Dunia

PONTIANAK (iainptk.ac.id)– Fakultas Syariah IAIN Pontianak, dengan bangga menyelenggarakan Stadium General kepada ratusan mahasiswa baru. Kegiatan yang bertema “Mahasiswa Syariah Menggenggam Dunia” ini, dilaksanakan di Aula Syekh Abdulrani Mahmud, pada hari Jumat (6/9) pagi hingga sore. Mahasiswa baru yang telah memilih Fakultas Syariah akan mendapatkan materi penguatan untuk menjadi lulusan yang profesional.

Dr. Firdaus Achmad, M.Hum yang menjadi Plh Rektor pada kesempatan yang berbahagia ini menyampaikan kepada mahasiswa baru “Saya selalu mengingatkan kepada diri saya, bahwa hidup itu adalah pilihan dan pilihan itu kita yang menentukan. Jadi, jika Anda memang ingin lulusnya di Fakutas Syariah lanjutkan niat itu. Jika anda lulusnya di Fakultas Syariah ini terpaksa maka lakukan pergeseran niat. Jika Anda dibuang ke Fakultas Syariah katakan kepada mereka, Anda akan menyesal.”

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga ini meneruskan “Ruh dari Fakultas Syariah itu adalah persoalan hukum. Hukum adalah temali yang bisa menyelamatkan orang dari satu strata kehidupan menuju ke strata pengharapan. Orang tidak bisa hidup tanpa hukum. Inilah peran mahasiswa Fakultas Syariah. Orang tidak bisa dibiarkan hidup seperti binatang, tetapi orang membutuhkan aturan dan itu adanya di Fakultas Syariah. Karena sampai puncaknya manusia itu membutuhkan rasa aman, dan rasa aman itu ditawarkan oleh Anda orang-orang Fakultas Syariah dalam bentuk aturan.” paparnya.

Dekan Fakultas Syariah, Dr. Muhammad Hasan, menguatkan niat mahasiswa “Kami sudah mempersiapkan dua pembicara handal, pertama Bapak Elik Murtopo, S.H., M.H., dari Pengadilan Tinggi, beliau adalah Hakim AD HOC Tipikor Tingkat Banding. Pemateri kita yang kedua Bapak Drs. Maslihan Saifurrozi, M.H., beliau sebagai Ketua Tinggi Pengadilan Agama. Saya yakin setelah narasumber menjelaskan, mahasiswa akan memiliki kebanggaan yang tinggi akan Fakultas Syariah dan lulusannya.” katanya.

Elik Murtopo, S.H., M.H., selaku narasumber menyampaikan tentang prospek Sarjana Hukum di Era Globalisasi “Perubahan gelar bagi lulusan Fakultas Syariah menjadi Sarjana Hukum mi(S.H), tentu memberikan peluang yang lebih besar bagi penyandang gelar tersebut, untuk dapat menjadi profesi hukum. Sarjana Hukum adalah orang yang telah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum/Fakultas Syariah. Sarjana Hukum juga dianggap sebagai seorang ahli yang memahami semua hukum, baik dari segi teori maupun penerapannya. Sarjana Hukum juga mempunyai peluang untuk menjadi jaksa, pengacara, hakim, konsultan hukum, notaris dan seterusnya apabila syarat-syarat yang telah ditentukan sudah terpenuhi.” jelasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




B.J. Habibie Wafat, IAIN Pontianak Gelar Sholat Ghaib

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– Indonesia berduka. Presiden ke-3 Republik Indonesia, Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia di usia 83 tahun, Rabu (11/9) malam di Jakarta.

Banyak ucapan belasungkawa untuk tokoh yang terkenal dengan kecerdasan dan keshalehannya itu. Bendera setengah tiang dinaikkan. Berbagai masjid juga menggelar sholat Ghaib untuk mendoakan kepergiaannya.

Begitu juga yang dilakukan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Setelah sholat Zuhur. Pada Kamis (12/9) di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud. Ratusan jamaah yang terdiri dari dosen, tanaga kependidikan dan mahasiswa, melaksanakan sholat ghaib untuk almarhum B.J. Habibie.

Sholat ghaib yang diimami oleh H. Dulhadi, M.Pd berlangsung dengan hikmad. Selepas sholat, jamaah duduk kembali dan mendengarkan tausiyah dari sang imam.

“Bersyukur kita telah melaksanakan sholat jenazah yang ditujukan kepada almarhum B.J. Habibie. Mudah mudahan doa kita diijabah oleh Allah Swt. Pak B.J. Habibi yang kita kenal selain seorang presiden, beliau juga seorang yang dikenal dalam dua hal. Pertama beliau dikenal sebagai Bapak Reformasi dan kedua dikenal sebagai Bapak Tekhnologi.” tuturnya.

Dihadapan jamaah, H. Dulhadi, M.Pd juga menceritakan “Sebagai Bapak Reformasi karena beliau presiden pertama yang menjabat pada era reformasi. Kemudian dikenal juga sebagai Bapak Tekhnologi karena beliau pernah menjadi Menteri Riset dan Tekhnologi selama 4 periode berturut-turut. Disamping itu juga prestasinya membuat teknologi pesawat terbang. Ini inti yang ingin saya sampaikan satu prinsip hidup beliau. Tekuni pada satu bidang, sesuai dengan bakat, talenta yang ada pada diri kita. Kalau kita berdasarkan itu akan mencapai puncaknya.” paparnya.

“Adik-adik mahasiswa jangan sampai masuk ke IAIN Pontianak ini salah pilih program studi. Contoh ada mahasiswa bakatnya olahraga tinju, masuk Tarbiyah. Alhamdulillah diangkat jadi guru. Kerjenya apa?, bukan mengajar tapi ninju muridnya, memukul murid. Dia salurkan bakatnya di sekolah. Padahal bukan disitu penyaluran bakat. Jadi, tanya pada diri sendiri aku ini bakatnya apa? tetapi kalau sesuai lanjutkan dan belajar dengan maksimal. Mudah – mudahan semangat dari beliau terus kita terapkan, walaupun beliau sudah berpulang ke Rahmatullah. Semangatnya untuk menguasai ilmu dan tekhnologi terus mengalir dalam generasi sekarang ini” tutupnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Keterbukaan Informasi Publik Kalbar Award 2019, PPID IAIN Pontianak Berguru ke Sang Juara

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) IAIN Pontianak, Aspari Ismail, beserta staf Humas IAIN Pontianak, Bambang Eko Priyanto, melakukan koordinasi dan konsultasi ke Universitas Tanjungpura, PPID Kantor Gubernur Kalbar dan Kantor Walikota Pontianak. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk berguru tentang pengelolalan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi pada Selasa, (11/9) pagi hingga sore.

Ketiga Instansi tersebut adalah instansi yang tahun 2017-2018 memperoleh juara 1 dalam penilaian Keterbukaan Informasi publik yang digagas oleh Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat. IAIN Pontianak pernah memperoleh peringkat tiga pada tahun 2017 dan peringkat lima pada tahun 2018.

Aspari Ismail mengatakan “Tahun ini kita harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Kita akan mempersiapkan diri secara maksimal. Kita juga harus belajar dengan para juara. Oleh sebab itulah kita memilih tiga instansi tersebut.” ujar lelaki yang juga diamanahi sebagai Kasubbag Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga IAIN Pontianak.

“Kunjungan pertama di kampus Untan, yang telah memperoleh peringkat pertama dua tahun terakhir. Disana kami bertemu dengan Kasubbag Humas, Kasturi, S.Ip yang memiliki delapan staf Humas. Beliau juga menceritakan pengalamannya hingga bisa menjadi juara dalam hal keterbukaan Informasi. Dukungan dari segenap elemen kampus menjadi salah satu penyebabnya, karena data yang kami butuhkan bisa kami dapatkan secara cepat” terangnya.

Untuk memperkaya informasi, kami melanjutkan ke PPID Kantor Gubernur Kalimantan Barat, di sana kami bertemu dengan Kasubbag Penyaringan Informasi, Uslan,MM. Beliau sebagai salah satu tim penilai Keterbukaan Informasi tahun lalu. Pada kesempatan ini Kasubbag THR menanyakan apa kekurangan IAIN Pontianak tahun lalu untuk dapat diperbaiki tahun ini. Uslan menjelaskan beberapa data ada yang kosong, itu yang harus diisi tahun ini. IAIN Pontianak sudah baik namun kampus yang lain juga memperbaiki diri untuk lebih baik. Jadi kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sore harinya kami melanjutkan ke Kantor Walikota Pontianak, disana kami disambut oleh Kasi Pengumpulan dan Analisa Data Ekonomi Pembangunan, Fahmi Kurnia Hidayar, SE yang mengurusi PPID Pemerintah Kota Pontianak. Beliau dan timnya juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang Pemeringkatan Badan Publik se-Kalimantan Barat. Ia memberikan wejangan tentang trik untuk menjadi juara yang bisa IAIN Pontianak terapkan.

Selanjutnya kami juga melakukan koordinasi dan konsultasi kepada Ketua Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat pada Kamis (12/9) pagi. Di kesempatan itu juga dibahas terkait UU Nomor 14 tahun 2018 tentang Keterbukaan Informaasi Publik. “Substansi dari Pemeringkatan ini adalah supaya Badan Publik punya komitmen untuk memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat yang dikelola oleh Badan Publik” tegasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail