Bersaing dengan Doktor, Mahasiswa IAIN Pontianak Lolos Riset dan Kajian Pemikiran Tokoh Nasional Pemuda

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– Kabar gembira menyelimuti Kampus IAIN Pontianak. Beragam prestasi terus dicapai oleh institusi, mahasiswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan. Saat ini Bibi Suprianto, mahasiswa IAIN Pontianak Prodi Pendidikan Agama Islam mengharumkan nama IAIN Pontianak di tingkat nasional. Ia terpilih dari 50 peserta yang lolos karya tulisnya di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam Kompetisi Riset dan Kajian Pemikiran Tokoh Nasional Pemuda.

“Acara ini banyak dosen muda dari UIN Surabaya, Universitas Borneo Tarakan dan bahkan rata-rata sudah S2 dan juga ada yang Doktor. Orangnya masih muda-muda semua.” ungkap pemuda yang belum lama ini menyelesaikan skripsinya dan tercatat sebagai mahasiswa tercepat di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

“Saya mendapatkan informasi tentang kegiatan Kajian dan Riset yang diadakan Kemenpora, melalui share pamplet yang di share di grup WA Klub Riset IAIN Pontianak. Saya tertarik mengikuti karya tulis ilmiah tersebut dikarenakan Kemenpora memberikan tiket pesawat pulang pergi, biaya penginapan hingga uang saku, bagi peserta yang lolos seleksi Essay Kemenpora. Alhamdulillah saya bisa lolos dan masuk diantaranya 50 peserta se-Indonesia. Kesempatan ini sungguh sangat berharga bagi saya” ujar lelaki yang berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu Kecamatan Suhaid itu menceritakan proses awal mengikuti kegiatan tersebut.

Anak pertama dari empat bersaudara ini juga menyebutkan judul penelitian yang diangkatnya dalam riset adalah “Abdurrahman Baswedan Sang Perintis Kemerdekaan Indonesia”. Bibi juga menjelaskan alasannya memilih tokoh Abdurrahman Baswedan “Karena beliau merupakan tokoh muda pahlawan nasional yang mampu mempersatukan perbedaan antara Arab dan Non Arab yang ada di Indonesia agar Indonesia tidak berpecah belah” jelasnya.

Mulai dari tanggal 10 hingga 13 September 2019, Bibi akan mengikurti kegiatan ini. Bibi yang memiliki hobi menulis, membaca dan berolaraga ini akan menginap di Hotel Milenium Jakarta selama kegiatan.

Bibi juga mengutarakan perasaannya saat mengikuti kegiatan nasional ini “Karena sudah dibiayai pesawat, penginapan di hotel Milenium bintang 4 dan uang saku, saya sudah bahagia. Namun sungguh sangat istimewa sekali apalagi riset yang saya buat ini bisa diterbitkan menjadi buku nantinya dan kalau saya terpilih menjadi 10 orang terbaik akan mendapatkan penghargaan peserta terbaik. Sungguh ini adalah keberuntungan menurut saya.” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Lepas 29 Mahasiswa PPL ke Pusat Studi al-Qur’an Jakarta, Rektor: Prodi IAT Disiapkan Mencetak Ulama

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA melepas 29 mahasiswa Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) semester VII, untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta di Ruang Pertemuan Gedung Tower C, pada Selasa (10/9).

Mahasiswa IAT itu akan belajar sekaligus praktik selama 15 hari, dari tanggal 16 s.d 30 September 2019. Mahasiswa akan dibimbimbing oleh Buhori,M.Pd yang merupakan Ketua Prodi IAT. Selain itu yang menjadi Dosen Pamong adalah Direktur program PSQ Jakarta, Zayadi, M.Pd.

Ketua Prodi IAT menyampaikan “Kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk memberikan keterampilan dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam bidang al-quran dan tafsir. Salah satu profil lulusan mahasiswa IAT yang dicanangkan adalah sebagai penafsir pemula, dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk mampu menguasai berbagai teori dan pemikiran yang berkembang di bidang Ilmu al-Qur’an dan Tafsir serta mampu mengorelasikan dengan kajian-kajian kekinian.”terangnya.

“Oleh sebab itu, dengan melakukan PPL ke Pusat Studi al-quran diharapkan para mahasiswa akan dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang keilmuan al-quran dan tafsir di Lembaga asuhan Prof. Quraish Shihab ini. Mereka akan digembleng langsung oleh penafsir-penafsir ternama di Indonesia. Melihat hal itu, kegiatan PPL untuk mahasiswa IAT ini, sejatinya bukan berupa pengalaman lapangan, akan tetapi lebih mengarah pada pengayaan lapangan.” tambahnya.

Kaprodi sekaligus dosen Bahasa Arab ini melanjutkan, “Kegiatan PPL ke PSQ ini merupakan salah satu bentuk dari kerja sama antar kedua lembaga yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pada kegiatan ini mahasiswa akan dilatih oleh para mufassir Indonesia, dan mahasiswa juga akan diasah kemampuannya untuk menulis artikel-artikel ilmiah menyangkut al-quran dan tafsir. Tulisan-tulisan itu nantinya akan dimuat di jurnal-jurnal ilmiah dan sebagian akan dicetak menjadi buku.” tuturnya.

“Tahun depan, prodi IAT akan bekerja sama juga dengan Pusat Kajian Hadis (PKH) di bawah asuhan Dr.Lutfi Fathullah, sehingga mahasiswa IAT kedepan juga akan ditempatkan PPL di sana. Dengan dipilihnya lembaga-lembaga keahlian ini, nantinya diharapkan menjadi salah satu penunjang keterampilan mahasiswa, serta sertifikat keahlian mereka dapat dijadikan dasar dalam mengeluarkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).” pungkasnya bersemangat.

Rektor IAIN Pontianak dalam sambutannya, menegaskan bahwa “Saat ini Perguruan Tinggi Islam dituntut untuk mampu melahirkan para ulama, dan cendikiawan Islam. Di IAIN Pontianak, terdapat tiga prodi yang tersebar di 3 Fakultas, yang menjadi ikon untuk melahirkan ulama-ulama yang mumpuni. Namun prodi IAT dianggap yang paling mampu dan layak untuk mencetak para ulama yang mumpuni” ungkapnya.

Rektor Syarif juga menegaskan, mahasiswa IAT seharusnya juga pro aktif dan mampu memberikan solusi dalam setiap mengatasi persoalan-persoalan kekinian. Beliau mencontohkan pada kasus yang sedang booming, terkait mencuatnya isu milku al-yamin, tema ini merupakan wilayah kajian IAT, sehingga seyogyanya mahasiswa IAT mampu memberikan tanggapan dan pencerahan yang akurat. Bahkan kalau bisa ada skripsi IAT yang mampu “meruntuhkan” disertasi tersebut.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Raih Peringkat 2 LPJ Bendahara dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id). IAIN Pontianak terpilih sebagai Satker Peringkat Kedua Terbaik dalam Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bendahara dan Rekonsiliasi Laporan

Keuangan yang diselenggaran oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pontianak.

Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si didampingi Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, M.Pd mewakili Rektor IAIN Pontianak menerima penghargaan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) atau tepatnya di aula Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (29/8).

Dalam rangka evaluasi Kinerja Pelaksanaan anggaran semester I tahun 2019. KPPN Pontianak mengundang Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran dalam rapat Koordinasi dengan tiga acara : Pertama Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Anggaran semester I tahun 2019. Kedua, Pengenalan SAKTI. Ketiga, Penyerahan Piagam Penghargaan Kepada Satker Terbaik.

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si saat diwawancarai di ruang kerjanya mengatakan “Alhamdulillah, IAIN Pontianak membanggakan. Sudah baik dan jika dibandingkan dengan satker lain yang ada terkait penghargaan ini. Namun, kita tidak boleh merasa puas. Pertama, kita belum rangking terbaik pertama. Kedua, masih harus ada banyak peningkatan yang perlu dilakukan” imbuhnya dengan senyuman.

Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Suhaimi, M.Pd mengatakan “IAIN Pontianak dipilih sebagai peringkat kedua terbaik Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bendahara dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan. Ini sangat membanggakan. Karena hampir sejak STAIN Pontianak hingga ke IAIN Pontianak baru kali ini IAIN Pontianak mendapatkan prestasi luar biasa ini. Dimana kami bisa menyisihkan ratusan Satuan Kerja di bawah Satker KPPN Pontianak”, ucapnya bangga.

Ia melanjutkan “Oleh karena itu, kami mempunyai komitmen terutama bagian keuangan dan BMN terkhusus di semester II nanti kita berharap lebih baik lagi dan tentu target kita terbaik pertama. Ini obsesi dan semoga bisa tercapai. Tentu kami tidak bisa lakukan person atau sendiri melainkan kerja tim. Penghargaan yang sudah kami terima, sudah diserahkan ke bagian keuangan dan tim bendaharanya untuk menjadi penyemangat buat mereka. Komitmen kawan-kawan untuk bekerja secara profesional dengan tetap menjaga indikator-indikator dalam penilaian LPJ keuangan” pungkasnya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Membanggakan! Adi Mulyono Raih Peringkat I Diklat Analis Kepegawaian

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– Berita mengharumkan kembali menyebar di kampus IAIN Pontianak. Sebelumnya para mahasiswa IAIN Pontianak yang menorehkan prestasi, kini Kasubbag Organisasi dan Penyusunan Peraturan (OKPP) IAIN Pontianak, Adi Mulyono, mengukir prestasi dengan terpilih sebagai peserta terbaik peringkat 1 dalam kegiatan Pelatihan Jabatan Fungsional Rumpun Manajemen bagi Analis Kepegawaian yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Barat, pada tanggal 2-6 September 2019 dengan waktu 50 JPL.

Peserta kegiatan tersebut melibatkan analis kepegawaian jenjang keahlian dan ketrampilan dari SKPD propinsi, kabupaten dan kota dan beberapa instansi vertikal seperti IAIN Pontianak, Kemenkumham, Untan. Kegiatan itu bertujuan meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan kemampuan analis pegawai.

Adi Mulyono memaparkan, “Prestasi ini merupakan sesuatu yang mengejutkan. Pemilihan 3 peserta terbaik, tidak diinfokan dari awal kegiatan. Jadi semua peserta tidak ada target apapun. Pengumuman dan informasi disampaikan ketua panitia pada saat penutupan dengan indikator nilai pretes, post tes, keaktifan di kelas berdasarkan penilaian dari pendamping dan pemateri” terangnya.

“Analis kepegawaian adalah jabatan yang sangat strategis dalam pengembangan organisasi karena melaksanakan fungsi manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), sebagai penyiap bahan kebijakan oleh pimpinan. Semoga peran strategis tersebut mendapat dukungan maksimal dari pimpinan dan stake holder IAIN Pontianak, siapapun pemangkunya kedepan” tambahnya.

“Harapannya semoga prestasi yang dicapai dapat diwujudkan dengan layanan yang lebih baik dan berharap semua pegawai IAIN Pontianak di lingkup IAIN maupun dalam kegiatan di luar dapat bersama-sama berorientasi pada kinerja sesuai bidang masing-masing. Prinsip think the best dan do the best serta tawakal mesti dilakukan dan diinternalisasikan karena akan mendorong kita memiliki planing terbaik, bertindak terbaik, dan meyakini bahwa Allah akan memberi bonus terbaik” pungkasnya.

Sumarman, S.Ag selaku Kepala Bagian Umum IAIN Pontianak menyatakan, “Selamat dan sukses untuk pak Adi Mulyono, yang telah meraih peserta terbaik 1 dalam kegiatan Pelatihan Jabatan Fungsional Rumpun Manajemen bagi Analis Kepegawaian. Selain itu dikalangan para pengelola kepegawaian di lingkungan Kemenag RI, nama pak Adi juga sering disebut dan dirujuk dalam berbagai permasalahan kepegawaian. Congratulation brother, just do your best” tuturnya bangga.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




Nisya, Mahasiswi IAIN Pontianak Dinobatkan sebagai Dare 2019

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– Mahasiswi IAIN Pontianak kembali mengukir prestasi yang membanggakan. Vianisya Nurfiqa (18) akrab disapa Nisya dinobatkan sebagai Bujang Dare 2019.

Penobatan pasangan muda mudi itu ditandai dengan penyerahan tongkat kepada Bujang dan mahkota kepada Dare terpilih pada malam pemilihan Bujang Dare di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Rabu (4/9/2019).

Pemilihan Bujang Dare menjadi agenda tahunan oleh Pemerintah Kota Pontianak. Para pemenang yang terpilih nantinya akan menjadi icon pariwisata dan promosi Pemerintah Kota Pontianak. Sebanyak 10 pasang peserta yang tampil pada ajang pemilihan Bujang dan Dare ini. Mereka merupakan hasil seleksi dari 50 Dare dan 31 Bujang yang mendaftar pada perhelatan tahunan ini.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, “Pemilihan Bujang dan Dare ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya digelar dalam rangka rangkaian Hari Jadi Kota Pontianak ke-248. Mereka akan menjadi Duta Kota Pontianak pada setiap even dan mereka juga harus mampu menjelaskan semua hal berkaitan dengan Pontianak,” ujarnya.

Terpilihnya Bujang dan Dare ini pula sebagai ikon remaja dan pemuda di Kota Pontianak. Oleh sebab itu mereka diharapkan memiliki wawasan yang luas, cerdas, sekaligus sebagai duta pariwisata. Mereka nanti juga ikut aktif mempromosikan pariwisata Kota Pontianak. “Ini salah satu kegiatan ekonomi kreatif yang harus kita lestarikan,” tutur Edi.

Nisya menjelaskan, “Awalnye udah lama mau ikut ajang pemilihan ini. Tapi baru terealisasikan tahun ini. Alhamdulillah terpilih lolos jadi 20 finalis Bujang Dare Pontianak 2019. Atas capaian itu, saye belajar sungguh-sungguh dan menyiapkan segale sesuatunye lebih matang. Sampai akhirnye di malam final terpilih masuk 5 besar, kemudian 3 besar, dan alhamdulillah bahkan ternyate jadi Dare Pontianak” kata mahasiswi Perbankan Syariah IAIN Pontianak ini dengan logat Melayu yang sangat kental.

“Alhamdulillah sangat bersyukur bisa diberi kepercayaan jadi Dare Pontianak. InsyaAllah saye bakal berusaha menjalankan amanah dan tanggung jawab ini dengan baik. Terus juga belum cukup puas dengan pencapaian ini sih. Masih mau banyak belajar lagi, memperbaiki yang belum baik, dan meningkatkan yang sudah cukup baik, agar bisa jadi sosok yang inspiratif bagi generasi muda saat ini” tutur perempuan yang juga terpilih sebagai Dare Berbakat 2019 ini.

Ia berpesan kepada para generasi muda, “Jangan pernah takut buat memulai sesuatu. Apalagi itu hal yang sudah jelas baik. Percaya same kemampuan yang kalian punya. Kite semua berhak untuk menjadi public figur” pungkas dare yang menyenangi dunia seni itu.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




Hari Pelanggan Nasional, PLN Sambangi IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) Tanggal 4 September merupakan Hari Pelanggan Nasional, biasa di singkat dengan Harpelnas. Harpelnas sendiri pertama dicetuskan pada tahun 2003 dan merupakan momen dimana perusahaan didorong untuk makin memuaskan pelanggannya. Begitu juga yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN pada Rabu, (4/9) pagi menyambangi IAIN Pontianak.

Utusan PLN yang berjumlah 4 orang, disambut oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., Turut hadir Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. Saifuddin Herlambang, MA., serta Kepala Bagian Umum Biro AUAK, Sumarman, S.Ag., dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Hubungan Masyarakat, dan Rumah Tangga IAIN Pontianak, Aspari.

Pada kesempatan tersebut Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., yang juga merupakan Plh Rektor menyampaikan “Saya berfikir saat dikonfirmasi ada surat dari PLN untuk melakukan kunjungan. Kenapa tidak sekali-sekali PLN melakukan roadshow kampus, seperti KPU dan BPK. Disitu PLN bisa menggali informasi kepada mahasiswa. Mahasiswa pasti akan memberikan banyak masukkan untuk PLN. Jika ada niat seperti itu segera hubungi kami, kita akan fasilitasi.” ujarnya.

“Selama ini kami merasakan pelayanan PLN sudah cukup baik. Karena diperiode rektor saat ini Dr. Syarif, MA, Kita mencoba untuk memahami, alasan dari sebuah peristiwa. Namun yang paling sering dikeluhkan itu kalau menjelang puasa. Kenapa sering terjadi pemadaman?” katanya.

Manajer ULP PLN Kota Pontianak, Noken Priono Nababan menyampaikan Informasi “Pada saat menjelang bulan puasa kita memang prioritaskan untuk perawatan. Jadi, pada saat bulan puasa berjalan suplay kita aman. Jadi, sebelum bulan puasa kita pastikan jaringan kita aman itu dengan pemeliharaan. Dengan cara kita melakukan pemadaman. Itu juga sudah kami sampaikan ke media sosial dan radio.” jelasnya.

Suasana diskusi berjalan dengan serius tapi santai. Kepala Bagian Umum Biro AUAK juga menjelaskan kondisi listrik di IAIN Pontianak, dan bersama-sama mencari jalan keluar dari permasalahan tentang kebutuhan listrik yang terus bertambah. Dikarenakan bertambahnya gedung serta sarana penunjang seperti lampu, proyektor, pendingin ruangan, eskalator dan lift.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Menang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional, Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak Sisihkan 200 Peserta dari Kampus Ternama

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Sopian Lubis dan Sofia Fadhlia Delanti, mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak mengharumkan kampusnya. Mereka menjadi finalis karya tulis ilmiah (KTI) pada event Nasional Infographic and Paper Competition (NAFIGATION) 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Populer dan Aplikatif Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Univesitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Sopian Lubis dengan semangat menceritakan proses masuk menjadi 10 besar. “Pada tanggal 1 Agustus merupakan hari terakhir untuk pengiriman full paper karya tulis ilmiahnya. Kami memilih tema sosial dan budaya untuk dijadikan bahan penelitian. Tanggal 19 Agustus 2019 diumumkan finalis 10 besar paper. Dari 200 lebih perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang mendaftar, dan telah mengirimkan full paper karya tulis ilmiah. IAIN Pontianak yang merupakan peserta satu-satunya dari PTKIN, lolos seleksi dan menjadi salah satu finalis dari 10 perguruan tinggi yang diundang untuk mempresentasikan karya tulis ilmiah pada tanggal 30-31 Agustus 2019.” ujar mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah semester V itu.

“Persyaratannya kita harus mengirim video berdurasi 1 menit dan mengirimkan PPT ke sana. Kami mengusung judul “Peran Media Sosial dalam Memelihara Budaya Lokal ASEAN di Era Globalisasi: Studi Strategi Media Sosial Instagram Komunitas Angklung Khatulistiwa Angkasa Kalbar di Kota Pontianak.” jelasnya.

“Sesampai di Jogja hari pertama (30/8) kami melaksanakan teknikal meeting. Pada hari berikutnya kami mempresentasikan Karya Tulis Kami. Kami sudah maksimal dengan membawa properti. Walaupun kecewa namun kami tetap bersyukur. Alhamdulillah kami memperoleh peringkat ke lima dari 200-an peserta berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.” tambahnya.

Sofia Fadhlia Delanti yang juga merupakan satu tim merasa bersyukur “Alhamdulillah, ini merupakan pengalaman yang luar biasa. Bisa kesana dan bergabung dengan teman-teman dari universitas besar. Seperti UI, UGM, ITS, USU itu luar biasa, tidak menyangka bisa berkompetisi dengan mereka. Kami dapat pelajaran yang luar biasa, bagaimana presentasi yang baik, bagaimana paper yang baik, orang-orangnya juga merupakan orang-orang terpilih. Kami merasa senang sekaligus bangga.” ungkapnya.

Sopian Lubis berpesan untuk teman-temannya, “Teruslah berkarya, membaca, serta teruskan hobi kalian. Karena dengan membaca, kita bisa membuka jendela dunia. Kita sebagai mahasiswa harus terus menambah pengalaman, untuk masa depan kita.” katanya menasihati.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Ikbal, Mahasiswa PGMI IAIN Pontianak Terpilih Ikuti Kapal Pemuda Nusantara di Sumatera Utara

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Muhammad Zaini Ikbal namanya, biasa disapa Ikbal. Ikbal merupakan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak Semester VII. Ikbal berasal dari Kabupaten Mempawah. Selain menempuh pendidikan di IAIN Pontianak, Ikbal juga berperan aktif di dalam organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan. Seperti Tarang Taruna, Forum Anak Daerah, UKM Futsal Kampus, Remaja Masjid dan Rumah Literasi.

Saat ini Ikbal sedang mengikuti kegiatan Kapal Pemuda Nusantara (KPN) Sail Nias Sumatera Utara 2019. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 30 Agustus hingga 21 September 2019.

Terpilihnya Ikbal dalam program Kapal Pemuda Nusantara itu banyak tahapan yang dilaluinya. Mulai dari proses mendaftar, mengikuti seleksi tingkat kabupaten. Ada beberapa tahapan tes yang Ikbal tempuh. Mulai dari test psikologi, tes pengetahuan bahari, tes pengetahuan umum, wawancara, tes lari dan tes seni budaya. Itu adalah beberapa tes yang Ikbal lalui saat seleksi di Kabupaten Mempawah.

“Alhamdulillah setelah seharian penuh mengikuti tahapan seleksi. Saya terpilih menjadi salah satu peserta terbaik yang mana ada tiga orang terpilih yaitu saya dan 2 teman perempuan asal Kecamatan Mempawah Hilir.” ucapnya.

“Setelah kami bertiga menjadi peserta terbaik, kami berusaha mempersiapkam diri untuk mengikuti Seleksi tingkat Provinsi. Dari 14 kabupaten dan kota di Kalbar, yang masing-masing mengirim 3 peserta untuk bersaing lagi di tingkat provinsi. Pada bulan Juli kami dikarantina selama 4 hari, untuk mengikuti seleksi KPN Sail Nias Sumatera Utara tahun 2019 di tingkat provinsi” ceritanya.

“Sebelumnya telah banyak persiapan yang harus saya bawa untuk kepentingan administrasi. Selain itu saya juga harus tetap belajar mengenai bahari, mempersiapankan fisik serta mempersiapkan kesenian yang harus saya tampilkan.” lanjutnya.

Proses di tingkat kabupaten/kota berlalu dan terpilihlah Ikbal untuk mewakili Kalimantan Barat dalam kegiatan Sail Nias Sumatera Utara 2019. Kegiatan Sail Nias 2019 merupakan program pemerintah dimana akan ada beberapa rute yang akan dilalui dan disinggahi seperti Jakarta – Sibolga – Nias Selatan – Lampung dan kembali lagi ke Jakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk pemerataan pembangunan daerah pesisir dan kepulauan terdepan, program ini dibawah kordinasi Kementerian Kemaritiman, Menpora yang bersinergi dengan TNI Angkatan Laut dan atas kerjasama yang baik dengan Kementerian dan BUMN. Selain itu tujuan dari KPN ialah memberikan wawasan kebangsaan dan nasionalisme pemuda, pemahaman dan informasi potensi kebaharian di Indonesia dan sebagai misi membangun relasi persahabatan pemuda di Indonesia.

“Bercerita hari pertama saya di Jakarta saat ini, dalam mengikuti pembekalan KPN Sail Nias ini. Sungguh saya sangat senang. Bisa berada di tengah-tengah pemuda terbaik dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Sungguh ini merupakan kesempatan yang sangat berarti bagi saya, bisa berlayar menggunakan kapal Perang Indonesia, belajar mengenai kemaritiman, toleransi serta persatuan NKRI. Saya juga berharap dapat mengembangkan potensi diri, berbagi cerita mengenai tradisi, adat istiadat, seni budaya serta keindahan bahari dan alam yang ada di Kalimantan Barat.” tuturnya.

Ketua Prodi PGMI, Mansur menanggapi “Saya selalu mendukung mahasiswa untuk mengikuti berbagai macam even di luar, yang mungkin tidak bisa dilaksanakan oleh kampus. Contohnya Ikbal yang ikut duta bahari. Selain itu kita juga ada Desti Puspita ikut Bujang Dare, yang berhasil terpilih sebagai Putri Persahabatan. Kita mengharapkan mahasiswa, untuk aktif di luar. Karena IAIN bukan mematikan potensi, tetapi justru potensi yang dimiliki dapat lebih dikembangkan lagi.” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




335 Mahasiswa FTIK akan PPL di Sekolah

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, menggelar kegiatan Pembekalan dan Penyerahan Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan itu merupakan salah satu kegiatan inti dalam proses perkuliahan.

Ratusan mahasiswa FTIK siap untuk mempraktikkan ilmunya di sekolah, mereka dengan rapi berkumpul di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud pada Selasa, (03/09) pagi hingga sore.

Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga menyampaikan “Tujuan FTIK mengadakan PPL adalah untuk memberikan pengalaman, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktikkan, sekaligus mengalami bagaimana menjadi guru. Mahasiswa juga perlu tahu FTIK merupakan fakultas tertua di IAIN Pontianak, sehingga FTIK ini pulalah yang banyak melahirkan orang-orang sukses. Tak sedikit yang menjadi pamong PPL adalah alumni dari Tarbiyah IAIN Pontianak.” ujarnya.

Panitia PPL, Drs. Mansur, M.Pd., dalam laporannya menyampaikan “Output dari kegiatan ini adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman ril, tentang kompetensi profesi keguruan dan substansi materi keahliannya. Di lokasi PPL mahasiswa akan diuji untuk mengimplementasikan teori dan praktik yang sudah didapat di bangku kuliah. Jadi mahasiswa tidak hanya membuat perencanaan, melaksanakan pembelajaran, tetapi juga harus bisa mengelola kependidikan. Mahasiswa didorong untuk bisa melakukan hubungan sosial, interaksi sosial dengan siswa, dengan guru, dengan tenaga kependidikan yang ada di sekolah.” urainya.

Ketua Prodi PGMI itu menambahkan “Mahasiswa yang mengikuti PPL tahun ini berjumlah 335 orang. dengan rincian Prodi PAI 161 orang, Prodi PBA 34 orang, Prodi PGMI 114 orang dan Prodi PIAUD 26 orang. Lokasi PPL tersebar sebanyak 60 sekolah, mulai dari TK hingga SMA atau sederajat. Jumlah Guru pamong sebanyak 180 orang serta dosen jumlah pembimbing sebanyak 60 orang. Mahasiswa diberi waktu dalam melaksanakan PPL selama 3 bulan. Dimulai dari tanggal 03 September 2019.” jelasnya.

Dalam kata sambutan terakhir dari perwakilan kepala sekolah, Khairi, S.Pd., yang merupakan Kepala Sekolah SMPN 6 Pontianak menuturkan “Pada perinsipnya kami menerima mahasiswa dari IAIN Pontianak. Dalam forum ini saya sampaikan. Mahasiswa harus semangat dan memiliki tekat. Mahasiswa jangan merasa beban dengan PPL ini, karena segala sesuatu yang mudah bisa menjadi sulit. Mahasiswa harus bertekat kuat untuk menjadi guru, menjadi kepala sekolah, bahkan menjadi dosen. Kita harus terus berusaha namun jangan lupa untuk berdoa. Sekali lagi kami menerima dengan senang hati dan semoga mahasiswa bisa bekerja sama dengan kami. Dengan begitu mahasiswa akan mendapatkan pengalaman untuk menjadi seorang guru.” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Pembukaan Perkuliahan FTIK, Plh Rektor Ajak Warga Kampus Saling Memuliakan

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id) — Mengawali perkuliahan semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) mengadakan evaluasi semester genap tahun akademik 2018/2019, pembukaan semester ganjil tahun akademik 2019/2020 dan shalawat bersama di Basemant Gedung Syaifuddin Zuhri.

Hadir pada kegiatan tersebut Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Plh Rektor IAIN Pontianak. Dr. Ali Hasmy, M.Si, selaku Dekan FTIK, para pejabat di lingkungan FTIK IAIN Pontianak, para dosen dan tenaga administrasi serta ratusan mahasiswa baru FTIK.

Dr. Firdaus Achmad, M.Hum dalam arahannya mengatakan bahwa “Dosen atau guru, tugas utamanya adalah memuliakan, bukan hanya mencari kesejahteraan. Oleh karena itu, jika ada dosen atau guru yang mengajarnya hanya berorientasi pada kesejahteraan, maka akan berakibat adanya keluhan atau kekecewaan. Jika dosen orientasinya memuliakan, maka akan terlihat sikap membahagiakan dan keikhlasannya”, ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak itu menuturkan “Semestinya FTIK ini, menjadi contoh bagi fakultas yang lain. Mengapa demikian? Karena, FTIK salah satu orientasi kerjanya adalah melahirkan guru-guru. Tentu, yang melahirkan guru-guru adalah guru (dosen). Kalau gurunya tidak berkualitas, maka lahirlah guru yang tidak berkulitas. Nah, guru-guru yang berkualitas ini adanya dimana? Ya, di FTIK,” ujarnya disambut tepuk tangan yang gemuruh oleh hadirin.

“Dipundak bapak-ibu yang mengajar di FTIK ini, tidak hanya sekedar share pengetahuan atau membagi keterampilan. Tetapi, ada tuntutan menciptakan performa ‘kedosenan’. Maka, terserah bapak ibu menerjemahkan performa itu seperti apa” tambahnya.

Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf, atas kesejahteraan yang belum maksimal IAIN berikan kepada bapak-ibu selama mengajar dan terima kasih kepada dosen yang mengajar atas keringat, waktu, tenaga, pengetahuan bapak/ibu yang telah disumbangsihkan kepada mahasiswa kita. Tidak ada tujuan lain yang bisa kita capai, kecuali sama-sama memuliakan. Mari kita muliakan mahasiswa, karena kemuliaan kita ada di tangan mereka. Mari kita sama-sama memuliakan diantara kita, karena memuliakan diantara kita menjadi jaminan dalam mendapatkan kemuliaan dari Allah Swt”, pungkasnya.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si menyampaikan kriteria evaluasi kinerja dosen, yakni dengan menyampaikan penilaian mahasiswa atau hasil pertanyaan ke mahasiswa terhadap kinerja dosen. Yang pada hasilnya memperoleh nilai yang sangat tinggi. Namun demikian, masih ada juga yang masih perlu di evaluasi. Dalam kesempatan itu juga, Pak Ali, sapaan akrab beliau menyampaikan bahwa hasil penilaian mahasiswa akan diberikan kepada masing-masing dosen yang mengajar, sembari beliau menunjuk beberapa amplop putih yang sudah ditulis nama-nama dosen. tentu dilihat, diketahui dan menjadi bahan evaluasi, tutur beliau ramah.

Kegiatan yang dirangkai dengan shalawat bersama ini, juga memberikan penghargaan kepada prodi PIAUD yang mendapatkan penilaian terbaik dari mahasiswa.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail