Salut! 4 Mahasiswa IAIN Pontianak Raih Paper Terbaik di Samarinda

Perhelatan The 4th Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) di Samarinda, Kalimantan Timur pada 13-15 Oktober 2019 telah berakhir. Event akademik bergengsi bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi di wilayah Borneo itu digelar setiap tahun.

Ada hal yang membanggakan dari event BUAF tahun ini. Empat mahasiswa IAIN Pontianak raih paper terbaik.

Pertama, mahasiswa Pendidikan Agama Islam FTIK atas nama Syarifah Sajila Apjan dengan
judul artikel “Identitas Islam Hibrid Suku Melayu di Desa Mubung: Kajian Budaya Mitos Hantu Remaung dan Batu Tiga” meraih Best Paper I dengan tema filosofy, art, cultur and muslim tradition.

Kedua, mahasiswa Perbankan Syariah FEBI bernama Syarifah Baidah dengan judul artikel “Peluang Usaha Tenaga Kerja Generasi Millenial dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Era Industri 4.0” meraih Best Paper II untuk tema Islamic Economic.

Ketiga, mahasiswa Manajemen Dakwah FUAD atas nama Wahyu Kusuma Dewi menulis judul artikel “Komunikasi dan Interaksi Sosial Budaya Antar Etnis Pendatang dan Etnis Pribumi di Kota Singkawang Kalimantan Barat




17 Mahasiswa IAIN Pontianak Ikuti BUAF ke IAIN Samarinda

Pontianak (iainptk.ac.id)–Perhelatan The 4th Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) segera digelar. Kali ini giliran Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda menjadi tuan rumah dalam kegiatan yang akan dimulai dari 13-15 Oktober 2019. 160 peserta yang lolos dari IAIN se Indonesia siap menampilkan karya tulis ilmiahnya dalam forum tersebut.

Dari Jumlah tersebut, 17 diantaranya merupakan Mahasiswa IAIN Pontianak. Pada saat agenda pelepasan, Dr. Abdul Mukti Rouf sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama berpesan kepada mahasiswa bahwa hal utama yang harus dijaga yakni Solidaritas dan Soliditas. “Ketika kalian disana itu yang pertama harus menjaga solidaritas dan soliditas. kemudian menumbuhkan prestasi yang terbaik karena 17 orang ini kan sudah terseleksi dan tulisan kalian sudah bagus. itu sudah menjadi suatu kebanggaan” pesannya.

Pada agenda pelepasan ini juga dihadiri oleh Dr. Firdaus Achmad selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga. Ia mengatakan bahwa keberangkatan membawa nama IAIN Pontianak merupakan bentuk kemuliaan. “Keberangkatan Anda ke Samarinda untuk mengikuti kegiatan dengan membawa nama IAIN Pontianak itu merupakan suatu bentuk kemuliaan. Sehingga Anda harus mempertahankan kemuliaan itu minimal dengan menjaga sikap, menjaga perilaku dan tutur kata sehingga orang yang melihat Anda bisa berdecak kagum betapa etisnya mahasiswa IAIN Pontianak. Tapi etika tidak hanya itu yang kita butuhkan. yang kita butuhkan juga kecerdasan Anda bisa ditunjukkan pada saat Anda tampil disatu event seperti BUAF ini. Kita berharap Anda mengukir prestasi. Keberangkatan kalian ini memberikan kita harapan bahwa IAIN Pontianak ini akan dikenal. Karena program-program kita ini sedang menggempakan nusantara seperti KKL tidak hanya di Kalimantan Barat tapi sudah ke luar. Alangkah indah mulianya dibahu Anda ini bisa mengukir nama IAIN Pontianak ditempat lain.

Ia pun menambahkan bahwa IAIN Pontianak wajib menghargai mahasiswa yang mengukir prestasi. “Walaupun kita tidak membebankan secara psikologis. Namun jika Anda mengukir prestasi maka suatu kewajiban bagi IAIN Pontianak untuk menghargai itu” pungkasnya.

Penulis: Farli Afif
Editor: Aspari Ismail




Kapolda Kalbar Apresiasi Mahasiswa IAIN Pontianak

Pontianak (www.iainptk.ac.id)–Kapolda Kalbar Irjen. Pol Didi Haryono, MH memberikan apresiasi kepada mahasiswa IAIN Pontianak. “Saya memberikan apresiasi kepada mahasiswa IAIN Pontianak. Ketika berorasi beberapa waktu lalu, mahasiswa IAIN Pontianak sangat elegan dalam menyampaikan aspirasi. Peserta demo paling ramai dan tidak anarkis”

Hal itu dinyatakan Kapolda Kalbar ketika menjadi narasumber kegiatan Silaturrahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi di IAIN Pontianak, Kamis (10/10/2019).

Kapolda melanjutkan, “Menyampaikan aspirasi untuk kemajuan di alam demokrasi adalah sesuatu yang wajar. Upayakan kalau demo pakai almamater supaya mudah dikenali” pesannya.

Orang nomor 1 di Polda Kalimantan Barat itu juga menjelaskan beberapa hal terkait tantangan generasi milenial, diantaranya penyebaran hoak, narkoba dan karhutla.

“Kalbar terbaik pertama dalam pengelolaan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Itu artinya Pancasila sudah merasuk dalam jiwa masyarakat Kalbar. Tentu ini berkat hasil kerjasama kita semua masyarakat Kalbar. Kegiatan ini sebagai wahana dan media kepada kita untuk saling mengerti” paparnya.

“Adik-adik generasi muda jangan mudah share berita hoaks. Saring sebelum sharing. Di samping itu juga hati-hati dalam bergaul. Jangan mengkonsumsi narkoba. Jangan sampai narkoba menghancurkan masa depan Anda. Kalian harus jadi pelopor perubahan” tegasnya dihadapan lebih dari 500 peserta.

Kegiatan Silaturrahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi ini digagas oleh Polda Kalbar dengan menggandeng IAIN Pontianak sebagai tempat acara. Tema yang diusung kegiatan tersebut: Merawat Indonesia sebagai Rumah Kita.

Adapun narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut adalah Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji,SH, M.Hum, Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI M. Nur Rahmat, Kapolda Kalimantan Barat, Irjen. Pol. Drs. Didi Haryono,SH, MH, BNPT Kalbar Dr. Wajidi Sayadi dan Nassir Abbas, mantan narapidana teroris.

Hadirnya Gubernur Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, Kapolda Kalbar dalam satu forum ilmiah di IAIN Pontianak ini merupakan sesuatu yang istimewa bagi sivitas akademika. Kegiatan ini dirangkai dengan penandatangan MoU antara Polda Kalbar dengan IAIN Pontianak.

Diakhir sesi pemaparan materi, semua narasumber memberikan kuis kepada audiens. Bagi peserta yang memberikan jawabannya benar dihadiah cenderamata dari Kapolda Kalbar.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




Rektor Syarif: IAIN Pontianak Berkomitmen Merawat Indonesia sebagai Rumah Kita

Pontianak (iainptk.ac.id)– Polda Kalimantan Barat bersinergi dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kodam XII/Tanjungpura mengadakan acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi. Acara itu berlangsung sukses di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, pada Kamis (10/10/2019). Agenda tersebut bertajuk “Merawat Indonesia Sebagai Rumah Kita”.

Pada pelaksanaan agenda besar ini dihadiri oleh para petinggi Kalbar yaitu Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, Ketua FKPT Kalbar dan Nassir, mantan teroris. Tampak peserta membludak. Lebih dari 500 orang hadir memenuhi aula. Tampak para pejabat, kepala sekolah, pimpinan pondok pesantren, ketua BEM, ketua Osis, Ketua OKP dan para mahasiswa IAIN Pontianak antusias menyimak kegiatan tersebut.

Agenda ini dibuka langsung oleh Dr. Syarif sebagai Rektor IAIN Pontianak. Sebelum membuka, Rektor Syarif menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari aksi damai yang dilakukan oleh Mahasiswa, khususnya di IAIN Pontianak. “Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan forum rektor bersama Kapolda Kalbar dan Pangdam Tanjungpura. Beberapa hari yang lalu waktu kita bermusyawarah dalam menanggapi atensi dari adik-adik yang berpartisipasi dalam berbangsa dan bernegara ini dalam bentuk unjuk rasa. Karena tidak ada bakar-bakar ban. walaupun ada sebenarnya dari provokator tertentu yang menyediakan ban dan bensinnya. Namun adek-adek tidak mengikuti itu karena mereka hanya ingin berunjuk rasa” terangnya.

Kemudian ia menginginkan IAIN Pontianak harus menjadi bagian penting dalam menjaga keutuhan NKRI serta menjadi garda terdepan dalam merawat Indonesia. “IAIN Pontianak ingin menjadi bagian penting dalam ikhtiar kebangsaan untuk utuhnya NKRI yang berdasarkan silsilah dan undang-undang dasar 1945. IAIN Pontianak memiliki cara di bidang keagamaan bahwa tidak satupun poin-poin dari Pancasila itu yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Oleh karena itu IAIN Pontianak ingin menjadi bagian yang srategis dalam menyuarakan bahwa tidak perlu ada pemikiran, gagasan, karya, dan gerakan untuk merubah NKRI dengan negara agama tertentu. khususnya Islam, kita semua, bangsa ini menjadi saksi bahwa tidak ada satupun ajaran Islam yang dikebiri di negeri ini. bahkan sebaliknya justru difasilitasi, diatur kedalam undang-undang, dan sebagainya. Kami sivitas akademika IAIN Pontianak seluruhnya menjadi garda terdepan mengisi, merawat, dan membesarkan rumah kita Indonesia.” tegasnya.

Ia juga menyatakan bahwa setiap mahasiswa yang anti NKRI, maka ia pastikan mahasiswa tersebut tak dapat melanjutkan pendidikannya di Kampus IAIN Pontianak.  “Kami mempunyai hajat besar untuk membimbing ribuan mahasiswa tidak kurang dari 8600 mahasiswa. saat ini mereka tumbuh menjadi sel inti anak bangsa yang berkomitmen untuk keutuhan NKRI. Sejak dari PBAK bagi mahasiswa baru kami telah mengisi mereka dengan wawasan kebangsaan materi-materi kebangsaan yang berisikan Pancasila dan UUD 1945 tentang NKRI dan moderasi beragama. Kami juga telah mengambil janji dari mahasiswa dalam surat pernyataan bahwa mereka tidak Anti Pancasila dan UUD 1945. Tidak anti NKRI tidak melakukan tindakan intoleransi, bergagasan, berpikir, dan berkarya dalam pergerakan untuk cita-cita khilafah Islamiyah. Jika ini tidak diindahkan, maka mereka bersedia untuk tidak menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Untuk mempublish semua, kami sedang merampungkan standarisasi kurikulum untuk memaksimalkan basis ilmu keagamaan hingga semester 4. Oleh karena itu kami terus berikhtiar untuk menyempurnakan layanan akses berupa gedung-gedung kuliah dan gedung ma’had al-jamiah yang cukup dan baik. ikhtiar ini memerlukan support dari berbagai pihak terutama Pemda Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil riset nasional bahwa salah satu sebab penting dalam penyebaran terorisme, lahirnya gerakan radikalisasi keagamaan yang oleh karena kurangnya basis pengetahuan keagamaan. Dari sekolah SD sampai SMA selama 12 tahun anak kita itu hanya belajar selama 48 hari selama 12 tahun. Hasil riset lain juga menyebutkan bahwa sosmed menjadi pilihan mudah sebagai sumber pembelajaran tentang agama dan ini sangat tidak kondusif. Data dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyebutkan bahwa mahasiswa yang kuliah di PTKIN di Indonesia itu 80 sampai 85 persen berasal dari SMA dan SMK. IAIN Pontianak pada tahun 2018 dan 2019 menerima 1770 mahasiswa dan 1780 mahasiswa. Disinilah letak Strategis dan urgentnya kehadiran IAIN Pontianak dalam rangka bersama-sama menanamkan basis untuk mengokohkan NKRI dangan visinya mempertebal dan memperbanyak pengetahuan agama yang benar dan yang cocok dengan porsinya” pungkasnya.

Setelah membuka kegiatan tersebut, penyampaian pertama langsung diberikan kepada Sutarmidji selaku Gubernur Kalimantan barat. Orang nomor 1 di Kalimantan Barat yang akrab disapa Bang Midji ini pun menyampaikan pendapatnya bagaimana cara menjaga keutuhan NKRI dalam hal pencegahan terorisme. Menurut Bang Midji cara mengurus negara yang baik yaitu dengan mengurus dan memperbaiki diri sendiri. “Inilah tugas kite untuk menyampaikan kepada masyarakat. Saye pun kalo misal ade pemikiran-pemikiran sedikit radikal tidak hanya pada agama Islam. Jangan pernah pemikiran Anda dimasukkan keruang publik. Cukup dirumah saudara, cukup di rumah peribadatan saudara. Agama pun sudah mengatur bagaimana kite berlaku di luar itu. Kite udah menderite 350 tahun apalagi pada masa Jepang 2 generasi kita sudah hilang karena pembantaian waktu zaman Jepang. Contoh saja Australia mau mengurus Papua. Ngurusin diri sendiri saja ndak beres. Ngurus die sendiri jak ndak beres, nak ngurusin Papua”.

Kemudian Bang Midji berpesan masyarakat, khususnya kepada para hadirin agar memiliki komunikasi yang baik .“Pesan saya, saya ini tak pernah demo, sampe saat ini saye belom pernah demo. Tapi kalo ngomel sering. Saya ingin berpesan kepada adek-adek dan juga masyarakat harus mempunyai gaya komunikasi yang betul-betul komunikatif” katanya dengan bahasa Melayu yang kental.

Penulis: Firli Afif
Editor: Aspari Ismail




Membludak! Silaturrahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi Sukses Digelar

Pontianak (www.iainptk.ac.id)–Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sukses menggelar Silaturrahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi, Kamis (10/10). Tema yang diusung kegiatan tersebut: Merawat Indonesia sebagai Rumah Kita.

Adapun narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut adalah Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji,SH, M.Hum, Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI M. Nur Rahmat, Kapolda Kalimantan Barat, Irjen. Pol. Drs. Didi Haryono,SH, MH, BNPT Kalbar Dr. Wajidi Sayadi dan Nassir Abbas, mantan narapidana teroris.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama IAIN Pontianak Dr. Abdul Mukti mengatakan, “Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Polda Kalbar dengan IAIN Pontianak. Kami bersyukur dan berterimakasih diberikan kesempatan untuk bersinergi melaksanakan kegiatan silaturrahmi dan dialog kebangsaan ini. Selain itu juga akan dilanjutkan penandatanganan MoU antara IAIN Pontianak dengan Polda Kalimantan Barat. Alhamdulillah peserta yang kita targetkan 300 orang namun yang hadir lebih dari 500 peserta. Kami berterimakasih kepada para pimpinan ormas, okp, kepala sekolah, ketua osis, ketua BEM, pejabat kampus dan ormawa IAIN Pontianak yang berkenan hadir menyukseskan kegiatan ini” terangnya.

Kehadiran Gubernur Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, Kapolda Kalbar dalam satu forum ilmiah di IAIN Pontianak ini merupakan sesuatu yang istimewa dan baru pertama kali terjadi di kampus Islam Negeri terbesar di Kalimantan Barat ini.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Antusias Sukseskan Bhakti Kesehatan Bidokkes Polda Kalbar

Pontianak (www.iainptk.ac.id)– Ratusan sivitas akademika IAIN Pontianak yang terdiri dari Pimpinan IAIN Pontianak, Dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa IAIN Pontianak memadati ruangan Aula Syeikh Abdul Rani untuk mengikuti kegiatan Bakti Kesehatan dengan tema “Kesehatan Jantung”. Kegiatan itu diselengggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Kalimantan Barat Bidang Kedokteran dan Kesehatan, Rabu (9/10).

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum selaku Pelaksana Harian (Plh) Rektor dalam sambutannya mengatakan “Selamat datang di kampus kami IAIN Pontianak yang sedang berbenah saat ini. Mudah-mudahan kegiatan ini, menjadi pintu masuk untuk kami melakukan kerjasama dengan Polda Kalimantan Barat, Karena hari ini sudah mulai kegiatan dan besok (Kamis,10 Oktober 2019) rencananya akan ada penandatanganan MoU”, ujarnya.

Selanjutnya ia mengatakan “Saat kami menyampaikan akan ada cek kesehatan jantung secara gratis, respon teman-teman dosen takut. Mereka takut, takut tidak ikhlas kalau dia tahu bahwa jantungnya bermasalah. Padahal kita tahu, lebih baik tahu diawal lebih baik untuk diambil tindakan selanjutnya. Orang IAIN semestinya menjadi kelompok masyarakat yang hidupnya sehat melebihi orang lain, karena kita meyakini firman Allah dalam al-Quran menjamin kita untuk hidup sehat sembari beliau mengutip ayat al-Quran yang artinya “Dan Kami turunkan dari al Quran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” jelasnya.

Plh. Rektor itu menambahkan, “Mudahan-mudahan kerjasama hari ini bisa menghadirkan kerjasama yang lain. Semoga Allah memberikan kita kesehatan, sehat badan, pikiran dan perbuatan terlebih kesehatan hati. Terima kasih Kepada Bapak Wakil Kapolda dan jajaran kami minta maaf, apabila dalam sambutan dan kondisi kampus yang sedang berbenah membuat tidak nyaman. Tetapi, yakinlah bahwa ketidaknyamanan ini tidak akan mengancam kesehatan jantung orang yang ada didalamnya mudahan Allah memberkahi kegiatan yang telah, sedang dan akan kita lakukan ini” tutupnya disambut tepuk tangan yang gemuruh oleh hadirin.

Waka Polda Kalimantan Barat Brigjen Pol. Drs. Imam Sugianto, M.Si mewakili Kapolda Kalbar membacakan sambutan dan membuka acara ini secara resmi. Wakapolda mengatakan “Sebenarnya kegiatan ini dilaksanakan secara serentak, namun karena keterbatasan tenaga teknis dan lainnya kita batasi pesertanya, karena memang jika tidak dibatasi mungkin seharian baru selesai. Tetapi mungkin kedepan kita coba tidak hanya kesehatan jantung, tetapi bisa ke medis yang lain baik konsultasi kesehatan jiwa, psikologi dan yang lainnya. Sehingga bisa membangun komunikasi yang baik dan membantu ke arah yang baik dan berkelanjutan yang dirasakan kontribusinya, harapnya.

Selanjutnya beliau mengatakan “Adik-adik mahasiswa inilah yang memiliki sikap dan peranan yang penting dengan segala aktivitas yang dilakukan itu diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat tempat atau lingkungan adik-adik berada” tutupnya.

Pantauan tim humas IAIN Pontianak, peserta yang hadir membludak. Dari data registrasi diketahui jumlah yang hadir sebanyak 150 orang. Melampaui target kuota yang semula hanya untuk 120 orang.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Kabiro AUAK IAIN Pontianak Serahkan SK Kenaikan Pangkat kepada 11 ASN

Pontianak (www.iainptk.ac.id). Kepala Biro Administrasi, Umum, Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, didampingi Kepala Satuan Pengawas Internal Dr. Fauziah, MM menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat (KP) kepada 11 orang ASN IAIN Pontianak. Acara itu dilaksanakan di ruangan rapat IAIN Pontianak, Senin (7/10).

Sebanyak 11 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) IAIN Pontianak, menghadiri undangan kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, untuk menerima SK Kenaikan Pangkat. Adapun nama ASN yang menerima SK KP tersebut adalah Dr. H. Harjani Hefni, Lc, MA, Lektor Kepala mata kuliah Dakwah dan Komunikasi, Muh. Gito Saroso, S.Ag,. M.Ag, Lektor Mata Kuliah Ilmu Dakwah. Dr. Wahab, S.Ag,. M.Ag, Lektor Kepala Mata Kuliah Pemikiran Pendidikan Islam. Slamet Widodo, S.Ag, S.IPI, M.I. Kom, Pustakawan Madya/Kepala Pusat Perpustakaan. Heni Rahmawati, S.Pd.I, Kepala Sub Bagian Administrasi umum dan Keuangan Fakultas Syariah. Aspari, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Humas, dan Rumah Tangga. Noviansyah, S.Pd.I., Kepala Sub Bagian Perencanaan. Adi Mulyono, S.Sos, Analis Kepegawaian. Adnan, SE,. Kepala Sub Bagian Pascasarjana. Ulya, S.Ag,. Kepala Sub Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Saumi Setyaningrum, S.Pd, M.Si, Asisten Ahli pada Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Kepala Biro AUAK menyampaikan “Selamat kepada para ASN Penerima SK KP. ASN berkinerja baik atau amat baik berhak atas penghargaan ini yang diikuti penyesuaian gaji yang melekat pada kepangkatan tersebut. Guna mempertahankan dan meningkatkan kinerja paling tidak ada tiga hal yang mesti kita lakukan yakni saya sebut dengan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Pertama amati, Kita bisa mengamati secara langsung maupun lewat membaca dan sebagainya, baik peraturan maupun terkait tentang kerja. Kedua Tiru, kita harus dapat meniru orang-orang baik di sekitar kita. Ketiga Modifikasi, tidak cukup hanya mengamati dan meniru, tetapi kita harus mampu modifikasi secara baik apa yang kita amati dan apa yang kita tiru” paparnya.

Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si menambahkan, “Ketiga hal ini penting ditanamkan pada diri ASN. Maka, beruntung bapak/ibu yang hadir pada saat ini karena akan menerima SK KP hasil usaha dan kinerja yang telah dilakukan. Kenaikan pangkat ini memberikan motivasi dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai ASN. Oleh karena itu, mari dengan apa yang telah diberikan Negara kepada kita, membuat kita semakin semangat dalam berbuat (bekerja) “fastabiqul khairat”, ditambah lagi kita merasa terbantu dengan adanya SPI sebagai pendamping dan pengarah kita”, jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI) Dr. Fauziah diminta memberikan sambutan. Mengawali sambutannya ia menyampaikan tugas dan fungsi pengawasan non-akademik yang menjadi kewenangan SPI. “Tugas SPI adalah melakukan Pengawasan, pembinaan, pemeriksaan dan pendampingan untuk memastikan terlaksananya kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku . Terkait dengan tugas-tugas khususnya masalah kepegawaian, beliau mengingatkan implementasi PP No 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS, pasal 3 ayat 5, pasal 8 ayat 3. Pegawai harus melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan kepadanya, jika tugas tersebut tidak dilakukan dapat berdampak negatif pada unit kerjanya. Kenaikan pangkat diberikan oleh negara diantaranya berdasarkan hasil Penilaian Kinerja berdasarkan PP No 46 Tahun 2011. Namun demikian, negara juga bisa menjatuhkan hukuman atau sanksi manalaka pegawai melangggar aturan berdasarkan No 53 Tahun 2010 tersebut papar beliau dengan ramah.

Lebih lanjut Kepala SPI yang tegas juga mengatakan “ASN secara umum wajib memahami dan melaksanakan semua ketentuan yang diatur UU No 5 tahun 2014, PP No 53 Tahun 2010, PP No 46 Tahun 2011 yang teknis pelaksanaannya ada pada Perka BKN No 1 Tahun 2013. SK KP yang bapak/ibu terima sebagai bagian dari hasil pengelolaan manajemen PNS sebagaimana diatur PP Nomor 11 tahun 2017. Khusus untuk ASN dosen selain ketentuan tersebut, juga harus memahami dan memaksimalkan terlaksananya tugas dan fungsi sebagaimana diatur dalam UU No 14 Tahun 2005, PP Nomor 37 tahun 2009 dan pengaturan kepangkatan dosen dengan tetap merujuk pada Permenpan RB nomor 17 tahun 2013. Akhir dari sambutannya dirinya mengucapkan “Selamat atas SK Kenaikan Pangkat yang diperoleh”, ini adalah bukti bahwa bapak/ibu yang telah menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku,” tutupnya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Buka AICIS, Menkominfo Harap Pendidikan Islam Ekosistem Kuat Penangkal Hoax

JAKARTA (iainptk.ac.id)— Pendidikan Islam dapat mengambil peran strategis sebagai imunisasi generasi muda dari hoax, fitnah dan namimah. Populasinya yang besar sangat potensial untuk mengambil peran tersebut. Saat ini zaman telah berubah. Semua urusan hidup kita sudah ada di ponsel” Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, saat membuka sidang Annual International Conference On Islamic Stuides (AICIS) 2019, di Hotel Mercure Batavia, Jakarta (1/10).

Di tengah perubahan zaman yang cepat, lanjut Rudiantara, Pendidikan Islam dipaksa masuk ke dalam paradigma baru. “Pengajaran saat ini tentu saja tak bisa textbook lagi. Generasi saat ini harus didorong kreatif dan selalu bertanya mengapa harus begini dan mengapa tidak begitu” katanya.

Zaman yang bergerak cepat ini sejatinya merupakan peluang. Indonesia adalah negara besar yang bisnis digitalnya akan melonjak, diperkirakan US$ 130 milyar di tahun 2020.

AICIS adalah forum kajian keislaman yang diinisiasi Kementerian Agama RI sejak 19 tahun lalu. Pertemuan para pemikir Islam sejagat ini menjadi tempat bertemunya para pemangku kepentingan studi Islam yang diharapkan menjadi barometer perkembangan kajian Islam dunia.

Pada gelaran AICIS ke 19 ini, sekitar 1700 sarjana Islamic studies berkumpul di Indonesia. Selama empat hari, pada 1-4 Oktober 2019, mereka akan terlibat dalam rangkaian konferensi di Hotel Mercure Batavia, Jakarta.

Konferensi tahunan ini mengambil tema “Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam”. Pertemuan ini membahas 450 paper dari 1300 yang diseleksi. Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. Saifuddin Herlambang serta beberapa dosen IAIN Pontianak juga mempresentasikan karya ilmiah mereka di forum AICIS tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin menambahkan, pertemuan ini memang diarahkan agar sarjana dan akademisi Islam dapat berkontribusi memecahkan masalah dunia.

Pendidikan Islam adalah ekosistem besar. Saat ini terdapat hampir seribu perguruan tinggi Islam, 72 ribu pendidikan dasar-menengah, 30 ribu pesantren, dan 7 juta madrasah takmiliyah.

Dari lembaga itu terdapat 10 juta siswa, 4 juta santri, 1 juta guru, 32 ribu dosen, 500 profesor, dan 6000 doktor.

“Total stakeholder pendidikan Islam berjumlah 28 juta. Bila sumberdaya yang besar ini dikelola dengan baik dan diarahkan untuk berkontribusi positif, maka hasilnya akan luar biasa,” pungkasnya.

Keynote speaker dalam konferensi ini, selain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, ada Peter Mandeville (George Mason University, Virginia USA), Garry R. Bunt (University of Wales), dan Abdul Majid Hakemollahi (ICAS London).

Tema-tema yang dibahas antara lain Religion and Philosophy in the Post-truth Age, Response to the Era of Disruption, Making and Consuming Islam Online: The Reconfiguration of a Discursive Tradition?, dan Islam in the Digital Age Islamic Philoshopy for Millennials.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak Reviewer Makalah PKB Kejuangan TNI-Polri

PONTIANAK (iainptk.ac.id) Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan 2019 dibuka pada tanggal 23/9/2019 dan kegiatan ini berlangsung sampai tanggal 27/9/2019.

Kegiatan tersebut digelar untuk memantapkan soliditas satuan-satuan TNI-Polri secara komperhensif.

Acara yang digelar oleh Sekolah Staf Komando Angkatan Laut (Seskoal) ini diikuti calon-calon pemimpin TNI-Polri. PKB Kejuangan 2019 mengusung tema Profesionalitas TNI-Polri Menjamin Pembangunan Nasional Aman ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan motivasi tentang pentingnya profesionalitas TNI-Polri, khususnya bagi calon pemimpin TNI-Polri di masa mendatang.

Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan Tahun 2019 ini diawali dengan kegiatan seminar terpadu dan dibuka secara resmi oleh Komandan Staf dan Komandan Tentara Nasional Indonesia (Dansesko TNI) Marsekal Madya TNI Trisno Hendardi di Auditorium Yos Sudarso Seskoal Cipulir Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).

Seminar Program Kegiatan Bersama Kejuangan Tahun 2019 (PKB Juang 2019) dengan tema “ Profesional TNI-Polri Menjamin Pembangunan Nasional Aman” diikuti 1.204 peserta yang terdiri dari undangan VIP 20 orang, pejabat/dosen patun 120 orang, pasis/serdik 1.024 orang, Sesko TNI 152 orang, Sespimiti Polri 62 orang, Sespimmen Polri 220 orang, para reviewer 10 orang dan salah satunya adalah Dr. Misdah, M.Pd yang menjabat sebagai Direktur Pascasarjana di IAIN Pontianak.

Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI Trisno Hendardi dalam sambutannya mengatakan, tema yang diambil karena melihat dari dinamika perkembangan yang terjadi di dalam negeri ini tanpa melupakan perkembangan di luar negeri.

“Banyak sekali yang sangat mengganggu tentang situasi keamanan dan ketertiban masyarakat baik di daerah atau di tempat-tempat lainnya. Jadi dengan profesional TNI-Polri menjamin pembangunan nasional aman” ujar Trisno, di Auditorium Yos Sudarso Seskoal Cipulir, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).

Lebih lanjut Pat TNI AU Bintang Tiga itu menyatakan bahwa antara TNI-Polri hingga saat ini telah terjalin solidaritas yang cukup baik. Hal itu terlihat saat kedua institusi itu bahu membahu mengamankan bangsa dan negara dalam beberapa bulan terakhir.

Maka dari itu adanya PKB ini antara TNI dan Polri ke depannya bisa lebih solid lagi dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing. Trisno melanjutkan, segala sesuatu yang mengancam bangsa dan negara tidak boleh terjadi di NKRI, oleh karena itu TNI-Polri harus siap selalu dalam segala keadaan.

“Kalau kita membiarkan hal-hal yang kecil dan berpotensi akan menyebabkan disintegrasi, memecah belah persatuan dan kesatuan, tentunya sangat bahaya. Kita sepakat NKRI harga mati tetap berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945” tegasnya lagi.

Kegiatan yang dilaksanakana pada tanggal 23-27 September 2019 ini melalui beberapa mekanisme antara lain, paparan makalah terpusat, diskusi tersebar, dan paparan makalah gabungan yang masing-masing perwakilan Pasis akan memaparkan makalahnya antara lain Pasis Sesko TNI-Polri dan Sespimti Polri tentang Konsepsi peran TNI-Polri guna mendukung pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, sedangkan Pasis Sesko Angkatan dan Sespimmen Polri mengenai optimalisasi peran TNI-Polri menjaga stabilitas keamanan guna keberlangsungan pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Selain pelaksanaan seminar dilaksanakan pula kegiatan integrasi dalam bentuk pertandingan olahraga seperti menembak, tenis lapangan, voli, bulu tangkis, tenis meja, dan basket. Olahraga bersama dan bakti sosial dilingkungan sekitar Seskoal, donor darah, dan penampilan kreatifitas masing-masing Serdik di acara malam keakraban.

Penulis : Tiwi Alhayati
Editor : Aspari Ismail




Mahasiswa Manajemen Dakwah Gelar Buka Puasa Bersama Panti Asuhan Al-Hidayah

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) Manajemen Dakwah mengadakan kegiatan bakti sosial bersama anak-anak Panti Asuhan Al-Hidayah pada Senin, (30/9). Program Manajemen Dakwah Berbagi itu dilakukan dalam bentuk buka puasa bersama anak-anak panti asuhan Al-Hidayah yang berada di Jalan Prof. Hamka. Acara dilanjutkan pada pemberian bahan sembako dan seperangkat alat tulis kepada anak-anak panti asuhan tersebut.

Ketua HMPS MD, Nurhalima Tussa’diah dalam sambutannya mengatakan “Kegiatan ini kami lakukan semata-mata untuk bersilaturrahim dengan anak-anak panti asuhan Al-Hidayah ini dan untuk berbagi kebahagiaan kepada adik-adik panti dengan memberikan mereka sedikit buku beserta alat tulisnya agar adik-adik semua bisa menjadi orang yang berilmu karena rajin menulis dan belajar. Semoga dengan sedikitnya pemberian dari kami ini, bisa menjadikan kehidupan kita semakin berkah.” ujarnya.

Nasruddin selaku Pimpinan Yayasan Panti Asuhan Al-Hidayah itu mengatakan, “Kami berterima kasih sekali kepada mahasiswa/i IAIN Pontianak ini, yang telah memberikan kami makanan untuk berbuka puasa bersama. Semoga segala amal kebaikannya dibalaskan oleh Allah SWT” tuturnya.

Penulis: Halimah
Editor: Aspari Ismail