FTIK IAIN Pontianak Mempersiapkan 2 Prodi Baru

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, berikhtiar untuk membuka Prodi Tadris (pendidikan) Matematika dan Prodi Tadris Bahasa Inggris. Tepat hari Selasa tanggal (17/12) pagi, di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud. terlaksanalah kegiatan Visitasi pembukaan prodi baru ini. Turut hadir Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, serta pejabat, dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan FTIK IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak menyampaikan dalam katasambutannya “FTIK sudah lama tidak melakukan pengembangan prodi. Insyaallah jika ini diperkenankan oleh Allah dan bapak Asesor untuk menggenapkan prodi di FTIK menjadi 6 Prodi. Saat ini kita sudah ada prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD).”

Ini yang ditunggu-tunggu pak, karena kami yang termasuk diundang dalam persiapan alih status dari IAIN ke UIN. Dalam rangka mandatori bagi kita tentang integrasi ilmu, maka prodi Umum ini ditunggu-tunggu. Kita berikhtiar fakultas lain juga melakukan hal yang sama. FTIK juga masih perpeluang untuk membuka Prodi Biologi dan Prodi Fisika. Oleh karena itu kiranya persiapan ini memenuhi standar dan besar harapan kita prodi ini bisa segera kita peroleh izinnya sehingga bisa kita ikutkan dalam penerimaan mahasiswa tahun depan.” Tambah Rektor IAIN Pontianak.

Dekan FTIK, Dr. Ali Hasmy, M.Si menyampaikan “Untuk visitasi pembukaan Prodi baru ini harapan kita tentu saja, karena kita yang mengajukan inginnya pasti dipenuhi dalam artian setelah proses ini masih ada proses lainnya. Hasil visitasi ini akan diserahkan ke BANPT untuk ditelaah. Mudah-mudahan di BANPT juga dapat mengeluarkan akreditasi minimal C. kalau itu sudah, kita berharap Menteri Agama dapat mengeluarkan SK untuk pembukaan prodi baru ini. sehingga pada bulan September kita bisa mengadakan perkuliahan untuk Prodi Tadris Matematika maupun Prodi Tadris Bahasa Inggris.”

Dekan juga optimis dengan prodi baru ini karena “Pertama kita sudah mempunyai dosennya, kita punya sarananya dan kebetulan banyak calon mahasiswa baru yang datang bertanya, apakah ada prodi yang lain selain 4 prodi yang sudah ada di FTIK itu. Kita lihat latar belakang mereka itu ternyata banyak berasal dari SMA Jurusan IPA. Ada juga yang bertanya tentang Bahasa Inggris, karena bahasa inggis menjadi besik untuk komunikasi di dunia internasional.”

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




IAIN Pontianak Mengadakan Nobar Film Pejuang Al-Quran

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Ratusan mahasiswa beserta pejabat di IAIN Pontianak, mengikuti kegiatan Nonton Bareng Pejuang Al-Quran yang diadakan oleh Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Pontianak. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Sport Center ini dilaksanakan pada hari Sabtu (14/12) malam. Film Dokumenter ini menceritakan tentang peran pengajar Al-Quran di Desa Sepuk Laut, Dusun III Teluk Harapan, Kec. Sungai Kakap, Kabupaten Kuburaya.

Kemeriahan terlihat dari acara yang sudah dipersiapkan oleh Prodi KPI ini. Mulai dari Hiburan berupa band yang dimainkan oleh mahasiswa KPI, ada foto booth, pameran foto dan hiburan intinya adalah pemutaran film trailer Jejak Langkah 2 Ulama KH Hasyim Asy’ari Tebuireng dan KH Ahmad Dahlan. Film sungsang karya Mahasiswa KPI dan Film Utamanya Pejuang Al-Quran.

Narasumber utama dari film ini adalah Ust. Ahmad Sarkawi yang mengabdikan dirinya untuk pendidikan agama Islam di Desa Sepuk Laut. Perjuangannya untuk mengajarkan agama ke anak-anak sangat luar biasa dan mengispirasi bagi penonton. Kondisi di Desa sangat memprihatinkan, hanya ada pendidikan setingkat SD dan SMP disana, untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi harus ke Kota Pontianak. Masjid yang ada juga sudah tidak cukup untuk digunakan. Saat ini baru berdiri pondasi untuk pembangunan Masjid, namun terkendala biaya pembangunan Masjid belum dapat diselesaikan.

Tak ada yang sia-sia dalam melakukan kebajikan, dalam kegiatan ini Dekan FEBI IAIN Pontianak, menyumbang 10 juta untuk pembangunan Masjid di Desa Sepuk Laut. Pak Rektor IAIN Pontianak juga, berkomitmen untuk meneruskan program desa binaan, karena sesuai penuturan di film tersebut sangat besar peran IAIN Pontianak dulu dengan program desa binaan yang pernah dilakukan di sana.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mengapresiasi kegiatan ini “Awalnya saya pesimis dengan jumlah penonton, karena hujan cukup deras. Namun sekarang saya lihat ratusan penonton sudah memenuhi Gedung Sport Center ini. Saya sangat support kegiatan ini dan jangka panjang IAIN Pontianak akan memiliki Pojok Laporatorium Sejarah Islam di Kalimantan Barat. Prodi KPI sudah membuat Film sejarah tentang Kerajaan Pontianak, yang tak lama lagi akan dipublikasikan.”

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Kontribusi IAIN Pontianak dalam Pemberdayaan Madrasah di Perbatasan

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak, melaksanakan Pembukaan FGD Pemberdayaan Ekonomi Madrasah. Pada hari Rabu (11/12) sore di ruang rapat senat. Kegiatan FGD ini akan berlangsung selama tiga hari. Kegiatan ini diisi dengan materi pengantar sebelum pemberdayaan ekonomi Madrasah dilaksanakan. Kegiatan ini juga merupakan pendampingan dalam rangka pemberdayaan ekonomi Madrasah daerah 3T.

Menurut Ketua LP2M, Sukardi, SH.,M.Hum., “Madrasah yang sudah dipilih oleh Pendis pada hari ini juga sudah hadir semua. Setiap pengelola Madrasah akan memaparkan program apa saja yang berpotensi untuk dilakukan di Madrasah/Sekolah masing-masing. IAIN Pontianak dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar menjadi pendamping dalam kegiatan ini. Setidaknya,  ada sembilan madrasah yang disurvey. Tiga madrasah terpilih yang sesuai kriteria sudah diputuskan. Ketiga madrasah ini akan mendapatkan program bantuan pendampingan pemberdayaan ekonomi.

Rektor IAIN Pontianak menyambut baik kegiatan ini. “Tak sekedar ritualistik, apalagi banyak berbicara”, pesan Rektor. “Untuk mewujudkannya, kita harus berusaha”, pungkasnya.

Diakhir sambutannya,  Rektor berharap agar kegiatan FGD Pemberdayaan Ekonomi Madrasah bisa menjadi lahan kita untuk beramal. Ada berkahnya dalam bentuk hikmah. Yaitu bermanfaat, untuk kebaikan kita, kebaikan masyarakat yang menjadi sasaran kita.  Lebih dari itu kegiatan ini diridhoi oleh Allah Subhanahuwataala.

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Kalbar, Drs. H. Ridwansyah, M.Si.

Kakanwil Kemenag Kalbar sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, hari ini adalah momen yang sangat strategis. “Mudah-mudahan ini menjadi sejarah, bagaimana kita memulai sebuah momen pemberdayaan madrasah di wilayah perbatasan yang sangat jauh dari suasana Ibu Kota”, ungkap Kakanwil. Beliau melihat tiga hal yang sangat menarik di lokasi madrasah terpilih. Pertama, Sambas menjadi Serambi Mekahnya Kalimantan Barat. Kedua, dulu banyak orang perpengaruh di Kalbar dari Sambas. Ketiga, Sambas berada di perbatasan Indonesia yang hanya dibedakan oleh patok saja.

“Saya fikir hari ini adalah jawaban. Kalau kita bisa mensejahterakan Madrasah di perbatasan. Kita bisa membuat asrama untuk anak TKI dan anak muallaf disana. Melalui program pemberdayan ini, Saya berharap bukan hanya sekedar proyek yang menghasilkan keuntungan untuk membangun materi. Namun, tak kalah penting kualitas pendidikan anak kita. Saya berharap betul program ini terukur. Punya landasan akademiknya. Kemudian bisa berkelanjutan dengan kemajuan setiap tahunnya.” Tambah Kakanwil Kemenag Kalbar.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




Rektor IAIN Pontianak Membuka Sarasehan Kebangsaan Alumni KPI

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Kegiatan Sarasehan Nasional Kebangsaan, dengan tema Menangkal Hoaks dalam Upaya Mengukuhkan Nilai-Nilai Kebangsaan Jelang Pilkada Serentak 2020. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Musyawarah Alumni Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Pontianak. Kegiatan yang berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud, dilaksanakan pada Rabu (11/12) pagi.

Ratusan peserta menghadiri kegiatan ini untuk mendapatkan ilmu dari Keynote Speaker, Dr. H. Syarif, MA., yang juga merupakan Rektor IAIN Pontianak. Narasumber yang kompeten di tingkat nasional dengan keahlian di bidang Komunikasi Politik, Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si., Turut hadir sebagai Pembicara, Ketua Bawaslu Kalbar, Ruhermansyah, S.H., Ketua KPU Kota Pontianak, Deni Nuliadi, ST., dan Korwil Mafindo Pontianak, Dr. Syarifah Ema Rahmaniah.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA secara resmi membuka kegiatan Sarasehan Nasional Kebangsaan yang diadakan oleh Ikatan Alumni Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)  IAIN Pontianak bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS).

Dalam sambutan dan arahannya, Rektor berharap kegiatan ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta tentang bahaya Hoax yang seringkali diabaikan, bahkan ada yang sama sekali tidak peduli. Politik itu lanjutnya adalah pilihan, “Indonesia yang plural dan religius adalah sebuah kekayaan intelektual yang harusnya dilestarikan, sehingga PKI tidak boleh ada di Indonesia karena anti agama”, tegasnya.

Dr. Syarif juga menekankan pentingnya menebar kebaikan dimanapun, dan jangan menjadi individu yang hipokrit tapi berusahalah menguatkan kokohnya NKRI, dengan berpartisipasi aktif dan positif menjelang Pilkada 2020 mendatang.

Editor: Mulyadi
Penulis: Amalia Irfany




95 Siswa MAN Insan Cendikia Sambas kunjungi IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Sebanyak 95 siswa dari MAN Insan Cendikia Sambas mengunjungi IAIN Pontianak, yang merupakan Kampus Negeri satu-satunya di Kalimantan Barat. Kunjungan ini berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud pada hari Senin, (09/12) siang. Antusias siswa sangat terasa ketika melihat penampilan seni menyannyi, puisi dan tundang dari perwakilan mahasiswa dan dosen IAIN Pontianak.

Dalam kesempatan ini Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyampaikan tentang sejarah singkat IAIN Pontianak, 4 Fakultas yang ada beserta 16 prodi beserta keunggunalannya. Rektor juga menyebutkan terdapat 36 organisasi kemahasiswaan yang dapat diikuti oleh setiap mahasiswa IAIN Pontianak. Fasilitas yang ada sangat memadai dalam proses belajar mengajar. Tahun 2020 IAIN Pontianak akan memiliki gedung lab terpadu dengan 7 lantai. Serta pada lantai terakhir akan dibuat kubah untuk meneropong benda luar angkasa. IAIN Pontianak juga memiliki asrama serta pengajar yang profesional.
Guna menjadi bagian dari IAIN Pontianak siswa dapat memilih jalur seleksi penerimaan siswa baru “Tanggal 20 Desember loancing SPAN. Disitulah nanti akan diumumkan informi lebih detail. Di SPAN ada ruang untuk mendapatkan beasiswa. Tahun depan kita akan terima 2.500 mahasiswa. Tahapan ke dua ada namanya Ujuan Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN). Tahapan ke tiga ada tes Lokal atau Mandiri. Silahkan siswa untuk mendaftar di IAIN Pontianak sesuai dengan bakat dan minatnya. Kalian akan dibentuk menjadi akademisi yang berakhlakul Karimah, mandiri dan bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan.” Pesan dari Rektor IAIN Pontianak.

Wakil kepala sekolah MAN Insan Cendikia, Edi, S.Pd menyampaikan “Kami sangat berterima kasih, sambutannya sangat luar biasa. Kami datang ke IAIN Pontianak ini berjumlah 106 orang. terdiri dari 95 siswa dan 11 guru. Tujuan kami ke sini, ingin mengenal lebih dekat IAIN Pontianak. Dibawah ibu kandung yang sama, yaitu Kementerian Agama RI. Sebagian besar guru yang ada di MAN IC adalah alumni STAIN/IAIN Pontianak. Termasuk kepala sekolah MAN IC, dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab.

Pak Edi, S.Pd menambahkan “Kunjungan ini bermaksud untuk mengenal lebih dekat tentang IAIN Pontianak, Fakultas apa saja yang ada, Jurusan apa yang ada, serta informasi lainnya. Siswa yang hadir merupakan kelas XII yang baru menyelesaikan Ujian Akhir Semester. Bapak dan ibu gurunya sedang mengisi rapot, anak didiknya kita bawa jalan-jalan.”

Pesan dari Pak Edi, S.Pd kepada siswanya “Disinilah tempat dimana guru-gurumu di didik, sehingga anda nantinya bisa dan mampu berada di bagian IAIN Pontianak ini. Tahun kemarin kita menitip 5 kakak kelas kalian di IAIN Pontianak, Insyaalah di tahun ajaran 2020/2021 kami akan menitipkan kembali anak-anak kami untuk menuntut ilmu di sini. Dengan menggunakan jalur tes PTKIN.” Tutupnya.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




CPNS IAIN PONTIANAK Angkatan XIX dan XX Mengikuti Monev

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) IAIN Pontianak angkatan XIX dan XX sedang melaksanakan habituasi disatkernya masing-masing. Tepat pada tanggal 09 Desember 2019, peserta yang berjumlah 5 orang dari IAIN Pontianak di kunjungi oleh Balai Diklat Keagamaan Jakarta. Hal ini merupakan bentuk dari pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi Latihan Dasar (Latsar) Latsar CPNS.

Kelima CPNS tersebut berasal dari Unit Tugas Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). bernama Imam Agung Prakoso, Nanik Shobikah, Ressy Rustanuarsi, Suhardiman dan Vidya Setyaningrum. Setiap CPNS diberkan waktu untuk melakukan konsultasi berkaitan habituasi yang sedang dilaksanakan. Dr. Aulia selaku mentor juga mengunjungi tempat peserta melaksanakan rancangan kegiatannya.

Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) disambut oleh Wakil Dekan I FTIK IAIN Pontianak Dr. H. Yapandi Ramli, M.Pd. Dalam sambutanya beliau sangat mengapresiasi sekali dengan apa yang dilakukan oleh CPNS angkatan XIX-XX dengan terobosan program aktualisasi yang telah dibuat. Kegiatan Monev ini juga merupakan sebagai langkah yang dilakukan dalam menindaklanjuti terhadap progres yang telah dilakukan oleh peserta Latsar CPNS dalam membuat laporan aktualisasi yang telah dilakukan.

Dalam kesempatan ini juga hadir peserta Latsar angkatan XIV dan XV yang telah selesai melaksanakan habituasi. Semua peserta dari IAIN Pontianak juga di bimbing oleh Dr. Aulia dalam melaksanakan habituasinya. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk bersilaturahmi kembali dan saling sharing seputar CPNS.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto




LP2M IAIN Pontianak Kembali Gelar PPM Mandiri Malaysia Tahap II

Pontianak (iainptk.ac.id) — Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak kembali menyelenggarakan Pembekalan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Mandiri Malaysia Periode 2019 Tahap Kedua, Sabtu (30/11) di Ruang VIP Auditorium Abdul Rani Machmud IAIN Pontianak. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA yang sekaligus menyampaikan materi pada pembekalan tersebut. Hadir pula Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH., M.Hum dan Ketua LP2M IAIN Palopo, Dr. Kaharuddin, M.Pd.

Selain Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, pembekalan inipun juga diisi oleh beberapa narasumber lainnya seperti, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Pontianak, Dr. Imron Muttaqin, M.Pd.I yang menjelaskan tentang Rutinitas, Aktivitas, dan Program Kerja Mahasiswa PPM Mandiri Malaysia, Fahmi Ichwan, S.Hut  menjelaskan tentang Teknis Laporan Berupa Buku, serta salah satu Alumni PPM Mandiri Malaysia, Ahmad Ghazali yang menjelaskan tentang Pengalaman dan Teknis Pelaksanaan Program.

Dalam sambutannya, Ketua LP2M IAIN Pontianak menjelaskan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan dua kali dalam setahun. “Ini merupakan kegiatan PPM Mandiri Malaysia tahap 2. Sebelumnya kita telah melaksanakan tahap 1 di bulan Mei lalu. Kali ini jumlah peserta total 35 peserta yang terdiri dari 24 peserta dari UIN Antasari Banjarmasin, 10 peserta dari IAIN Pontianak, dan 1 peserta dari IAIN Palopo.” Jelasnya.

Ia pun berharap peserta dapat mengambil beberapa bekal penting dari keikutsertaannya dalam PPM Mandiri Malaysia tahap kedua ini. “Kami berpesan kepada setiap peserta untuk menjaga nama baik diri sendiri, almamater, dan juga nama baik Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri RI. Karena secara tidak langsung setiap peserta menjadi duta bagi Indonesia. Jaga sikap dan tingkah laku selama mengabdikan diri di sana.” Harapnya.

Kegiatan ini pun mendapat perhatian dari beberapa peserta. Seperti yang dikatakan oleh salah satu Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin, Mahda. Menurutnya, program ini sangat ia tunggu-tunggu, sebab program ini dapat menambah pengalaman lebih menantang dan sangat bermanfaat. Mahda pun bersyukur dapat lulus tes sehingga akhirnya bisa menjadi bagian dari program PPM Mandiri Malaysia yang diselenggarakan oleh IAIN Pontianak bekerjasama dengan Hikmah, Sarawak, Malaysia.

Editor: Mulyadi
Penulis: Nia Amara Rif’ad




Tersebar di 9 Kampung, PPM Mandiri Malaysia IAIN Pontianak Siap Mengabdi ke Masyarakat

Kuching, Malaysia (iainptk.ac.id) — Pendamping dan Peserta Pogram Pengabdian Masyarakat (PPM) Mandiri Malaysia Tahun 2019 disambut hangat oleh pihak Hikmah, Sarawak, Malaysia, Senin (2/12).  Kedatangan mereka telah ditunggu pula oleh Bapak Angkat di masing-masing kampung tempat mereka akan mengabdi. Pada tahap kedua ini ada 9 (sembilan) kampung atau desa yang akan menjadi lokasi pengabdian, di antaranya: Kampung Kendaie, Kampung Temaga Dayak, Kampung Puih, Kampung Pedaun Bawah, Kampung Rudan, Darul Falah Temong, Insan Jaya Bengan, Kampung Nyelitak, dan Kampung Gawang Bansu. Peserta PPM Madiri Malaysia Tahun 2019 tahap II ini berjumlah 35 orang. Dengan rincian 24 orang dari UIN Antasari Banjarmasin, 10 orang dari IAIN Pontianak, dan 1 orang dari IAIN Palopo.

Penolong Pegawai Kemasyarakatan Hikmah, Ustad Haji Fadli mengungkapkan seluruh peserta akan diberangkatkan hari ini juga ke lokasi yang telah ditentukan sesuai kelompoknya masing-masing. Ia pun berharap agar setiap peserta menjaga sikap dan tingkah laku selama berada di kampung orang serta mengenal kebiasaan dan adat istiadat di kampung tersebut “Bila ada orang Bidayu atau Iban meninggal, tolong hentikan seluruh kegiatan selama tujuh hari. Terutama jaga diri bagi yang perempuan.” Ungkapnya.

Ustad Baharuddin berharap seluruh peserta semangat dan melaksanakan program yang telah direncanakan oleh masing-masing kelompok. “Saya berharap seluruh peserta jangan malas. Bekerjalah sesuai dengan tugas dan fungsi yang direncanakan serta jangan menolak penempatan lokasi yang telah ditentukan.” Ucapnya.

Ia pun berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan lebih dari dua kali dalam setahun. Hal tersebut sebagai upaya follow up dari kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama kurang lebih sebulan di beberapa kampung yang ada di Sarawak, Malaysia.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat LP2M IAIN Pontianak, Dr. Fachrul Razi, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Hikmah yang selalu konsisten menerima mahasiswa untuk melaksanakan program pengabdian di daerahnya. Ia berharap kegiatan ini akan terus berlanjut dan membawa kebermanfaatan yang besar bagi masing-masing pihak.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang




Kematian Nicholas Memaksa Program Kerja Pengabdian Masyarakat Dijeda

Padawan, Kuching – Malaysia (iainptk.ac.id) — Berita kematian salah seorang penduduk kampung Rudan memaksa kami untuk menjeda program kerja yang telah direncanakan. Kegiatan memperingati kematian oleh keluarga mendiang Nicholas dilanjutkan pada tanggal 4 Desember di Lorong 2, Kampung Rudan, Padawan.

Hal tersebut sedikit menyulitkan peserta Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dari kelompok 5 untuk menjalankan program kerja seperti bersosialisasi kepada masyarakat sekitar.

Empat peserta dibawah penyeliaan Ustad Jamali, selaku penyelia zon di Kampung Rudan diundang untuk menghadiri majlis tersebut. Dua malam berturut rutinitas kelompok diganti dengan memenuhi undangan keluarga mendiang yang sebenarnya saling berbeda kepercayaan.

“Betulkan niat untuk membahagiakan makhluk Allah menolong sesama manusia” ujar Anisa salah seorang peserta di kelompok 5, Kampung Rudan, Padawan.

Ketika ditanya pendapatnya mengenai sikapnya yang membantu keluarga mendiang masak-masak mendapatkan jawaban positif sebagai sesama makhluk sosial walau berbeda agama. Hasilnya,peserta dapat juga berpeluang berkenalan dengan beberapa penduduk muslim dan non-muslim dengan lebih santai tanpa perlu berjalan berkeliling di Kampung Rudan.

”Semua makanan ni orang penduduk kampung yang tolong masak.Makcik Roslina masak pakai alat masak dari surau.” tutur Makcik Nazira untuk meyakinkan peserta bahwa makanan yang disediakan halal dan boleh dimakan.

Sebagai kakak kandung kepada mendiang, Makcik Nazira sangat ramah melayani peserta untuk makan bersama.Makcik Nazira merupakan isteri kepada Ustad Jamali yaitu penyelia zon yang memantau peserta kelompok 5 sepanjang pengabdian.Ia juga mualaf sejak 25 tahun yang masih akrab dengan keluarganya walaupun berbeda agama.

Sebelumnya, peserta sedikit kaku untuk beramah mesra dengan penduduk ketika pertama kali menghadiri majlis kematian penduduk non-muslim.Namun ,pada malam kedua yaitu di malam Kamis tanggal 4 Desember peserta turut membantu keluarga Nicholas untuk menyiapkan makanan untuk tetamu.Kegiatan berkunjung ke rumah keluarga dimasukkan ke dalam evaluasi kelompok sebagai salah satu aktivitas untuk menutup program kerja yang terpaksa dijeda seketika.

Editor: Mulyadi
Penulis: Faninnurbani (Peserta PPM Mandiri Malaysia, IAIN Pontianak)




Informasi Persyaratan Akreditasi Pendaftaran CPNS Tahun 2019

Merujuk Peraturan Menteri PANRB Nomor 23 Tahun 2019 (Distribusi II) khususnya mengenai pengaturan persyaratan pendaftaran CPNS tahun 2019 harus dari lulusan Perguruan Tinggi Dalam Negeri dan/atau Program Studi yang terakreditasi pada badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (PAN-PT) dan/atau Pusdiknakes/LAM-PTKes, dan memperhatikan banyaknya pertanyaan terkait terakreditasi dimaksud dalam proses penerimaan CPNS tahun 2019 telah diadakan rapat Panselnas tanggal 3 Desember 2019 guna membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/SE_Persyaratan_Akreditasi_Pendaftaran.pdf” width=”fullscreen”]