10 CPNS IAIN Pontianak Ikuti Latsar

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Kepala Biro Administrasi,Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, didampingi Kepala Bagian Umum pada Biro AUAK Sumarman, S.Ag, memberikan arahan kepada 10 orang CPNS yang akan mengikuti kegiatan Latihan Dasar (Latsar) CPNS Kementerian Agama Tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 23 September s.d 13 Oktober 2019 di Shahida Inn Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Kerta Mukti No. 5 Cireunde Ciputat Tangerang Selatan.

Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si selaku Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak saat diwawancari di ruang kerjanya beliau mengatakan saya menyampaikan dari segi mental atau sikap yang harus disiapkan, sedangkan dari segi teknisi akan diarahkan Kabag Umum.

“Bersyukur kita semua yang hari ini diberikan kesempatan untuk menjadi ASN atau CPNS di IAIN Pontianak. Karena banyak orang diluar sana ingin menjadi ASN di IAIN Pontianak, tetapi belum bisa. Oleh karena itu, dalam rangka saling mengingatkan, kita harus mensyukuri apa yang telah kita terima hari ini” paparnya.

Selanjutnya Kepala Biro AUAK memberikan analogi syukur ke peserta latsar dengan bercerita, “Ada 4 orang yang masing-masing diberi kuda. Orang pertama, ketika diberi kuda ia pelihara dengan baik. Orang kedua, ia pelihara kuda itu dengan baik dan ia gunakan sebagai mana fungsi kuda. Orang ketiga, ia pelihara kuda dengan baik, dia gunakan dan ia bersilahturahmi ke orang yang memberinya kuda. Orang keempat, ia pelihara kuda dengan baik, ia gunakan dan ia berterima kasih kepada yang memberi kuda dan Tuhannya yang pencipta kuda dan orang yang memberi kuda tersebut” begitulah gambaran semestinya sikap terbaik kita sebagai CPNS, berterima kasih kepada Rektor, Menteri Agama dan Allah Swt,” ulasnya.

“Terakhir, Oleh karena itu, siapkan mental, bangun kerjasama dengan baik, laksanakan semua jadwal dan aturan latsar yang diberikan serta ikuti Latsar ini dengan baik dan usahakan memberikan yang terbaik dan nilai terbaik dalam membawa nama baik IAIN Pontianak”, tutupnya ramah.

Sumarman, S.Ag selaku Kepala Bagian Umum saat diwawancarai di ruang kerjanya mengatakan “Pertama, secara teknis untuk sampai ke lokasi kegiatan beliau menyampaikan secara detail ke peserta Latsar, karena memang tidak semua peserta pernah ke Jakarta. Kedua, diharapkan seluruh peserta melakukan yang terbaik, jangan sampai ada peserta melakukan hal yang tidak baik, karena beberapa tahun terakhir ini IAIN Pontianak sering menjadi peserta terbaik. Ketiga, terkait teknis pembiayaan. Kita (IAIN Pontianak) sudah ada MoU dengan Balai Diklat terkait Diklat atau Latsar. Dalam hal akomodasi, konsumsi, nara sumber dan sebagainya ditanggung Balai Diklat. Sedangkan transportasi pergi dan pulangnya ditanggung IAIN Pontianak. Oleh karena itu, peserta Latsar diharapkan menyesuaikan penggunaan tiket dengan keterbatasan dana yang ada, kelebihan bagasi akan ditanggung oleh peserta” jelasnya.

Kabag umum juga menjelaskan, “Peserta harus memanfaatkan semaksimal mungkin semua momen, kesempatan selama kegiatan yang ada, untuk silahturahmi, beradaptasi dengan semua peserta. Diharapkan dengan komunikasi yang baik, insha Allah akan banyak kemudahan yang didapat. Persiapkan apa-apa yang diminta, baik pakaian dan sebagainya selama kegiatan dan semaksimal mungkin menjadikan dirinya bermanfaat. Terakhir, bagi siapa yang keberatan atau berhalangan karena sakit atau hamil, masih ada waktu 1 minggu untuk mengajukan pengunduran diri dan akan diganti dengan yang lain, jangan sudah hari H nya baru mau mengajukan, karena jika sudah hari H apapun kendala, ya harus tetap diikuti” pungkasnya.

Penugasan 10 CPNS IAIN Pontianak mengikuti Latsar ini merupakan tindaklanjut dari surat Ketua Balai Diklat Keagamaan Nomor: P. 3239/Bdl.04/1/KP.02.1./09/2019 tanggal 12 September 2019 perihal: Panggilan Peserta Latihan Dasar CPNS.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Kepala Biro AUAK Serahkan SK Kenaikan Pangkat kepada 7 ASN IAIN Pontianak

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id). Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, didampingi Kepala Satuan Pengawas Internal Dr. Fauziah, MM dan Kepala Bagian Umum pada Biro AUAK Sumarman, S.Ag, menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat (KP) kepada 7 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) IAIN Pontianak, di ruang Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Rabu (18 /9).

Sebanyak 7 ASN IAIN Pontianak menghadiri undangan kepala Biro AUAK untuk menerima SK Kenaikan Pangkat yang dirangkai dengan pembinaan pegawai tersebut. Adapun nama ASN yang menerima SK tersebut adalah: Rahmida, S.Ag, Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan FUAD; Muslim Fikri, S.Kom.I Pengelola Data Anggaran dan Perbendaharaan; Riduansyah, S.H.I, Pengelola Administrasi dan Dokumentasi; Reka Kurniawati, SE, Bendahara; Syakirin, S.H.I Pengelola BMN; Samsi, Pengelola BMN; dan Suparmanto, Pengawas Kebersihan dan Keamanan.

Dalam kesempatan ini, selaku moderator Kepala Bagian Umum mempersilahkan Kepala Satuan Pengawas Internal Dr. Fauziah, MM memberikan pengarahan kepada 7 ASN yang menerima SK Kenaikan Pangkat. Dalam pengarahan dan pembinaannya ia mengatakan “Dengan kenaikan pangkat ini, maka target sasaran kinerja pegawai (SKP) Bapak/Ibu harus tinggi. Kinerja juga harus ditingkatkan, peningkatan kedisiplinan yang juga menjadi perhatian. Bekerjalah sesuai regulasi” paparnya bersemangat.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan “Kita bekerja harus memberikan keteladanan, tidak mencontoh hal yang negatif dan tentu mewujudkan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung jawab dan Keteladanan dengan beliau paparkan masing-masing contoh dari 5 nilai budaya kerja dimaksud” terangnya dengan senyuman.

Kepala Biro AUAK dikesempatan yang sama menuturkan bahwa “Disamping kenaikan pangkat Bapak dan Ibu, ada tugas yang menanti untuk selalu ditingkatkan, meniru kerja-kerja yang baik. Oleh karena itu, bangun kerja sama dalam bekerja untuk selalu bersinergi. Jangan lupa bekerja berdasarkan peraturan, artinya dalam bekerja kita harus senantiasa mengupdate peraturan, karena sistem kerja kita berbasis peraturan atau regulasi, tentu juga dengan tetap mengindahkan kebijakan yang ada” tegasnya.

“Tidak kalah pentingnya adalah bangun Komitmen vertikal yakni komitmen langit misalnya senantiasa mensyukuri apa yang telah Allah berikan. Dilaksanakan berbagi atau menyebut-menyebut apa yang telah kita dapat dan untuk terus meningkatkan kinerja” pungkasnya menasihati.

Kepala Bagian Umum, Sumarman, S.Ag juga memberikan pengarahan dan pembinaan, ia mengatakan saya disini hanya menyimpulkan dari pengarahan kepala SPI dan Kabiro “Kita harus bekerja dengan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) karena memang dunia kerja kita sekarang menuntut kita untuk terus melakukan yang terbaik dan bahkan termasuk sistem kerjanya juga mengalami perubahan” paparnya.

“Kegiatan penyerahan SK kenaikan pangkat ini untuk menegaskan wujud reward dari pemerintah, kepada siapa saja yang layak untuk mendapatkannya. Karena memang, reward pemerintah selalu sasarannya adalah kenaikan gaji berkala. Oleh karena itu, tingkatkan terus kinerja, karena pemerintah juga tidak segan-segan untuk memberikan punishment atau hukuman bagi yang melanggar, karena yang naik pangkat juga terikat dengan hak dan kewajibannya” tutupnya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Lulusan Fakultas Syariah Menggenggam Dunia

PONTIANAK (iainptk.ac.id)– Fakultas Syariah IAIN Pontianak, dengan bangga menyelenggarakan Stadium General kepada ratusan mahasiswa baru. Kegiatan yang bertema “Mahasiswa Syariah Menggenggam Dunia” ini, dilaksanakan di Aula Syekh Abdulrani Mahmud, pada hari Jumat (6/9) pagi hingga sore. Mahasiswa baru yang telah memilih Fakultas Syariah akan mendapatkan materi penguatan untuk menjadi lulusan yang profesional.

Dr. Firdaus Achmad, M.Hum yang menjadi Plh Rektor pada kesempatan yang berbahagia ini menyampaikan kepada mahasiswa baru “Saya selalu mengingatkan kepada diri saya, bahwa hidup itu adalah pilihan dan pilihan itu kita yang menentukan. Jadi, jika Anda memang ingin lulusnya di Fakutas Syariah lanjutkan niat itu. Jika anda lulusnya di Fakultas Syariah ini terpaksa maka lakukan pergeseran niat. Jika Anda dibuang ke Fakultas Syariah katakan kepada mereka, Anda akan menyesal.”

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga ini meneruskan “Ruh dari Fakultas Syariah itu adalah persoalan hukum. Hukum adalah temali yang bisa menyelamatkan orang dari satu strata kehidupan menuju ke strata pengharapan. Orang tidak bisa hidup tanpa hukum. Inilah peran mahasiswa Fakultas Syariah. Orang tidak bisa dibiarkan hidup seperti binatang, tetapi orang membutuhkan aturan dan itu adanya di Fakultas Syariah. Karena sampai puncaknya manusia itu membutuhkan rasa aman, dan rasa aman itu ditawarkan oleh Anda orang-orang Fakultas Syariah dalam bentuk aturan.” paparnya.

Dekan Fakultas Syariah, Dr. Muhammad Hasan, menguatkan niat mahasiswa “Kami sudah mempersiapkan dua pembicara handal, pertama Bapak Elik Murtopo, S.H., M.H., dari Pengadilan Tinggi, beliau adalah Hakim AD HOC Tipikor Tingkat Banding. Pemateri kita yang kedua Bapak Drs. Maslihan Saifurrozi, M.H., beliau sebagai Ketua Tinggi Pengadilan Agama. Saya yakin setelah narasumber menjelaskan, mahasiswa akan memiliki kebanggaan yang tinggi akan Fakultas Syariah dan lulusannya.” katanya.

Elik Murtopo, S.H., M.H., selaku narasumber menyampaikan tentang prospek Sarjana Hukum di Era Globalisasi “Perubahan gelar bagi lulusan Fakultas Syariah menjadi Sarjana Hukum mi(S.H), tentu memberikan peluang yang lebih besar bagi penyandang gelar tersebut, untuk dapat menjadi profesi hukum. Sarjana Hukum adalah orang yang telah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum/Fakultas Syariah. Sarjana Hukum juga dianggap sebagai seorang ahli yang memahami semua hukum, baik dari segi teori maupun penerapannya. Sarjana Hukum juga mempunyai peluang untuk menjadi jaksa, pengacara, hakim, konsultan hukum, notaris dan seterusnya apabila syarat-syarat yang telah ditentukan sudah terpenuhi.” jelasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




B.J. Habibie Wafat, IAIN Pontianak Gelar Sholat Ghaib

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– Indonesia berduka. Presiden ke-3 Republik Indonesia, Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia di usia 83 tahun, Rabu (11/9) malam di Jakarta.

Banyak ucapan belasungkawa untuk tokoh yang terkenal dengan kecerdasan dan keshalehannya itu. Bendera setengah tiang dinaikkan. Berbagai masjid juga menggelar sholat Ghaib untuk mendoakan kepergiaannya.

Begitu juga yang dilakukan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Setelah sholat Zuhur. Pada Kamis (12/9) di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud. Ratusan jamaah yang terdiri dari dosen, tanaga kependidikan dan mahasiswa, melaksanakan sholat ghaib untuk almarhum B.J. Habibie.

Sholat ghaib yang diimami oleh H. Dulhadi, M.Pd berlangsung dengan hikmad. Selepas sholat, jamaah duduk kembali dan mendengarkan tausiyah dari sang imam.

“Bersyukur kita telah melaksanakan sholat jenazah yang ditujukan kepada almarhum B.J. Habibie. Mudah mudahan doa kita diijabah oleh Allah Swt. Pak B.J. Habibi yang kita kenal selain seorang presiden, beliau juga seorang yang dikenal dalam dua hal. Pertama beliau dikenal sebagai Bapak Reformasi dan kedua dikenal sebagai Bapak Tekhnologi.” tuturnya.

Dihadapan jamaah, H. Dulhadi, M.Pd juga menceritakan “Sebagai Bapak Reformasi karena beliau presiden pertama yang menjabat pada era reformasi. Kemudian dikenal juga sebagai Bapak Tekhnologi karena beliau pernah menjadi Menteri Riset dan Tekhnologi selama 4 periode berturut-turut. Disamping itu juga prestasinya membuat teknologi pesawat terbang. Ini inti yang ingin saya sampaikan satu prinsip hidup beliau. Tekuni pada satu bidang, sesuai dengan bakat, talenta yang ada pada diri kita. Kalau kita berdasarkan itu akan mencapai puncaknya.” paparnya.

“Adik-adik mahasiswa jangan sampai masuk ke IAIN Pontianak ini salah pilih program studi. Contoh ada mahasiswa bakatnya olahraga tinju, masuk Tarbiyah. Alhamdulillah diangkat jadi guru. Kerjenya apa?, bukan mengajar tapi ninju muridnya, memukul murid. Dia salurkan bakatnya di sekolah. Padahal bukan disitu penyaluran bakat. Jadi, tanya pada diri sendiri aku ini bakatnya apa? tetapi kalau sesuai lanjutkan dan belajar dengan maksimal. Mudah – mudahan semangat dari beliau terus kita terapkan, walaupun beliau sudah berpulang ke Rahmatullah. Semangatnya untuk menguasai ilmu dan tekhnologi terus mengalir dalam generasi sekarang ini” tutupnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Keterbukaan Informasi Publik Kalbar Award 2019, PPID IAIN Pontianak Berguru ke Sang Juara

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) IAIN Pontianak, Aspari Ismail, beserta staf Humas IAIN Pontianak, Bambang Eko Priyanto, melakukan koordinasi dan konsultasi ke Universitas Tanjungpura, PPID Kantor Gubernur Kalbar dan Kantor Walikota Pontianak. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk berguru tentang pengelolalan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi pada Selasa, (11/9) pagi hingga sore.

Ketiga Instansi tersebut adalah instansi yang tahun 2017-2018 memperoleh juara 1 dalam penilaian Keterbukaan Informasi publik yang digagas oleh Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat. IAIN Pontianak pernah memperoleh peringkat tiga pada tahun 2017 dan peringkat lima pada tahun 2018.

Aspari Ismail mengatakan “Tahun ini kita harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Kita akan mempersiapkan diri secara maksimal. Kita juga harus belajar dengan para juara. Oleh sebab itulah kita memilih tiga instansi tersebut.” ujar lelaki yang juga diamanahi sebagai Kasubbag Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga IAIN Pontianak.

“Kunjungan pertama di kampus Untan, yang telah memperoleh peringkat pertama dua tahun terakhir. Disana kami bertemu dengan Kasubbag Humas, Kasturi, S.Ip yang memiliki delapan staf Humas. Beliau juga menceritakan pengalamannya hingga bisa menjadi juara dalam hal keterbukaan Informasi. Dukungan dari segenap elemen kampus menjadi salah satu penyebabnya, karena data yang kami butuhkan bisa kami dapatkan secara cepat” terangnya.

Untuk memperkaya informasi, kami melanjutkan ke PPID Kantor Gubernur Kalimantan Barat, di sana kami bertemu dengan Kasubbag Penyaringan Informasi, Uslan,MM. Beliau sebagai salah satu tim penilai Keterbukaan Informasi tahun lalu. Pada kesempatan ini Kasubbag THR menanyakan apa kekurangan IAIN Pontianak tahun lalu untuk dapat diperbaiki tahun ini. Uslan menjelaskan beberapa data ada yang kosong, itu yang harus diisi tahun ini. IAIN Pontianak sudah baik namun kampus yang lain juga memperbaiki diri untuk lebih baik. Jadi kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sore harinya kami melanjutkan ke Kantor Walikota Pontianak, disana kami disambut oleh Kasi Pengumpulan dan Analisa Data Ekonomi Pembangunan, Fahmi Kurnia Hidayar, SE yang mengurusi PPID Pemerintah Kota Pontianak. Beliau dan timnya juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang Pemeringkatan Badan Publik se-Kalimantan Barat. Ia memberikan wejangan tentang trik untuk menjadi juara yang bisa IAIN Pontianak terapkan.

Selanjutnya kami juga melakukan koordinasi dan konsultasi kepada Ketua Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat pada Kamis (12/9) pagi. Di kesempatan itu juga dibahas terkait UU Nomor 14 tahun 2018 tentang Keterbukaan Informaasi Publik. “Substansi dari Pemeringkatan ini adalah supaya Badan Publik punya komitmen untuk memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat yang dikelola oleh Badan Publik” tegasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Bersaing dengan Doktor, Mahasiswa IAIN Pontianak Lolos Riset dan Kajian Pemikiran Tokoh Nasional Pemuda

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– Kabar gembira menyelimuti Kampus IAIN Pontianak. Beragam prestasi terus dicapai oleh institusi, mahasiswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan. Saat ini Bibi Suprianto, mahasiswa IAIN Pontianak Prodi Pendidikan Agama Islam mengharumkan nama IAIN Pontianak di tingkat nasional. Ia terpilih dari 50 peserta yang lolos karya tulisnya di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam Kompetisi Riset dan Kajian Pemikiran Tokoh Nasional Pemuda.

“Acara ini banyak dosen muda dari UIN Surabaya, Universitas Borneo Tarakan dan bahkan rata-rata sudah S2 dan juga ada yang Doktor. Orangnya masih muda-muda semua.” ungkap pemuda yang belum lama ini menyelesaikan skripsinya dan tercatat sebagai mahasiswa tercepat di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

“Saya mendapatkan informasi tentang kegiatan Kajian dan Riset yang diadakan Kemenpora, melalui share pamplet yang di share di grup WA Klub Riset IAIN Pontianak. Saya tertarik mengikuti karya tulis ilmiah tersebut dikarenakan Kemenpora memberikan tiket pesawat pulang pergi, biaya penginapan hingga uang saku, bagi peserta yang lolos seleksi Essay Kemenpora. Alhamdulillah saya bisa lolos dan masuk diantaranya 50 peserta se-Indonesia. Kesempatan ini sungguh sangat berharga bagi saya” ujar lelaki yang berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu Kecamatan Suhaid itu menceritakan proses awal mengikuti kegiatan tersebut.

Anak pertama dari empat bersaudara ini juga menyebutkan judul penelitian yang diangkatnya dalam riset adalah “Abdurrahman Baswedan Sang Perintis Kemerdekaan Indonesia”. Bibi juga menjelaskan alasannya memilih tokoh Abdurrahman Baswedan “Karena beliau merupakan tokoh muda pahlawan nasional yang mampu mempersatukan perbedaan antara Arab dan Non Arab yang ada di Indonesia agar Indonesia tidak berpecah belah” jelasnya.

Mulai dari tanggal 10 hingga 13 September 2019, Bibi akan mengikurti kegiatan ini. Bibi yang memiliki hobi menulis, membaca dan berolaraga ini akan menginap di Hotel Milenium Jakarta selama kegiatan.

Bibi juga mengutarakan perasaannya saat mengikuti kegiatan nasional ini “Karena sudah dibiayai pesawat, penginapan di hotel Milenium bintang 4 dan uang saku, saya sudah bahagia. Namun sungguh sangat istimewa sekali apalagi riset yang saya buat ini bisa diterbitkan menjadi buku nantinya dan kalau saya terpilih menjadi 10 orang terbaik akan mendapatkan penghargaan peserta terbaik. Sungguh ini adalah keberuntungan menurut saya.” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Lepas 29 Mahasiswa PPL ke Pusat Studi al-Qur’an Jakarta, Rektor: Prodi IAT Disiapkan Mencetak Ulama

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA melepas 29 mahasiswa Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) semester VII, untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta di Ruang Pertemuan Gedung Tower C, pada Selasa (10/9).

Mahasiswa IAT itu akan belajar sekaligus praktik selama 15 hari, dari tanggal 16 s.d 30 September 2019. Mahasiswa akan dibimbimbing oleh Buhori,M.Pd yang merupakan Ketua Prodi IAT. Selain itu yang menjadi Dosen Pamong adalah Direktur program PSQ Jakarta, Zayadi, M.Pd.

Ketua Prodi IAT menyampaikan “Kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk memberikan keterampilan dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam bidang al-quran dan tafsir. Salah satu profil lulusan mahasiswa IAT yang dicanangkan adalah sebagai penafsir pemula, dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk mampu menguasai berbagai teori dan pemikiran yang berkembang di bidang Ilmu al-Qur’an dan Tafsir serta mampu mengorelasikan dengan kajian-kajian kekinian.”terangnya.

“Oleh sebab itu, dengan melakukan PPL ke Pusat Studi al-quran diharapkan para mahasiswa akan dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang keilmuan al-quran dan tafsir di Lembaga asuhan Prof. Quraish Shihab ini. Mereka akan digembleng langsung oleh penafsir-penafsir ternama di Indonesia. Melihat hal itu, kegiatan PPL untuk mahasiswa IAT ini, sejatinya bukan berupa pengalaman lapangan, akan tetapi lebih mengarah pada pengayaan lapangan.” tambahnya.

Kaprodi sekaligus dosen Bahasa Arab ini melanjutkan, “Kegiatan PPL ke PSQ ini merupakan salah satu bentuk dari kerja sama antar kedua lembaga yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pada kegiatan ini mahasiswa akan dilatih oleh para mufassir Indonesia, dan mahasiswa juga akan diasah kemampuannya untuk menulis artikel-artikel ilmiah menyangkut al-quran dan tafsir. Tulisan-tulisan itu nantinya akan dimuat di jurnal-jurnal ilmiah dan sebagian akan dicetak menjadi buku.” tuturnya.

“Tahun depan, prodi IAT akan bekerja sama juga dengan Pusat Kajian Hadis (PKH) di bawah asuhan Dr.Lutfi Fathullah, sehingga mahasiswa IAT kedepan juga akan ditempatkan PPL di sana. Dengan dipilihnya lembaga-lembaga keahlian ini, nantinya diharapkan menjadi salah satu penunjang keterampilan mahasiswa, serta sertifikat keahlian mereka dapat dijadikan dasar dalam mengeluarkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).” pungkasnya bersemangat.

Rektor IAIN Pontianak dalam sambutannya, menegaskan bahwa “Saat ini Perguruan Tinggi Islam dituntut untuk mampu melahirkan para ulama, dan cendikiawan Islam. Di IAIN Pontianak, terdapat tiga prodi yang tersebar di 3 Fakultas, yang menjadi ikon untuk melahirkan ulama-ulama yang mumpuni. Namun prodi IAT dianggap yang paling mampu dan layak untuk mencetak para ulama yang mumpuni” ungkapnya.

Rektor Syarif juga menegaskan, mahasiswa IAT seharusnya juga pro aktif dan mampu memberikan solusi dalam setiap mengatasi persoalan-persoalan kekinian. Beliau mencontohkan pada kasus yang sedang booming, terkait mencuatnya isu milku al-yamin, tema ini merupakan wilayah kajian IAT, sehingga seyogyanya mahasiswa IAT mampu memberikan tanggapan dan pencerahan yang akurat. Bahkan kalau bisa ada skripsi IAT yang mampu “meruntuhkan” disertasi tersebut.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Raih Peringkat 2 LPJ Bendahara dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id). IAIN Pontianak terpilih sebagai Satker Peringkat Kedua Terbaik dalam Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bendahara dan Rekonsiliasi Laporan

Keuangan yang diselenggaran oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pontianak.

Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si didampingi Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, M.Pd mewakili Rektor IAIN Pontianak menerima penghargaan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) atau tepatnya di aula Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (29/8).

Dalam rangka evaluasi Kinerja Pelaksanaan anggaran semester I tahun 2019. KPPN Pontianak mengundang Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran dalam rapat Koordinasi dengan tiga acara : Pertama Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Anggaran semester I tahun 2019. Kedua, Pengenalan SAKTI. Ketiga, Penyerahan Piagam Penghargaan Kepada Satker Terbaik.

Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si saat diwawancarai di ruang kerjanya mengatakan “Alhamdulillah, IAIN Pontianak membanggakan. Sudah baik dan jika dibandingkan dengan satker lain yang ada terkait penghargaan ini. Namun, kita tidak boleh merasa puas. Pertama, kita belum rangking terbaik pertama. Kedua, masih harus ada banyak peningkatan yang perlu dilakukan” imbuhnya dengan senyuman.

Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Suhaimi, M.Pd mengatakan “IAIN Pontianak dipilih sebagai peringkat kedua terbaik Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bendahara dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan. Ini sangat membanggakan. Karena hampir sejak STAIN Pontianak hingga ke IAIN Pontianak baru kali ini IAIN Pontianak mendapatkan prestasi luar biasa ini. Dimana kami bisa menyisihkan ratusan Satuan Kerja di bawah Satker KPPN Pontianak”, ucapnya bangga.

Ia melanjutkan “Oleh karena itu, kami mempunyai komitmen terutama bagian keuangan dan BMN terkhusus di semester II nanti kita berharap lebih baik lagi dan tentu target kita terbaik pertama. Ini obsesi dan semoga bisa tercapai. Tentu kami tidak bisa lakukan person atau sendiri melainkan kerja tim. Penghargaan yang sudah kami terima, sudah diserahkan ke bagian keuangan dan tim bendaharanya untuk menjadi penyemangat buat mereka. Komitmen kawan-kawan untuk bekerja secara profesional dengan tetap menjaga indikator-indikator dalam penilaian LPJ keuangan” pungkasnya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Membanggakan! Adi Mulyono Raih Peringkat I Diklat Analis Kepegawaian

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– Berita mengharumkan kembali menyebar di kampus IAIN Pontianak. Sebelumnya para mahasiswa IAIN Pontianak yang menorehkan prestasi, kini Kasubbag Organisasi dan Penyusunan Peraturan (OKPP) IAIN Pontianak, Adi Mulyono, mengukir prestasi dengan terpilih sebagai peserta terbaik peringkat 1 dalam kegiatan Pelatihan Jabatan Fungsional Rumpun Manajemen bagi Analis Kepegawaian yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Barat, pada tanggal 2-6 September 2019 dengan waktu 50 JPL.

Peserta kegiatan tersebut melibatkan analis kepegawaian jenjang keahlian dan ketrampilan dari SKPD propinsi, kabupaten dan kota dan beberapa instansi vertikal seperti IAIN Pontianak, Kemenkumham, Untan. Kegiatan itu bertujuan meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan kemampuan analis pegawai.

Adi Mulyono memaparkan, “Prestasi ini merupakan sesuatu yang mengejutkan. Pemilihan 3 peserta terbaik, tidak diinfokan dari awal kegiatan. Jadi semua peserta tidak ada target apapun. Pengumuman dan informasi disampaikan ketua panitia pada saat penutupan dengan indikator nilai pretes, post tes, keaktifan di kelas berdasarkan penilaian dari pendamping dan pemateri” terangnya.

“Analis kepegawaian adalah jabatan yang sangat strategis dalam pengembangan organisasi karena melaksanakan fungsi manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), sebagai penyiap bahan kebijakan oleh pimpinan. Semoga peran strategis tersebut mendapat dukungan maksimal dari pimpinan dan stake holder IAIN Pontianak, siapapun pemangkunya kedepan” tambahnya.

“Harapannya semoga prestasi yang dicapai dapat diwujudkan dengan layanan yang lebih baik dan berharap semua pegawai IAIN Pontianak di lingkup IAIN maupun dalam kegiatan di luar dapat bersama-sama berorientasi pada kinerja sesuai bidang masing-masing. Prinsip think the best dan do the best serta tawakal mesti dilakukan dan diinternalisasikan karena akan mendorong kita memiliki planing terbaik, bertindak terbaik, dan meyakini bahwa Allah akan memberi bonus terbaik” pungkasnya.

Sumarman, S.Ag selaku Kepala Bagian Umum IAIN Pontianak menyatakan, “Selamat dan sukses untuk pak Adi Mulyono, yang telah meraih peserta terbaik 1 dalam kegiatan Pelatihan Jabatan Fungsional Rumpun Manajemen bagi Analis Kepegawaian. Selain itu dikalangan para pengelola kepegawaian di lingkungan Kemenag RI, nama pak Adi juga sering disebut dan dirujuk dalam berbagai permasalahan kepegawaian. Congratulation brother, just do your best” tuturnya bangga.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




Nisya, Mahasiswi IAIN Pontianak Dinobatkan sebagai Dare 2019

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– Mahasiswi IAIN Pontianak kembali mengukir prestasi yang membanggakan. Vianisya Nurfiqa (18) akrab disapa Nisya dinobatkan sebagai Bujang Dare 2019.

Penobatan pasangan muda mudi itu ditandai dengan penyerahan tongkat kepada Bujang dan mahkota kepada Dare terpilih pada malam pemilihan Bujang Dare di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Rabu (4/9/2019).

Pemilihan Bujang Dare menjadi agenda tahunan oleh Pemerintah Kota Pontianak. Para pemenang yang terpilih nantinya akan menjadi icon pariwisata dan promosi Pemerintah Kota Pontianak. Sebanyak 10 pasang peserta yang tampil pada ajang pemilihan Bujang dan Dare ini. Mereka merupakan hasil seleksi dari 50 Dare dan 31 Bujang yang mendaftar pada perhelatan tahunan ini.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, “Pemilihan Bujang dan Dare ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya digelar dalam rangka rangkaian Hari Jadi Kota Pontianak ke-248. Mereka akan menjadi Duta Kota Pontianak pada setiap even dan mereka juga harus mampu menjelaskan semua hal berkaitan dengan Pontianak,” ujarnya.

Terpilihnya Bujang dan Dare ini pula sebagai ikon remaja dan pemuda di Kota Pontianak. Oleh sebab itu mereka diharapkan memiliki wawasan yang luas, cerdas, sekaligus sebagai duta pariwisata. Mereka nanti juga ikut aktif mempromosikan pariwisata Kota Pontianak. “Ini salah satu kegiatan ekonomi kreatif yang harus kita lestarikan,” tutur Edi.

Nisya menjelaskan, “Awalnye udah lama mau ikut ajang pemilihan ini. Tapi baru terealisasikan tahun ini. Alhamdulillah terpilih lolos jadi 20 finalis Bujang Dare Pontianak 2019. Atas capaian itu, saye belajar sungguh-sungguh dan menyiapkan segale sesuatunye lebih matang. Sampai akhirnye di malam final terpilih masuk 5 besar, kemudian 3 besar, dan alhamdulillah bahkan ternyate jadi Dare Pontianak” kata mahasiswi Perbankan Syariah IAIN Pontianak ini dengan logat Melayu yang sangat kental.

“Alhamdulillah sangat bersyukur bisa diberi kepercayaan jadi Dare Pontianak. InsyaAllah saye bakal berusaha menjalankan amanah dan tanggung jawab ini dengan baik. Terus juga belum cukup puas dengan pencapaian ini sih. Masih mau banyak belajar lagi, memperbaiki yang belum baik, dan meningkatkan yang sudah cukup baik, agar bisa jadi sosok yang inspiratif bagi generasi muda saat ini” tutur perempuan yang juga terpilih sebagai Dare Berbakat 2019 ini.

Ia berpesan kepada para generasi muda, “Jangan pernah takut buat memulai sesuatu. Apalagi itu hal yang sudah jelas baik. Percaya same kemampuan yang kalian punya. Kite semua berhak untuk menjadi public figur” pungkas dare yang menyenangi dunia seni itu.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail