Kampung Riset, Program Unggulan LP2M IAIN Pontianak

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)— Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak kembali menggelar kegiatan Kampung Riset. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan unggulan dari LP2M.

Terdapat 41 mahasiswa yang mendaftarkan diri dan hanya 34 mahasiswa yang lolos seleksi dan layak mengikuti kegiatan ini. Kegiatan pembekalan ini berlangsung di Ruang VIP Gedung Syekh Abdul Rani Mahmud, Jum’at (16/8/2019).

Setelah mahasiswa diberi bekal berupa wawasan tentang penelitian, pada tanggal 19-24 Agustus 2019 mahasiswa akan diberangkatkan ke kampung. Tahun ini kegiatannya berlangsung di Kecamatan Tayan Hilir dan Kecamatan Sanggau Kapuas. Mahasiswa akan dibagi menjadi empat kelompok. Setiap individu diharuskan untuk melakukan observasi dan wawancara. Selanjutnya hasil penelitian harus di tulis dan akan dijadikan buku pada output dari kegiatan Kampung Riset ini.

Plh. Rektor IAIN Pontianak, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum. menyampaikan “Setahu saya sampai pada pertemuan Wakil Rektor PTKIN se-Indoensia. Kegiatan Kampung Riset yang dimiliki IAIN Pontianak ini, baru ada di kampus kita. Ini merupakan salah satu program unggulan IAIN Pontianak. Riset itu adalah aktifitas akademis, yang sebenarnya tidak memunculkan sesuatu yang baru. Karena kalau kita menciptakan suatu yang baru kita menjadi tuhan.” terangnya.

Ketua LP2M, Sukardi, SH.,M.Hum mengatakan kepada peserta kampung riset “Alhamdulilah kita dapat berkumpul dalam kegiatan pembekalan kampung riset tahun 2019. Mudah-mudahan mahasiswa bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik. Perlu kami sampaikan kegiatan kampung riset tahun 2019 ini diikuti 41 orang dikarenakan ada beberapa mahasiswa yang dulu pernah ikut dan tidak mengumpulkan laporan hasil penelitiannya maka namanya kami coret. Hal ini merupakan sanksi kepada peserta, agar tidak menganggap kampung riset itu hanya untuk jalan-jalan.” tegasnya.

“Saya haqqul yakin, kalau mahasiswa ikut kegiatan ini dengan baik, maka kalian nanti pada saat akan menulis proposal skripsi itu gampang sekali. Maka tidak ada kata rugi sedikitpun kalau kalian ikut kegiatan ini. karena kalian akan dibimbing bagaimana caranya mencari data penelitian, bagaimana cara mewawancarai narasumber dan bagaimana cara kalian menulis laporan penelitian.” lanjutnya.

“Tahun ini kami mencoba tidak membatasi peserta itu dari semester berapa. Perlu saya sampaikan kalian cukup beruntung, karena di tahun 2018 yang bisa mengikuti kegiatan ini hanya semester empat. Kami berharap kalian bisa ikut kegiatan ini dengan baik, belajar meneliti karena suka atau tidak suka kalian akan meneliti untuk menyusun skripsi. Kesempatan inilah yang harus dilakukan sebaik-baiknya” pungkasnya.

Penulis: Heriansyah
Editor: Aspari Ismail




Pengumuman Perpanjangan Daftar Ulang Mahasiswa Lama

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Kabar gembira bagi Mahasiswa IAIN Pontianak. Berdasarkan Rapat Pimpinan IAIN Pontianak diputuskan bahwa Daftar ulang mahasiswa lama dibuka kembali mulai Senin-Kamis, 26-29 Agustus 2019.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati menyatakan, “Kami harap kepada para mahasiswa yang belum mendaftar ulang untuk segera melakukan pembayaran sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jangan sia-siakan kesempatan yang telah kami berikan” pungkasnya.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/pengumuman-perpanjangan-daftar-ulang-mahasiswa-lama.pdf” width=”fullscreen”]




Info Perpanjangan Daftar Ulang Mahasiswa Baru Jalur UM-PTKIN 2019

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Kabar gembira bagi Calon Mahasiswa Baru IAIN Pontianak yang lulus di jalur UM-PTKIN 2019. Daftar ulang diperpanjang mulai Senin-Kamis, 12-15 Agustus 2019.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati menyatakan, “Kami harap kepada para mahasiswa baru yang lulus di jalur UM-PTKIN untuk segera mendaftar ulang. Jangan sia-siakan kesempatan yang telah kami berikan” pungkasnya.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/surat-perpanjangan-UM-PTKIN-2019.pdf” width=”fullscreen”]




IAIN Pontianak dan STIT al-Marhalah al-Ulya Bekasi Jalin Kerjasama

BEKASI (www.iainptk.ac.id)– IAIN Pontianak terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Kali ini IAIN Pontianak bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) al-Marhalah al-Ulya Bekasi. Wujud dari kerjasama itu ditandai dengan ditekennya Memorandum of Understanding (MoU) dari pimpinan kedua kampus tersebut, Senin, (12/8).

MoU langsung ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama yang mengagendakan kerjasama dibidang pelatihan dan pengelolaan jurnal terakreditasi. IAIN Pontianak akan menjadi pendamping untuk STIT al-Marhal Al-Ulya untuk meningkatkan kapasitas dosen-dosen STIT dalam hal penulisan karya ilmiah.

Wakil Ketua STIT, Dr. Muhammad Ais, MA mengharapkan agar IAIN Pontianak dapat membantu memfasilitasi peningkatan sumber daya manusia di kampus yang baru memiliki dua program Studi, yaitu PAI yang sudah terakreditasi B, dan Prodi PIAUD yang sedang proses akreditasi.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti, MA yang mewakili Rektor IAIN Pontianak menyambut kerjasama ini dengan baik dan antusias. “Kami memiliki banyak program unggulan yang bisa dijadikan tempat untuk saling belajar. Posisi kami yang strategis secara kawasan, memungkinkan kami untuk membuat program berskala internasional, meskipun baru bisa menjangkau kawasan negara tetangga seperti Malaysia dan Brunai Darussalam. Misalnya, program KKL Luar Negeri. Kami juga berharap agar MoU ini tidak sebatas mengumpulkan berkas tandatangan, melainkan harus dapat berwujud kegiatan yang saling dapat mengambil faedah” terangnya.

Dalam waktu dekat pihak STIT akan mengundang dosen-dosen IAIN Pontianak untuk memberikan penulisan karya ilmiah.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




FGD Kajian Manuskrip Keagamaan

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– LP2M IAIN Pontianak menggelar Fokus Group Diskusi (FGD) di Ruang Rapat Senat pada hari Kamis, (8/8) pagi. FGD kali ini bertema Manuskrip Keagamaan Nusantara di Kalimantan Barat. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, kerjasama dan Alumni. Dr. Abdul Mukti, MA.

“Kegiatan ini bisa menguatkan satu Visi dan Misi Kementerian Agama dalam konteks pengembangan kajian keagamaan. Melalui manuskrip yang ada di seluruh nusantara. Menurut saya ini adalah salah satu kekayaan Indonesia, yang memiliki sangat banyak manuskrip. Kedua IAIN Pontianak sendiri punya tanggung jawab intelektual untuk mengembangkan riset-riset keislaman di Indonesia.” Hal itu dikatan Abdul Mukti saat memberi sambutan.

“Kalimantan Barat secara peta pernaskahan juga sangat potensial untuk mengembangkan manuskrip-manuskrip. Karena itu, FGD ini sangat relevan apa lagi bisa dilanjutkan dengan pembentukan pusat kajian manuskrip. Saya ucapkan selamat dengan terselenggaranya FGD ini, mudah-mudahhan acara ini bisa berkontribusi positif baik untuk kemaslahatan Kementerian Agama secara umum dan Indonesia secara luas serta dunia yang jauh lebih luas.” pungkasnya.

Ketua LP2M, Sukardi menyampaikan “Kegiatan FGD ini menghadirkan dua narasumber. Naraumber pertama Dr. Erwin, dari IAIN Pontianak. Narasumber kedua dari Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara Dr. Fakhriati. Peserta yang hadir terdiri dari akademisi dan mahasiswa di lingkungan IAIN Pontianak, serta dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat.” ujarnya.

Erwin dengan semangat menyampaikan materinya, dimulai dari kerajaan-kerajaan Melayu di Kalbar. Seperti kerajaan Sambas, Mempawah, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang Tayan, Meliau, Pontianak, Kubu, Simpang, Sukadana dan Matan. Dari kerajaan ini jugalah banyak lahir manuskrip-manuskrip yang berharga. Erwin yang juga merupakan dosen di IAIN Pontianak menjelaskan, “Manuskrip atau naskah adalah bahan tulisantangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan bangsa masa lampau. Minimal telah berusia 50 tahun” paparnya.

Erwin menambahkan sesuai pengalamannya, tempat penyimpanan manuskrip beragam. Mulai dari perseorangan, lembaga pemerintah, pondok pesantren dan di Istana atau Keraton. Ia juga menyampaikan sikap masyarakat memperlakukan manuskrip saat ini. ada yang dimusnahkan karena sudah dimakan Rayab, ada tang dijual kiloan karena tidak tahu apa manfaatnya, ada yang dihadihkan, selain itu manuskrip kadang disimpan di tempat tak layak. Bahkan ada sikap masyarakat yang menganggap manuskrip sebagai benda bertuah atau keramat.

Narasumber kedua Dr. Fakhriati menyampaikan “Kegiatan FGD kali ini juga bertujuan untuk melakukan sosialisasi tentang rencana pembentukan Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara yang rencananya di launching Menteri Agama pada bulan Oktober 2019. Diharapkan agar para akademisi, pemerhati manuskrip dapat memberikan masukan terkait rencana pembentukan pusat kajian manuskrip tersebut.”

Dalam sesi diskusi Ketua LP2M IAIN Pontianak menyambut baik rencana pembentukan pusat kajian manuskrip tersebut. Sarannya agar diperjelas kedudukan, fungsi, dan legalitas pusat kajian manuskrip dengan lembaga-lembaga kajian yang sudah ada. Agar dapat dibentuk pusat kajian manuskrip keagamaan nusantara di daerah.”

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




LP2M IAIN Pontianak Gandeng Puslitbang Lakukan Penelitian Dinamika Penerjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Dayak Kanayatn

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)—LP2M IAIN Pontianak menggandeng Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggarap Penelitian dan Penulisan Dinamika Penerjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Dayak Kanayatn: Sebuah Pengalaman Unik.

Hadir dalam kesempatan tersebut Peneliti Utama, Drs. Choirul Fuad Yusuf, MA dan Peneliti Muda, Reza Perwira, S.Th.I yang melakukan monitoring Penelitian Dinamika Penerjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Daerah, Selasa (6/8) di Ruang Rapat LP2M.

Dalam kesempatan itu, Peneliti Utama, Drs. Choirul Fuad Yusuf, MA menyampaikan jika salah satu upaya peningkatan peran, fungsi al-Qur’an dalam pembangunan agama, maka Puslitbang Lektur & Khazanah Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, sejak tahun 2011 melaksanakan program Penerjemahan Al Qur’an ke dalam Bahasa Daerah. Tercatat sejak tahun 2012-hingga kini sudah diselesaikan penerjemahan dan penerbitan al-Qur’an berbagai bahasa daerah di Indonesia, di antaranya yaitu Terjemahan al Qur’an bahasa: Kaili, Sasak, Makassar, Banjar,  Minang, Ambon, Bali, Banyumasan Madura, Bugis dan Aceh, dan Dayak (Kanayatn).

Ia pun menjelaskan tujuan dari penelitian ini yaitu mendekripsikan penyelenggaraan program/kegiatan penerjemahan Al-Qur’an (teks bahasa sumber) ke dalam bahasa daerah (teks bahasa target) serta menuliskan fakta yang terjadi dalam proses kerja yang terjadi (ex post facto).

“Penelitian ini akan mengungkap proses penerjemahan Al-Qur’an bahasa Dayak Kanayatn secara detail mulai dari awal munculnya gagasan sampai dengan launching.” Ia menambahkan, fokus dalam riset ini yang dapat menjadi rujukan dalam penggalian dan pengayaan data yaitu pemilihan/penentuan dialek bahasa daerah; penentuan pendekatan dan metoda penerjemahan yang dipergunakan; Penerjemahan istilah-istilah ekuivokal; Menerjemahkan kalimat yang “debatable, multi-interpretable” secara linguistikal, kultural, maupun teologis agar hasilkan terjemahan yang memiliki tingkat keabsahan (validity), kecermatan/ketepatan (accuracy), keterterimaan (acceptability), dan keterbacaan (readability) yang tinggi; Mengungkap  pengalaman kesulitan pembahasan dan pencarian kompromi terjemahan; Mendeskripsikan kesulitan/hambatan administratif.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Bikin Haru, Enam Semester Mahasiswa Ini Bayar Uang Kuliah Pakai Duit Receh

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)– Ekonomi boleh rendah, tapi pendidikan harus tinggi. Begitulah prinsip yang dipegang oleh Heriyanto. Keterbatasan ekonomi tak menyurutkan semangatnya mewujudkan cita-cita meraih gelar sarjana.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) itu selama enam semester membayar uang kuliahnya dengan uang receh hasil tabungannya. “Sejak semester 2 hingga semester 7, saya membayar daftar ulang menggunakan uang receh” tuturnya.

Ayahnya bekerja sebagai petani padi di Desa Pasa Piang Ujung di Kabupaten Kubu Raya. Sedangkan ibu sebagai ibu rumah tangga. Situasi ini tidak menghalangi niatnya untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Setiap awal semester, saya dan ayah menabung di sebuah toples sedikit demi sedikit. Dibuka kembali setiap enam bulan sekali ketika tiba waktunya untuk daftar ulang” ceritanya. Ketekunannya selalu membuahkan hasil, uang yang terkumpul dapat membiayai dirinya untuk menuntut ilmu.

“Semester ini uang yang terkumpul paling banyak dibandingkan sebelumnya mencapai Rp. 1.825.000. Sementara semester lalu uang yang terkumpul hanya Rp. 1.472.000. biaya SPP yang hanya Rp. 1.335.000 dapat dibayar dengan tepat pada waktunya” jelasnya bersemangat.

Orang tua saya pernah bilang “Rajin-rajinlah nak untuk menabung, karena sesuatu yang kecil bisa besar apabila kita menabung.” tambahnya. Heri merupakan anak ke dua dari empat bersaudara. Kakaknya sudah menikah, adiknya juga baru menikah belum lama ini. Sedangkan adiknya yang bungsu baru berusia 7 tahun. Di keluarga hanya Heri yang kuliah. Lokasi yang jauh antara rumah dan kampus membuatnya memilih untuk tinggal di Surau yang terletak di Perumnas 4 Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur. Setelah Sholat Magrib ia mengajar anak-anak sekitar surau untuk mengaji hingga Azzan Isya tiba. Tak ada biaya atau bayaran, semua dijalaninya dengan syukur. Bisa tinggal di surau tanpa harus membayar uang kos, biaya air dan listrik sudah membuatnya senang.

Dari semester awal hingga sekarang IPK tidak pernah kurang dari 3.50 dan IPK terakhir 3.53. Sebenarnya Heri ingin segera seminar proposal karena dari bab I hingga bab III, sudah selesai saat matakuliah Metodologi Penelitian 2.

Heri memiliki target untuk selesai kuliah, paling lama Bulan April tahun depan. Aturan membuatnya harus bersabar hingga selesai Kuliah-kerja Lapangan (KKL). Saat ini Heri sedang melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa untuk melaksanakan KKL di Desa Jeruju Besar Dusun Karya Mulya kelompok 57.

Sebagai Ketua kelompok, Heri harus bisa memimpin 15 mahasiswa terdiri dari 7 laki-laki dan 8 Perempuan. Sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti memakmurkan masjid dengan membuat TPA, gotong royong membersihkan lingkungan dengan masyarakat dan membantu mensukseskan kegiatan Desa.

“Cita-cita saya ingin menjadi fotografer yang profesional, kalau masalah hobi dan keinginan tidak bisa dipungkiri.” katanya sambil tersenyum. Diluar waktu kuliah Heri meluangkan waktunya untuk bekerja sebagai dekorasi pengantin sekaligus menjadi photografer. Hobinya selalu diasah, Heri senang bekerja sesuai hobinya. Di kampus Heri menimba ilmu dan di luar Heri mempraktikkan ilmu. Begitulah ilmu yang bermanfaat, seperti pohon yang berbuah.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Info Tata Cara dan Jadwal Daftar Ulang Jalur SPMB IAIN Pontianak 2019

PONTIANAK. (www.ainptk.ac.id) Calon mahasiswa telah berjuang untuk menjadi yang terbaik mulai dari pendaftaran secara online, tes tertulis pada tanggal 30-31Juli 2019. Sekarang tiba waktunya calon mahasiswa mengetahui apakah lulus atau tidak, untuk dapat kuliah di kampus Islam Negeri satu-satunya di Kalimantan Barat. Pengumuman tersebut dapat dilihat melalui web IAIN Pontianak http://akademik.iainptk.ac.id/pengumuman-kelulusan-dan-kelompok-ukt-spmb-mandiri-iain-pontianak-tahun-2019/. Atau di papan informasi kampus IAIN Pontianak.

Setelah dinyatakan lulus, tahapan selanjutnya calon mahasiswa melakukan daftar ulang dengan syararat harus memiliki rekening pribadi pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Jika belum memiliki rekening BSM pribadi. Calon mahasiswa dapat membuka rekening tersebut di Kampus IAIN Pontianak (Loket BSM), atau bisa juga membuka di seluruh cabang BSM terdekat. Calon mahasiswa diberi waktu 4 hari untuk melaksanakan daftar ulang mulai dari hari Senin tanggal 12 Agustus 2019 sampai dengan hari Kamis tanggal 15 Agustus 2019.

Pembayaran dilakukan secara transfer melalui channel-chanel Bank Syariah Mandiri antara lain melalui ATM Bank Syariah Mandiri, Mobile Banking Bank Syariah Mandiri, BSM Internet Banking dan bisa juga melalui Teller Bank Syariah Mandiri.

Calon mahasiswa dapat transfer tarif UKT sesuai pengumuman penetapan UKT ke Rekening Bendahara Penerimaan IAIN Pontianak dengan nomor 3345033458 AN. BPN 042 IAIN Pontianak. Isi berita Transfer: “Nama mahasiswa dan Nomor Pendaftaran” selanjutnya tanggal bayar dapat disesuaikan mulai dari tanggal 12-15 Agustus 2019. Setelah berhasil langkah selanjutnya simpan dan cetak struk sebagai bukti pembayaran yang sah.

Dengan membayar UKT calon mahasiswa sudah layak untuk ketahap selanjutnya, yaitu mendaftarkan diri mengikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Masa pendaftaran berlangsung mulai tanggal 15-18 Agustus, dari jam 08.00-16.00 di Gazebo IAIN Pontianak. Syarat pendaftarannya membawa foto berwarna ukuran 3×4 1 lembar. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh calon mahasiswa. Banyak informasi yang akan disampaikan sebelum duduk dibangku perkuliahan.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/Tata-Cara-Pembayaran-Uang-Kuliah-Tunggal.pdf” width=”fullscreen”]




Sinergi Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Tiga Kampus di Kuala Secapah

MEMPAWAH (www.iainptk.ac.id)—Tiga kampus ternama di Kalbar bersinergi menerjunkan mahasiswanya ke masyarakat. Melalui program KKL IAIN Pontianak, KKN UNTAN dan KKU Universitas Muhammadiyah Pontianak mereka menggelar halal bi halal, bersama warga di tempat di Gedung Serba Guna, Desa Kuala Secapah, Jum’at (9/8).

Kegiatan itu dihadiri Kepala Desa Mawardi, Sekretaris Desa, Ismail, dan Yohanes selaku Bakbinkanhumas Desa Kuala Secapah, Ketua BPD Bapak Zaldi serta Ketua Karang Taruna Bapak Hidayat.

Acara ini disambut dengan antusias oleh acara warga Desa Kuala Secapah, dengan Halal Bi Halal tersebut mempererat jalinan silatuhrahmi mahasiswa KKL, KKN, KKU bersama Masyarakat Desa Kuala Secapah.

Kepala Desa menyatakan “Mahasiswa KKL, KKN, KKU ini tidak hanya melaksanakan tugas dari kampus namun juga dapat memberikan motivasi kepada pemuda-pemudi yang ada di Desa Kuala Secapah“ tuturnya.

Kami Selaku Kelompok 17 dari IAIN Pontianak beserta KKN UNTAN dan KKU UMP mengucapkan berterima kasih kepada Masyarakat Desa Kuala Secapah yang telah ikut adil dalam berpartisipasi pada acara Halal Bi Halal.

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




Raja Salman Undang Rektor IAIN Pontianak Tunaikan Ibadah Haji

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mendapatkan undangan istimewa untuk melaksanakan Ibadah Haji dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud. Undangan ini hanya diberikan kepada 20 orang Warga Negara Indonesia (WNI). 20 orang yang diundang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari akademisi, organisasi, jurnalis, mahasiswa, hingga lembaga pemerintah.

Mengutip dari detik.com, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, HR Esam Abid Althagafi, kepada wartawan di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2019), mengatakan “Ini adalah program tahunan. Raja Salman mengundang sejumlah umat muslim dari berbagai dunia sebanyak 1.000 orang, di antaranya dari Indonesia 20 orang terbagi berbagai macam kalangan dari tokoh, akademisi, organisasi, dan tokoh-tokoh, jurnalis dan lainnya,” terangnya.

Pelepasan undangan istimewa digelar di rumah dinas kedutaan Arab Saudi, HR Esam Abid Althagafi. Terletak di kawasan Menteng Jakarta Pusat. Seluruh undangan ini akan mendapatkan akomodasi penuh serta khusus dari Pemerintah Arab Saudi. Mulai dari pemberangkatan, transportasi dan penginapan selama menjalani ibadah haji.

Rektor Syarif mengatakan, “Alhamdulillah. Kami bersyukur dan berterima kasih mendapatkan undangan melaksanakan ibadah haji dari Raja Arab Saudi. Dari Indonesia diundang 20 orang, namun 1 orang berhalangan berangkat. Mudah-mudahan kami meraih haji yang mabrur” pungkasnya tersenyum.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail