Pemilihan Duta PTKIN, Huda Rabbani Dipuji Arzetti Bilbina

MALANG (www.iainptk.ac.id)– Grand Final Pemilihan Duta PTKIN Indonesia 2019 pada Jum’at (19/7) malam di Hall Lippo Plazza, Batu Malang meriah. Kehadiran Arzetti Bilbina, artis dan politisi cantik itu sebagai salah satu juri membuat suasana semakin semarak.

Utusan IAIN Pontianak Huda Rabbani, mendapatkan pujian dari para juri. Arzetti Bilbina mengagumi nama Huda Rabbani. “Subhanallah. Luar biasa bagusnya nama yang diberikan orangtua kamu. Bisa dijelaskan apa maknanya? tanya Arzetti singkat.

Huda dengan lugas menjawab pertanyaan tersebut. “Huda artinya Petunjuk. Sedangkan Rabbani artinya Tuhanku. Maka orangtua saya mengharapkan agar anaknya selalu mendapatkan petunjuk dari Tuhan” katanya seraya tersenyum.

Huda merupakan mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) semester IV IAIN Pontianak pada malam final Kamis (18/7) tampil memukau. Bahkan juri dari Kementerian Agama menyatakan bahwa “Kemenag butuh Duta PTKIN seperti Anda” katanya.

Berbagai lomba fashion dan penampilan hiburan disuguhkan kepada ratusan penonton. Acara semakin berkesan dengan adanya talkshow bersama Arzetti Bilbina mengusung tema “Siapa Bilang Hijab itu Ribet?”

Pengumuman pemenang Pemilihan Duta PTKIN dilakukan jelang dini hari. Huda Rabbani meraih juara harapan III. Ia maju bersama 6 besar lainnya untuk menerima slempang duta.

Huda alumni MAN 1 Pontianak itu pernah meraih Juara I Prototipe GenRevolution Berteman Tingkat Nasional di Bandung tahun 2018. Di samping itu jura mendapatkan Juara II Video Competition tentang Lingkungan Tingkat Nasional 2019 di Jakarta.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak, Suyati mengatakan “Pemilihan Duta PTKIN Indonesia ini merupakan cabang lomba yang baru pertama kalinya diadakan pada PIONIR IX Malang ini. Penampilan Huda sudah sangat maksimal. Kami bersyukur Huda bisa masuk 6 besar dari 58 PTKIN. Semoga Huda bisa berlatih maksimal lagi dan mendapatkan hasil terbaik pada kompetisi lainnya” ujarnya sumringah.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Huda Calon Duta PTKIN Tampil Memukau

MALANG (www.iainptk.ac.id)– Huda Rabbani. Mahasiswa PGMI semester IV IAIN Pontianak tampil memukau pada Pemilihan Duta PTKIN dalam event PIONIR IX di Lippo Plaza Batu, Malang pada Kamis (18/7) sore.

Setiap peserta melakukan presentasi program diberikan waktu selama tiga menit. Huda menyampaikan “Visi saya jika terpilih sebagai Duta PTKIN yakni mendorong PTKIN sebagai model pendidikan yang berbasis sosial media. Sedangkan misinya berupa literasi konten dan branding value” katanya meyakinkan.

Salah satu juri Pemilihan Duta PTKIN dari Kemenag menyatakan: “Kementerian Agama Butuh Orang Seperti Anda” tuturnya bersemangat.

Selain tampil presentasi program, setiap peserta juga diminta untuk menampilkan bakat dan talenta masing-masing. Huda akan tampil bernyanyi dengan bermain gitar sendiri.

Huda alumni MAN 1 Pontianak itu pernah meraih Juara I Prototipe GenRevolution Berteman Tingkat Nasional di Bandung tahun 2018. Di samping itu juga mendapatkan Juara II Video Competition tentang Lingkungan Tingkat Nasional 2019 di Jakarta.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati berkomentar “Penampilan Huda sangat meyakinkan di banding peserta lainnya. Sampai dewan juri berebut bertanya karena programnya sangat bagus. Kami optimis Huda bisa masuk ke final” ungkapnya yakin.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




MHQ IAIN Pontianak Tampil Maksimal di PIONIR

Malang (www.iainptk.ac.id)–IAIN Pontianak mengutus Sulaifah mengikuti lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an 5 Juz pada Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) IX di Malang.

Mahasiswa semester VI Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir asal Sungai Asam Kubu Raya itu tampil Kamis (18/7) siang di Aula Halaqah Tahfidz Qur’an UIN Malang.

H. Udi Yuliarto selaku ofisial lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an mengatakan “Secara umum penampilan Sulaifah sudah maksimal. Hafalannya bagus. Hanya satu kali slip kena peringatan. Tapi bisa langsung memperbaiki dan memperlanjutkan hafalannya. Sulaifah meraih nilai 176. Peluang menang masih ada” katanya optimis.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




PIONIR IX, Rektor Semangati Kontingen IAIN Pontianak

MALANG (www.iainptk.ac.id)– Perhelatan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) ke IX di UIN Malang, secara resmi telah dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Senin (15/7) malam. Pembukaan itu ditandai dengan menekan tombol sirine dan dilanjutkan dengan letupan kembang api yang menggelegar.

Ajang bergengsi dua tahunan ini diikuti Oleh 3.292 mahasiswa dari 58 PTKIN se-Indonesia yang akan berlomba di 36 Cabang perlombaan mulai 16 hingga 21 Juli 2019.

Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, MA memberikan suntikan semangat kepada kontingennya, Selasa (16/7) malam. “Adik-adik mahasiswa harus punya mental bertanding. Harus tampil fokus dan konsentrasi. Jangan pernah menganggap remeh lawan tanding. Tampillah maksimal untuk menjadi yang terbaik. Kita harumkan nama kampus tercinta. Jangan lupa jaga kesehatan” pesannya bersemangat.

Di malam yang sejuk itu, Rektor mengajak kontingen melakukan ngobrol santai seraya menyeruput kopi. Suasana keakraban terjalin. Tampak kebahagiaan dari raut wajah mereka.

Kasubbag Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Nur’abidah mengatakan “Kehadiran Rektor IAIN Pontianak sangat diharapkan kontingen. Motivasi dan arahan yang diberikan rektor mampu melecut semangat kontingen. Mudah-mudahan bisa membawa pulang medali. Kami mohon doa sivitas akademika IAIN Pontianak” tuturnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Forum Humas PTKN Komitmen Sukseskan PIONIR IX

MALANG (www.iainptk.ac.id)– Perhelatan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) ke IX di UIN Malang, secara resmi telah dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Senin (15/7) malam. Ajang bergengsi dua tahunan ini diikuti Oleh 3.292 mahasiswa dari 58 PTKIN se-Indonesia yang akan berlomba di 36 Cabang perlombaan mulai 16 hingga 21 Juli 2019.

Selain pertandingan dan perlombaan, juga digelar kegiatan-kegiatan pendukung lainnya seperti pertemuan Forum Humas PTKN. Pertemuan berlangsung di Aula lantai 5 gedung Rektorat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, dipimpin langsung oleh Koordinator Forum, Suhirman Aditia dan dikuti oleh seluruh humas PTKIN yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Beberapa poin penting yang disepakati dalam pertemuan itu, diantaranya humas berkomitmen menyukseskan PIONIR IX kali ini dengan peliputan dan pemberitaan yang massif melalui media sosial.

Sekretaris Forum Humas PTKN Hayatul Islam mengatakan bahwa PIONIR ini merupakan momentum yang sangat strategis untuk menunjukan prestasi PTKIN kepada dunia, oleh karenanya dibutuhkan saluran publikasi yang efektif. “Dibutuhkan peran humas dari seluruh PTKIN untuk mempublikasikan setiap event dari kegiatan ini melalui website dan media sosial masing-masing PTKIN, agar gaungnya terdengar sampai ke pelosok negeri” ujarnya sumringah.

“Kami sepakat untuk menyukseskan PIONIR kali ini dengan melakukan publikasi secara masif dan serentak menggunakan hastag #pionir2019 #humasPTKIN dalam setiap publikasi baik melalui website, maupun media sosial” lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang rencana Rapat Kerja Nasional Forum Humas PTKN yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2019.

“Dalam Rakernas nanti akan dibahas program-program kerja kehumasan diantaranya adalah peningkatan kapasitas SDM Humas dalam menyongsong era revolusi industri 4,0” pungkasnya.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Buka PIONIR IX Malang, Ini Pesan Menteri Agama

MALANG (www.iainptk.ac.id)–Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) ke IX Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia di Malang, resmi dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Senin (15/7) malam.

Menteri Agama menyatakan misi utama PIONIR adalah memperkuat tali silaturahmi kebangsaan. PIONIR harus menjadi sarana perekat tali asah, tali asih dan tali asuh antar sivitas akademika UIN, IAIN dan STAIN.

“58 PTKIN yang tersebar di 34 provinsi adalah duta-duta penguatan silaturahmi nasional. Mahasiswa antar pulau, suku dan budaya akan membaur saling memberikan manfaat memberikan prestasi terbaik dan saling menyambung tali kebangsaan yang sementara waktu yang lalu terkoyak karena perbedaan politik dan kepentingan,” ujarnya bersemangat saat membuka PIONIR di Lapangan UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.

PIONIR, jelas Menag, harus juga dijadikan momentum rekonsiliasi nasional untuk menguatkan kembali tali kebhinekaan, menjahit kembali merah putih dan menebarkan sajadah panjang keindonesiaan.

“PIONIR diharapkan menjadi cara kita menyulam kembali ukwuwah Islamiyah dan ukwuwah wathaniyyah kita,” jelas Menag.

Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) digelar di Kota Malang dari 15-21 Juli 2019. Lebih dari 3.000 peserta mengikuti perhelatan dua tahunan bergengsi antar mahasiswa PTKIN Kemenag se Indonesia.

Tampak hadir pada acara pembukaan itu Dirjen Pendis, para rektor/ketua, para wakil rektor/wakil ketua bidang kemahasiswaan, ketua Dharma Wanita Persatuan, humas, dewan mahasiswa, senat mahasiswa, dan para official pada PTKIN se Indonesia.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Gelar Seminar Nasional Radikalisasi Beragama dalam Pandangan Islam

PONTIANAK (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak menggelar Seminar Nasional dirangkai dengan Pembinaan Pegawai. Acara tersebut dihadiri lebih dari 400an orang dari berbagai daerah di Indonesia, adapula dari Malaysia. Mereka tampak memadati ruangan Aula Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud di Lantai 1 dan Masjid Syeikh Abdul Rani di Lantai 2, pada Ahad (14/7) pagi hingga jelang adzan Zuhur.

Narasumber yang hadir pada Seminar Nasional ini adalah Dr. K.H. Aswin R. Yusuf., sebagai Pembina Jam’iyyatul Islamiyah, Prof. Dr. Imam Suprayogo, M.A., Mantan Rektor UIN Maliki Malang dan Prof. Dr. M. Amin Abdullah Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rektor IAIN Pontianak, Dr.H.Syarif, MA selaku tuan rumah menyampaikan “IAIN Pontianak masuk zona aman satu, dalam kondisi keterpaparan radikalisme. Jadi tidak ada yang radikal di IAIN Pontianak, kalaupun ada hanya 0,29% bibit radikalisme. Radikal, radikalisme dalam politik biasanya suatu paham yang melahirkan gerakkan sistematis yang ingin atau dalam rangka melakukan perubahan sistem bernegara dengan atau secara cepat dan instan. Radikalisasi artinya meradikalkan, atau membuat seseorang atau sekelompok orang menjadi radikal. Radikalisasi beragama artinya membuat seseorang atau sekelompok orang menjadi radikal dengan menggunakan doktrin-doktrin keagamaan. Kecendrungannya ajaran agama yang diajarkan itu disalahgunakan atau diartikan, ditafsirkan, dipahamkan semaunya. Sesuai selera orang yang melakukan gerakan radikal atau radikalisasi itu.” paparnya.

“Khusus di Indonesia, radikal itu diartikan sebagai pemikiran, faham, karya, dan gerakan dalam rangka anti Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Anti, tidak setuju, berniat atau berikhtiar untuk membubarkan NKRI. Selanjutnya intoleran intra atau antar umat beragama. Cirinya saling mencaci antar golongan, antar agama. Berikutnya bercita-cita dan berikhtiar ingin mendirikan Negara khilafah Islamiyah. Maka gerakan antisipasi-antisipasi mengarah kepada empat hal itu.” jelasnya.

Dr. K.H. Aswin R. Yusuf., sebagai Pembina Jam’iyyatul Islamiyah, menjelaskan “Persoalan-persoalan radikalisme ini menjadi topik pembicaraan Nabi Muhammad sebagai pembawa dakwah untuk mengingatkan umat Islam seantero dunia. Manusia bukan diciptakan dari ketajaman berfikir, justru agama adalah menertibkan proses berfikir. Kami melakukan riset selama dua minggu di Universitas-universitas Jepang. Tidak ada satupun mereka yang bisa menjawab, bagaimana asal usul kepintarannya. Lalu kenapa mereka tidak mampu menyelesaikan perilaku-perilaku bermasalah. Radikal merupakan, sikap atau prilaku. Jadi membaca Al-Quran harus tahu dan mengerti apa yang dibaca karena itu adalah fardu kifayah. Kita harus paham akan makna bukan translate. Sehingga kita tidak salah dalam memahaminya” jelasnya.

Prof. Dr. Imam Suprayogo, M.A., Mantan Rektor UIN Maliki Malang dalam materinya menyampaikan “Orang radikal adalah orang yang kecewa, orang yang sakit hati melihat orang-orang sukses, dia tidak sukses. Kenapa tidak sukses, karena tidak belajar.

Mengakibatkan ia menjadi marah, orang yang marah adalah orang yang radikal. Dengan kita selalu ingat Rasulullah, ingat Allah maka hati ini lalu menjadi damai.”
“Perlu di kaji ulang kata Kafir yang dipakai oleh teroris itu. Jangan-jangan kata kafir itu tidak untuk mendefinisikan orang-orang yang tidak setuju dengan dia. Jangan-jangan yang dikatakan kafir itu di sini, di dalam hati kita. Karena hati kita kadang-kadang mukmin dan kadang-kadang kafir. Karena hati selalu berbolak balik.” tegasnya.

“Saya pernah bilang kepada mantan teroris yang ingin terjadi perang di Indonesia. ‘sesungguhnya kita selalu dalam keadaan perang. Karena perang itu ada dua jenis, yaitu perang kecil dan perang besar. Perang kecil adalah perang fisik seperti Perang Uhud, Perang Badar. Selain itu ada perang besar, perang melawan hawa nafsu kepada diri sendiri.’ Kita harus bisa perang melawan hawa nafsu.” nasihatnya.

Prof. Dr. M. Amin Abdullah Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Menyampaikan pemaparan tentang Radikalisme “HTI bisa dibubarkan tapi nyatanya semua aktivisnya masih ada. Makanya disitu ada problem ideologi. Kita harus menjalankan dan memahami Islam secara benar. Kita harus melihat lagi apakah pendidikan agama kita sudah benar, pendidikan fiqih, pendidikan kalam. Karena pendidikan fiqih dan kalam memiliki peran yang besar, kalau disalah pahami jadi ideologi politik, lalu menjadi ideologi khilafah sehingga seorah-olah berhadapan dengan Pancasila dan NKRI.” urainya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor Lepas Kontingen IAIN Pontianak ikuti PIONIR IX Malang

PONTIANAK (iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA mengutus 42 Mahasiswa dalam ajang Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX PTKIN. Kegiatan PIONIR tahun 2019 akan berlangsung di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dari tanggal 14 hingga 22 Juli 2019. Terdapat 13 cabang lomba yang akan diikuti oleh mahasiswa IAIN Pontianak. Mahasiswa yang terpilih merupakan mahasiswa yang pernah berprestasi dari tingkal internasional, nasional, regional dan lokal. Kegiatan Pelepasan ini berlangsung di Gedung Rektorat Lt. 4 pada hari Kamis (11/07) siang.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menyampaikan “Anggaran PIONIR harus ditingkatkan, supaya bisa mengikuti semua cabang yang dilombakan. Mahasiswa harus berprestasi, lakukan seleksi dari 6 bulan sebelumnya. Tahun ini kita hanya dapat mengutus 13 cabang.”

“Saat ini kita sudah memiliki lapangan volly, lapangan futsal dan lapangan olahraga lainnya. Kalau perlu setiap cabang di PIONIR bikin club-nya. Gunakan SK Rektor dan ajukan dana setiap tahun. Saya tekankan setelah pulang dari PIONIR dievaluasi lagi, kalau perlu club yang ada tetapi tidak ada kaitannya dengan akreditasi kita lebur saja ke club yang ada poin akreditasinya. Jangan hanya papan nama yang ada, kita lakukan pembinaan. Kegiatan mahasiswa harus berafiliasi dengan kegiatan institut.”

“Ingat Olahraga dan seni menghasilkan 2 hal pertama olahraga menghasilkan sportivitas yang tinggi, sehingga menghadapi persoalan dengan gentelman. Kedua seni adalah olah rasa, orang yang terbiasa dengan seni ketika berkata dan berkarya akan tersusun dengan baik. Menyusun kata-kata tidaklah mudah apalagi dibikin syair. Itu perlu rasa tingkat halus.” ujarnya.

“Saya titip IAIN Kepada kalian sebagai duta, ukirlah prestasi untuk kampus kita. Harumkanlah nama kampus IAIN Pontianak tercinta” pesannya.

Menurut Pimpinan Kontingen, Dr. Abdul Mukti, MA yang juga merupakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama melaporkan “Mahasiswa IAIN Pontianak yang mengikuti kegiatan PIONIR ini, kita seleksi dengan ketat selama 3 Bulan. Dengan menggunakan sistem seleksi sesuai rekomendasi 4 fakultas, dilihat dari tingkat prestasi yang pernah di capai. Kita juga memberikan amanah dan tanggung jawab kepada official untuk melakukan training secara ketat. Saya menyaksikan sendiri di lapangan bahwa adik-adik ini melaksanakan proses latihan dengan sungguh-sungguh. Mudah-mudahan latihan yang sungguh-sungguh itu membawa nama harum IAIN Pontianak.”

“Ajang PIONIR IX di Malang sebenarnya juga merupakan ajang silaturahmi PTKIN se-Indonesia. Tapi akan lebih baik tidak hanya sekedar silaturahmi, tapi kita juga bisa membawa prestasi. Tim Volly akan berangkat malam ini tanggal 11 Juli 2019 menggunakan kapal, tim futsal akan berangkat besok dan tim yang lain akan berangkat pada tanggal 14 Juli. Mudah-mudahan keberangkatan kita pada PIONIR tahun ini membawa manfaat, berkah dan prestasi” tutup Dr. Abdul Mukti, MA.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Pegawai IAIN Pontianak Raih Juara I Pustakawan Berprestasi Tingkat Provinsi Kalbar

PONTIANAK (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak bangga memiliki pegawai yang berprestasi hingga tingkat nasional. Tatik Hartati, S.Pd.I., M.IP seorang pegawai di Perpustakaan IAIN Pontianak pada 27 Juni 2019 mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Daerah, sebagai Juara 1 Pustakawan Berprestasi Tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019. Tak hanya itu, wanita kelahiran Sintang ini juga akan melanjutkan perlombaan yang serupa ke tingkat Nasional pada pertengahan bulan Agustus 2019.

Proses seleksi hingga menjadi seorang juara tidaklah mudah, Tatik harus menjadi yang terbaik dari 40 peserta. Tatik yang pernah menjadi Anggota Pelajar Islam Indonesia ini harus lulus saat pendaftaran dengan syarat portofolio diri dan pengalaman yang mumpuni. Proses berikutnya adalah presentasi makalah dan terakhir adalah proses wawancara. Pada tahun 2014 silam, Tatik sempat mengikuti ajang yang serupa dan memperoleh juara 2 Tingkat Kalbar. Dan keikut sertaannya tahun ini bisa mengantarkannya hingga ke Istana Negara dalam rangka rangkaian perlombaan Kepustakaan dan Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia.

Prestasi ini tidak didapatkannya begitu saja. Semua bermula saat dirinya memilih untuk melanjutkan ke pascasarjana dengan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan masa studi 1 tahun 7 bulan, mengantarkan dirinya menggapai predikat cumlaude. Guna memanfaatkan ilmunya, Tatik sempat menjadi pustakawan di UII Yogyakarta selama 7 bulan dan dosen terbang di Kabupaten Kapuas Hulu.

Saat ini selain menjadi pustakawan di IAIN Pontianak, diluar waktu kerjanya Tatik juga menyempatkan dirinya untuk mengajar tentang ilmu perpustakaan di FTIK IAIN Pontianak, FKIP UNTAN dan Universitas Terbuka UPBJJ. Dengan begitu ilmu kepustakaan yang ada terus berkembang dan bermanfaat untuk banyak orang.

Tatik yang pernah mengajar di SDN 25 Siantan pada tahun 2007 ini juga menyampaikan, sebagai pustakawan di Perpustakaan IAIN Pontianak Ia telah melakukan inovasi dalam bekerja. Salah satunya memberikan bimbingan membuat latar belakang kepada mahasiswa. Karena Tatik melihat terdapat beberapa mahasiswa yang hanya menyalin latarbelakang penelitian sebelumnya. Tatik menginginkan mahasiswa bisa sadar akan pentingnya untuk tidak melakukan plagiat. Tatik Berharap mahasiswa memiliki kemampuan dalam berkarya tanpa melakukan plagiat.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Pengumuman tentang Tatacara Daftar Ulang Mahasiswa Baru Jalur UM-PTKIN Tahun 2019

PENGUMUMAN
Nomor : B – 1161.1 / In.15/ KU.03.2 / 07 / 2019
tentang
TATA CARA PEMBAYARAN UANG DAFTAR ULANG MAHASISWA BARU
JALUR UMPTKIN TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Menunjuk pengumuman Nomor: B-970/In.15/KU.03.2/05/2019 Tentang Pembayaran Uang daftar ulang Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2019/2020, dapat kami sampaikan bahwa menyikapi kendala pada Host to Host Siakad Keuangan IAIN Pontianak, maka langkah-langkah pembayaran daftar ulang calon mahasiswa baru yang dinyatakan LULUS Jalur UM-PTKIN Tahun Anggaran 2019 mengikuti langkah-langkah modul Transfer Bank sebagai berikut:

1. CALON MAHASISWA MELIHAT PENETAPAN UANG KULIAH TUNGGAL (UKT).
PENGUMUMUMAN PADA LAMAN HTTP://AKADEMIK.IAINPTK.AC.ID/PENGUMUMAN-KELOMPOK-UKT-JALUR-UM-PTKIN-IAIN-PONTIANAK-TAHUN-2019/ ATAU DI PAPAN INFORMASI KAMPUS IAIN PONTIANAK;

2. MAHASISWA MEMILIKI REKENING PADA BANK SYARIAH MANDIRI (bsm).
JIKA BELUM MEMILIKI REKENING PRIBADI DAPAT MEMBUKA REKENING TSB DI KAMPUS IAIN PONTIANAK (LOKET BSM) ATAU MEMBUKA DI SELURUH CABANG BSM TERDEKAT;

3. MELAKUKAN PEMBAYARAN.
PEMBAYARAN, MELALUI CHANNEL-CHANNEL BANK SYARIAH MANDIRI, ANTARA LAIN:
a.    MELALUI ATM BANK SYARIAH MANDIRI;
b.    MOBILE BANKING BANK SYARIAH MANDIRI;
c.    BSM INTERNET BANKING.
TRANSFER TARIF UKT SESUAI PENGUMUMAN PENETAPAN UKT KE REKENING: BENDAHARA PENERIMAAN IAIN PONTIANAK

NOMOR 3345033458  AN. BPN 042 IAIN PONTIANAK
ISI BERITA TRANSFER : “NAMA MHS  DAN NO. PENDAFTARAN”
TANGGAL BAYAR – SENIN, 08 JULI 2019 SAMPAI JUM’AT, 12 JULI 2019

4. KIRIM SLIP BUKTI PEMBAYARAN UNTUK KONFIRMASI KE NOMOR CALL CENTER BERIKUT:

  • PHONE/SMS/WHATSAPP:
    0853-4847-5240 AN. SY. AKHMAD FAUZI <BAG. AKADEMIK>
  • PHONE/SMS/WHATSAPP:
    0895-3228-53393 AN. ALI ARIFIN <BAG. AKADEMIK>
  • PHONE/SMS/WHATSAPP:
    0821-5910-0379 AN. JATRIANA <BAG.KEUANGAN>
  • PHONE/SMS/WHATSAPP:
    0896-2942-5664 AN. TRIO <BAG.KEUANGAN>

ATAU DATANG LANGSUNG KE SUBBAG KEUANGAN DAN BMN UNTUK VALIDASI PEMBAYARAN.

Demikian pengumuman ini kami sampaikan untuk dapat dilaksanakan sesuai ketentuan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum. Wr. Wb.

A.n. Rektor,
Kepala Biro AUAK,

Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si

Tembusan: Kepala SPI

[pdf-embedder url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2019/07/pembayaran_umptkin08072019103655-1.pdf” width=”fullscreen”]