Luar Biasa! “Literasi Santri Milenial” Berlanjut ke MAN 3 Pontianak

PONTIANAK (humas.iainptk.ac.id) – Luar biasa! Literasi Santri Milenial berlanjut. Setelah sukses melaksanakan kegiatan Ihya’ Ramadan Goes to School di SMTI Pontianak, Ponpes Hidayatul Muhsinin, dan MAN 2 Pontianak beberapa waktu lalu, Tim Ihya’ Ramadan Goes to School kembali melanjutkan safarinya di MAN 3 Pontianak, Gg. Flora, Batu Layang, Pontianak Utara, Kota Pontianak Sabtu (25/5).

Hadir sebagai narasumber dalam kesempatan kali itu, Kassubag TU LP2M, Mulyadi, M.Pd. Tampak pula segenap dewan guru beserta siswa-siswi MAN 3 Pontianak.

Ketua Panitia Ihya’ Ramadan, Didi Darmadi, M.Lett mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat mendorong setiap siswa untuk berfikir, berfantasi, berimajinasi tentang apapun yang ada dalam benaknya. Sehingga segala hal yang ditulis menjadi bagian yang tulus dan tak terlupakan. “Inti dari kegiatan ini menumbuhkan kepercayaan diri, kemauan, serta tekad setiap siswa dalam menulis. Jika selama ini dalam benaknya menulis itu susah. Namun kali ini kita buat menjadi mudah. Menghasilkan karya harus dimulai dari yang ‘sepele’. Karena yang demikian dapat memacu semangat untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi ke depannya.” ungkapnya.

Sementara itu, Kassubag TU LP2M, Mulyadi, M.Pd sekaligus narasumber Ihya’ Ramadan Goes to School di MAN 3 Pontianak mengatakan “Menulis itu sangat mudah sekali. Modal utamanya adalah kemauan. Saya teringat dengan kalimat yang terpampang jelas di beranda Facebook yaitu Apa yang Anda pikirkan? Nah, kegiatan menulis kali ini harus dimulai dengan pertanyaan tadi. Tulis segala hal yang ada dalam benak kalian. Biarkan itu mengalir apa adanya. Biasanya yang seperti itu akan berawal dari kejujuran. Jujur itu salah satu modal utama dalam menulis.” jelasnya.

Ihya’ Ramadan Goes to School merupakan terobosan terbaru yang diinisiasi oleh Panitia Ihya’ Ramadan LP2M IAIN Pontianak. Kegiatan yang dimulai semenjak tahun lalu ini mengakomodir bakat dan minat siswa melalui tulisan dan menerbitkannya menjadi sebuah buku. Semenjak dilaksanakan pada tahun 2018, kegiatan Ihya’ Ramadan Goes to School telah menghasilkan 3 buku hasil karya siswa-siswi MAN 1 Pontianak, SMA 3 Pontianak, SMK 3 Pontianak, dan SMA Haruniyah Pontianak.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Studium General Pascasarjana Hadirkan Prof. Dr. Muhammad Said

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Pascasarjana IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Studium General dengan tema Instrument Ekonomi Islam dalam Mewujudkan SDGs di Era Digital 4.0. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Biro AUAK Lt 2. Pada Jumat (24/5) pagi. Peserta yang hadir adalah mahasiswa Pascasarjana dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Prodi Ekonomi Syariah.

Kedepan Pascasarjana akan membuka dua prodi yaitu Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Prodi Bimbingan dan Konseling Islam. Beberapa minggu yang lalu Pascasarjana juga sudah mengadakan FGD untuk membahas Prodi baru ini. IAIN Pontianak terus menambah prodi baru dan mengembangkan fakultas yang ada guna menuju target dari IAIN Pontianak menuju Universitas Islam Negeri (UIN).

Direktur Pascasarjana, Dr. Misdah, M.Pd memperkenalkan Pemateri dari Kegiatan Studium General ini adalah Prof. Dr. Muhammad Said yang merupakan Ketua Program Doktor Perbankan Syariah di UIN Jakarta dan pakar dalam hal Ekonomi Syariah. Dr. Misdah, M.Pd berharap Prof. Dr. Muhammad Said bisa menjadi dosen terbang di Pascasarjana. Tujuannya untuk menambah wawasan mahasiswa pascasarjana Prodi Ekonomi Syariah.

Dalam sambutannya Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyampaikan Kita berharap mahasiswa dapat mengeksplor yang ada pada Prof. Dr. Muhammad Said. Karena beliau adalah duta ekonomi syariah dari Indonesia, yang sudah keliling dunia. Mahasiswa juga harus belajar untuk menjadi manusia yang arif dan jujur. Terutama dalam sikap ilmiah. Jadikan sikap ilmiah tidak hanya dalam tulisan atau membuat disertasi tetapi berprilaku juga harus secara Ilmiah.

Pada bulan Ramadhan kita semua melakukan riadho atau latihan untuk mengontrol hawa nafsu dengan cara tidak makan dan tidak minum serta tidak melakukan hubungan intim suami istri. Dengan latihan kita bisa menahan yang halal, diharapkan juga dengan latihan ini yang haram bisa kita jauhi. Hawa nafsu itu merupakan penyakit hati. Kita diharapkan tidak marah dan mampu memaafkan. Dengan begitu kita bisa menjadi seorang mukmin. Seorang mukmin sejati akan Allah berikan hidayah didirinya” demikian pesan Rektor IAIN Pontianak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Buka Puasa Bersama, Ini Pesan Rektor kepada Ormawa IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA pada hari Jum’at (24/5) sore menghadiri kegiatan buka Puasa Bersama Ormawa IAIN Pontianak. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud. Tema yang diusung adalah merajut sinergi untuk penguatan peran IAIN dalam Ber-Tridarma. Tampak hadir Dekan FTIK dan Dekan FEBI serta pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa) di IAIN Pontianak baik Internal maupun eksternal kampus.

Rektor IAIN Pontianak di hadapan pengurus Ormawa menyampaikan, “Saya hadir di kegiatan ini karena ada suatu yang sangat penting. kami tidak menginginkan adanya mahasiswa yang radikal dengan ciri anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI, ingin membangun khilafah Islamiyah dan yang intoleran antar umat beragama dan suku. Mahasiswa yang terindikasi ini akan saya pulangkan ke orangtuanya.

Dengan tidak adanya mahasiswa yang radikal, IAIN Pontianak akan semakin berkembang, kita akan rancang room class di setiap fakultas. Kita juga akan membangun gedung lagi di IAIN Pontianak ini. Kemajuan fisik juga harus dibarengi dengan kemajuan mental. IAIN Pontianak diminati sangat banyak calon mahasiswa, tahun ini kita akan menerima 2000 mahasiswa baru. Kita optimis beberapa tahun kedepan IAIN Pontianak akan menjadi UIN. Nanti akan ada prodi umum, namun tidak akan menghilangkan prodi yang berbasis agama. Kita akan rancang 60 % prodi agama dan 40 % prodi umum” tambah Rektor IAIN Pontianak.

Selaku Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak, Khoirul Tamam mengatakan “Kita selaku mahasiswa jangan apatis dengan persoalan-persoalan kampus. Kalau ada masalah atau berbeda pendapat silakan kritisi kampus dengan tujuan untuk membangun kampus. Jangan sampai kritik dari kawan-kawan malah membuat kampus ini terpuruk. Kita harus bersama-sama bersinergi untuk membangun kampus, tujuannya untuk kemajuan IAIN Pontinak dan merubah status dari IAIN ke UIN.” katanya.

Ketua Panitia menyampaikan, Kegiatan ini terbentuk atas inisiatif kawan-kawan ormawa IAIN Pontianak. Dengan tujuan silaturahim antara UKM, UKK, DEMA, HMPS yang ada di IAIN Pontianak. Panitia terbentuk dari dua minggu yang lalu dan bergerak untuk menyampaikan undangan ke kawan-kawan ormawa. Alhamdulillah dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Ingatkan Organisasi Mahasiswa, Jangan Radikal!

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA pada Jum’at (24/5) sore menghadiri kegiatan buka Puasa Bersama Ormawa IAIN Pontianak. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud. Tema yang diusung adalah “Merajut Sinergi untuk Penguatan Peran IAIN dalam Ber-Tridarma”. Tampak hadir Dekan FTIK dan Dekan FEBI serta pengurus organisasi kemahasiswaan di IAIN Pontianak, dari internal maupun eksternal kampus.

Rektor IAIN Pontianak di hadapan pengurus organisasi mahasiswa (Ormawa) menyampaikan, “Saya hadir dikegiatan ini karena ada suatu yang sangat penting. Kami tidak menginginkan adanya mahasiswa yang radikal dengan ciri anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI, ingin membangun khilafah Islamiyah dan yang intoleran antar umat beragama dan suku. Mahasiswa yang terindikasi ini akan saya pulangkan ke orangtuanya” tegas rektor.

“Ada informasi baik untuk kalian, ada reaseach dari 3 lembaga penelitian salah satunya dari Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia) PBNU. Yang menempatkan IAIN Pontianak dalam zona aman radikalisme. Itu sebabnya kalian yang tidak hadir hari ini, akan saya absen lagi pada waktu halal bi balal. Kalau masih tidak peduli SK-nya tidak akan saya tandatangani. Saya mengajak kita untuk tidak ambigu dalam berbangsa dan bernegara.”pesannya.

“Mahasiswa jangan bermuka dua, sok pintar memaki-maki Negara tetapi duitnya kita ambil, subsidi dari Negara kita ambil. Jangan ambigu, fokuslah belajar dengan baik. Pemerintah, orang tua kalian tidak meminta kembalikan uang, yang diharapkan mereka anaknya bisa menjadi orang yang sukses.” lanjut rektor menasihati.

Dengan tidak adanya mahasiswa yang radikal, IAIN Pontianak akan semakin berkembang, kita akan rancang room class digital di setiap fakultas. Kita juga akan membangun gedung lagi di IAIN Pontianak ini. Kemajuan fisik juga harus dibarengi dengan kemajuan mental. IAIN Pontianak diminati sangat banyak calon mahasiswa, tahun ini kita akan menerima 2000 mahasiswa baru. Kita optimis beberapa tahun kedepan IAIN Pontianak akan menjadi UIN. Nanti akan ada prodi umum, namun tidak akan menghilangkan prodi yang berbasis agama. Kita akan rancang 60 % prodi agama dan 40 % prodi umum” jelas Rektor IAIN Pontianak.

Selaku Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak, Khoirul Tamam mengatakan Kita selaku mahasiswa jangan apatis dengan persoalan-persoalan kampus. Kalau ada masalah atau berbeda pendapat silakan kritisi kampus dengan tujuan untuk membangun kampus. Jangan sampai kritik dari kawan-kawan malah membuat kampus ini terpuruk. Kita harus bersama-sama bersinergi untuk membangun kampus, tujuannya untuk kemajuan IAIN Pontinak dan merubah status dari IAIN ke UIN.” ujarnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Serahkan SK 36 CPNS, Ini Pesan Rektor IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pintianak, Dr. Syarif, MA menyerahkan 36 SK CPNS terdiri dari 33 calon dosen dan 3 calon tenaga kependidikan pada Rabu, (22/5) pagi di Gedung Biro AUAK Lt. 2.

“Penambahan dosen dan tenaga kependidikan ini diharapkan akan semakin memperkuat IAIN Pontianak. Sekarang ini kampus IAIN Pontianak terus berbenah. Kita akan menambah gedung perkuliahan mengingat jumlah peminat yang semakin banyak juga harus dibarengi dengan penambahan dosen dan tenaga kependidikan yang handal” jelas rektor.

“Saya yakin Saudara memiliki niat baik memilih bekerja di IAIN Pontianak. Saya optimis kepada Anda, tidak mungkin Anda ingin melakukan makar di sini. Sebagai dosen, jadilah dosen yang akademis, profesional dengan tujuan membentuk akademisi yang berakhlakul mulia, mandiri dan bermanfaat” pesan rektor kepada CPNS dan para pimpinan yang hadir.

Rektor juga menyampaikan sebuah informasi bahwa ada hasil riset dari 3 lembaga Peneliti, salah satunya dari Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) PBNU yang memetakan situasi kampus terutama mahasiswanya, menyatakan bahwa IAIN Pontianak berada di zona aman di lingkungan PTKIN di Indonesia dari sudut radikalisme.

“Untuk mencapai prestasi ini IAIN Pontianak melakukan seleksi CPNS dengan wawancara anti radikalisme. Biar PTKIN tidak terpapar radikalisme kita jangan hanya teriak, kita harus action. Cara beraksi dari awal penerimaan mahasiswa baru dari SPAN hingga mandiri mahasiswa diwawancara sekaligus menandatangani surat pernyataan. Jika terlibat dalam gerakan-gerakan yang bertentangan dengan Pancasila, akan kami keluarkan dari kampus alias kami pulangkan kepada orang tuanya. Sama CPNS juga, setelah ini kalian juga akan mengisi pakta integritas.” tegas Rektor IAIN Pontianak.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum menasihati para CPNS dengan surah Ar-Rahman. “Maka nikmat Tuhanmu yang lagi yang engkau dustakan? Jadilah orang yang pandai bersyukur. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh sebagaimana komitmen awal saat melamar pekerjaan” tuturnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor Lakukan Pembinaan dan Serahkan 36 SK CPNS IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pintianak, Dr. Syarif, MA melakukan pembinaan dan penyerahan SK CPNS kepada 33 dosen dan 3 tenaga kependidikan, Rabu (22/5) pagi di Gerung AUAK Lt. 2.

Penambahan dosen dan tenaga kependidikan ini akan semakin memperkuat IAIN Pontianak. IAIN Pontianak yang terus menambah gedung perkulian serta jumlah peminat yang semakin banyak juga harus dibarengi dengan penambahan dosen yang tenaga kependidikan yang handal.

Rektor IAIN Pintianak, Dr. Syarif, MA dalam sambutannya dihadapan CPNS berpesan “Saya yakin saudara memiliki niat baik memilih bekerja di IAIN Pontianak. Saya optimis kepada Anda. Tidak mungkin Anda ingin melakukan makar di sini. Sebagai dosen, jadilah dosen yang akademis, profesional dengan tujuan membentuk akadimisi yang berakhlakul mulia, mandiri dan bermanfaat.”

Selaku Kepala Bagian Umum Biro AUAK, Sumarman, S.Ag., mengingatkan kepada CPNS untuk membaca dan menerapkan aturan-aturan yang berkaitan dengan PNS dan tugas dari PNS sesuai bidangnya. Bagi CPNS yang mendapatkan hukuman disiplin sedang saja, bisa hilang PNSnya. Jadilah pegawai negeri yang menjalankan tugas sesuai aturan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, S.Ag, M.Pd., juga menyampaikan kepada CPNS berkaitan dengan anggaran. “Sebelum saya sampaikan hak bapak dan ibu sekalian, saya akan sampaikan kewajiban yang harus bapak dan ibu penuhi. Supaya gaji bapak dan ibu bisa dibayarkan per tanggal 1 Juni 2019.” CPNS harus memiliki rekening Bank Syariah Mandiri (BSM), fotocopy SK CPNS, fotocopy surat perintah mulai tugas, surat pernyataan tanggungan keluarga atau fotocopy KK, fotocopy warna buku tabungan BSM, fotocopy kartu NPWP, dan terakhir scan foto 3X4. Semua data ini dikumpulkan di Kepegawaian untuk ditindaklanjuti, supaya pembayaran gaji bapak dan ibu lancar.

“Sekarang berkaitan dengan persoalan hak, CPNS akan medapatkan gaji Pokok serta tunjangan keluarga, anak dan lain-lain. Terbaru ada tunjangan sertifikasi dosen dan tunjangan kinerja dosen. Hal ini berdasarkan Peraturan Presiden 145 dan Peraturan Presiden 130, serta PMA 45. Untuk mendapatkan tunjangan kinerja dosen bapak dan ibu harus membuat Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) harian.” tambah Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan IAIN Pontianak.

Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum mengingatkan kepada para CPNS untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah dianugerahkan Allah Swt dan bekerja dengan disiplin sesuai aturan yang ada.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Formulir Peserta KKL Integratif 2019

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Mahasiswa IAIN Pontianak kembali akan melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun 2019 yang dikoordinir oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M). Kegiatan KKL ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar secara langsung di masyarakat, sehingga mahasiswa dapat berempati dan peduli terhadap permasalahan masyarakat.

Ketua LP2M, Sukardi, SH., M.Hum. mengatakan “Selain memberikan pengalaman kepada mahasiswa, kegiatan ini juga bermanfaat bagi mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkannya di kampus. Bukan hanya itu, mahasiswa juga dapat membantu menumbuh kembangkan institusi yang ada di masyarakat. Kegiatan ini juga dapat mendekatkan perguruan tinggi pada masyarakat, baik sebagai salah satu sarana sosialisasi sekaligus memperkenalkan perguruan tinggi di masyarakat” tuturnya.

Kegiatan KKL tahun 2019 direncanakan akan dilaksanakan di Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya. Salah satu pertimbangannya adalah, kabupaten tersebut pada prinsipnya siap menerima kehadiran mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak. Kegiatan ini akan bermanfaat untuk IAIN Pontianak, Pemerintah Daerah tempat KKL, masyarakat setempat dan mahasiswa semester 6 yang akan mengakhiri masa studinya. Kegiatan KKL ini akan dilaksanakan selama 40 hari atau 2 bulan kalender.

Bagi mahasiswa IAIN Pontianak yang sudah mencukupi persyarakan untuk mengikuti KKL, diwajibkan untuk mengisi data di bawah ini. Seperti Formulir Peserta KKL Integratif, Surat Pernyataan Kesediaan Peserta KKL Integratif, Biodata Orang tua/ Wali/ Suami/ Istri, dan terakhir Surat Pernyataan Persetujuan Orang Tua/ Wali/ Suami/ Istri. Data yang sudah diisi dapat diserahkan ke LP2M IAIN Pontianak. Berlokasi di Gedung Rektorat IAIN Pontianak lantai dasar. Mahasiswa dapat mengumpulkan kepada saudara Septian Utut, M.Pd.

Untuk mengisi formulirnya, silahkan klik tautan ini, Form Pendaftaran KKL Integratif 2019.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Kepala Biro HDI Kemenag: Capaian Kinerja Adalah Hak Publik

TANGERANG SELATAN (www.iainptk.ac.id)– Kepala Biro Humas, Data dan Informasi (HDI) Kementerian Agama Republik Indonesia, Mastuki, menegaskan humas mesti memaksimalkan peran dengan mempublikasikan capaian kinerja satker masing-masing.

“Mindsite kita mesti berubah. Capaian kinerja itu adalah hak publik. Jadi humas wajib untuk menyampaikan program kerja dan capaian prestasi yang telah dan sedang dilakukan” ujarnya saat menjadi narasumber kegiatan Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan Tingkat PTKN di Hotel Aviary Bintaro, Jum’at (17/5) siang.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag juga menjelaskan tentang tantangan humas kemenag dalam menyongsong Era Gen 4.0.

“Di era Generasi 4.0 ini kita mesti memperkokoh 5C, yaitu: Collaboration, Capasity, Corporate Culture, Corporate Branding dan Digital Culture” urainya bersemangat.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail




Prodi Psikologi Islam Bedah Buku Persona Bersama Pengarangnya

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Program Studi Psikologi Islam di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, mengadakan kegiatan bedah buku. Buku yang dibedah merupakan novel sains fiksi yang diangkat dari pengalaman penulis. Buku yang menceritakan tentang penyimpangan seksual, dilihat dari segi psikologi. Dengan membaca buku ini Mahasiswa Psikologi secara tidak langsung akan mengetahui beberapa gejala atau penyebab terjadinya penyimpangan seksual pada anak. Penulis sedikit memberikan spoiler kepada mahasiswa bahwa yang menyebabkan penyimpangan seksual dalam buku ini karena pola asuh. Buku tersebut berjudul Persona yang dikarang oleh Sriwiyanti, S.Psi. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat tanggal (17/5) di gedung Rektorat Lt 4.

Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD), Dr. Ismail Ruslan, M.Si menyampaikan “Acara ini merupakan kegiatan pengembangan diri mahasiswa, untuk menambah wawasan dan keilmuan mahasiswa Psikologi Islam. Perguruan tinggi itu mencetak mahasiswa dan alumni, tidak seperti mendirikan menara gading yang tidak peduli dengan lingkungan dan masyakakat sekitarnya. Perguruan tinggi justru melahirkan, mahasiswa yang memiliki kapasitas keilmuan yang mumpuni dan memiliki kepedulian dengan persoalan-persoalan masyarakat. Salah satunya persoalan penyimpangan seksual yang akan di bahas pada hari ini.”

Ketua Program Studi Psikologi Islam, Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi, M.Psi, Psikolog mengatakan “Hari ini semoga kita tambah ilmu dengan membedah buku yang berjudul Persona. Salah satunya tentang LGBT atau penyimpangan seksual. Kalau dalam matakuliah psikologi klinis, mahasiswa akan menemukan kasus seperti ini. Bagi mahasiswa yang akan mengambil S2, ambil terapan Psikologi Klinis untuk menjadi psikolog klinis. LGBT merupakan salah satu penyimpangan psikologi kita. Kita akan kupas dengan 3 narasumber, yang semuanya merupakan alumni Psikologi dari Jogja.”

Pada kesempatan kali ini yang membedah Novel Persona adalah seorang guru yang bernama Mirdasari Maulida, S.Psi. Bu Mirda menjelaskan buku ini sangat menarik dan unik, mencerikatan tokoh yang memiliki kelainan seksual. Menceritakan dari kecil sang anak hingga usianya dewasa. Perubahan sikapnya karena polah asuh yang salah. Penyebabnya karena orang tua yang bercerai, orang tua yang bertengkar di depan anak, peran ayah dan ibu yang tidak ada. Dengan penyebab tersebut rusaklah psikologi anak yang membenci orang tuanya. Buku ini bisa dibaca semua kalangan dengan membaca buku ini kita tahu bagaimana menjadikan anak yang baik.

Maulida juga menyampaikan, seorang anak yang diasuh dengan baik bisa menjadi anak yang mandiri, percaya diri dan lain-lain. Sebaliknya anak yang diasuh dengan buruk akan merusak psikologinya. Pondasi yang paling penting adalah keluarga. Anak yang memiliki ayah dan ibu yang harmonis, orang tua bisa menjadi tempat cerita untuk anak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Itjen Tegaskan Humas Kemenag Harus Bersinergi

TANGERANG SELATAN (www.iainptk.ac.id)–Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI menggelar Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan Tingkat PTKN pada 16 s.d 18 Mei 2019 di Hotel Avairy Bintaro.

Kasubbag Tata Usaha dan Humas Inspektorat Jenderal Kemenag RI, Nurul Badruttamam, meminta agar seluruh humas pada Kementerian Agama untuk bersinergi dalam bekerja.

“Selama ini humas pada satker Kementerian Agama terkesan bekerja sendiri-sendiri. Mestinya sebagai keluarga besar Kementerian Agama kita para humas harus bersinergi dan saling membesarkan. Seharusnya kita warga Kemenag itu harus saling support dalam pemberitaan dan media sosial” tegasnya di depan 70an peserta dari utusan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se Indonesia pada Kamis (16/5) malam.

“Untuk mengokohkan peran humas tersebut, kami membuat program agar terbangun komunikasi yang intens antara humas Itjen, Kanwil Kemenag, dan PTKN. Diantara program tersebut: terbentuknya komunitas penulis dengan target satu orang, satu tahun menerbitkan satu buku. Kemudian telah dibentuk komunitas foto, vlog dan film dengan target satu orang, satu bulan melahirkan satu product. Kemudian program penguatan early warning system” jelasnya bersemangat.

Penulis: Aspari Ismail
Editor: Aspari Ismail